ANALISA PENGARUH PARAMETER TEKANAN TERHADAP CACAT WARPAGE DARI PRODUK INJECTION MOLDING BERBAHAN POLYPROPYLENE

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS AKHIR ANALISA PENGARUH PARAMETER TEKANAN TERHADAP CACAT WARPAGE DARI PRODUK INJECTION MOLDING BERBAHAN POLYPROPYLENE

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISA PENGARUH BENTUK SALURAN PENDINGIN TERHADAP CACAT WARPAGE DARI PRODUK INJEKSI PLASTIK BERBAHAN POLYPROPYLENE

PENGARUH PARAMETER WAKTU TAHAN TERHADAP CACAT WARPAGE DARI PRODUK INJECTION MOLDING

BAB I PENDAHULUAN. Injection molding adalah proses pembentukan plastik dengan. cara melelehkan material plastik yang kemudian diinjeksikan ke

TUGAS AKHIR PENGARUH PARAMETER WAKTU TAHAN TERHADAP CACAT WARPAGE DARI PRODUK INJECTION MOLDING

ANALISA PENGARUH WAKTU TAHAN TERHADAP CACAT WARPAGE PADA PROSES INJEKSI PLASTIK BAHAN POLYPROPYLENE (PP)

PREDIKSI SHRINKAGE UNTUK MENGHINDARI CACAT PRODUK PADA PLASTIC INJECTION

PENGARUH PROSES PENDINGINAN TERHADAP SHINKAGE DAN DIMENSI PRODUK TS PLUG 1 BERBAHAN PVC PADA INJECTION MOLDING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia industri saat ini diikuti oleh pembaruan penggunaan

TUGAS AKHIR ANALISA PENGARUH VARIASI SUHU PLASTIK TERHADAP CACAT WARPAGE DARI PRODUK INJECTION MOLDING BERBAHAN POLYPROPHYLENE (PP)

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan material plastik sebagai bahan komponen kendaraan. bermotor, peralatan listrik, peralatan rumah tangga, dan berbagai

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR TERHADAP CACAT WARPAGE PADA PRODUK INJECTION MOLDING BERBAHAN POLYPROPHILENE (PP)

ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Plastik merupakan bahan baku yang berkembang saat ini. Penggunaan material plastik sebagai bahan dasar pembuatan

ANALISIS PENGARUH PARAMETER PROSES TERHADAP SHRINKAGE PADA GELAS PLASTIK DENGAN SOFTWARE MOLDFLOW PLASTIC INSIGHT 5

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

Analisa Variasi Tekanan dan Temperatur Untuk Produk Fishing Lure

Studi Pengaruh Ukuran Shap Corner Terhadap Cacat Sink Mark dan Mampu Alir

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Tugas Akhir. Perancangan Cetakan Bagasi Sepeda Motor (Honda) Untuk Proses Injection Molding. Oleh : FIRMAN WAHYUDI

Shrinkage pada Plastik Bushing dengan Variabel Temperatur Injeksi Plastik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Minimalisasi Cacat dengan Pengaturan Tekanan Terhadap Kualitas Produk pada Proses Injection Molding dengan Menggunakan Simulasi

STUDI PENYUSUTAN PRODUK HASIL INJEKSI PLASTIK DENGAN SALURAN PENDINGIN LURUS DAN TANPA SALURAN PENDINGIN

PROSES PEMBUATAN PRODUK BERBAHAN PLASTIK DENGAN JENIS MATERIAL HDPE UNTUK TUTUP GALON AIR MINERAL DI PT. DYNAPLAST

Studi Pengaruh Kemiringan Dinding Mangkok Terhadap Tekanan Injeksi dan Filling Clamp Force

PENGARUH VARIASI KANDUNGAN CaCO 3 TERHADAP KUAT TARIK POLYPROPYLENE

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

TUGAS AKHIR PENGARUH SISTEM PENDINGINAN LURUS DAN CONFORMAL TERHADAP PENYUSUTAN DIMENSI HASIL PADA MESIN INJEKSI PLASTIK

TUGAS AKHIR ANALISA PENGARUH BENTUK SALURAN PENDINGIN TERHADAP CACAT WARPAGE DARI PRODUK INJEKSI PLASTIK BERBAHAN POLYPROPYLENE

ANALISA PENGARUH VARIASI SUHU PLASTIK TERHADAP CACAT WARPAGE PADA PRODUK INJETION MOLDING BERBAHAN POLYPROPHYLENE (PP)

ANALISA PENGARUH VARIASI SUHU SINTERING PADA PENCETAKAN BOLA PLASTIK BERONGGA PROSES ROTATION MOLDING

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang pesat, baik dalam dunia perekonomian, pendidikan, pembangunan, perindustrian, dan lain sebagainya.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS AKURASI DIMENSI HASIL PROSES VACUUM THERMOFORMING DENGAN VARIASI KETINGGIAN MOLD ALUMINUM

