Tujuan 1. Melakukan diagnosis dan diagnosis banding chikungunya beserta komplikasinya

dokumen-dokumen yang mirip
10 Usaha Kesehatan Sekolah Dan Remaja

195 Batu Saluran Kemih

15 Gangguan Perilaku Pada Anak: Temper Tantrum

16 Gangguan Perilaku Pada Anak: Encopresis

1 Tumbuh Kembang Anak

Demam Tanpa Penyebab Yang Jelas (Fever Of Unknown Origin)

93 Meningitis Tuberkulosa

116 Penyakit Antrax. Pencapaian kompetensi

68 Gagal Ginjal Kronik (GGK)

Tujuan 1. Melakukan diagnosis dan diagnosis banding morbili beserta komplikasinya

Sesi dengan fasilitasi Pembimbing : 2 X 50 menit (coaching session) Sesi praktik dan pencapaian kompetensi: 4 minggu (facilitation and assessment)

2. POKOK BAHASAN / SUB POKOK BAHASAN

2. POKOK BAHASAN / SUB POKOK BAHASAN

166 Trombopati/Kelainan Fungsi Trombosit

Sesi dengan fasilitasi Pembimbing : 3 X 120 menit (coaching session) Sesi praktik dan pencapaian kompetensi: 4 minggu (facilitation and assessment)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Sesi dengan fasilitasi Pembimbing : 3 X 50 menit (coaching session) Sesi praktik dan pencapaian kompetensi : 4 minggu (facilitation ang assessment)

202 Sindroma Guillain Barre

TERAPI INHALASI MODUL PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI. : Prosedur Tidakan pada Kelainan Paru. I. Waktu. Mengembangkan kompetensi.

78 Infeksi Virus Dengue

Tujuan 1. Melakukan diagnosis dan diagnosis banding demam tifoid beserta komplikasinya

Sesi dengan fasilitasi Pembimbing : 3 X 50 menit (coaching session) Sesi praktik dan pencapaian kompetensi: 4 minggu (facilitation and assessment)

Tujuan 1. Melakukan diagnosis dan diagnosis banding varisela beserta komplikasinya

MODUL GLOMERULONEFRITIS AKUT

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 )

MODUL PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI BATUK DARAH. Oleh

Tujuan 1. Melakukan diagnosis dan diagnosis banding rubela beserta komplikasinya

73 Influenza Pada Anak

Modul 4 SIRKUMSISI PADA PHIMOSIS (No. ICOPIM: 5-640)

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA Oleh DEDEH SUHARTINI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PENATALAKSANAAN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK DI SELURUH PUSKESMAS KEPERAWATAN WILAYAH KABUPATEN JEMBER PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2007

Sesi dengan fasilitasi Pembimbing : 3 X 50 menit (coaching session) Sesi praktik dan pencapaian kompetensi: 4 minggu (facilitation and assessment)

Sesi dengan fasilitasi Pembimbing : 3 X 120 menit (coaching session) Sesi praktik dan pencapaian kompetensi: 4 minggu (facilitation and assessment)

Modul 23 ORCHIDOPEXI/ORCHIDOTOMI PADA UNDESCENSUS TESTIS (UDT) (No. ICOPIM: 5-624, 5-620)

Tujuan 1. Melakukan diagnosis dan diagnosis banding malaria beserta komplikasinya

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID

Modul 26 DETORSI TESTIS DAN ORCHIDOPEXI (No. ICOPIM: 5-634)

163 Acquired Prothrombin Complex Deficiency (APCD)

BAB I PENDAHULUAN. oleh infeksi saluran napas disusul oleh infeksi saluran cerna. 1. Menurut World Health Organization (WHO) 2014, demam tifoid

Sesi dengan fasilitasi Pembimbing : 3 X 120 menit (coaching session) Sesi praktik dan pencapaian kompetensi: 4 minggu (facilitation and assessment)

Sesi dengan fasilitasi Pembimbing : 3 X 50 menit (coaching session) Sesi praktik dan pencapaian kompetensi: 4 minggu (facilitation and assessment)

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh Salmonella typhi (S.typhi), bersifat endemis, dan masih

200 Neurofibromatosis

Tujuan 1. Melakukan diagnosis dan diagnosis banding pertusis beserta komplikasinya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Penyakit demam berdarah adalah penyakit menular yang di

