Pemikiran-Pemikiran Choan-Seng Song Dalam Teologi Asia. Oleh: Queency Christie Wauran. Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

RESENSI BUKU Keselamatan Milik Allah Kami - bagi milik

TEOLOGI KONTEMPORER ANALISISBIBLIKA TERHADAP KONSEP TEOLOGI PEMBEBASAN DI DALAM KEKRISTENAN. OLEH Hengki Wijaya

IDENTITAS KRISTEN DAN PERAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DI TENGAH KEMAJEMUKAN Fonita Babang Noti, I Putu Ayub Darmawan STT Simpson

BAB I PENDAHULUAN. A. Permasalahan. A.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Permasalahan

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS. dalam keluarga dengan orang tua beda agama dapat dipahami lebih baik.

PERAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN SOSIAL

KRISTUS TURUN DALAM KERAJAAN MAUT

Status Rohani Seorang Anak

BAB I PENDAHULUAN A. Permasalahan A.1. Latar Belakang Permasalahan.

Surat-surat Am DR Wenas Kalangit

KEPASTIAN KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS KEMATIAN ORANG PERCAYA PERSEKUTUAN PENDALAMAN ALKITAB

Penulis : Yohanes Tema : Yesus, Putra Allah. Tanggal Penulisan: M Latar Belakang

Alkitab dan kita: Bagaimana menafsirkan Alkitab. 2 Petrus 1:20. Bagaimana Alkitab mengubah hidup kita? 2 Petrus 1:21.

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

HUBUNGAN HUKUM TAURAT DENGAN ORANG PERCAYA PERJANJIAN BARU

BAGIAN 1 PENGERTIAN DAN LATAR BELAKANG BAB I TEOLOGI ABU-ABU: DIMENSI DEFINITIF DAN HISTORIS...

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

*MAKNA PERJAMUAN KUDUS. Pdm. Freddy Siagian,

Rencana Allah untuk Gereja Tuhan

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW. Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang Permasalahan

BAB III Tuntutan Ketaatan terhadap Pertumbuhan Gereja

Seri Iman Kristen (7/10)

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam komunitas sebagai anggota gereja (Gereja sebagai Institusi). 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. Dalam bagian ini, akan di buat kesimpulan dari pembahasan bab 1 sampai. dengan bab 4 serta saran-saran. 5.1.

EFEK BAPTISAN BAYI TERHADAP GEREJA SECARA JANGKA PANJANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

Pendidikan Agama Kristen Protestan

WAHYU 12 PEREMPUAN DAN NAGA. Pdt Gerry CJ Takaria

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari...

Surat Roma ini merupakan surat Paulus yang paling panjang, paling teologis, dan paling berpengaruh. Mungkin karena alasan-alasan itulah surat ini

BAB I PENDAHULUAN. beberapa tahap ketika kekristenan mulai berkembang tanah air Indonesia.

Yohanes 1. Buku Pembimbing: Injil Yohanes

Hari Pertama Kerajaan Kristus Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Kedua Doakan Yang Menyatukan Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Ketiga

UKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Permasalahan.

Misiologi David Bosch

PROFESIONALISME GURU PAK DALAM PERSPEKTIF ALKITAB PERJANJIAN BARU. Yulia Citra

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam Perjanjian Baru terdapat empat Kitab Injil Yang menuliskan tentang kehidupan Yesus

Mengapa yesus naik ke surga?

UKDW BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN. Berkatalah Petrus kepada Yesus: Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!.

Berkenalan dengan Kitab Wahyu DR Wenas Kalangit

Surat-surat Petrus adalah surat-surat praktis. Ada lima tema utama di dalamnya: Bagaimanakah kita harus hidup?

HIDUP DALAM KEKUDUSAN 1 Petrus 1:14-19 Herman Yeremia

Sistematika Teologia Ordo Salutis PERPALINGAN PENDALAMAN ALKITAB POS PI AMANAT AGUNG

UKDW BAB I PENDAHULUAN

WA H Y U 1 2. Pdt Gerry CJ Takaria

BAB IV CREDIT UNION DALAM PERSEPEKTIF DIAKONIA TRANSFORMATIF. kehidupan masyarakat. Kemiskinan membuat jutaan anak-anak tidak mengenyam

BAB I PENDAHULUAN UKDW

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Definisi Keselamatan Permulaan Memasuki Keselamatan Akibat-akibat Keselamatan

BAB I PENDAHULUAN UKDW

Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 79) Wednesday, October 21, 2015

Relasi Tuan dan Hamba Eksposisi 1 Ptr. 2:18-20 Ev. Calvin Renata, M.Div.

