PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aktivitas belajar siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS MEMECAHKAN MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TERAS

QUICK ON. Disusun Oleh:

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SMA DENGAN PEMANFAATAN SOFTWARE CORE MATH TOOLS

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING (PTK

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK (PTK

NASKAH PUBLIKASI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan. guna mencapaiderajat Sarjana S-I. Program Studi Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI STRATEGI DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS VII A SEMESTER GASAL SMP PANCASILA 13 PARANGGUPITO

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN RME (REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION) PADA SISWA KELAS IV

NASKAH PUBLIKASI. SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika.

OPTIMALISASI KARDUS BEKAS SEBAGAI ALAT PERAGA UNTUK PENINGKATAN KOMUNIKASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SMP. Naskah Publikasi Ilmiah

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

(PTK Pada Siswa Kelas VIII C Semester Gasal SMP Negeri 23 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014) Naskah Publikasi. Diajukan Oleh :

PENINGKATAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI STRATEGI REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION DENGAN TUTOR SEBAYA BAGI SISWA SMP NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

DALAM (PTK. Persyaratan. Oleh: A PROGRAM FAKULTA

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SMA DENGAN PEMANFAATAN SOFTWARE CORE MATH TOOLS

PENINGKATANN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LESSON STUDY NASKAH PUBLIKASI

Naskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. pada Program Studi Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : ARIS TRI MUNANDAR

Persyaratan. Oleh: A PROGRAM FAKULTA

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE RME ( PTK di MTs N KARANGMOJO ) NASKAH PUBLIKASI

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE SPONTANEOUS GROUP DISCUSSION (PTK pada Kelas VII C SMP Negeri 1 Karanganyar Tahun 2012 / 2013)

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE RME. ( PTK di MTs N KARANGMOJO ) Edisut Taufik Hidayat, Ariyanto

PENINGKATAN PENALARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR)

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DISCOVERY INQUIRY TYPE PICTORIAL RIDDLE

(PTK Siswa Kelas VII Semester II di SMP N 2 Banyudono Boyolali)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY

Oleh : INDAH WULANDARI A

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM

PENERAPAN STRATEGI PEER LESSON UNTUK PENINGKATAN KEAKTIFAN, KEBERANIAN DAN PEMAHAMAN KONSEP DALAM MATEMATIKA PADA SISWA KELAS XI TKJ2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MENINGKATKAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Prasyarat Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi PGSD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR NATA PRAYOGA A

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL KOMPONEN QUESTIONING DAN LEARNING COMMUNITY UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA

MEMINIMALKAN KESULITAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI SMP NASKAH PUBLIKASI

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI DISCOVERY LEARNING PADA SISWA SMP NASKAH PUBLIKASI

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION

PENERAPAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI TEAMS GAMES TOURNAMENTS

LINA PUTRI NANDA SARI A.510

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika.

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

PENINGKATAN ANTUSIAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK BAGI SISWA SMP KELAS VIII NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM GAME

IMPLEMENTASI STRATEGI GO TO YOUR POST UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI, AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN MODEL INQUIRY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

OPTIMALI ( PTK. Naskah Publikasi. Diajukan oleh: DWI FEBRIYANTI A

(PTK Pembelajaran Matematika Di Kelas VII SMP Al Ma arif Jepara)

UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KEEP ON LEARNING DENGAN PEMBERIAN TUGAS TERSTRUKTUR

ARTIKEL PUBLIKASI. pada Program Studi Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh : MEGA ASTUTI SUTARYONO A Kepada:

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI COOPERATIVE TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PROJECT BASED LEARNING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KONSTRUKTIVISME

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 ANGGASWANGI GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan oleh :

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN KECAKAPAN MATEMATIKA PADA MATERI GARIS SINGGUNG LINGKARAN MELALUI PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH NASKAH PUBLIKASI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA ADOBE FLASH

NUNUNG ROSSILVIA HELIYANA A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 ZAFIT NURDIN A

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: NARDI A

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKN SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 KAYEN KABUPATEN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Matematika. Diajukan Oleh : AGUS SRI PAMADI

