BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. lift di cor 2 lantai diatas level plat lantai. Alasan menggunakan metode perlakuan core sebagai kolom adalah :

Tugas Akhir. Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik, jenjang pendidikan Strata 1

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu

BAB VII TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BILL OF QUANTITY ( BOQ)

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. pengamatan struktur plat lantai, pengamatan struktur core lift.

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN

BAB 7 METODE KONSTRUKSI DAN ESTIMASI BIAYA PEMBANGUNAN

BAB 4 STUDI KASUS. Untuk studi kasus mengenai tinjauan jumlah tower crane yang digunakan pada

BAB IV DATA DAN ANALISIS. : Jagat Office Building. : 3 Basement dan 9 Lantai. : m2, m2 (Luas Keseluruhan)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ARDYCHA PRAYUDHA NRP

Metodologi BAB III METODOLOGI

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember 2013


BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop

BAB VII TINJAUAN KHUSUS CORE WALL

BAB VIII PEKERJAAN PESRTA KERJA PRAKTEK

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL

BAB VII ANALISA BIAYA

BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (KOLOM UTAMA) pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diambil disimpulkan untuk tugas akhir ini diantaranya :

RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK APARTEMEN U RESIDENCE 2

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

DOSEN PEMBIMBING: IR. DJOKO SULISTIONO, MT

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Magister Teknik Sipil Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.

BAB V METODE PELAKSANAAN. Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. kebutuhan sarana akomodasi tempat tinggal. Bangunan ini didesain untuk

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

Dasar Teori BAB II DASAR TEORI

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS. Proyek pembangunan Aeropolis Lucent Tower dibangun dengan

1:59 PM/6/2/2010/RAB analisa Modern Pekerjaan pengecoran dan pengadukan/rab beton

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL

BILL Of QUANTITY ( B.Q )

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN SHEAR WALL. biasanya terdapat pada bangunan tower atau gedung bertingkat.

RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN PEMBANGUNAN TAMAN REKREASI DAN OLAHRAGA KOTA CIMAHI

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BQ)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS BEKISTING METODE SEMI SISTEM DAN METODE SISTEM PADA BANGUNAN GEDUNG

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) C-41

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis perbandingan biaya dan waktu

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V METODE PELAKSANAAN

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berupa analisis perbandingan tower crane statik dengan tower

Kata Kunci : halfslab, plat komposit bondek, metode plat lantai.

Jl. MT. Haryono No. 167 Malang, 65145, Jawa Timur. Universitas Brawijaya ABSTRAK

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

6 Estimasi Biaya. 6.1 Umum. Bab 6

CARA PENDEKATAN PERHITUNGAN KUANTITAS PEMBESIAN PADA KOLOM STRUKTUR BETON BERTULANG

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PILE CAP DAN RETAINING WALL. Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL. Ambassador 2 St.Moritz ini meliputi Peralatan apa saja yang dipakai untuk

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB

Rencana Anggaran Biaya. Pekerjaan Pembuatan Talud Batu Kali Belawan International Container Terminal

PERHITUNGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN DINDING BATA RINGAN DENGAN METODE SNI & MS. PROJECT PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM ENTERPRENEURSHIP

LAPORAN KERJA PRAKTEK PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL PADA PROYEK BRANZ SIMATUPANG APARTMENT

REKAPITULASI KEGIATAN : PEMBANGUNAN HALAMAN DAN JALAN LINGKUNGAN KANTOR BPKP PERWAKILAN RIAU LOKASI : JL.JENDERAL SUDIRMAN PEKANBARU

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN RAMP. proses pelaksanaan dari suatu item pekerjaan yang harus direncanakan terlebih

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN KOTA CIMAHI

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Bab berikut berisi tentang analisis penggunaan sisa material dan potongan bored pile

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

Analisa & Pembahasan Proyek Pekerjaan Pelat Lantai

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... LEMBAR PENDADARAN... KATA PENGANTAR... LEMBAR PERSEMBAHAN... DAFTAR GAMBAR...

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM, BALOK DAN PELAT. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

DIPLOMA III TEKNIK SIPIL - FTSP STEFANUS HENDY L DIANA WAHYU HAYATI DISUSUN OLEH : DOSEN PEMBIMBING :

PR 1 MANAJEMEN PROYEK

D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor : SDP.BOR.239.LPSE/ULP_POKJA I/LMD/IV/2017 Tanggal : 17 April 2017

BAB. IV. ANALISIS dan PEMBAHASAN

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat

TUGAS AKHIR PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PEMAKAIAN ALAT BERAT TOWER CRANE DAN MOBIL CRANE PADA PROYEK RUMAH SAKIT. Oleh : Muhammad Ridha

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

ANALISA PERBANDINGAN METODE PELAKSANAAN CAST IN SITU DENGAN PRACETAK TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK DIAN REGENCY APARTEMEN

PERBANDINGAN ALTERNATIF ROTASI PEKERJAAN BEKISTING PADA GEDUNG APARTEMEN BALE HINGGIL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN Dalam bab ini dibahas mengenai analisis efisiensi dan efektifitas biaya pelaksanaan dan waktu pelaksanaan dari penggunaan bekisting metode slip form pada pembuatan dinding beton dengan cara membandingkan bill of quantity dan schedule proyek dengan analis biaya dan waktu aktual. Selanjutnya penulis menganalisis penggunaan bekisting metode semi jump form untuk mengetahui perbandingan biaya dan waktu dari kedua metode bekisting tersebut, dengan tidak mengesampingkan kualitas dari hasil yang dicapai. Atau dengan kata lain penulis mencoba membandingkan efisiensi dan efektifitas dari kedua sistem bekisting tersebut. 4.1 Data Proyek Luas bangunan tempering adalah 189 m 2, bangunan ini menggunakan dinding beton pada strukturnya, lantai ground elevasi ±0.000, dinding beton dimulai pada elevasi +6.900 sampai dengan elevasi +25.500, tebal dinding 250 mm. Gambar 4.1 Denah Dinding Beton Area tempering Sumber : Data Lapangan Proyek Flour Mill Cilegon Banten IV-1

Gambar 4.2 Tampak Dinding Beton Area tempering Sumber : Data Lapangan Proyek Flour Mill Cilegon Banten 4.2 Harga Satuan Bahan, Upah, & Sewa Peralatan Harga satuan diperlukan didalam menganalisis biaya pelaksanaan pekerjaan, data harga satuan pekerjan didapat dari proyek yang bersangkutan. Dalam bab ini penulis tidak menganalisis harga satuan untuk pekerjaan bekisting, harga yang dipakai adalah harga per m2 pekerjaan. Tabel 4.1 Daftar Harga Pekerjaan Bekisting No Uraian Satuan Harga (Rp) 1 Bekisting Slipform m2 105,328.00 2 Bekisting Semi Jump Form m2 68,500.00 Sumber : Pengolahan Data Proyek Lingkup pekerjaan bekisting adalah pekerjaan pengadaan dan pemasangan bekisting sesuai volume mencakup site management, mobilisasi dan demobilisasi form work material equipment dan kelengkapan-kelengkapan lain yang mutlak IV-2

