BAB I PENDAHULUAN. Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010 adalah institusi pelayanan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

TINJAUAN KEBUTUHAN RAK FILE DOKUMEN REKAM MEDIS (DRM) RAWAT INAP DI RSUD DR. H. SOEWONDO KENDAL TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan di rumah sakit. Rekam medis merupakan catatan tertulis

BAB I PENDAHULUAN. penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Permenkes No : 269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam

PREDIKSI KEBUTUHAN RAK PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS AKTIF DI RUMAH SAKIT UMUM JATI HUSADA KARANGANYAR TAHUN 2017

BAB III METODE PENELITIAN

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL TINJAUAN KEERGONOMISAN RUANG FILING RAWAT INAP DI RSUD KOTA SEMARANG. Disusun oleh : Khoerur Rozikin D

BAB I PENDAHULUAN. dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, tindakan dan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. sangat komplek dalam berbagai jenis pelayanan kesehatan dalam mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. pasien yang berisi tentang keterangan kesehatan pasien. (2) Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/Per/2008,

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah Sakit merupakan suatu sistem atau bagian yang integral

ANALISA KEBUTUHAN RAK FILING AKTIF DI BAGIAN FILING BKPM WILAYAH SEMARANG TAHUN Mohamad Daeroby Abi Yusya

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang dapat membantu mewujudkan derajat. kesehatan yang optimal, hal itu di karenakan puskesmas mempunyai dua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PREDIKSI KEBUTUHAN RAK PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS AKTIF TAHUN 2015 DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MADIUN

TINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis. profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen

BAB VI PENUTUP. dan Keruskan DRM, Hak Akses DRM dan Pemeliharaan dan. yang mengatur tentang Pemeliharaan dan Pengamanan DRM.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki derajat kesehatan yang optimal, adil dan. berkesinambungan diseluruh wilayah Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan.salah satu institusi penyedia jasa pelayanan kesehatan bagi

BAB I PENDAHULUAN. dokter, dokter gigi dan tenaga kesehatan tertentu, laporan hasil pemeriksaan

Evaluasi Kinerja Unit Filing & Retrieving Data di Rumah Sakit Pendidikan dan Rumah Sakit Umum Daerah

ARTIKEL ILMIAH ANALISA KEBUTUHAN RAK FILE BERDASARKAN POLA PERTAMBAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI FILING RSU PKU MUHAMMADIYAH GUBUG PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah organisasi pelayanan kesehatan yang. bertujuan memberikan pelayana kesehatan yang bermutu dan

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit merupakan institusi pelayanan

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK RUANG UNIT REKAM MEDIS DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA PEREKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT PARU SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi yang menyediakan pelayanan spesialistik,

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes Nomor. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) yang ditemukan seperti berbagai peralatan canggih dibidang

BAB I PENDAHULUAN. rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Setiap rumah sakit mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

ANALISA TATA LETAK RUANG PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM MUSLIMAT PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan di berbagai instansi kesehatan dengan dukungan dari

BAB I PENDAHULUAN. dalam lemari maka akan timbul kesulitan besar pada saat nanti akan

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri, dimana kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang profesional baik dibidang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. organisasi sudah terstruktur dan menjalankan tugas dan fungsi masing-masing, Ekonomi, dan 2 orang lagi masih menjalani kuliah.

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber daya manusia : 1. Pendidikan terakhir 2. Lama kerja 3. Umur 4. Pengetahuan. Kejadian Missfile

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Permenkes No269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan zaman yang begitu pesat, diera globalisaasi

BAB I PENDAHULUAN. populasi, kebutuhan pemeliharaan sumber daya kesehatan, peningkatan Ilmu. secara efisien dan efektif (Hatta, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. sakit memegang peranan penting terhadap meningkatnya derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan secara merata, dengan mengutamakan upaya. penyembuhan penyakit dan pemuliahan kesehatan, yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen pada hakekatnya adalah proses pengambilan keputusan dalam. kemampuan manajemen menggunakan informasi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

TINJAUAN PELAKSANAAN PENYIMPANAN DAN PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILING RSUD dr. MOEWARDI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dan penelitian serta mencakup berbagai tindakan maupun disiplin medis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara pariurna yang

