BAB I PENDAHULUAN. Menurut Erikson pada tahap anak usia 3-5 tahun (preschool age), anak

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN URUTAN KELAHIRAN ANAK DENGAN PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK USIA PRA-SEKOLAH (3-5 TAHUN ) DI TAMAN KANAK-KANAK BANGUNSARI PACITAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Anak pra sekolah adalah anak yang berumur bulan, pada masa ini

BAB 1 PENDAHULUAN. masa sekolah. Masa ini disebut juga masa kanak-kanak awal, terbentang usia 3-6

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak pra sekolah yaitu anak dengan usia 4-6 tahun yang mengalami

HUBUNGAN ANTARA URUTAN KELAHIRAN DALAM KELUARGA DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA REMAJA DI SMA MUHAMMADIYAH I KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari tiga ciri utama yaitu derajat kesehatan, pendidikan dan. bertumbuh dan berkembang (Narendra, 2005).

HUBUNGAN KOMUNIKASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK USIA PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL MARDI PUTRA BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. proses pematangan dan belajar (Wong, 1995) fungsi pematangan organ mulai dari aspek sosial, emosional, dan

penting dalam menentukan arah serta mutu pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Kemampuan orangtua dalam memenuhi kebutuhan anak akan asuh, asih,

BAB I PENDAHULUAN. teratur dan terus menerus, baik perubahan itu berupa bertambahnya jumlah

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, deteksi, intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang (Depkes

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak merupakan masa paling awal dalam rentang. anak prasekolah dipusatkan untuk menjadi manusia sosial, belajar bergaul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu aspek perkembangan pada anak yang seyogyanya

BAB I PENDAHULUAN. dan berfungsinya organ-organ tubuh sebagai bentuk penyesuaian diri terhadap

BAB I PENDAHULUAN. serta personal sosial mereka. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan yaitu

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

BAB I PENDAHULUAN. peka terhadap rangsangan-rangsanganyang berasal dari lingkungan. Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. makhluk sosial, individu di dalam menjalin hubungan dengan individu lain perlu

BAB 1 PENDAHULUAN. datang. Anak dilahirkan dengan potensi dan kecerdasannya masing-masing.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala

HUBUNGAN URUTAN KELAHIRAN ANAK DENGAN PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK USIA PRA-SEKOLAH (3-5 TAHUN ) DI TAMAN KANAK-KANAK BANGUNSARI PACITAN SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. organisme menuju tingkat kedewasaan atau kematangan (maturation) yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis. Perubahanperubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin lama stimulasi dilakukan, maka akan semakin besar manfaatnya

BAB I PENDAHULUAN. tahun pertama dalam kehidupannya yang merupakan. lingkungan bagi anak untuk memperoleh stimulasi psikososial.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengembangan berbagai potensi yang dimiliki anak. Usia 4-6 tahun adalah suatu tahap

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi. yang di selenggarakan di lingkungan keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dianggap penting untuk dikembangkan karena sebagai dasar untuk. perkembangan sosial selanjutnya (Maulana, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. Istilah kembang berhubungan dengan aspek diferensiesi bentuk atau fungsi,

BAB I PENDAHULUAN. begitu saja terjadi sendiri secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam aspek sifat, sikap, minat dan kepribadian sosial anak dengan

PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan pra sekolah yang terdapat di jalur pendidikan sekolah (PP. TK adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya yang dalam perkembangannya akan mengalami suatu perubahan.

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan otak diusia balita akan berdampak pada usia dewasanya nanti,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sisdiknas tahun 2003 pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa: kualitas peserta didik, maka harus ditingkatkan untuk menjembatani

BAB I PENDAHULUAN. (Wong, 2009). Usia pra sekolah disebut juga masa emas (golden age) karena pada

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan daya cipta yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. berperan bagi perkembangan anak. Menurut Gagner dalam Multiple

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP & PA) menyebutkan bahwa setiap anak merupakan aset

BAB I PENDAHULUAN. Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tergantung pada orangtua dan orang-orang disekitarnya hingga waktu tertentu.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

: RIZKA RATNA NURVITASARI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dimana pada masa tersebut merupakan periode peralihan dan perubahan. Hurlock

BAB I PENDAHULUAN. maupun psikososial. Namun, sebagian orang tua belum. pertumbuhan dan perkembangannya (Nursalam, 2005: 31-

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI TK AISYIYAH MENDUNGAN SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dimana kedua aspek tersebut terjadi secara bersama-sama. Sebagai makhluk

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK ISLAM KANITA TIARA BAKI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia 0-6 tahun disebut juga sebagi usia kritis dalam rentang perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh rendahnya status gizi dan kesehatan penduduk Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. satu sistem Pendidikan Nasional yang diatur dalam UU No.20 Tahun tentang sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan bermain merupakan suatu kegiatan yang sangat diperlukan oleh setiap

