UKDW PENDAHULUAN. GEDUNG GEREJA GKST BUKIT MORIA di KOTA PALU SULAWESI TENGAH CHRISMANTO LAULA PULAU SULAWESI KOTA PALU

dokumen-dokumen yang mirip
IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Dengan populasi penduduk

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. daerah transit kegiatan perekonomian antara Pulau Sumatera dan Jawa, B. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Barat

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

PERANCANGAN GEREJA GPdI JEMAAT HOSANA JL. CIBANGKONG NO.6, BANDUNG

dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain yang berada di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

UKDW. Tahap Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN. sejak berabad-abad silam dan beberapa diantaranya sekarang sudah menjadi aset

BAB III ANALISA. ±4000 org b. Debarkasi Penumpang

Bab I Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Susukan merupakan salah satu Kecamatan yang berada di

BAB I MELIHAT SUNGAI DELI SECARA KESELURUHAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,


BAB III TINJAUAN WILAYAH YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Riau. Kecamatan ini meliputi beberapa Kelurahan atau Desa dengan luas wilayah

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. kebudayaan, kota ini merupakan pusat kegiatan perekonomian daerah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Propinsi Lampung. Oleh

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Perawang Barat maju pesat dalam pembangunan maupun perekonomian, hal ini didukung

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

GEREJA KATOLIK SANTO PAULUS DI PRINGGOLAYAN, BANTUL

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PAUH JALAN JALA TERJUN MEDAN. dengan Dusun 1 Pauh jadi kebanyakan orang orang menyebut desa ini dengan

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM. A. Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Tanjung Ratu Ilir. Ratu Ilir terdiri dari 7 (tujuh) dusun. Ketujuh dusun tersebut ialah :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Latarbelakang Pengadaan Proyek

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN SEDANAU KECAMATAN BUNGURAN BARAT KABUPATEN NATUNA

KL 4099 Tugas Akhir. Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari. Bab 2 GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

BAB I PENDAHULUAN TAMAN BACAAN DI PATI

BAB I PENDAHULUAN. Kota merupakan salah satu wilayah hunian manusia yang paling kompleks,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DESA TANJUNG BERULAK KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling merupakan kecamatan hasil

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB II GAMBARAN UMUM DESA BANTAN AIR KECAMATAN BANTAN. Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis yang mempunyai jumlah penduduk

IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Selain


GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Oleh karena

BAB III PROGRAM RANCANGAN. secara resmi setelah disetujuinya Undang Undang No.38 Tahun 2000 tentang

BAB I PENDAHULUAN. berubah dibandingkan dengan perancangan bangunan tempat ibadah pada masa

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. a) Kondisi Grafis Kota Bandar Lampung

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

Bentuk dan Konstruksi Bangunan Rumah Nelayan Rumput Laut, Kabupaten Bantaeng

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Pembangunan Gedung Olahraga Tipe B dan Pengembangan Fasilitas Pendukung pada Stadion Kobelete di Kabupaten Timor Tengah Selatan.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pringsewu, secara geografis Kabupaten

Kabupaten Sumba Barat Daya. Fasilitas & rambu lalulintas pada jalan menuju tempat wisata masih belum ada

PROFIL KABUPATEN KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO

Gambar 2 Peta Kelurahan Gondokusuman

BAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

III. KONFLIK SOSIAL YANG TERJADI DI MASYARAKAT PASURUAN A. Kota Pasuruan. Kota Pasuruan secara geografis berbatasan dengan:

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ketinggian 123 dari permukaan laut dengan suhu rata-rata o C dengan

Rumah Tinggal Dengan Gaya Arsitektur Bali Modern Di Denpasar

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. Mongondow Utara. Secara geografis kecamatan Bintauna berada pada 125 0

BAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN

LAPORAN PEMILIHAN LOKASI RENCANA PEMBANGUNAN PLTU NATUNA 2X7 MW

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Pulau Merbau merupakan pemekaran dari Kecamatan Merbau,

