BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MURABAHAH. kata ribh yang artinya keuntungan. Sedangkan secara istilah, pengertian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KONSEP PEMBIAYAAN MURABAHAH MENURUT FIQIH ISLAM

BANK SYARIAH. Dosen Pengampu : Dra. SITI MUHAYATI, M.A. Disusun Oleh : FAJAR SUMANTO

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk sosial, di mana

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

1. Analisis Hukum Islam Terhadap Bentuk Dan Tata Cara Akad Ija>rah Sale. menghadapi resiko-resiko yang disebabkan karena suatu musibah yang

BAB IV ANALISIS BAGI HASIL PADA AKAD APLIKASI MULTI SUKUK DALAM PRESPEKTIF HUKUM ISLAM

IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DI BMT NU SEJAHTERA MANGKANG KOTA SEMARANG DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

TADZKIROH DEWAN SYARI AH PUSAT PARTAI KEADILAN SEJAHTERA NOMOR: 10/TK/DSP-PKS/1430H TENTANG FASILITAS KREDIT BANK KONVENSIONAL

BAB IV. A. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Barang Promo di Sophie Martin Bc Kho Pwee Bing Surabaya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENALTI PADA NASABAH YANG MELUNASI HUTANG SEBELUM MASA JATUH TEMPO DI BANK DANAMON SIMPAN PINJAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PRULINK. SYARIAH RUPIAH FIXED INCOME FUND di PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE SYARIAH SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SALE AND LEASE BACK (BA I DAN IJA>RAH) DI BEI (BURSA EFEK INDONESIA) DI SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTIM JUAL BELI HASIL PERKEBUNAN TEMBAKAU DI DESA RAJUN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP

BAB I PENDAHULUAN. E-Commerce bukan sesuatu hal yang asing bagi kalangan dunia bisnis

FATWA DSN MUI. Fatwa DSN 01/DSN-MUI/IV/2000: Giro. 1. Giro yang tidak dibenarkan secara syari'ah, yaitu giro yang berdasarkan perhitungan bunga.

BAB II UJRAH DAN H{IWA>LAH DALAM HUKUM ISLAM

BAB II JUAL BELI DAN AKAD DALAM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. dan watak yang berbeda-beda. Namun, kesemuanya itu telah diciptakan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II REGULASI PERBANKAN SYARI AH DAN CARA PENYELESAIANNYA. kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka

AL MURABAHAH DOSEN PENGAMPU H. GITA DANUPRANATA OLEH MELINDA DWIJAYANTI ( ) DHYKA RACHMAENI ( )

BAB IV ANALISIS PENERAPAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT EL LABANA SERTA KAITANYA DENGAN FATWA DSN MUI NO.04 TAHUN 2000

Murabahah adalah salah satu bentuk jual beli yang bersifat amanah.

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

BAB I PENDAHULUAN. satu yang diutamakan, karena hal itu yang menentukan berhasil atau gagalnya

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

Konversi Akad Murabahah

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus be

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DENDA YANG TIDAK UMMAT SIDOARJO. Keuangan Syariah dalam melakukan aktifitasnya yaitu, muraba>hah, ija>rah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI SUKU CADANG MOTOR HONDA DI DEALER HONDA CV. SINARJAYA KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut dikarenakan dari hasil penyaluran pembiayaan bank dapat

RESCHEDULING PEMBIAYAAN MURA<BAHAH MUSIMAN

BAB IV PENERAPAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN AL QARDH. A. Analisis Penerapan Akta Jaminan Fidusia dalam Perjanjian Pembiayaan Al

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP SYARI AH TERHADAP KEPUASAN NASABAH KPR DI BNI SYARI AH CABANG SEMARANG.

BAB I PENDAHULUAN. menetapkan perbankan syariah sebagai salah satu pilar penyangga dual-banking

BAB II LANDASAN TEORI. pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GARANSI DALAM JUAL BELI HARDWARE KOMPUTER

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV. A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Jl. Raya Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR

BAB II MURA>BAH}AH DALAM FATWA DSN-MUI. berasal dari kata ribhu (keuntungan). Sehingga mura>bah}ah berarti saling

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah [2]: 275: &$!%#*#$ 234 +#,-.,(/01 '() )5'(2%6.789:;<= & #AB7CDE3" Orang yang makan (mengambil) riba ti

BAB IV. pembiayaan-pembiayaan pada nasabah. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan

$!%#&#$ /0.#'()'*+, *4% :;< 63*?%: #E Orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

