ANALISIS FARMAKOEKONOMI PERESEPAN ANTIBIOTIKA CEFTRIAXONE DAN CEFTAZIDIME PADA PASIEN BEDAH SESAR DI RUMAH SAKIT PANTI RINI YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
PHARMACY, Vol.13 No. 02 Desember 2016 ISSN

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 3 Agustus 2015 ISSN

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA (COST EFF ECTIVENESS ANALYSIS) PADA PASIEN GASTRITIS KRONIK RAWAT INAP DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

Pola Penggunaan Antibiotik Profilaksis pada Pasien Bedah Caesar (Sectio Caesarea) di Rumah Sakit Pekanbaru Medical Center (PMC) Tahun 2014

Evaluasi ekonomi penggunaan antibiotika pada kasus bedah sesar di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN...38 A. Rancangan Penelitian...38 B. Subjek Penelitian...38 C. Definisi Operasional...38 D. Alat dan Bahan...40 E.

DAFTAR PUSTAKA , , MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi ed. 3 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1332/ MENKES/ SK/ X/ 2002

DRUG USAGE DESCRIPTION FOR OUTPATIENT IN PKU MUHAMMADIYAH UNIT II OF YOGYAKARTA IN 2013 BASED ON WHO PRESCRIBING INDICATOR

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN BEDAH SESAR (SECTIO CAESAREA) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI TAHUN 2013 SKRIPSI

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAK SESUAIAN PENGUNAAN ANTIBIOTIKA DENGAN UJI KEPEKAAN DI RUANG INTENSIF RUMAH SAKIT FATMAWATI JAKARTA TAHUN

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT DENGAN INDIKATOR PRESCRIBING PADA PUSKESMAS WILAYAH KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT PERIODE TAHUN 2016

Monitoring Pola Peresepan Obat Pasien Usia 0 2 Tahun Menggunakan Indikator WHO

PHARMACY, Vol.13 No. 02 Desember 2016 ISSN

d. Mahasiswa calon Apoteker memiliki gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di apotek, seperti masih sulitnya untuk berkomunikasi

Analisis Penggunaan Obat di RSUD Kota Yogyakarta Berdasarkan Indikator WHO

KUANTITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK SEBELUM DAN SETELAH PEMBUATAN PEDOMAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK (PPAB) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

Tirta Farma meliputi pemilik sarana apotek, apoteker dan tenaga teknis kefarmasian. 5. Kegiatan promosi kesehatan kepada masyarakat perlu

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA (COST EFFECTIVENESS ANALYSIS) PADA PASIEN APENDISITIS DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

INTISARI. Madaniah 1 ;Aditya Maulana PP 2 ; Maria Ulfah 3

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan dan pengobatan penyakit (Depkes RI, 2009). yang tidak rasional bisa disebabkan beberapa kriteria sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

MATA KULIAH FARMAKOEKONOMI (FAK 4911)

DAFTAR PUSTAKA. Kementrian Kesehatan RI, 2015, Profil Kesehatan Indonesia Jakarta.

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT DENGAN INDIKATOR PRESCRIBING PADA PUSKESMAS JAKARTA UTARA PERIODE TAHUN 2016

TINJAUAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN SEKSIO SESAREA DI BLU RSUP. PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI DESEMBER 2011

DAFTAR PUSTAKA. Andayani, Tri Murti, (2013). Farmakoekonomi Prinsip dan Metodologi, Yogyakarta :Bursa Ilmu.

ANALISIS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK UNTUK PENYAKIT INFEKSI SALURAN KEMIH PADA PASIEN IBU HAMIL INSTALASI RAWAT INAP DI RSUD DR.MOEWARDI TAHUN 2014

MATA KULIAH STUDI KASUS FARMASI KLINIK TERPADU

EVALUASI IMPLEMENTASI PELAYANAN INFORMASI OBAT PASIEN RAWAT JALAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT YOGYAKARTA

EVALUATION OF SIDE EFFECTS OF ANTIBIOTIC DRUG IN PATIENTS IN HOSPITAL IN HOSPITAL "X" JAKARTA, INDONESIA Jerry

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Pasien Sectio Caesarea Kelas I, II, dan III di Rumah Jogja

Apoteker berperan dalam mengelola sarana dan prasarana di apotek. Selain itu, seorang apoteker juga harus menjamin bahwa:

Studi Penggunaan Antibiotik Berdasarkan ATC/DDD dan DU 90% di Bagian Bedah Digestif di Salah Satu Rumah Sakit di Bandung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN SEKSIO SESAREA ELEKTIF DI RUMAH SAKIT X SIDOARJO. Dika Bakti Prasetya. Farmasi

Evaluasi Penggunaan dan Efektivitas Antibiotik Profilaksis pada Pasien Bedah Sesar di Rumah Sakit Surakarta Tahun 2010

PENETAPAN EFEKTIVITAS PEMANFAATAN PENGGUNAAN OBAT PADA 10 APOTEK DI SURABAYA TAHUN 1997

POLA PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN BEDAH SESAR (SECTIO CAESAREAN) DI RUMAH SAKIT ISLAM SAMARINDA

Peresepan Antibiotik pada Pasien Anak Rawat Jalan di BLUD RS Ratu Zalecha Martapura: Prevalensi dan Pola Peresepan Obat

BIAYA TAMBAHAN YANG DIBAYAR PASIEN RAWAT JALAN AKIBAT PENULISAN RESEP TIDAK SESUAI DENGAN FORMULARIUM RUMAH SAKIT

Evaluasi Pengelolaan Obat pada Puskesmas di Kota Pariaman

KAJIAN DRUG RELATED PROBLEMs PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRIK DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG TESIS

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data

COST OF ILLNESS PASIEN HEMOFILIA A DI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA. Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai contoh, setiap tahunnya pengeluaran United States (US) health

LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI DI RSUP H. ADAM MALIK STUDI KASUS. CLOSED (R) NEGLECTED FRAKTUR FEMUR (Fx)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERBANDINGAN PEMBERIAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS CEFTRIAXON DAN NON-CEFTRIAXON TERHADAP KEJADIAN SURGICAL SITE INFECTION

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT DI POLI ANAK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. DORIS SYLVANUS PALANGKARAYA, KALIMANTAN TENGAH

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PERSALINAN DENGAN TINDAKAN SECTIO CAESAREA DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2013

KEPADA PASIEN OLEH TENAGA KEFARMASIAN DI APOTEK RUMAH SAKIT TNI AU SJAMSUDIN NOOR BANJARBARU

pelayanan non resep, serta pengalaman dalam memberikan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada pasien. 5. Apoteker tidak hanya memiliki

ANALISIS BIAYA DAN TATALAKSANA PENGOBATAN MALARIA PADA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD ULIN BANJARMASIN KALIMANTAN SELATAN PERIODE TAHUN

PENERAPAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN REORDER POINT DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI PERSEDIAAN OBAT REGULER DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT

Oleh: Esti Widiasari S

EVALUASI KESESUAIAN PERESEPAN ANALGETIK PADA PASIEN PASCA BEDAH ORTOPEDI DENGAN FORMULARIUM RUMAH SAKIT ORTOPEDI (RSO) PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA

ANALISIS BIAYA PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PENDERITA DEMAM TIFOID ANAK DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP PROF. DR. R.D

EVALUASI KELENGKAPAN FARMASETIK RESEP UMUM POLI ANAK RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN PERIODE JANUARI - MARET TAHUN

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA BALITA DENGAN DIARE AKUT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD Dr. MOEWARDI PERIODE SEPTEMBER-DESEMBER 2015 SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DOKTER DALAM MEMILIH OBAT GENERIK DAN OBAT MEREK DALAM PERESEPAN OBAT DI KABUPATEN MAJALENGKA SKRIPSI

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA DIARE AKUT PEDIATRI

EVALUASI KERASIONALAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS DI INSTALASI BEDAH RSUD TUGUREJO SEMARANG PERIODE APRIL 2014

6. Dalam Praktek Kerja Profesi di apotek pro-tha Farma sebaiknya diwajibkan calon apoteker melakukan Home Care yaitu kunjungan terkait pelayanan

Prosiding Farmasi ISSN:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK SEFALOSPORIN DI RUANG PERAWATAN BEDAH SALAH SATU RUMAH SAKIT DI KABUPATEN TASIKMALAYA

HUBUNGAN PEMBERIAN INFORMASI OBAT DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIBIOTIK PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS REMAJA SAMARINDA

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK PASIEN USIA LANJUT DI RUANG RAWAT INTENSIF RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 AGUSTUS JANUARI 2010

EVALUASI KETEPATAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA GERIATRI DI RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN JAWA TENGAH PERIODE JANUARI-DESEMBER 2014 SKRIPSI