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

Keterlambatan Perkembangan Umum (Global Developmental Delayed)

Author : Hirawati, S.Ked. Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau Files of DrsMed FK UNRI (

BAB I PENDAHULUAN. Salmonella typhi, suatu bakteri gram-negative. Demam tifoid (typhoid fever atau

Modul 20 RESEKSI/ EKSISI ANEURISMA PERIFER (No. ICOPIM: 5-382)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang optimal dipengaruhi oleh empat faktor utama yaitu : faktor

Sesi dengan fasilitasi Pembimbing : 3 X 120 menit (coaching session) Sesi praktik dan pencapaian kompetensi: 4 minggu (facilitation and assessment)

Penatalaksanaan Demam Berdarah Dengue pada Dewasa. Dr. Ratih Dewi

GAMBARAN SEROLOGIS IgG-IgM PADA PASIEN DEMAM BERDARAH DI RSUP SANGLAH PERIODE JULI-AGUSTUS 2014 ABSTRAK

PENDEKATAN DIAGNOSIS DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK DI SELURUH PUSKESMAS KEPERAWATAN WILAYAH KABUPATEN JEMBER PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2007

Sesi dengan fasilitasi Pembimbing : 3 X 50 menit (coaching session) Sesi praktik dan pencapaian kompetensi: 4 minggu (facilitation and assessment)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Modul 26 PENUTUPAN STOMA (TUTUP KOLOSTOMI / ILEOSTOMI) ( No. ICOPIM 5-465)

Modul 34 EKSISI LUAS TUMOR DINDING ABDOMEN PADA TUMOR DESMOID & DINDING ABDOMEN YANG LAIN (No. ICOPIM: 5-542)

BAB I PENDAHULUAN. Dengue, keduanya ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit. chikungunya disebabkan oleh virus chikungunya.

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau yang disebut Dengue

BAB I PENDAHULUAN. Chikungunya merupakan penyakit re-emerging disease yaitu penyakit

25 Perdarahan Intrakranial

2. POKOK BAHASAN / SUB POKOK BAHASAN

ABSTRAK. GAMBARAN IgM, IgG, DAN NS-1 SEBAGAI PENANDA SEROLOGIS DIAGNOSIS INFEKSI VIRUS DENGUE DI RS IMMANUEL BANDUNG

Tujuan 1. Melakukan diagnosis dan diagnosis banding amebiasis beserta komplikasinya

BAB I Infeksi dengue adalah suatu infeksi arbovirus yang ditularkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. Chikungunya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Chikungunya

BAB III BAHAN DAN METODE

Divisi Infeksi Tropis Bagian IKA FK USU Medan

Tujuan 1. Melakukan diagnosis dan diagnosis banding kandidiasis beserta komplikasinya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan lingkungan

( No. ICOPIM : )

BAB 1 PENDAHULUAN. Asia Tenggara termasuk di Indonesia terutama pada penduduk yang

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh virus dengue dengan gambaran klinis demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang

PENYAKIT-PENYAKIT DITULARKAN VEKTOR

119 Infeksi Nosokomial

PERANCANGAN DAN INTEGRASI SITEM PCM ANALYSIS PENCEGAHAN TERHADAP VIRUS ZIKA. Oleh: Rika Puspitasari Rangkuti

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui bahwa di negara yang sedang berkembang seperti

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyakit bermunculan. Selain Demam Berdarah (DB) juga muncul penyakit. bagian persendian (arthralgia) (Arini, 2010).

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk betina Aedes aegypti

BAB I PENDAHULUAN. Waktu survival (survival time) merupakan salah satu penelitian yang digunakan

NYAMUK SI PEMBAWA PENYAKIT Selasa,

I. PENDAHULUAN. Demam tifoid merupakan masalah kesehatan yang penting di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pendpampingan Pemberantasan Nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD) Kelompok Prolanis BPJS Anggota Kepesertaaan FKTP Klinik Sakinah Kabupaten Jember

21 Substance Abuse Pada Remaja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Tujuan 1. Melakukan diagnosis dan diagnosis banding difteria beserta komplikasinya

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Salmonella sp. yang terdiri dari S. typhi, S. paratyphi A, B dan C

