Tabel 1.1 Volume Impor Gandum di Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, salah satu industri yang berkembang sangat pesat adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

EVALUASI KARAKTERISTIK FISIK, KIMIA DAN SENSORI ROTI DARI TEPUNG KOMPOSIT BERAS, UBI KAYU, KENTANG DAN KEDELAI DENGAN PENAMBAHAN XANTHAN GUM

PEMBUATAN SPONGE CAKE BEBAS GLUTEN DARI TEPUNG KOMPOSIT BERAS KETAN, UBI KAYU, PATI KENTANG, DAN KEDELAI DENGAN PENAMBAHAN HIDROKOLOID

PEMBUATAN CAKE TANPA GLUTEN DAN TELUR DARI TEPUNG KOMPOSIT BERAS KETAN, UBI KAYU, PATI KENTANG, DAN KEDELAI DENGAN PENAMBAHAN HIDROKOLOID

BAB 1 PENDAHULUAN. Jajanan pasar Indonesia yang ada di tanah air kita merupakan ciri khas budaya

KADAR PROTEIN, SIFAT FISIK DAN DAYA TERIMA KULIT BAKPIA YANG DISUBSTITUSI TEPUNG JAGUNG NASKAH PUBLIKASI

KARAKTERISASI SIFAT FISIKO-KIMIA DAN SENSORI COOKIES DARI TEPUNG KOMPOSIT (BERAS MERAH, KACANG MERAH DAN MOCAF)

Bab 1 PENDAHULUAN. bahan mentah seperti beras, jagung, umbi-umbian, tepung-tepungan, sayursayuran,

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU DAN JENIS PENSTABIL DALAM PEMBUATAN COOKIES UBI JALAR

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

SUBTITUSI TEPUNG UBI JALAR PADA TEPUNG BERAS DALAM PEMBUATAN APEM DAN KUE MANGKOK

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Subordo : Leguminosinae Famili : Leguminosae Genus : Glycine Species : Glycine max (L) Merrill (Adisarwanto, 2014: 25)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Kerangka Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian, (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7 Tempat dan Waktu Penelitian.

PENGARUH SUBSTITUSI PARSIAL TELUR DENGAN ISOLAT PROTEIN KEDELAI DAN KONSENTRASI EMULSIFIER TERHADAP KARAKTERISTIK CAKE BERAS SKRIPSI

EVALUASI SUBSTITUSI TEPUNG PISANG TANDUK (Musa Corniculata Rumph) TERHADAP PROFIL FISIKOKIMIA ROTI MANIS

SUBSTITUSI TEPUNG KACANG HIJAU (Phaseolus radiathus L) DALAM PEMBUATAN BISKUIT KIMPUL (Xanthosoma sagittifolium (L) schott)

PENGEMBANGAN PROSES PENGOLAHAN TEPUNG TALAS BOGOR DALAM PEMBUATAN ROTI TAWAR: PENGARUH KONSENTRASI RAGI TERHADAP KUALITAS SKRIPSI

ABSTRAK. Kata kunci : puree labu kuning, tapioka, bika ambon.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki potensi di sektor

I PENDAHULUAN. hidup dan konsumsinya agar lebih sehat. Dengan demikian, konsumen saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

STUDI PENGARUH TEPUNG KOMPOSIT BIJI-BIJIAN DAN KONSENTRASI PENSTABIL TERHADAP MUTU MAKANAN PENDAMPING ASI-BISKUIT SKRIPSI. Oleh :

COOKIES DIET APRANATA SEMARANG SKRIPSI. Oleh :

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

OLEH: AYU ANGGRAENI HANDOKO

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang tinggi setiap kilogram berat

mi. Sekitar 40% konsumsi gandum di Asia adalah mi (Hoseney, 1994).