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

LOGO PERENCANAAN DAN ESTIMASI BIAYA PRODUKSI CETAKAN LID

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

PENGARUH VARIASI WAKTU TERHADAP CACAT DAN KETEBALAN PRODUK PLASTIK PADA PROSES ROTATIONAL MOLDING

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

MICROCELLULAR INJECTION MOLDING SEBAGAI ALTERNATIF DALAM PEMBUATAN PRODUK PLASTIK

BAB II DASAR TEORI 2.1. Tinjau Pustaka

BAB 3 Metodologi Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

REVERSE ENGINEERING OUTER REAR BUMPER MOBIL ESEMKA RAJAWALI R2

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PLASTIK DENGAN CETAKAN BERSALURAN PENDINGIN CONFORMAL

KAJIAN PENGARUH KETEBALAN PADA KUALITAS DAN MAMPU BENTUK DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI PADA PROSES INJECTION MOLDING (STUDI KASUS: MODEL GELAS)


ANALISIS PARAMETER OPERASI PADA PROSES PLASTIK INJECTION MoOLDING UNTUK PENGENDALIAN CACAT PRODUK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PRODUK SPION PS 135 DENGAN PENGATURAN PARAMETER INJECTION TIME MATERIAL PLASTIK POLYPROPYLENE (PP) PADA PROSES INJECTION MOLDING

Predi Arif Nugroho, Danar Susilo Wijayanto dan Budi Harjanto

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

STUDI PERBEDAAN PENGGUNAAN RESIN EPOXY DAN RESIN POLYESTER SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BOLA PADA PROSES ROTATIONAL MOLDING

PEMBUATAN KOMPOSIT DARI SERAT SABUT KELAPA DAN POLIPROPILENA. Adriana *) ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISA PENGARUH SOLUTION TREATMENT PADA MATERIAL ALUMUNIUM TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

Simulasi dan Studi Eksperimental Proses Injeksi Plastik Berpendingin Konvensional

PROSES PEMBUATAN CAPS SUNSILK 60 ml MENGGUNAKAN INJECTION MOLDING PADA PT. DYNAPLAST.TBK : DWI CAHYO PRABOWO NPM :

BAB IV STANDART OPERASI PROSEDUR

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka

BAB III PROSES DESIGN MOLDING PLASTIK DAN JENIS-JENIS CACAT PADA PRODUK INJECTION MOLDING

ANALISIS PENYUSUTAN DIMENSI PRODUK INJECTION MOLDING DENGAN BENTUK ACETABULAR CUP UNTUK SAMBUNGAN HIP PADA MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. Didalam proses pencetakan produk plastik dapat digambarkan adalah adanya sejumlah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISA HASIL PERANCANGAN CETAKAN INJEKSI

11 BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA VARIASI WAKTU PENCETAKAN BOLA PLASTIK BERONGGA TERHADAP PENYUSUTAN DAN KETEBALAN PRODUK PADA PROSES ROTATIONAL MOULDING

Pengaruh Putaran Terhadap Ketebalan Bola Plastik Pada Proses Rotation Moulding

PENGARUH CAMPURAN 50% POLYPROPYLENE, 30% POLYETHYLENE, 20% POLYSTYRENE TERHADAP VARIASI TEMPERATUR PADA PROSES INJECTION MOLDING TIPE TEFORMA RN 350

OPTIMALISASI PARAMETER PROSES INJEKSI PADA HDPE RECYCLE MATERIAL UNTUK MEMPEROLEH MINIMUM SINK MARKS MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE TAGUCHI TUGAS AKHIR

PENGARUH SUHU, TEKANAN DAN WAKTU PENDINGINAN TERHADAP CACAT WARPAGE PRODUK BERBAHAN PLASTIK

O C. Temperatur injeksi di bawah temperatur leleh akan

PEMBUATAN CETAKAN MELALUI METODE RAPID TOOLING PADA PEMBENTUKAN BOLA PLASTIK DENGAN PROSES ROTATIONAL MOLDING

Analisa Pengaruh Aging 450 ºC pada Al Paduan dengan Waktu Tahan 30 dan 90 Menit Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis

PENGARUH VARIASI CAMPURAN DAN TEMPERATUR POLYPROPYLENE, POLYETHYLENE, DAN POLYSTYRENE PADA PROSES PLASTIC MOLDING

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Aluminium (Al) adalah salah satu logam non ferro yang memiliki. ketahanan terhadap korosi, dan mampu bentuk yang baik.