diperlukan untuk dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan baik, dan menunjang mutu pelaksanaan. Harga pada tabel 4.1 bersifat lumpsump fix price yaitu bahwa harga borongan tersebut tetap atau tidak berubah sampai seluruh pekerjaan dinyatakan selesai seluruhnya. Tabel 4.2 Daftar Harga Bahan No Uraian Satuan Harga (Rp) 1 Beton K-350 Ready Mix m3 431,000.00 2 Besi ulir kg 6,333.80 3 Kawat Beton kg 5,654.88 4 Grouting kg 5,717.09 5 MU-200 u/finishing zak/40 kg Sumber : Pengolahan Data Proyek 57,500.00 Harga material tersebut sesuai spesifikasi teknis yang disyaratkan untuk pekerjaan pembuatan dinding beton menerus tersebut. Untuk upah pekerjaan adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Daftar Harga Upah Pekerjaan No Uraian Satuan Harga (Rp) 1 Upah pengecoran beton m3 50,000.00 2 Upah pembesian kg 700.00 3 Upah grouting kg 702.88 4 Upah bongkar pasang scaffolding m2 4,000.00 5 Upah finishing m2 Sumber : Pengolahan Data Proyek 10,000.00 Untuk peralatan penulis hanya menganalisis alat berat tambahan yaitu mobile crane/concrete pump. Peralatan-peralatan besar lain seperti tower crane, generator set dan peralatan pendukung yang sama tidak akan dianalisis kebutuhannya. Untuk harga sewa peralatan adalah sebagai berikut: Tabel 4.4 Daftar Harga Sewa Peralatan No Uraian Satuan Harga (Rp) /jam 55,000.00 1 Mobile Crane kap.45 ton /bln 36,750,000.00 Sumber : Pengolahan Data Proyek IV-3

Ketentuan harga sewa concrete pump/mobile crane pemakaian dibawah 1 bulan adalah minimum pemakaian 50 jam, belum termasuk upah operator, mobilisasi & demobilisasi. Upah operator Rp. 125,000.00 /hari (12 jam), biaya mobilisasi & demobilisasi Rp. 1,500,000.00. Sedangkan ketentuan harga sewa scaffolding minimum penyewaan lamanya adalah 1 bulan. 4.3 Analisis Harga Satuan Mencari harga satuan masing-masing pekerjaan dengan cara mengalikan harga satuan bahan/upah dengan koefisien. Koefisien ini sebagai angka pengali dengan volume untuk mendapatkan kebutuhan harga dalam setiap pekerjaan. Tabel 4.5 Harga Satuan Pekerjaan No Uraian Sat Koef Harga Sat (Rp) Jumlah (Rp) 1 Pekerjaan Beton K-350 ready mix / m3 Beton K-350 m3 1.00 583,207.06 583,207.06 Upah Kerja Pengecoran ls 1.00 50,000.00 50,000.00 Material / Alat bantu ls 1.00 2,000.00 2,000.00 Curing ls 1.00 2,232.94 2,232.94 637,440.00 2 Pekerjaan Pembesian / kg Besi ulir D10-D13 kg 1.00 6,333.80 6,333.80 Kawat Beton kg 0.04 5,654.88 226.20 Upah Kerja Pembesian kg 1.00 700.00 700.00 7,260.00 3 Pekerjaan Grouting / kg Conbextra GP kg 1.00 5,717.09 5,717.09 Upah Kerja Grouting kg 1.00 702.88 702.88 6,419.97 4 Pekerjaan Finishing / m2 MU 200 kg 2.00 1,437.50 2,875.00 Upah Kerja Finishing m2 1.00 10,000.00 10,000.00 Sumber : Pengolahan Data Proyek 12,875.00 4.4 Analisis Volume Pekerjaan Analisis volume pekerjaan dengan cara membandingkan volume bill of quantity yang penulis sebut sebagai input target dengan volume hasil perhitungan berdasarkan gambar kerja yang penulis sebut sebagai input aktual untuk mengetahui efisiensi dari pekerjaan tersebut. IV-4

4.4.1 Perhitungan Volume Pekerjaan Bekisting Volume pekerjaan bekisting menurut bill of quantity proyek adalah 4689.9 m2. Berikut perhitungan volume bekisting sesuai gambar kerja. Tabel 4.6 Volume Pekerjaan Bekisting Item Panjang (m) Tinggi (m) Jml Volume (m2) A. Volume Sisi Luar 1 As. 1, A-F (dinding) 21.500 18.600 1 399.900 2 As. 1, A-F (sudut kolom) 0.125 18.600 12 27.900 3 As. F, 1-2 (dinding) 5.000 18.600 1 93.000 4 As. F, 1-2 (sudut kolom) 0.125 18.600 2 4.650 5 As. 2, Ea-F (dinding) 3.750 18.600 1 69.750 6 As. 2, Ea-F (sudut kolom) 0.125 18.600 2 4.650 7 As. Ea, 2-3 (dinding) 4.625 9.700 1 44.863 8 As. Ea, 2-3 (sudut kolom) 0.125 9.700 2 2.425 9 As. Ea, 3 (kolom) 2.800 8.800 1 24.640 10 As. 3, Ea-Da (dinding) 3.750 9.700 1 36.375 11 As. 3, Ea-Da (sudut kolom) 0.125 9.700 2 2.425 12 As. Da, 3-2 (dinding) 4.750 8.000 1 38.000 13 As. 2, Da-Ea (dinding) 3.250 8.000 1 26.000 14 As. 3, Da-Ca (dinding) 4.000 18.600 1 74.400 15 As. 3, Da-Ca (sudut kolom) 0.125 18.600 2 4.650 16 As. Ca, 2-3 (dinding) 4.625 18.600 1 86.025 17 As. Ca, 2-3 (sudut kolom) 0.125 18.600 2 4.650 18 As. 2, Ca-Ba (dinding) 3.250 18.600 1 60.450 19 As. 2, Ca-Ba (sudut kolom) 0.125 18.600 2 4.650 20 As. Ba, 2-3 (dinding) 4.625 9.700 1 44.863 21 As. Ba, 2-3 (sudut kolom) 0.125 9.700 2 2.425 22 As. Ba, 3 (kolom) 2.800 8.800 1 24.640 23 As. 3, Ba-Aa (dinding) 3.750 9.700 1 36.375 24 As. 3, Ba-Aa (sudut kolom) 0.125 9.700 2 2.425 25 As. Aa, 3-2 (dinding) 4.750 8.000 1 38.000 26 As. Aa, 3-2 (sudut kolom) 0.125 8.000 2 2.000 27 As. 2, Aa-Ba (dinding) 3.250 8.000 1 26.000 28 As. 2, Aa-Ba (sudut kolom) 0.125 8.000 2 2.000 29 As. 3, Aa-A (dinding) 3.750 18.600 1 69.750 30 As. 3, Aa-A (sudut kolom) 0.125 18.600 2 4.650 31 As. A, 1-3 (dinding) 9.500 18.600 1 176.700 32 As. A, 1-3 (sudut kolom) 0.125 18.600 4 9.300 B. volume sisi dalam sisi dalam 4,5x3,5 14.410 18.600 8 2144.208 sisi dalam 2,25x3,5 10.030 9.700 4 389.164 C. total volume 3981.902 Sumber : Pengolahan Data Proyek IV-5