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian. dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan bernilai gizi tinggi seperti kacang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada sekarang ini, industri kuliner berkembang pesat di dunia, khususnya di

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup saja, tetapi seberapa besar kandungan gizi

PEMBUATAN MIE INSTAN DARI TEPUNG KOMPOSIT BIJI-BIJIAN

BAB I PENDAHULUAN. berbentuk semi padat yang biasa dikonsumsi sebagai makanan selingan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi

PEMANFAATAN TEPUNG UBI JALAR MADU (Ipomea batatas var Kretek) SEBAGAI PENGGANTI TEPUNG TERIGU DAN GULA DALAM PEMBUATAN ROTI TAWAR KAYA BETAKAROTEN

KARAKTERISTIK DAN UJI PENERIMAAN KONSUMEN TERHADAP DONAT SUBSTITUSI TEPUNG JALEJO HINGGA 50 PERSEN

PEMBUATAN ROMO (ROTI MOCAF) YANG DIPERKAYA DENGAN TEPUNG KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) SEBAGAI SUMBER PROTEIN SKRIPSI OLEH:

PEMANFAATAN TEPUNG KACANG KORO PEDANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Pola Konsumsi Pangan Sumber Karbohidrat Tahun Sumber : Susenas ; BPS diolah BKP Kementan

BAB I PENDAHULUAN. dibuat dengan menambahkan santan, gula merah, daun pandan dan. pisang.menurut Veranita (2012), bolu kukus adalah bolu yang berbahan

1 I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tabel 1.1 Daftar Impor Bahan Pangan Indonesia Tahun

SURAT PERNYATAAN. Bukit Jimbaran, Oktober 2016 I GUSTI AYU MADE NADYA CITRA D. NIM

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Pengolahan Non Migas Menurut Cabang Industri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .

ESTABLISHMENT OF QUALITY ATTRIBUTES STANDARD OF RAMBAK CRACKER

PEMANFAATAN MIKROALGA Spirulina sp DALAM FORMULASI BUTTER COOKIES: STUDI KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN SENSORI

FORMULASI COOKIES DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG KACANG MERAH : EVALUASI SIFAT SENSORIS, FISIK, DAN KIMIA SKRIPSI

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG KULIT ARI BIJI KEDELAI SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI TERHADAP KUALIITAS CHOUX PASTRY KERING

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PENGGUNAAN BUBUR BUAH LABU KUNING KUKUS SEBAGAI FAT REPLACER TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK REDUCED FAT COOKIES JAGUNG

I. PENDAHULUAN. (1995) roti adalah produk yang diperoleh dari adonan tepung terigu yang. makanan lain dan bahan tambahan makanan yang diizinkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. namun WHO menetapkan remaja (adolescent) berusia antara tahun.

PENGGUNAAN TEPUNG JALEJO (JAGUNG, KEDELAI, KACANG HIJAU) SEBAGAI BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN DONAT

PENGARUH LAMA PENGERINGAN KENTANG DAN PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG KENTANG TERHADAP MUTU COOKIES KENTANG

OLEH : GLADYS AMANDA WIJAYA

PERBANDINGAN KADAR PROTEIN DAN LEMAK MI ALTERNATIF DARI PATI GANYONG (Canna edulis Ker) DAN PATI UBI KAYU (Manihot utilissima Pohl) SKRIPSI

PENGARUH SUBSTITUSI SUKROSA DENGAN FRUKTOSA PADA PROSES PEMBUATAN ROTI BERBAHAN DASAR TEPUNG TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA SKRIPSI.

I PENDAHULUAN. Umumnya dalam sebuah penelitian diawali dengan identifikasi masalah. hipotesis dan sekaligus untuk menjawab permasalahan penelitian.

Disusun Oleh : J

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BONGGOL. PISANG ( Musa paradisiaca ) TERHADAP DAYA SERAP AIR DAN DAYA TERIMA BROWNIES

PENDAHULUAN. terus melemah dan akhirnya tidak laku di pasaran. Menurut perkiraan United State Department of Agriculture (USDA)yang

PENGARUH PENAMBAHAN KOSENTRAT PROTEIN IKAN GABUS (Channa striata) TERHADAP MUTU KUE SEMPRONG. Oleh:

Effect of Substitution Soy Flour and Flour Anchovy towards Protein and Calcium Crackers

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PENGARUH RASIO TEPUNG KOMAK DENGAN TEPUNG TERIGU DAN PENGGUNAAN PUTIH TELUR TERHADAP KARAKTERISTIK BROWNIES YANG DIHASILKAN

PEMANFAATAN KONSENTRAT PROTEIN IKAN PATIN (Pangasius hypopthalmus) UNTUK PEMBUATAN BISKUIT DAN SNACK

