FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA KARYAWATI UNSIKA TAHUN 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Pemberian ASI Eksklusif Di Indonesia

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi dan

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian. Air susu ibu (ASI) adalah cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu, yang

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI (0-6 BULAN) DI KELURAHAN BANTAN KECAMATAN MEDAN TEMBUNG TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. rendah. Berdasarkan Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masyarakat pekerja mempunyai peranan & kedudukan yang sangat

PENGARUH IMPLEMENTASI 10 LANGKAH MENUJU KEBERHASILAN MENYUSUI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN ASI PADA BAYI USIA 0-3 BULAN

JURNAL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Menyelesaikan Pendidikan Program D IV Kebidanan U Budiyah Banda Aceh

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

Hubungan Pengetahuan, Pendidikan, Paritas dengan Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

Daftar Pustaka : 44 ( ) Kata Kunci : Perilaku Bidan, Inisiasi Menyusu Dini

BAB I PENDAHULUAN. termasuk anak, remaja, ibu hamil dan ibu menyusui dengan kegiatan pokok

PENGETAHUAN IBU MERUPAKAN FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

Suci Trisnawaty Djunu, Dian Saraswati, Vik Salamanja 1 Jurusan S1 Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. dilanjutkan dengan makanan pendamping sampai usia 2 tahun. American

KONTRIBUSI PERSEPSI DAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH PEDESAAN. Lilik Hidayanti 1, Nur Lina

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA BAYI DI KELURAHAN WARNASARI KECAMATAN CITANGKIL KOTA CILEGON

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terpadu kepada masyarakat dalam upaya untuk mengatasi masalah kesehatan serta

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DINI DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI DIBAWAH UMUR 6 BULAN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KEBEN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN. M. Masykur*, Dian Nurafifah**...ABSTRAK...

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN IMD PADA PASIEN PASCA PERSALINAN DI BPM RATNA WILIS PALEMBANG TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka mengurangi mortalitas dan morbiditas anak, Word

BAB I PENDAHULUAN. oleh perangkat reproduksi yang dimilikinya, yaitu rahim dan semua bagiannya, untuk

Disusun Oleh: Wiwiningsih

Hikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI DESA LOLONG KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA TAHUN 2015

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga.

Oleh : Dra. Hj. Syarifah, M.Kes. ABSTRAK

Kata Kunci : Faktor Predisposisi, Pendukung, ASI Eksklusif

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan dengan jumlah responden 40 0rang dimana

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi yang diberikan pada bayi sangat

BAB I PENDAHULUAN. garam-garam organik yang di sekresikan oleh kedua kelenjar payudara ibu, serta

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan

BAB I PENDAHULUAN. setelah persalinan, dan masa menyusui bayi ( Prasetyono, 2009, p.61). berumur 2 tahun (postnatal) (Perinasia, 2007, p.1).

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. saja sampai usia 6 bulan yang disebut sebagai ASI esklusif (DepKes, 2005). bulan telah ditetapkan dalam SK Menteri Kesehatan No.

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan

HUBUNGAN KETERTARIKAN IKLAN SUSU FORMULA DENGAN PEMBERIAN ASI EKKSLUSIF DI POSYANDU DESA KEMUDO PRAMBANAN KLATEN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

Lisda W. Longgupa 1) JIK Vol. I No.16 Mei 2014: e-issn:

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BALITA DI KELURAHAN BRONTOKUSUMAN KECAMATAN MERGANGSAN YOGYAKARTA

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

HUBUNGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN PROSES PENGELUARAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BANDA ACEH

BAB 1 PENDAHULUAN. yang cukup serta dapat melindungi bayi dari penyakit infeksi. 1,2

BAB V HASIL PENELITIAN. Universitas Andalas diperoleh sebagai berikut : persentase tentang data demografi (umur dan lembar observasi), frekuensi

Kata Kunci : Kinerja, Cakupan ASI Eksklusif, Bidan Desa. Kepustakaan : 40, ( )

ST NURRAHMAH, S.ST AKADEMI KEBIDANAN KONAWE. Jl. Letj.DII Panjaitan No.217, Unaaha, Konawe Sulawesi Tenggara. Telp/Fax (0408)

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap 25 tahun negara dengan angka pertambahan penduduk 2,5%

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan oleh ibu. Salah satu pemenuhan kebutuhan gizi bayi ialah

BAB I PENDAHULUAN. internasional yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, ASI juga dapat melindungi kesehatan Ibu mengurangi

