BAB III METODE PENELITIAN 2.1 Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya. Paradigma menunjukan pada mereka apa yang penting, absah, dan masuk akal. Paradigma juga bersifat normatif, menunjukan kepada praktisinya apa yang harus dilakukan tanpa perlu melakukan pertimbangan eksistensial atau epitemologis yang panjang. 1 Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivis. Paradigma konstruktivis, yaitu paradigma yang hampir merupakan antitesis dari paham yang meletakkan pengamatan dan objektivitas dalam menemukan suatu realitas atau ilmu pengetahuan. Peneliti berusaha mengandalkan sebanyak mungkin pandangan partisipan tentang situasi yang tengah diteliti. Dalam konteks konstruktivisme, peneliti memiliki tujuan utama, yakni berusaha memaknai (menafsirkan) maknamakna yang dimiliki orang lain tentang dunia ini. 2 1 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003, hal. 9 2 John W. Creswell, Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2010, hal. 11-12 42
43 2.2 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penggambaran pengalaman dan pemahaman berdasarkan hasil pemaknaan sebagai bentuk pengalaman sesuai dengan karakteristik sasaran penelitian. Peneltian kualitatif deskriptif tidak hanya mengemukakan berbagai tindakkan yang tampak oleh kasat mata saja, sebagaimana dikatakan Bailey (1982), penelitian kualitatif deskriptif selain mendiskusikan berbagai kasus yang sifatnya umum tentang fenomena sosia l yang ditemukan, juga harus mendeskripsikan hal-hal yang besifat spesifik yang di cermati dari sudut kemengapaan dan kebagaimanaan, terhadap suatu realitas yang terjadi baik perilaku yang ditemukan dipermukaan lapisan sosial, juga yang tesembunyi di balik sebuah perilaku yang ditunjukkan. 3 Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif, dikarenakan ada beberapa pertimbangan diantaranya adalah penelitian ini bersifat menguraikan suatu hal dengan apa adanya, maksudnya adalah data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata atau penalaran, potongan adegan gambar dan bukan angka-angka. 2.3 Metodologi Penelitian Penelitian ini menggunakan metode naratif dengan pendekatan kualitatif. Metode analisis naratif lebih melihat bagaimana (how) dari suatu pesan atau teks komunikasi. Dengan metode ini, tidak hanya diketahui 3 Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif, Referensi (GP Press Group), Jakarta, 2013, hal. 11
44 pesan apa saja yang terkandung dalam film, tetapi bagaimana pesan itu dikemas dan diatur sedemikian rupa dalam bentuk cerita. Melalui analisis naratif tidak hanya mengetahui isi teks. Tetapi bagaimana juga pesan itu disampaikan lewat cerita. Analisis naratif lebih melihat bagaimana isi pesan yang akan diteliti. Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis menyesuaikan pada penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis naratif. Analisis ini merupakan suatu metode analisis naratif pesan dalam suatu film yang sistematis dan menjadi petunjuk mengamati serta menganalisis pesan-pesan tertentu yang disampaikan oleh komunikator. Dalam pendekatan ini, penulis menggunakan metode yang tidak melihat pada angka-angka, tetapi langsung dinarasikan dalam bentuk memahami makna sehingga menghasilkan gaya deskriptif yang dapat menggambarkan secara luas tentang isi nilai toleransi dari film Bulan Terbelah di Langit Amerika. Tzvetan Todorov; mengatakan bahwa semua cerita dimulai dengan keseimbangan dimana beberapa potensi pertentangan berusaha diseimbangkan pada suatu waktu. Teorinya mungkin terdengar seperti klise bahwa semua cerita punya awal, pertengahan dan sebuah akhir. Ide keseimbangan menandai sebuah keadaan, dalam sebuah cara-cara tertentu. 4 4 Gill Branston and Roy Stafford, op. cit. hal 36
45 2.4 Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah film Bulan Terbelah di Langit Amerika, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah setiap potong adegan visual ataupun narasi dialog dalam film Bulan Terbelah di Langit Amerika yang berkaitan dengan nilai toleransi yang ada dalam film Bulan Terbelah di Langit Amerika. 2.5 Teknik Pengumpulan Data 2.5.1 Data Primer Data primer adalah berupa data yang diperolah dari rekaman video film Bulan Terbelah di Langit Amerika. Rekaman berasal dari DVD ini kemudian dibagi per scene dan dipilih adegan-adegan yang sesuai dengan rumusan masalah, yang digunakan untuk penelitian. 2.5.2 Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen atau literatur-literatur yang mendukung data primer seperti buku-buku, yang sesuai dengan penelitian, artikel, kamus, internet dan lain sebagainya, yang membahas tentang film secara umum dan khusus film ini, atau tentang narasi itu sendiri.
46 2.6 Teknik Analisis Data Analisa data dalam penelitian ini dengan cara mengumpulkan datadata yang terkait kemudian diklasifikasikan sesuai dengan model analisis yang digunakan oleh Tzvetan Todorov dan Vlidamir Propp dengan menambahkan film tersebut menjadi tiga alur dan karakter tokoh. Alur pertama yaitu, alur awal yang berisikan tentang pendahuluan dalam pengenalan cerita. Alur kedua yaitu, alur tengah yang berisikan tentang perkembangan konfik. Alur ketiga yaitu, alu akhir yang berisikan tentang penyelesaian masalah. Setelah itu, pengkajian bukan hanya menganalisis alur cerita semata, tetapi juga menganalisis karakter tokoh pada film Bulan Terbelah di Langit Amerika yang akan dikaitkan dengan nilai toleransi.