Level 2 Pelajaran 4. PENTINGNYA GEREJA KRISTUS Oleh Don Krow

A. PERMASALAHAN DAN ALASAN PEMILIHAN JUDUL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

Pekerja Dalam Gereja Tuhan

BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

Pelajaran Sembilan. Yesus Itu Adalah Roti Hidup. rohani. Tentu saja Yesus bukan roti secara harfiah, tetapi kata- kata ini adalah

SIAPAKAH? ; BAGAIMANAKAH? DAN MENGAPAKAH? sehubungan dengan. baptisan. telah dibaptis dalam kematian-nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD)

KONTEKSTUALISASI DAN PERJANJIAN LAMA

Level 3 Pelajaran 6. RAJA DAN KERAJAAN-NYA Oleh Don Krow

PENGINJILAN DAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM MASYARAKAT MAJEMUK YULIA CITRA, LENDA DABORA J.F. SAGALA STT SIMPSON

UKDW. BAB I Pendahuluan

PEMBERIAN SEBAGAI WUJUD PELAYANAN KASIH 2 Korintus 8:1-15 I Gede Puji Arysantosa

Pdt Gerry CJ Takaria

Bab Duapuluh-Tiga (Chapter Twenty-Three) Sakramen (The Sacraments)

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA. melainkan beroleh hidup yang kekal Yohanes 3:16. (Bahasa Indonesian)

BAB V PENUTUP. Setelah menelusuri pernyataan Yesus dalam Yohanes 14: 6 kata Yesus kepadanya,

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB. Kasih Allah Untuk Orang Berdosa

UNISITAS DAN UNIVERSALITAS KESELAMATAN YESUS DALAM KONTEKS PLURALITAS AGAMA DI INDONESIA. Fabianus Selatang 1

Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

BAB IV MEWARISKAN IMAN DENGAN TELADAN SUATU REFLEKSI TEOLOGIS TERHADAP TRADISI PIRING NAZAR

Eksposisi Surat 1 Petrus: Penerima Surat 1Pet.1:1 2 Ev. Calvin Renata

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu?

TEOLOGI PETRUS Surat Pertama Petrus

UKDW BAB I PENDAHULUAN

Revelation 11, Study No. 38 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No.38, oleh Chris McCann

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB GEREJA YANG YESUS DIRIKAN

BAB TIGA PENYELAMATAN ALLAH

TATA GEREJA PEMBUKAAN

Gereja Membaptis Orang Percaya

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS. yang bermanfaat tidak hanya untuk dirinya sendiri (internal) tetapi juga bagi

INJIL YESUS KRISTUS. Bagi Dunia

Jemaat yang bagaimanakah yang ALLAH inginkan? Mengapa Jemaat adalah pusat perhatian ALLAH? Siapakah Kepala Gereja? Bagaimana strata anggota jemaat di

Apa Gereja 1Uhan Itu?

Tujuan 1. Mengenali keempat masyarakat dalam Kisah 1:8.

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA

TINJAUAN KRITIS TERHADAP THEOLOGIA REFORMED ABAD 16 DALAM ERA KONTEMPORER

Transkripsi:

Pemikiran-Pemikiran Choan-Seng Song Dalam Teologi Asia Oleh: Queency Christie Wauran Abstrak Artikel ini ditulis sebagai tugas dalam kuliah Teologi Kontekstual Asia, dengan mengambil ide pemikiran Choan-Seng Song dalam teologi Asia. Artikel ini terdiri atas tiga bagian, yang pertama adalah penjelasan konteks berteologi di Asia. Kedua pengenalan singkat kehidupan Choan-Seng Song dan penjelasan umum mengenai pemikiran-pemikirannya dalam teologi Asia. Ketiga tanggapan atas pemikiran Song. Song mengambil perspektif yang berbeda dalam membangun teologinya, yaitu konteks Asia. Menurut Song, konsep tradisi dan teologi Barat tidak cocok di Asia dan Asia bisa menghasilkan teologinya sendiri sehingga ia menyusun teologi transposisi yang didasarkan pada kebudayaan Asia. Di satu sisi, tindakan Song baik untuk mencari daerah baru dalam teologi tetapi di sisi lain cara Song membangun teologi berdasarkan cerita dan realitas yang terjadi dimasyarakat mendapat tanggapan dan kritik. Namun hasil karya Song ini telah memberikan sumbangsih yang besar dalam teologi Asia. Pendahuluan Inti pembicaraan teologi yang bertanggungjawab sebenarnya berfokus pada pertanyaan Yesus: Kata orang, siapakah Anak manusia itu? Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini? (Mat. 16:13-15). Pertanyaan inilah yang dihadapi dan berusaha dijawab sendiri oleh Asia. Sampai sekitar tahun 1960-an, dunia teologi dikuasai oleh para teolog dunia Barat. Karena itu warna teologi di dunia didominasi oleh budaya dan cara pikir dunia Barat. Sekitar tahun 1970-an, para teolog dari dunia ketiga bangkit dengan semangat berteologi dalam konteks atau theologia in loco, yaitu teologi yang menekankan konteks atau teologi kontekstualisasi. 1 Kontekstualisasi sebagaimana didefinisikan oleh Theological Education Fund (TEF) ialah kemampuan memberikan tanggapan yang bermakna terhadap Injil dalam kerangka 1 Stevri I. Lumintang. Teologia Abu-Abu Pluralisme Agama (Malang: Gandum Mas, 2004), 373.

situasinya sendiri. Jadi kontekstualisasi berkaitan dengan cara bagaimana kita menilai kekhasan konteks Dunia Ketiga. 2 Konteks Berteologi di Asia Satu kata yang mungkin bisa melukiskan Asia adalah kemajemukan. Asia merupakan benua terbesar di dunia. Itulah sebabnya Asia mempunyai keragaman dan keunikannya sendiri yang perlu dipelajari. Masing-masing negara Asia memiliki keunikan sejarahnya, karena masingmasing pernah melawan penjajahan dari dunia Barat. 85% dari seluruh Asia menderita kemiskinan dan penindasan. Situasi di Asia adalah unik karena kemajemukan agama dan kebudayaan. Kemajemukan ini, tidak bisa menghindari persoalan sosial-politik. Selain perbedaan karena kemajemukan, negara-negara di Asia juga pada umumnya memiliki banyak kesamaan kebudayaan dan filsafat hidup. Pengaruh agama dan budaya Asia memungkinkan terjadinya diskriminasi etnis, agama, dan jenis kelamin. Diskriminasi agama, etnis melahirkan kekuasaan dari kelompok mayoritas, dan penindasan kepada kelompok minoritas. Maka, dalam berteologi di Asia, konteks inilah yang menjadi perhatian utama. Berbicara teologi kontekstualisasi Asia, maka C. S. Song adalah seorang teolog yang banyak menyumbangkan pemikiran dalam teologi Asia. Choan-Seng Song Biografi Singkat Choan-Seng Song Choan-Seng Song adalah teolog asal Taiwan. Ia lahir pada tahun 1929. 3 Ia belajar di National Taiwan University dan melanjutkan studinya di New College di Edinburg dan Union Theological Seminary di New York. Kemudian Song bekerja sebagai professor untuk bidang teologi dan kebudayaan-kebudayaan Asia pada Pasific School of Religion, Berkeley, California, USA dan bekerja di World Alliance of Reformed Churches di Jenewa. 4 C. S. Song merupakan pelopor bagi teologi konteks Asia, ia mendukung dan menganjurkan cara-cara berteologi Asia dengan memanfaatkan sumber-sumber Asia. Hal ini terlihat dalam tulisan-tulisannya. Tulisan Song sendiri sangat berpengaruh di Asia, bahkan Amerika dan Eropa. Tiga buku yang ditulis 2 Douglas J. Elwood. Teologi Kristen Asia Tema-tema yang Tampil ke Permukaan (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1993), xxvi. 3 Pancha Yahya, Tinjauan Terhadap Pandangan Choan-Seng Song Mengenai Sejarah Keselamatan Jurnal Veritas Vol. 12 No. 1 (April 2011): 123-134. 4 Stevri I. Lumintang. Teologia Abu-Abu Pluralisme Agama (Malang: Gandum Mas, 2004), 294.