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Tanjungpinang merupakan Ibukota Provinsi Kepulauan Riau. Sesuai

IV GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kota Balikpapan di pulau Kalimantan Timur Sumber: RTRW Kota Balikpapan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sendiri masuk dalam Tahura WAR. Wilayah Tahura Wan Abdul

BAB I PENDAHULUAN KABUPATEN KUPANG KABUPATEN KUPANG

IDENTIFIKASI CIRI-CIRI PERUMAHAN DI KAWASAN PESISIR KASUS KELURAHAN SAMBULI DAN TODONGGEU KECAMATAN ABELI KOTA KENDARI. Djumiko.

BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

DAFTAR ISI. PROYEK AKHIR SARJANA... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL... xiii PENDAHULUAN Data Ukuran Lahan...

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. A. JUDUL Terminal Bus Tipe A di Surakarta, dengan penekanan pada tampilan arsitektur modern.

BAB IV GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI KOTA SURAKARTA

BAB IV KESIMPULAN. Universitas Indonesia. Kesesuaian Feng Shui..., Stephany Efflina, FIB UI, 2009

IV. KEADAAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak untuk

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai luas daratan ± 5.632,86 Km². Bali dibagi menjadi 8 kabupaten dan 1 Kota

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

IV KONDISI UMUM KAWASAN PERENCANAAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ada di kecamatan Kampar Utara yang luas wilayahnya , 75 Ha. Adapun batas-batas wilayah desa sawah:

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Benai terletak antara LS dan BT

BAB V KAJIAN TEORI. Pengembangan Batik adalah arsitektur neo vernakular. Ide dalam. penggunaan tema arsitektur neo vernakular diawali dari adanya

Gereja Katolik Paroki Rasul Barnabas di Tangerang BAB I PENDAHULUAN

BAB IV ANALISIS DATA 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penilitian Sejarah Desa Bale Luas, Batas dan Topografi Wilayah

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di

Transkripsi:

PENDAHULUAN PROFIL Kota palu secara geografis berada di wilayah kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah. Terletak di sebelah garis khatulistiwa pada astronomis 0,36º LU- 0,56º LU dan 199,45º BT- 120,01º BT. Batas-batas wilayah Kota Palu: Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Palu dan Kabupaten Donggala Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Donggala dan Provinsi Sulawesi Barat Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Parigi moutongdan Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Donggala. Luas administrasi Kota Palu sebesar 396,06 km² atau 39, 506 ha terdiri dari dataran rendah, dataran bergelombang, dan dataran tinggi. Wilayah administratif pemerintahan terdiri atas 4 kecamatan dan 43 kelurahan. PULAU SULAWESI PROVINSI SULAWESI TENGAH CHRISMANTO LAULA 21 04 1065 1

