BAB III METODE PENELITIAN. Terpadu (LPPT) Universitas Gadjah Mada (UGM) dan penyinaran dilakukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratoris secara in-vitro.

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorium teknik tekstil Universitas Islam Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen laboratories murni in

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan the post test only controlled group design (Taufiqurahman, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. penelitan the post test only control group design. 1) Larva Aedes aegypti L. sehat yang telah mencapai instar III

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian the post test only control group design. Yogyakarta pada tanggal 21 Desember Januari 2016.

PERUBAHAN WARNA PADA LEMPENG RESIN AKRILIK POLIMERISASI PANAS SETELAH PERENDAMAN DALAM EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI 30%

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. laboratoris murni yang dilakukan secara in vitro. Yogyakarta dan bahan uji berupa ekstrak daun pare (Momordica charantia)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimental

BAB III METODE PENELITIAN. Asam Jawa (Tamarindus indica L) yang diujikan pada bakteri P. gingivalis.

PERUBAHAN WARNA GIGI PERMANEN MANUSIA SETELAH PERENDAMAN DALAM EKSTRAK KULIT PISANG RAJA 100% (secara in-vitro)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental laboratoris secara in vitro terhadap kekerasan gigi

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek pada penelitian ini adalah bakteri Enterococcus faecalis yang

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memberi perlakuan terhadap sampel penelitian, dan perubahan yang

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorik dengan rancangan penelitian pretest and posttest with control

EKSTRAKSI Ekstraksi padat-cair Ekstraksi cair-cair Ekstraksi yang berkesinambungan Ekstraksi bertahap Maserasi metode ekstraksi padat-cair bertahap

BAB III METODE PENELITIAN. Pembuatan ekstrak buah A. comosusdan pembuatan hand sanitizerdilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Rumah Sakit

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eskperimental laboratorik dengan rancangan pre test and post test with control

BAB III METODE PENELITIAN. reaksi, piring kultur sel atau di luar tubuh makhluk hidup, syarat penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Bahan dan Metode

KARYA TULIS ILMIAH. PENGARUH BLEACHING DENGAN EKSTRAK BUAH BELIMBING MANIS (Averrhoa Carambola) TERHADAP DERAJAT PERUBAHAN WARNA GIGI

Lampiran 1. Alur Pembuatan Ekstrak Buah Mengkudu. 12 Kg Buah mengkudu dipotong tipis- tipis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimental murni laboratoris

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. manggis (Garcinia mangostana Linn) yang telah matang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. in vitro. Rancangan penelitian yang digunakan adalah post-test kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

BAB III METODE PENELITIAN. terkontrol. Menggunakan 25 ekor tikus putih ( Rattus norvegicus) jantan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL ). Perlakuan yang diberikan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan Post Test Only Control Group Design yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian pada penelitian ini adalah eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental in vivo pada hewan. uji dengan posttest only control group design

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan eksperimental dengan randomized pre post test control

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian Rancangan penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. super merah dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2017, pengujian overrun,

Lampiran 1. LEMBAR PENJELASAN CALON SUBJEK PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental laboratoris post test with control group design. 1. Populasi : Mahasiswa Pendidikan Dokter Angkatan 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen, dimana uji coba

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian Jumlah Bakteri Staphyloccus aureus dan Skor California Mastitis

III. METODE PENELITIAN. Desain Penelitian pada penelitian ini adalah eksperimental dengan

III. METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Syaratnya adalah hanya ada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah eskperimental

BAB IV METODE PENELITIAN. glukosa darah mencit yang diinduksi aloksan dengan metode uji toleransi glukosa.

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan September Desember 2016 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2012 sampai Januari 2013 di

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan eksperimental. laboratories in vivo pada tikus (Sprague Dawley) jantan.

THE EFFECT OF BLEACHING WITH STARFRUIT EXTRACT (Averrhoa Carambola) TOWARDS THE DEGREE OF THE CHANGE OF THE COLOUR OF TEETH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah eksperimental laboratories dengan rancangan. penelitian The Post Test Only Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. salam dan uji antioksidan sediaan SNEDDS daun salam. Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian bulan Desember 2011 hingga Februari 2012.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari - Februari 2014 bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah ekstrak etanol daun pandan wangi.

