BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. perangkat keras, perangkat lunak dan jaringan internet Spesifikasi dan Implementasi Perangkat Keras

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Sistem akan dibuat dengan rancangan jaringan sebagai berikut :

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang

BAB 3 METODOLOGI. Melakukan Survey. Mengidentifikasi Masalah & Menganalisis Kebutuhan User. Perancangan Jaringan Hotspot

Internet, Sharing, dan Penggunaan Router 5.1 Koneksi Internet untuk Sharing

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 1. Prosesor Intel CPU GHZ. 3. HDD Seagate 80 Gb SATA. 4. Satu interface ke jaringan local (IP privat).

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Petunjuk Pengoperasian IP Kamera Silicon seri F

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Choirul Amri. I. Pendahuluan.


BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. monitoring sehingga mendukung komunikasi antar alat monitoring seperti pada

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 1. Processor Intel Core 2 GHz

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3. Analisis Routing Protokol BGP & OSPF

III. METODE PENELITIAN. 1. Dua unit laptop, dengan spesifikasi sebagai berikut: a. Transmitter, ACER Aspire 5622WLCi dengan spesifikasi Intel Core 2

MENU DVR DAHUA ( DVR 5104H/5108H/5116C )

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

Gambar.3.2. Desain Topologi PLC Satu Terminal

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Penerapan aspek Teknologi Informasi dalam bentuk sebuah website merupakan

Cara Setting IP Address DHCP di

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Jadwal Kerja Praktek. Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di PT. Inixindo Amiete

Akses Remote Database via Internet

CARA MENJALANKAN PROGRAM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB 4 KONFIGURASI DAN UJI COBA. jaringan dapat menerima IP address dari DHCP server pada PC router.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3. PERANCANGAN JARINGAN DAN PENGUJIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

Jika anda terhubung ke Internet, ada beberapa kemungkinan jenis teknologi yang digunakan agar komputer anda akan

Konfigurasi Awal Router Mikrotik

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Untuk mengakses Internet dengan baik dan benar


Perancangan Jaringan LAN dan WLAN Berbasis Mikrotik Pada Sekolah Menengah Kejuruan

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. sampai dengan tahun 1981, Perusahaan ini berlokasi di Jalan Aipda K.K. Tubun

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

Sabtu, 29 Januari 2011 FreeBSD 2 TKJ-A Pak Rudi. 2. Tujuan Agar siswa mampu membangun PC router dengan menggunakan OS FreeBSD.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

TUGAS V JARINGAN KOMPUTER

Bab 3 Metode Perancangan

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Cisco ADSL dan SHDSL Modem Router

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi Berikut adalah gambaran alur metodologi yang di gunakan sebagai acuan dalam penelitian ini :

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data. router dengan kabel Unshielded Twisted Pair sebagai (UTP) Topologi jaringan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB III PEMBAHASAN Jadwal kerja praktek Tabel 3.1 Jadwal kerja praktek

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan komputer lokal,

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Manual Book SID-SEKOLAH Manual Book SID-SEKOLAH

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. topologi yang akan dibuat berdasarkan skematik gambar 3.1 berikut:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

TASK 5 JARINGAN KOMPUTER

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. ruangan yaitu ruangan marketing dan Gudang. Dimana untuk bagian Marketing

RANCANG BANGUN DAN ANALISA QUALITY OF SERVICE (QoS) CCTV ONLINE BERBASIS DVR MENGGUNAKAN JARINGAN ADSL

DESAIN DAN IMPLEMENTASI LOAD BALANCING PADA PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi

BAB III PEMBAHASAN. pelaksanaan kerja praktek ada sebagai berikut : WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT DIVISI SISKOHAT yang beralamat di

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK BILLING LABORATORIUM INTERNET DI SMA NEGERI 6 BANDUNG BERBASISKAN CLIENT SERVER MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.

BAB IV UJI COBA KABEL USB NETWORK BRIDGE

BANDWIDTH CONTROLLER MENGATUR TRAFIK DATA DIDALAM JARINGAN

VPN (Virtual Private Network)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Transkripsi:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Spesifikasi dan Implementasi Sistem Implementasi sistem yang telah dirancang, baik rancangan jaringan maupun rancangan database meliputi 3 (tiga) komponen utama yaitu komponen perangkat keras, perangkat lunak dan jaringan internet. 4.1.1 Spesifikasi dan Implementasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras dikelompokkan sesuai dengan perancangan sistem pada bab 3 (tiga), yakni perangkat keras jaringan user, perangkat keras jaringan hosting dan perangkat keras jaringan router. 4.1.1.1 Spesifikasi dan Implementasi Perangkat Keras Jaringan User Perangkat keras pada jaringan user meliputi : 1. Komputer, dengan spesifikasi sebagai berikut : CPU : Intel Pentium 3 RAM VRAM OS : 256 MB : 64 MB of Graphics Memory : Microsoft Windows XP 4.1.1.2 Spesifikasi dan Implementasi Perangkat Keras Server Hosting Perangkat keras pada server hosting meliputi : 1. Server Hosting, dengan spesifikasi sebagai berikut : a. masterweb.net 45