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DERMATITIS PADA ANAK BALITADI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SUKARAYA TAHUN 2016

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN

FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEGAGALAN IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI LINGKUNGAN XIV KELURAHAN BANTAN KEC. MEDAN TEMBUNG TAHUN 2011

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari

Debby Yolanda, S.ST 1. Bukittinggi, 26136, Indonesia Abstrak

HUBUNGAN PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI DESA PULO ARA KECAMATAN KOTA JUANG KABUPATEN BIREUEN

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

BAB IV HASIL PENELITIAN. Yogyakarta yang berlokasi di Jl. Jayeng Prawiran No. 13 RT 019/04

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DENGAN KEJADIAN IKTERUS PADA BAYI BARU LAHIR 0-7 HARI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan hubungan antar variabel yaitu pemberian MP ASI dengan

Rice Noviawanti, Faktor-faktor yang Beruhubungan dengan PASI / MP-ASI Bayi < 6 Bulan di Kelurahan Labuh Baru Barat Pekanbaru

Kata Kunci : Pengetahuan, Pemberian ASI, ASI Eksklusif.

Novianti Damanik 1, Erna Mutiara 2, Maya Fitria 2 ABSTRACT

Sri Janatri* STIKES Kota Sukabumi ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF. Risa Devita Akademi Kebidanan Aisyiyah Palembang

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN PALEBON KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

DAFTAR ISI. A. Latar Belakang B. Identifikasi Masalah C. Pembatasan Masalah D. Perumusan Masalah E. Tujuan Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN. terbaik yang bersifat alamiah. Menurut World Health Organization (WHO),

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

BAB 1 : PENDAHULUAN. sedini mungkin, bahkan sejak masih dalam kandungan. Usaha untuk mencapai

Transkripsi:

Jurnal Ilmiah Solusi Vol. 1 No.1 Januari Maret 2014: 55-63 FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA KARYAWATI UNSIKA TAHUN 2013 Sri Rahayu dan Nelly Apriningrum Fakultas Pertanian, Prodi D III Kebidanan Universitas Singaperbangsa Karawang Abstrak ASI merupakan makanan pertama, utama dan terbaik bagi bayi yang bersifat alamiah karena mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan bayi serta dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit. Bayi yang mendapatkan ASI secara eksklusif morbiditas dan mortalitasnya jauh lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif. Metode penelitian bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, populasi seluruh karyawati Unsika yang memiliki anak usia > 6 bulan sampai dengan 5 tahun dengan jumlah 23 responden. Analisis data meliputi univariat dan bivariat dengan menggunakan Chi Square dengan hasil analisis bahwa seluruh variabel yang diteliti nilai P > 0.05 sehingga tidak ada hubungan yang bermakna antara keseluruhan variabel dengan pemberian ASI eksklusif. Saran dari hasil penelitian ini bagi unsika memfasilitasi karyawati unsika untuk dapat memberikan ASI eksklusif dengan memberikan dukungan berupa sarana maupun prasarana yang mendukung motivasi ekstrinsik positif yang berasal dari pimpinan dalam bentuk kebijakan dan penyediaan fasilitas untuk menyusui di tempat kerja sehingga dapat meningkatkan perilaku ibu bekerja dalam memberikan ASI eksklusif, dengan melakukan penelitian lanjutan dan pembentukan KP-ASI dan pojok ASI secara bertahap PENDAHULUAN Kualitas anak masa kini merupakan penentu kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dimasa yang akan datang. Pembangunan manusia masa depan dimulai dengan pembinaan anak masa sekarang. Untuk mempersiapkan SDM yang berkualitas dimasa yang akan datang maka anak perlu dipersiapkan agar anak bisa tumbuh dan berkembang seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuannya Tumbuh kembang anak dipengaruhi berbagai faktor, salah satu faktor terpenting adalah pemberian Air Susu Ibu (ASI). ASI adalah makanan ideal bagi bayi baru lahir. ASI memberikan semua kebutuhan gizi yang diperlukan bagi bayi untuk tumbuh dan berkembang dengan sehat. Perilaku pemberian ASI eksklusif adalah dengan menyesuaikan kebutuhan bayi secara nirjadwal atau tanpa dijadwal setiap kali bayi menginginkan (On demand) dengan memberikan ASI saja sampai usia bayi 6 bulan. Sebagaimana terdapat dalam Kepmenkes RI No.450/Menkes/IV/2004. Perilaku pemberian ASI ekslusif di Indonesia cenderung menurun. 55