Tabel 4.7 Perbadingan Volume Pekerjaan Bekisting Per bandingan Volume Pek. Bekisting No Uraian Volume Satuan 1 Bill Of Quantity 4689.90 m2 2 Hitung Ulang 3981.90 m2 3 Selisih Volume 708.00 m2 Sumber : Pengolahan Data Proyek Pada pekerjaan bekisting terjadi efisiensi secara volume dibanding dengan volume bill of quantity. 4.4.2 Perhitungan Volume Pekerjaan Beton Volume pekerjaan beton sesuai bill of quantity proyek adalah 586 m3. Berikut penghitungan volume beton sesuai gambar kerja. Tabel 4.8 Volume Pekerjaan Beton ITEM LUAS (M 2 ) TINGGI (M) JML VOLUME (M 3 ) A. el.+6,900 s/d el. +15,700 k1 0.375071926 8.8 8 26.41 k2 0.328125005 8.8 7 20.21 k3 0.437644521 8.8 3 11.55 d1 0.937499921 8.8 11 90.75 d2 0.687499905 8.8 14 84.70 Volume 233.62 B. el. +15,700 s/d +25,500 k1 0.375071926 9.8 8 29.41 k2 0.328125005 9.8 7 22.51 k3 0.437644521 9.8 5 21.44 d1 0.937499921 9.8 13 119.44 d2 0.687499905 9.8 16 107.80 d3 0.892500029 9.8 1 8.75 Volume 309.34 C. Total Volume 542.96 Sumber : Pengolahan Data Proyek Tabel 4.9 Perbadingan Volume Pekerjaan Beton Per bandingan Volume Pek. Beton No Uraian Volume Satuan 1 Bill Of Quantity 586.00 m3 2 Hitung Ulang 542.96 m3 3 Selisih Volume 43.04 m3 Sumber : Pengolahan Data Proyek IV-6

Pada pekerjaan beton terjadi efisiensi secara volume dibanding dengan volume bill of quantity. 4.4.3 Perhitungan Volume Pekerjaan Pembesian Volume pekerjaan pembesian sesuai bill of quantity proyek adalah 61847 kg. Perhitungan volume pekerjaan pembesian berdasarkan BBS (Bar Bending Schedule) dihitung pada bab ini. Perhitungan dibedakan antara metode slip form dengan metode semi jump form, dikarenakan metode pemasangannya pembesianya berbeda. Dalam menghitung kebutuhan pembesian tersebut penulis menggunakan soft ware BBS yang didasari oleh gambar shop drawing. (lihat lampiran) Gambar 4.3 Pembesian Dinding Typical Sumber : Data Lapangan Proyek Flour Mill Cilegon Banten Berikut hasil perhitungan BBS kedua system bekisting tersebut. Tabel 4.10 Volume Pekerjaan Pembesian Metode Slip Form Metode Slip Form Besi Total Berat Aktual Jumlah Besi Terpakai Sisa Dia Besi Pemakaian (mm) (btg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (%) 10 4728 35,006.11 48,422.11 47,602.58 819.53 1.72 13 1075 13,416.00 Sumber : Data Analisis Menggunakan Soft Ware BBS (lihat lampiran) IV-7

Tabel 4.11 Volume Pekerjaan Pembesian Metode Semi Jump Form Metode Semi Jump Form Besi Total Berat Aktual Jumlah Besi Terpakai Sisa Dia Besi Pemakaian (mm) (btg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (%) 10 4673 34,598.89 50,248.81 47,429.25 2,819.56 5.94 13 1254 15,649.92 Sumber : Data Analisis Menggunakan Soft Ware BBS (lihat lampiran) Tabel 4.12 Perbadingan Volume Pekerjaan Pembesian Volume Pek. Bekisting No Uraian Metode Volume Satuan 1 Bill Of Quantity 61,847.00 kg 2 Hitung Ulang Slip Form 47,602.58 kg Semi Jump Form 47,429.25 kg 3 Selisih Volume Slip Form 14,244.42 kg Terhadap BQ Semi Jump Form 14,417.75 kg Sumber : Pengolahan Data Proyek Pada pekerjaan pembesian terjadi efisiensi secara volume, dari kedua sistem bekisting slip form dan semi jump form dibanding dengan volume bill of quantity. Tabel 4.13 Selisih Volume Pekerjaan Pembesian No Uraian Metode Volume (kg) Selisih (kg) 1 Total Berat Besi Slip Form 48,422.11 Utuh (Panjang 12m) Semi Jump Form 50,248.81 1,826.70 2 Akt. Pemakaian Slip Form 47,602.58 Semi Jump Form 47,429.25 173.33 3 Sisa Besi Slip Form 819.53 Semi Jump Form 2,819.56 2,000.03 Sumber : Pengolahan Data Proyek Antara metode slip form dengan semi jump form, lebih efisien metode slip form secara volume pada pekerjaan pembesian. 4.4.4 Perhitungan Volume Pekerjaan Grouting Pekerjaan grouting dilakukan untuk mengisi lubang-lubang yang di akibatkan oleh jack rod pada pekerjaan slip form, dan lubang-lubang yang diakibatkan oleh tie rod pada pekerjaan semi jump form. IV-8

SLIP FORM SEMI JUMP FORM Gambar 4.4 Jack rod pada slip form & tie rod pada semi jump form Sumber : Data Lapangan Proyek Flour Mill Cilegon Banten Volume pekerjaan grouting pada metode slip form didapat dari diameter pipa pelindung jack rod dikalikan dengan tinggi dinding dan jumlah jack rod, jumlah jack rod sama dengan jumlah yoke yang dipakai pada metode ini yaitu 73 buah yoke. Gambar 4.5 Yoke pada Slip Form Sumber : Data Lapangan Proyek Flour Mill Cilegon Banten Ada dua ketinggian pada bangunan tempering, yang pertama dimulai dari elevasi +6.900 s/d +25.500 tingginya 18.600m jumlah, yoke pada elevasi ini 63 buah, yang kedua dimulai pada elevasi +15.700 s/d +25.500 tingginya 9.800m, jumlah yoke pada elevasi ini 10 buah (lihat gambar 4.5 & gambar 4.8). IV-9

Sedangkan untuk volume pekerjaan grouting pada metode semi jump form didapat dari diameter lubang bekas pipa pelindung tirod dikalikan dengan tebal dinding dan jumlah tie rod yang di pakai pada metode ini. Diameter pipa pelindung jack rod adalah 30mm, sedangkan diameter pipa pelindung tie rod 20mm. Gambar 4.6 Jarak Tie Rod Pada Semi Jump Form Sumber : Metode Pelaksanaan PT. Rori Pratama Gambar 4.7 Pemasangan Tie rod pada Semi Jump Form Sumber : Metode Pelaksanaan PT. Rori Pratama Pada dinding yang tingginya 18.600m jumlah tie rod sebanyak 63 (tampak denah) dikalikan dengan 10 (jumlah arah vertikal), jadi jumlah tie rod sebanyak 630 buah. Sedangkan untuk dinding yang tingginya 9.800m jumlah tie rod sebanyak 16 (tampak denah) dikalikan dengan 6 (jumlah arah vertikal), jadi jumlah tie rod sebanyak 96 buah. Total jumlah tie rod keseluruhan pada metode beksiting semi jump form adalah 726 buah. IV-10