Analisis biaya terapi Diabetes mellitus di Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta

JANGKA WAKTU YANG DIPERLUKAN PASIEN UNTUK PELAYANAN DI BAGIAN RAWAT JALAN PADA RUMAH SAKIT PEMERINTAH DI SEMARANG

ABSTRAK Pola Penulisan Resep Antibiotika oleh Dokter Praktek Swasta di Apotek Praktek Bersama di Kota Bandung

INTISARI KESESUAIAN DOSIS CEFADROXIL SIRUP DAN AMOKSISILIN SIRUP PADA RESEP PASIEN ANAK DI DEPO UMUM RAWAT JALAN RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA

MATA KULIAH FARMASI KLINIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. konsolidasi paru yang terkena dan pengisian alveoli oleh eksudat, sel radang dan

MATA KULIAH FARMAKOTERAPI SISTEM ENDOKRIN & HORMON

*) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro. **) Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Kata Kunci: Kualitas, Pelayanan Obat, Assurance

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA PENGOBATAN DEMAM TIFOID ANAK MENGGUNAKAN KLORAMFENIKOL DAN SEFTRIAKSON DI RUMAH SAKIT FATMAWATI JAKARTA TAHUN

Kualitas Penggunaan Antibiotik pada Pasien Bedah Digestif di Salah Satu Rumah Sakit di Bandung

ANALISIS BIAYA PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA BEDAH CESAR DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lampiran 2. Struktur Organisasi Instalasi Farmasi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Audylia Hartono Pembimbing I : Rimonta F. Gunanegara, dr., Sp.OG. Pembimbing II : July Ivone, dr., MKK., MPd.Ked.

ANALISIS POLA PENGOBATAN ANTIBIOTIK DAN ANALGESIK PADA PARTUS DENGAN SECTIO CAESAREA DI RUMAH SAKIT JOGJA PERIODE TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Semua usaha yang dilakukan dalam upaya kesehatan tentunya akan

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA TERAPI ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT INAP DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

[ ] Peranan Farmakoekonomi dalam Penentuan Kebijakan yang Berkaitan dengan Obat-Obatan

EVALUASI PENYEBAB DAN PENATALAKSANAAN TERAPI PADA KASUS KERACUNAN SERTA ANALISIS BIAYA

COST OF MEDICAL ERROR PADA PELAYANAN BEDAH SESAR

ABSTRAK TATALAKSANA FARMASI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN CIANJUR

Transkripsi:

JURNAL FARMASI SAINS DAN KOMUNITAS, November 0, hlm. 7-78 Vol. 0 No. ISSN : 69-568 ANALISIS FARMAKOEKONOMI PERESEPAN ANTIBIOTIKA CEFTRIAXONE DAN CEFTAZIDIME PADA PASIEN BEDAH SESAR DI RUMAH SAKIT PANTI RINI YOGYAKARTA MARIA WISNU DONOWATI Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Abstract: The raising of cesarean section had leaded the abuse of antibiotic prescribing in order to minimize the wound or urethra infection that came in the caesarean surgery. Pharmaceutical care oriented had push pharmacist to care more about patients drug use to increase quality of live. The aim of this research is to identify the total hospital service cost and calculate total antibiotic cost, total drug and prescribtion. The data are collected through medical records and hospital service cost of 45 Panti Rini hospital cesarean section patients in 00. Normality and homogenity test are using computer programme, α 95%. The most patient were 5-0 years old, first gestational fist partum and non aborts, cephalopelvic disproportion indication and having third class in hospital services. Ceftazidime in Pharodime and Ceftriaxone in Tricefin are the most cephalosphorin third generation that had been used among other antibiotics. Total hospital cost that must be paid by the third class cesarean section patients are same, Rp. 80,974 in a day. The average of total drug and medical equipment cost and total antibiotics cost are different. Total drug and medical equipment cost in a day by using Pharodime is cheaper Rp.,90 than Tricefin. Total antibiotics cost in a day by using Pharodime is cheaper Rp. 4,66 than Tricefin. Keywords: pharmacoeconomic, antibiotic, prescription.. Pendahuluan Angka kejadian bedah sesar (cesarean section) semakin meningkat. Meningkatnya jumlah kasus bedah sesar berarti meningkat pula peresepan antibiotika, khususnya digunakan untuk memperkecil bahaya infeksi pada luka operasi ataupun infeksi saluran kencing yang menyertai tindakan bedah sesar. Antibiotika yang diresepkan haruslah dipilih secara bijaksana, yaitu antibiotika yang paling tepat dengan dosis adekuat, cara pemberian dan lama pemberian yang sesuai dengan risiko efek samping seminimal mungkin serta biaya pelayanan kesehatan yang ditimbulkan dengan penggunaannya terjangkau. Untuk mengetahui sejauh mana rumah sakit berpihak pada kepentingan pasien dan tuntutan profesi farmasi yang ingin semakin peduli mengenai kebutuhan yang berkaitan dengan obat dengan tujuan peningkatan kualitas hidup pasien, maka diperlukan evaluasi dampak peresepan antibiotika terhadap biaya total perawatan yang dibayar pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran biaya total perawatan, biaya obat dan resep, dan biaya total antibiotika per hari perawatan yang harus dibayarkan pasien bedah sesar dengan perawatan kelas tiga dalam kelompok antibiotika pasca bedah Pharodime dan Tricefin.