Song yaitu Christian Mission in Reconstuction: An Asia Attempt (1976), Third-Eye Theology: Theology in Formation in Asian Settings (1979), dan The Compassionate God (1982), dikenal sebagai Trilogi Teologi C. S. Song. 5 Dan masih banyak buku-buku Song yang lainnya juga. Bukunya yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia yang terkenal adalah Sebutkanlah Nama- Nama Kami (1993) juga Allah Yang Turut Menderita (1995) dan beberapa buku lainnya. Sebagai teolog Asia, Song cukup tekun memikirkan bagaimana mengaplikasikan nilainilai biblika dalam konteks Asia. Song mencoba berteologi tidak berdasarkan teologi Barat, melainkan ia merumuskan teologi Asia, yang mengambil areal tidak saja di gereja melainkan lebih luas lagi pada masyarakat Asia. Inilah alasan penulis memilih Choan Seng Song dalam tulisan ini. Melihat akan luasnya pemikiran Song maka yang dibahas dalam makalah ini adalah inti-inti atau penjelasan umum mengenai teologi C. S. Song di Asia. Pemikiran-pemikiran C. S. Song Hal mendasar yang menarik dalam pemikiran Song adalah keberatannya dengan teologi Barat dalam konteks Asia. Song berpendapat bahwa teologi Kristen harus bisa dimengerti orangorang Asia sesuai dengan konteks Asia. Teologi Barat memperlihatkan Allah Barat, sehingga penjelasan tentang Allah tidak sesuai dengan keadaan orang Kristen Asia. Teologi Barat yang digunakan oleh orang Asia terdapat unsur filsafat dan budaya Barat. Sedangkan Allah Kristen bukan hanya menjadi Allah untuk orang Barat, tetapi juga Allah bagi orang-orang Asia. Sebaliknya, orang-orang Asia harus dapat membentuk teologi Kristen Asia sendiri. Teologi Kristen Asia dapat dibangun melalui pengalaman sehari-hari yang dialami oleh orang-orang Asia. Orang-orang Kristen di Asia harus melatih diri untuk melihat Kristus dalam pengalamannya sendiri. 6 Pemikiran Song yang menarik adalah teologi Transposisi. Menurut Song, pandangan teolog Kristen bahwa kesinambungan sejarah Israel dan sejarah gereja dalam sejarah keselamatan adalah salah. 7 Bagi Song sejarah Israel dan sejarah gereja hanya merupakan simbol bagaimana Allah menyelamatkan bangsa-bangsa lain. Jadi, bangsa-bangsa lain termasuk bangsa Asia dapat mengalami keselamatan yang sama seperti yang dialami oleh Israel dan gereja. 8 5 Stevri Lumintang, Teologia Abu-Abu Pluralisme Agama, 295. 6 Choan-Seng Song, The Compassionate God (New York: Orbis Book, 1982), 12. 7 Choan-Seng Song, Allah Yang Turut Menderita (Jakarta: Gunung Mulia, 1995), 31. 8 Pancha Yahya, Tinjauan Terhadap Pandangan Choan-Seng Song Mengenai Sejarah Keselamatan Jurnal Veritas Vol. 12 No. 1 (April 2011): 123-134.

