PENGARUH VARIASI TEMPERATUR TERHADAP CACAT WARPAGE PADA PRODUK INJECTION MOLDING BERBAHAN POLYPROPHILENE (PP)
|
|
- Hendri Setiabudi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH VARIASI TEMPERATUR TERHADAP CACAT WARPAGE PADA PRODUK INJECTION MOLDING BERBAHAN POLYPROPHILENE (PP) Disusun Sebagai Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata Satu Pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik oleh: MIKO ALFIANTO NIM : D PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017
2
3
4
5 PENGARUH VARIASI TEMPERATUR TERHADAP CACAT WARPAGE PADA PRODUK INJECTION MOLDING BERBAHAN POLYPROPHILENE (PP) ABSTRAKS Plastik adalah material yang mulai mendominasi dan menggantikan material berbahan dasar logam. Hal ini disebabkan karena plastik dikenal sebagai suatu bahan yang serbaguna, mudah dibentuk (formability), ringan, tidak mudah pecah, tahan karat tahan terhadap korosi, dan murah. Di balik banyak kelebihan tersebut dalam proses pembuatan dengan metode Injection Molding plastik juga memiliki masalah salah satunya cacat warpage. Warpage adalah cacat penyimpangan bentuk produk seperti bengkok atau memuntir. Salah satu faktor penyebabnya adalah temperatur injeksi. Penelitian ini di lakukan untuk mengetahui persentase warpage yang terjadi karena ariasi temperatur saat produk berbahan polyprophilene di injeksi kedalam mould. Dengan ariasi temperature yang digunakan antara lain C, C, C, C, C. Dari hasil analisa pengukuran luas cacat warpage ditemukan bahwa spesimen hasil proses injeksi dengan bahan polyprophilene pada temperatur C, C, C belum ditemukan adanya cacat warpage yang terjadi. Pada temperatur C dan C ditemukan adanya cacat warpage dengan luas warpage terkecil 73,39 mm 2 (6,04%) dan luas terbesar 107,16 mm 2 (8,81%) pada spesimen dengan temperatur C dan luas warpage terkecil 102,77 mm 2 (8,45%) dan luas terbesar 166,82 mm 2 (13,73%) pada temperatur C. Kata Kunci : plastik, polyprophilene, injection molding, warpage ABSTRACT Plastic is a material that dominates and replace another material made of metal. This is because plastic is a material that known as a ersatile, malleable (formability), light in weight, unbreakable, rust resistant, corrosion resistant, and inexpensie. Behind many of these adantages in the manufacturing process by the method of injection molding of plastic, it also has one flaw warpage problems. Warpage is defectie product forms such irregularities bent or twisted. The one of many factors is the injection temperature. The aim of this study was to find out the percentage of warpage that occurs because of the ariations temperature when the product made by polyprophilene has injected into the mold. The ariation of temperature is used among others C, C, C, C, C. 1
6 From the analysis, the measurement of flaw warpage broad was found that the specimen of polyprophilene injection process at a temperature of C, C, C hae not found any defects warpage that occur. At the temperatures of C and C found any defects warpage, which is the smallest warpage area was mm2 (6.04%) and the largest area was mm2 (8.81%). On the specimens with C temperature and the smallest warpage area was 102, 77 mm2 (8.45%) and the largest area was mm 2 (13.73%) at a temperature of C. Key Words : plastic, polyprophilene, injection molding, warpage 1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini, pemakaian barang-barang yang terbuat dari plastik semakin meningkat. Material ini semakin sering dijumpai sebagai bahan pembuatan peralatan rumah tangga, mainan anak, sampai komponen otomotif. Plastik bahkan mulai digunakan untuk menggantikan logam sebagai bahan komponen alat utama pada sistem pertahanan (alusista) TNI. Hal ini disebabkan karena plastik dikenal sebagai suatu bahan serbaguna, tahan korosi, murah dan dapat didaur ulang dan banyak digunakan untuk berbagai macam produk. Dalam memproduksi komponen menggunakan bahan plastik ada beberapa metode yang lazim di gunakan seperti blowing moulding, compression moulding, extrusion moulding, transfer moulding dan injection moulding. Namun pada proses pembentukan menggunakan mesin injection molding tidak lepas dari cacat produk seperti sink mark, short shot, mold flash,siler streak, warpage, bubble, string ataupun earline yang terjadi pada bagian-bagian tertentu suatu produk. Desain cetakan yang kurang optimal dan pengaruh parameter/setting proses injeksi dapat mempengaruhi timbulnya beberapa jenis cacat di atas sehingga mengakibatkan biaya produksi yang tinggi atau kurang effisien karena material banyak yang harus diproses ulang dan kuantitas produk menurun karena produk banyak terjadi cacat.. 2
7 1.1 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini, yaitu : 1. Bagaimana pengaruh temperatur injeksi terhadap terjadinya cacat warpage? 2. Bagaimana cara mengetahui presentase cacat warpage yang terjadi akibat dari parameter suhu? 3. Bagaimana menentukan setting temperatur yang tepat agar mendapatkan hasil produk yang maksimal? 1.2 Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, penelitian ini berkonsentrasi pada : a. Jenis bahan yang digunakan adalah polyprophylene (PP). b. Desain mold menggunakan software solidwork. c. Saluran pendingin yang digunakan adalah tipe conformal. d. Mesin yang digunakan adalah mesin ertical injection molding. e. Tekanan injeksi 25 kg/cm 2 f. Waktu tahan yang digunakan 8 detik g. Variasi yang digunakan adalah : i.temperatur = 3 spesimen ii.temperatur = 3 spesimen iii.temperatur = 3 spesimen i.temperatur = 3 spesimen.temperatur = 3 spesimen 3
8 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Meneliti pengaruh temperatur injeksi terhadap terjadinya cacat warpage. 2. Untuk mengetahui presentase cacat warpage yang terjadi akibat dari parameter suhu. 3. Untuk menentukan setting temperatur yang tepat agar mendapatkan hasil produk yang maksimal. 1.4 Tinjauan Pustaka Bambang Waluyo Febriantoko (2011) saluran pendingin tipe conformal mempunyai kesilindrisan yang lebih baik dibanding cetakan bersaluran pendingin lurus. Cacat produk yang paling banyak pada jenis cetakan tipe solid bersaluran pendingin lurus dan tipe Laminated steel tooling bersaluran pendingin conformal. Ferriera dan Matheus (2004), menggunakan metode softtooling dengan resin epoxy untuk mencetak cetakan yang didalamnya ada saluran conformal. Saluran pendingin tipe conformal merupakan salah satu jenis yang efisien dalam mendinginkan produk secara merata. Fischer (2003), warpage dapat dikurangi dengan jalan mengurangi ukuran gate, mengurangi tekanan, memposisikan ulang saluran pendingin, mengurangi temperatur cetakan dekat gate dan sprue, mengurangi waktu tahan, serta menaikkan temperatur cetakan. Huang dan Tai (2001), hasil penelitiannya, penyebab dari warpage yang paling besar adalah tekanan injeksi, suhu dari cetakan, titik leleh plastik, dan waktu tahan pada proses injeksi. Zulianto Dwi (2011)Parameter temperatur pada proses injection molding mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap terjadinya cacat warpage. 4