EFEK PENAMBAHAN BREAD IMPROVER DAN SUBSTITUSI TEPUNG UBI JALAR UNGU TERHADAP KUALITAS ROTI KUKUS

I. PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhan pangan menurut Indrasti (2004) adalah dengan

KARAKTERISTIK ROTI TAWAR DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG SORGUM (Sorghum bicolor (L) MOENCH) TERFERMENTASI DAN TANPA FERMENTASI

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG SUKUN (Artocarpus altilis) DALAM PEMBUATAN MIE BASAH TERHADAP KOMPOSISI PROKSIMAT, ELASTISITAS DAN DAYA TERIMA

PENGARUH SUBSTITUSI PARSIAL TELUR DENGAN ISOLAT PROTEIN KEDELAI TERHADAP SIFAT FISIK, KIMIA, DAN ORGANOLEPTIK CAKE BERAS SKRIPSI

Padang, Maret Putri Lina Oktaviani

PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI KARBOKSIMETIL SELULOSA (CMC) TERHADAP MUTU ROTI TAWAR

PENGARUH RASIO LABU KUNING (Cucurbita moschata) DENGAN TEPUNG BERAS TERHADAP KARAKTERISTIK KUE OMBUS-OMBUS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada

OPTIMASI KONSENTRASI PENGEMULSI TERHADAP TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA ROTI TAWAR BERBAHAN DASAR TEPUNG SINGKONG

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

FORMULASI TEPUNG AMPAS TAHU DAN TERIGU TERHADAP MUTU STIK. Formulation of Tofu Cake Flour and Wheat on Stick Quality ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan

PENGARUH PENCAMPURAN TEPUNG TERIGU DENGAN TEPUNG JAGUNG DAN KONSENTRASI NATRIUM PROPIONAT TERHADAP MUTU ROTI TAWAR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH SUBSTITUSI KORO PEDANG (Canavalia ensiformis) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN SENSORI SELAI KACANG

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT.. KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR

FORMULASI COOKIES DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG KACANG MERAH DAN TEPUNG KEDELAI : EVALUASI SIFAT SENSORIS, FISIK, DAN KIMIA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kandungan protein yang tinggi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan

Food Science and Culinary Education Journal

BAB I PENDAHULUAN. yang rentan mengalami masalah gizi yaitu kekurangan protein dan energi.

Formulasi Roti Tawar dengan Subtitusi Tepung Ubi Jalar dan Tepung Tempe Kedele (Kajian terhadap Kualitas Kimiawi Roti Tawar)

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian. Oleh: NIMAS OCTAVIA

PENGARUH TINGKAT SUBSTITUSI SUKROSA OLEH SORBITOL TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK COOKIES JAGUNG REDUCED SUGAR SKRIPSI

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah bangsa yang memiliki kekayaan kuliner yang luar biasa. Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas kuliner tersendiri. (Bondan, 2014) Ragam kuliner Indonesia salah satunya dalam bentuk kudapan tradisional atau jajanan pasar. (Wiwiek, 2014: iii) Salah satu kudapan dari Indonesia adalah panada. Panada berasal dari Minahasa, Sulwesi Utara. Adonan panada terbuat dari tepung terigu yang dicampur dengan gula, garam, telur, santan dan ragi. (Tim Ide Masak, 2015: 190) Bentuknya mirip dengan pastel, teskturnya berupa roti yang diisi dengan ikan cakalang atau ikan tongkol yang sudah dibumbui dan dimasak. Adonan panada yang sudah diisi dan dibentuk digoreng hingga matang. Panada tercipta karena pengaruh Bangsa Portugis yang datang berabad abad lalu. Di Portugis, makanan sejenis ini disebut dengan empanada yang berarti isian makanan yang dibungkus roti. (Sarihusada.co.id, 2013) Penggunaan tepung terigu sebagai bahan dasar makanan menjadi suatu kebiasaan masyarakat yang sudah melekat. Tepung terigu sebagai bahan pangan telah memasuki berbagai aspek kehidupan setiap lapisan masyarakat. Konsumsi pangan berbasis terigu terus mengalami peningkatan. Gandum yang menjadi bahan dasar pembuatan tepung terigu selama ini diperoleh melalui pengimporan. Sejalan dengan meningkatnya konsumsi pangan berbasis tepung terigu, volume impor gandum juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. (DPP Serikat Pertanian Indonesia, 2012: 10) Tabel 1.1 Volume Impor Gandum di Indonesia Tahun Jumlah (ton) 2009 4,666,418 2010 4,824,049 2011 5,648,065 2012 6,827,279 Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah Pusdatin (2013) 1

