SIMPULAN, SARAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI. finansial, dan modal fisik yang berhubungan atau tidak dengan kinerja

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. yang akan menjawab permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini.

METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah Unit Satuan Kerja Rumah Sakit PKU

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Di era globalisasi ini, untuk menghadapi persaingan bisnis yang kompetitif,

ABSTRAK. Kata kunci: Balanced Scorecard. Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain

PENDAHULUAN. Menurut Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: pelayanan kesehatan kepada mayarakat memiliki peran yang sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN. dalam daftar akreditasi Dikti yakni sebanyak 106 PTS.

Lampiran 1. Bobot Score Perspektif Kinerja Balanced Scorecard

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dirancang sebagai salah satu penelitian empiris yang menguji

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hanya memperhatikan prestasi dan sikap karyawan, tetapi juga

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Penelitian ini merupakan studi kasus pada rumah sakit islam PKU

KUESIONER UNTUK EKSPERIMEN

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis yang ada berubah dari persaingan teknologi atau industrial

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh PT BANK LAMPUNG KCU saat ini

BAB 3 METODOLOGI. Gambar 3.1 FlowChart Metodologi Penelitian. 3.1 Studi Lapangan

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan metode penelitian yang akan dipakai pada penelitiannya, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Dilihat dari tujuannya, penelitian ini adalah penelitian terapan. Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kinerja RS Graha Husada dilihat dari perspektif keuangan dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis, pengukuran kinerja merupakan usaha yang dilakukan pihak manajemen untuk

ABSTRAKSI. Kata kunci: sektor publik, kinerja, balance scorecard, PDAM

PENGARUH MINAT BELAJAR, KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN INTELEKTUAL MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jln. Jenderal Sudirman No. 337 Pekanbaru 20116, Telp (0761)

BAB I PENDAHULUAN. ekstrim. Persaingan abad industri telah bergeser menjadi persaingan abad

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGUKURAN KINERJA PADA PT. PAMINDO TIGA T DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

BAB V PENUTUP. Padang dengan pendekatan balanced scorecard. Berdasarkan hasil

populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa/i Ekonomi Universitas Gadjah

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. PERNYATAAN... ii. ABSTRAK... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR...

BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA SCANDINAVIAN COFFEE SHOP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan perekonomian dan dunia usaha akhir ini yang disertai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pengukuran Kinerja Bulog Sub Divre Dumai dengan Konsep Balanced Scorecard

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis.

Disusun oleh: Eny Maryati/ /4EB11 Pembimbing : Dr. Raden Supriyanto, Msc

BAB V PENUTUP. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji faktor-faktor yang. mempengaruhi kinerja auditor bank seperti, persepsi kegunaan komputer,

Bab III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner berisi tentang persepsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Novell Pharmaceutical Laboratories Cabang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN. disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kantor Badan Kepegawaian Daerah

BAB V PENUTUP. keluarga terhadap konflik pekerjaan keluarga dan kepuasan kerja. Dari hasil

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU GSM INDOSAT IM3. Achmad Faisal EA06

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menghadapi persaingan bisnis yang sangat kompetitif, kinerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ukur yang telah ditetapkan (Widayanto, 1993). Pengukuran kinerja adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. kinerja perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu. 1

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT. X. Disusun Oleh. : Dyah Anggraini NPM :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah merek-merek teratas dalam kategori sepatu olahraga

MENGUKUR KEPUASAN WAJIB PAJAK TERHADAP LAYANAN PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang luar biasa dalam persaingan. Dengan adanya persaingan yang UKDW

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DATA. pendapatan usaha kecil dan menengah (UKM) yang telah dilakukan dapat

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. entitas yang memiliki tanggungjawab kepada shareholder, dan stakeholder

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan perusahaan lain. Persaingan yang bersifat global dan tajam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas serta pencapaian visi dan misi perusahaan tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN

B A B IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

KINERJA KARYAWAN DITINJAU DARI KOMUNIKASI DAN BUDAYA KERJA PADA CV. GLOBAL MANDIRI SEJAHTERA CABANG SURAKARTA TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja merupakan suatu usaha memetakan strategi ke dalam tindakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Kondisi ini memicu perusahaan-perusahaan untuk terus

METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakteristik Responden Penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA


KUESIONER UNTUK WP PENGUKURAN KINERJA KPP PRATAMA JAKARTA TEBET BERDASARKAN KONSEP BALANCED SCORECARD

PERBEDAAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AWAL DAN TINGKAT AKHIR FARHAND DIANSYAH FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di beberapa UMKM yang berada di jakarta barat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan keripik tempe ABADI yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI 3.1. Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam hal persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB III METODE PENELITIAN. telah ditentukan oleh peneliti untuk kemudian dipelajari dan ditarik

Transkripsi:

BAB V SIMPULAN, SARAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI BAB V SIMPULAN, SARAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI A. Simpulan Penelitian ini menguji tentang hubungan modal intelektual, modal finansial, dan modal fisik yang berhubungan atau tidak dengan kinerja balanced scorecard. Kinerja balanced scorecard tersebut dapat menilai kinerja berdasarkan empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif proses bisnis internal, perspektif pelanggan, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Dari hasil analisis setiap hipotesis, dapat disimpulkan: 1. Modal intelektual berhubungan positif signifikan dengan kinerja balanced scorecard pada unit satuan kerja Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Hasil pengujian hipotesis tersebut dapat diartikan bahwa semakin meningkatnya pengelolaan dan penguasaan aktiva tak berwujud berupa modal intelektual, maka semakin meningkat juga kinerja balanced scorecard yang dapat dinilai dari sisi keuangan maupun non keuangan. 2. Modal finansial berhubungan negatif signifikan dengan kinerja balanced scorecard pada unit satuan kerja Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Berdasarkan hasil statistik deskriptif, modal finansial memiliki nilai mean di bawah rata-rata dari nilai maksimum dan minimum, sedangkan kinerja balanced scorecard 59

60 memiliki nilai mean di atas rata-rata dari nilai maksimum dan minimum. Sehingga hasil hipotesis yang diperkuat dengan statistik deskriptif dapat diartikan apabila modal finansial tiap unit menurun maka kinerja yang diukur dengan empat perspektif balanced scorecard ditiap unit rumah sakit akan meningkat. Karyawan tetap melakukan kinerja dengan semangat dan giat walaupun keadaan finansial unitnya sedang menurun. 3. Modal fisik tidak berhubungan dengan kinerja balanced scorecard pada unit satuan kerja rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Hasil penelitian tersebut berarti bahwa semakin meningakatnya modal fisik berupa aset tetap yang dimiliki tiap unit kerja tidak berhubungan dengan meningkatnya kinerja unit kerja rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta yang dapat diukur dari sisi keuangan maupun nonkeuangan. Hal tersebut terjadi karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu tiap unit kerja rumah sakit tidak memiliki aset tetap yang dapat dinilai dengan rupiah, karyawan yang mengisi kuesioner tidak mengetahui apa arti aset tetap sehingga tidak sungguhsungguh dalam mengisi, dan ketersediaan aset tetap memang tidak menjadi pemicu untuk meningkatkan kinerja di unit rumah sakit karena kemungkinan karyawan melakukan kinerja dengan baik dipicu dengan adanya reward and punishment.

61 B. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini terdapat beberapa saran untuk perbaikan penelitian kedepannya, saran tersebut adalah sebagai berikut: 1. Mencari variabel-variabel independen yang memungkinkan dapat berhubungan positif dengan kinerja yang diukur menggunakan balanced scorecard. 2. Penelitian selanjutnya sebaiknya memperluas sampel penelitian dengan menambah unit satuan kerja dirumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. 3. Penelitian selanjutnya sebaiknya memperluas unit analisis yaitu rumah sakit. 4. Penelitian selanjutnya sebaiknya menambah item pertanyaan dari masing-masing indikator tiap variabel agar dari tiap pertanyaan mampu mengukur variabel. 5. Penelitian selanjutnya sebaiknya melakukan pilot test kuesioner terlebih dahulu sebelum menyebarkan kuesioner ke responden. 6. Penelitian sebaiknya menambah responden minimal 5 tiap unitnya. 7. Peneliti selanjutnya sebaiknya memilih rumah sakit yang lebih terbuka untuk dilakukan penelitian, sehingga peneliti mengetahui responden yang mengisi kuesioner secara pasti. 8. Pada hipotesis kedua terdapat temuan penelitian bahwa modal finansial berhubungan negatif signifikan dengan kinerja balanced scorecard. Hasil hipotesis tidak sebagaimana mestinya, sehingga