A. Analisis Terhadap Sanksi Pidana Pelanggaran Program Komputer / Software. Tanpa Izin dalam Pasal 72 UU No. 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta

BAB II LANDASAN TEORI. diberikan oleh pemilik dana kepada pengguna dana. Bank percaya kepada

BAB II INVESTASI BAGI HASIL DALAM AKAD MUD{A<RABAH. the addition to the total physical stock of capital. It signifies the new

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. dan bukan sebagai penolong yang dapat menyelesaikan semua permasalahan,

dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus be

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi Syariah (AS), Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), dan Unit Simpan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Bank dapat menghimpun dana dari masyarakat secara langsung dari

ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NO

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KERANGKA TEORITIK. subkomponen-subkomponen yang saling berkaitan dan saling. dan berusaha mencapai suatu tujuan.

RESCHEDULING NASABAH DEFAULT PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH

secara tunai (murabahah naqdan), melainkan jenis yang

BAB III LUMAJANG. berbeda beda untuk jangka waktu cicilan yang berbeda. Penerapan keuntungan transaksi pembiayaan mura>bah{ah ditetapkan

4. Firman Allah SWT tentang perintah untuk saling tolong menolong dalam perbuatan positif, antara lain QS. al- Ma idah [5]: 2:./0*+(,-./ #%/.12,- 34 D

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas generasi mendatang, termasuk perannya sebagai pemantapan jati diri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan jumlah penduduk yang makin meningkat/padat,

Dan Janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfa at) sampai ia dewasa penuhilah janji; sesungguhnya janji

BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB I PENDAHULUAN. sekundernya, contohnya keinginan memiliki mobil, motor, HP dan lain-lain, hal pokok yang melekat pada setiap manusia.

BAB IV. A. Analisis Terhadap Akad Pembiyaan Murabahah di Koperasi Jasa. Keuangan Syari ah Baitut Tamwil Muhammadiyah Tersono

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, bukan hanya dalam permasalahan ibadah ubūdiyah saja

BAB II KONSEP JUAL BELI DALAM HUKUM ISLAM. Secara etimologi, jual beli (البيع) adalah proses tukar menukar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT telah menjadikan manusia masing-masing saling. membutuhkan satu sama lain, supaya mereka saling tolong menolong, tukar

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

Pengertian. Dasar Hukum. QS. Al-Baqarah [2] : 275 Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan pengawasan adalah : a. Menurut Sondang P. Siagian pengawasan adalah proses pengamatan

Waspada Terhadap Riba

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Wardi dan Putri (2011) tentang Analisis

BAB II DASAR TEORI. mengandalkan pada bunga. Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang

BAB IV IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN EMAS DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN (STUDY KASUS)

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya di zaman sekarang kehidupan manusia. tidak terlepas dari kegiatan muamalat, baik itu anatara individu

II. TINJAUAN PUSTAKA

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

diinginkan nasabah kepada pihak lainnya seperti kepada supplier yang Baitul māl wa tamwīl (BMT) Amanah Ummah cabang Sukoharjo

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya agar lebih maju. pembiayaan berbasis Pembiayaan Islami.

PONDOK PESANTREN WIRAUSAHA AGROBISNIS ABDURROHMAN BIN AUF

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PERUBAHAN PENGHITUNGAN DARI SISTEM "FLAT" KE "EFEKTIF" PADA

BAB III TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA TENTANG JUAL BELI NELETHONG DI DESA TERGAMBANG KECAMATAN BANCAR KABUPATEN TUBAN

BAB IV ANALISIS MENURUT EMPAT MAZHAB TERHADAP JUAL BELI CABE DENGAN SISTEM UANG MUKA DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN BANYUPUTIH KABUPATEN SITUBONDO

BAB II JUAL BELI DAN TAKARAN DALAM HUKUM ISLAM. Jual beli dalam istilah fiqh disebut dengan al-ba>i yang berarti

BAB IV. Seperti di perbankan syari ah Internasional, transaksi mura>bah}ah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Beberapa kalangan mencurigai islam sebagai faktor penghambat

HILMAN FAJRI ( )

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan yang berarti di Indonesia maupun dunia. Ekonomi Islam juga

BAB II PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB II LANDASAN TEORI. yang disepakati. Dalam Murabahah, penjual harus memberi tahu harga pokok

(dari mengambil riba), maka bagiannya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang me

