PEMBUATAN KERIPIK PEPAYA MENGGUNAKAN METODE PENGGORENGAN VACUUM DENGAN VARIABEL SUHU DAN WAKTU

dokumen-dokumen yang mirip
UJI COBA ALAT PENGGORENGAN VAKUM UNTUK MEMBUAT KERIPIK LOBAK (Raphanus sativus) DENGAN VARIABLE SUHU, WAKTU, DAN PERENDAMAN AIR GARAM

PEMBUATAN KERIPIK WALUH (Cucurbita) MENGGUNAKAN ALAT VACUUM FRYER DENGAN VARIABEL WAKTU DAN SUHU

OPTIMALISASI WAKTU PADA PROSES PEMBUATAN KERIPIK BUAH APEL (Pyrus malus L) DENGAN VACUUM FRYING

ANALISIS SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK BUAH MANGGA (Mangifera indica L.) PRODUK OLAHAN VACUUM FRYING

PENGARUH WAKTU PENGGORENGAN VAKUM TERHADAP KANDUNGAN KADAR AIR DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK UBI CILEMBU

TUGAS AKHIR SRI NUR AENY L0C009090

LAPORAN TUGAS AKHIR. PENGARUH SUHU dan WAKTU PADA PEMBUATAN KRIPIK BUNCIS DENGAN VACCUM FRYING

PEMBUATAN KERIPIK UMBI TALAS (Colocasia giganteum) DENGAN VARIABEL LAMA WAKTU PENGGORENGAN MENGGUNAKAN ALAT VACUUM FRYER

PENGARUH WAKTU DAN SUHU PADA PEMBUATAN KERIPIK BENGKOANG DENGAN VACCUM FRYING

LAPORAN TUGAS AKHIR PENGARUH WAKTU PENGGORENGAN VAKUM TERHADAP KADAR AIR DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK KULIT PISANG

PEMBUATAN ES KRIM UBI JALAR (Ipomea HOMOGENIZER

PENGARUH WAKTU DAN SUHU PADA PEMBUATAN KERIPIK NANAS DENGAN VACCUM FRYING

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN ES KRIM TOMAT MENGGUNAKAN ALAT HOMOGENIZER

PROSES PEMISAHAN SARI BUAH. MARKISA KUNING(Passifloraflavicarva)DENGAN PENERAPAN METODESENTRIFUGASI

PENGARUH WAKTU DAN SUHU PADA PEMBUATAN KERIPIK WORTEL DENGAN VACCUM FRYING

PENGGUNAAN ALAT ICE CREAM MAKER UNTUK PEMBUATAN ES KRIM ASAM JAWA (Tamarindus indica L) DENGAN PERUBAHAN VARIABEL WAKTU

UJI STABILITAS PROSES HOMOGENISASI SALAD DRESSING DARI MINYAK JAGUNG DAN AIR JERUK NIPIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

PEMBUATAN ES KRIM COKLAT MENGGUNAKAN ALAT HOMOGENIZER

PEMANFAATAN KEDELAI (Glycine soja) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN ES KRIM MENGGUNAKAN ALAT HOMOGENIZER

Pengaruh waktu dan Nutrien dalam pembuatan yoghurt dari susu dengan starter plain Lactobacillus Bulgaricus menggunakan alat fermentor

UJI KINERJA DIGESTER DENGAN MENGGUNAKAN VARIABEL TEMPERATUR DAN WAKTU PEMASAKAN PADA PROSES PULPING JERAMI PADI

PEMBUATAN YOGHURT SUSU SAPI DENGAN BANTUAN MIKROORGANISME DALAM PLAIN YOGHURT MENGGUNAKAN ALAT FERMENTOR

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN ES KRIM SEHAT DARI BROKOLI DENGAN VARIABEL WAKTU HOMOGENISASI

Pengaruh Suhu dan ph Pada Pembuatan Yoghurt Jahe Dengan Starter Lactobacillus Bulgaricus Menggunakan Alat Fermentor

PEMANFAATAN JERAMI PADI DARI KABUPATEN BOYOLALI SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN PULP DENGAN MENGGUNAKAN NATRIUM HIDROKSIDA