PANORAMA DALAM ARSITEKTUR Kota Palu merupakan kota yang terletak di pinggir teluk dan diapit oleh dua lembah dengan beberapa pantainya yang indah. Keindahan alam dan keanekaragaman kebudayaaa lokal yang ada, menjadikan kota ini salah satu tujuan utama pariwisata di Sulawesi Tengah. Posisinya yang terletak tepat dibagian tengah Pulau Sulawesi menjadikan wilayah ini sangat strategis dan memiliki beberapa potensi yang dapat dikembangkan. DALAM ANGKA Pantai Tanjung Karang Teluk Palu Lembah Palu Patung Kuda Talise N0 KECAMATAN IKON IKON Jembatan Ponulele PERKEMBANGAN PENDUDUK (jiwa) Tabel 1. Jumlah Penduduk di Kota Palu TINGKAT PERTUMBUHAN (%) DENGAN PEMEKARAN WILAYAH 3. LONTA RARANA (RUANG BELAKANG) 1. LONTA KARAVANA (RUANG DEPAN) PROYEKSI PENDUDUK (jiwa) 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1991 1995 1991 1997 1999 2004 2009 1 Kecamatan Palu Utara 25.032 25.317 22.521 25.785 25.894 26.220 26.547 0.85 0.98 27.627 29.331 32.407 2 Kecamatan Palu Selatan 62.818 63.118 70.177 70.778 75.016 75.452 77.843 4.54 3.64 81.011 86.007 95.026 3 Kecamatan Palu Barat 65.421 65.535 67.199 67.548 67.697 71.474 72.387 0.86 1.70 75.333 79.978 88.366 4 Kecamatan Palu Timur 50.418 50.771 51.401 51.440 51.999 51.299 51.322 0.77 0.30 53.441 56.704 62.651 (dapur & ruang terbuka) 2. LONTA TATANGANA (RUANG TENGAH) (ruang tamu, ruang makan, kamar tidur) (teras & pelataran) RUMAH SOURAJA Souraja adalah rumah bangsawan / raja yang ada di Kota Palu, karena itu diberi nama Souraja yang berarti rumah raja. Bangunan ini berupa rumah panggung yang berdiri di atas tiang kayu. Souraja kental dengan nuansa campuran Arab Melayu yang dibawa oleh orang orang Arab dan Melayu saat masa masa Islam masuk ke tanah Palu. Atapnya yang bersusun dua dan terbuat dari rumbia berfungsi untuk mengurangi hawa panas. Kolong rumah untuk memelihara ternak, juga sebagai tempat bertukang. Material dinding dan tiang penopang dipakai kayu ulin atau pohon kelapa yang memang banyak terdapat di sekitar Kota Palu. Secara keseluruhan bentuk fisik Souraja seperti bangunan Melayu, sedangkan ukiran atau detail detail arsitekturalnya Mamiliki nilai nilai Arab (Islam). 3 2 1 Eksterior KOTAMADYA PALU 203.689 204.741 211.298 215.561 220.606 224.445 226.099 2.01 1.90 237.352 252.020 278.450 Detail Arsitektural CHRISMANTO LAULA 21 04 1065 2

Tabel 2. Banyaknya Penduduk Menurut Agama yang Dianut di Kota Palu KECAMATAN Islam Protestan Katholik Hindu Buddha JUMLAH Palu Utara 26.204 11.389 207 69 13 37.882 Palu Selatan 67.653 24.372 1.557 475 506 94.563 Palu Barat 65.872 27.641 1.730 651 304 96.198 Palu Timur 46.575 15.475 1.175 313 262 63.800 KECAMATAN Musholla Masjid Tabel 3. Banyaknya Tempat Peribadatan di Kota Palu Gereja Protestan Gereja Katholik Pura Hindu Vihara Buddha klenteng Palu Utara 35 14 2 1 Palu Selatan 57 41 7 1 1 Palu Barat 72 59 5 3 1 Palu Timur 41 27 3 JUMLAH 206.304 78.877 4.669 1.508 1.085 292.443 GPID Getsemani GPID Peniel Gereja Katholik St. Paulus GKI Maesa Gereja BK GPDI Eklesia 205 141 17 4 1 1 1 WAJAH BANGUNAN GEREJA GEREJA DI SITE GKST Immanuel GKST Anugerah Masomba PETA GKST Victory Gereja Pantekosta Petra GSJA Masomba Gereja Katholik St. Maria Dominasi bentuk segitiga sama kaki (atap) dan garis vertikal (menara) pada bagian depan fasad bangunan dapat terlihat di hampir semua gereja di Kota Palu Beberapa gereja masih meletakkan menara pada bagian depan bangunan, walaupun tidak difungsikan lagi sebagai menara lonceng Bangunan bangunan gereja di Kota Palu memiliki ketinggian 6 10 meter, dengan ketinggian menara sekitar 10 12 meter GKST Effatha CHRISMANTO LAULA 21 04 1065 3