BAB II LANDASAN TEORI. yang artinya keuntungan. Sedangkan secara istilah, menurut Lukman Hakim,

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MURABAHAH A. Pengertian Secara bahasa, kata murabahah berasal dari bahasa Arab dengan akar kata ribh yang artinya keuntungan. Sedangkan secara istilah, pengertian murabahah dapat dijelaskan melalui pengertian-pengertian berikut ini: 1. Dalam bukunya, Muhammad menuliskan pengertian murabahah sebagai jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang telah disepakati. 1 2. Menurut Syafi i Antonio, murabahah secara terminology adalah jual beli barang dengan harga asal dengan tambahan harga keuntungan yang disepakati. 2 3. Menurut Hulwati, murabahah secara istilah adalah menjual suatu barang dengan harga modal ditambah dengan keuntungan. 3 Dari ketiga pengertian di atas dapat diketahui bahwasanya murabahah adalah akad jual beli terhadap sesuatu barang yang terjadi di antara dua pihak atau lebih yang mana harga penjualannya didasarkan pada adanya tambahan keuntungan yang ditambahkan pada harga asal. Tambahan keuntungan 1 Muhammad, Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syari ah, Yogyakarta: AMP YPKN, 2002 2 Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syari ah Dari Teori Ke Praktek, Jakarta: Gema Insani, 2001, hlm. 101. 3 Hulwati, Ekonomi Islam Teori dan Praktiknya dalam Perdagangan Obligasi Syari ah di Pasar Modal Indonesia dan Malaysia, Jakarta: Ciputat Press Group, 2009, hlm. 76. 15

16 tersebut harus diketahui dan disepakati oleh masing-masing pihak yang terlibat dalam akad murabahah. 4 Selain tambahan keuntungan yang harus disepakati, dalam murabahah, harga pokok suatu barang yang menjadi obyek murabahah harus diketahui oleh masing-masing pihak yang berakad. Akad murabahah harus dilakukan setelah adanya penyerahan barang dari pihak yang menyediakan barang kepada pihak yang mengajukan permohonan. Secara sederhana, akad murabahah merupakan suatu akad yang di dalamnya terkandung aspek-aspek sebagai berikut: 5 1. Pihak yang berakad 2. Barang yang menjadi obyek 3. Akad Dalam ketentuan fiqih, barang yang menjadi obyek harus merupakan barang milik orang yang menyediakan. Namun pengertian tersebut tidak berlaku kaku. Maksudnya adalah bisa saja barang tersebut tidak dibeli secara langsung oleh pihak yang menyediakan pembiayaan murabahah. Seperti misalnya pada murabahah yang mana barang dibelikan oleh pihak pemohon. 6 Akad murabahah dilakukan setelah adanya penyerahan barang yang menjadi obyek dalam akad murabahah. Oleh sebab itu, meskipun pengadaan barang (proses pembelian barang) dilakukan oleh pemohon, barang tetap harus 4 Dadan Muttaqien, Aspek Legal Lembaga Keuangan Syari ah Obligasi, Pasar Modal, Rekasadana, Finance, dan Pegadaian, Yogyakarta: Safiria Insania Press, 2009, hlm. 92-93; M. Ridwan, Manajemen Baitul Mal wa Tamwil, Yogyakarta: UII Press, 2004, hlm. 178. 5 Institite Bankir Indonesia, Konsep Produk Dan Implementasi Operasional Bank Syari ah, Jakarta: Jembatan, 2001, hlm. 76-77. 6 Abdullah Saeed, Bank Islam dan Bunga Studi Kritis Larangan Riba dan Interpretasi Kontemporer, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004, hlm. 136-140.