Spesifikasi kepadatan basah bahan grouting conbextra gp ex: Fosroc adalah rata-rata 2170 kg/m3. 9 Tabel 4.14 Volume Pekerjaan Grouting Metode Dia Pipa Luas Panjang Banyak Volume Total Vol Konv. Vol (mm) (m2) (m) (bh) (m3) (m3) (kg) 18.6 63 0.82830 Slip Form 30 0.000707 0.89757 1,947.72 9.8 10 0.06927 0.25 726 0.05702 Semi Jump Form 20 0.000314 0.05702 123.73 Gambar 4.8 Tinggi Dinding Bangunan Tempering Sumber : Data Lapangan Proyek Flour Mill Cilegon Banten Pada bill of quantity proyek, pekerjaan grouting sudah termasuk dalam pekerjaan beton. 9 http://www.arconsupplies.co.uk/pdfs/grouting_and_anchoring/conbextra%20g%20p.pdf IV-11

4.4.5 Perhitungan Volume Pekerjaan Finishing Volume pekerjaan finishing adalah volume permukaan dinding bagian luar dan dalam, dalam hal ini volume tersebut sama dengan volume pekerjaan bekisting, yaitu luas permukaan dinding sebesar 3981,902 m2. Pada bill of quantity proyek pekerjaan ini tidak termasuk. Maka untuk pekerjaan finishing tidak efisien secara volume dibandingkan dengan volume bill of quantity. Jika menggunakan rumus, Efisiensi = Input Target/Input Aktual >=1 dimana volume bill of quantity adalah sebagai input target dan volume hasil analisis sebagai input aktual, maka hasilnya adalahseperti tabel di bawah ini: Tabel 4.15 Volume Hasil Analisis Tiap Pekerjaan No Item Versi Satuan Volume Hasil Bill of Quantity m2 4,689.90 1 Pekerjaan Bekisting Slip Form m2 3,981.90 efisien 15% Semi Jump Form m2 3,981.90 efisien 15% Bill of Quantity m3 586.00 2 Pekerjaan Pengecoran Slip Form m3 542.96 efisien 7% Semi Jump Form m3 542.96 efisien 7% Bill of Quantity kg 61,847.00 3 Pekerjaan Pembesian Slip Form kg 47,602.58 efisien 23% Semi Jump Form kg 47,429.25 efisien 23,3% Bill of Quantity kg - 4 Pekerjaan Grouting Slip Form kg 2,007.85 tidak efisien Semi Jump Form kg 123.73 tidak efisien Bill of Quantity m2 5 Pekerjaan Finishing Slip Form m2 3,981.90 tidak efisien Semi Jump Form m2 3,981.90 tidak efisien 4.5 Analisis Biaya Analisis biaya pelaksanaan pada bab ini diuraikan mengenai biaya pelaksanaan rencana sebelum pelaksanaan dan biaya aktual pelaksanaan pekerjaan slip form untuk mengetahui efisienkah kah pekerjaan slip form tersebut dan menganalisis biaya pelaksanaan pekerjaan redesign dalam hal ini pekerjaan semi jump form, sebagai perbandingan. IV-12

4.5.1 Biaya Menurut Bill Of Quantity Berikut biaya menurut bill of quantity proyek untuk pelaksanaan pekerjaan pembuatan dinding tempering. Tabel 4.16 Biaya Pekerjaan Menurut Bill Of Quantity Biaya Menurut BQ No Uraian Sat Volume Harga (Rp) Total (Rp) % 1 Pek. Bekisting m2 4,689.90 105,328.00 493,977,787 38 2 Pek. Pengecoran m3 586.00 637,440.00 373,539,840 28 3 Pek. Pembesian kg 61,847.00 7,260.00 449,009,220 34 Total 1,316,526,847 100 Harga tersebut belum termasuk sewa alat tambahan, karena pada bill of quantity harga sewa alat termasuk biaya preliminary. Jadi harga sewa alat tambahan pada analisis ini diasumsikan sama dengan harga sewa alat hasil analisis, pada pekerjaan slip form. 4.5.2 Analisis Biaya Metode Slip Form Berikut analisis biaya untuk pelaksanaan pekerjaan pembuatan dinding tempering yang menggunakan metode slip form. Tabel 4.17 Analisis Biaya Pekerjaan Slip Form Slip Form No Uraian Sat Volume Harga (Rp) Total (Rp) % 1 Pek. Bekisting m2 3,981.90 105,328.00 419,405,563.20 35.7 2 Pek. Pengecoran m3 542.96 637,440.00 346,104,422.40 29.5 3 Pek. Pembesian kg 47,602.58 7,260.00 345,594,730.80 29.4 4 Pek. Grouting kg 1,947.72 6,419.97 12,504,303.97 1.1 5 Pek. Finishing m2 3,981.90 12,875.00 51,266,962.50 4.4 Total 1,174,875,982.87 100 Analisis biaya yang diakibatkan oleh besi sisa dari pekerjaan pembesian metode slip form adalah, harga besi dikalikan dengan volume besi sisa metode slip form, harga besi per kg adalah Rp. 6,333.80, volume besi sisa pada pekerjaan slip form adalah 819.53 kg. Jadi jumlah biaya yang dikeluarkan akibat besi sisa pada pekerjaan slip form adalah: Rp 6,333.80 x 819.53 kg = Rp 5,190,739 IV-13

Sedangkan untuk biaya sewa penggunaan alat yaitu mobile crane pada pekerjaan slip form analisisnya sebagai berikut: Ketentuan : - Minimum pemakaian alat 50 jam. - Harga sewa mobile crane per jam adalah Rp. 55,000.00 - Harga sewa per bulan adalah Rp. 36,750,000.00. - Lama waktu pekerjaan slip form adalah 29 hari 1hari=24 jam, jadi total jam adalah 696 jam. - Upah operator Rp. 125,000.00 / 12 jam - Mobilisasi dan demobilisasi Rp.1,500,000.00. Jadi biaya sewa mobile crane dengan menggunakan hitungan jam adalah : Rp 55,000.00 x 696 = Rp 38,280,000.00 Karena biaya tersebut melebihi harga sewa per bulan, jadi biaya yang dipakai adalah harga sewa per bulan yaitu sebesar Rp. 36,750,000.00. Upah operator 696 jam / 12 jam = 58, jadi upah operator adalah : Rp 125,000.00 x 58 = Rp 7,250,000.00 Tabel 4.18 Biaya Sewa Mobile Crane No Uraian Biaya (Rp) 1 Biaya sewa 36,750,000.00 2 upah operator 7,250,000.00 3 Mobilisasi dan demobilisasi 1,500,000.00 Total 45,500,000.00 Total biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan slip form adalah : Tabel 4.19 Total Biaya Pekerjaan Slip Form No Uraian Biaya (Rp) 1 Biaya Pekerjaan 1,174,875,982.00 2 Biaya Besi Sisa 5,190,739.00 3 Biaya Sewa Alat 45,500,000.00 Total 1,225,566,721.00 IV-14