7 MARIA WISNU DONOWATI Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas. Metode Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan data retrospektif. Subyek penelitian adalah semua pasien bedah sesar pada tahun 00 di Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta, yaitu sejumlah 45 pasien. Hasil penelitian yang disajikan dalam artikel ini merupakan salah satu bagian dari penelitian untuk pemenuhan sebagian persyaratan mencapai derajat sarjana S (Donowati, Donatus, Andayani, 005). Definisi variabel : a. Peresepan antibiotika pada pasien bedah sesar adalah permintaan antibiotika secara tertulis yang dilakukan oleh dokter yang merawat dan menyatakan perlu dilakukan operasi bedah sesar kepada farmasi selama pasien mulai masuk rawat inap, profilaksis, dan pasca bedah. Peresepan antibiotika pada pasien bedah sesar dilihat dalam kartu permintaan obat dan alkes pasien. b. Analisis farmakoekonomi peresepan antibiotika pada pasien bedah sesar adalah identifikasi, pengukuran, dan perbandingan biaya penggunaan antibiotika selama pasien bedah sesar menjalani perawatan inap terhadap biaya total perawatan. (i) Biaya penggunaan antibiotika adalah sejumlah uang yang dibayarkan pasien bedah sesar kepada rumah sakit untuk antibiotika yang diterimanya mulai masuk rawat inap, profilaksis dan pasca bedah sesar yang dilihat dalam rincian obat dan alkes pada kuitansi biaya total perawatan. (ii) Biaya total perawatan adalah sejumlah uang yang dibayarkan pasien bedah sesar kepada rumah sakit untuk semua pelayanan yang diterimanya selama menjadi pasien rawat inap yang dilihat dalam kuitansi biaya total perawatan. Penelitian dimulai dengan tahap persiapan, pengurusan ijin penelitian, perancangan formulir pengambilan data. Pengambilan data dilakukan dengan identifikasi nama, nomor rawat inap dan nomor rekam medis pasien bedah sesar di sub bagian rekam medis. Identifikasi dilakukan dengan buku sensus harian pasien rawat inap dengan melakukan pencatatan nama, nomor rawat inap, nomor rekam medis, indikasi dilakukannya bedah sesar dan lama perawatan. Kemudian dilakukan pencarian catatan medis di sub bagian rekam medis dan blangko permintaan obat dan alkes di sub bagian farmasi untuk tiap-tiap pasien. Dalam blangko permintaan obat dan alkes dicatat data jenis dan jumlah antibiotika yang digunakan pasien. Dicatat pula harga tiaptiap jenis antibiotika yang harus dibayarkan pasien dengan menggunakan data komputer sub bagian farmasi. Pengolahan data dilakukan dengan pengelompokan data pasien bedah sesar berdasarkan indikasi, berdasarkan umur, berdasarkan banyaknya kehamilan, berdasarkan antibiotika oral pasca bedah sesar. S e l a n j u t n y a d i l a k u k a n a n a l i s i s farmakoekonomi peresepan antibiotika dilakukan terhadap pasien bedah sesar yang teridentifikasi menggunakan antibiotika injeksi cefadroxil dalam nama dagang Pharodime dan ceftriaxone dalam nama