46 Tidak dipublikasikan. b. freewebhostingarea.com CPU : quad-processor RAM : 8 GB 4.1.1.3 Spesifikasi dan Implementasi Perangkat Keras Jaringan Router Perangkat keras pada jaringan router meliputi : 1. IP camera, dengan spesifikasi sebagai berikut : Models.IP7133 (Wired).IP7134 (WLAN) Video.Compression : MJPEG & MPEG-4.Streaming : Simultaneous dual streams MPEG-4 streaming over UDP, TCP or HTTP MJPEG streaming over HTTP.Frame rates: MPEG-4 : Up to 25 fps at 640x480 MJPEG : Up to 25 fps at 640x480 Networking.10/100 Mbps Ethernet, RJ-45.Built-in 802.11b/g WLAN (IP7134)

47.Protocols: IPv4, TCP/IP, HTTP, RTSP/RTP/RTCP,DNS, and DDNS.Triple-window video for motion detection.one D/I and one D/O for external sensor and alarm.local recording of MP4 file Gambar 4. 1 IP camera IP1733/34 2. Router, dengan spesifikasi sebagai berikut : Model.WRT160N Ports.Power, Internet, Ethernet (4)

48 Gambar 4. 2 Router WRT160N 2a. Router ADSL, dengan spesifikasi sebagai berikut : Model.WAG54G2 Ports.Power, DSL, Ethernet (4) Gambar 4. 3 Router WAG54G2 3. Modem, dengan spesifikasi sebagai berikut: General.Model : SB5101.CPE Network Interface : 10/100Base-T Ethernet, USB.Data Protocol : TCP/IP

49 Gambar 4. 4 Modem Motorola SB5101 4. ServerRecording, dengan spesifikasi sebagai berikut : CPU RAM VRAM OS : Intel Pentium 4 core 2 duo @ 2,2 GHz : 2 GB : 512 MB of Graphics Memory : Microsoft Windows XP Gambar 4. 5 Server Recording

50 4.1.2 Spesifikasi dan Implementasi Perangkat lunak Komponen perangkat lunak yang mendukung sistem ini terdiri dari 5 (lima) bagian yaitu : 1. Perangkat lunak untuk IP camera IP7134 Sistem operasi : windows XP Program utility : camera configuration 2. Perangkat lunak untuk router Sistem operasi : windows XP Program utility : router configuration 3. Perangkat lunak pendukung hosting 4. Perangkat lunak untuk user Sistem operasi : windows XP Program utility : browser Internet Explorer 5. Perangkat lunak untuk server, aplikasi pendukung untuk recording Sistem operasi : windows XP Program utility : phpmyadmin 4.1.3 Implementasi Aplikasi Penunjang Sistem Aplikasi diimplementasi sesuai dengan perancangan pada subbab 3.4. Berikut adalah tampilan halaman aplikasi : 4.1.3.1 Halaman Login Halaman ini berguna sebagai sarana otentifikasi user pada aplikasi. User harus memasukkan username dan password yang

tepat agar dapat masuk ke dalam aplikasi. Berikut adalah implementasi halaman login : 51 Gambar 4. 6 Implementasi Halaman Login 4.1.3.2 Halaman Home Halaman ini muncul setelah user berupa user biasa atau administrator berhasil melakukan otentifikasi pada login. Halaman ini berisi kata sambutan. Dari halaman ini, user dapat berpindah ke halaman lain melalui menu navigasi yang disediakan. Berikut adalah implementasi halaman home :

52 Gambar 4. 7 Implementasi Halaman Home 4.1.3.3 Halaman Live Streaming Pada halaman ini, user berupa user biasa atau administrator dapat melakukan pemantauan terhadap IP Camera secara real time/live. User dapat memilih IP camera yang akan ditampilkan pada frame melalui menu pemilihan IP Camera. Selain itu user dapat melakukan kontrol terhadap IP Camera seperti zoom melalui kontrol kamera. Berikut adalah implementasi halaman live streaming :

53 Gambar 4. 8 Implementasi Halaman Live Streaming 4.1.3.4 Halaman Recording Pada halaman ini, user berupa user biasa atau administrator dapat mengakses video rekaman IP camera. Berikut adalah implementasi halaman recording :

54 Gambar 4. 9 Implementasi Halaman Recording 4.1.3.5 Halaman Configuration Administrator 4.1.3.5.1 Halaman Change Password Pada halaman ini, user berupa administrator dapat melakukan perubahan terhadap password yang digunakan pada saat otentifikasi. Berikut adalah implementasi halaman change password : Gambar 4. 10 Implementasi Halaman Change Password