PENGEMBANGAN PERILAKU SOSIAL ANAK USIA DINI

PENDAHULUAN. Masa1 usia dini merupakan golden ageperiode, artinya merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN. aspek kognitif yang berhubungan dengan fungsi intelektual (Syaodih, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. dalam bersosialisasi dengan teman sebayanya (Sekartini, 2011). Sedangkan

Bab 5. Simpulan, Diskusi dan Saran

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Kesehatan RI pada tahun 2010 jumlah anak usia dini (0-4 tahun) di

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah Taman Kanak-Kanak (TK). Undang-undang tentang. sistem Pendidikan Nasional Pasal 28 Ayat (3) menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. termasuk pembangunan dibidang pendidikan. dalam satu program kegiatan belajar dalam rangka kegiatan belajar dalam

PENGARUH STIMULASI MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4 5 TAHUN DI TAMAN KANAK KANAK PERTIWI TIRIPAN BERBEK NGANJUK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membaca dan keterampilan menulis. Anak-akan dituntut untuk dapat berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. Periode emas atau yang lebih dikenal dengan golden age adalah masa

PENGGUNAAN METODE BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN PADA ANAK DIDIK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH 1 DIBAL NGEMPLAK BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia anak-anak merupakan hal yang penting untuk diperhatikan, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. individu. Maka tidak diragukan lagi bahwa pengalaman-pengalaman pada masa

BAB I PENDAHULUAN. Manusia senantiasa mengalami perkembangan dalam masa hidupnya.

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya

BAB I PENDAHULUAN.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB1 PENDAHULUAN. Setiap individu merupakan manusia sosial, sehingga setiap individu dituntut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. anak usia dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan,

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DARI KARDUS BEKAS DI TK GESI I, SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. telah menempatkannya sebagai pasal tersendiri dalam UU Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. faktor genetik dan lingkungan bio-fisiko-psikososial (Soetjiningsih,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah individu yang unik dan memerlukan perhatian khusus untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

prestasi saat ini siswa cenderung dituntut oleh pihak sekolah untuk memenuhi target pencapaian prestasi, sehingga mereka cenderung jenuh terhadap

BAB I PENDAHULUAN. psikologis, sosial, dan spiritual. Aziz Alimul (dalam Erwan: 2005). Definisi anak usia

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk hidup yang senantiasa berkembang dan

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK ABA 010 CABANG KUOK KABUPATEN KAMPAR

PROGRAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI SOSIAL UNTUK REMAJA SISWA SMA KELAS AKSELERASI

BAB I PENDAHULUAN. maka diperlukan partisipasi penuh dari putra-putri bangsa Indonesia di berbagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Menurut Erikson pada tahap anak usia 3-5 tahun (preschool age), anak mulai berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Tahapan kemampuan anak dalam berperilaku sesuai dengan harapan lingkungan adalah perkembangan personal sosial (suherman, 2002). Perkembangan anak akan optimal bila interaksi sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangannya (Soetjiningsih, 2004). Dalam sebuah keluarga anak manduduki posisi tertentu berdasarkan urutan kelahirannya yang mana mempunyai pengaruh mendasar dalam perkembangan anak selanjutnya (Hurlock, 2002) Anak dari umur 3-5 tahun mulai belajar melakukan hubungan sos ial dan bergaul dengan orang yang diluar dari lingkungan rumah terutama dengan anakanak sebayanya. Pada usia empat tahun, anak sudah siap masuk di taman kanakkanak (TK), sudah akan menunjukan kesenangan untuk bergaul dengan teman. Anak pada usia tersebut biasanya suka malu-malu dan takut, tetapi keinginan untuk bergaul tetap ada, seperti contohnya pada anak bungsu, pada kebanyakan anak bungsu ini mudah sekali bosan pada suatu hal dan juga mereka sangat takut tidak diterima dalam suatu lingkungan (Hardianto, I. 2002). Berdasarkan berbagai penelitian di negara maju Pada tahun 2009, dari 178.131 balita yang ada di jawa timur, jumlah balita yang mengalami gangguan 1

2 personal sosial sebanyak 568 balita (0,46%). Pencapaian cakupan program Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita yang ada sebesar 52 %. Pencapaian cakupan program Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita yang ada hanya sebesar 52 %.(Romauli: 2009). Dari data analisa situasi orang tua dan anak di Dinas Kesehatan Tingkat I Propinsi Jawa Timur tahun 2009 untuk deteksi tumbuh kembang balita di Jawa Timur ditetapkan 80%. Tetapi cakupan diperiksa sebanyak 40,19% dan yang mengalami perkembangan tidak normal sebanyak 0,14%. Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan personal sosial anak seperti diantaranya yaitu hubungan antara orang tua, jumlah keluarga, perlakuan keluarga terhadap anak, harapan ora ng tua terhadap anak da n salah satunya adalah urutan anak dalam keluarga.(hurlock, 1998). Menurut ilmu tentang konsep urutan kelahiran (bird order) menjelaskan bahwa seorang anak akan menafsirkan posisinya dalam garis keluarganya dan penilaian diri yang kemudian menjadi acuhan dari reaksi di dalam hidup bermasyarakat. Dampak tersebut terasa dalam hubungan seseorang di dalam lingkungan pergaulan sebagai anggota keluarga dalam karir, atau dalam bersosialisasi di masyarakat (Hardianto.I, 2002). Dalam kehidupan sehari-hari banyak fenomena mengatakan bahwa anak terakhir atau anak bungsu banyak bergantung pada orangtua dan saudaranya. Jika hal ini terjadi akan berpengaruh pada tingkat kemandirian dan personal sosial anak tersebut (Hurlock, 2002).