UJI KINERJA DIGESTER PADA PROSES PULPING KULIT JAGUNG DENGAN VARIABEL SUHU DAN WAKTU PEMASAKAN

TUGAS AKHIR SILVI DIANA SHOFI L0C

HALAMAN PENGESAHAN. : Wiendi Antania F NIM : Cengkeh Kering Menggunakan Proses. Distilasi Vakum

PEMURNIAN MINYAK NILAM DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI DISTILASI VAKUM GELOMBANG MIKRO UNTUK MENINGKATKAN KADAR PATCHOULI ALCOHOL

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA KADAR ALKOHOL HASIL FERMENTASI KETAN DENGAN METODE KROMATOGRAFI GAS DAN UJI AKTIFITAS

PEMBUATAN ES KRIM SIRSAK (Annona muricata L.) dan ANALISA EKONOMI PRODUKNYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH LAMA WAKTU PERENDAMAN DAN SUHU KONDISI OPERASI PADA GABAH DENGAN MENGGUNAKAN ROTARY DRYER FIREBRICK

PEMBUATAN HERBATIC (HERBAL NABATIC ICE CREAM) EKSTRAK JAHE MENGGUNAKAN SISTEM MIXING DAN KONTROL RPM

LAPORAN TUGAS AKHIR GALUH CHYNINTYA R.P. NIM

PEMBUATAN ES KRIM SEMANGKA MENGGUNAKAN ALAT HOMOGENIZER

UJI ALAT DINAMIKA PROSES ORDE DUA INTERACTING CAPACITIES DENGAN BUKAAN VALVE 25%, 12,5%, dan 6,25%

INTISARI. iii. Kata kunci : Panas, Perpindahan Panas, Heat Exchanger

LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMASI PEMBUATAN COCOGURT MENGGUNAKAN FERMENTOR SERTA KULTUR CAMPURAN

1. PENDAHULUAN. buah dan sayur termasuk produk yang cepat rusak (perishable).

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMANFAATAN MINYAK KEDELAI SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN LILIN AROMA TERAPI MENGGUNAKAN PRESS BERULIR DENGAN OPTIMALISASI SUHU

Pengaruh Suhu Dalam Pembuatan Minuman Probiotik Sari Buah Melon (Curcumismelo L.) Dengan Starter Lactobacillus Bulgaricus Menggunakan Fermentor

TUGAS AKHIR PRODUKSI MINYAK KUNYIT dari BAHAN BAKU RIMPANG KUNYIT MENGGUNAKAN DESTILASI VAKUM

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada. Program Studi Diploma III Teknik Kimia

PENGARUH PERUBAHAN KECEPATAN ALIRAN PADA HEAT EXCHANGER JENIS SHELL AND TUBE TERHADAP KOEFISEN OVERALL HEAT TRANSFER

LAPORAN TUGAS AKHIR. Uji Kinerja Nilai Kalor pada Pertamax Menggunakan Bom Kalorimeter untuk Mengetahui Pengaruh Perubahan Suhu dan Pengadukan

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan pada anak-anak membuat anak buta setiap tahunnya

I. PENDAHULUAN. Kabupaten Lampung Barat merupakan salah satu kabupaten penghasil sayuran

Pemanfaatan Limbah Jerami Padi dari Boyolali untuk Pembuatan Pulp dengan Proses Soda Menggunakan Digester Batch

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN TEPUNG DARI BUAH SUKUN. (Artocarpus altilis)

: INDYA EKA YULIASARI

Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya. Oleh:

PENGGUNAAN GAYA CENTRIFUGASI TERHADAP PENGUJIAN KANDUNGAN LEMAK PADA SUSU PEMERAHAN SAPI DENGAN SUSU RENDAH LEMAK PASTEURISASI

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya selera masyarakat pada jajanan yang enak dan tahan lama

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGENDALI KECEPATAN MOTOR DC DENGAN UMPAN MAJU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 DENGAN KENDALI HMI VISUAL BASIC 6.0

UJI KERJA REAKTOR ENZIMATIS DALAM PEMBUATAN DEKSTRIN PATI JAGUNG MENGGUNAKAN ENZIM α-amilase

ABSTRAK

SKRIPSI. PENGARUH SUHU DAN WAKTU PENGGORENGAN HAMPA TERHADAP SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK BENGKUANG (Pachyrhizus erosus L.