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dengue merupakan penyakit mosquito-borne yang dapat. menyerang berbagai kelompok usia dan dapat berakibat fatal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

102 Meningitis Bakterialis

MACAM-MACAM PENYAKIT. Nama : Ardian Nugraheni ( C) Nifariani ( C)

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB XVII DENGUE XVII.1 Patogenesis1,2

Transkripsi:

79 Chikunguya Waktu Pencapaian kompetensi Sesi di dalam kelas Sesi dengan fasilitasi Pembimbing Sesi praktik dan pencapaian kompetensi : 2 X 50 menit (classroom session) : 3 X 50 menit (coaching session) : 4 minggu (facilitation and assessment) Tujuan umum Setelah mengikuti modul ini peserta didik dipersiapkan untuk mempunyai keterampilan di dalam mengelola penyakit chikungunya melalui pembelajaran pengalaman klinis, dengan didahului serangkaian kegiatan berupa pre-asessment, diskusi, role play, dan berbagai penelusuran sumber pengetahuan. Tujuan khusus Setelah mengikuti modul ini peserta didik akan memiliki kemampuan, 1. Melakukan diagnosis chikungunya beserta diagnosis banding dan komplikasinya 2. Memberikan tata laksana pasien chikungunya beserta komplikasinya 3. Memberikan penyuluhan upaya pencegahan dan pemberian vaksinasi Strategi pembelajaran Tujuan 1. Melakukan diagnosis dan diagnosis banding chikungunya beserta komplikasinya Untuk mencapai tujuan ini maka dipilih metode pembelajaran Interactive lecture Small group discussion (journal reading, studi kasus, kasus sulit, kasus kematian). Peer assisted learning (PAL). Computer-assisted learning Bedside teaching. Praktek mandiri dengan pasien rawat jalan dan rawat inap. Must to know key points: Etiologi, epidemiologi, patogenesis, diagnosis. Diagnosis banding: gejala klinis demam dan pemeriksaan penunjang (decision making) Serologi dan bakteriologik: identifikasi dan interpretasi Komplikasi: diagnosis klinis dan pemeriksaan penunjang serta melakukan rujukan Tujuan 2. Tata laksana pasien chikungunya beserta komplikasinya 1179

Untuk mencapai tujuan ini maka dipilih metode pembelajaran Interactive lecture Small group discussion (journal reading, studi kasus, kasus sulit, kasus kematian). Peer assisted learning (PAL). Video dan computer-assisted learning. Bedside teaching. Praktek mandiri dengan pasien rawat jalan dan rawat inap. Must to know key points: Prosedur perawatan suportif Tindak lanjut keberhasilan pengobatan Tujuan 3. Memberikan penyuluhan upaya pencegahan dan pemberian vaksinasi Untuk mencapai tujuan ini maka dipilih metode pembelajaran Interactive lecture Video dan computer assisted learning Studi kasus Role play Bedside teaching Praktek mandiri dengan pasien rawat jalan dan rawat inap. Must to know key points: Communication skill Mengatasi penularan: memahami hubungan antara higiene perorangan, lingkungan dan terjadinya penyakit Persiapan Sesi Materi presentasi dalam program power point: Chikungunya Slide 1-2 Pendahuluan 3-4 Etiologi 5-6 Epidemiologi 7-9 Patogenesis 10-13 Manifestasi klinis 14-16 Pemeriksaan penunjang 17-18 Komplikasi 19-21 Pengobatan 22-23 Prognosis 24-26 Pencegahan 27-28 Kesimpulan Kasus : 1. Chikungunya 1180