9 1.5 Landasan Teori Plastik adalah polimer rantai panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer". Pakar ilmu material, Van lack (1889) berpendapat polimer dihasilkan melalui penggabungan banyak unit tunggal (monom er) menjadi satu rantai molekuler (Djaprie, 2004: 32) Pada dasarnya plastik secara umum digolongkan ke dalam 3 (tiga) macam dilihat dari temperaturnya (Ilham, 2007), yaitu : 1. Bahan thermoplastik (Thermoplastic) yaitu akan melunak bila dipanaskan dan setelah didinginkan akan dapat mengeras. Contoh bahan thermoplastik adalah : Polistiren, Polietilen, Polipropilen, Nilon, Plastik fleksiglass dan Telfon. 2. Bahan Thermoseting (Thermosetting) yaitu plastik dalam bentuk cair dan dapat dicetak sesuai yang diinginkan serta akan mengeras jika dipanaskan dan tetap tidak dapat dibuat menjadi plastik lagi. Contoh Bakelit, Silikon dan Epoksi. 3. Bahan Elastis ( Elastomer) yaitu bahan yang sangat elastis. Contoh bahan elastis adalah : karet sintetis. 1.Polypropylene (PP) Polypropylene adalah sebuah polimer termoplastik yang dibuat oleh industri kimia dan digunakan dalam berbagai aplikasi, diantaranya pengemasan, tekstil, alat tulis, berbagai tipe wadah terpakaikan ulang serta bagian plastik, perlengkapan labolatorium dan komponen otomotif Sifat-sifat polyprophylene serupa dengan sifat-sifat polyethylene. Massa jenisnya rendah (0,90-0,92) g.cm -3 termasuk kelompok yang paling ringan diantara bahan polimer, dapat terbakar bila dinyalakan dibandingkan polyethylene massa jenis tinggi. Sifat tembus cahayanya pada pencetakan lebih baik dari pada polyethylene dengan permukaan mengkilap, penyusutannya pada pencetakan kecil, penampilan dan ketelitian dimensinya lebih baik. 5
10 2. Proses Pembentukan Polimer Ada beberapa teknik pembentukan polimer antara lain injection molding, Blow molding, Extrusion molding,sheet forming dan acuum forming. Banyak kesamaan antara proses pembentukan logam dengan proses pembentukan polimer. 3. Injection Molding Injection molding pada polimer identik pengecoran bertekanan pada logam dan merupakan salah satu teknik pembentukan polimer yang banyak digunakan. Untuk thermoplastik waktu satu siklus proses injection molding singkat (sekitar detik) karena produk langsung membeku setelah diinjeksikan ke dalam cetakan. 4. Cacat produk injection molding Cacat produk yang terjadi pada proses injection molding menurut BASF Corp. (2001) diantaranya: a. Short shot: Kondisi dimana kapasitas lelehan plastik tidak mampu memenuhi kapasitas cetakan atau lelehan plastik pada saat diijeksikan mengeras sebelum memenuhi cetakan. b.warpage: Kondisi dimana produk melengkung atau bengkok. c.sink mark: Kondisi dimana terjadi perbedaan ketebalan permukaan pada permukaan produk. d.flash: Kondisi dimana terdapat material plastik yang lebih ikut membeku di pinggir-pingir produk. 6
11 2. METODE PENELITIAN 2.1 Diagram Alir Penelitian Gambar 1 Skema Diagram Alir Penelitian 7
12 2.2 Bahan dan Alat Penelitian 1. Bahan Biji plastik polypropylene (PP), pipa tembaga, resin, epoxy dan serbuk alumunium. 2. Alat Mesin ertical injection molding, thermometer, thermocontrol, thermocouple, gelas ukur, jangka sorong digital, stopwatch, pompa air, selang air, kunci pas dan kamera HP 3. Alat pengujian CNC Router. 2.3 Langkah Pembuatan Spesimen 1. Mempersiapkan alat dan bahan 2. Selanjutnya pembuatan cetakan (mold) yang akan digunakan untuk membuat spesimen. Langkah awal dalam pembuatan cetakan dengan membuat sebuah rancangan desain berupa sebuah gambar desain yang dibuat dengan bantuan software solidwork. Kemudian dari gambar desain tersebut dijadikan sebagai alat komunikasi dengan operator pengerjaan cetakan di tempat produksi. Bahan yang digunakan untuk pembuatan cetakan menggunakan besi khusus mold dan diproses mengunakan mesin CNC milling untuk mendapatkan akurasi dimensi seperti yang diharapkan. 3. Pembuatan pendingin cetakan dengan metode softtooling dengan saluran pendingin conformal. Pembuatan pendingin dibuat dengan mencampurkan serbuk aluminium dengan epoxy perbandingan campuran 2:1. Dilakukan pengadukan antara serbuk aluminium dan epoxy agar campuran benarbenar merata. Selanjutnya pencetakan pendingin diwadah plat yang sudah disediakan dan saluran pipa tembaga conformal dicetak didalam serbuk aluminium. Pengeringan dibiarkan di udara ruang selama 24 jam agar cetakan pendingin benar-benar kering dan keras. 4. Menyatukan cetakan dan pendingin menjadi satu bagian cetakan dengan menggunakan baut. Selanjutnya cetakan dipasang pada mesin injeksi 8
13 kemudian dilakukan penyetingan dan penyesuaian dengan mesin injeksi yang digunakan. 5. Pembuatan spesimen dengan parameter temperatur setiap temperatur ada tiga spesimen yang dibuat. 6. Pengambilan gambar menggunakan kamera smartphone Microsoft lumia Pengukuran area warpage melalui pemprosesan gambar dengan bantuan software solidwork. 8. Pengolahan data dan menganalisis data untuk membuat sebuah kesimpulan dari penelitian yang dilakukan. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Data Pembuatan Spesimen Dari hasil pembuatan spesimen yang telah dilakukan dengan ariasi suhu C,160 0 C,165 0 C,170 0 C dan C diperoleh data sebagai berikut: Tabel 2. Data pembuatan spesimen Parameter Nilai Temperatur air Temperatur cetakan C 33 0 C Temperatur leleh C Temperatur specimen 57 0 C Tekanan injeksi 25 kgf/cm 2 Waktu tahan 8 detik Dari data yang didapat dalam pembuatan spesimen menunjukan bahwa pada temperatur rendah belum ditemukannya cacat warpage,dan ketika suhu 9