4 4 17 diserahkan terlebih dahulu kepada pihak yang memberikan pembiayaan sehingga akan terpenuhi syarat barang adalah milik dari pemberi pembiayaan. 7 Dengan demikian dapat diketahui bahwa murabahah adalah suatu akad dalam bidang pengadaan barang yang mana dalam akad ini obyek yang diserahkan adalah barang dan bukan uang. Hal itu juga disertai dengan adanya akad sesudah adanya penyerahan barang. Jadi, aspek barang sebagai obyek utama adalah pembeda antara akad murabahah dengan akad lain dalam muamalah. B. Dasar Hukum Tidak ada dasar hukum berupa nash yang mengatur atau menyebutkan secara jelas tentang akad murabahah. Dalam perkembangan fiqh, dasar hukum pelaksanaan murabahah disandarkan pada dalil-dalil yang berkaitan dengan jual beli. Dalil-dalil yang dijadikan sebagai landasan dasar pelaksanaan akad pembiayaan murabahah di antaranya adalah sebagai berikut: Q.S. an-nisa ayat 29 βr& HωÎ) È ÏÜ t6ø9$î/ Μà6oΨ t/ Νä3s9 uθøβr& (#þθè=à2ù's? Ÿω (#θãψtβ#u š Ï%!$# $yγ ƒr' tƒ öνä3î/ tβ%x.!$# βî) öνä3 àρr& (#þθè=çfø)s? Ÿωuρ öνä3ζïiβ <Ú#ts? tã οt pgïb šχθä3s? $VϑŠÏmu Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. 7 Lihat dalam Ahmad Ifham Sholihin, Pedoman umum Lembaga Keuangan Syari ah, Jakarta: Gramedia, 2010., hlm. 140.

3 ( 4 ( 4 18 dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. 8 Q.S. al-baqarah ayat 275 çµäü 6y tftƒ Ï%!$# ãπθà)tƒ $yϑx. āωî) tβθãβθà)tƒ Ÿω (#4θt/Ìh9$# tβθè=à2ù'tƒ š Ï%!$# ymr&uρ (#4θt/Ìh9$# ã WÏΒ ßìø t7ø9$# $yϑ ΡÎ) (#þθä9$s% öνßγ Ρr'Î/ y7ï9 sœ Äb yϑø9$# z ÏΒ ß süø ±9$# $tβ ã&s#sù 4 yγtfρ$sù ϵÎn/ ÏiΒ πsàïãöθtβ çνu!%ỳ yϑsù (#4θt/Ìh9$# tπ ymuρ yìø t7ø9$# ª!$# $pκïù öνèδ Í $ Ζ9$# Ü= ysô¹r& y7í s9'ρé'sù yš$tã ï tβuρ «!$# n<î) ÿ çνãøβr&uρ y#n=y šχρà$î# yz Artinya: Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka Berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah Telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orangorang yang Telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang Telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. 9 Selain dalil naqli, ada juga dalil aqli yang dijadikan sebagai dasar hukum keabsahan pelaksanaan akad pembiayaan murabahah. Dasar hukum ini berupa: 8 Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir al-qur an, Al-Qur an dan Terjemahnya, Jakarta: Departemen Agama, 1995, hlm. 156. 9 Ibid., hlm. 69.

19 1. Ijma berupa kesepakatan mayoritas ulama tentang kebolehan jual beli dengan murabahah. 10 2. Kaidah fiqh yang menyatakan bahwa pada dasarnya kegiatan-kegiatan muamalah dapat dilakukan selama tidak ada dalil yang mengharamkannya. 11 3. Peraturan perundang-undangan yang berlaku, seperti UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syari ah. C. Jenis Murabahah Dalam konteks fiqh, murabahah dibedakan menjadi dua jenis, yakni: 1. Murabahah yang dilaksanakan dengan dasar pembayaran tunai pada saat jatuh tempo Murabahah ini juga dikenal dengan istilah li al-amir al-syira. Dalam jenis ini, pembayaran tanggungan atas pembiayaan dilakukan sekali dan secara tunai pada saat telah jatuh tempo. 2. Murabahah yang dilaksanakan dengan pembayaran tangguh Murabahah ini dikenal juga dengan istilah bai bitsaman ajil (BBA). Dalam proses ini, tanggungan pembayaran dilakukan dengan cara tangguh atau kredit dan dilaksanakan dalam waktu yang telah ditentukan sebelum jatuh tempo. 10 Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid, Beirut: Daar al-kutb, t.th., hlm. 161; lihat juga dalam Abī Bakri bin Mas ud al-kasāni al-hanafī, Badāi al-shanāi, juz V, Beirut: Daar al-kutub al- Ilmiah, 1997, 220-222. 11 Ahmad Ifham Sholihin, op. cit., hlm. 141.