BAB I PENDAHULUAN. ketepatgunaan perawatan pasien di rumah sakit. tingkat dasar pada tanggal 12 juli 2014 dan sudah dilakukan kunjungan

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor : 240/MENKES/PER/III/2010 merupakan intitusi. rawat jalan pasien lama dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

BAB I PENDAHULUAN. dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan

BAB I PENDAHULUAN. Rekam Medis mempunyai peranan penting dalam proses pelayanan di rumah

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit menurut Permenkes No. 1045/MENKES/PER/XI/2006

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, disebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat

ANALISIS PELAKSANAAN RETENSI DAN PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS INAKTIF FILING RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG TAHUN 2016

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan. 1. Karakteristik Petugas. Berdasarkan teori yang ada pekerja dengan usia tahun

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah sebuah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN RAK REKAM MEDIS DI UNIT RAWAT INAP KLINIK PERMATA MEDIKA SUKOREJO PONOROGO

STRUKTUR ORGANISASI RSUD KOTA BEKASI. Lampiran 1

TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT PENYIMPANAN RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2015 SUHERI PARULIAN GULTOM ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Dalam memberikan pelayanan. kesehatan harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan No 36 tahun 2009 adalah tercapainya derajat kesehatan yang

TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan serta pelayanan sosial lainnya yang dilakukan (Putri, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat dan jenis pelayanan

PERANCANGAN ULANG RUANG FILING BERDASARKAN ILMU ERGONOMI DI RUMAH SAKIT PANTI RINI KALASAN

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah suatu organisasi yang menaungi tenaga medis. profesional dan terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam upaya memberikan pelayanan informasi kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan rumah sakit dalam bentuk sistem informasi manajemen. mendapatkan pelayanan gawat darurat. 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit menyediakan pelayanan kuratif komplek, pelayanan gawat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jalan, rawat inap dan gawat darurat. [1] 2. Jenis Jenis Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dan pusat penelitian medik, dan dapat berguna sebagai alat. kesehatan di rumah sakit untuk perencanaan masa depan.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010 adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat jalan, rawat inap gawat darurat. [1] Agar pelayanan rumah sakit berjalan secara optimal lancar, maka rumah sakit diwajibkan mencatat semua pelayanan yang diberikan dalam satu kesatuan dokumen rekam medis pasien. Dalam Permenkes No. 269/MENKES/PER/III/2008 menyebutkan rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dokumen antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. [2] Bagian unit rekam medis yang membantu agar pelayanan berjalan dengan baik efektif adalah bagian filing. Adapun peran fungsinya adalah sebagai sarana penyimpanan DRM agar DRM terjaga kerahasiaan isi rekam medis pasien serta terhindar dari bahaya kerusakan. [2] Dengan mengetahui peran fungsi tersebut, maka harus mencukupi semua sarana prasarana yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan rekam medis. Salah satunya dengan pemenuhan kebutuhan rak file, karena pasien akan bertambah setiap periode sehingga semakin bertambahnya pasien maka DRM yang harus disimpan juga semakin banyak kebutuhan rak file pun semakin bertambah 1

2 berdasarkan survei awal, Kendal memiliki rumah sakit terbesar yaitu salah satunya RSUD Dr. H. Soewondo pada tahun 2009 memiliki jumlah kunjungan pasien rawat inap sebanyak 10301 pasien, tahun 2010 memiliki jumlah kunjungan pasien rawat inap sebanyak 11845 pasien, tahun 2011 berjumlah 13631 pasien, tahun 2012 berjumlah 17224, tahun 2013 berjumlah 19476, tahun 2014 berjumlah 17913 tahun 2015 berjumlah 20131. Dengan aya peningkatan jumlah pasien rawat inap maka jumlah DRM semakin bertambah. Semakin banyak DRM yang akan disimpan, maka kebutuhan rak file semakin banyak. Aya penambahan DRM yang akan disimpan, maka jumlah rak file yang tersedia saat ini sudah tidak dapat menampung pertambahan DRM rawat inap. Sehingga banyak DRM yang menumpuk di atas lantai diletakkan di atas meja petugas karena rak sudah tidak dapat menampung DRM yang ada. RSUD Dr. H. Soewondo Kendal mempunyai 15 rak file untuk dokumen rekam medis rawat inap yang memiliki ukuran rak sub rak yang berbeda-beda. Rak file di RSUD Dr. H. Soewondo Kendal hanya memiliki satu sisi terbuat dari kayu. Rak file terbaru berjumlah 7 dengan dimensi rak yang sama yaitu panjang 72 cm, tinggi 40 cm lebar 40 cm memiliki 10 sub rak. Rak file yang tidak ergonomis karena tinggi rak melebihi antropometri petugas berjumlah 8 rak. Ruangan filing rawat inap menjadi satu dengan ruang tempat kerja petugas rekam medis sehingga mengakibatkan ruang gerak petugas kurang efisien mempengaruhi kenyamanan serta kosentrasi petugas yang akan berdampak pada mutu pelayanan rumah sakit. Agar