MARIA WISNU DONOWATI Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas 7 dagang Tricefin pasca bedah sesar dan menjalani perawatan pada kelas tiga dengan jumlah 85 pasien. Dipilih dilakukan analisis terhadap antibiotika injeksi Pharodime dan Tricefin karena keduanya merupakan antibiotika sefalosporin generasi ketiga yang paling banyak ditemukan penggunaannya pada pemberian injeksi antibiotika pasca bedah sesar. Kedua jenis antibiotika ini dipersiapkan penggunaannya dengan metode dan alat-alat kesehatan yang sama, sehingga dari segi biaya penyiapan dan alat-alat kesehatan yang digunakan dapat dikatakan biaya keduanya adalah sama. Hal ini dibuktikan dalam analisis statistika dengan menggunakan program komputer dengan tingkat kepercayaan 95 %. Adapun analisis yang dilakukan adalah perhitungan uji t untuk mengetahui adanya perbedaan yang bermakna atau tidak dalam rata-rata populasi Length Of Stay (LOS), umur, biaya obat dan alkes serta biaya total yang dibayarkan pada kelompok pemilihan antibiotika injeksi Pharodime dantricefin ; serta uji non parametrik Mann-Whitney, dan uji twosample Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui pola distribusi dan adanya perbedaan yang bermakna atau tidak dalam variabel indikasi dilakukannya bedah sesar pada kelompok pemilihan antibiotika injeksi Pharodime dan Tricefin. Selanjutnya dilakukan analisis farmakoekonomi untuk mengetahui gambaran biaya total perawatan, biaya obatobat dan resep, dan biaya total antibiotika dengan penggunaan Pharodime injeksi dan Tricefin injeksi yang harus dibayarkan selama pasien dirawat dalam perawatan kelas tiga per hari perawatan.. Hasil dan Pembahasan Sebanyak 6 pasien pasien bedah sesar pada tahun 00 di Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta dengan perawatan kelas III menjadi populasi penelitian. Distribusi pasien bedah sesar dapat disajikan dalam tabel I. Berdasarkan indikasi dilakukannya bedah sesar diketahui bahwa 77 pasien atau 5% terindikasi disproporsi kepala panggul ketuban pecah dini (DKP,KPD). Indikasi bedah sesar lain-lain dalam hal ini yang ditemukan adalah inkoordinasi rahim, dan bedah sesar berulang. Dari data distribusi umur dan kehamilan diketahui bahwa pasien bedah sesar yang ditangani Rumah Sakit Panti Rini adalah wanita pada umur antara 5-0 tahun dengan kehamilan pertama partus pertama dan aborsi nihil. Peresepan antibiotika pada pasien bedah sesar digunakan melalui pemberian injeksi dan oral. Berdasarkan jenis antibiotika injeksi dan oral pasca operasi untuk tiap-tiap kelas perawatan yang sama, dapat diketahui bahwa dalam perawatan kelas satu hanya ditemukan antibiotika yang diresepkan dalam nama dagang, sedangkan dalam perawatan kelas tiga lebih banyak diresepkan dalam nama dagang dibandingkan dalam nama generiknya. Adapun data rerata LOS, Biaya Total Antibiotika, dan Biaya Obat dan Alkes untuk kelompok antibiotika injeksi Pharodime

74 MARIA WISNU DONOWATI Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas Tabel I. Distribusi Pasien Bedah Sesar Pengelompokan Jumlah Persentase. Berdasarkan indikasi dilakukannya bedah sesar (i) Disproporsi kepala panggul 0 (ii) Disproporsi kepala panggul, ketuban pecah dini (iii) Distorsia cervicalis (iv) Fetal distress (v) Haemoragi ante partum (vi) Kala II lama, partus tidak maju (vii) Ketuban pecah dini (viii) Placenta previa (ix) Preeklamsi (x) Serotinus (xi) Sungsang/letak lintang (xii) Lain-lain 65 0 5 4 7 5 8 4 6. Berdasarkan kelompok umur (tahun) (i) 9-4 (ii) 5 0 (iii) 6 (iv) 7 4. Berdasarkan banyak kehamilan pasien (i) Gestasi pertama partus pertama aborsi nihil (GPAb0) (ii) Gestasi pertama partus kedua aborsi nihil (GPAb0) (iii) Gestasi pertama partus ketiga aborsi nihil (GPAb0) (iv) Gestasi kedua partus pertama aborsi pertama (GPAb) (v) Gestasi kedua partus kedua aborsi nihil (GPAb0) (vi) Gestasi ketiga partus kedua aborsi pertama (GPAb) (vii) Gestasi ketiga partus ketiga aborsi nihil (GPAb0) (viii) Gestasi keempat partus kedua aborsi kedua (G4PAb) (ix) Gestasi keempat partus ketiga aborsi pertama (G4PAb) (x) Gestasi keempat partus keempat aborsi nihil (G4P4Ab0) (xi) Gestasi kelima partus keempat aborsi pertama (G4P4Ab) (xii) Gestasi keenam partus keempat aborsi kedua (G6P4Ab) 4. Berdasarkan antibiotika injeksi pasca bedah sesar (i) Sefoperazon g (ii) Seftazidim g (iii) Seftriakson g (iv) Kombinasi (seftriakson g dan sulbenisilin g) 5. Berdasarkan antibiotika oral pasca bedah sesar (i) Amoksisilin 500mg (ii) Kotrimoksazol 960mg (iii) Metronidazol 500mg (iv) Sefadroksil 500mg (v) Siprofloksasin 500mg (vi) Kombinasi (sefadroksil 500mg dan metronidazol 500mg) 6 57 4 9 7 5 6 9 5 0 0 4 8 4 9 80 45 7 7 56 0 5 7 4 0 6 9 64 6