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka perlu dilakukan penelitian dengan tema Faktor faktor yang berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Karyawati Unsika tahun 2013 yang mana Unsika sebagai satu-satunya perguruan tinggi di wilayah kabupaten Karawang Jawa Barat. Berdasarkan perumusan masalah yang ada tujuan penelitian dari penelitian ini meliputi : 1. Untuk mengetahui distribusi frekuensi pemberian ASI eksklusif pada karyawati di lingkungan Unsika tahun 2013 2. Untuk mengetahui distribusi frekuensi pemberian ASI ekslusif pada karyawati di lingkungan Unsika tahun 2013 berdasarkan usia ibu, tingkat pendidikan ibu, penolong persalinan, tempat persalinan, paritas, jarak kelahiran, dukungan keluarga, dukungan penolong persalinan, dukungan tempat kerja dan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif 3. Untuk mengetahui hubungan antara usia ibu, tingkat pendidikan ibu, penolong persalinan, tempat persalinan, paritas, jarak kelahiran, dukungan keluarga, dukungan penolong persalinan, dukungan tempat kerja, pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dengan pemberian ASI eksklusif DESAIN PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan survey analatik dengan pendekatan Crossectional yang mana variabel-variabelnya diukur dalam waktu yang bersamaan. Adapun populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawati unsika yang memiliki balita usia > 6 bulan s/d 5 tahun. HASIL Hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi untuk menganalisa univariabel dan tabel silang dengan menggunakan rumus chi square untuk analisa bivariabel 1. Analisa univariabel Tabel 1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pemberian ASI eksklusif Variabel Jumlah Prosentase 1. Pemberian ASI ekslusif Ya Tidak 2. Usia ibu Sehat reproduktif Non reproduktif 3. Pendidikan Ibu Tinggi Sedang 4. Penolong persalinan Dokter kandungan Bidan 5. Tempat persalinan Rumah sakit RB/ BPM 12 11 17 6 16 7 15 8 15 8 52,2 % 47,8 % 73,9 % 26,1 % 69,6 % 30,4 % 65,2 % 34,8 % 65,2 % 34,8 % 56

6. Jumlah paritas 2 anak > 2 anak 7. Jarak kelahiran anak 24 bulan < 24 bulan Anak pertama 8. Dukungan keluarga Ya Tidak 9. Dukungan penolong persalinan Ya Tidak 10. Dukungan tempat kerja Ya Tidak 11. Pengetahuan ibu Baik Kurang 21 2 8 8 7 17 6 18 5 9 14 12 11 91,3 % 8,7 % 34,8 % 34,8 % 30,4 % 73,9 % 26,1 % 78,3 % 21,7 % 39,1 % 60,9 % 52,2 % 47,8 % Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa distribusi responden yang memberikan ASI secara eksklusif lebih dominan yaitu sebesar 52,2 %, responden berdasarkan usia sehat reproduktif (20-35 tahun) lebih dominan sebesar 73,9 %, responden dengan pendidikan tinggi lebih dominan sebesar 69,9 %, responden dengan penolong persalinan oleh dokter kandungan dan tempat persalinan di Rumah Sakit lebih dominan sebesar 65,2 %, responden dengan jumlah paritas 2 anak lebih dominan sebesar 91,3 %, prosentase responden dengan jarak kelahiran dan > 2 tahun memiliki jumlah yang sama sebesar 34,8 %, responden yang mendapatkan dukungan persalinan dari keluarga lebih dominan sebesar 73,9 %, responden yang mendapatkan dukungan dari penolong persalinan lebih dominan sebesar 78,3 %, responden yang tidak mendapatkan dukungan dari tempat kerja lebih dominan sebesar (60,9%), sedangkan responden dengan pengetahuan baik lebih dominan sebesar 52,2 %. 2. Analisa bivariat Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Ibu Dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Karyawati Unsika Tahun 2013 Usia Ibu Ya Sehat reproduktif 7 41,2 % 10 58,8 % 17 100 Non reproduktif 5 83,3 % 1 16,7 % 6 100 0.667 Berdasarkan hasil uji analisis hubungan antara usia ibu dengan pemberian ASI eksklusif diperoleh nilai P = 0,667 (>α = 0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara usia ibu dengan pemberian ASI eksklusif pada karyawati UNSIKA tahun 2013 57

Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu Dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Karyawati Unsika Tahun 2013 Pendidikan Ibu Ya Tinggi 8 50,0 % 8 50,0 % 16 100 Sedang 4 57,1 % 3 42,9 % 7 100 1.000 Berdasarkan hasil uji analisis hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan pemberian ASI eksklusif diperoleh nilai P = 1.000 (>α = 0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan Tabel 4 Distribusi Responden Berdasarkan Penolong Persalinan dengan Penolong Persalinan Ya Dokter Kandungan 7 46,7 % 8 58,8 % 15 100 Bidan 5 62,5 % 3 37,5 % 8 100 0,667 Berdasarkan hasil uji analisis hubungan antara penolong persalinan dengan pemberian ASI eksklusif diperoleh nilai P = 0,667 (>α = 0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara penolong persalinan dengan Tabel 5 Distribusi Responden Berdasarkan Tempat Persalinan Dengan Tempat Persalinan Ya Rumah Sakit 7 46,7 % 8 58,8 % 15 100 RB/ BPM 5 62,5 % 3 37,5 % 8 100 0,667 Berdasarkan hasil uji analisis diperoleh nilai P =0,667 (>α = 0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara tempat persalinan dengan Tabel 6 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Paritas Dengan Jumlah Paritas Ya 2 anak 10 47,6 % 11 52,4 % 21 100 > 2 anak 2 100 % 8 0,0 % 1 100 0,478 58

Berdasarkan hasil uji analisis diperoleh nilai P = 0,478 (>α = 0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara jumlah paritas dengan Tabel 7 Distribusi Responden Berdasarkan Jarak Kelahiran Dengan Jarak Kelahiran Ya 2 anak 3 41,2 % 10 58,8 % 17 100 < 2 anak 5 83,3 % 1 16,7 % 6 100 0.303 Anak Pertama 5 71,4 % 2 28,6 % 7 100 Berdasarkan hasil uji analisis diperoleh nilai P =0. 303 (>α = 0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara jarak kelahiran dengan Tabel 8 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Keluarga Dengan P Value Dukungan Keluarga Ya Tidak Jumlah Ya 11 64,7 % 6 35,3 % 17 100 Tidak 1 16,7 % 5 83,3 % 6 100 0.069 Berdasarkan hasil uji analisis diperoleh nilai P =0.069 (>α = 0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan Tabel 9 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Penolong Persalinan Dengan Dukungan Penolong Ya Persalinan Ya 10 55,6 % 8 44,4 % 18 100 Tidak 2 40,0 % 3 60,0 % 5 100 0.640 Berdasarkan hasil uji analisis diperoleh nilai P = 0.640 (>α = 0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara penolong persalinan dengan Tabel 10 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Tempat kerja Dengan Dukungan Tempat Ya Kerja 59

Ya 0 0,0 % 0 0,0 % 0 0,0 % Tidak 12 52,2 % 11 58,8 % 17 100 0.089 Berdasarkan hasil uji analisis diperoleh nilai P = 0.089 (>α = 0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak hubungan antara dukungan tempat kerja dengan Tabel 11 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Dengan Tingkat Pengetahuan Ya Ibu Baik 5 41,7 % 7 58,3 % 12 100 Kurang 7 63,6 % 4 36,4 % 11 100 0.525 Berdasarkan hasil uji analisis diperoleh nilai P = 0.525 (>α = 0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan pemberian ASI eksklusif pada karyawati UNSIKA tahun 2013 PEMBAHASAN 1. Analisa distribusi frekuensi responden yang memberikan ASI eksklusif Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 52,2 % responden yang memberikan ASI secara eksklusif, hal ini menunjukkan bahwa di lingkungan unsika dengan popolasi yang relative sedikit masih dibawah target nasional yaitu sebesar 80 %. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh Yessica S yang menyatakan bahwa hanya 4 % responden yang ditelitinya yang memberikan ASI secara eksklusif. Hal ini diharapkan menjadi perhatian yang cukup besar bagi sektor terkait di lingkungan unsika untuk memfasilitasi ibu dalam pemberian ASI eksklusif meskipun ibu bekerja sebagaimana sesuai dengan KepMenKes RI No 450/ KepMenKes/SK/ IV/2004 tentang pemberian ASI secara eksklusif bayi bayi. 2. Analisis hubungan antara usia ibu dengan pemberian ASI eksklusif pada karyawati Unsika tahun 2013 Pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara statistik tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia ibu dengan pemberian ASI ekslusif dengan P value 0,667. Tidak bermaknanya analisa dengan uji statistik ini dapat disebabkan karena jumlah sampel yang relatif sedikit. Namun demikian penelitian ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Yulifira M dkk dengan desain penelitian crossectional dan pendekekatan kualitatif serta metode pengumpulan data indepth interview dan observasi menyatakan bahwa secara prosentase sebagian besar usia responden dari hasil penelitian yang dilakukannya berusia 20 30 tahun. 3. Analisis hubungan antara pendidikan ibu dengan pemberian ASI eksklusif pada karyawati Unsika tahun 2013 60