14 dinaikan pada temperatur C C timbul cacat warpage berupa cekungan pada spesimen yang dapat terlihat jelas secara kasat mata. Tabel 3. Data hasil spesimen Temperatur NO ( 0 C) spesimen 1 spesimen 2 spesimen spesimen 1 spesimen 2 spesimen spesimen 1 spesimen 2 spesimen spesimen 1 spesimen 2 spesimen spesimen 1 spesimen 2 spesimen 3 Warpage Tidak Ada 10
15 Pengukuran besaran warpage yang terjadi pada spesimen mendapatkan data sebagai berikut Tabel 4. Data luasan warpage No Temperatur Luas Warpage C spesimen 1 105,70 mm 2 spesimen 2 73,39 mm 2 spesimen 3 107,16 mm 2 rata-rata 95,416 mm C spesimen 1 115,843 mm 2 spesimen 2 102,774 mm 2 spesimen 3 166,82 mm 2 rata-rata 128,479 mm 2 Luas warpage (mm 2 ) Pengaruh temperatur terhadap luas warpage Temperatur ( 0 C) Gambar 7. Histogram hasil pengukuran luasan warpage 11
16 Pengukuran besaran warpage dari data-data yang diperoleh dari percobaan Injection Molding pada temperatur belum ditemukan adanya warpage.pada temperatur pada ketiga spesimen ditemukan adanya warpage dengan besaran terkecil sebesar 73,39 mm 2 dan berturut-turut sebesar 105,70 mm 2 dan 107,16 mm 2 dengan rata-rata 95,416 mm 2 dan cacat warpage membesar menjadi 102,774 mm 2, 115,843 mm 2, dan 166,82 mm 2 pada temperatur dengan nilai rata-rata 128,479 mm 2. Table 5. Hasil pengukuran persentase luasan warpage No Temperatur Warpage Luas(mm 2 ) % C spesimen 1 105,70 8,69 % spesimen 2 73,39 6,04% spesimen 3 107,16 8,81% rata-rata 95,416 7,84% C spesimen 1 115,84 9,53% spesimen 2 102,77 8,45% spesimen 3 166,82 13,73% rata-rata 128,479 10,57% 12
17 presentase warpage (%) Pengaruh temperatur terhadap presentase warpage temperatur ( 0 C) Gambar 8. Histogram hasil pengukuran luasan persentase warpage Dari grafik presentase besaran warpage dapat diketahui pada percobaan C ditemukan cacat pada ketiga spesimen dengan luas terkecil 73,39 mm 2 (1,90%) dan luas terbesar 107,16 mm 2 (2,78%) dan pada temperatur C besarnya warpage yang ada menjadi lebih besar yaitu dengan luasan terkecil 102,774 mm 2 (2,67%) dan luas terbesarnya adalah 166,82 mm 2 (4,33%).Jika di lihat dari data tersebut memperlihatkan bahwa menggunakan temperatur proses C C tidak optimal dalam produksi produk Injection Molding dengan bahan polyprophylene karena tingkat cacat warpage semakin membesar dan sangat beresiko. 4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada parameter temperatur terhadap cacat warpage dari produk injection molding, maka dapat diambil kesimpulan hasil sebagai berikut: 1. Dalam penelitian ini secara umum pada suhu C C tidak ditemukan cacat warpage pada spesimen, cacat warpage terjadi ketika suhu mencapai C dengan luas rata-rata warpage sebesar 95,416 mm 2 dan pada suhu C dengan luas rata rata 128,479 mm 2 13
18 2. Temperatur optimal pada peneltian ini yaitu pada temperatur C karena pada temperatur ini proses melting time tercepat terjadi tanpa ditemukannya cacat warpage dan penggunaan energi yang efisien. PERSANTUNAN Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah, rahamat dan hidayah-nya sehingga penyusunan laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis dengan segala hormat ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Ir. Sri Sunarjono, M.T., Ph.D. sebagai Dekan Fakultas Teknik Uniersitas Muhammadiyah Surakarta. 2. Bapak Ir. Subroto, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Uniersitas Muhammadiyah Surakarta. 3. Bapak Ir.Bibit Sugito, MT, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan kepada penulis. 4. Bapak Bambang Waluyo Febriantoko, ST, MT selaku pembimbing yang senantiasa memberi koreksi dan bimbingannya. 5. Alm.ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah mendukung penuh dan juga kerelaan memberikan dukungan baik moril maupun materil didalam penyusunan Tugas Akhir ini. 6. Kakak-kakakku Ryan Ardianto, Amd, Yudit Noianto, ST dan Handi Aprilianto yang selalu memberi dukungan baik dari moril maupun materil. 7. Semua pihak yang telah membantu, semoga Allah SWT membalas kebaikanmu. DAFTAR PUSTAKA Dwi Anggono Agus(2007) Prediksi Shrinkage Untuk Menghindari Cacat Produk Pada Plastic Injection. Febriantoko B, Apriyanto F.(2011) Pengaruh Ukuruan saluran Pendingin Cetakan Soft Tooling Pada Proses Injeksi Plastik. Simposium Nasional RAPI X FT UMS ISSN :
19 Ferreira, J.C., mateus, A.,(2003) "studies of rafidsoft Tooling with Conformal Channels for Plasticn Injection Moulding", Journal Of Materials Processing Technology. Jerry M. Fischer(2003) "Handbook Of Molded Part Shinkage and Warpage", Plastic Design Library/Wiliam Andrew publishing, Norwlch, NY Joko Prasetya Dwi (2011) Analisa pengaruh waktu tahan terhadap cacat warpage pada proses injeksi plastik bahan polyprophylene M. C. Huang and C. C. Tai., 2001, The effectie factors in the warpage problem of an injection molded part with a thin shell feature, J Mater Process Technol. Susanto(2010) pengaruh metode saluran pendingin pada mould conformal laminasi, mould lurus dan mould conformal soft tooling terhadap cacat produk warpage, sink mark dan pengukuran keselindrisan produk pada mesin manual injection moulding plastic. Zulianto Dwi (2011) Analisa pengaruh temperatur terhadap cacat warpage pada produk Injection Molding berbahan polyprophylene (pp) 15
TUGAS AKHIR ANALISA PENGARUH VARIASI SUHU PLASTIK TERHADAP CACAT WARPAGE DARI PRODUK INJECTION MOLDING BERBAHAN POLYPROPHYLENE (PP)
TUGAS AKHIR ANALISA PENGARUH VARIASI SUHU PLASTIK TERHADAP CACAT WARPAGE DARI PRODUK INJECTION MOLDING BERBAHAN POLYPROPHYLENE (PP) Disusun Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik
Lebih terperinciPENGARUH PARAMETER WAKTU TAHAN TERHADAP CACAT WARPAGE DARI PRODUK INJECTION MOLDING
PENGARUH PARAMETER WAKTU TAHAN TERHADAP CACAT WARPAGE DARI PRODUK INJECTION MOLDING PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata Satu pada Jurusan Teknik Mesin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, pemakaian barang-barang yang terbuat dari bahan baku material plastik semakin meningkat. Material ini semakin sering dijumpai sebagai bahan pembuatan peralatan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PENGARUH PARAMETER WAKTU TAHAN TERHADAP CACAT WARPAGE DARI PRODUK INJECTION MOLDING
TUGAS AKHIR PENGARUH PARAMETER WAKTU TAHAN TERHADAP CACAT WARPAGE DARI PRODUK INJECTION MOLDING Disusun Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISA PENGARUH PARAMETER TEKANAN TERHADAP CACAT WARPAGE DARI PRODUK INJECTION MOLDING BERBAHAN POLYPROPYLENE