MARIA WISNU DONOWATI Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas 75 Tabel II. Data rata-rata LOS, Biaya Total Antibiotika, dan Biaya Obat dan Alkes untuk kelompok antibiotika injeksi Pharodime dan Tricefin Kelompok Rerata Biaya Rerata Biaya Obat Rerata Biaya Rerata LOS Peresepan injeksi Total Antibiotika dan Alkes Total Perawatan Pharodime 4,5 hari Rp. 44.94,7 Rp..00.07 Rp..7.69 Tricefin 4,5 hari Rp. 577.707,9 Rp..50.479 Rp..95. dan Tricefin untuk 85 pasien perawatan kelas III ini dapat disajikan dalam tabel II. Dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov diketahui indikasi dilakukannya bedah sesar pada pasien perawatan kelas III dengan peresepan antibiotika injeksi Pharodime dan Tricefin adalah terdistribusi normal (asymptotic significance 0,55; p>0,05). Dari hasil uji Mann-Whitney diketahui indikasi dilakukannya bedah sesar antara dua kelompok tersebut adalah berbeda tidak bermakna (asymptotic significance 0,88; p>0,05). Hal ini menjadi dasar awal untuk dapat memperbandingkan peresepan kedua injeksi antibiotika ini dari sisi biaya. Hasil perhitungan t test diketahui rata-rata LOS pasien antara penggunaan antibiotika injeksi Pharodime dan Tricefin adalah berbeda tidak bermakna (p>0,05) dan ratarata umur pasien pada kelompok pengguna antibiotika injeksi Pharodime dan Tricefin adalah berbeda tidak bermakna (F hitung 0,00; p 0,954 dan t hitung -0,; p 0,9; p>0,05). Dari hasil t test diketahui biaya total antibiotika pada kelompok pasien peresepan antibiotika injeksi Pharodime dan Tricefin adalah berbeda bermakna (p<0,05), biaya obat dan alkes pada kelompok pasien peresepan antibiotika injeksi Pharodime dan Tricefin adalah berbeda bermakna (p<0,05), dan biaya total perawatan pada dua kelompok tersebut adalah berbeda tidak bermakna (p>0,05). Hasil nilai F dan t dalam perhitungan t test untuk rata-rata LOS, biaya total antibiotika, dan biaya obat dan alkes dapat dituliskan dalam tabel III berikut. Dengan demikian hasil perhitungan ini menguatkan untuk dapat dilakukan pengukuran dan pembandingan biaya dan konsekuensi dari penggunaan antibiotika injeksi Pharodime dan Tricefin. Biaya total antibiotika merupakan salah satu komponen penyusun biaya biaya obat dan alkes yang dibayarkan pasien yang muncul dalam kolom biaya obat dan alkes. Perbedaan rata-rata biaya total antibiotika Tabel III. Hasil Perhitungan T Test Untuk Rata-rata LOS, Biaya Total Antibiotika, dan Biaya Obat dan Alkes Untuk Kelompok Antibiotika Injeksi Pharodime dan Tricefin Hasil Perhitungan Rerata LOS Rerata Biaya Total Antibiotika Rerata Biaya Obat dan Alkes Rerata Biaya Total Perawatan F / p 0,09 / 0,890 0,950 / 0, 0, / 0,69, / 0,74 t / p 0, / 0,74-8, / 0,000-4,05 / 0,000-0,798 / 0,47