PENGERTIAN TUJUAN PENGUMPULAN DATA Gereja berasal dari kata Eklesia (Bahasa Yunani) atau Igreya (Bahasa Portugis). Kata Eklesia berasal dari kata Ek yang artinya keluar dan Kaleo yang artinya memanggil. Jadi Eklesia artinya persekutuan orang orang yang dipanggil keluar dari kegelapan datang kepada terang Allah yang ajaib. LATAR BELAKANG APA? GEREJA KENAPA? ALASAN PEMEKARAN Membangun Gedung Gereja yang dapat bersosialisasi dengan masyarakat umum serta mempunyai fasilitasfasilitas yang lebih memadai untuk jemaat TUJUAN? BAGAIMANA? PEMEKARAN GEREJA Jumlah jemaat yang semakin bertambah banyak (tahun 2011 sekitar 3.427 jiwa jemaat) Kapasitas bangunan gereja yang sudah tidak memadai lagi, maksimal 650 orang Membludaknya anggota jemaat dan simpatisan pada jam jam ibadah tertentu, khususnya pada hari hari raya Umat Kristiani Tempat parkir yang terbatas, khususnya mobil Memaksimalkn dan mengefisienkan pelayanan kepada semua anggota jemaat PRIMER Dokumentasi Observasi Wawancara Pengukuran SEKUNDER Peraturan Daerah Kota Palu TANTANGAN YANG MUNCUL? PROSES DESAIN MASALAH ARSITEKTURAL Bangunan Gereja mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya Penggunaan material lokal (mis: pohon kelapa, batu kali) Mendesain bangunan Gereja di lahan yang berkontur Memaksimalkan fungsi ruang dengan keterbatasan lahan PENDAHULUAN (latar belakang, profil kota palu, kota palu dalam arsitektur, kota palu dalam angka) TEORI (teori tentang gereja, simbol simbol dalam kekristenan, studi preseden) ANALISIS SITE (fasad bangunan sekitar site, ketinggian & fungsi bangunan, data primer & sekunder, kesimpulan, evaluasi arsitektural) PROGRAMMING (kegiatan gereja, kelompok kegiatan, kelompok ruang, hubungan antar ruang, persyaratan ruang, besaran ruang, zoning) KONSEP (penerapan simbol simbol gereja, pemilihan bentuk dan material bangunan, konstruksi bangunan, utilitas) GEREJA EFFATHA (1986) GEREJA ANUGERAH MASOMBA (2000) GEREJA VICTORY (2006) GEREJA BUKIT MORIA (MENYUSUL) GEREJA IMMANUEL (1965) PEMEKARAN JEMAAT CHRISMANTO LAULA 21 04 1065 4

GEREJA BARU TINJAUAN SITE Jemaat Immanuel adalah jemaat induk/ asal dari Jemaat Bukit Moria, Jemaat Immanuel terbagi menjadi 17 kelompok pelayanan. Jemaat yang berada di sekitar site Gereja Bukit Moria ini adalah salah satu kelompok (kelompok 15) dari 17 kelompok pelayanan Jemaat Immanuel Palu. Lokasi Site Gereja Bukit Moria Palu Jarak antara site Gereja Bukit Moria dan Gereja Immanuel kira kira 1o menit dengan naik kendaraan bermotor. GEREJA INDUK U KD W Jemaat Bukit Moria sampai saat ini untuk sementara masih beribadah raya minggu di Gereja Immanuel sampai jemaat memiliki bangunan gereja sendiri. Gereja Immanuel adalah Gereja Protestan modern beraliran teologi calvinis. Lokasi Gereja Immanuel Palu BANGUNAN SEKITAR SITE Beberapa alasan yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan site: Jarak gereja lama yang terlalu jauh Izin pembangunan rumah ibadah yang sulit didapatkan di lokasi lain Harga tanah di tengah kota yang terlalu mahal Site gereja harus cukup luas untuk mewadahi peribadatan 1 kelompok KONDISI SITE jemaat (± 500 org) Site gereja yang akan dibangun dekat dengan pemukiman jemaat Site gereja dekat dengan jalan arteri kota Akses transportasi yang mudah CHRISMANTO LAULA 21 04 1065 5