Sarana dan Alat Bantu Latih o Penuntun belajar (learning guide) terlampir o Tempat belajar (training setting): ruang rawat jalan, ruang rawat inap, ruang tindakan, dan ruang penunjang diagnostic Kepustakaan 1. WHO. Dengue Hemorrhagic Fever. Diagnosis, Prevention and control. Geneva, 1997. 2. Halstead S.B. Dengue Fever and Dengue Hemorrhagic Fever. In Behrman, R.E ; Kliegman RM, Jenson HB (eds). Nelson textbook of Pediatrics, 17 ed., Saunders, 17 ed., Philadelphia, Pennsylvania, 2004: 1092-3. 3. Nimmanitya, S. Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever in Cook GC, Zumla A (eds.) Manson s Tropical Diseases, 21 th ed., W.B. Saunders, Elsevier Science Itd., Edin burgh, 2003 : 765-72 4. Halstead SB. Chikungunya. In: Feigin RD, Cherry JD, Demmler GJ, Kaplan SL (eds). Texbook of Pediatric Infectious Diseases. 5 ed vol 2. Saunders 2004; Philadelphia, Pennsylvania, 2004: 2178-84. Kompetensi Mengenal dan melakukan diagnosis & tata laksana chikungunya serta komplikasinya Gambaran Umum Chikungunya (Chik) pertama kali ditemukan saat terjadi kejadian luar biasa di Tanzania tahun 1953. Penyebaran virus ini dari Afrika ke Asia terjadi sejak tahun 1954 dan telah menyebabkan timbulnya KLB di Filipina, Thailand, Indonesia, India, Sri Lanka, Vietnam, Kamboja dan Myanmar. Istilah di Swahili berarti kejang urat (that which bends up) yang merupakan suatu tanda dari artralgia. Di Indonesia pernah dilaporkan kejadian luar biasa di Kuala Tungkal di provinsi Jambi, Pontianak. Infeksi virus Chikungunya adalah Arthropode borne disease, yang ditransmisikan oleh beberapa spesies nyamuk, di Asia terbanyak diperkirakan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Virus Chikungunya dimasukkan ke dalam genus Alphavirus, yang mempunyai beberapa kompleks antigen. Sangat mirip satu sama lain dengan virus dalam serogroup yang sama (Group A Arbovirus) dan akan bereaksi silang dengan golongan Alphavirus yang heterolog. Manifestasi Klinis Gejala klinis demam Chik mempunyai spektrum yang luas mulai dari demam ringan sampai demam disertai artralgia dan atau perdarahan. Demam tinggi biasanya berlangsung 1 3 hari. Penelitian menunjukkan gejala demam Chik telah menyebabkan epidemi dari penyakit yang menyerupai Dengue (Den-like diseases) di India, Kamboja, Thailand dan Singapura. Hal ini menunjukkan gejala klinis saja tidak cukup untuk mendukung bukti infeksi Chik. Pada manusia virus Chik menyebabkan sakit setelah 48 jam digigit nyamuk. Masa inkubasi virus Chik antara 2-3 hari (1-12 hr). Pada anak dimulai dengan demam yang terjadi secara akut diikuti dengan nyeri kepala, mialgia dan artralgia, yang melibatkan beberapa sendisendi kecil pada jari-jari tangan, pergelangan tangan dan kaki meningkat dengan aktivitas dan 1181

berkurang/menghilang saat istirahat. Artralgia biasanya sembuh dalam 1 minggu setelah dimulai, namun dapat menetap sampai beberapa minggu. Saat muncul ruam makulopapular biasanya diikuti dengan limfadenopati. Nyeri kepala, nyeri retro orbital, anoreksia, mual dan muntah, nyeri perut dan gejala umum lain yang muncul pada infeksi virus mungkin terjadi namun tidak dalam bentuk yang berat. Ruam yang terjadi seringkali sulit dibedakan dengan ruam pada infeksi Dengue. Tetapi pada Chikungunya tidak pernah dilaporkan kejadian hematemesis melena dan syok. Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan darah pada demam Chik tidak khas. Penelitian yang ada menunjukkan bahwa jumlah leukosit dan trombosit dalam batas normal. Leukopenia dengan limfositosis relatif dapat terjadi pada hari ke 3-6 sejak demam. Kenaikan Hct terjadi namun secara statistik tidak bermakna. Diagnosis serologi seperti ELISA, uji inhibisi aglutinasi, uji fiksasi komplemen serta PCR dapat dipakai sebagai pemeriksaan untuk penunjang diagnosis. Kematian jarang terjadi pada infeksi Chikungunya. Terapi Terapi medikamentosa diberikan untuk tujuan simtomatik dan suportif meliputi tirah baring, analgetik mungkin diperlukan untuk mengurangi rasa nyeri. Contoh kasus STUDI KASUS: CHIKUNGUNYA Arahan Baca dan lakukan analisa terhadap studi kasus secara perorangan. Apabila peserta lain dalam kelompok sudah selesai membaca contoh kasus, jawab pertanyaan yang diberikan. Gunakan langkah dalam pengambilan keputusan klinik pada saat memberikan jawaban. Kelompok yang lain dalam ruangan bekerja dengan kasus yang sama atau serupa. Setelah semua kelompok selesai, dilakukan diskusi studi kasus dan jawaban yang dikerjakan oleh masing-masing kelompok. Studi kasus Seorang anak laki-laki umur 7 tahun 5 bulan, datang berobat dengan keluhan demam 3 hari. Demam turun jika diberi obat penurun panas. Anak mengeluh nyeri kepala, nyeri otot dan nyeri pada sendi-sendi kecil pada jari-jari tangan, pergelangan tangan dan kaki meningkat jika melakukan aktivitas dan berkurang/menghilang saat istirahat. Penilaian 1. Apa penilaian saudara terhadap keadaan anak tersebut? 2. Apa yang harus segera dilakukan berdasarkan penilaian saudara? Diagnosis (identifikasi masalah dan kebutuhan) Jawaban Deteksi gejala-gejala yang timbul 1182