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

14.1 Proses Pembuatan Komposit Material Plastik yang Diperkuat Serat Proses Pencetakan Terbuka (Open-Mold Processes)

MATERIAL PLASTIK DAN PROSESNYA

ANALISA PENGARUH TEMPERATUR DAN TEKANAN INJEKSI MOULDING TERHADAP CACAT PRODUK

11.1 Pemrosesan Material Plastik

BAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

APLIKASI MOLDFLOW ADVISER PADA INDUSTRI PLASTIK MODERN UNTUK MENDAPATKAN PARAMATER INJEKSI MOLD YANG OPTIMAL

BAB II DASAR-DASAR MANUFAKTUR PRODUK

STUDI SIMULASI DAN EKSPERIMEN PENGARUH KETEBALAN DINDING EXOTHERMIC RISER TERHADAP CACAT SHRINKAGE PADA PENGECORAN ALUMINIUM 6061 METODE SAND CASTING

STUDI KOMPARASI KUALITAS PRODUK PENGELASAN SPOT WELDING DENGAN PENDINGIN DAN NON-PENDINGIN ELEKTRODA

OPTIMALISASI PARAMETER INJEKSI UNTUK MINIMASI SHRINKAGE, SINK MARKS DAN WARPAGE PADA INDUSTRI MOLD MODERN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Karet merupakan bahan atau material yang tidak bisa dipisahkan. dari kehidupan manusia, sebagai bahan yang sangat mudah didapat,

STUDI BAHAN ALUMUNIUM VELG MERK SPRINT DENGAN METODE TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

Jl. Gaya Motor Raya No 8, Jakarta, Indonesia Jl. Ganesha 10, Bandung, Indonesia 40132

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISA PENGARUH PARAMETER TEKANAN TERHADAP CACAT WARPAGE DARI PRODUK INJECTION MOLDING BERBAHAN POLYPROPYLENE Diajukan Sebagai Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata Satu Pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh: M. Anwar Fathoni D200 10 0079 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

ANALISA PENGARUH PARAMETER TEKANAN TERHADAP CACAT WARPAGE DARI PRODUK INJECTION MOLDING BERBAHAN POLYPROPYLENE M. Anwar Fathoni, Bambang Waluyo F, Joko Sedyono Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura Email : Muh.anthoni@gmail.com ABSTRAKSI Injection molding adalah proses pembentukan plastik dengan cara melelehkan material plastik yang diinjeksikan ke dalam sebuah cetakan ( mold ). Cacat yang sering terjadi pada produk injection molding antara lain shrinkage, warpage, flash dan incompletely fillet parts. Faktor penyebab terjadinya warpage dipengaruhi oleh tekanan injeksi, suhu cetakan, titik leleh dan waktu tahan pada proses injeksi (Huang dan Tai, 2001). Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh tekanan terhadap terjadinya cacat warpage dari hasil produk injection molding dan untuk menentukan parameter tekanan yang tepat sehingga didapatkan produk yang optimal dari injection molding. Langkah awal, pembuatan cetakan (mold) dengan mesin CNC milling dan pembuatan pendingin dengan sistem softooling tipe saluran pendingin conformal. Metode yang digunakan adalah pemrosesan gambar dengan pengambilan gambar menggunakan sebuah kamera 14 pixel yang diproses menggunakan software solidwork dan pengukuran ketinggian warpage menggunakan dial indikator. Metode ini digunakan untuk pengambilan data sehingga dapat dianalisa secara statistik serta dapat diambil sebuah kesimpulan. Dari hasil penelitian didapat kesimpulan bahwa Secara umum menaikan tekanan injeksi membuat area warpage yang terjadi semakin besar akan tetapi nilai warpage yang terjadi cenderung stabil walaupun begitu ada tekanan optimal dimana pada tekanan tersebut nilai warpage yang terjadi paling kecil. Tekanan optimal dalam penelitian ini yaitu pada tekanan 19.11 kg/cm 2. Kata Kunci: injection molding, solidwork, dial indikator, tekanan, warpage.

PARAMETER EFFECT ANALYSIS PRESSURE ON WARPAGE DEFECT INJECTION MOLDING PRODUCT BASED FROM POLYPROPYLENE M. Anwar Fathoni, Bambang Waluyo F, Joko Sedyono Mechanical Engineering Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura Email : Muh.anthoni@gmail.com ABSTRACT Injection molding is a plastic molding process by melting the plastic material is injected into a mold. The flaw common in injection molding products such as shrinkage, warpage, flash and incompletely fillet parts. The causes of warpage caused by the injection pressure, mold temperature, melting and holding time in the injection process (Huang and Tai, 2001). Therefore, the aim of this study was to investigate the effect of pressure on the occurrence of defects warpage of injection molding products and to determine appropriate pressure to obtain the optimal product of injection molding. The first step, a molding with a CNC milling machine and manufacturing softooling cooling system type conformal cooling channels. The method used is processing an image with a camera taking pictures using 14 pixels are processed using software solidwork warpage and height measurements using a dial indicator. This method is used for collecting data so it can be analyzed statistically and can be drawn to a conclusion. The results of the study concluded that the general increase of injection pressure makes the area the greater the warpage occurred but the warpage that occurs tends to be stable although there is optimal pressure where the pressure is the lowest warpage occurred. Optimal pressure in this study, at 11.19 kg/cm 2. Keywords: injection molding, solidwork, dial indicators, Pressure, warpage.