Jika menggunakan rumus, Efisiensi = Input Target/Input Aktual >=1 dimana biaya pekerjaan pada bill of quantity adalah sebagai input target, dan hasil analisis biaya pekerjaan slip form sebagai input aktual, tanpa tambahan biaya sewa alat, hasilnya adalah efisien. 4.5.3 Analisis Biaya Metode Semi Jump Form Berikut analisis biaya untuk pelaksanaan pekerjaan redesign pembuatan dinding beton yang menggunakan metode semi jump form. Tabel 4.20 Analisis Biaya Pekerjaan Semi Jump Form Semi Jump Form No Uraian Sat Volume Harga (Rp) Total (Rp) % 1 Pek. Bekisting m2 3,981.90 68,500.00 272,760,150.00 26.9 2 Pek. Pengecoran m3 542.96 637,440.00 346,104,422.40 34.1 3 Pek. Pembesian kg 47,429.25 7,260.00 344,336,355.00 33.9 4 Pek. Grouting kg 123.73 6,419.97 794,342.89 0.1 5 Pek. Finishing m2 3,981.90 12,875.00 51,266,962.50 5.0 Total 1,015,262,232.79 100 Analisis biaya yang diakibatkan oleh besi sisa dari pekerjaan pembesian metode semi jump form adalah, harga besi dikalikan dengan volume besi sisa metode semi jump form, harga besi per kg adalah Rp. 6,333.80, volume besi sisa pada pekerjaan semi jump form adalah 2819.56 kg. Jadi jumlah biaya yang dikeluarkan akibat besi sisa pada pekerjaan semi jump form adalah: Rp 6,333.80 x 2819.56 kg = Rp 17,858,529.13 Sedangkan untuk biaya penggunaan alat dengan ketentuan sewa sama seperti pekerjaan slip form, lama waktu penggunaan alat memakai waktu normal pada waktu hasil analisis. Lama waktu sewa dimulai pada saat pemasangan bekisting yaitu pada tanggal 3 Mei 2008 sampai dengan tanggal 20 Juni 2008 selesai bongkar bekisting, total penggunaan alat adalah 49 hari, dalam jam menjadi 1176 jam, perhitungan harga sewanya adalah: Harga sewa 1 bulan yaitu sebesar Rp. 36,750,000.00 ditambah sisa waktu 18 hari, jam pemakaian yaitu 432 jam yaitu: IV-15

Rp 55,000.00 x 432 = Rp 23,760,000.00 Jadi total harga sewa adalah : Rp 36,750,000.00 x Rp 23,760,000.00 = Rp 60,510,000.00 Untuk upah operator, jumlah jam kerja yaitu 49 hari kerja dikalikan dengan 14 jam kerja per hari jadi total jam kerja adalah 686 jam / 12 jam = 57, jadi upah operator adalah: Rp 125,000.00 x 57 = Rp 7,125,000.00 Tabel 4.21 Biaya Sewa Mobile Crane No Uraian Biaya (Rp) 1 Biaya sewa 60,510,000.00 2 upah operator 7,125,000.00 3 Mobilisasi dan demobilisasi 1,500,000.00 Total 69,135,000.00 Total biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan semi jump form adalah : Tabel 4.22 Total Biaya Pekerjaan Semi Jump Form No Uraian Biaya (Rp) 1 Biaya Pekerjaan 1,015,262,232.79 2 Biaya Besi Sisa 17,858,529.13 3 Biaya Sewa Alat 69,135,000.00 Total 1,102,255,761.92 Perbandingan biaya kedua metode bekisting adalah: Tabel 4.23 Perbandingan Biaya Pelaksanaan Pekerjaan No Uraian Metode Slip Form Metode Semi Jump Form Biaya (Rp) Biaya (Rp) 1 Biaya Pekerjaan 1,174,875,982.87 1,015,262,232.79 Pek. Bekisting 419,405,563.20 272,760,150.00 Pek. Pengecoran 346,104,422.40 346,104,422.40 Pek. Pembesian 345,594,730.80 344,336,355.00 Pek. Grouting 12,504,303.97 794,342.89 Pek. Finishing 51,266,962.50 51,266,962.50 2 Biaya Besi Sisa 5,190,739.00 17,858,529.13 3 Biaya Sewa Alat 45,500,000.00 69,135,000.00 Total Biaya 1,225,566,721.87 1,102,255,761.92 Selisih Biaya 123,310,959.95 IV-16

Dari tabel diatas maka jika memakai metode bekisting semi jump form pada pelaksanaan pekerjaan pembuatan dinding beton bangunan tempering pada proyek proyek Flour Mill Factory hasilnya lebih efisien di banding metode slip form. 4.6 Analisis Waktu Pelaksanaan Analisis waktu pelaksanaan pada bab ini diuraikan mengenai waktu pelaksanaan rencana sebelum pelaksanaan dan waktu actual pelaksanaan pekerjaan slip form. Setelah itu menganalisis waktu pelaksanaan pekerjaan redesign dalam hal ini pekerjaan semi jump form, sebagai perbandingan. 4.6.1 Waktu Pelaksanaan Slip Form Schedule rencana pekerjaan slip form direncanakan memakan waktu 40 hari. Terhitung dari tanggal 2 January 2008 s/d 10 February 2008, dengan rincian sebagai berikut. Tabel 4.24 Schedule Rencana Pekerjaan Slip Form Ite m Pe ke rjaan Durasi Start Finish Setting Slip Form System 21 hari 2/1/2008 22/1/2008 Concreting 5 hari 23/1/2008 27/1/2008 Dismantling Slip Form System 14 hari 28/1/2008 10/2/2008 Total 40 hari 2/1/2008 10/2/2008 Sedangkan waktu pelaksanaan aktual pekerjaan slip form terhitung setelah material berada dilapangan yaitu pada tanggal 28 April 2008 dan lamanya setting slip form system selama 14 hari sampai dengan tanggal 11 Mei 2008. Setelah itu dilaksanakan pekerjaan pengecoran start pada tanggal 12 Mei 2008. IV-17

Tabel 4.25 Waktu Pelaksanaan Pengecoran Pekerjaan Slip Form Tanggal Elevasi Awal Shift Waktu Elevasi yang Tinggi Jml Waktu (m) I II Pengecekan dicapai (m) (m) Jam Menit 12/05/'08 + 6,900 17:30 + 7,950 1,050 10 30 12/05/'08 + 7,950 1:00 + 8,950 1,000 7 30 13/05/'08 + 8,950 16:25 + 10,600 1,650 15 25 13/05/'08 + 10,600 1:00 + 11,650 1,050 8 35 14/05/'08 + 11,650 11:30 + 13,080 1,430 10 30 14/05/'08 + 13,080 22:00 + 14,000 920 10 30 15/05/'08 + 14,000 12:15 + 15,700 1,700 14 15 menit 195 Volume Beton 233.62 m3 jam 74 3.25 total jam 77.25 15/05/'08 + 15,700 16:05 + 16,470 770 3 50 15/05/'08 + 16,470 23:30 + 17,000 530 7 25 16/05/'08 + 17,000 11:25 + 18,000 1,000 11 55 16/05/'08 + 18,000 18:30 + 18,500 500 7 5 16/05/'08 + 18,500 1:00 + 19,500 1,000 6 30 17/05/'08 + 19,500 9:35 + 19,900 400 8 35 17/05/'08 + 19,900 18:30 + 21,100 1,200 8 55 17/05/'08 + 21,100 22:30 + 21,500 400 4 0 18/05/'08 + 21,500 7:55 + 22,450 950 9 25 18/05/'08 + 22,450 5:00 + 24,000 1,550 21 5 19/05/'08 + 24,000 7:30 + 24,400 400 2 30 19/05/'08 + 24,400 20:00 + 25,500 1,100 12 30 menit 345 Volume Beton 309.34 m3 jam 98 5.75 total jam 103.75 Total keseluruhan Jam Total keseluruhan Volume Kecepatan Pengecoran Kecepatan Jacking Up 181 542.96 3 m3/jam 18 cm/jam Gambar 4.8a Skema Tinggi Jacking up /12jam Sumber : Data Lapangan Proyek Flour Mill Cilegon Banten IV-18