Hasil penilaian yang ditemukan, Kesadarankompos mentis, suhu 40 0 C, nafas cepat, nadi 128 x/m isi kuat, teratur dan tekanan 110/70 mmhg Nyeri tekan pada otot gastroknemius 3. Berdasarkan pada hasil temuan, apakah diagnosis anak tersebut? Jawaban a. Chikungunya Pelayanan (perencanaan dan intervensi) 4. Berdasarkan diagnosis tersebut bagaimana tata laksana pasien? Jawaban: simtomatik dan suportif meliputi tirah baring, analgetik mungkin diperlukan untuk mengurangi rasa nyeri. Tujuan pembelajaran Proses, materi dan metoda pembelajaran yang telah disiapkan bertujuan untuk alih pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang terkait dengan pencapaian kompetensi dan keterampilan yang diperlukan dalam mengenali dan memberikan tata laksana Chikungunya yang telah disebutkan. 1. Mengetahui patogenesis Chikungunya serta komplikasinya 2. Menegakkan diagnosis Chikungunya 3. Memberikan tata laksana Chikungunya 4. Memberikan penyuluhan upaya antisipasi penularan dan pengobatan karier. Evaluasi Pada awal pertemuan dilaksanakan penilaian awal kompetensi kognitif dengan kuesioner 2 pilihan yang bertujuan untuk menilai sejauh mana peserta didik telah mengenali materi atau topik yang akan diajarkan. Materi esensial diberikan melalui kuliah interaktif dan small group discussion, pembimbing akan melakukan evaluasi kognitif dari setiap peserta selama proses pembelajaran berlangsung. Membahas instrumen pembelajaran keterampilan (kompetensi psikomotor) dan mengenalkan penuntun belajar. Dilakukan demonstrasi tentang berbagai prosedur dan perasat untuk memberikan tata laksana demam Chikunguya. Peserta akan mempelajari prosedur klinik bersama kelompoknya (Peer-assisted Learning) sekaligus saling menilai tahapan akuisisi dan kompetensi prosedur pada pasien demam tifoid. Peserta didik belajar mandiri, bersama kelompok dan bimbingan pengajar/instruktur, baik dalam aspek kognitif, psikomotor maupun afektif. Setelah tahap akuisisi keterampilan maka peserta didik diwajibkan untuk mengaplikasikan langkah-langkah yang tertera dalam penuntun belajar dalam bentuk role play diikuti dengan penilaian mandiri atau oleh sesama peserta didik (menggunakan penuntun belajar) Penilaian kompetensi pada akhir proses pembelajaran o Ujian OSCE (K, P, A) dilakukan pada tahapan akhir pembelajaran oleh kolegium o Ujian akhir stase, setiap divisi/ unit kerja di sentra pendidikan Peserta didik dinyatakan mahir (proficient) setelah melalui tahapan proses pembelajaran, 1183