55 4.1.3.5.2 Halaman Frame Counts Pada halaman ini user berupa administrator dapat melakukan perubahan jumlah frame yang ditampilkan pada halaman live streaming. Maksimal jumlah frame yang ditampilkan ekuivalen dengan jumlah IP Camera. Berikut adalah implementasi halaman frame counts : Gambar 4. 11 Implementasi Halaman Frame Counts 4.1.3.5.3 Halaman Camera ke -n Pada halaman ini user berupa administrator dapat melakukan konfigurasi terhadap IP camera. Konfigurasi yang dilakukan berupa nama IP camera, resolusi IP camera dan bunyi yang ditangkap oleh IP camera. Berikut adalah implementasi halaman camera ke-n :

56 Gambar 4. 12 Implemetasi Halaman Camera ke-n 4.1.3.6 Halaman Configuration User Biasa 4.1.3.6.1 Halaman Change Password Pada halaman ini, user berupa user biasa dapat melakukan perubahan terhadap password yang digunakan pada saat otentifikasi. Berikut adalah implementasi halaman change password : Gambar 4. 13 Implementasi Halaman Change Password 4.1.3.6.2 Halaman Frame Counts Pada halaman ini user berupa user biasa dapat melakukan perubahan jumlah frame yang ditampilkan pada halaman live streaming. Maksimal jumlah frame yang ditampilkan ekuivalen dengan jumlah IP Camera. Berikut adalah implementasi halaman frame counts :

57 Gambar 4. 14 Implementasi Halaman Frame Counts 4.1.3.7 Halaman About Us Halaman ini berisi informasi dari pembuat aplikasi. User dapat menghubungi pembuat aplikasi apabila terjadi masalah ataupun memberikan pertanyaan mengenai aplikasi. Berikut implementasi halaman about us : Gambar 4. 15 Implementasi Halaman About Us 4.1.4 Spesifikasi Internet Service Provider (ISP) Komponen internet berguna untuk menghubungkan jaringanjaringan yang ada sehingga dapat diakses dari jarak jauh untuk kepentingan user atau kepentingan perawatan. Dilakukan pengujian terhadap beberapa provider yang sering digunakan di Jakarta. Provider yang telah diuji adalah Telkomnet

58 Speedy, Fastnet Firstmedia, Indosat m2, Mobi, Binus Access Hot Spot, dan Inet Akses. 4.1.4.1 Fastnet (P.T. First Media) P.T. First Media memiliki beberapa paket layanan ISP dengan kuota tidak terbatas, yaitu Fastnet 384, Fastnet 512, Fastnet 768, Fastnet 1500, Fastnet 3000, dan Fastnet SOHO. Pada pengujian digunakan Fastnet 768 personal. Fastnet 768 mempunyai bandwidth downstream 768 Kbps atau setara dengan 96 KBps dan bandwidth upstream 128 Kbps atau setara dengan 16 KBps. 4.1.4.2 Speedy (P.T. Telkom) P.T. Telkom memiliki beberapa paket layanan ISP dengan kuota tidak terbatas, yaitu Paket Family, Paket Load, Paket Game, Paket Executive, dan Paket Biz. Pada pengujian digunakan Paket Game yang memiliki bandwidth downstream 1 Mbps atau setara dengan 125 KBps dan bandwidth upstream 256 Kbps atau setara dengan 32 KBps untuk kuota tidak terbatas. 4.1.4.3 Binus Access Hotspot (Bina Nusantara University) Binus Access Hotspot merupakan fasilitas internet mahasiswa Bina Nusantara University. Besarnya sinyal hotspot dapat mempengaruhi besarnya bandwidth. Pengujian dilakukan dalam keadaan sinyal hotspot penuh.

59 Binus Access Hotspot memiliki bandwidth downstream sebesar 256 Kbps atau setara dengan 32 KBps dan bandwidth upstream sebesar 256 Kbps atau setara dengan 32 KBps. 4.1.4.4 Inet Akses (P.T. Inet Global Indo) P.T. Inet Global Indo memiliki 3 (tiga) paket layanan ISP yaitu Inet Akses Company Broadband, Inet Akses Broadband Dedicated, dan Inet Akses Broadband for Apartment. Pada pengujian digunakan paket Inet Akses for Apartment. Paket ini memiliki bandwidth downstream sebesar 256 Kbps atau setara dengan 32 KBps dan bandwidth upstream sebesar 256 Kbps atau setara dengan 32 KBps. 4.1.4.5 Broom (P.T. Indosat Mega Media) P.T. Indosat Mega Media merupakan penyedia jasa internet dan multimedia dengan layanan broadband 3.5G. Salah satu produk pascabayar dari Indosat adalah Broom. Bandwidth downstream Broom dapat mencapai 2 Mbps atau setara dengan 250 KBps dan bandwidth upstream dapat mencapai 1 Mbps atau setara dengan 125 KBps. 4.1.4.6 Mobi (P.T. Mobile-8 Telecom tbk) Mobi merupakan produk keluaran Mobile-8 Telecom tbk yang menyediakan jasa layanan internet 3G. Salah satu produk Mobi prabayar adalah Unlimited 250.