PENDAHULUAN Plastik merupakan polimer yang banyak dimanfaatkan pada kehidupan sekarang ini karena memiliki kelebihan seperti sifatnya yang ringan, mudah dibentuk, dapat didaur ulang dan tahan korosi. Berbeda dengan material logam walaupun dapat dibentuk dan didaur ulang sifatnya cenderung berat dan tidak tahan korosi. Produk berbahan plastik sangat mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari contoh printer, keyboard, casing handphone, packing makanan dan minuman, pesawat telepon, dashboard mobil, body motor, helm, peralatan rumah tangga dan lain-lain. Produk tersebut dibuat dengan teknik pembentukan yang disebut dengan istilah injection molding. Injection molding adalah proses pembentukan plastik dengan cara melelehkan material plastik yang kemudian diinjeksikan ke dalam sebuah cetakan (mold). Dengan teknik injection molding plastik dapat diolah menjadi produk yang dikehendaki hanya dengan mendesain sebuah mold. Walaupun begitu terkadang hasil produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan cetakan atau terjadi cacat pada produk tersebut. Cacat yang biasa ditemui pada produk injection molding antara lain Short shot, Sink mark, Air traps, flash dan Warpage. Cacat produk dapat menurunkan nilai kualitas produk tersebut dan mengakibatkan proses produksi menjadi terhambat sehingga ini akan menjadi suatu kerugian bagi unit produksi karena hasil akhir tidak sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. Untuk mendapatkan hasil produk yang optimal ada beberapa parameter yang perlu diperhatikan dalam injection molding, parameter suhu, tekanan, waktu tahan dan pendinginan merupakan parameter penting yang harus diperhatikan untuk menghindari cacat pada produk. Pada proses injection molding dengan pengaturan parameter penekanan yang tepat dapat meningkatkan kualitas dan menghemat biaya produksi. Hal ini dikarenakan parameter proses penekanan dan waktu penekanan yang pada umumnya dilakukan oleh sistem hidrolik merupakan salah satu parameter penting yang harus diperhatikan untuk keberhasilan proses produksi melalui injection molding (Manas Chanda and Shalil Roy,2006). Penyebab dari warpage yang paling besar adalah tekanan injeksi, suhu dari cetakan, titik leleh plastik, dan waktu tahan pada proses injeksi. (Huang dan Tai, 2001). PEMBATASAN MASALAH Agar pembahasan masalah tidak terlalu luas maka batasan masalah yang diambil adalah : 1. Suhu di dalam barrel diatur 150 o C, mold yang digunakan tipe single mold dengan pendingin sistem softtooling tipe saluran conformal dan waktu tahan 5 detik. 2. Variasi tekanan yang digunakan 6.37 kg/cm 2, 12.74 kg/cm 2, 19.11 kg/cm 2, 25.48 kg/cm 2 dan 31.85 kg/cm 2 3. Material yang digunakan Polypropylene. 4. Pengukuran area warpage menggunakan sotfware solidwork dan pengukuran nilai warpage menggunakan dial indikator. 5. Pengambilan gambar menggunakan kamera 14 mega pixel.

TUJAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk meneliti pengaruh tekanan terhadap terjadinya cacat warpage dari hasil produk injection molding. 2. Untuk menentukan parameter tekanan yang tepat sehingga didapatkan produk yang optimal dari injection molding. TINJAUAN PUSTAKA Fischer (2003), warpage dapat dikurangi dengan jalan mengurangi ukuran gate, mengurangi tekanan, memposisikan ulang saluran pendingin, mengurangi temperatur cetakan dekat gate dan sprue, mengurangi waktu tahan, serta menaikkan temperatur cetakan. Suyono (2011), variasi serbuk aluminium dan serbuk kuningan sebagai bahan pengisi mould berpengaruh terhadap penyusutan dimensi produk dan diperoleh penyusutan dimensi produk pada mould yang berisi serbuk aluminium lebih rendah presentasenya dibandingkan mould yang berisi serbuk kuningan. Sendi (2012), parameter tekanan dan waktu penekanan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap terjadinya shrinkage. S.Selvaraj dan P.Venkataramaiah (2013), melakukan pengukuran besarnya warpage yang terjadi pada komponen plastik injection molding menggunakan pemrosesan gambar dengan bantuan kamera digital resolusi 14 mega pixel dengan software photoshop dan MALTAB. Sigit dan Agung (2014), membandingkan sistem pendingin konformal dengan konvensional menggunakan simulasi software Autodesk Moldflow hasil penelitiannya, penggunaan sistem pendingin konformal mampu mempercepat proses pendinginan dari 15,7 detik menjadi 3,2 detik atau sekitar 80%. Hal ini dapat menurunkan waktu siklus proses produksi dan dapat meningkatkan kapasitas produksi secara keseluruhan. Pada sistem pendingin konvensional besarnya volumetric shrinkage 4,80 % dan pada sistem pendingin konformal sebesar 4,65%, masih dibawah nilai kritis yaitu 7%. LANDASAN TEORI Polypropylene Polypropylene adalah sebuah polimer termoplastik yang dibuat oleh industri kimia dan digunakan dalam berbagai aplikasi, diantaranya pengemasan, tekstil, alat tulis, berbagai tipe wadah terpakaikan ulang serta bagian plastik, perlengkapan labolatorium dan komponen otomotif. Sifat-sifat polyprophylene serupa dengan sifat-sifat polyethylene. Massa jenisnya rendah (0,90-0,92) g.cm -3 termasuk kelompok yang paling ringan diantara bahan polimer, dapat terbakar bila dinyalakan dibandingkan polyethylene massa jenis tinggi. Titik lelehnya tinggi sekali (176 C), kekuatan tarik, kekuatan lentur dan kekuatannya lebih tinggi tetapi tahan impaknya lebih rendah terutama pada temperatur rendah. Sifat tembus cahayanya pada pencetakan lebih baik dari pada polyethylene dengan permukaan mengkilap, penyusutannya pada pencetakan kecil, penampilan dan ketelitian dimensinya lebih baik. Sifat mekaniknya dapat ditingkatkan sampai batas tertentu dengan jalan mencampurkan serat gelas dan pemuaian termal juga dapat diperbaiki sampai setingkat dengan bahan

thermoseting. Sifat-sifat listriknya hampir sama dengan sifat-sifat pada polyethylene. Tahan kimianya kira-kira sama bahkan lebih baik dari pada polyethylene massa jenis tinggi (Boedeker.com, 2010). Adapun sifat fisis, mekanis dan thermal dari polypropylene adalah sebagai berikut: Sementara, untuk thermoset waktu yang dibutuhkan agak lama karena pemanasan terjadi selama material berada dalam tekanan cetakan yang bersuhu tinggi. Bagian utama mesin injection molding dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Bagian utama mesin injection molding vertikal Produk-produk yang dihasilkan melalui proses injection molding diantaranya printer, keyboard, casing handphone, packing makanan dan minuman, pesawat telepon, dashboard mobil, body motor, helm, peralatan rumah tangga dan lain-lain. Tabel 1. Sifat fisis, mekanis dan thermal dari polypropylene (Boedeker.com, 2010) Injection molding Injection molding pada polimer identik pengecoran bertekanan pada logam dan merupakan salah satu teknik pembentukan polimer yang banyak digunakan. Untuk thermoplastik waktu satu siklus proses injection molding singkat (sekitar 10-30 detik) karena produk langsung membeku setelah diinjeksikan ke dalam cetakan. Kontruksi mesin injetion molding Secara umum konstruksi mesin injection molding terdiri dari tida unit pokok yang penting yaitu injection unit, clamping unit dan mold unit. 1. Injection unit Injection unit merupakan unit yang berfungsi untuk melelehkan plastik dengan suhu yang disesuaikan dengan material plastik hingga mendorong cairan kedalam cavity dengan waktu, tekanan, temperatur, dan kepekatan tertentu.

Gambar 2. Bagian injection unit 2. Clamping unit Clamping unit berfungsi untuk membuka dan menutup mold dan menjaga dengan memberikan tekanan pada penahan (clamping pressure) terhadap mold agar material yang diinjeksikan pada mold tidak meresap keluar saat proses berlangsung. Gambar 4. Bagian utama mold unit Sistem pendingin conformal Saluran pendingin conformal dibuat mengikuti kontur produk yang dicetak sehingga memungkinkan terjadi proses pendinginan yang seragam dan lebih cepat (Gambar 5). Gambar 3. Skematis dan bagian-bagian dari clamping unit 3. Mold unit Mold unit merupakan bagian terpenting pada mesin injection molding, yang mempunyai fungsi utama yaitu untuk membentuk benda yang akan dicetak. Gambar 5. Sistem pendingin conformal (Sachs, 2000) Cacat produk injection molding Cacat produk yang terjadi pada proses injection molding diantaranya: a. Short shot: Kondisi dimana kapasitas lelehan plastik tidak mampu memenuhi kapasitas cetakan atau lelehan plastik pada saat diijeksikan mengeras sebelum memenuhi cetakan.