TUGAS AKHIR ANALISA PENGARUH PARAMETER TEKANAN TERHADAP CACAT WARPAGE DARI PRODUK INJECTION MOLDING BERBAHAN POLYPROPYLENE Disusun Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Mesin
Lebih terperinciPENINGKATAN KUALITAS PRODUK PLASTIK DENGAN CETAKAN BERSALURAN PENDINGIN CONFORMAL
REKAYASA LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PLASTIK DENGAN CETAKAN BERSALURAN PENDINGIN CONFORMAL Oleh : Bambang Waluyo Febriantoko, ST. MT. Ir. Subroto, MT. Agung Setyo Darmawan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Plastik merupakan bahan baku yang berkembang saat ini. Penggunaan material plastik sebagai bahan dasar pembuatan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Plastik merupakan bahan baku yang berkembang saat ini. Penggunaan material plastik sebagai bahan dasar pembuatan komponen kendaraan bermotor, peralatan listrik,
Lebih terperinciANALISA PENGARUH PARAMETER TEKANAN TERHADAP CACAT WARPAGE DARI PRODUK INJECTION MOLDING BERBAHAN POLYPROPYLENE
NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISA PENGARUH PARAMETER TEKANAN TERHADAP CACAT WARPAGE DARI PRODUK INJECTION MOLDING BERBAHAN POLYPROPYLENE Diajukan Sebagai Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata Satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penggunaan material plastik sebagai bahan komponen kendaraan. bermotor, peralatan listrik, peralatan rumah tangga, dan berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan material plastik sebagai bahan komponen kendaraan bermotor, peralatan listrik, peralatan rumah tangga, dan berbagai keperluan seperti untuk medical, textiles,
Lebih terperinciANALISA PENGARUH VARIASI SUHU PLASTIK TERHADAP CACAT WARPAGE PADA PRODUK INJETION MOLDING BERBAHAN POLYPROPHYLENE (PP)
NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISA PENGARUH VARIASI SUHU PLASTIK TERHADAP CACAT WARPAGE PADA PRODUK INJETION MOLDING BERBAHAN POLYPROPHYLENE (PP) Naskah publikasi tugas akhir di susun sebagai syarat
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISA PENGARUH BENTUK SALURAN PENDINGIN TERHADAP CACAT WARPAGE DARI PRODUK INJEKSI PLASTIK BERBAHAN POLYPROPYLENE
NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISA PENGARUH BENTUK SALURAN PENDINGIN TERHADAP CACAT WARPAGE DARI PRODUK INJEKSI PLASTIK BERBAHAN POLYPROPYLENE Diajukan Sebagai Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB I HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Data hasil penelitian Dari hasil pembuatan specimen yang telah dilakukan dengan variasi suhu 150 0 C, 155 0 C, 160 0 C, 165 0 C dan 170 0 C diperoleh data sebagai
Lebih terperinciANALISA PENGARUH WAKTU TAHAN TERHADAP CACAT WARPAGE PADA PROSES INJEKSI PLASTIK BAHAN POLYPROPYLENE (PP)
NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISA PENGARUH WAKTU TAHAN TERHADAP CACAT WARPAGE PADA PROSES INJEKSI PLASTIK BAHAN POLYPROPYLENE (PP) Disusun Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Injection molding adalah proses pembentukan plastik dengan. cara melelehkan material plastik yang kemudian diinjeksikan ke
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Injection molding adalah proses pembentukan plastik dengan cara melelehkan material plastik yang kemudian diinjeksikan ke dalam sebuah cetakan (mold). Dengan teknik
Lebih terperinciANALISA PENGARUH VARIASI SUHU SINTERING PADA PENCETAKAN BOLA PLASTIK BERONGGA PROSES ROTATION MOLDING
TUGAS AKHIR ANALISA PENGARUH VARIASI SUHU SINTERING PADA PENCETAKAN BOLA PLASTIK BERONGGA PROSES ROTATION MOLDING Diajukan Sebagai Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata Satu Pada Jurusan Teknik Mesin
Lebih terperinciPengaruh Putaran Terhadap Ketebalan Bola Plastik Pada Proses Rotation Moulding
TUGAS AKHIR Pengaruh Putaran Terhadap Ketebalan Bola Plastik Pada Proses Rotation Moulding Disusun oleh: TUNGGUL PRAKOSO NIM : D 200 050 107 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciANALISA VARIASI WAKTU PENCETAKAN BOLA PLASTIK BERONGGA TERHADAP PENYUSUTAN DAN KETEBALAN PRODUK PADA PROSES ROTATIONAL MOULDING
TUGAS AKHIR ANALISA VARIASI WAKTU PENCETAKAN BOLA PLASTIK BERONGGA TERHADAP PENYUSUTAN DAN KETEBALAN PRODUK PADA PROSES ROTATIONAL MOULDING Diajukan Sebagai Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata Satu
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PENGARUH SISTEM PENDINGINAN LURUS DAN CONFORMAL TERHADAP PENYUSUTAN DIMENSI HASIL PADA MESIN INJEKSI PLASTIK
TUGAS AKHIR PENGARUH SISTEM PENDINGINAN LURUS DAN CONFORMAL TERHADAP PENYUSUTAN DIMENSI HASIL PADA MESIN INJEKSI PLASTIK Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik
Lebih terperinciPENGARUH DIAMETER SALURAN PENDINGIN UKURAN ½ DAN ¼ PADA CETAKAN SOFT TOOLING SERBUK ALUMUNIUM TERHADAP PENYUSUTAN PADA MESIN INJEKSI PLASTIK
TUGAS AKHIR PENGARUH DIAMETER SALURAN PENDINGIN UKURAN ½ DAN ¼ PADA CETAKAN SOFT TOOLING SERBUK ALUMUNIUM TERHADAP PENYUSUTAN PADA MESIN INJEKSI PLASTIK Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI WAKTU TERHADAP CACAT DAN KETEBALAN PRODUK PLASTIK PADA PROSES ROTATIONAL MOLDING
TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI WAKTU TERHADAP CACAT DAN KETEBALAN PRODUK PLASTIK PADA PROSES ROTATIONAL MOLDING Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Mesin
Lebih terperinciPENGARUH PROSES PENDINGINAN TERHADAP SHINKAGE DAN DIMENSI PRODUK TS PLUG 1 BERBAHAN PVC PADA INJECTION MOLDING
PENGARUH PROSES PENDINGINAN TERHADAP SHINKAGE DAN DIMENSI PRODUK TS PLUG 1 BERBAHAN PVC PADA INJECTION MOLDING Edi Sunarto 1), Ir. Estu Prayogi M.KKK 2) 1), 2) Jurusan Teknik Mesin, Universitas Pancasila
Lebih terperinciSTUDI PERBEDAAN PENGGUNAAN RESIN EPOXY DAN RESIN POLYESTER SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BOLA PADA PROSES ROTATIONAL MOLDING
TUGAS AKHIR STUDI PERBEDAAN PENGGUNAAN RESIN EPOXY DAN RESIN POLYESTER SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BOLA PADA PROSES ROTATIONAL MOLDING Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia industri saat ini diikuti oleh pembaruan penggunaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia industri saat ini diikuti oleh pembaruan penggunaan bahan dasar produksi. Logam yang dahulu banyak digunakan dalam proses industri kini mulai ditinggalkan.