Sedangkan waktu pembongkaran bekisting slip form terhitung setelah pengecoran selesai pada tanggal 19 Mei 2008 ditambah 1 hari. Pembongkaran dimulai pada tanggal 21 Mei 2008 dan lamanya pembongkaran slip form system selama 7 hari sampai dengan tanggal 27 Mei 2008. Pekerjaan grouting dilaksanakan bersamaan dengan pembongkaran bekisting lama pekerjaan grouting 2 hari, jadi untuk pekerjaan grouting tidak manambah jumlah waktu. Tabel 4.26 Waktu Aktual Pekerjaan Slip Form Item Pekerjaan Durasi Start Finish Setting Slip Form System 14 hari 28/4/2008 11/5/2008 Concreting 7,5 hari 12/5/2008 19/5/2008 Dismantling Slip Form System 7 hari 20/5/2008 27/5/2008 Total 29 hari 28/4/2008 27/5/2008 Jika menggunakan rumus, Efektifitas = Output Aktual/Output Target >=1 dimana waktu rencana adalah 100% pekerjaan diselesaikan dalam waktu 40 hari yang kita sebut sebagai output target, dan waktu aktual adalah 100% pekerjaan diselesaikan dalam waktu 29 hari yang kita sebut sebagai output aktual, maka pekerjaan tersebut (slip form), hasilnya adalah efektif. 4.6.2 Data Waktu Pelaksanaan Aktual Semi Jump Form Analisis waktu pekerjaan semi jump form dilakukan atas dasar analisis waktu dari pekerjaan pembangunan dinding beton pada proyek Binus Bording House di Kemanggisan Jakarta Barat. Data proyek untuk 1 siklus pekerjaan dinding beton hasil survey pada proyek ini adalah : - Tebal dinding 25 cm - Tinggi dinding 3,2 m - Volume bekisting 170 m2 - Volume beton 23.14 m3 - Volume besi 2075 kg IV-19

Data-data produktivitas 1 siklus tiap pekerjaan adalah sebagai berikut : A. Pekerjaan Bekisting Hasil rata-rata dari data survey untuk 1 siklus pekerjaan bekisting dengan menggunakan alat bantu 1 buah tower crane adalah sebagai berikut: Tabel 4.27 Data Rata-rata 1 Siklus Pekerjaan Bekisting Semi Jump Form Item Jumlah Waktu Waktu Sat Vol pekerja (menit) (jam) Keterangan Fabrikasi Panel 4 panel 16 480 8 1 Panel Angkat climbing 1 unit 7 120 2 bekisting Pemasangan climbing 3 unit 7 90 1.5 L=3660~1220mm Angkat panel bekisting 1 panel 16 480 8 H=4000 mm Pemasangan panel bekisting 3 panel 16 270 4.5 Maka dari tabel diatas didapat produktivitas per satu satuan volume Tabel 4.28 Produktivitas Pekerjaan Bekisting Item Jumlah Waktu Sat Vol pekerja (menit) Fabrikasi Panel 4 panel 1 30 Angkat climbing 1 unit 1 18 Pemasangan climbing 3 unit 1 13 Angkat panel bekisting 1 panel 1 30 Pemasangan panel bekisting 3 panel 1 17 Untuk pekerjaan angkat climbing, pemasangan climbing, angkat panel bekisting dan pemasangan panel bekisting, selain fabrikasi panel, merupakan satu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan. Sedangkan untuk pembongkaran bekisting waktu yang di perlukan adalah setengah dari waktu pemasangan, adalah maka produktivitas menjadi. Tabel 4.29 Produktivitas Pekerjaan Bekisting Item Jumlah Waktu Sat Vol pekerja (menit) Fabrikasi Panel 4 panel 1 30 Pemasangan bekisting 4 panel 1 78 Bongkar bekisting 4 panel 1 40 IV-20

B. Pekerjaan Pembesian Hasil rata-rata dari data survey untuk 1 siklus pekerjaan pembesian dengan menggunakan alat bantu 1 buah tower crane adalah sebagai berikut: Tabel 4.30 Data Rata-rata 1 Siklus Pekerjaan Pembesian Semi Jump Form Item Jumlah Waktu Waktu Sat Vol pekerja (menit) (jam) Keterangan Fabrikasi Besi 4 section 8 4800 80 Berat besi 1section Angkat Besi 1 section 8 280 5 rata-rata 376~464 kg Setel Besi 3 section 8 280 5 dipakai rata-rata berat Total 5360 90 besi 1section 400 kg Konversi perbedaan berat per section pembesian dari data survey dengan analisis redesign adalah. Tabel 4.31 Waktu 1 Section Pekerjaan Pembesian Item Jumlah Waktu Waktu Sat Vol Pekerja (menit) (menit/kg) Keterangan Fabrikasi Besi 4 section 1 600 1.5 Berat besi 1section Angkat Besi 1 section 1 35 0.0875 rata-rata 376~464 kg Setel Besi 3 section 1 35 0.0875 dipakai rata-rata berat Total 670 1.675 besi 1section 400 kg Pada analisis waktu pemasangan pembesian semi jump form redesign waktu yang akan dipakai adalah, jumlah waktu yang dibutuhkan, untuk pemasangan satu section pembesian. Berat rata-rata section pembesian redesign adalah 450 kg, jadi kebutuhan waktu 1 section pekerjaan pembesian semi jump form redesign berdasarkan berat rata-rata 1 section tersebut adalah. Tabel 4.32 Produktivitas Pekerjaan Pembesian Jumlah Waktu Item Sat Vol Keterangan Pekerja (menit) Fabrikasi Besi 4 section 1 675 Berat besi 1section Angkat Besi 1 section 1 39.375 rata-rata 450 kg Setel Besi 3 section 1 39.375 IV-21

Untuk pekerjaan angkat besi dan setel besi, angkat selain fabrikasi besi, merupakan satu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan maka produktivitas menjadi. Tabel 4.33 Produktivitas Pekerjaan Pembesian Item Jumlah Waktu Sat Vol Pekerja (menit) Keterangan Fabrikasi Besi 4 section 1 675 Berat besi 1section Pemasangan Besi 4 section 1 78 rata-rata 450 kg C. Pekerjaan Pengecoran Hasil rata-rata dari data survey untuk 1 siklus pekerjaan pengecoran dengan menggunakan alat bantu 1 buah tower crane adalah sebagai berikut: Tabel 4.34 Data Rata-rata 1 Siklus Pekerjaan Pengecoran Dinding Semi Jump Form Item Jumlah Waktu Waktu Sat Vol pekerja (menit) (jam) Keterangan Pekerjaan Pengecoran 5 m3 23 272 5 Vol. rata-rata beton 1 siklus Total 5 272 5 23m3 Pada analisis waktu pengecoran waktu yang akan dipakai adalah jumlah waktu per m3 beton, jadi produktivitasnya adalah. Tabel 4.35 Produktivitas Pekerjaan Pengecoran Jumlah Waktu Item Sat Vol Pekerja (menit) Pengecoran 5 m3 1 12 D. Pekerjaan Grouting Produktivitas pekerjaan grouting adalah : Tabel 4.36 Produktivitas Pekerjaan Grouting Item Jumlah Waktu Waktu Sat Vol pekerja (hari) (jam) Keterangan Pekerjaan Grouting 2 m3 0.03 1 8 IV-22