Penolakan Song terhadap sejarah keselamatan inilah yang membangun teologi transposisi. Teologi Transposisi yang dimaksud Song adalah teologi harus dipindahkan dari Barat ke Asia. Transposisi meliputi perpindahan ruang dan waktu, penerjemahan ke dalam bahasa asing harus menjadi "daging dalam bahasa setempat, 9 karena menurutnya salah satu halangan yang menjadi masalah besar bagi teologi transposisi adalah sentrisme sejarah Israel dan sejarah kekristenan. 10 Keunikan ajaran kekristenan yang mengklaim sebagai satu-satunya sarana jalan keselamatan kepada Allah harus ditolak karena tidak sesuai dengan pengajaran Alkitab sendiri. Song melakukan penelusuran bahwa Allah juga telah bekerja dalam sejarah bangsa-bangsa lain. Hal ini dapat ditelusuri sejak kisah menara Babel, pemanggilan Abraham, pengungsian keluarga Israel ke Mesir, keluar dari Mesir, penawanan dan pembuangan ke Babel. Song melihat bahwa Allah berkarya dalam bangsa-bangsa lain sebagai alat Allah. Allah adalah pencipta seluruh manusia dan Allah adalah pencipta sejarah seluruh manusia sehingga Allah bukan hanya berkarya di dalam Israel dan Gereja tetapi juga di seluruh bangsa-bangsa dunia ini. Menurut Song, Seluruh sejarah adalah sejarah Allah. Sejarah ada di dalam Allah. Ia berasal dari Allah dan kembali kepada Allah dan Allah bekerja di dalam sejarah melalui para nabi dan arif bijaksana, melalui raja dan petani dan melalui kita semua. 11 Dengan pengertian lain, jika semua sejarah adalah sejarah Allah maka semua sejarah adalah sejarah keselamatan. Allah bekerja menyelamatkan manusia dalam semua peristiwa sejarah di dunia ini. 12 Oleh karena itu, Song memperkenalkan Yesus dengan wajah baru sebagai Yesus yang berhidung pesek, bermata sipit, yang berkulit kuning langsat atau hitam atau sawo matang. Yesus bukanlah juruselamat yang berhidung mancung, bermata coklat, agak pirang dengan aksen Eropa yang kental, yang selama 19 abad telah digambarkan oleh para missionaris. Yesus yang berwajah Asia ini merupakan Allah yang mencoba hadir dalam dukha dari orang-orang Asia yang tertindas. 13 Pemikiran ini selanjutnya berkembang dengan pertanyaan yang Song ajukan dalam bukunya Allah yang Turut Menderita, Apakah semua orang diselamatkan hanya melalui Yesus 9 C. S. Song. Allah Yang Turut Menderita, 7-17. 10 Ibid, 24. 11 C. S. Song, Allah Yang Turut Menderita, 81. 12 Stevri Lumintang, Teologia Abu-Abu Pluralisme Agama, 99. 13 Joachim, Huang. Tinjauan Buku Sebutkanlah Nama-Nama Kami: Teologi Cerita Dari Perspektif Asia Jurnal Pelita Zaman Vol. 5 No. 1 (Tahun 1990): diakses 9 Januari 2015, http://alkitab.sabda.org/resource.php? topic=236&res=jpz

Kristus? 14 Pertanyaan ini menjadi isu yang sangat krusial dan penting, sebab Song mengatakan, Bila sampai pada keselamatan, maka kita orang Kristen mempunyai pandangan yang mutlak: selama mereka yang beragama lain itu tidak percaya kepada Yesus Kristus, maka pintu keselamatan Allah itu tertutup bagi mereka. 15 Dengan kata lain, semua orang yang tidak mempercayai Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat akan binasa atau terhilang atau tidak terjangkau. Menurut Song, ada rujukan dalam Alkitab yang memberikan sebuah terang baru tentang karya keselamatan berhubungan dengan orang-orang yang tidak mengakui ke-tuhanan Yesus. Song merujuk kepada pernyataan Yesus yang terdapat dalam Matius 7:21, Bukan setiap orang yang berseru kepada-ku: Tuhan, Tuhan, akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di Sorga. Pemeluk agama lain tidak mungkin memanggil Yesus sebagai Tuhan, akan tetapi ada banyak orang yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di Sorga. 16 Maka kesimpulan Yesus adalah ada banyak orang yang diselamatkan walaupun mereka tidak mengakui Yesus sebagai Tuhan, tetapi mereka yang melakukan kehendak Allah melalui membaktikan diri demi kasih, keadilan, kemanusiaan. 17 Bagi Song, teologi Kristen yang dipengaruhi oleh tradisi Barat cenderung berefleksi tentang Allah, iman, kasih, keselamatan dan penghakiman, 18 yang menghasilkan teologi yang bergumul dengan hal-hal abstrak. Teologi harus bergumul dengan dunia bukan sebaliknya. Song memberikan sebuah metode berteologi yang bercorak Asia yang menggunakan, Kerinduan dan pergumulan manusia akan kasih karunia, pengampunan, persekutuan, keselamatan dan kehidupan dalam lingkup Asia adalah konteks-konteks penyataan bagi teologi Kristen di Asia. 19 Maksud Song adalah kehidupan Asia adalah sumber dari berteologi. Kehidupan sosial adalah sumber yang kaya bagi teologi Kristen. Sehingga tugas teologi Kristen adalah menemukan Allah yang ada di tempat-tempat tersembunyi dalam bangsa-bangsa, budaya-budaya dan agama-agama lain. 20 Dengan kata lain, teologi Kristen harus mengidentifikasikan karya Allah yang 14 C. S. Song, Allah Yang Turut Menderita, 113. 15 C. S. Song, Sebutkanlah Nama-Nama Kami Teologi Cerita Dari Perspektif Asia (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1993), 170. 16 Ibid., 171. 17 Ibid. 18 Ibid., 51. 19 Ibid, 79. 20 Ibid.