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI CAMPURAN DAN TEMPERATUR POLYPROPYLENE, POLYETHYLENE, DAN POLYSTYRENE PADA PROSES PLASTIC MOLDING
PENGARUH VARIASI CAMPURAN DAN TEMPERATUR POLYPROPYLENE, POLYETHYLENE, DAN POLYSTYRENE PADA PROSES PLASTIC MOLDING SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik ]
Lebih terperinciSTUDI PENYUSUTAN PRODUK HASIL INJEKSI PLASTIK DENGAN SALURAN PENDINGIN LURUS DAN TANPA SALURAN PENDINGIN
TUGAS AKHIR STUDI PENYUSUTAN PRODUK HASIL INJEKSI PLASTIK DENGAN SALURAN PENDINGIN LURUS DAN TANPA SALURAN PENDINGIN Tugas Akhir ini disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PARAMETER PROSES TERHADAP SHRINKAGE PADA GELAS PLASTIK DENGAN SOFTWARE MOLDFLOW PLASTIC INSIGHT 5
TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH PARAMETER PROSES TERHADAP SHRINKAGE PADA GELAS PLASTIK DENGAN SOFTWARE MOLDFLOW PLASTIC INSIGHT 5 Disusun : DWI KARDONO NIM : D 200 040 060 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciPREDIKSI SHRINKAGE UNTUK MENGHINDARI CACAT PRODUK PADA PLASTIC INJECTION
PREDIKSI SHRINKAGE UNTUK MENGHINDARI CACAT PRODUK PADA PLASTIC INJECTION Agus Dwi Anggono Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A.Yani Tromol Pos I Pabelan, Kartosura, 57102 E-mail : agusda@indosat-m3.net
Lebih terperinciABSTRACT
OPTIMASI DESAIN MOLD UNTUK MEREDUKSI CACAT FLASH DAN SHRINKAGE PADA PRODUK PAKU KOTAK DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE SIMULASI MOLDFLOW (STUDI KASUS PADA PT. PRIMA SAKTI) Erfina Ayu W. 1, Hari Arbiantara 2,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Proses Injection Molding Injection molding dapat membuat part yang memiliki bentuk yang kompleks dengan permukaan yang cukup baik. Variasi bentuk yang sangat banyak yang dapat
Lebih terperinciAnalisa Variasi Tekanan dan Temperatur Untuk Produk Fishing Lure
Analisa Variasi Tekanan dan Temperatur Untuk Produk Fishing Lure Mesin Injeksi Molding Sederhana Dengan Menggunakan Metode Simulasi Slamet Arief Hariadi 1. Budi Baharudin 1 S.T Tugas Akhir,Teknik Mesin,Politeknik
Lebih terperinciPEMBUATAN CETAKAN MELALUI METODE RAPID TOOLING PADA PEMBENTUKAN BOLA PLASTIK DENGAN PROSES ROTATIONAL MOLDING
TUGAS AKHIR PEMBUATAN CETAKAN MELALUI METODE RAPID TOOLING PADA PEMBENTUKAN BOLA PLASTIK DENGAN PROSES ROTATIONAL MOLDING Disusun Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Mesin
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian dan Pengukuran Spesimen Pada metode DOE Taguchi yang dilakukan menggunakan analisis mean atau nilai rata rata disetiap percobaan, analisis mean pada data
Lebih terperinciPENGARUH CAMPURAN 50% POLYPROPYLENE, 30% POLYETHYLENE, 20% POLYSTYRENE TERHADAP VARIASI TEMPERATUR PADA PROSES INJECTION MOLDING TIPE TEFORMA RN 350
PENGARUH CAMPURAN 50% POLYPROPYLENE, 30% POLYETHYLENE, 20% POLYSTYRENE TERHADAP VARIASI TEMPERATUR PADA PROSES INJECTION MOLDING TIPE TEFORMA RN 350 SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Prosedur Penelitian Prosedur penelitian digunakan untuk mempersempit permasalahan yang diteliti, sehingga dapat membahas dan menjelaskan permasalahan secara tepat. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang pesat, baik dalam dunia perekonomian, pendidikan, pembangunan, perindustrian, dan lain sebagainya.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi dalam segala aspek kehidupan saat ini semakin berkembang pesat, baik dalam dunia perekonomian, pendidikan, pembangunan, perindustrian, dan lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pemakaian barang-barang yang terbuat dari bahan baku
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, pemakaian barang-barang yang terbuat dari bahan baku plastik semakin meningkat. Hal ini dikarenakan plastik mempunyai banyak kelebihan-kelebihan yang mulai
Lebih terperinciPROSES PEMBUATAN PRODUK BERBAHAN PLASTIK DENGAN JENIS MATERIAL HDPE UNTUK TUTUP GALON AIR MINERAL DI PT. DYNAPLAST
PROSES PEMBUATAN PRODUK BERBAHAN PLASTIK DENGAN JENIS MATERIAL HDPE UNTUK TUTUP GALON AIR MINERAL DI PT. DYNAPLAST PENULISAN ILMIAH Nama : Dede Kurniadi NPM : 21410739 Program Studi : Teknik Mesin Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Plastik sangat penting dalam kehidupan sehari hari, alasanya begitu luasnya penggunaan plastik secara industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Plastik sangat penting dalam kehidupan sehari hari, alasanya begitu luasnya penggunaan plastik secara industri karena sifat sifatnya yang unggul dan mudah diolah. Plastik
Lebih terperinciStudi Pengaruh Ukuran Shap Corner Terhadap Cacat Sink Mark dan Mampu Alir
Studi Pengaruh Ukuran Shap Corner Terhadap Cacat Sink Mark dan Mampu Alir Amelia Sugondo 1, Ian H. Siahaan 2 Dosen Jurusan Teknik Mesin, Universitas Kristen Petra 1,2 E-mail: amelia@petra.ac.id, ian@petra.ac.id
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI KANDUNGAN CaCO 3 TERHADAP KUAT TARIK POLYPROPYLENE
PENGARUH VARIASI KANDUNGAN CaCO 3 TERHADAP KUAT TARIK POLYPROPYLENE Muhammad Luqman Saiful fikri 1, Iman Kurnia Sentosa 2, Harini Sosiati 3, Cahyo Budiyantoro 4 Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciShrinkage pada Plastik Bushing dengan Variabel Temperatur Injeksi Plastik
Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 2, No.1, Novemberi 2010 65 Shrinkage pada Plastik Bushing dengan Variabel Temperatur Injeksi Plastik Toto Rusianto, Ellyawan, S.A. & Arif Rahmanto Jurusan Teknik Mesin, Institut
Lebih terperinciANALISIS PARAMETER OPERASI PADA PROSES PLASTIK INJECTION MoOLDING UNTUK PENGENDALIAN CACAT PRODUK
8 ANALISIS PARAMETER OPERASI PADA PROSES PLASTIK INJECTION MoOLDING UNTUK PENGENDALIAN CACAT PRODUK Dadi Cahyadi, ST, MT. Fakultas Teknik, Universitas Serang Raya, Jl. Raya Serang Cilegon Km.5, Serang
Lebih terperinciANALISA WALL THICKNESS PADA LEMBARAN PLASTIK POLYPROPYLENE (PP) HASIL PROSES VACUUM TERMOFORMING