b. Warpage: Kondisi dimana produk melengkung atau bengkok. c. Sink mark: Kondisi dimana terjadi perbedaan ketebalan permukaan pada permukaan produk. d. Flash: Kondisi dimana terdapat material plastik yang lebih ikut membeku di pinggir-pingir produk. e. Air trapped: Kondisi dimana ada gelembung udara yang terjebak didalam produk. yang ideal dan kurangnya kekakuan struktural produk serta aliran. warpage dapat dikurangi dengan jalan mengurangi ukuran gate, mengurangi tekanan, memposisikan ulang saluran pendingin, mengurangi temperatur cetakan dekat gate dan sprue, mengurangi waktu tahan, serta menaikkan temperatur cetakan. (fischer, 2003) Skema dan rumus perhitungan warpage, w (fischer, 2003) Cacat Warpage Warpage digunakan untuk menjelaskan bagian yang melengkung atau memutar keluar dari bentuk dan mengubah tidak hanya dimensi tetapi juga kontur dan bagian sudut. (Lihat Gambar 6). Gambar 7. Skema perhitungan warpage Warpage (w) = hpart/ dpart...(2.1) Gambar 6. Warpage karena ketidakseragaman diding ketebalan (Selvaraj, 2013) Cacat warpage terjadi karena beberapa faktor diantaranya karena perbedaan antara shringkage dan cooling time yang tergantung pada kontraksi kedua permukaan dan ketebalan komponen dari hasil distribusi temperature mold, Ketidaksamaan distribusi tekanan pada produk, injection pressure terlalu tinggi atau terlalu rendah dan cooling terlalu pendek, kurangnya clamping force atau kurangnya kemampuan mensetting clamping force Dimana : w : Warpage hpart : Ketinggian warpage (mm) dpart : Diameter Spesimen (mm) METODOLOGI PENELITIAN Diagram alir penelitian

Mendesain cetakan dengan software solidwork, core dan cavity sesuai dimensi spesimen ASTM D955 Pemilihan bahan dan pemrosesan bahan dengan mesin CNC milling sesuai desain cetakan Mengoleskan karbon ke permukaan spesimen Pengambilan gambar menggunakan kamera 14 mega pixel Mulai Studi pustaka dan survei lapangan Menyatukan cetakan dan pendingin Pembuatan pendingin cetakan dengan sistem softtooling tipe saluran conformal Pencampuran serbuk alumunium dengan epoxy dengan perbandingan 2:1 dan saluran pipa tembaga dicetak di dalamnya Pengeringan cetakan pendingin pada temperatur ruang dalam waktu 24 jam Pembuatan spesimen dengan variasi tekanan injeksi 6.369 kg/cm 2 12.738 kg/cm 2 19.108 kg/cm 2 25.477 kg/cm 2 31.847 kg/cm 2 Pengukuran besarnya nilai warpage menggunakan dial indikator 2. Thermometer 3. Stopwatch 4. Gelas ukur 5. Kamera 6. Pompa air dan selang 7. Kunci pas 8. Skrap 9. Dial indikator 10. Polypropylene 11. Serbuk aluminium 12. Epoxy 13. Pipa tembaga 14. Karbon batang DATA DAN HASIL PENELITIAN Data pembuatan Spesimen Pembuatan spesimen dengan variasi tekanan 6.37 kg/cm 2, 12.74 kg/cm 2, 19.11 kg/cm 2, 25.48 kg/cm 2 dan 31.85 kg/cm 2 diperoleh data sebagai berikut. Pengukuran area warpage menggunakan solidwork Pengolahan dan Analisis data Kesimpulan Selesai Gambar 8. Diagram alir penelitian Temperatur leleh polypropylene Temperatur didalam barel Waktu tekan Temperatur cetakan atas ratarata Temperatur cetakan bawah rata-rata Temperatur air pendingin 170 o C 150 o C 5 Detik 38 o C 36 o C 30 o C Studi pustaka dengan mencari jurnaljurnal penelitian yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan dan survei lapangan dengan datang langsung ke tempat penelitian untuk meninjau alat penelitian yang akan digunakan. Alat dan bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Mesin injeksi plastik Debit air pendingin rata-rata 3.61 cm 3 /s Waktu injeksi rata-rata Waktu pendinginan rata-rata 35.78 Detik 30.78 Detik Tabel 2. Data pembuatan spesimen Dalam proses pembuatan spesimen dengan variabel data di atas diperoleh hasil bahwa semua spesimen mengalami cacat warpage. Cacat warpage bisa terjadi karena beberapa faktor diantaranya pengaruh tekanan injeksi, temperatur, waktu tahan dan sistem pendinginan.