Pemberian ASI eksklusif oleh ibu dengan pendidikan tinggi (69,6 %) lebih tinggi jika dibandingkan dengan ibu yang berpendidikan rendah (30,4 %), hal ini menunjukkan hubungan yang positif antara pendidikan ibu dengan pemberian ASI ekslusif, meskipun secara uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu dengan pemberian ASI eksklusif dengan P value 1.00. Hasil penelitian ini juga berbeda dengan WHO yang menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan perempuan maka semakin tinggi pula pemanfaatan upaya kesehatan sehingga tingkat kematian bayi akan semakin rendah. 4. Analisis hubungan antara penolong persalinan dengan pemberian ASI eksklusif pada karyawati Unsika tahun 2013 Proporsi pemberian ASI eksklusif oleh ibu yang bersalin di tolong oleh dokter kandungan lebih besar (65.2 %) dibandingkan dengan ibu yang ditolong oleh bidan (30.4 %). Berdasarkan hasil analisis secara statistik diketahui bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara penolong persalinan dengan pemberian ASI ekslusif dengan P value 0,667. Hasil ini penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yessica S yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara penolong persalinan dengan pemberian ASI eksklusif dengan p value 0,214 5. Analisis hubungan antara tempat persalinan dengan pemberian ASI eksklusif pada karyawati Unsika tahun 2013 Proporsi pemberian ASI eksklusif yang lahir di tempat rumah sakit lebih besar dibandingkan dengan bayi yang lahir di RB/ BPM. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara tempat persalinan dengan pemberian ASI eksklusif P value 0,667. Namun demikian secara prosentase tempat pertolongan persalinan mempunyai hubungan positif dengan pemberian ASI ekslusif yaitu sebesar 52,2 %, meskipun tidak ada responden yang melahirkan bukan di tempat pelayanan kesehatan. Tidak adanya hubungan yang bermakna antara tempat persalinan dengan pemberian ASI eksklusif dijadikan referensi bagi tenaga kesehatan bahwa meskipun bayi dilahirkan di tempat pelayanan kesehatan saja tidak menjamin akan diberikan ASI eksklusif, apalagi jika ibu melahirkan bukan di tempat pelayanan kesehatan. 6. Analisis hubungan antara paritas dengan pemberian ASI eksklusif pada karyawati Unsika tahun 2013 Pemberian ASI eksklusif berdasarkan paritas seperti terlihat pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa proporsi paritas 2 kali sebesar (91,3 %) lebih besar dibandingkan dengan proporsi paritas > 2 kali sebesar (8,7 %). Meskipun secara persentase terdapat hubungan yang positif, namun berdasarkan analisis secara statistik menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara paritas dengan pemberian ASI eksklusif dengan P value 0,478. Hal ini kemungkinan terjadi karena meskipun paritas responden baik yaitu 2 kali namun para ibu tetap tidak dapat memberikan ASI secara eksklusif karena kesibukan maupun keadaan kondisi tubuhnya 61