TUGAS AKHIR ANALISA WALL THICKNESS PADA LEMBARAN PLASTIK POLYPROPYLENE (PP) HASIL PROSES VACUUM TERMOFORMING Disusun : BAYU DANAR WIDODO NIM : D 200 040 111 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciKAJIAN PENGARUH KETEBALAN PADA KUALITAS DAN MAMPU BENTUK DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI PADA PROSES INJECTION MOLDING (STUDI KASUS: MODEL GELAS)
KAJIAN PENGARUH KETEBALAN PADA KUALITAS DAN MAMPU BENTUK DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI PADA PROSES INJECTION MOLDING (STUDI KASUS: MODEL GELAS) Amelia Sugondo Jurusan Teknik Mesin Universitas Kristen Petra
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
15 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENGERTIAN MOLD Mold (cetakan) adalah adalah rongga tempat material leleh (plastik atau logam) memperoleh bentuk. Mold terdiri dari dua bagian yaitu pelat bergerak (moveable
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Plastik adalah suatu polimer yang mempunyai sifat thermosensitive di mana apabila suatu plastik mengalami perubahan kondisi thermal maka akan berpengaruh terhadap sifat
Lebih terperinciANALISIS PENYUSUTAN DIMENSI PRODUK INJECTION MOLDING DENGAN BENTUK ACETABULAR CUP UNTUK SAMBUNGAN HIP PADA MANUSIA
TUGAS AKHIR ANALISIS PENYUSUTAN DIMENSI PRODUK INJECTION MOLDING DENGAN BENTUK ACETABULAR CUP UNTUK SAMBUNGAN HIP PADA MANUSIA Disusun : GALIH ANGGA WASISA D 200 010 070 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciPROSES PEMBUATAN BOTOL MILKY DI PT. LURINA PLASTIK INDUSTRIES, CIKARANG
PROSES PEMBUATAN BOTOL MILKY DI PT. LURINA PLASTIK INDUSTRIES, CIKARANG Nama : Mokhammad Roiful Anis NPM : 24411599 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : Doddi Yuniardi, ST., MT. Latar Belakang Saat ini
Lebih terperinciPolimer terbentuk oleh satuan struktur secara berulang (terdiri dari susunan monomer) H H H H H
POLIMER BAHAN TEKNIK 1 PENGERTIAN Polimer terbentuk oleh satuan struktur secara berulang (terdiri dari susunan monomer) H H H H H C = C C C C H H H H H Etilen Monomer Polietilen Polimer Susunan molekul
Lebih terperinciANALISIS PRODUK SPION PS 135 DENGAN PENGATURAN PARAMETER INJECTION TIME MATERIAL PLASTIK POLYPROPYLENE (PP) PADA PROSES INJECTION MOLDING
ANALISIS PRODUK SPION PS 135 DENGAN PENGATURAN PARAMETER INJECTION TIME MATERIAL PLASTIK POLYPROPYLENE (PP) PADA PROSES INJECTION MOLDING Singgih Fitriyanto, Yuyun Estriyanto dan Danar Susilo Wijayanto
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan Berdasarkan perhitungan, pengukuran arah longitudinal dan transversal dengan metode mean (rata-rata) diperoleh nilai minimum sink mark pada
Lebih terperinciOPTIMASI CACAT SHRINKAGE PRODUK CHAMOMILE 120 ML PADA PROSES INJECTION MOLDING DENGAN METODE RESPON SURFACE
OPTIMASI CACAT SHRINKAGE PRODUK CHAMOMILE 120 ML PADA PROSES INJECTION MOLDING DENGAN METODE RESPON SURFACE Yuni Hermawan Jurusan Teknik Mesin -Fakultas Teknik - Universitas Jember Email: yunikaka@yahoo.co.id
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISA PENGARUH BENTUK SALURAN PENDINGIN TERHADAP CACAT WARPAGE DARI PRODUK INJEKSI PLASTIK BERBAHAN POLYPROPYLENE
TUGAS AKHIR ANALISA PENGARUH BENTUK SALURAN PENDINGIN TERHADAP CACAT WARPAGE DARI PRODUK INJEKSI PLASTIK BERBAHAN POLYPROPYLENE Disusun Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang masalah. Masalah yang paling utama dalam membuat produk plastik dalam bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang masalah Masalah yang paling utama dalam membuat produk plastik dalam bidang industri cetakan adalah membuat saluran pendinginan yang cepat dan efektif. Sehingga diperlukan
Lebih terperinciPengaruh Ukuran Fiberglass Terhadap Kekuatan Mekanis Pada Pembuatan Batu Gerinda Tangan 4 Inch
TUGAS AKHIR Pengaruh Ukuran Fiberglass Terhadap Kekuatan Mekanis Pada Pembuatan Batu Gerinda Tangan 4 Inch Disusun Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Kesarjanaan Teknik Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Lebih terperinciSTUDI TEMPERATUR OPTIMAL TERHADAP CAMPURAN BAHAN POLYPROPYLENE DAN POLYETHYLENE PADA PROSES MIXING UNTUK PEMAKAIAN PLASTIC INJECTION MOLDING SKRIPSI
STUDI TEMPERATUR OPTIMAL TERHADAP CAMPURAN BAHAN POLYPROPYLENE DAN POLYETHYLENE PADA PROSES MIXING UNTUK PEMAKAIAN PLASTIC INJECTION MOLDING SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh
Lebih terperinciO C. Temperatur injeksi di bawah temperatur leleh akan
Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.4 No.2 (2015) 30-35 ISSN 2302 934X Advanced Materials and Technology Processing Analisis Kualitas Produk dengan Pengaturan Parameter Temperatur Injeksi Material
Lebih terperinciTUGAS AKHIR STUDI PENYUSUTAN DIMENSI HASIL PRES MOLD KARET ALAM UNTUK KOMPONEN SEPEDA MOTOR
TUGAS AKHIR STUDI PENYUSUTAN DIMENSI HASIL PRES MOLD KARET ALAM UNTUK KOMPONEN SEPEDA MOTOR TUGAS AKHIR INI DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI TUGAS-TUGAS DAN MEMENUHI PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR S-1 SARJANA
Lebih terperinciPROSES PEMBUATAN CAPS SUNSILK 60 ml MENGGUNAKAN INJECTION MOLDING PADA PT. DYNAPLAST.TBK : DWI CAHYO PRABOWO NPM :
NAMA PROSES PEMBUATAN CAPS SUNSILK 60 ml MENGGUNAKAN INJECTION MOLDING PADA PT. DYNAPLAST.TBK : DWI CAHYO PRABOWO NPM : 22410181 JURUSAN : TEKNIK MESIN PENDAHULUAN Dewasa ini, pemakaian barang-barang yang
Lebih terperinciMATERIAL PLASTIK DAN PROSESNYA
Proses Produksi I MATERIAL PLASTIK DAN PROSESNYA by Asyari Daryus Universitas Darma Persada OBJECTIVES Mahasiswa dapat menerangkan sifat dan jenis bahan plastik Mahasiswa dapat menerangkan cara pengolahan
Lebih terperinciSIMULASI CUP DRAWING UNTUK MENGHINDARI CACAT WRINKLING DAN THINNING DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTOFORM R2