IS P 60 Bandwidth Downstream Mobi Unlimited 250 dapat mencapai 1 Mbps atau setara dengan 125 KBps dan bandwidth upstream dapat mencapai 768 Kbps atau setara dengan 90 KBps. Tabel 4. 1 Spesifikasi dari ISP Downstream (up to) (KBps) Upstream (up to) (KBps) Sistem Blok Port yang digunakan Fastnet* 96 16 Kabel tertentu Speedy* 125 32 Kabel tidak Binus Access** 32 32 Wireless ya Inet Akses* 32 32 Kabel ya Broom** 250 125 Wireless tidak Mobi** 125 90 Wireless tidak Pengujian terhadap port yang dipakai, dibagi menjadi 2: Server Side (tanda * pada tabel 4.1) Website www.canyouseeme.org digunakan untuk memeriksa port yang digunakan, apakah diblok atau tidak diblok. User Side (tanda ** pada tabel 4.1) IP camera diakses menggunakan provider yang akan diuji. Apabila port yang digunakan diblok, maka IP camera tidak dapat diakses. 4.1.5 Implementasi Internet Berdasarkan tabel 4.1, pada implementasi internet tidak digunakan Inet Akses dan Binus Akses karena kedua ISP ini tidak membuka semua port yang terhubung ke internet. Sebaliknya digunakan Fastnet dan Speedy dalam jaringan router. Pada jaringan user digunakan Mobi.

61 4.1.6 Spesifikasi Server Hosting Terdapat banyak server hosting di internet, baik server hosting gratis maupun berbayar. Berikut adalah server hosting yang diujikan : 4.1.6.1 www.masterweb.net Masterweb merupakan salah satu perusahaan webhosting di Indonesia. Pada pengujian digunakan paket Shared Platinum yang memiliki kapasitas penampungan data tidak terbatas. Lokasi server hosting masterweb.net berada di Indonesia. Pada pengujian digunakan nama beta.skkni.com dalam layanan hosting ini. Gambar 4. 16 Proses Pencarian Letak Server Hosting masterweb.net

62 4.1.6.2 www.freewebhostingarea.com www.freewebhostingarea.com menyediakan layanan hosting gratis. Pada pengujian digunakan layanan hosting gratis ini. Letak server freewebhostingarea.com berada di Dallas, Amerika Serikat. Pada pengujian digunakan nama domain www.ipcampro.freevar.com dalam layanan hosting ini. Gambar 4. 17 Proses Pencarian Letak Server Hosting freewebhostingarea.com 4.1.7 Implementasi Server Hosting Berikut adalah grafik hasil pengujian koneksi server hosting berdasarkan round trip time yang didapat. Paket data yang dikirim sebesar 32 Byte atau setara dengan 256 bit. Pengujian dilakukan dengan melakukan ping setiap jam pada kedua server hosting tersebut selama 24 jam.

63 Gambar 4. 18 Grafik Hasil Pengujian Koneksi Server Hosting Berdasarkan Round Trip Time yang didapat Berdasarkan 4.1.5 dan gambar 4.8, pada implementasi digunakan masterweb.net sebagai server hosting karena memiliki koneksi dalam negeri yang lebih baik sehingga lebih cepat dalam mengaksesnya. 4.2 Pengujian Sistem Pada pengujian sistem, pengujian dibagi menjadi 3 (tiga) bagian pengujian berdasarkan perancangan, yaitu: Pengujian jaringan router Pengujian server hosting Pengujian jaringan user 4.2.1 Pengujian Jaringan Router Pengujian jaringan router terbagi dalam 2 (dua) tahap, yaitu Pengujian jaringan Local Area Network (LAN) Pengujian jaringan LAN yang terhubung ke internet

64 4.2.1.1 Pengujian Jaringan LAN 4.2.1.1.1 Konfigurasi Pada Jaringan LAN Langkah awal dalam pengujian ini adalah menghubungkan semua alat dan memastikan alat tersebut dapat digunakan dengan baik. Berikut adalah topologi jaringan yang akan dibuat dengan menggunakan router WRT160N : Gambar 4. 19 Topologi Jaringan LAN yang Menggunakan Router WRT160N Selain digunakan router WRT160N, juga digunakan router WAG54G2. Berikut adalah topologi jaringan yang akan dibuat dengan menggunakan router WAG54G2 :