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika

PENGGUNAAN METODE MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 FKIP Matematika. Disusun Oleh: ELYANIAR DELTA SP A

HASIL BELAJAR. Persyaratan. Disusun Oleh: A

ERLINA DIAH PERMATASARI A

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

ARTIKEL PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. pada Program Studi Pendidikan Matematika.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh:

Transkripsi:

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION BAGI SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP MTs NEGERI SURAKARTA 2 TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Derajat Sarjana S-1 FKIP Matematika ROSIANA SEKAR MASTUTI A410 100 261 PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Yang bertandatangan dibawah ini pembimbing skripsi: Nama : Rita P. Khotimah,S.Si, M.Sc Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi yang merupakan ringkasan skripsi dari mahasiswa: Nama : Rosiana Sekar Mastuti Nim : A410100261 Program Studi : Pendidikan Matematika Judul skripsi : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION BAGI SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP MTS NEGERI SURAKARTA 2 TAHUN AJARAN 2013/2014 Naskah artikel tersebut, layak dan dapat dipublikasikan. Demikian surat persetujuan ini dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya Surakarta, Februari 2014 Pembimbing Rita P. Khotimah, S.Si, M.Sc NIK. 100.926

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION BAGI SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP MTs NEGERI SURAKARTA 2 TAHUN AJARAN 2013/2014 Rosiana Sekar Mastuti 1), Rita P. Khotimah 2) 1) Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS, rosianasekar@gmail.com 2) staf pengajar UMS Surakarta, rpramujiyanti@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian (1) Peningkatan aktivitas belajar dengan penerapan pendekatan Realistic Mathematisc Education (2) Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika dengan penerapan pendekatan Realistic Mathematics Education. Jenis penelitian, penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian yang dikenai tindakan siswa kelas VIII G MTs Negeri Surakarta 2. Pengumpulan data melalui: observasi, tes, catatan lapangan,dokumentasi dan wawancara. Validitas data dilakukan dengan triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan penerapan penedekatan pembelajaran RME meningkatkan aktivitas belajar dan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matematika. (1) peningkatan aktivitas belajar dapat diamati dari meningkatnya indikator a) mengajukan pertanyaan kondisi awal 11,6%, siklus I 15,38% dan siklus II 37,5%, b) mengemukakan pendapat kondisi awal 6,97%, siklus I 10,25% dan siklus II 42,5%, c) menjawab pertanyaan kondisi awal 13,95%, siklus I 20,51% dan siklus II 42,5%, d) mengerjakan soal di depan kelas 16,2%, siklus I 17,9% dan siklus II 45%. (2) peningkatan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matematika dapat diamati dari meningkatnya indikator a) pemahaman 1

terhadap masalah kondisi awal 23,25%, siklus I 61,53% dan siklus II 90%, b) perencanaan pemecahan masalah kondisi awal 20,93%, siklus I 58,97% dan siklus II 90%, c) melaksanakan perencanaan pemecahan masalah kondisi awal 18,6%, siklus I 41,02% dan siklus II 80%, d) menafsirkan hasil pemecahan masalah kondisi awal 13,95%, siklus I 23,07% dan siklus II 62,5%. Kata kunci : aktivitas; pemecahan masala; RME Pendahuluan Aktivitas belajar siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran merupakan salah satu kunci keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Menurut Hamalik (2011: 171), pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan kepada siswa untuk dapat belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Hal terpenting lainnya dalam pembelajaran matematika adalah kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matematika. Kemampuan pemecahan masalah merupakan konsep dasar yang harus dimiliki siswa dalam pembelajaran matematika. Pemecahan masalah yang sumber masalahnya berasal dari kehidupan sehari-hari siswa akan membentuk pemahaman siswa dalam pembelajaran matematika. Hasil observasi awal aktivitas dan kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII G MTs N Surakarta 2 pada pembelajaran matematika masih rendah Hasil observasi awal yang menunjukkan rendahnya aktivitas belajar siswa meliputi 1) siswa mengajukan pertanyaan sebanyak 5 siswa atau 11,6%, 2) siswa yang mengemukakan pendapat sebanyak 3 siswa atau 6,97% 3) siswa yang menjawab pertanyaan sebanyak 6 siswa atau 13,95%, 4) siswa yang berani mengerjakan soal di depan kelas sebanyak 7 siswa atau 16,2%. Sedangkan hasil observasi yang menunjukkan rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematika meliputi: 1)pemahaman terhadap masalah sebanyak 10 siswa atau 23,25%, 2) perencanaan pemecahan masalah sebanyak 9 siswa atau 20,93%, 3) melaksanakan perencanaan pemecahan 2