a. Magang : peserta dapat menegakkan diagnosis dan memberikan tata laksana Chikungunya dengan arahan pembimbing b. Mandiri: melaksanakan mandiri diagnosis dan tata laksana Chikungunya Instrumen penilaian Kuesioner awal Instruksi: Pilih B bila pernyataan benar dan S bila pernyataan salah 1. Anak yang terkena Chikungunya biasanya mengeluh demam tinggi dan nyeri otot. B/S. Jawaban B. 2. Penyakit Chikungunya harus diwaspadai oleh karena sering menyebabkan kematian. B/S. Jawaban S. 3. Vektor penyebab penyebaran infeksi virus Chikungunya adalah nyamuk Aedes Aegypti. B/S. B/S. Jawaban B. 4. Virus Chikungunya hanya ada di Indonesia. B/S. Jawaban S. 5. Gejala penyakit Chikungunya selalu disertai perdarahan seperti demam berdarah dengue. B/S. Jawaban S. Kuesioner tengah MCQ 6. Manifestasi gejala klinis penyakit Chikungunya adalah sebagai berikut: a. Demam, yeri orbita, nyeri otot dan sendi b. Perdarahan c. Syok d. Batuk-pilek 7. Pemeriksaan penunjang untuk mendukung diagnosis Chikungunya: a. ELISA dan PCR b. uji inhibisi aglutinasi c. uji fiksasi komplemen d. Semua benar 8. Tata laksana penyakit Chikungunya adalah: a. Suportif b. Perlu pemberian antibiotik c. Antibiotik dan suportif d. Bukan salah satu di atas 9. Penyakit Chikungunya ditemukan di daerah tropis, selain Indonesia, yaitu: a. Filipina, Thailand b. Sri Lanka, India c. Kamboja, Vietnam dan Myanmar d. Semua benar 10. Masa inkubasi penyakit Chikungunya adalah sebagai berikut: a. 2-3 hari (1-12 hr) b. 14-16 hari c. 18-20 hari d. 21-24 hari Jawaban: 6. A 7. D 8. A 9. D 10. A 1184

PENUNTUN BELAJAR (Learning Guide) Lakukan penilaian kinerja pada setiap langkah/tugas dengan menggunakan skala penilaian di bawah ini: 1 Perlu perbaikan Langkah atau tugas tidak dikerjakan secara benar, atau dalam urutan yang salah (bila diperlukan) atau diabaikan 2 Cukup Langkah atau tugas dikerjakan secara benar, dalam urutan yang benar (bila diperlukan), tetapi belum dikerjakan secara lancar 3 Baik Langkah atau tugas dikerjakan secara efisien dan dikerjakan dalam urutan yang benar (bila diperlukan) Nama peserta Nama pasien Tanggal No Rekam Medis No. PENUNTUN BELAJAR CHIKUNGUNYA Kegiatan / langkah klinik I ANAMNESIS 1 Sapa pasien dan keluarganya, perkenalkan diri, jelaskan maksud Anda. 2 Tanyakan keluhan utama(pada umunya demam) Sudah berapa lama menderita demam? Apakah demam dialami setiap hari? Bila demam terjadi setiap hari dan lebih dari 7 hari: Apakah pada 5-7 hari pertama demam yang terjadi naik turun? atau terus menerus? Bila demam naik turun, apakah demam meningkat pada senja malam hari? Pada saat demam: apakah diukur dengan termometer? Bila tidak, apakah disertai dengan gelisah, flushing, fotofobia? Apakah sudah diberi penurun demam? Sebutkan. Bila setelah diberi obat, demamnya turun, berapa jam kemudian timbul kembali demam? Setelah 5 7 hari apakah demam yang terjadi terus menerus (pagisiang-sore-malam)? 3 Apakah demam badan disertai: mengigau atau letargi? 4 Apakah disertai dengan nyeri kepala terutama daerah frontal (untuk anak besar)? 5 Apakah disertai nyeri perut? 6 Apakah disertai nyeri otot? Apakah disertai nyeri pada pergelangan sendi tangan dan kaki? 7 Apakah nafsu makan menurun? 16 Apakah ada yang menderita sakit serupa di lingkungan keluarga/ Kesempatan ke 1 2 3 4 5 1185