65 Gambar 4. 20 Topologi Jaringan LAN yang Menggunakan Router WAG54G2 Setelah menghubungkan semua alat sesuai dengan topologi di atas, dilakukan konfigurasi IP address pada setiap alat yang ada. Berikut adalah konfigurasi IP address yang digunakan : Tabel 4. 2 Konfigurasi IP Address Pada Jaringan LAN yang Menggunakan Router WRT160N Alat IP Address Subnet Mask Gateway Server 2 192.168.1.22 255.255.255.0 192.168.1.1 IP camera 4 192.168.1.14 255.255.255.0 192.168.1.1 Router WRT160N 192.168.1.1 255.255.255.0 - Tabel 4. 3 Konfigurasi IP Address Pada Jaringan LAN yang Menggunakan Router WAG54G2 Alat IP Address Subnet Mask Gateway Server 1 192.168.1.21 255.255.255.0 192.168.1.1 IP camera 1 192.168.1.11 255.255.255.0 192.168.1.1

66 IP camera 2 192.168.1.12 255.255.255.0 192.168.1.1 IP camera 3 192.168.1.13 255.255.255.0 192.168.1.1 Router WAG54G2 192.168.1.1 255.255.255.0-4.2.1.1.2 Pengujian Koneksi Antar Alat Pengujian ini menggunakan ping sebagai acuan. Ping dilakukan dari server 1 dan server 2. Berikut adalah printscreen hasil pengujian tes ping : Gambar 4. 21 Hasil Pengujian Ping dari Server 2 ke Router WRT160N Gambar 4. 22 Hasil Pengujian Ping dari Server 1 ke Router WAG54G2

67 Gambar 4. 23 Hasil Pengujian Ping dari Server 1 ke IP Camera 1 Gambar 4. 24 Hasil Pengujian Ping dari Server 1 ke IP Camera 2

68 Gambar 4. 25 Hasil Pengujian Ping dari Server 1 ke IP Camera 3 Gambar 4. 26 Hasil Pengujian Ping dari Server 2 ke IP Camera 4 Setelah semua alat dipastikan terhubung, dilakukan percobaan streaming pada setiap IP camera. Berikut adalah printscreen hasil percobaan streaming pada setiap IP camera :

69 Gambar 4. 27 Hasil Percobaan Streaming Pada IP Camera 1 Gambar 4. 28 Hasil Percobaan Streaming Pada IP Camera 2

70 Gambar 4. 29 Hasil Percobaan Streaming Pada IP Camera 3 Gambar 4. 30 Hasil Percobaan Streaming Pada IP Camera 4 4.2.1.1.3 Pengujian Protocol HTTP Penggunaan protocol Hypertext Transfer Protocol (HTTP) digunakan untuk berkomunikasi

71 dengan IP camera melalui port 80. IP camera akan memberikan balasan jika ada permintaan dari user. Method yang banyak digunakan adalah method get dan post. Method get digunakan untuk mendapatkan data-data dari IP camera sedangkan method post digunakan untuk mengirimkan data ke IP camera. Data-data tersebut dapat berupa parameter dengan nilai-nilai tertentu, baik parameter untuk konfigurasi atau parameter untuk informasi. Berikut adalah hasil pemantauan data-data yang diterima dari IP camera dan data yang dikirim ke IP camera menggunakan paket sniffer EtherDetect v1.4 : Gambar 4. 31 Method Get yang ditujukan Kepada IP Camera

72 Gambar 4. 32 Balasan IP Camera Terhadap Method Get yang ditujukan Kepada IP Camera Gambar 4. 33 Method Post yang ditujukan Kepada IP Camera

73 Gambar 4. 34 Balasan IP Camera Terhadap Method Post yang ditujukan Kepada IP Camera 4.2.1.1.4 Pengujian Protocol RTS P Protocol Real Time Streaming Protocol (RTSP) digunakan untuk mengirimkan data video streaming. Gambar 4. 35 Protocol RTSP

74 Dalam beberapa kasus, RTSP dapat melakukan tunneling ke dalam HTTP. Hal ini dilakukan untuk menghindari firewall yang hanya mengijinkan port HTTP dalam mengakses IP camera. Tunneling ini dilakukan karena banyak ISP menggunakan firewall yang melakukan blok terhadap semua jalur komunikasi kecuali dari port HTTP. Berikut adalah hasil pengujian tunneling dari protocol RTSP : Gambar 4. 36 Tunneling RTSP dalam HTTP Selain itu dalam beberapa kasus, fungsi protocol rolling yang berada dalam IP camera IP7134 dapat mengubah penggunaan protocol RTSP (TCP) menjadi RTP/RTCP(UDP). Hal ini disebabkan oleh kurang stabilnya koneksi yang digunakan. Berikut

75 adalah hasil pengujian penggunaan protocol UDP dalam proses streaming : Gambar 4. 37 Penggunaan Protocol UDP Dalam Video dan Audio Streaming 4.2.1.1.5 Pengujian Recording IP camera akan melakukan perekaman secara otomatis jika server dan IP camera berada dalam kondisi menyala. Rekaman akan disimpan dalam direktori sesuai dengan path yang telah ditentukan. Berikut adalah printscreen hasil rekaman :