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui kinerja bentonit alami terhadap kualitas dan kuantitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan post

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Riset Kimia, Laboratorium Riset

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian true experiment dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian ini ialah eksperimental laboratoris in vivo dengan

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium Proteksi Tanaman dan di Green

Transkripsi:

37 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental murni laboratoris secara in vitro. B. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) Universitas Gadjah Mada (UGM) dan penyinaran dilakukan di Laboratorium Evaluasi Teknik Tekstil Universitas Islam Indonesia (UII). Penelitian dilakukan pada tanggal 9 Nopember 2015 hingga tanggal 8 Januari 2016. C. Sampel Penelitian Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu gigi premolar yang sudah dicabut sebanyak 15 gigi. Semua sampel dibagi menjadi tiga kelompok uji sehingga tiap kelompok terdiri dari 5 gigi. Penentuan jumlah sampel didapatkan dari rumus Daniel dan Cross (2012). n = jumlah sampel z = nilai z pada kesalahan tertentu α, jika α = 0,05 maka z = 1,96 σ = standar deviasi sampel d = kesalahan yang dapat ditoleransi

38 Dengan kesalahan yang dapat diterima (d) = σ, maka: dengan Maka jumlah sampel yang digunakan untuk setiap kelompok uji berjumlah 5 buah gigi. D. Kriteria Inklusi dan Eksklusi 1. Kriteria inklusi a. Gigi premolar Gigi premolar rahang atas dan bawah, tidak mengalami atrisi dan abrasi. b. Buah belimbing manis Buah belimbing manis demak kunir yang masih segar, dan sudah matang. c. Ekstrak belimbing manis Ekstrak buah belimbing manis dari buah yang masih segar dan matang. 2. Kriteria eksklusi a. Gigi dengan akar gigi perforasi dan karies. b. Belimbing manis yang sudah busuk. c. Belimbing yang sudah lama disimpan sehingga kandungan di dalamnya sudah berubah. d. Buah belimbing manis yang masih muda.

39 e. Ekstrak buah belimbing manis yang sudah lama dan sudah berubah warnanya. E. Variabel penelitian dan definisi operasional 1. Variabel Penelitian a. Variabel pengaruh : Ekstrak buah belimbing manis 100% b. Variabel terpengaruh : Warna gigi c. Variabel pengganggu 1) Variabel terkendali : a) Jenis gigi : premolar rahang atas dan bawah b) Jenis buah : belimbing manis demak kunir c) Volume ekstrak buah d) Volume akuades e) Volume larutan karbamid peroksida f) Konsentrasi ekstrak buah belimbing manis g) Waktu 2) Variabel tidak terkendali a) Umur gigi b) Umur buah c) Warna buah d) Warna gigi 2. Definisi Operasional a. Ekstrak buah belimbing manis adalah intisari dari buah belimbing manis demak kunir dari metode maserasi kinetik dengan konsentrasi 100%.

40 b. Warna gigi adalah kualitas warna mahkota gigi yang akan diamati mulai dari sebelum dilakukan penelitian sampai telah dilakukan bleaching dengan menggunakan ekstrak belimbing manis 100% c. Spectrophotometer UV-2401 PC adalah alat pengukur derajat warna pada gigi dibuat oleh Shimadzu di Jepang. F. Instrumen penelitian 1. Alat yang digunakan a. Spectrophotometer UV-2401 PC b. Tabung/Botol kaca c. Alat Tulis d. Selotip hitam e. Benang 2. Bahan yang digunakan a. Ekstrak buah belimbing manis 100% b. Gigi c. Akuades d. Larutan Karbamid peroksida 10%

41 Gambar 13. Pohon belimbing manis dalam penelitian. G. Cara kerja 1. Tahap persiapan a. Perendaman gigi pada larutan teh hitam Gigi premolar sejumlah 15 direndam di larutan teh hitam selama 12 hari. Larutan teh dibuat dari 2 kantong teh hitam celup yang dimasukkan ke dalam 100 ml air panas, kemudian dibiarkan sampai larutan dingin. Perendaman bertujuan agar menimbulkan efek diskolorasi atau perubahan warna pada permukaan gigi. Teh hitam digunakan karena dapat memicu munculnya perubahan warna pada permukaan gigi. b. Proses ekstraksi buah belimbing manis Proses ekstraksi buah belimbing manis dilakukan di LPTT UGM. Proses ekstraksi buah belimbing manis dilakukan dengan cara mula-mula buah belimbing manis ditimbang dan dipotong-potong, lalu haluskan