Untuk Volume 1m3 dibutuhkan waktu: Tabel 4.37 Produktivitas Pekerjaan Grouting Item Jumlah Waktu Waktu Sat Vol pekerja (menit) (jam) Keterangan Pekerjaan Grouting 2 m3 1 28000 467 E. PekerjaanFinishing Produktivitas pekerjaan finishing adalah: Tabel 4.38 Produktivitas Pekerjaan Finishing Item Jumlah Waktu Waktu Sat Vol pekerja (menit) (jam) Keterangan Pasang Scaffolding 2 m2 30 480 8 Pekerjaan Finishing 2 m2 20 480 8 Bongkar Scaffolding 2 m2 30 480 8 Kebutuhan waktu untuk volume 1m2 adalah: Item Tabel 4.39 Produktivitas Pekerjaan Finishing Jumlah Waktu Waktu Sat Vol pekerja (menit) (jam) Keterangan Pasang Scaffolding 2 m2 1 16 0.3 Pekerjaan Finishing 2 m2 1 24 0.4 Bongkar Scaffolding 2 m2 1 16 0.3 Pekerjaan pasang scaffolding, finishing dan bongkar scaffolding, merupakan satu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan maka produktivitasnya menjadi. Item Tabel 4.40 Produktivitas Pekerjaan Finishing Jumlah Waktu Waktu Sat Vol pekerja (menit) (jam) Keterangan Pekerjaan Finishing 4 m2 1 56 0.9 IV-23

4.6.3 Analisis Volume Pekerjaan A. Kebutuhan Panel Bekisting Kebutuhan jumlah panel bekisting pada elevasi + 6.900 s/d +15.700 adalah 79 panel dengan 3x pemakain untuk arah vertikal. Gambar 4.9 Skema Panel Bekisting Semi Jump Form Sumber : Analisis Data Lapangan Sedangkan kebutuhan jumlah panel bekisting pada elevasi + 15.700 s/d +25.500 adalah 95 panel, jadi untuk fabrikasi ditambah 16 panel dengan 3x pemakaian kearah vertikal. Gambar 4.10 Skema Panel Bekisting Semi Jump Form Sumber : Analisis Data Lapangan IV-24

B. Kebutuhan Jumlah Section Pembesian Kebutuhan jumlah section pembesian pada elevasi + 6.900 s/d +15.700 adalah 21 section dikalikan dengan 2 panel untuk arah vertikal, jadi jumlahnya adalah 42 section. Gambar 4.11 Skema Section Pembesian Semi Jump Form Sumber : Analisis Data Lapangan Sedangkan kebutuhan jumlah section pembesian pada elevasi + 15.700 s/d +25.500 adalah 27 section dikalikan dengan 2 section untuk arah vertikal, jadi jumlahnya adalah 54 section. Gambar 4.12 Skema Section Pembesian Semi Jump Form Sumber : Analisis Data Lapangan IV-25

C. Kebutuhan Volume Tiap Siklus Pekerjaan Pengecoran Metode pelaksanaan pekerjaan ini di bagi menjadai 6 siklus. Volume keseluruhan pekerjaan pengecoran adalah 542.96 m3. Berikut ini daftar volume tiap siklus. - Volume siklus 1 = 95.57 m3 - Volume siklus 2 = 95.57 m3 - Volume siklus 3 = 42.48 m3 - Volume siklus 4 = 113.64 m3 - Volume siklus 5 = 113.64 m3 - Volume siklus 6 = 82.07 m3 D. Kebutuhan Volume Pekerjaan Grouting Volume pekerjaan grouting untuk pekerjaan semi jump form adalah 0.05702 m3. E. Kebutuhan Volume Pekerjaan Finishing Volume keseluruhan pekerjaan finishing untuk pekerjaan semi jump form adalah 3981,902 m2, perincian volume tiap siklus adalah: - Siklus 1 : 685,3 m2 - Siklus 2 : 685,3 m2 - Siklus 3 : 304,6 m2 - Siklus 4 : 854,03 m2 - Siklus 5 : 854,03 m2 - Siklus 6 : 598,65 m2 Jumlah pekerja untuk pekerjaan finishing pada pekejaan semi jump form disamakan dengan jumlah pekerja pada pekerjaan slip form yaitu 12 orang. Pekerjaan finishing dimulai pada saat bekisting berada pada siklus ke3, karena kebutuhan lahan untuk pekerjaan finishing tersedia setelah pekerjaan bekisting berada pada elevasi ini. IV-26

4.6.4 Analisis Waktu Redesign Pelaksanaan Semi Jump Form Ada 3 analisis waktu, dalam perhitungan yaitu: - Analisis waktu pelaksanaan dengan penggunaan 1 alat berat, 24 jam kerja. - Analisis waktu pelaksanaan dengan penggunaan 2 alat berat, 24 jam kerja - Analisis waktu pelaksanaan dengan penggunaan 2 alat berat, waktu normal 14 jam per hari. Analisis waktu pekerjaan dinding beton metode semi jump form dibagi menjadi 6 siklus, berdasarkan tahapan pelaksanaan pekerjaan. Gambar 4.13 Pembagian Siklus Pekerjaan Sumber : Data Lapangan Proyek Flour Mill Cilegon Banten IV-27

Berikut ini tabel resume produktifitas tiap pekerjaan untuk keperluan analisis waktu. Tabel 4.41 Produktivitas Pekerjaan No Item Pekerjaan Vol Sat Waktu Sat Jml Pekerja 1 Pekerjaan Bekisting Fabrikasi panel 1 panel 30 mnt 4 Pemasangan panel bekisting 1 panel 78 mnt 4 Bongkar Bekisting 1 panel 40 mnt 4 2 Pekerjaan Pembesian Fabrikasi besi 1 section 675 mnt 4 Pemasangan Besi 1 section 78 mnt 4 3 Pekerjaan Pengecoran 1 m3 12 mnt 5 4 Pekerjaan Grouting 1 m3 28000 mnt 2 5 Pekerjaan Finishing 1 m2 56 mnt 4 ket. Alat Bantu 1 tower crane Siklus pekerjaan dengan menggunakan 1 Tower Crane Tabel 4.42 Siklus 1 No Item Pekerjaan Vol Sat Waktu Waktu Jml (mnt) (jam) Pekerja 1 Pekerjaan Bekisting Fabrikasi panel 95 panel 2850 48 4 Pemasangan bekisting 79 panel 6162 103 4 2 Pekerjaan Pembesian Fabrikasi besi 96 section 21600 360 12 Pemasangan Besi 21 section 1638 27 4 3 Pekerjaan Pengecoran 95.57 m3 1147 19 5 Total Waktu 33397 557 Tabel 4.43 Siklus 2 No Item Pekerjaan Vol Sat Waktu Waktu Jml (mnt) (jam) Pekerja 1 Pekerjaan Bekisting Fabrikasi panel Pemasangan bekisting 79 panel 6162 103 4 2 Pekerjaan Pembesian Fabrikasi besi Pemasangan Besi 21 section 1638 27 4 3 Pekerjaan Pengecoran 95.57 m3 1147 19 5 Total Waktu 8947 149 IV-28