Cacat warpage dilihat dari segi pengaruh temperatur, cacat warpage dalam injection molding berhubungan erat dengan fenomena shrinkage atau penyusutan. Penyusutan yang tidak seragam pada permukaan atas dan permukaan bawah spesimen bisa menjadi faktor yang menyebabkan spesimen mengalami cacat warpage ini dapat dilihat pada Tabel 4.1 dimana temperatur cetakan atas rata-rata 38 o C dan temperatur bawah cetakan rata-rata 36 o C terjadi selisih sebesar 2 o C. Selisih temperatur ini bisa disebabkan karena perpindahan panas yang kurang baik dari sistem pendingin. Dari segi waktu tahan, waktu tahan yang terlalu cepat juga bisa menjadi faktor penyebab warpage tidak terkontol. Waktu tahan yang terlalu cepat menyebabkan lelehan polypropylene yang diijeksikan kedalam cetakan belum benar-benar membeku sehingga saat spesimen dikeluarkan dari cetakan terjadi perubahan kontur bentuk. Selain cacat warpage pada spesimen juga timbul cacat lain seperti flash. Cacat flash terjadi akibat cetakan tidak mampu menahan tekanan tinggi dari lelehan polypropylene yang diinjeksikan ke dalam cetakan sehingga membuat cetakan menjadi sedikit terbuka. Selain itu temperatur leleh yang terlalu tinggi bisa juga yang menyebabkan terjadinya flash pada spesimen. Cacat warpage dan flash dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7. Cacat yang timbul pada spesimen Dari Gambar 7 dapat dilihat lingkaran berwarna merah merupakan cacat warpage dan lingkaran berwarna biru merupakan cacat flash. Cacat warpage dapat dilihat secara jelas setelah spesimen diolesi karbon seperti Gambar 8. Gambar 8. Area warpage setelah spesimen diolesi karbon DATA HASIL PENGUKURAN WARPAGE Hasil Pengukuran area warpage menggunakan software solidwork Pengukuran area warpage dilakukan untuk mengetahui besarnya luasan warpage yang terjadi pada

penampang spesimen. Berikut adalah hasil pengukuran area warpage menggunakan software solidwork: Tekanan ( Kg/cm 2 ) Spesimen sempurna ( cm 2 ) Area warpage rata-rata ( cm 2 ) ( % ) 6.37 78.5 26.42 33.65 12.74 78.5 25.09 31.96 19.11 78.5 37.06 47.21 25.48 78.5 43.98 56.02 31.85 78.5 52.15 66.44 Tabel 3. Data hasil pengukuran area warpage rata-rata Dari pengukuran didapatkan hasil bahwa area warpage rata-rata paling kecil terjadi pada spesimen dengan tekanan 12.74 kg/cm 2 dan area warpage rata-rata paling besar terjadi pada spesimen dengan tekanan 31.85 kg/cm 2. Sedangkan pada tekanan paling rendah yaitu pada tekanan 6.37 kg/cm 2 area warpage yang terjadi lebih besar dari tekanan 12.74 kg/cm 2. Persentase area warpage dibuat dalam sebuah grafik berdasarkan data Tabel 3. sebagai berikut: Berdasarkan Grafik 1. menunjukan bahwa dengan menaikan dan menurunkan nilai tekanan akan berpengaruh terhadap besarnya presentase area warpage yang terjadi. Pada tekanan yang rendah persentase area warpage yang terjadi juga kecil dan pada tekanan yang tinggi persentase area warpage yang terjadi juga semakin besar. Area warpage semakin besar ketika tekanan yang diberikan besar ini terjadi karena pada saat lelehan plastik polypropylene yang diinjeksikan ke dalam cetakan sudah memenuhi cetakan tetapi masih menerima tekanan sebesar tekanan yang diberikan. Tekanan dari lelehan plastik mendorong ke semua arah akan tetapi karena bagian terlemah terjadi pada bagian antara cetakan atas dan cetakan bawah yaitu pada bagian bertemunya cavity dan core sehingga membuat cetakan menjadi sedikit terbuka. Membukanya cetakan bisa terjadi karena kurangnya gaya clamp dan kekuatan material dari cetakan yang tidak mampu menahan tekanan dari lelehan plastik polypropylene sehingga mengakibatkan cetakan melengkung dan spesimen yang belum membeku atau bagian terlemah dari spesimen menjadi warpage. Besarnya lengkungan atau area warpage sebesar tekanan yang diberikan Pengukuran besarnya nilai warpage menggunakan dial indikator Pengukuran besarnya ketinggian warpage yang terjadi pada spesimen menggunakan dial indikator. Hasil pengukuran dapat dilihat pada Tabel 4. Grafik 1. pengaruh tekanan terhadap persentase area warpage