3 penyimpanan pengambilan dokumen rekam medis rawat inap berjalan dengan baik, maka diperlukannya penambahan rak file rawat inap dengan menyesuaikan luas ruangan filing. Dari uraian diatas peneliti tertarik untuk meninjau kebutuhan rak file DRM rawat inap di RSUD Dr. H. Soewondo Kendal Tahun 2016. B. Rumusan Masalah RSUD Dr. H. Soewondo Kendal memiliki pertambahan jumlah kunjungan pasien rawat inap yang banyak sehingga diperlukannya penambahah rak file agar DRM dapat disimpan didalam rak file. Dari masalah tersebut, maka peneliti mengajukan permasalahan Bagaimana kebutuhan rak file DRM rawat inap di RSUD Dr. H. Soewondo Kendal Tahun 2016? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui kebutuhan rak file rawat inap di RSUD Dr. H. Soewondo Kendal Tahun 2016. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui sistem penyimpanan filing rawat inap. b. Mengetahui sistem penjajaran filing rawat inap. c. Mengetahui sistem penomoran filing rawat inap. d. Mengukur luas ruangan filing meliputi panjang lebar. e. Mengetahui jumlah DRM tahun 2009 2015. f. Memprediksi jumlah DRM tahun 2016.

4 g. Menghitung dimensi sub rak meliputi panjang sub rak jumlah sub rak. h. Menghitung file expantion. i. Menghitung retensi. j. Mengukur dimensi DRM pasien rawat inap meliputi panjang, lebar tebal DRM. k. Menghitung panjang pengarsipan. l. Menghitung kapasitas rak file. m. Menghitung jumlah kebutuhan rak di tahun 2016. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Rumah Sakit Memperoleh masukan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan. 2. Bagi Institusi Menambah referensi yang dapat digunakan untuk memperkaya teori praktik dalam rekam medis. 3. Bagi Peneliti Memperoleh pengalaman nyata dapat dijadikan sarana menerapkan teori kebutuhan rak file di RSUD Dr. H. Soewondo Kendal.

5 E. Ruang Lingkup 1. Lingkup Keilmuan Lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah Rekam Medis Informasi Kesehatan. 2. Lingkup Materi Materi dalam penelitian ini adalah ergonomi, khususnya tentang kebutuhan rak filing. 3. Lingkup Lokasi Lokasi penelitian diselenggarakan di bagian filing rawat inap RSUD Dr. H. Soewondo Kendal. 4. Lingkup Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi metode observasi. 5. Lingkup Obyek Obyek penelitian ini adalah rak file DRM. 6. Lingkup Waktu Lingkup waktu yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei tahun 2016. F. Keaslian Penelitian Tabel 1.1 Keaslian Penelitian NO PENELITI TAHUN JUDUL METODE HASIL 1 Ahmadi 2011 Tinjauan Hasil penelitian ini Kebutuhan menunjukkan bahwa Rak kebutuhan rak Penyimpanan penyimpanan rekam Rekam Medis medis rawat jalan di Rawat Jalan RSUD Dr. H. Moch. Ansari