Tabel 4.44 Siklus 3 No Item Pekerjaan Vol Sat Waktu Waktu Jml (mnt) (jam) Pekerja 1 Pekerjaan Bekisting Fabrikasi panel Pemasangan bekisting 79 panel 6162 103 4 2 Pekerjaan Pembesian Fabrikasi besi Pemasangan Besi 27 section 2106 35 4 3 Pekerjaan Pengecoran 42.48 m3 510 9 5 4 Pekerjaan Finishing 685.3 m2 6396 107 24 Total Waktu 15174 253 Tabel 4.45 Siklus 4 No Item Pekerjaan Vol Sat Waktu Waktu Jml (mnt) (jam) Pekerja 1 Pekerjaan Bekisting Fabrikasi panel Pemasangan bekisting 95 panel 7410 124 4 2 Pekerjaan Pembesian Fabrikasi besi Pemasangan Besi 3 Pekerjaan Pengecoran 113.64 m3 1364 23 5 4 Pekerjaan Finishing 685.3 m2 6396 107 24 Total Waktu 15170 253 Tabel 4.46 Siklus 5 No Item Pekerjaan Vol Sat Waktu Waktu Jml (mnt) (jam) Pekerja 1 Pekerjaan Bekisting Fabrikasi panel Pemasangan bekisting 95 panel 7410 124 4 2 Pekerjaan Pembesian Fabrikasi besi Pemasangan Besi 27 section 2106 35 4 3 Pekerjaan Pengecoran 113.64 m3 1364 23 5 4 Pekerjaan Finishing 304.6 m2 2843 47 24 Total Waktu 13723 229 IV-29

Tabel 4.47 Siklus 6 No Item Pekerjaan Vol Sat Waktu Waktu Jml (mnt) (jam) Pekerja 1 Pekerjaan Bekisting Fabrikasi panel Pemasangan bekisting 95 panel 7410 124 4 Bongkar Bekisting 95 panel 3800 63 4 2 Pekerjaan Pembesian Fabrikasi besi Pemasangan Besi 3 Pekerjaan Pengecoran 82.07 m3 985 16 5 4 Pekerjaan Grouting 0.06 m3 1596 27 2 5 Pekerjaan Finishing 2306.71 m2 21529 359 24 Total Waktu 35320 589 Berdasarkan tabel siklus diatas hasil analisis untuk pekerjaan pembuatan dinding beton metode bekisting semi jump form dengan menggunakan 1 alat berat adalah 47 hari. Terhitung mulai 28 April 2008 sampai dengan 14 Juni 2008 (lihat bar chart pada lampiran). Karena pada pelaksanaan aktual alat bantu menggunakan 2 alat berat yaitu 1 tower crane dan 1 mobile crane. Indikasi perbedaan hanya pada pekerjaan yang memakai alat bantu tersebut. Berikut analisis waktu pelaksanaan pekerjaan pembuatan dinding beton metode bekisting semi jump form menggunakan 2 alat berat: Siklus pekerjaan dengan menggunakan 1 Tower Crane + 1 Mobile Crane Tabel 4.48 Siklus 1 No Item Pekerjaan Vol Sat Waktu Waktu Jml (mnt) (jam) Pekerja 1 Pekerjaan Bekisting Fabrikasi panel 95 panel 2850 48 4 Pemasangan bekisting 79 panel 3081 51 4 2 Pekerjaan Pembesian Fabrikasi besi 96 section 21600 360 12 Pemasangan Besi 21 section 819 14 4 3 Pekerjaan Pengecoran 95.57 m3 573 10 5 Total Waktu 28923 482 IV-30

Tabel 4.49 Siklus 2 No Item Pekerjaan Vol Sat Waktu Waktu Jml (mnt) (jam) Pekerja 1 Pekerjaan Bekisting Fabrikasi panel Pemasangan bekisting 79 panel 3081 51 4 2 Pekerjaan Pembesian Fabrikasi besi Pemasangan Besi 21 section 819 14 4 3 Pekerjaan Pengecoran 95.57 m3 573 10 5 Total Waktu 4473 75 Tabel 4.50 Siklus 3 No Item Pekerjaan Vol Sat Waktu Waktu Jml (mnt) (jam) Pekerja 1 Pekerjaan Bekisting Fabrikasi panel Pemasangan bekisting 79 panel 3081 51 4 2 Pekerjaan Pembesian Fabrikasi besi Pemasangan Besi 27 section 1053 18 4 3 Pekerjaan Pengecoran 42.48 m3 255 4 5 4 Pekerjaan Finishing 685.3 m2 6396 107 24 Total Waktu 10785 180 Tabel 4.51 Siklus 4 No Item Pekerjaan Vol Sat Waktu Waktu Jml (mnt) (jam) Pekerja 1 Pekerjaan Bekisting Fabrikasi panel Pemasangan bekisting 95 panel 3705 62 4 2 Pekerjaan Pembesian Fabrikasi besi Pemasangan Besi 3 Pekerjaan Pengecoran 113.64 m3 682 11 5 4 Pekerjaan Finishing 685.3 m2 6396 107 24 Total Waktu 10783 180 IV-31

Tabel 4.52 Siklus 5 No Item Pekerjaan Vol Sat Waktu Waktu Jml (mnt) (jam) Pekerja 1 Pekerjaan Bekisting Fabrikasi panel Pemasangan bekisting 95 panel 3705 62 4 2 Pekerjaan Pembesian Fabrikasi besi Pemasangan Besi 27 section 1053 18 4 3 Pekerjaan Pengecoran 113.64 m3 682 11 5 4 Pekerjaan Finishing 304.6 m2 2843 47 24 Total Waktu 8283 138 Tabel 4.53 Siklus 6 No Item Pekerjaan Vol Sat Waktu Waktu Jml (mnt) (jam) Pekerja 1 Pekerjaan Bekisting Fabrikasi panel Pemasangan bekisting 95 panel 3705 62 4 Bongkar Bekisting 95 panel 1900 32 4 2 Pekerjaan Pembesian Fabrikasi besi Pemasangan Besi 3 Pekerjaan Pengecoran 82.07 m3 492 8 5 4 Pekerjaan Grouting 0.06 m3 1596 27 2 5 Pekerjaan Finishing 2306.71 m2 21529 359 24 Total Waktu 29222 487 Berdasarkan tabel siklus diatas hasil analisis untuk pekerjaan pembuatan dinding beton metode bekisting semi jump form dengan menggunakan 2 alat berat, 24 jam kerja adalah 31 hari. Terhitung mulai 28 April 2008 sampai dengan 28 Mei 2008 (lihat bar chart pada lampiran). Kondisi normal jumlah jam kerja per hari di lapangan biasanya adalah 14 jam, maka hasil analisis untuk pekerjaan pembuatan dinding beton metode bekisting semi jump form dengan menggunakan 2 alat berat, dalam kondisi normal adalah 53 hari. Terhitung mulai 28 April 2008 sampai dengan 28 Juni 2008 (lihat bar chart pada lampiran). IV-32

Berikut hasil analisis waktu dari masing-masing metode pekerjaan Tabel 4.54 Perbandingan Waktu Pelaksanaan Metode Durasi Start Finish Slip Form 29 hari 28/4/2008 27/5/2008 Semi Jump Form 24 jam kerja 31 hari 28/4/2008 28/5/2008 Semi Jump Form 14 jam kerja 53 28/4/2008 28/6/2008 Dari hasil analisis tersebut maka efektifitas tidak dapat dicapai dengan menggunakan metode bekisting semi jump form bila dibandingkan dengan pekerjaan metode slip form. IV-33