76 MARIA WISNU DONOWATI Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas dalam dua kelompok peresepan antibiotika injeksi Pharodime dan Tricefin kemungkinan disebabkan oleh tiga faktor, yaitu biaya antibiotika awal masuk rawat inap, biaya antibiotika oral pasca bedah sesar, dan biaya antibiotika injeksi pasca bedah sesar. Berikut disajikan tabel hasil nilai F dan t hasil perhitungan t test untuk komponen biaya antibiotika. Hasil uji t untuk ketiga biaya tersebut diketahui berbeda bermakna untuk biaya antibiotika awal masuk rawat inap (p<0,05) dan biaya antibiotika oral pasca bedah sesar (p<0,05), dan berbeda tidak bermakna untuk biaya antibiotika injeksi pasca bedah sesar (p>0,05). Dengan demikian dapat diketahui bahwa perbedaan rata-rata biaya total antibiotika dan biaya obat dan alkes lebih banyak ditentukan oleh perbedaan biaya antibiotika awal masuk rawat inap dan biaya antibiotika oral pasca bedah sesar. Dari data LOS dan biaya total perawatan pasien dengan penggunaan antibiotika Pharodime dan Tricefin dapat diketahui bahwa biaya total perawatan yang harus dibayarkan pasien perawatan kelas tiga per hari perawatan adalah Rp. 80.974. Dari data rata-rata LOS dan biaya obat dan alkes dapat diketahui bahwa biaya obat dan alkes yang harus dibayarkan pasien dengan penggunaan antibiotika Pharodime adalah Rp. 0.69, sedangkan biaya obatdan alkes yang harus dibayarkan pasien dengan penggunaan antibiotika Tricefin adalah Rp. 54.7. Biaya obat dan alkes Tabel IV. Hasil Perhitungan T Test Komponen Biaya Antibiotika Untuk Kelompok Antibiotika Injeksi Pharodime dan Tricefin Hasil Perhitungan yang harus dibayarkan pasien perawatan Pharodime adalah Rp. 9.55, kelas tiga per hari perawatan dengan penggunaan antibiotika Pharodime adalah lebih rendah Rp..90 dari penggunaan antibiotika Tricefin. biaya antibiotika awal masuk rawat inap Dari data rata-rata LOS dan biaya total sedangkan dengan penggunaan antibiotika Tricefin adalah Rp. 7.5. Biaya penggunaan total antibiotika pasien d e n g a n p e n g g u n a a n a n t i b i o t i k a antibiotika dapat diketahui bahwa biaya Pharodime adalah lebih rendah Rp. 4.66 penggunaan total antibiotika pasien d e n g a n p e n g g u n a a n a n t i b i o t i k a biaya antibiotika oral pasca bedah sesar biaya antibiotika injeksi pasca bedah sesar F / p 9,648 / 0,000,08 / 0,077,4 / 0,9 t / p -,58 / 0,00-7,696 / 0,000 -,4 / 0,57 dari penggunaan antibiotika Tricefin. Dari keseluruhan analisis statistika yang dilakukan diketahui bahwa rata-rata biaya