76 Gambar 4. 38 Direktori Penyimpanan dan File Hasil Recording 4.2.1.2 Pengujian Jaringan LAN yang Terhubung Dengan Internet Untuk mengakses IP camera dari berbagai lokasi, dibutuhkan akses dari jaringan LAN ke internet. Pada prinsipnya, suatu jaringan dapat diakses dari jaringan lain apabila dikonfigurasi dengan tepat. Pada pengujian, jaringan yang diakses adalah jaringan LAN sedangkan jaringan yang lain adalah internet. Terdapat 2 (dua) jenis topologi jaringan LAN yang dibuat berdasarkan ISP yang digunakan pada pengujian, yaitu : Fastnet Topologi yang digunakan pada jaringan LAN yang terhubung ke internet menggunakan ISP Fastnet adalah sebagai berikut :

77 Gambar 4. 39 Topologi Jaringan LAN yang Terhubung ke Internet Menggunakan ISP Speedy Fastnet Topologi yang digunakan pada jaringan LAN yang terhubung ke internet menggunakan ISP Speedy adalah sebagai berikut : Gambar 4. 40 Topologi Jaringan LAN yang Terhubung ke Internet Menggunakan ISP Speedy

78 Selanjutnya dilakukan konfigurasi DDNS agar jaringan dapat diakses dari luar melalui internet. Berikut adalah konfigurasi DDNS pada masing-masing router : Tabel 4. 4 Konfigurasi DDNS pada Router yang Berada pada Topologi Jaringan LAN yang Menggunakan ISP Fastnet Parameter IP Username DDNS Hostname DDNS Nilai DHCP ipcampro rendy.homeip.net Tabel 4. 5 Konfigurasi DDNS pada Router yang Berada pada Topologi Jaringan LAN yang Menggunakan ISP Speedy Parameter IP Username DDNS Hostname DDNS Nilai DHCP ipcampro testes.homeip.net Selain itu dilakukan konfigurasi Port Forwarding pada router yang bertujuan untuk meneruskan paket data yang datang melalui port yang telah ditentukan menuju ke IP address dan port tujuan. Kelebihan penggunaan port forwarding adalah memungkinkan pengaksesan beberapa IP camera melalui satu IP address publik sehingga lebih efisien. Berikut adalah konfigurasi port forwarding pada masing-masing router :

79 Tabel 4. 6 Konfigurasi Port Forwarding pada Router yang Berada pada Topologi Jaringan LAN yang Menggunakan ISP Fastnet Single Port Forwarding Internal Destination Nama External Port Protocol Port IP Address IP camera 4 14000 80 TCP 192.168.1.14 Range Port Forwarding Nama Range Port Protocol Destination IP address IP camera 4 14001-14005 Both 192.168.1.14 Tabel 4. 7 Konfigurasi Port Forwarding pada Router yang Berada pada Topologi Nama Jaringan LAN yang Menggunakan ISP Speedy Single Port Forwarding Internal External Port Port Protocol Destination IP Address IP camera 1 11000 80 TCP 192.168.1.11 IP camera 2 12000 80 TCP 192.168.1.12 IP camera 3 13000 80 TCP 192.168.1.13 Range Port Forwarding Nama Range Port Protocol Destination IP address IP camera 1 11001-11005 Both 192.168.1.11 IP camera 2 12001-12005 Both 192.168.1.12 IP camera 3 13001-13005 Both 192.168.1.13 Skenario pengujian jaringan LAN yang terhubung dengan internet adalah sebagai berikut: Komputer pada jaringan LAN melakukan ping ke salah satu IP address yang terdapat pada internet. Apabila mendapat balasan maka dapat dianalisis bahwa jaringan LAN sudah terhubung ke internet.

80 Komputer lain yang terhubung ke internet melakukan ping ke IP Address publik dari jaringan LAN. Apabila mendapat balasan maka dapat dianalisis bahwa jaringan LAN dapat diakses dari luar menggunakan internet. Hasil dari pengujiannya adalah sebagai berikut : Jaringan LAN terhubung dengan internet dibuktikan dengan komputer LAN berhasil mendapatkan balasan ping dari google.com. Gambar 4. 41 Hasil Balasan www.google.com Terhadap Komputer Pada Jaringan LAN Jaringan LAN dapat diakses melalui internet dibuktikan dengan komputer lain yang terhubung ke internet berhasil mendapatkan balasan ping dari rendy.homeip.net maupun testes.homeip.net. Gambar 4. 42 Hasil Balasan rendy.homeip.net Terhadap Komputer yang Terhubung ke Internet