menyelamatkan melalui kisah-kisah sosial sebuah bangsa untuk melihat karya Allah yang telah ada. Song menawarkan sebuah teologi yang baru yakni teologi rakyat atau teologi cerita. Metode teologi cerita ini sebenarnya berhubungan erat dengan sistem hermeneutika Song. Tidak seperti kebanyakan teolog-teolog Barat yang berfokus pada doktrin yang logis dari Alkitab, Song secara keseluruhan menggunakan metode teologi cerita. Jadi sumber utama dalam berteologi Song bukanlah Alkitab tetapi cerita rakyat. Dari cerita rakyat tersebut Song membuat pernyataan-pernyataan doktrinal dan menggunakan nas-nas Alkitab untuk mendukung pernyataan doktrinal tersebut. 21 Maka yang menjadi perhatian Song adalah isu-isu sosial-politik di Asia. Ini berarti isu-isu sosial seperti, perbudakan, kemiskinan, diskriminasi ras, diskriminasi seks kemudian diangkat dan direlevansikan dengan Alkitab. Dari berbagai persoalan dunia yang semakin terancam krisis dalam segala hal termasuk krisis moral, maka menurut Song mencari jawaban apa yang paling dibutuhkan dunia, tidak lain adalah teladan Yesus tentang seorang mesias yang menderita. Karena hanya mesias yang menderitalah yang dapat menjanjikan suatu masa depan baru dan memberikan suatu kehidupan baru melalui salib dan kebangkitan-nya. 22 Tanggapan Satu hal menarik yang dibahas di kelas Teologi Kontekstual Asia adalah penjelasan dosen bahwa teolog-teolog yang ada berusaha untuk membuat teologi sendiri. Teologi-teologi pada jaman dahulu ditulis untuk menjawab persoalan pada masa itu. Oleh sebab itu perlu ada teologi yang dibuat untuk menjawab persoalan di masa sekarang. Choan-Seng Song adalah teolog yang melakukan hal tersebut, membangun teologi berdasarkan perspektif Asia untuk menjawab bagaimana Injil dipahami oleh orang-orang Asia. Dan ini adalah contoh yang baik. Sebagaimana nasihat dosen dalam kelas bahwa kami juga perlu membuat teologi-teologi sendiri, tidak hanya memakai teologi orang. Cara Song patut diteladani. Selain itu tanggapan Stephen T. Chan menilai Song dalam dua hal: Pertama negatifnya, Song menghindari teologia Barat. Sementara bagi Harianto menghindari Barat dan berkonsentrasi pada Asia bukanlah hal yang negatif. Justru ini adalah tindakan yang berani 21 Stevri Lumintang, Teologia Abu-Abu Pluralisme Agama, 297. 22 Harianto GP, Yesus Menderita Menurut Choan-Seng Song Jurnal Pelita Zaman Vol. 16 No. 2 (Tahun 2001): diakses 9 Januari 2015, http://alkitab.sabda.org/resource.php?topic=1038&res=jpz