SKRIPSI. PENGARUH SUHU DAN WAKTU PENGGORENGAN HAMPA TERHADAP SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK BENGKUANG (Pachyrhizus erosus L.

TUGAS AKHIR ANALISA PERBEDAAN KANDUNGAN KLOROFIL PADA DAUN MANGGA ARUMANIS, MANGGA MANALAGI, DAN MANGGA GOLEK(

BAB I PENDAHULUAN. selai adalah buah yang masak dan tidak ada tanda-tanda busuk. Buah yang

Efisiensi Pemurnian Minyak Nilam Menggunakan Distilasi Vacum Gelombang Mikro

Analisa Pengaruh Laju Alir Fluida terhadap Laju Perpindahan Kalor pada Alat Penukar Panas Tipe Shell dan Tube

PENGARUH LAMA PENGGORENGAN TERHADAP KADAR VITAMIN C DAN DAYA TERIMA KERIPIK PEPAYA YANG DIGORENG MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DAN VAKUM

PERUBAHAN MASSA AIR, VOLUME, DAN UJI ORGANOLEPTIK KERIPIK BUAH DENGAN BERBAGAI VARIASI WAKTUPADA PENGGORENGAN TEKANAN HAMPA UDARA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Buah pisang mempunyai kandungan gizi yang baik, antara lain menyediakan

LAPORAN TUGAS AKHIR UJI KINERJA DIGESTER PADA PROSES PULPING PELEPAH PISANG DENGAN PROSES SODA

OPTIMASI SEPARASI PADA PEMISAHAN GLISEROL HASIL PROSES HIDROLISA MINYAK KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis)

PENGARUH SUHU DAN KETEBALAN TERHADAP KADAR AIR DAN LAJU PENGERINGAN LABU KUNING (Cucurbita Moschata) DENGAN PENGERING OVEN ELEKTRIK

PENENTUAN KONDISI OPTIMUM PROSES PEMBUATAN PULP DARI AMPAS TEBU MENGGUNAKAN PROSES ACETOSOLV

LAPORAN TUGAS AKHIR. Effect Of Preheating Temperature and Pressure on Nyamplung (Collaphyllum Inophyllum) seed s oil using press hidraulic

BAB I PENDAHULUAN. ditemui dan digemari masyarakat Indonesia. Buah ini sangat baik apabila

Efektivitas alat penukar panas jenis shell and tube terhadap laju alir fluida panas

RENCANA OPERASIONAL PENGKAJIAN PERTANIAN (ROPP)

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah jenis komoditi pertanian yang mempunyai

TUGAS AKHIR. ANALISA KADAR Fe DENGAN METODE PERMANGANOMETRI MENGGUNAKAN RESIN PENUKAR ION (ION EXCHANGER) DALAM AIR SUNGAI BANJARSARI

Pengolahan dengan suhu tinggi

BAB 1 PENDAHULUAN. baik disebabkan oleh pengaruh cuaca, serangan serangga maupun mikroba

Pengeringan Untuk Pengawetan

PENGARUH KADAR GLUKOSA PADA PEMBUATAN ANGGUR DARI NANAS (Ananas comosus) Influence Of Glucose Content In Wine Making Of Pineapple (Ananas Comosus)

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

FISIK DAN KIMIA SERTA MUTU ORGANOLEPTIK PADA WORTEL

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

PRODUKSI BIODIESEL MELALUI PROSES TRANSESTERIFIKASI MINYAK CURAH DENGAN METODE DISTILASI REAKTIF BERDASARKAN RATIO UMPAN

PENGARUH WAKTU PENGADUKAN DAN PENGAMBILAN SAMPEL LARUTAN CaCO 3 1% TERHADAP JUMLAH ENDAPAN PADA ALAT FILTER PRESS

LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS KRIPIK BUAH DAN SAYUR

LAPORAN TUGAS AKHIR. Disusun oleh : LINTANG ZETA FADILA

LAPORAN TUGAS AKHIR UJI ALAT DINAMIKA PROSES DENGAN VARIABEL ORDE DUA NON INTERACTING

PENGARUH EMULSIFIER TERHADAP STABILITAS EMULSI SALAD DRESSING DARI MINYAK KEDELAI DAN AIR JERUK LEMON

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA KANDUNGAN Mg AIR SUMUR DIPLOMA TEKNIK KIMIA UNDIP DENGAN DEMINERALIZER WATER MENGGUNAKAN METODE TITRASI KOMPLEKSOMETRI