42 dengan blender selama 30 menit dan dimaserasi selama 24 jam. Buah belimbing manis selanjutnya difiltrasi menggunakan corong bunchner dan diperoleh hasil filtrat dan residu dari buah belimbing manis tersebut. Residu dari buah belimbing manis diproses lagi seperti yang dijelaskan di atas sebanyak dua kali sehingga diperoleh filtrat dua lagi. Semua filtrat dari buah belimbing manis tersebut dievaporasi (diuapkan) dengan rotary evaporator pada suhu 40 50 C dan tekanan di bawah 1 atmosfer, ini akan menghasilkan ekstrak buah belimbing manis kental. Ekstrak yang masih kental tersebut kemudian dikeringkan dalam almari pengering selama 12 jam dan diperolehlah ekstrak murni dari buah belimbing. c. Pengukuran warna gigi Pengukuran warna gigi dilakukan menggunakan spectrophotometer sebelum dilakukan perendaman ke dalam ekstrak buah belimbing manis. Spectrophotometer menghitung parameter warna pada jarak L*a*b, yang dibuat oleh Cominision International de I Eclairage atau CIE pada tahun 1978. Sistem CIELAB menjelaskan tentang persepsi warna dalam tiga dimensi atau warna langsung. Seluruh warna ditegaskan pada tiga sumbu koordinat: L*,a* dan b*, L* yang memiliki jarak dari 0 (gelap) ke 100 (putih), menempati untuk penerangan atau lightness a* menempati warna dan saturasi pada sumbu merah hijau, b* menempati warna dan saturasi pada sumbu biru-kuning. Pada a* diekspresikan dingan single number dan b* diekspresikan dengan koordinat.

43 a+ : sampel berada pada posisi kemerahan a- : sampel berada pada posisi kehijauan b+ : sampel berada pada posisi kekuningan b- : sampel berada pada posisi kebiruan Pengendalian sinar pada spectophotometer dilakukan dengan menggunakan selotip hitam. Selotip hitam dilekatkan pada bagian akar gigi karena selotip hitam mempunyai nilai 0 (gelap). Sinar ditembakkan mengenai mahkota gigi. 2. Tahap Pelaksanaan a. Perendaman gigi pada ekstrak belimbing manis 1) Tiga buah tabung disiapkan, setiap tabung diisi bahan yang berbeda dengan volume masing-masing 30 ml. 2) Lima belas gigi dimasukkan ke dalam tiga tabung yang berbeda dengan rincian sebagai berikut: a) Lima gigi dimasukkan ke dalam ekstrak buah belimbing manis 100%. b) Lima gigi dimasukkan ke dalam air sebagai kontrol negatif. c) Lima gigi dimasukkan ke dalam larutan karbamid peroksida 10% sebagai kontrol positif. 3) Semua gigi direndam selama 126 jam. b. Pengukuran warna gigi kembali dengan spectophotometer Gigi yang telah direndam selama 126 jam lalu diangkat dan dilakukan penyinaran. Kemudian diukur derajat warnanya menggunakan

44 spectrophotometer. Pengukuran warna gigi setelah dilakukan perendaman menggunakan spectophotometer dengan cara yang sama seperti mengukur warna gigi sebelum dilakukan perendaman. Bagian akar gigi diberi selotip hitam lalu dimasukkan dalam spectrophotometer. Penembakan arah sinar diarahkan ke mahkota gigi. H. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik inferensial parametri, yaitu suatu prosedur pengambilan kesimpulan statistik berdasarkan dari data interval atau rasio. Analisa data sebelum dan sesudah pemutihan gigi dilakukan dengan uji t-test berpasangan untuk mengetahui perubahan warna antara sebelum dan sesudah perendaman dengan ekstrak sampel buah belimbing manis antar tiap kelompok. Sebaran data yang tidak normal dapat dilanjutkan dengan uji wilcoxon. Perbedaan nilai sebelum dan sesudah perendaman dilakukan dengan uji normalitas untuk mengetahui sebaran data dan apabila normal dilakukan analisis parametrik dengan uji One Way Anova yang berfungsi untuk menguji sebuah data rancangan eksperimen dengan rancangan lebih dari dua sampel. Dilakukan uji berikutnya yaitu LSD (Least Signifance Difference) untuk mengetahui beda rata-rata antar kelompok perlakuan yaitu antara gigi yang direndam selama 126 jam dengan ekstrak buah belimbing 100%, akuades sebagai kontrol negatif, dan karbamid peroksida 10% sebagai kontrol positif). Sebaran data yang tidak normal menggunakan uji Kruskal Wallis

45 J. Alur Penelitian Gigi premolar utuh Diukur warna awal gigi menggunakan spectrophotometer Gigi direndam dengan larutan teh hitam selama 12 hari Buah belimbing manis demak kunir Diukur warna setelah diskolorasi menggunakan spectrophotometer Ekstrak buah belimbing manis 100% dengan teknik maserasi kinetik 5 Gigi direndam dalam air selama 126 jam sebagai kontrol negatif 5 Gigi direndam dalam larutan karbamid peroksida 10% selama 126 jam sebagai kontrol positif 5 Gigi direndam dalam ekstrak buah belimbing manis 100% selama 126 jam Derajat perubahan warna gigi diukur menggunakan spectrophotometer data Analisis data Gambar 14. Alur penelitian

46