masalah sebanyak 8 siswa atau 18,6%, 4) menafsirkan hasil pemecahan masalah sebanyak 6 siswa atau 13,95%. Berdasarkan observasi awal pembelajaran di kelas VIII MTs N Surakarta 2 serta wawancara awal dengan guru kelas diperoleh bahwa tingkat aktivitas belajar dan kemampuan pemecahan masalah matematika khususnya siswa kelas VIIIG pada pembelajaran matematika masih rendah. Hasil observasi awal menunjukkan rendahnya aktivitas belajar siswa meliputi 1) siswa mengajukan pertanyaan sebanyak 5 siswa atau 11,6%, 2) siswa yang mengemukakan pendapat sebanyak 3 siswa atau 6,97% 3) siswa yang menjawab pertanyaan sebanyak 6 siswa atau 13,95%, 4) siswa yang berani mengerjakan soal di depan kelas sebanyak 7 siswa atau 16,2%. Sedangkan hasil observasi yang menunjukkan rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematika meliputi: 1)pemahaman terhadap masalah sebanyak 10 siswa atau 23,25%, 2) perencanaan pemecahan masalah sebanyak 9 siswa atau 20,93%, 3) melaksanakan perencanaan pemecahan masalah sebanyak 8 siswa atau 18,6%, 4) menafsirkan hasil pemecahan masalah sebanyak 6 siswa atau 13,95%. Berdasarkan akar penyebab masalah yang dominan yaitu sistem pembelajaan yang menerapkan pembelajaran dengan metode ceramah serta anggapan siswa terhadap pelajaran matematika merupakan pelajaran yang sulit dan membosankan sehingga siswa enggan belajar dengan sungguh-sungguh serta cara belajar siswa yang konseptual, maka dapat diajukan alternatif tindakan dengan pendekatan pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME). Pendekatan ini memiliki keunggulan antara lain pembelajaran menjadi cukup menyenangkan dan tidak tampak menegangkan bagi siwa, materi dapat dipahami sebagian besar oleh siswa karena RME diawali dengan menggunakan masalah kontekstual sehingga memungkinkan siswa menggunakan pengalaman sebelumnya dan pengetahuan awal yang dimiliki secara langsung, pembelajaran mengarahkan siswa untuk dapat memecahkan masalah secara 3

informal sesuai dengan pengalaman mereka dan dapat melatih siswa untuk dapat menyampaikan pendapat. Berdasarkan keunggulan RME diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan kemampuan pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika karena dengan pembelajaran ini memudahkan siswa dalam menerima informasi pembelajaran dengan baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Secara umum penelitian ini ditujukan untuk mendiskripsikan peningkatan aktivitas dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Sedangkan tujaun khusus yaitu 1) mengkaji dan mendiskripsikan tentang: Peningkatan aktivitas belajar matematika penerapan pendekatan Realistic Mathematisc Education 2) Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika dengan penerapan pendekatan Realistic Mathematics Education Metode penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Search (CAR) yang dilakukan secara kolaboratif anatar kepala sekolah, guru matematika dan peneliti. Menurut Kemmis dan Mc.Tanggart (Sutama, 2012) penelitian tindakan adalah studi yang dilakukan untuk memperbaiki diri sendiri, pengalaman kerja sendiri, tetapi dilaksanakan secara sistematis, terencana dengan sikap mawas diri. PTK merupakan penelitian yang berdasarkan dengan masalahmasalah yang nyata yang dihadapi oleh guru dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk perbaikan secara terus menerus dalam setiap siklusnya sehingga tercapai sasaran penelitian. Setting penelitian dilakukan di kelas VIII MTs Negeri Surakarta 2 pada Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014. Subyek yang melakukan tindakan dalam penelitian ini adalah peneliti yang dibantu oleh guru kelas, sedangkan subyek yang menerima tindakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII G berjumlah 43 siswa 4

Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif anatara peneliti dengan guru matematika. Penelitian ini diharapakan dapat meningkatakan aktivitas belajar dan kemampuan pemecahan masalah matematika. Peneliti dan guru matematika dilibatkan sejak awal penelitian yaitu mulai dari dialog awal, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi dan evaluasi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, tes, catatan lapangan, dokumentasi dan wawancara. Analisis data dilakukan dalam upaya menyusun temuan penelitian secara umum, menurut Ali dalam (Mahmud, 2011:93) analisi data mempunyai 3 langkah yaitu reduksi data, sajian data dan verifikasi data. Validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber dan metode. Menurut sukmadinata dalam (Sutama, 2012:101) keabsahan data dapat dilakukan dengan melalui obsevasi secara terus menerus, triangulasi sumber, metode, dan penelitian lain, pengecekan anggota, diskusi teman sejawat dan pengecekan referensi. Hasil penelitian dan Pembahasan Pembelajaran matematika menggunakan pendekatan pembelajarab Realistic Mathematics Education dilakukan melalui tahap-tahap pembelajaran sebagi berikut: pembelajaran diawali dengan pengembangan materi pembelajaran sesuai dengan dunia siswa sehingga diharapkan membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran kemudian siswa diberi masalah yang dekat dengan dunia siswa tentang lingkaran, diharapkan dengan pemberian masalah ini siswa tertantang dalam mengikuti pembelajaran sehingga siswa lebih aktif dan mampu memecahkan permasalahan. Dengan tahap pembelajaran meliputi: 1) siswa memahami masalah yang diberikan 2) jika dalam memahami masalah yang diberikan belum dipahami siswa maka guru menjelaskan hal yang belum dipahami 3) siswa menyelesaikan masalah yang berikan 4) siswa membandingkan dan mendiskusikan hasil permasalahan dalam kelompok 5) siswa dan guru menyimpulkan hasil permasalahan. 5

Diakhir pembelajaran guru memberikan tugas mandiri untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. Pendekatan ini memiliki keunggulan antara lain pembelajaran menjadi cukup menyenangkan dan tidak tampak menegangkan bagi siwa, materi dapat dipahami sebagian besar oleh siswa karena RME diawali dengan menggunakan masalah kontekstual sehingga memungkinkan siswa menggunakan pengalaman sebelumnya dan pengetahuan awal yang dimiliki secara langsung, pembelajaran mengarahkan siswa untuk dapat memecahkan masalah secara informal sesuai dengan pengalaman mereka dan dapat melatih siswa untuk dapat menyampaikan pendapat. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Slamet Hw dan Ning Setyaningsih (2010) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran matematika realistik berbasis media dan berkonteks lokal dapat meningkatkan: minat, keaktifan, kreativitas, kemandirian, dan penguasaan konsep siswa. Hali ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan RME dapat meningkatkan aktivitas belajar dan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah. Pembelajaran matematika dengan menerapkan pendekatan RME dapat meningkatkan aktivitas belajar, adapun data peningkatan aktivitas belajar dapat disajikan dalam tabel 1 dan gambar 1 sebagai berikut: 6

Tabel 1 Peningkatan Aktivitas Belajar Sebelum dan Setelah Pelaksanaan Tindakan Indikator Sebelum Tindakan Siklus I Siklus II Pertemuan Ke-1 Siklus II Pertemuan Ke-2 siklus II Pertemuan Ke-3 I 5 siswa 11,6% 6 siswa 15,38% 9 siswa 21,95% 11 siswa 26,19% 15 siswa 37,5% II 3 siswa 6.97% 4 siswa 10,25% 12 siswa 29,26% 11 siswa 26,19% 17 siswa 42,5% III 6 siswa 13,95% 8 siswa 20,51% 13 siswa 31,7% 16 siswa 38,09% 17 siswa 42,5% IV 7 siswa 16,2% 7 siswa 17,9% 10 siswa 24,39% 15 siswa 35,71% 18 siswa 45% Keterangan: I. siswa mengajukan pertanyaan II. siswa yang mengemukakan pendapat III. siswa yang menjawab pertanyaan IV. siswa yang berani mengerjakan soal di depan kelas 7