81 Gambar 4. 43 Hasil Balasan testes.homeip.net Terhadap Komputer yang Terhubung ke Internet 4.2.2 Pengujian Jaringan User 4.2.2.1 Pengujian Penggunaan Bandwidth Antara Object Diam dan Object Bergerak Pengujian dilakukan dengan menggunakan sebuah IP camera Vivotek IP7134 dengan bit rate 4 (empat) Mbps, frame rate 25 fps serta resolusi 640x480 pixel. Skenario pengujian adalah IP camera dikondisikan untuk menangkap object diam selama 1 (satu) menit. Kondisi ini diuji sebanyak 10 kali. Pengujian dilanjutkan dengan mengkondisikan IP camera untuk menangkap object bergerak selama 1 (satu) menit. Kondisi ini diuji sebanyak 10 kali. Komputer yang mengakses IP camera diinstall aplikasi Wireshark untuk mengukur besar bandwidth yang digunakan. Hasil pengujian ditampilkan dalam bentuk grafik batang. Setiap grafik batang merupakan rata-rata dari 10 hasil pengujian setiap kondisi. Satuan untuk y adalah Kbps. Berikut adalah grafik

hasil pengujian penggunaan bandwidth antara object diam dan object bergerak : 82 Gambar 4. 44 Grafik Hasil Pengujian Penggunaan Bandwidth Antara Object Diam dan Object Bergerak Dari grafik hasil pengujian dapat dianalisis bahwa bandwidth yang digunakan IP camera untuk menangkap object bergerak lebih besar dibandingkan bandwidth yang digunakan IP camera untuk menangkap object diam. Oleh karena itu untuk pengujian selanjutkan IP camera dikondisikan untuk menangkap object bergerak saja dikarenakan

hasil yang didapat akan lebih valid. Data detail dapat dilihat pada halaman L10 sampai halaman L11. 4.2.2.2 Pengujian Penggunaan Bandwidth Berdasarkan Resolusi IP Camera dan Frame Rate IP Camera Pengujian dilakukan dengan menggunakan sebuah IP camera Vivotek IP7134 dengan bit rate 4 (empat) Mbps, tiga jenis frame rate dan tiga jenis resolusi. Skenario pengujian adalah setiap jenis resolusi diuji dengan menggunakan 3 (tiga) jenis frame rate selama 1 (satu) menit. Setiap kondisi diuji sebanyak 10 kali. Komputer yang mengakes IP camera di-install aplikasi Wireshark untuk mengukur besar bandwidth yang digunakan. Hasil pengujian ditampilkan dalam bentuk grafik batang. Setiap grafik batang merupakan rata-rata dari 10 hasil pengujian setiap kondisi. Satuan untuk y adalah Kbps. Berikut adalah grafik hasil pengujian penggunaan bandwidth berdasarkan resolusi IP camera dan frame rate : Tabel 4. 8 Hasil Pengujian Penggunaan Bandwidth Berdasarkan Resolusi IP Camera dan Frame Rate IP Camera Resolusi (pixel) Frame Rate 176x144 320x240 640x480 (fps) 5 694,959 Kbps 1.726,502 Kbps 3.224,628 Kbps 15 1.639,438 Kbps 4.062,852 Kbps 3.779,017 Kbps 25 2.206,516 Kbps 4.070,036 Kbps 3.805,563 Kbps 83

84 Gambar 4. 45 Grafik Hasil Pengujian Penggunaan Bandwidth Berdasarkan Resolusi IP Camera dan Frame Rate IP Camera Dari grafik dan tabel hasil pengujian dapat dianalisis bahwa semakin besar frame rate yang digunakan maka bandwidth yang digunakan semakin besar. Pada kondisi frame rate 5 fps semakin besar resolusi yang digunakan maka bandwidth yang digunakan semakin besar. Pada kondisi frame rate 15 fps dan 25 fps penggunaan bandwidth akan naik seiring dengan besarnya nilai resolusi, tetapi ketika resolusi bernilai 640x480 pixel penggunaan bandwidth justru turun. Hal ini disebabkan karena penggunaan bandwidth dibatasi maksimal hanya sampai 4Mbps atau kurang lebih 512 KBps. IP camera akan menyesuaikan penggunaan bandwidth yang digunakan agar dapat berjalan dengan lancar dan tidak melebihi batas maksimal

85 penggunaan bandwidth. Data detail dapat dilihat pada halaman L11 sampai halaman L16. 4.2.2.3 Pengujian Penggunaan Bandwidth Berdasarkan Jumlah IP Camera Pengujian dilakukan dengan menggunakan 3 (tiga) buah IP camera Vivotek IP7134 dengan bit rate 4 (empat) Mbps, frame rate 25 fps serta resolusi 640x480 pixel. Skenario pengujian adalah digunakan 1 (satu) buah IP camera untuk menangkap gambar selama 1 (satu) menit. Kemudian pengujian dilanjutkan dengan menggunakan 2 (dua) buah IP camera untuk menangkap gambar selama 1 (satu) menit. Selanjutnya pengujian dilakukan dengan menggunakan 3 (tiga) buah IP camera untuk menangkap gambar selama 1 (satu) menit. Setiap kondisi diuji sebanyak 10 kali. Komputer yang mengakes IP camera di-install aplikasi Wireshark untuk mengukur besar bandwidth yang digunakan. Hasil pengujian ditampilkan dalam bentuk grafik batang. Setiap grafik batang merupakan rata-rata dari 10 hasil pengujian setiap kondisi. Satuan untuk y adalah Kbps. Berikut adalah grafik hasil pengujian penggunaan bandwidth berdasarkan jumlah IP camera :