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat tumbuh berbagai macam flora, termasuk buah-buahan. Banyak

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu jenis buah yang akhir-akhir ini populer adalah buah naga. Selain

Transkripsi:

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KERIPIK PEPAYA MENGGUNAKAN METODE PENGGORENGAN VACUUM DENGAN VARIABEL SUHU DAN WAKTU (Making of papaya chips using vacuum frying method with temperature and timing variable) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Studi Pada Program Studi Diploma III Teknik Kimia Program Diploma Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang Disusun oleh : YAYANG ADE SUPRANA NIM. L0C 009 007 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2012

RINGKASAN Vacuum frying adalah metode yang efektif untuk memproduksi buah-buahan dan buah dengan kadar minyak rendah yang memiliki tekstur dan karakteristik rasa. Konsumen saat ini membutuhkan produk dengan kandungan rendah lemak dan bebas lemak karena menyehatkan dan memiliki kandungan minyak lebih rendah tetapi tetap dapat mempertahankan tekstur dan rasa yang diinginkan. Dalam vacuum frying, makanan dipanaskan pada tekanan rendah dan tertutup oleh sistem yang dapat menurunkan titik didih dari minyak goreng dan kelembaban pada makanan. Air dalam makanan yang digoreng dapat hilang dengan cepat ketika suhu minyak mencapai titik didih air. Karena makanan dipanaskan pada suhu yang lebih rendah, warna alami dan rasa bisa dipertahankan lebih baik daripada menggoreng secara konvensional. Dalam percobaan pembuatan keripik pepaya dengan variabel berubah adalah waktu penggorengan dan temperature penggorengan. Pada percobaan 1 dengan waktu penggorengan 45 menit dan 55 menit dengan suhu 55ᵒC diperoleh kadar air teruapkan 67,14% dan 77,14%, percobaan 2 waktu penggorengan 45 menit dan 55 menit dengan suhu 65ᵒC diperoleh kadar air teruapkan 78,85% dan 82%. Percobaan 3 dengan waktu penggorengan 45 menit dan 55 menit dengan suhu 75ᵒC diperoleh kadar air teruapkan 81,06% dan 85,72%. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil penggorengan antara lain: Tebal tipis irisan pepaya, Lama penggorengan, Kualitas minyak goreng, Peralatan dalam pembuatan keripik, dan Pengemasan. Semakin lama waktu penggorengan maka kadar air yang terkandung dalam keripik semakin berkurang dan keripik yang dihasilkan semakin renyah. Semakin sedikit waktu penggorengan maka kadar air yang terkandung dalam keripik semakin berkurang dan keripik yang dihasilkan semakin kurang renyah.

KATA PENGANTAR Puji syukur atas limpahan rahmat, hidayah dan karunia Allah SWT, sehingga penyusun dapat melaksanakan Tugas Akhir dan menyelesaikan penyusunan Laporan Tugas Akhir Pembuatan Keripik Pepaya Menggunakan Metode Penggorengan Vacuum dengan Variabel Suhu Dan Waktu. Penyusunan Laporan Tugas Akhir ini merupakan salah satu tugas yang harus diselesaikan setiap mahasiswa Program Studi Diploma III Teknik Kimia Universitas Diponegoro untuk memenuhi syarat kelulusan sebagai Ahli Madya Teknik Kimia. Dalam penulisan laporan ini Penulis banyak mendapat bantuan dan dorongan baik berupa materi maupun non materi dari berbagai pihak, sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Bapak Ir. H. Zainal Abidin, MS, selaku Ketua Program Diploma Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. 2. Ir. Edy Supriyo, MT selaku Ketua Program Studi Diploma III Teknik Kimia Program Diploma FakultasTeknik Universitas Diponegoro. 3. Dra. FS, Nugraheni, M.Kes selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Teknik Kimia Program Diploma FakultasTeknik Universitas Diponegoro. 4. Ir. Hj. Wahyuningsih, MSi dan Ir. H. Zainal Abidin, MS selaku Dosen Wali kelas A 2009, Program Studi Diploma III Teknik Kimia atas dukungan, dorongan dan ilmu yang tak ternilai harganya. 5. Dra. FS, Nugraheni, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Praktek Kerja yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan.