7. Analisis hubungan antara jarak kelahiran dengan pemberian ASI eksklusif pada karyawati Unsika tahun 2013 hubungan yang bermakna antara jarak kelahiran dengan kematian bayi dengan P value 0.303. Tidak bermaknanya jarak kelahiran dengan pemberian ASI eksklusif mungkin disebabkan karena kesadaran masyarakat khususnya ibu yang lebih baik untuk memiliki anak dengan jarak kelahiran 2 tahun untuk menjaga kesehatan reproduksi perempuan meskipun jarak kelahiran tidak mempengaruhi pemberian ASI eksklusif berdasarkan penelitian ini. 8. Analisis hubungan dukungan keluarga dengan pemberian ASI eksklusif pada karyawati Unsika tahun 2013 hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan pemberian ASI eksklusif dengan P value 0,069. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Elsere I yang menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan pemberian ASI eksklusif dengan P value 0,045. Penelitian yang dilakukan oleh Halimah U dengan menggunakan metode penelitian analitik dengan uji analisis regresi logistic ganda dari lima variabel yang significant diuji menggunakan chi square tinggal dua variabel yang mempunyai hubungan bermakna, hasil penelitiannya menyatakan bahwa terdapat hubungan yang paling bermakna antara dukungan keluarga dengan pemberian ASI eksklusif dengan P value 0,000 selain dengan keterpaparan susu formula. 9. Analisis hubungan dukungan penolong persalinan dengan pemberian ASI eksklusif pada karyawati Unsika tahun 2013 hubungan yang bermakna antara dukungan penolong persalinan dengan pemberian ASI eksklusif dengan P value 0,640. Hasil penelitian ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Yessica S yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara penolong persalinan dengan pemberian ASI eksklusif dengan P value 0,214. Tidak adanya hubungan yang kuat antara penolong persalinan dengan pemberian ASI eksklusif pada penelitian ini mungkin disebabkan karena kedua kategori penolong persalinan sama sama sebagai tenaga kesehatan. 10. Analisis hubungan dukungan tempat kerja dengan pemberan ASI eksklusif pada karyawati Unsika tahun 2013 hubungan yang bermakna antara dukungan tempat kerja dengan pemberian ASI eksklusif dengan P value 0,640. Tidak bermaknanya tempat kerja dengan pemberian ASI eksklusif mungkin disebabkan karena adanya pertanyaan kuesioner tentang dukungan tempat kerja yaitu ada tidaknya fasilitas pojok ASI dengan hasil distribusi frekeunsi sangat dominan yaitu 95,7 %. 11. Analisis hubungan pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusif pada karyawati Unsika tahun 2013 hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan pemberian ASI 62

eksklusif dengan P value 0,525. Penelitian ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Dian N dengan hasil penelitian tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusif dengan P value 0,130. Namun berbeda dengan hasil penelitian Wulandari, dkk yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel pengetahuan dengan variabel pemberian ASI Eksklusif. KESIMPULAN 1. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dari seluruh sampel sebanyak 23 sampel ibu yang memiliki bayi usia > 6 bulan sampai 5 tahun terdapat 52 % yang memberikan ASI eksklusif 2. Berdasarkan hasil uji analisis bivariabel seluruh variabel didapatkan nilai > 0.05 sehingga kesimpulan pada analisis bivariat penelitian ini adalah tidak ada hubungan yang bermakna baik antara variabel independen dan variabel dependen SARAN 1. Meskipun dari hasil penelitian ini tidak ada satupun variabel yang mempunyai hubungan bermakna dengan pemberian ASI eksklusif, dengan demikian diharapkan bagi seluruh karyawati Unsika yang mempunyai bayi dan sedang hamil diharapkan untuk merencanakan dan melakukan pemberian ASI eksklusif 2. Masih rendahnya cakupan pemberian ASI eksklusif bagi karyawati unsika (52,2 %) dapat dijadikan dasar untuk membuat program dalam rangka menggerakkan pemberian ASI eksklusif. 3. Tidak adanya variabel yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif dapat dijadikan bahan masukan untuk prodi kebidanan melakukan penelitian selanjutnya dengan sampel yang lebih variatif dan metodelogi yang lebih representative dengan permasalahan ASI 4. Memfasilitasi karyawati unsika untuk dapat memberikan ASI eksklusif dengan memberikan dukungan berupa sarana maupun prasarana yang mendukung yang dapat ditunjang dengan pembentukan KP ASI dan pojok ASI secara bertahap. DAFTAR PUSTAKA Badan pusat statistik, 2008. Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia, 2007. USAID, BPS, BKKBN, Depkes, Macro International, Jakarta Depkes RI Dirjen Bina Kesmas, 2010, Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu Dan Anak (PWS-KIA) : Jakarta Depkes RI, 2001, Pelayanan Kesehatan Nasional Esensial, Jakarta Depkes RI, 2005, Pelayanan Kesehatan Nasional Esensial, Jakarta Glenn JS. Knowledge, perceptions, and attitudes of managers, coworkers, and employed breastfeeding mothers. AAOHN journal. 2008 Tersedia dari: http://www.ebschost.com. Kepmenkes RI No. 450/Menkes/SK/IV/2004 tentang Pemberian ASI secara Eksklusif pada Bayi Yesica siallagan dkk, faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif Pada bayi di kelurahan bantan Kecamatan medan tembung Tahun 2013, Tesis 63