86 Gambar 4. 46 Grafik Hasil Pengujian Penggunaan Bandwidth Berdasarkan Jumlah IP Camera Dari grafik hasil pengujian dapat dianalisis bahwa semakin banyak jumlah IP camera yang digunakan maka bandwidth yang digunakan semakin besar. Data detail dapat dilihat pada halaman L16 sampai halaman L18. 4.2.2.4 Pengujian Pengaruh Bit Rate Terhadap Kualitas Gambar yang Ditangkap Oleh IP Camera Pengujian dilakukan dengan menggunakan sebuah IP camera Vivotek IP7134 dengan frame rate 25 fps, resolusi 640x480 pixel dan bit rate antara 20 Kbps sampai 4 (empat) Mbps. Skenario pengujian adalah diambil printscreen dari setiap

87 jenis bit rate kemudian hasilnya dibandingkan secara kualitatif (dilihat langsung dengan mata). Berikut adalah hasil pengujian pengaruh bit rate terhadap kualitas gambar yang ditangkap oleh IP camera : Gambar 4. 47 Kualitas Gambar Menggunakan Bit Rate 20 Kbps

88 Gambar 4. 48 Kualitas Gambar Menggunakan Bit Rate 30 Kbps Gambar 4. 49 Kualitas Gambar Menggunakan Bit Rate 40 Kbps

89 Gambar 4. 50 Kualitas Gambar Menggunakan Bit Rate 50 Kbps Gambar 4. 51 Kualitas Gambar Menggunakan Bit Rate 64 Kbps

90 Gambar 4. 52 Kualitas Gambar Menggunakan Bit Rate 128 Kbps Gambar 4. 53 Kualitas Gambar Menggunakan Bit Rate 256 Kbps

91 Gambar 4. 54 Kualitas Gambar Menggunakan Bit Rate 512 Kbps Gambar 4. 55 Kualitas Gambar Menggunakan Bit Rate 768 Kbps

92 Gambar 4. 56 Kualitas Gambar Menggunakan Bit Rate 1 Mbps Gambar 4. 57 Kualitas Gambar Menggunakan Bit Rate 1.5 Mbps

93 Gambar 4. 58 Kualitas Gambar Menggunakan Bit Rate 2 Mbps Gambar 4. 59 Kualitas Gambar Menggunakan Bit Rate 3 Mbps

94 Gambar 4. 60 Kualitas Gambar Menggunakan Bit Rate 4 Mbps Dari gambar di atas dapat dianalisis bahwa semakin kecil nilai bit rate maka kualitas gambar akan semakin jelek. Semakin besar nilai bit rate maka kualitas gambar akan semakin bagus. 4.2.2.5 Pengujian Perbandingan Penggunaan Bandwidth Antara Jaringan LAN dengan Jaringan Internet Pengujian dilakukan dengan menggunakan sebuah IP camera Vivotek IP7134 dengan frame rate 25 fps, resolusi 320x240 pixel dan bit rate antara 50 Kbps sampai 512 Kbps. Skenario pengujian adalah setiap jenis bit rate diuji selama 1 (satu) menit pada jaringan LAN. Pengujian selanjutnya adalah setiap jenis bit rate diuji selama 1 (satu) menit pada jaringan internet dengan kapasitas upload ISP sebesar 220 Kbps (nilai upload diambil menggunakan www.speedtest.net). Setiap kondisi

95 diuji sebanyak 10 kali. Komputer yang mengakes IP camera diinstall aplikasi Wireshark untuk mengukur besar bandwidth yang digunakan. Hasil pengujian ditampilkan dalam bentuk grafik batang. Setiap grafik batang merupakan rata-rata dari 10 hasil pengujian setiap kondisi. Satuan untuk y adalah Kbps. Berikut adalah grafik hasil pengujian perbandingan penggunaan bandwidth antara jaringan LAN dengan jaringan internet : Gambar 4. 61 Grafik Penggunaan Bandwidth Berdasarkan Bit Rate pada Jaringan LAN

96 Gambar 4. 62 Grafik Penggunaan Bandwidth Berdasarkan Bit Rate pada Jaringan Internet Dari grafik hasil pengujian dapat dianalisis bahwa penggunaan bandwidth pada jaringan LAN akan terus naik seiring dengan naiknya nilai bit rate. Pada jaringan internet, nilai bandwidth akan terus naik tetapi pada titik tertentu akan tertahan. Hal ini disebabkan penggunaan bandwidth sudah mencapai batas maksimal kapasitas upload dari ISP yang digunakan. Data detail dapat dilihat pada halaman L18 sampai halaman L24.