6 di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin Tahun 2011. 2 Ambarwati 2010 Tinjauan Kebutuhan Rak Penyimpanan Rekam Medis di Rumah Sakit X 3 Wahyu Muttaqin 2013 Analisis Desain Kebutuhan Rak File Rawat Inap di RSUD Sunan Kalijaga Demak Tahun 2013. Saleh Banjarmasin sebanyak 13 rak penyimpanan dengan spesifikasi 7 ke atas 3 ke samping dengan luas penyimpanan seluas 44 m 2, adapun untuk 5 tahun ke depan atau akan datang dibutuhkan rak penyimpanan rekam medis rawat jalan sebanyak 35 rak dengan spesifikasi yang sama dengan luas penyimpanan 69 m 2. Rumah sakit X melebihi daya tampung dalam penyimpanan sebesar 5024 rekam medis. Jumlah rak penyimpanan sebanyak 19 rak belum bias memenuhi daya tampung rekam medis perlu aya penambahan rak. Luas ruangan penyimpanan saat ini untuk kapasitas 19 rak masih belum ideal. Hasil penelitian didapatkan perhitungan rak sebesar 15 dengan memperhitungkan retensi 10% file expantion 25%. Berdasarkan luas ruangan terhadap desain rak sudah ergonomis (tinggi ruangan > tinggi rak filing luas ruang URM > 2x luas alas 2 rak filing). Kesesuaian desain rak dengan antropometri petugas tidak ergonomis (tinggi sub rak > lebar DRM penyimpanan landscape lebar sb rak > panjang DRM). Kebutuhan rak filing rawat inap tahun 2013 sebesar 15 rak dimana sudah terdapat 8 rak sehingga

7 4 Siti munasih 2013 Analisa Kebutuhan Rak File Berdasarkan Pola Pertambahan Dokumen Rekam Medis di Filing RSU PKU Muhammadiy ah Gubug Periode 2013 2017. 5 Virga Fikriani 2013 Kebutuhan Rak File di Filing Rawat Inap di RSUD Kota Semarang Tahun 2013 2016. 6 Mohamad Daeroby Abi Yusya 2014 Analisis Kebutuhan Rak Filing membutuhkan penambahan 7 rak. Berdasarkan dimensi ruang filing sudah ergnomis. Desain rak file berdasarkan dimensi berkas sudah ergonomis. Maka perlunya penambahan 7 rak dengan memanfaatkan 2 rak yang ada tidak terpakai penyesuaian antara desain rak dengan antropometri petugas. Hasil penelitian adalah jumlah rak file yang ada saat ini berjumlah 8 rak file, sehingga pada tahun 2013 perlu menyediakan 1 rak file lagi, segkan tahun 2017 membutuhkan sebanyak 15 rak file, jika saat ini sudah ada 8 rak maka diperlukan penambahan 7 rak file lagi agar semua dokumen rekam medis dapat tersimpan semua kedalam rak. Mendapatkan kesimpulan bahwa total rak yang dibutuhkan di RSUD Kota Semarang pada tahun 2013 2016 sebagai berikut, tahun 2013 membutuhkan 74 rak, tahun 2014 membutuhkan 84 rak, tahun 2015 membutuhkan 94 rak 2016 membutuhkan 103 rak. Sehinga untuk menampung seluruh DRM yang ada sampai tahun 2016, sebaiknya pihak RSUD Kota Semarang menambahkan rak file sebanyak 67 rak. Kesimpulannya adalah perencanaan penambahan rak untuk

8 Aktif di Bagian Filing BKPM Wilayah Semarang Tahun 2014 2018. tahun 2014 2018 membutuhkan 50 rak penyimpanan sehingga dapat menampung jumlah dokumen rekam medis yang ada. Apabila tidak mencukupi maka perlu aya pertimbangan ruang penyimpanan bias dilakukan dengan cara melakukan retensi dokumen rekam medis tiap 5 tahun yang tersimpan di dalam rak filing aktif yang dilihat dari tanggal terakhir pasien berkunjung. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian diatas adalah : 1. Tempat penelitian (rumah sakit) Tempat penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. H. Soewondo Kendal. 2. Waktu pelaksanaan Penelitian ini dilakukan pada tahun 2016. 3. Penelitian ini dengan meninjau kebutuhan rak file rawat inap tahun 2016, segkan penelitian diatas menganalisa memprediksi kebutuhan rak 5 tahun kedepan. 4. Penelitian ini di filing rawat inap segkan penelitian diatas beberapa di filing rawat jalan.