TUGAS AKHIR SIMULASI CUP DRAWING UNTUK MENGHINDARI CACAT WRINKLING DAN THINNING DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTOFORM R2 Disusun Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Lebih terperinciBAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENELITIAN
BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian ditunjukkan pada Gambar 3.1: Mulai Mempersiapkan Alat Dan Bahan Proses Pengecoran
Lebih terperinciVARIASI KUNINGAN 2 GRAM, 4 GRAM, 6 GRAM PADA PEMBUATAN DAN KEKERASAN DENGAN PERBANDINGAN KAMPAS REM YAMAHAPART
TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI KUNINGAN 2 GRAM, 4 GRAM, 6 GRAM PADA PEMBUATAN KAMPAS REM TERHADAP KEAUSAN, SUHU, DAN KEKERASAN DENGAN PERBANDINGAN KAMPAS REM YAMAHAPART Diajukan guna memenuhi sebagian syarat
Lebih terperinciStudi Pengaruh Kemiringan Dinding Mangkok Terhadap Tekanan Injeksi dan Filling Clamp Force
Studi Pengaruh Kemiringan Dinding Mangkok Terhadap Tekanan Injeksi dan Filling Clamp Force Jurusan Teknik Mesin, Universitas Kristen Petra E-mail: amelia@petra.ac.id, ninukj@petra.ac.id T E K N O S I M
Lebih terperinci1300C ( ) TERHADAP KEKUATAN TARIK, GESER, BELAH SAMBUNGAN LAMINASI PLAT BAJA DENGAN ADHESIVE BONDING
TUGAS AKHIR PENGARUH LINGKUNGAN ( Udara, Air 60 0 C, Plastik Suhu 130 0 C ) TERHADAP KEKUATAN TARIK, GESER, BELAH SAMBUNGAN LAMINASI PLAT BAJA DENGAN ADHESIVE BONDING UNTUK MOLD MESIN INJEKSI PLASTIK Diajukan
Lebih terperinciANALISIS AKURASI DIMENSI HASIL PROSES VACUUM THERMOFORMING DENGAN VARIASI KETINGGIAN MOLD ALUMINUM
TUGAS AKHIR ANALISIS AKURASI DIMENSI HASIL PROSES VACUUM THERMOFORMING DENGAN VARIASI KETINGGIAN MOLD ALUMINUM Disusun oleh : DARSONO ADHI SURYO D 200 040 037 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciMinimalisasi Cacat dengan Pengaturan Tekanan Terhadap Kualitas Produk pada Proses Injection Molding dengan Menggunakan Simulasi
Yogyakarta, 6 September 2007 Minimalisasi Cacat dengan Pengaturan Tekanan Terhadap Kualitas Produk pada Proses Injection Molding dengan Menggunakan Simulasi Amelia Sugondo 1, Willyanto Anggono 2, Ian Hardianto
Lebih terperinciPENGARUH PRODUK STYRENE (ABS) JURUSAN. Disusun Oleh
TUGAS AKHIR PENGARUH ARAH CETAKAN MELINTANG DAN MEMBUJUR SERTA TEBAL LAYER 0,2 mmm DAN 0,3 mm TERHADAP PENYIMPANGAN PRODUK PRINTER 3 DIMENSI DARI BAHAN ACRYLONITRILE BUTADIENE STYRENE (ABS) Disusun Sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Plastik merupakan salah satu bahan yang paling sering ditemukan dan digunakan. Bahan plastik secara perlahan-lahan mulai menggantikan gelas, kayu dan logam. Hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai banyak kelebihan-kelebihan yang mulai diperhitungkan. oleh masyarakat. Keunggulan plastik pada umumnya adalah lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dewasa ini, pemakaian barang-barang yang terbuat dari bahan baku plastik semakin meningkat. Hal ini dikarenakan plastik mempunyai banyak kelebihan-kelebihan yang mulai
Lebih terperinciANALISA PERPINDAHAN PANAS PADA BARREL MESIN BLOW MOULDING DENGAN SOFTWARE KOMPUTER
ANALISA PERPINDAHAN PANAS PADA BARREL MESIN BLOW MOULDING DENGAN SOFTWARE KOMPUTER TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Teknik
Lebih terperinciRANCANG BANGUN DESAIN DAN PEMBUATAN CETAKAN PLAKAT AMPERA UNTUK SOUVENIR (BIAYA PRODUKSI)
RANCANG BANGUN DESAIN DAN PEMBUATAN CETAKAN PLAKAT AMPERA UNTUK SOUVENIR (BIAYA PRODUKSI) LAPORAN AKHIR Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Kelulusan Program Diploma III Pada Jurusan Teknik Mesin Politeknik
Lebih terperinciPENGARUH UKURAN NECK RISER TERHADAP CACAT PENYUSUTAN DAN CACAT POROSITAS PADA PROSES PENGECORAN ALUMINIUM MENGGUNAKAN CETAKAN PASIR SKRIPSI
PENGARUH UKURAN NECK RISER TERHADAP CACAT PENYUSUTAN DAN CACAT POROSITAS PADA PROSES PENGECORAN ALUMINIUM MENGGUNAKAN CETAKAN PASIR SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Lebih terperinciPEMBUATAN KOMPOSIT DARI SERAT SABUT KELAPA DAN POLIPROPILENA. Adriana *) ABSTRAK
PEMBUATAN KOMPOSIT DARI SERAT SABUT KELAPA DAN POLIPROPILENA Adriana *) email: si_adramzi@yahoo.co.id ABSTRAK Serat sabut kelapa merupakan limbah dari buah kelapa yang pemanfaatannya sangat terbatas. Polipropilena
Lebih terperinciKARAKTRISASI MEKANIK BAHAN KAMPAS KOPLING DARI BAHAN SERAT KELAPA, SERBUK TEMPURUNG ARANG KELAPA, SERBUK TEMBAGA DENGAN MATRIK RESIN PHENOLIC
TUGAS AKHIR KARAKTRISASI MEKANIK BAHAN KAMPAS KOPLING DARI BAHAN SERAT KELAPA, SERBUK TEMPURUNG ARANG KELAPA, SERBUK TEMBAGA DENGAN MATRIK RESIN PHENOLIC Diajukan untuk memenuhi tugas Dan Syarat- Syarat
Lebih terperinciPENGARUH JARAK ALUR RUBBER ROLL RICE HULLER TERHADAP KWALITAS HASIL PENGGILINGAN
i TUGAS AKHIR PENGARUH JARAK ALUR RUBBER ROLL RICE HULLER TERHADAP KWALITAS HASIL PENGGILINGAN Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Lebih terperinciPerbandingan Porositas Produk Hasil Injeksi Molding dan Pres Molding Pada Proses Pembuatan Hendel Pintu Mobil
TUGAS AKHIR Perbandingan Porositas Produk Hasil Injeksi Molding dan Pres Molding Pada Proses Pembuatan Hendel Pintu Mobil Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Diagram alir penelitian selama proses penelitian dapat diperlihatkan pada Gambar 3.1 dibawah ini : Mulai
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Diagram alir penelitian selama proses penelitian dapat diperlihatkan pada Gambar 3.1 dibawah ini : Mulai Mempersiapkan Alat Dan Bahan Proses Pengecoran Pencampuran
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISA SUMBU Z PADA PROSES KALIBRASI DAN PERGERAKAN MESIN CNC ROUTER
TUGAS AKHIR ANALISA SUMBU Z PADA PROSES KALIBRASI DAN PERGERAKAN MESIN CNC ROUTER Diajukan Sebagai Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata Satu Pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciPENGUJIAN KARAKTERISTIK PEMBAKARAN MODEL BURNER DIAMETER 26 MM DENGAN TINGGI 5,5 MM, 9,5 MM, DAN 16 MM PADA KOMPOR METHANOL
TUGAS AKHIR PENGUJIAN KARAKTERISTIK PEMBAKARAN MODEL BURNER DIAMETER 26 MM DENGAN TINGGI 5,5 MM, 9,5 MM, DAN 16 MM PADA KOMPOR METHANOL Disusun Oleh : NAMA : AGUS ADHI SAPUTRO NIM : D 200 060 050 JURUSAN