2 Kedelai merupakan salah satu bahan pangan yang banyak digunakan dalam berbagai produk makanan di Indonesia. (Atman, 2014: 3) Kedelai memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan karena dapat berperan sebagai antioksidan dan menekan pembentukan kolesterol di dalam tubuh manusia. Kedelai juga mengandung berbagai mineral yang berperan dalam metabolisme tubuh, bahkan dapat menjadi salah satu asupan gizi dalam bentuk cair bagi penderita stroke. (Warisno & Kres, 2010: 18) Biji kedelai dapat diolah menjadi tepung kedelai (Atman, 2014:3), yang mulai banyak digunakan untuk pengolahan makanan antara lain biskuit dan makanan bayi. (Warisno & Kres, 2010: 121, 122) Adanya kemungkinan tepung terigu dapat disubtitusikan dengan tepung kedelai dapat mengurangi volume impor gandum, meningkatkan nilai gizi masyarakat, dan mendorong inovasi produk berbahan dasar tepung kedelai lainnya. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis akan melakukan penelitian yang berjudul Uji Organoleptik Hasil Jadi Panada Menggunakan Tepung Kedelai. Di dalam penelitian ini, kedelai dalam bentuk olahannya, yaitu tepung kedelai, akan digunakan sebagai campuran dengan perbandingan 75%, 50%, dan 25% dalam pembuatan panada yang menggunakan tepung terigu, kemudian meneliti hasil jadinya. 1.2 Formulasi Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah ada perbedaan antara aroma, rasa, tekstur, dan warna dari hasil jadi panada dengan menggunakan tepung kedelai dengan perbandingan 75%, 50%, dan 25%? 2. Yang manakah yang merupakan hasil jadi panada terbaik dari hasil jadi panada menggunakan tepung kedelai dengan perbandingan 75%, 50%, dan 25%? 1.3 Ruang Lingkup Masalah Ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Sebagai subjek yang diteliti Bahan pengganti yang digunakan adalah Tepung Kedelai.

3 2. Sebagai objek yang diteliti Produk yang akan dibuat adalah Panada. 3. Parameter yang diukur Uji organoleptik terhadap aroma, rasa, tekstur, dan warna pada Panada menggunakan tepung kedelai dengan perbandingan 75%, 50%, dan 25%. 1.4 Tujuan Penelitian Berikut ini adalah tujuan penelitian dari Uji Organoleptik Hasil Jadi Panada Menggunakan Tepung Kedelai 1. Untuk mengetahui serta membandingkan hasil jadi Panada dengan menggunakan tepung kedelai dengan perbandingan 75%, 50%, dan 25% 2. Untuk mengetahui perbandingan terbaik Panada menggunakan tepung kedelai dengan perbandingan 75%, 50%, dan 25% 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Praktisi Dengan melakukan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat praktisi, yaitu : 1. Dapat mengetahui perbedaan dalam pembuatan Panada dengan menggunakan tepung kedelai dengan perbandingan 75%, 50%, dan 25% 2. Pembaca dapat terinspirasi mengolah produk makanan lainnya dengan menggunakan tepung kedelai sebagai pengganti tepung terigu yang diharapkan disukai masyarakat dengan baik 1.5.2 Manfaat Teoritis Dengan melakukan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis, yaitu : 1. Memberikan ilmu pengetahuan kepada pembaca mengenai pembuatan Panada dengan menggunakan tepung kedelai dengan perbandingan 75%, 50%, dan 25%