20 18 16 14 12 10 8 6 4 bertanya mengemukakan pendapat menjawab pertanyaan mengerjakan soal di depan kelas 2 0 sebelum tindakan siklus I Siklus II Pertemuan ke-1 Siklus II pertemuan ke-2 Pelaksanaan tindakan Siklus II pertemuan ke-3 Gambar 1 Grafik Peningkatan Aktivitas Belajar Peningkatan aktivitas belajar dapat diamati dari empat indikator. Peningkatan pada indikator siswa mengajukan pertanyaan mengalami peningkatan yang signifikan karenap pada setiap siklus siswa selalu diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami, siswa tidak hanya ditujukan kepada guru namun juga dapat ditujukan kepada siswa lain sehingga siswa tidak malu. Hal ini sesuai dengan pendapat Tjipto Subadi (2011:19) bertanya merupakan salah satu strategi yang dapat membantu siswa untuk mengetahui sesuatu, memperoleh informasi, serta mengembangkan kemampuan berfikir siswa. Peningkatan siswa dalam mengemukakan pendapat meningkat dikarenakan pada setiap siklus dalam pembelajaran siswa mengungkapkan apa yang telah mereka fikirkan, karena RME memberikan kesempatann kepada masing-masing siswa terlebih dahulu untuk dapat memahami permasalahan yang kemudian didiskusikan dengan siswa yang lain. 8

Peningkatan indikator siswa dalam menjawab pertanyaan meningkat dikarenakan pada setiap siklus dalam pembelajaran RME siswa saling berdiskusi tentang permasalahan yang ada sehingga jumlah siswa yang menjawab pertanyaan dalam pelaksanaan pembelajaran mengalami peningkatan yang signifikan, namun dari keseluruhan proses pelaksanaan tindakan masih ada beberapa siswa yang pasif dalam menjawab pertanyaan. Peningkatan indikator siswa dalam keberanian mengerjakan soal dikarenakan saat pembelajaran RME selalu memberikan masalah yang dekat dengan dunia siswa sehingga hal ini memungkinkan siswa untuk lebih berani mengerjakna soal di depan kelas. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Slamet Hw dan Ning Setyaningsih (2010) dalam penelitiannya dengan penerapan model pembelajaran matematika realistik berbasis media dan berkonteks lokal dapat membantu siswa dalam pembentukan pemahaman matematika melalui pemecahan masalah yang terjadi dalam kehidupan siswa sehari-hari sehingga siswa dapat menumbuhkankembangkan rasa percaya diri yang berproposional dalam matematika sehingga berdampak pada aktivitas belajar siswa dalam matematika. Pembelajaran dengan pendekatan RME dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah dapat dilihat dari tabel 2 dan gambar 2 di bawah ini: 9

Table 1 Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Sebelum dan Setelah Pelaksanaan Tindakan Indikator Sebelum Tindakan Siklus I Siklus II Pertemuan Ke-1 Siklus II Pertemuan Ke-2 siklus II Pertemuan Ke-3 I 10 siswa 24 siswa 26 siswa 36 siswa 36 siswa 23,25% 61,53% 63,41% 85,71% 90% II 9 siswa 23 siswa 26 siswa 34 siswa 36 siswa 20,935 58,97% 63,41% 80,95% 90% III 8 siswa 16 siswa 24 siswa 27 siswa 32 siswa 18,6% 41,02% 58,53% 64,28% 80% IV 6 siswa 9 siswa 22 siswa 20 siswa 25 siswa 13,95% 23,07% 52,38% 47,61% 62,5% Keterangan: I. Pemahaman Terhadap Masalah II. Perencanaan Pemecahan Masalah III. Melaksanakan Perencanaan Pemecahan Masalah IV. Menafsirkan Hasil Pemecahan Masalah 10