Tekanan ( Kg/cm 2 ) h part rata-rata ( mm ) d part ( mm ) w rata-rata 6.37 6.17 100 0.062 12.74 4.89 100 0.049 19.11 4.01 100 0.040 25.48 8.45 100 0.085 31.85 5.73 100 0.057 Tabel 4. Data hasil pengukuran nilai warpage rata-rata Berdasarkan Tabel 4. maka didapatkan sebuah grafik seperti berikut: Grafik 2. pengaruh tekanan terhadap besarnya nilai warpage Berdasarkan Grafik 2. diatas menunjukan bahwa dengan adanya kenaikan tekanan membuat besarnya nilai warpage mengalami kenaikan dan penurunan. Penurunan terjadi pada tekanan 6.37 kg/cm 2, 12.74 kg/cm 2, 19.11 kg/cm 2 dan terjadi kenaikan pada tekanan 25.48 kg/cm 2 yang cukup tinggi namun nilai warpage kembali turun pada tekanan 31.85 kg/cm 2 yang merupakan tekanan tertinggi yang digunakan dalam penelitian ini. Pada tekanan 19.11 kg/cm 2 merupakan tekanan optimal dalam penelitian ini dimana nilai warpage yang terjadi paling kecil. Walaupun terjadi kenaikan dan penurunan nilai warpage namun dilihat dari trendline besarnya nilai warpage cenderung stabil. Stabilnya nilai warpage ini bisa terjadi karena daerah terlemah dari spesimen terjadi pada daerah dekat gate atau daerah lelehan plastik polypropylene masuk sehingga pada tekanan rendah maka kecepatan aliran injeksi juga rendah dan waktu injeksi yang dibutuhkan lebih lama dari tekanan yang lebih tinggi. Waktu injeksi yang lebih lama membuat spesimen memiliki cukup waktu untuk membeku dengan sempurna pada bagian terjauh dari gate namun tidak pada daerah dekat gate yang butuh waktu lebih lama untuk membeku. Sehingga saat lelehan plastik polypropylene sudah memenuhi cetakan namun masih menerima tekanan mengakibatkan bagian terlemah mendapatkan dorongan dimana pada bagian terjauh dari gate sudah membeku dengan sempurna sehingga bagian terlemah spesimen menjadi warpage. Semakin tinggi tekanan maka waktu injeksinya juga semakin cepat menyebabkan daerah yang belum membeku pada spesimen semakin besar dan pada saat spesimen menerima dorongan tekanan tersebar kebagian yang belum membeku sehingga membuat area warpage-nya semakin besar namun nilai warpage-nya cenderung stabil. KESIMPULAN Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat diperoleh beberapa hasil yang merupakan jawaban dari penelitian ini. 1. Secara umum menaikan tekanan injeksi membuat area warpage yang terjadi semakin besar akan tetapi nilai warpage yang terjadi cenderung stabil walaupun begitu ada tekanan optimal dimana pada tekanan

tersebut nilai warpage yang terjadi paling kecil. 2. Tekanan optimal dalam penelitian ini yaitu pada tekanan 19.11 kg/cm 2. SARAN Saran dari peneliti jika nantinya ada peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian ini: 1. Perhatikan perancangan desain dan pemilihan bahan untuk cetakan khususnya pada kekuatan clamp cetakan. 2. Gunakan bahan plastik yang berbeda sehingga nantinya dapat digunakan sebagai pembanding dengan penelitian ini. 3. Untuk membuktikan keakurasian pengukuran besarnya nilai warpage ada baiknya dilakukan pengukuran secara langsung pada spesimen.

DAFTAR PUSTAKA Jerry M. Fischer., 2003, Handbook of Molded Part Shrinkage and Warpage, Plastics Design Library/ William Andrew Publishing, Norwich, New York. Suyono., 2011, Pengaruh Serbuk Aluminium dan Serbuk Kuningan terhadap Penyusutan (Shringkage) Produk pada Pembuatan Cetakan Softtooling untuk Mesin Injeksi Plastik, Skripsi S-1 Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. Sendi Dwi Oktaviandi., 2012, Analisa Pengaruh Parameter Tekanan dan Waktu Penekanan Terhadap Sifat Mekanik dan Cacat Penyusutan Dari Produk Injection Molding Berbahan Polyethylene (PE), Skripsi S-1 Teknik Mesin, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Cilegon. S.Selvaraj and P.Venkataramaiah., 2013, Measurement of warpage of injection moulded Plastic components using image processing, Internasional Jurnal of Innovative Research in Science, Engineering and Technology Jurnal vol 2, Issue 12, December. Sigit Y. dan Agung K., 2014, Perbandingan Sistem Pendingin Konvensional dan Konformal pada Proses Injeksi Plastik, Skripsi S-1 Teknik Mesin, Institut Teknologi Bandung, Bandung.