MARIA WISNU DONOWATI Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas 77 total perawatan untuk kelompok peresepan antibiotika injeksi Pharodime dan Tricefin adalah berbeda tidak bermakna, sedangkan rata-rata biaya total antibiotika serta biaya obat dan alkes adalah berbeda. Dalam kajian farmakoekonomi hal ini dapat dijelaskan bahwa perbedaan biaya pada dua kelompok peresepan antibiotika injeksi ini pada pasien dengan kelas perawatan sama tidak menimbulkan perbedaan biaya total perawatan. Perbedaan biaya injeksi ini berpengaruh pada hanya pada total biaya obat dan alkes, tetapi tidak pada biaya total perawatan yang secara riil dibayar oleh pasien. Adanya paket pelayanan melahirkan dengan bedah sesar yang ditetapkan rumah sakit untuk tiap kelas perawatan mungkin merupakan alasan yang dapat menjelaskan perbedaan biaya total perawatan dan biaya obat dan alkes. Kelemahan analisis farmakoekonomi dalam penelitian ini adalah tidak dapat menjelaskan biaya yang berhubungan dengan efek samping, karena data yang berhubungan dengan efek samping tidak tercatat dalam rekam medis pasien. 4. Kesimpulan Rata-rata biaya total perawatan yang dibayarkan pasien bedah sesar dengan perawatan kelas tiga antara dua kelompok peresepan antibiotika adalah berbeda tidak bermakna, sedangkan rata-rata biaya antibiotika total kedua antibiotika serta biaya obat dan alat kesehatan antara dua kelompok peresepan tersebut berbeda bermakna. Perbedaan ini lebih disebabkan oleh perbedaan biaya antibiotika injeksi Pharodime g dan Tricefin g. Biaya total perawatan yang harus dibayarkan pasien perawatan kelas tiga per hari perawatan adalah Rp. 80.974; biaya obat-obat dan resep yang harus dibayarkan pasien perawatan kelas tiga per hari perawatan dengan penggunaan antibiotika Pharodime adalah lebih rendah Rp..90 dari penggunaan antibiotika Tricefin ; dan biaya penggunaan total antibiotika pasien dengan penggunaan antibiotika Pharodime adalah lebih rendah Rp. 4.66 dari penggunaan antibiotika Tricefin. Daftar Pustaka Andayani, T.M., 00, Analisis Cost-Minimization P e n g g u n a a n A n t i b i o t i k a S u l b e n i s i l i n Dibandingkan Amoksisilin Dan Klavulanat Injeksi Pada Seksio Sesarea, Tesis, Program Pendidikan Apoteker Spesialis Farmasi Rumah Sakit, Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Surabaya. Bootman, J.L., Townsend, R. J., McGhan, W.F., 996, Principles of Pharmacoeconomics, 5-7, Harvey Whitney Books Company, Cincinnati. Briceland, L.L., Guglielmo, B.J., 996, Antimicrobial prophylaxis for surgical procedures dalam Llyod, Y.Y., Koda-Kimbel, MA., Applied Therapeutics The Clinical Use of Drugs, 6th Ed., Applied Therapeutics Inc., Vancouver. Capman, S.J., Crispens, M., Owen, J., Savage, K., 996, Complication of Midtrimester Pregnancy Termination : The Effect of Prior Cesarean Delivery, Am J Obstet Gynecol, 75(4), 889-89. Dwiprahasto, I., 00, Kebijakan Penggunaan Antibiotika Profilaksis Untuk Mencegah Infeksi Luka Operasi Di Rumah Sakit, JMPK, 06(0), -9. Donowati, M.W., Donatus, I.A., Andayani, T.M., 005, Evaluasi Kerasionalan dan Analisis Farmakoekonomi Peresepan Antibiotika Pada Pasien Bedah Sesar di Rumah Sakit Panti Rin Yogyakarta, Tesis, Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Eisenberg, J.M., Schulman, K.A., Glick, H., Koffer, H., 994, Pharmacoeconomic : Economic

78 MARIA WISNU DONOWATI Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas evaluation of pharmaceuticals dalam Storm B.L. Pharmacoepidemiology, nd Ed., 469-490, John Wiley & Sons, New York. Evans, D.B., Hurley S.F., 995, The application of economic evaluation technique in the health sector : the state of art, JID, 7(), 50-54. Hardin, T.C., Dipiro, J.T., 000, Sepsis and sepsic shock dalam Dipiro, J.T., et all, Pharmacotherapy Handbook, nd Ed., 495, McGraw-Hill, New York. Helm, J.G., 999, Pharmacoeconomics and The Value of Drug Therapy dalam Caremark's Clinical Update Pharmaceutical Issues and Prescribing Trends for Today's Professional Working in Healthcare, (847), 559-4886, Caremark Inc. Jacobs, P., 987, The Economics of health and Medical Care, nd Ed., Aspen Publisher Inc., Maryland. Management Science for Health (MSH) in Collaboration with the World Health Organization, 997, Managing Drug Supply : The Selection, Procurement, Distribution, and Use of Pharmaceuticals, nd ed., 4-48, Kumarian Press, Inc., Connecticut. Mills, A.,Lucy G., 990, Ekonomi Kesehatan untuk Negara Sedang Berkembang, Sebuah Pengantar, Biro Perencanaan Departemen Kesehatan, Jakarta. Sanchez, L.A., 997, Pharmacoeconomics : Principles, methods and application to pharmacotherapy dalam Dipiro, J.T., et all., Pharmacotherapy, A Pathophysiologic Approach, rd Ed. Appleton & Lange, Connecticut.