40 35 30 25 20 15 10 pemahaman perencanaan pelaksanaan menafsirkan hasil 5 0 sebelum tindakan siklus I siklus II pertemuan ke-1 Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan ke-2 Gambar 2 siklus II pertemuan ke-3 Grafik Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Peningkatan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah dapat diamati dari empat indikator. Indikator yang pertama adalah pemahaman terhadap masalah, menurut menurut Polya pemahaman terhadap masalah maksudnya siswa mampu mengerti masalah dan melihat apa yang dikehendaki (Sri Harsimi dan Endang, 2011:124). Peningkatan pada indikator pemahaman terhadap masalah mengalami peningkatan pada setiap siklusnya hal ini dikarenakan pada setiap pembelajaran dengan pendekatan RME siswa selalu diberikan permasalahan yang sesuai dengan dunia siswa serta selalu menggunakan alat peraga sehingga pada pelaksanaannya selalu mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan indikator dalam merencanakan pemecahan masalah mengalami peningkatan yang dimulai dari pelaksanaan siklus I hingga siklus II, hal ini dikarenakan RME merupakan pendekatan pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk melaksanakan perencanaan-perencanaan pemecahan masalah sesuai dengan kemampuan awal yang dimiliki oleh siswa. 11

Peningkatan indikator dalam melaksanakan perencanaan pemecahan masalah mengalami peningkatan dari setiap siklusnya baik siklus I maupun siklus II, hal ini dikarenakan RME memberikan kebebasan kepada siswa untuk menggunakan strategi pemecahan masalah. Peningkatan indikator dalam menafsirkan hasil mengalami peningkatan pada setiap siklusnya hai ini dikarenakan pendekatan pembelajaran RME menekankan kepada siswa untuk dapat mengkonstruksi konsep secara informal sehingga siswa harus mampu menafsirkan hasil secara benar sehingga siswa mampu menyimpulkan permasalahan yang ada. Hal ini sejalan dengan pendapat Darhim (dalam Syaiful, 2012) yang menyatakan bahwa salah satu pendekatan yang dipandang sebagai pendekatan yang mempunyai peluang besar dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah adalah pendekatan RME karena RME dimulai dari sesuatu yang riil sehingga siswa dapat terlibat dalam pembelajaran secara bermakna. Berikut ini merupakan contoh jawaban siswa dalam mengerjakan soal mandiri untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pemecahan masalah, dengan soal sebagai berikut: Sebuah taman berbentuk lingkaran memiliki luas 154 m 2, Tentuka jari-jari taman tersebut. Gambar 3 siswa mampu memahami masalah Gambar 4 siswa belum mampu memahami masalah Gambar 3 di atas menunjukkan bahwa siswa mampu memahami masalah. Siswa mampu mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui dalam soal,sedangkan 12

gambar 4 menunjukkan bahwa siswa belum memahami masalah, karena salah dalam mengidentifikasi unsur-unsur dalam soal. Gambar 5 siswa mampu merencanakan pemecahan masalah Gambar 6 siswa belum mampu merencanakan pemecahan masalah Gambar 5 di atas menunjukkan bahwa siswa mampu Gambar 6 di atas menunjukkan bahwa siswa mampu merencanakan pemecahan masalah. Siswa mampu menuliskan rumus yang tepat untuk memecahkan masalah, sedangkan gambar 4. 5 siswa belum mampu merencanakan pemecahan maslah, siswa belum mampu menuliskan rumus yang tepat untuk memecahkan masalah. Gambar 7 siswa mampu Gambar 8 siswa belum mampu melaksanakan pemecahan masalah melaksanakan pemecahan masalah Gambar 7 di atas menunjukkan bahwa siswa mampu melaksanakan pemecahan masalah. Siswa mampu menerapakan penggunaan rumus yang digunakan, sedangkan gambar 8 siswa belum mampu merencanakan pemecahan maslah, Siswa mampu menerapakan penggunaan rumus yang digunakan. 13