4 2. Sebagai bahan pustaka untuk penelitian penelitian berikutnya 1.6 Tinjauan Pustaka UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI SPAETZLE MENGGUNAKAN TEPUNG UBI JALAR UNGU Raden Roro Eka Krisna Dwiputri 1401126644 Spaetzle adalah jenis pasta yang dikategorikan sebagai soft dumplings. Di dalam pembuatannya, salah satu bahan dasar yang digunakan adalah tepung terigu. Sangat disayangkan, bahan baku dalam pembuatan tepung terigu, gandum, terus mengalami peningkatan impor setiap tahunnya. Melalui keadaan ini, perlu pengembangan produk alternatif agar dapat mensubtitusikan tepung terigu. Kegunaan ubi jalar sebagai bahan baku sudah semakin luas pada industri makanan dan sebagai produk antara, salah satunya adalah tepung. Pada penelitian ini, ubi jalar ungu akan dijadikan pengganti tepung terigu. Penelitian ini menggunakan dua perbandingan, yaitu 15% (SpaetzleI A) dan 45% (Spaetzle B) pada tepung ubi jalar ungu yang digunakan untuk mensubtitusikan tepung terigu. Dari hasil penelitian untuk tingkat perbedaan Spaetzle A dan Spaetzle B, tidak ada perbedaan rasa maupun bentuk, namun ada perbedaan pada tekstur, warna, dan aroma. Untuk uji perbandingan rata rata Mean total, dapat disimpulkan bahwa masyarakat lebih memilih Spaetzle A dibanding Spaetzle B. (RREKD) EVALUATION OF THE NUTRITIONAL AND SENSORY QUALITY OF FUNCTIONAL BREADS PRODUCED FROM WHOLE WHEAT AND SOYA BEAN FLOUR BLENDS Joel Ndife*, L. O. Abdulraheem and U. M. Zakari Department of Food Technology, Kaduna Polytechnic, Kaduna State, Nigeria. Accepted 21 July, 2011 The use of whole wheat and soybean flour blends in the production of functional breads was studied. The flour blends of whole wheat and soybean were composites at replacement levels of 10, 20, 30 and 40% while the whole

5 wheat flour bread (sample A) served as control. The proximate composition of the various flour blends used for the preparation of the breads were determined using standard methods. The bread loaves were produced using the straight-dough procedure and were subsequently evaluated for their nutritional composition and sensory attributes. The physico-chemical analyses results obtained showed an increase in the range of 11.0% for moisture, 4.37% for protein, 2.40% for fat, 2.35% for crude fibre, 0.85% for ash and a decrease in carbohydrate and energy contents by 20.92 and 44.60% respectively. There was also a decrease in bread volume and dough expansion by 64.50 and 13.0% respectively, with progressive inclusion of the soybean flour. The sensory analysis showed that there was no significant difference observed between the whole wheat bread and the soy bread samples in the sensory attributes of crust colour and crumb appearance, While significant difference (p<0.05) was observed in texture, flavour and overall preference respectively. It was concluded that a substitution of 10% soy flour into wheat flour gave the bread with the best overall quality acceptability. 1.7 Sistematika Penulisan Penelitian yang dilakukan akan disusun secara sistematis dan dituangkan melalui karya ilmiah dalam lima bab, sebagai berikut: Bab 1 Bab ini berisi pendahuluan yang berisikan latar belakang masalah / isu pokok, formulasi masalah, ruang lingkup masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan tinjauan pustaka. Bab2 Bab ini berisi informasi tentang pengenalan dasar tepung kacang kedelai, teori dasar pembuatan tepung kedelai, serta resep dan teori dasar dalam pembuatan Panada berdasarkan landasan dan gagasan dari para ahli.

6 Bab 3 Bab ini berisi tentang metode penelitian yang akan dilakukan oleh penulis. Penulis melakukan penelitian secara studi pustaka dan di lapangan dalam pembuatan Panada dengan menggunakan tepung kedelai. Bab 4 Bab ini berisi pembahasan dan analisis mengenai hasil hasil yang telah diperoleh berdasarkan penelitian Uji Organoleptik Hasil Jadi Panada Menggunakan Tepung Kedelai melalui uji kesukaan, metode pengumpulan data berupa eksperimen, kepustakaan dan kuisioner, dan metode analisis data yaitu analisis deskriptif statistik dan frekuensi. Bab 5 Bab ini berisi tentang kesimpulan dari pembahasan dari bab bab sebelumnya, dan saran penelitian yang telah dilakukan oleh penulis yang dapat diterapkan demi penyempurnaan produk yang telah diteliti sebagai hasil pemikiran yang diambil dari kesimpulan dan proses penelitian.