62 peneliti selanjutnya perlu memperbaiki indikator dan pertanyaan pada variabel modal finansial yang kemungkinan kurang sesuai untuk dijadikan indikator pengukur variabel. C. Keterbatasan Beberapa keterbatasan yang ada dalam penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut : 1. Pada variabel modal intelektual terdapat item pertanyaan yaitu IC4 yang memiliki nilai pearson correlation dengan skor 0,25. Sehingga item pertanyaan IC4 harus dieliminasi karena tidak valid. 2. Nilai signifikansi variabel modal intelektual yang dilakukan pada uji heteroskedastisitas sebesar 0,032 < alpha (0,05). Hal tersebut mengindikasi bahwa variabel modal intelektual terjadi heteroskedastisitas. Apabila data outlier dihilangkan sampai heteroskedastisitas tersebut tidak terjadi, akan lebih banyak item pertanyaan yang tidak valid sehingga diupayakan diobati dengan mengeliminasi data yang outlier tetapi tetap terjadi heteroskedastisitas. 3. Peneliti memiliki kendala dalam membagikan kuesioner penelitian karena kuesioner tidak boleh dibagikan oleh peneliti secara langsung ke tiap unit rumah sakit tetapi dibagikan oleh petugas rumah sakit sehingga peneliti tidak tahu secara pasti latarbelakang maupun jabatan responden yang mengisi kuesioner penelitian.

63 D. Implikasi Dalam penelitian ini ditemukan berbagai temuan dari hasil penelitian yang memiliki dampak bagi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta maupun masyarakat. Adapun ilmplikasi di berbagai bidang antara lain: 1. Bidang ekonomi, terdapat temuan aneh pada hubungan modal finansial dengan kinerja balanced scorecard yaitu pada saat finansial tiap unit rendah, kinerja balanced scorecard tinggi. Selain itu modal fisik tidak berhubungan dengan kinerja balanced scorecard. Hal tersebut berdampak pada penilaian masyarakat terhadap akreditasi rumah sakit karena akreditasi diukur dari finansial dan fisik yang dimiliki rumah sakit. Sebaiknya karyawan tiap unit memperbaiki pengelolaan finansial dan fisik sehingga dimanfaatkan secara efektif dan efisien. 2. Bidang sosial, dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan tiap unit tidak berhubungan dengan kelengkapan aset tetapi kemungkinan dipengaruhi adanya reward and punisment. Sehingga karyawan lebih giat bekerja apabila ada penilaian dari tiap unit dan apabila mendapatkan poin banyak akan mendapatkan hadiah dalam bentuk apapun. Sebaiknya pihak rumah sakit memberikan pengarahan maupun motivasi kepada karyawan tiap unit rumah sakit untuk melakukan kinerjanya sebaik mungkin walaupun tidak ada reward karena rumah sakit beroperasi di bidang jasa tentunya harus memberikan pelayanan sebaik mungkin demi kepuasan pelanggan yang akan mempengaruhi citra atau mutu rumah sakit.

64 3. Bidang lingkungan, hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas sumberdaya manusia tiap unit rumah sakit berhubungan positif dengan kinerja. Hal tersebut berarti semakin baik kualitas sumberdaya manusia tiap unit akan berhubungan dengan semakin baiknya kinerja tiap unit. Sehingga pihak rumah sakit sebaiknya selalu berusaha memperbaiki kualitas sumber daya manusia secara bertahap agar mampu mencapai kinerja yang baik. Semakin baik kinerja tiap unit akan mempengaruhi kepuasan masyarakat sekitar sehingga minat masyarakat untuk memeriksakan kesehatan akan semakin tinggi.