Gambar 9 siswa mampu menafsirkan hasil Gambar 10 siswa belum mampu menafsirkan hasil dengan benar Gambar 9 di atas menunjukkan bahwa siswa mampu menafsirkan hasil. Siswa mampu menafsirkan hasil dengan benar, sedangkan gambar 10 siswa belum siswa belum mampu menafsirkan hasil. Siswa belum mampu menafsirkan hasil dengan benar. Simpulan Pembelajaran matematika dengan penerapan pendekatan RME dilakukan dengan 5 langkah sebagai berikut: 1) Memahami masalah kontekstual 2) Menjelaskan masalah kontekstual 3) Menyelesaikan masalah kontekstual 4) Membandingkan dan mendiskusikan 5) Menyimpulkan Penerapan RME sebagai pendekatan pembelajaran matematika dapat meningkatkan aktivitas belajar dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Tercapainya peningkatan aktivitas belajar dan kemampuan pemecahan masalah dapat dilihat dari indikator-indikator sebagi berikut: (1) peningkatan aktivitas belajar dapat diamati dari meningkatnya indikator a) mengajukan pertanyaan kondisi awal 11,6%, siklus I 15,38% dan siklus II 37,5%, b) mengemukakan pendapat kondisi awal 6,97%, siklus I 10,25% dan siklus II 42,5%, c) menjawab pertanyaan kondisi awal 13,95%, siklus I 20,51% dan siklus II 42,5%, d) mengerjakan soal di 14

depan kelas 16,2%, siklus I 17,9% dan siklus II 45%. (2) peningkatan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matematika dapat diamati dari meningkatnya indikator a) pemahaman terhadap masalah kondisi awal 23,25%, siklus I 61,53% dan siklus II 90%, b) perencanaan pemecahan masalah kondisi awal 20,93%, siklus I 58,97% dan siklus II 90%, c) melaksanakan perencanaan pemecahan masalah kondisi awal 18,6%, siklus I 41,02% dan siklus II 80%, d) menafsirkan hasil pemecahan masalah kondisi awal 13,95%, siklus I 23,07% dan siklus II 62,5%. Saran dalam penelitian ini ditujukan kepada guru kelas, guru kelas hendaknya selalu mengkondisikan siswa untuk belajar dan memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran serta guru hendaknya selalu mengingatkan siswa untuk mempelajari materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya, sehingga pembelajaran dengan RME menjadi optimal. Kepada siswa, siswa harus mampu menempatkan diri dalam pembelajaran RME sehingga siswa mampu menguasai materi yang disampaikan oleh guru. Kepada peneliti berikutnya, penelitian-penelitian dengan penerapan pendekatan pembelajaran namun dengan indikator-indikator belajar yang lain, sehingga dapat diketahui tingkat efektivitas pendekatan pembelajaran RME. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi dkk. 2012. Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta:Bumi Aksara. Hamalik, Oemar. 2012. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Harmini, Sri dan Winarni, Endang Setyo. 2011. Matematika Untuk PGSD. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hough,Sue dan Gough, Steve. 2007. Realistic Mathematics Education. www.proquest.com. Diakses tanggal 19 Desember 2013. Mahmud. 2011. Metodologi Penelitian Tindakan. Bandung: Pustaka Setia. 15

N. Setyaningsih. 2009. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Mahasiswa dalam Pemecahan Masalah Pengantar Dasar Matematika Melalui Pendekatan Pembelajaran Berbasis Konstruktivis. Varia Pendidikan. Vol. 21 No. 1. Hal 12-23. Slamet Hw dan N. Setyaningsih. 2010. Pengembangan Materi Model dan Model Pembelajaran Matematiaka Realistic Berbasis Media dan Berkonteks Lokal Surakarta Dalam Menunjang KTSP. Jurnal Penelitian Humaniora. Vol. 11, No. 2. Hal 125-142. Sutama. 2010. Penelitian Tindakan ( Teori dan Praktek dalam PTK, PTS, dan PTBK). Semarang: Citra Mandiri Utama. Sutama. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surakarta: Fairuz Media. Syaiful. 2012. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Melalui Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik. Edumatica. Vol.02 No 01. Hal 36-44. 16