20 Ditinjau dari keberadaan barang yang menjadi obyek murabahah, murabahah dapat dibedakan menjadi dua, yakni: 1. Pembiayaan murabahah dengan model pemesanaan. Dalam model pembiayaan ini, pemohon mengajukan pemohonan terhadap suatu barang dan tidak dapat langsung mendapatkan barang tersebut. 2. Pembiayaan murabahah dengan model tanpa pemesanan. Dalam model ini, pemohon langsung dapat barang yang diinginkan. Umumnya pembiayaan ini dilaksanakan oleh pihak yang telah menyediakan barang dalam jumlah banyak atau karena barang yang diinginkan oleh pemohon telah ada atau dimiliki oleh pihak pembiayaan murabahah. D. Ketentuan-ketentuan dalam Murabahah Ketentuan-ketentuan murabahah secara garis besar terkait dengan pihak-pihak yang terlibat dalam akad pembiayaan serta hal-hal yang berhubungan dalam kegiatan pembiayaan murabahah. Berikut ini adalah ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan akad pembiayaan murabahah. 12 1. Ketentuan terkait dengan pihak-pihak yang terlibat dalam akad a. Lembaga keuangan (bank) dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas riba b. Barang yang diperjualbelikan tidak diharamkan oleh syari at Islam c. Bank membiayai sebagaian atau seluruh harga pembelian barang yang telah disepakati kualifikasinya 12 Ketentuan ini penulis sarikan dari Ahmad Ifham Sholihin, op. cit., hlm. 142 dst.

21 d. Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank dan harus bebas riba e. Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian f. Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah dengan harga jual beli plus keuntungannya. Dalam hal ini bank harus memberitahu secara jujur harga pokok barang kepada nasabah g. Pembayaran harga barang dilakukan sesuai dengan waktu yang telah disepakati h. Bank dapat membuat akad khusus kepada nasabah untuk menjaga kekhawatiran terhadap rusaknya akad i. Apabila bank mewakilkan kepada nasabah dalam pembelian barang, maka akad akan dilakukan setelah barang menjadi milik bank j. Nasabah mengajukan permohonan dan perjanjian pembelian sesuatu barang atau aset kepada bank k. Apabila permohonan tersebut disetujui oleh bank, maka nasabah harus menerima atau membeli sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati l. Nasabah dapat dimintai uang muka jika hal ini diinginkan oleh pihak lembaga keuangan (bank) m. Apabila nasabah menolak untuk membeli barang yang telah dijanjikan, maka biaya riil harus dibayar dari uang muka yang diberikan nasabah. n. Apabila uang muka tersebut tidak mencukupi untuk membayar biaya riil, maka bank dapat meminta kekurangnya kepada nasabah

22 2. Ketentuan yang berhubungan dengan aktifitas atau sesuatu yang berhubungan dengan akad pembiayaan murabahah a. Jaminan dalam murabahah diperbolehkan agar nasabah serius dengan pesanannya. Dalam hal ini bank dapat meminta kepada nasabah berupa jaminan yang dapat dipegang b. Penyelesaian hutang antara nasabah dengan pihak bank tidak ada kaitannya dengan transaksi lain tang dilakukan nasabah dengan pihak ketiga c. Jika nasabah menjual barang tersebut sebelum masa angsuran berakhir, maka ia tidak wajib segera melunasi seluruh angsurannya d. Jika penjualan tersebut menyebabkan kerugian, nasabah harus menyelesaikan hutangnya sesuai dengan kesepakatan e. Nasabah yang memiliki kemampuan tidak diperbolehkan menunda pembayaran f. Apabila nasabah menunda-nunda melakukan pembayaran, maka penyelesaiannya dapat dilakukan melalui arbitrase g. Apabila nasabah dinyatakan pailit (bangkrut) maka bank harus memberikan kebijakan tangguh kepada nasabah untuk melunasi hutang sampai ia memiliki kemampuan kembali. h. Dalam akad pembiayaan murabahah dapat diterapkan denda bagi nasabah yang menunda-nunda pembayaran 13 13 Sebagaimana diatur dalam Fatwa DSN No. 17/DSN-MKUI/IX/2000 tentang Sanksi atas Nasabah Mampu yang Menunda-nunda Pembayaran

23 i. Dalam akad murabahah dapat diterapkan pemberian uang muka 14 j. Dalam akad murabahah dapat diberlakukan adanya diskon 15 k. Dalam murabahah dapat diterapkan potongan pelunasan. 16 14 Sebagaimana diatur dalam Fatwa DSN No. 13/DSN-MKUI/IX/2000 tentang Uang Muka dalam Murabahah 15 Sebagaimana diatur dalam Fatwa DSN No. 16/DSN-MKUI/IX/2000 tentang Diskon dalam Murabahah 16 Sebagaimana diatur dalam Fatwa DSN No. 23/DSN-MKUI/IX/2002 tentang Potongan Pelunasan dalam Murabahah