6. Bapak, Ibu Dosen Program Studi Diploma III Teknik Kimia atas perhatian, dorongan dan ilmu yang tak ternilai harganya. 7. Kedua orang tua (bapak dan ibu), terimakasih untuk doa, dukungan, inspirasi dan teman diskusi. 8. Teman-teman angkatan 2009 Pasukan Ganaspati, Kost Nenex house ( Mba Pepi, Kak Rara, Pipit, Fitri, Iis, Laras, Summa, Oky), dan Satria makasih buat semuanya. 9. Semua pihak yang telah membantu penulis dari awal kuliah hingga terselesainya laporan ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Penulis menyadari keterbatasan dan kemampuan dalam penyusunan laporan ini, besar harapan penyusun akan saran dan kritikan yang sifatnya membangun. Semoga laporan ini dapat bermanfaat sebagaimana semestinya. Semarang, Juli 2012 Penulis

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii RINGKASAN... iii KATA PENGANTAR...iv DAFTAR ISI...vi DAFTAR TABEL...xi DAFTAR GAMBAR... x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pengeringan... 4 2.2 Klasifikasi Pengering... 4 2.3 Prinsip-prinsip Pengeringan... 4 2.4 Penggorengan Vakum... 5 2.5 Mesin Vacuum Frying... 5 2.5.1 Pengertian Mesin Vacuum Frying... 6 2.5.2 Prinsip Kerja Vacuum Frying... 6 2.5.2 kelebihan buah yang digoreng dengan vacuum frying... 6 2.6 Pepaya... 7 2.6.1 Pengertian Pepaya... 7 2.6.2 Jenis Tanaman... 7 2.6.3 Manfaat Tanaman... 8

2.6.4 Gambar Pepaya... 11 BAB III TUJUAN DAN MANFAAT 3.1 Tujuan... 12 3.2 Manfaat... 12 BAB IV PERANCANGAN ALAT 4.1 Spesifikasi Perancangan Alat... 13 4.2 Gambar alat... 15 4.3 Proses Pengolahan Kripik Buah... 16 4.3.1 Persiapan Bahan... 16 4.3.2 Penggorengan... 16 BAB V METODOLOGI 5.1 Pengujian Kinerja Alat... 18 5.1.1 Perlakuan Pendahuluan... 18 5.1.2 Cara Kerja... 18 5.2 Bahan Yang Digunakan... 19 5.3 Variabel Percobaan... 19 5.3.1 Variabel tetap... 19 5.3.2 Variabel bebas... 20 5.4 Alat yang Digunakan... 20 BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Hasil Pengamatan... 21 6.1.1 Hasil Analisa Kadar Air Yang Teruapkan... 21 6.1.2 Hasil Uji Organoleptik... 22 6.1.3 Gambar Pepaya Sebelum Dan Sesudah Percobaan... 25 6.2 Pembahasan... 25

6.2.1 Hasil Penggorengan... 25 6.2.2 Berat Keripik Yang Diperoleh... 27 6.2.3 Pembahasan Analisa Kadar Air... 27 6.2.4 Pembahasan Hasil Uji Organoleptik... 28 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan... 30 7.2 Saran... 31 DAFTAR PUSTAKA... 32 LAMPIRAN... 33

DAFTAR TABEL Tabel 1. Komposisi gizi buah pepaya masak, pepaya muda... 9 Tabel 2. Alat yang Digunakan... 20 Tabel 3. Kadar Air teruapkan pada variabel waktu 45 menit dan 55 menit pada suhu 55ᵒC... 21 Tabel 4. Kadar Air teruapkan pada variabel waktu 45 menit dan 55 menit pada suhu 65ᵒC... 21 Tabel 5. Kadar Air teruapkan pada variabel waktu 45 menit dan 55 menit pada suhu 75ᵒC... 22 Tabel 6. Hasil uji organoleptik dari 3 panelis... 22 Tabel 7. Hasil uji organoleptik pada variabel waktu 45 menit dan 55 menit pada suhu 55ᵒC... 23 Tabel 8. Hasil uji organoleptik pada variabel waktu 45 menit dan 55 menit pada suhu 65ᵒC... 23 Tabel 9. Hasil uji organoleptik pada variabel waktu 45 menit dan 55 menit pada suhu 75ᵒC... 24