tetangga /sekolah? II PEMERIKSAAN JASMANI 1 Terangkan bahwa anda akan melakukan pemeriksaan jasmani 2 Tentukan keadaan sakit: ringan/sedang/berat 3 Lakukan pengukuran tanda vital: kesadaran, tekanan darah, laju nadi, laju pernafasan, & suhu tubuh 4 Periksa leher:bila ada limfadenopati, sebutkan: ukuran, konsistensi, perlekatan/tidak, dan rasa sakit 5 Ekstremitas/daerah terbuka lain: adakah nyeri otot, nyeri pergelangan sendi tangan dan kaki? III PEMERIKSAAN LABORATORIUM 1 Periksa darah lengkap 4 Periksa serologi rapid diagnostic test Chikungunya IV DIAGNOSIS 1 Berdasarkan hasil anamnesis: sebutkan. 2 Berdasarkan yang ditemukan pada pemeriksaan jasmani: sebutkan. 3 Laboratorium: anemi? lekopeni? trombositopeni? eosinofilia? 4 Pemeriksaan serologis V TATA LAKSANA 1 Tirah baring, diet yang mudah dicerna dan analgetik VI PENCEGAHAN 1 Jelaskan bahwa manusia merupakan satu-satunya reservoir bagi kuman penyebab Chikungunya, sehingga penularan hanya mungkin terjadi dari manusia (pasien dan karier/pembawa) 2 Jelaskan mengenai faktor-faktor yang mempermudah terjadinya penularan Sanitasi lingkungan yang buruk Sanitasi pribadi yang kurang baik termasuk kebiasaan cuci tangan, memasak, dan jajan 1186

DAFTAR TILIK Berikan tanda dalam kotak yang tersedia bila keterampilan/tugas telah dikerjakan dengan memuaskan, dan berikan tanda bila tidak dikerjakan dengan memuaskan serta T/D bila tidak dilakukan pengamatan Memuaskan Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun Tidak Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai dengan T/D memuaskan Tidak diamati prosedur standar atau penuntun Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian oleh pelatih Nama peserta didik Nama pasien Tanggal No Rekam Medis DAFTAR TILIK CHIKUNGUNYA Hasil penilaian No. Langkah / kegiatan yang dinilai Tidak Memuaskan memuaskan I ANAMNESIS 1 Sikap profesionalisme - Menunjukkan penghargaan - Empati - Kasih sayang - Menumbuhkan kepercayaan - Peka terhadap kenyamanan pasien - Memahami bahasa tubuh 2 Menarik kesimpulan mengenai tipe demam 3 Mencari gejala lain chikungunya: nyeri kepala, nyeri perut, anoreksi, gangguan kesadaran, konstipasi 4 Mencari faktor-faktor yang mempermudah penularan: sanitasi lingkungan dan pribadi 7 Mencari sumber penularan II PEMERIKSAAN FISIK 1 Sikap profesionalisme - Menunjukkan penghargaan - Empati - Kasih sayang - Menumbuhkan kepercayaan - Peka terhadap kenyamanan pasien - Memahami bahasa tubuh 2 Menentukan kesan sakit 3 Pengukuran tanda vital 4 Pemeriksaan sklera Tidak diamati 1187

5 Pemeriksaan konjungtiva palpebra 6 Pemeriksaan rongga mulut/lidah 7 Pemeriksaan leher limfadenopati 8 Pemeriksaan nyeri sendi 9 Pemeriksaan nyeri otot 10 Mencari bekas gigitan serangga III USULAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM Keterampilan dalam memilih rencana pemeriksaan (selektif dalam memilih jenis pemeriksaan) IV DIAGNOSIS Keterampilan dalam memberikan argumen dari diagnosis kerja yang ditegakkan V TATA LAKSANA PENGELOLAAN 1 Memilih jenis pengobatan atas pertimbangan keadaan klinis, ekonomi, nilai yang dianut pasien, pilihan pasien, dan efek samping 2 Memberi penjelasan mengenai pengobatan yang akan diberikan 3 Memantau hasil pengobatan VI PENCEGAHAN Menerangkan cara penularan, faktor-faktor yang mempermudah penularan, peran karier, dan vaksinasi. Peserta dinyatakan Layak Tidak layak melakukan prosedur Tanda tangan pembimbing (Nama jelas) PRESENTASI Power points Lampiran : skor, dll Tanda tangan peserta didik (Nama Jelas) Kotak komentar 1188