Lebih terperinciTUGAS SARJANA. ANALISA PENGARUH BAHAN CETAKAN PADA PENGECORAN PADUAN Al- Cu TERHADAP WAKTU PENDINGINAN DAN SIFAT MEKANIS CORAN
TUGAS SARJANA ANALISA PENGARUH BAHAN CETAKAN PADA PENGECORAN PADUAN Al- Cu TERHADAP WAKTU PENDINGINAN DAN SIFAT MEKANIS CORAN Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan tingkat
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1. Tinjau Pustaka
BAB II DASAR TEORI 2.1. Tinjau Pustaka Sugondo (2008) melakukan penelitian tentang pengaruh ketebalan pada kualitas produk plastik dan mampu bentuk dengan menggunakan simulasi pada proses injeksi. Penelitian
Lebih terperinciIDENTIFIKASI MECHANICAL PROPERTIES DARI BAHAN DAUR ULANG POLYSTYRENE ini adalah asli hasil karya saya dan
LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya, Nama : Taufik Nurhadi NIM : 20130130302 Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir dengan judul: IDENTIFIKASI MECHANICAL PROPERTIES DARI BAHAN DAUR ULANG POLYSTYRENE
Lebih terperinciSTUDI PENYUSUTAN PRODUK KARET HASIL VULKANISASI DENGAN METODE INJEKSI
TUGAS AKHIR STUDI PENYUSUTAN PRODUK KARET HASIL VULKANISASI DENGAN METODE INJEKSI Tugas Akhir ini disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciANALISIS TOOLPATH MELINGKAR TERHADAP OBJEK ACRYLIC PADA MESIN CNC MILING RAKITAN
TUGAS AKHIR ANALISIS TOOLPATH MELINGKAR TERHADAP OBJEK ACRYLIC PADA MESIN CNC MILING RAKITAN Tugas Akhir Ini Disusun Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana S-1 Pada Jurusan Teknik Mesin Universitas
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN
BAB III PROSEDUR PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan faktor-faktor atau variable yang memungkinkan menjadi penyebab terjadinya cacat susut ( Shrinkage ).
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
TUGAS AKHIR PENGARUH PENDINGINAN TERHADAP WAKTU DAN SHRINKAGE PADA PEMBUATAN RUBBER ENGINE MOUNTING DENGAN BAHAN CAMPURAN KARET ALAM DAN STYRENE BUTADIENE RUBBER (SBR) Tugas Akhir ini disusun Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka
BAB II DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Analisa produk cacat meliputi cacat sinkmark, warpage, dan shortshot. Cacat produk plastic yang dibuat dari tiga tipe cetakan yaitu cetakan solid bersaluran pendingin
Lebih terperinci11.1 Pemrosesan Material Plastik
11.1 Pemrosesan Material Plastik Banyak proses yang digunakan untuk mengubah granula, pelet plastik menjadi bentuk produk seperti lembaran, batang, bagian terekstrusi, pipa atau bagian cetakan yang terselesaikan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peraturan pemerintah No. 70 tahun 2009 tentang konservasi energi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Sumber daya energi sangatlah penting, kelangkaan sumber daya energi dan cadangan sumber daya yang semakin terbatas membuat hampir seluruh dunia menjadikan permasalahan
Lebih terperinciPENGARUH UKURAN PASIR TERHADAP POROSITAS DAN DENSITAS PADA PENGECORAN ALUMINIUM SILIKON (95% Al- 5% Si) DENGAN METODE PENGECORAN EVAPORATIF
PENGARUH UKURAN PASIR TERHADAP POROSITAS DAN DENSITAS PADA PENGECORAN ALUMINIUM SILIKON (95% Al- 5% Si) DENGAN METODE PENGECORAN EVAPORATIF Oleh Dosen Pembimbing : Arip Sanjaya : Dr.Ir. I Ketut Gede Sugita,
Lebih terperinciANALISA PENGARUH PENAMBAHAN MG PADA KOMPOSIT MATRIKS ALUMINIUM REMELTING
ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN MG PADA KOMPOSIT MATRIKS ALUMINIUM REMELTING PISTON BERPENGUAT SIO2 TERHADAP KEKUATAN IMPAK DAN STRUKTUR MIKRO DENGAN METODE STIR CASTING SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TUGAS AKHIR ANALISIS KOMPOSIT DENGAN PENGUAT SERAT NANAS 40% DAN SERBUK KAYU SENGON 60% PADA FRAKSI VOLUME 40%,50%,60% BERMATRIK RESIN POLYESTER UNTUK PANEL AKUISTIK Disusun Sebagai Syarat Menyelesaikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian adalah metode yang digunakan untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga dapat menjelaskan dan membahas permasalahan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN DESAIN DAN PEMBUATAN CETAKAN PLAKAT AMPERA UNTUK SOUVENIR ( PENGUJIAN CETAKAN ) LAPORAN AKHIR
RANCANG BANGUN DESAIN DAN PEMBUATAN CETAKAN PLAKAT AMPERA UNTUK SOUVENIR ( PENGUJIAN CETAKAN ) LAPORAN AKHIR Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Oleh
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pengertian metodologi penelitian secara umum adalah metode yang menjelaskan bagaimana urutan suatu penelitian yang dilakukan, yaitu dengan menggunakan alat ukur dan lanngkah
Lebih terperinciPredi Arif Nugroho, Danar Susilo Wijayanto dan Budi Harjanto
ANALISIS PRODUK SPION PS135 DENGAN PENGATURAN PARAMETER MOLD TEMPERATURE MATERIAL PLASTIK POLIPROPILENE PADA PROSES INJECTION MOLDING (STUDI KASUS PT. SINAR AGUNG SELALU SUKSES KARANGANYAR JAWA TENGAH)
Lebih terperinciPENGUJIAN KARAKTERISTIK PEMBAKARAN MODEL BURNER DENGAN TINGGI 17 MM DAN DIAMETER 21, 12.8, 10 MM PADA KOMPOR METANOL
TUGAS AKHIR PENGUJIAN KARAKTERISTIK PEMBAKARAN MODEL BURNER DENGAN TINGGI 17 MM DAN DIAMETER 21, 12.8, 10 MM PADA KOMPOR METANOL Disusun oleh : ARDHI SETYANTO NIM : D 200 060 007 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS
Lebih terperinciTUGAS SARJANA KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PRODUK CORAN PADUAN ALUMINIUM DENGAN VARIASI KOMPOSISI TEMBAGA
TUGAS SARJANA KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PRODUK CORAN PADUAN ALUMINIUM DENGAN VARIASI KOMPOSISI TEMBAGA Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan Strata
Lebih terperinciUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN ALAT PRODUKSI GAS METANA DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN VARIASI BAHAN SEKAM PADI, TEMPURUNG KELAPA DAN SERBUK GERGAJI KAYU Tugas Akhir Ini Disusun Untuk Memenuhi Syarat
Lebih terperinci