mencari fenomena Asia, sehingga mau tidak mau Song harus jeli memperhatikan persoalanpersoalan yang dihadapi oleh masyarakat Asia. Kedua positifnya, Song mencoba mencari wilayah baru, sumber-sumber baru untuk membangun teologi Asia. 23 Walaupun begitu, ada banyak kritik yang muncul terhadap teologi Song sendiri. Misalnya dalam pandangan tentang keselamatan. Bagi Song keselamatan hanyalah keselamatan ekonomi, sosial politik, kematian, penderitaan, ketidakadilan, dan penindasan. Jadi konsep keselamatan Song bukanlah keselamatan individu dari dosa, tetapi dari kematian, penderitaan, ketidakadilan, dan penindasan. Sedangkan Alkitab sangat menekankan keselamatan jiwa manusia dari dosa. Untuk keselamatan jiwa itulah Yesus datang ke dalam dunia dan disalibkan (Yoh. 3:16). Yesus juga mengatakan menyatakan bahwa kita tidak akan terlepas dari penderitaan karena kita harus tetap mengalami penderitaan sebagai konsekuensi dari mengikut Yesus (Mat. 5:11; Yoh. 15:18). Yesus juga mengatakan bahwa keselamatan jiwa jauh lebih berharga daripada harta bahkan seisi dunia ini (Mat 16:26; Mrk. 8:36). 24 Juga, metode teologi Song dengan menggunakan cerita jelas berbeda karena yang menjadi sumber dari teologinya adalah isu-isu yang berkembang dalam masyarakat lalu memperhadapkannya kepada iman alkitabiah dan mendialogkannya. 25 Sementara Alkitab seharusnya menjadi sumber teologi utama kita. Alkitab harus selalu menjadi acuan bagi semua teolog dan misiolog dalam berteologi. Termasuk pada waktu merumuskan teologi yang kontekstual atau berita iman Kristen yang kontekstual. 26 Kesimpulan Pemikiran-pemikiran Song telah memberi sumbangsih yang besar dalam teologi Kristen Asia. Song tertantang untuk merefleksikan imannya dalam konteks Asia dan tidak bergantung pada teologi Barat. Ia berpikir bahwa Asia bisa menghasilkan teologi Asia sendiri sehingga Song menafsirkan kembali teologi Kristen yang dibawa masuk ke Asia yang pluralistik. Ia memikirkan konteks kehidupan Asia sekaligus perjuangan kembali memikirkan teologi yang menguntungkan Asia. Hal yang menarik dari Song adalah usaha yang tekun dalam mengolah unsur-unsur lokal dalam kebudayaan Asia. Tindakan Song yang menghasilkan teologi sendiri bagi Asia 23 Harianto GP, Yesus Menderita Menurut Choan-Seng Song Jurnal Pelita Zaman Vol. 16 No. 2 (Tahun 2001): diakses 9 Januari 2015, http://alkitab.sabda.org/resource.php?topic=1038&res=jpz 24 Pancha Yahya, Tinjauan Terhadap Pandangan Choan-Seng Song Mengenai Sejarah Keselamatan Jurnal Veritas Vol. 12 No. 1 (April 2011): 123-134. 25 Song, Sebutkanlah Nama-Nama Kami, 79. 26 Rahmiati, Kontekstualisasi Sebagai Sebuah Strategi dalam Menjalankan Misi: Sebuah Alasan Literatur Jurnal Veritas Vol.1 No.1 (April 2000): 19-27.

memberikan pengaruh yang besar bagi kemajuan teologi Asia dan mendorong orang lain juga untuk berusaha mengembangkan kontekstualisasi teologi Asia. Kepustakaan Elwood Douglas J. Teologi Kristen Asia Tema-tema yang Tampil ke Permukaan. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1993. Lumintang, Stevri I. Teologia Abu-Abu Pluralisme Agama. Malang: Gandum Mas, 2004. Song, Choan-Seng. Allah Yang Turut Menderita. Jakarta: Gunung Mulia, 1995.. Sebutkanlah Nama-Nama Kami Teologi Cerita Dari Perspektif Asia. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1993.. The Compassionate God. New York: Orbis Book, 1982. Siboro, Boyro Purba, Evaluasi Teologi Terhadap Konsep Keselamatan Dalam Teologi Transposisi Menurut Choan-Seng Song. Diakses 12 Januari 2015, http://vesdiana.blogspot.com/ 2014/11/evaluasi-teologi-terhadap-konsep.html?m1 GP, Harianto Yesus Menderita Menurut Choan-Seng Song Jurnal Pelita Zaman Vol. 16 No. 2 (Tahun 2001) Diakses 9 Januari 2015, http://alkitab.sabda.org/resource.php?topic=1038 &res=jpz Huang, Joachim. Tinjauan Buku Sebutkanlah Nama-Nama Kami: Teologi Cerita Dari Perspektif Asia Jurnal Pelita Zaman Vol. 5 No. 1 (Tahun 1990). Diakses 9 Januari 2015, http://alkitab.sabda.org/resource.php?topic=236&res=jpz Rahmiati, Kontekstualisasi Sebagai Sebuah Strategi dalam Menjalankan Misi: Sebuah Alasan Literatur Jurnal Veritas Vol.1 No.1 (April 2000): 19-27. Yahya, Pancha. Tinjauan Terhadap Pandangan Choan-Seng Song Mengenai Sejarah Keselamatan Jurnal Veritas Vol. 12 No. 1 (April 2011): 123-134.