3 Dari study pendahuluan pada hari senin tanggal 27 november 2012, Dari 61 murid di Taman Kanak-Kanak Bangunsari terdapat 39 anak mempuyai saudara kandung dari 39 anak yang mempunyai saudara kandung di TK bangunsari pacitan sebagian besar anak menjadi anak bungsu, dari hasil pengamatan dan wawancara kepada gurunya, kepada 39 anak tersebut yang ratarata anak di TK kecil banyak mempunyai masalah sosialisai seperti suka menyendiri, malu-malu, kurang bersosialisasi dengan teman lain dan ketika disekolah masih ditunggu sama orang tua dan pengasuhnya. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa urutan kelahiran anak sangat berpengaruh pada perkembangan personal social anak. Perkembangan sosial bagi anak sangat diperlukan karena anak akan belajar mengenal dan menyukai orang lain melalui aktifitas sosial. Urutan kelahiran anak dalam keluarga pun dapat mempengaruhi perkembangan personal sosial anak sehingga mempengaruhi pola sosial anak tersebut dimasyarakat. berdasarkan penjelasanpenjelasan diatas menjadi alasan bagi peneliti untuk melihat bagaimana hubungan urutan kelahiran anak dalam keluarga dengan perkembangan personal sosial anak pra sekolah (3-5 tahun) di Taman Kanak-kanak Bangunsari Pacitan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan masalah sebagai berikut apakah ada hubungan urutan kelahiran anak dalam keluarga dengan perkembangan personal sosial anak Pra sekolah (3-5 tahun) di Taman Kanakkanak Bangunsari Pacitan?

4 C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan urutan kelahiran anak dalam keluarga dengan perkembangan personal sosial anak Pra sekolah (3-5 tahun) di Taman Kanak-kanak Bangunsari Pacitan tahun 2013. 2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi perkembangan Personal Sosial anak usia prasekolah di Taman Kanak-kanak Bangunsari Pacitan. b. Menganalisis hubungan urutan kelahiran anak dengan perkembangan personal social anak Pra sekolah (3-5 tahun) di Taman Kanak-kanak Bangunsari Pacitan. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis Menambah pengetahuan dan wawasan serta memperoleh pengalaman penelitian mengenai hubungan urutan kelahiran anak dengan perkembanan personal sosial anak usia pra sekolah 2. Manfaat praktis a. Bagi orang tua atau responden Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan bagi orang tua tentang Urutan kelahiran anak dalam keluarga yang dapat mempengaruhi perkembangan personal sosial anak sehingga mempengaruhi pola sosial anak tersebut dimasyarakat.

5 b. Bagi Pengelola Taman Kanak-Kanak Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan pengetahuan tentang anak usia prasekolah yang berkaitan tentang urutan anak atau posisi anak dalam keluarga terhadap perkembangan personal sosial pada anak usia prasekolah. c. Bagi Institusi Pendidikan Selain sebagai bahan tambahan dokumentasi di institusi dan sebagai dokumentasi ilmiah, diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran dan sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya. d. Bagi Peneliti Menambah pengetahuan, wawasan dan sebagai pengalaman nyata bagi penulis dalam melaksanakan penelitian, dan sebagai pengembangan serta penerapan ilmu yang telah didapatkan selama di bangku kuliah. E. Keaslian Penelitian Penelitian serupa pernah dilakukan oleh : 1. Eva nurjannah tahun (2011) dengan judul pengetahuan ibu tentang stimulasi perkembangan personal sosial pada bayi usia 0-12 bulan di sidoarjo. Hasil penelitian dinyatakan terdapat hubungan pengetahuan ibu tentang stimulasi perkembangan personal social pada bayi usia 0-12 bulan di sidoarjo. 2. Wulanningrum, Dian Nur (2011) dengan judul hubungan antara urutan kelahiran dalam keluarga dengan kecerdasan emos ional pada remaja di SMA Muhammadiyah I Klaten. Hasil penelitian dinyatakan terdapat hubungan

6 antara urutan kelahiran dalam keluarga dengan kecerdasan emosional pada remaja di SMA Muhammadiyah I Klaten.