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Gambar Pepaya... 11 Gambar 2. Gambar alat... 15 Gambar 3. Pepaya sebelum dikupas... 25 Gambar 4. Pepaya setelah dipotong... 25 Gambar 5. keripik pepaya... 25

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal sebagai negara tropik yang memiliki keanekaragaman buah dengan nilai eksotik yang cukup tinggi. Nilai eksotika yang terdapat didalam buah diantaranya bentuk, rasa maupun aroma. Buah juga merupakan produk pertanian strategis yang ketersediaannya di Indonesia berlimpah sepanjang tahun. Konsumsi buah masyarakat Indonesia sendiri selalu meningkat dari tahun ke tahun. Setiap jenis buah mempunyai warna, rasa, aroma dan kekerasan yang berbeda. Karena sifat dan kandungan zat gizinya, buah digolongkan sebagai bahan pangan yang mudah rusak atau busuk atau sangat mudah rusak/ busuk. Hal ini erat hubungannya dengan penanganan pascapanen buah yang kurang/belum memadai disamping faktor-faktor alam yang kurang mendukung seperti iklim tropis yang pada saat-saat tertentu kurang bagus, suatu saat musim kemarau dan saat yang lain musim hujan. Kondisi ini menuntut usaha penanganan pascapanen buah harus dilakukan secara hati-hati untuk menekan kehilangan hasil, menjaga kualitas nutrisi yang dimiliki buah serta menjamin keamanannya. Teknologi yang dapat mengurangi kerusakan dan kebusukan buah sangat diperlukan selain dalam upaya untuk memperpanjang masa simpannya sebelum tiba di tangan konsumen juga untuk menyelamatkan keberlimpahan buah yang terjadi pada saat panen raya. Salah satu usaha untuk memperpanjang masa simpan buah adalah dengan metode pengeringan atau pemasakan untuk mendapatkan produk buah kering siap santap. Keuntungan dari pengeringan adalah bahan pangan dapat

menjadi lebih awet, volume bahan menjadi lebih kecil dan ringan serta mempermudah dan menghemat ruang pengangkutan dan penyimpanan, sehingga pada akhirnya dapat memperkecil biaya produksi, terutama apabila dilakukan dalam jumlah besar. Penggorengan vakum adalah salah satu teknologi pengeringan yang dapat diterapkan pada sayur-buah dan buah-buahan. Untuk tetap dapat mempertahankan gizinya, banyak jenis buah-buahan dan buah yang dapat diproses dengan penggorengan vakum, seperti buncis muda, brokoli, pepaya, wortel, nenas, mangga, apel, dan sebagainya. Pada penggorengan konvensional, produk buah-buahan dan buah yang dihasilkan akan bermutu rendah, karena penggorengan dilakukan pada suhu yang cukup tinggi (±160-180 C) yaitu pada suhu didih minyak. Penggorengan pada suhu tinggi akan berdampak terhadap warna produk (mengalami reaksi pencokelatan atau browning) sehingga buah maupun buah-buahan yang digoreng secara konvensional akan kehilangan sebagian besar vitamin yang dikandungnya. Keuntungan penggorengan vakum dibandingkan dengan penggorengan konvensional adalah warna buah atau sayur relatif tidak berubah, lebih renyah, tampil lebih menarik dan rasa lebih enak. Bentuk produk seperti inilah yang disukai konsumen. Tulisan ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik produk keripik siap santap dari buah pepaya (Brassica oleracea) dengan kualitas nutrisi yang masih terjaga dan secara organoleptik dapat diterima.

1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan masalah ini maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh suhu terhadap pengurangan kadar air dengan metode penggorengan vacuum frying pada pepaya. 2. Untuk menambah nilai jual dari pepaya dan memperpanjang masa penyimpanan menjadi produk olahan lain dalam bentuk keripik pepaya Email : chemical_yayang@yahoo.com