1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tekstur adalah salah satu elemen dasar citra. Elemen dasar ini berupa ciriciri atau sifat-sifat yang terdapat didalam citra dan membentuk suatu pola-pola dengan interval jarak dan arah tertentu secara berulang-ulang yang memenuhi sebagian besar atau seluruh bidang citra. Pada umumnya tekstur adalah pola visual rumit yang tersusun dari kesatuan-kesatuan atau subpola yang memiliki karakteristik kecerahan, warna, kemiringan, ukuran, dan lain-lainnya. Dalam pengolahan citra, tekstur dapat digunakan untuk klasifikasi terhadap citra yaitu untuk mengidentifikasi dan mengenali suatu citra dengan tekstur tertentu berdasarkan satu set kelas atau klasifikasi tekstur yang diberikan. Setiap daerah pada citra tekstur tersebut memiliki karakteristik yang unik. Untuk mendapatkan karakteristik tersebut diperlukan ekstraksi ciri yang berguna untuk mengambil ciri-ciri yang berbeda dari tiap daerah pada citra tekstur tersebut. Salah satu hasil karya ciptaan manusia yang memiliki tekstur yaitu batik. Batik adalah warisan tradisional yang terkenal dan unik dari Indonesia. Keunikannya berasal dari proses produksinya yaitu yang dikenal dengan "mbatik", motif, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Karena nilai budaya dan nilai seninya, maka batik menjadi produk yang bernilai ekonomis tinggi di era modern ini. Namun, selain sebagai produk ekonomi, batik memiliki karakteristik
2 pada motif nya. Motif motif dan ragam hiasnya, yang lahir dan dibangun dari proses kognitif manusia yang diperoleh dari sekitarnya. Hal inilah dianggap sebagai salah satu aspek yang menarik untuk diteliti menggunakan sains dan teknologi. Pada penelitian ini, mengadopsi tentang bagaimana pemrosesan citra dapat digunakan untuk mengenali fitur dari citra batik. Istilah fitur dari motif batik adalah menyatakan representasi suatu fungsi citra kain batik yang digunakan dalam pemrosesan visual lebih lanjut. Ektraksi fitur dari citra batik merupakan proses untuk mendapatkan ciri dari dari persepsi visualnya. Pada dasarnya penggolongan motif batik yang ada di Indonesia dibagi menjadi dua macam, yaitu motif geometris dan motif non-geometris. Motif geometris adalah motif batik dengan ornamen susunan geometris dengan ciri khas berbentuk seperti ilmu ukur biasa, seperti segiempat yang panjang atau lingkaran. Contoh: ganggang, kawung, golongan banji, dan ceplok. Pada motif ini juga ada yang tersusun dalam garis miring sehingga bentuknya berbentuk belah ketupat, seperti golongan parang dan udan liris. Kedua adalah motif non-geometris merupakan jenis motif batik di mana bentuk motifnya tidak teratur jika dilihat menurut geometris atau dibuat secara acak. Motif non-geometris terdiri dari beberapa bentuk ornamen-ornamen tumbuhan, candi, binatang atau lainnya. Di mana dalam susunannya tidak teratur, contoh: buketan, semen dan terang bulan.
3 1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana melakukan ekstraksi fitur dari gambar batik dengan metode GLCM dan Gabor Filter? 2. Bagaimana membandingkan hasil dari ekstraksi fitur metode GLCM dan Gabor Filter? 3. Bagaimana menganalisa hasil dari ekstraksi fitur metode GLCM dan Gabor Filter? 1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Tujuan dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah : 1. Menganalisa kinerja ekstraksi fitur tingkat rendah. 2. Membandingkan kinerja dari masing-masing metode. Manfaat dari pembuatan Tugas Akhi ini adalah : 1. Mengetahui metode yang memiliki persentase kebenaran paling besar. 1.4 BATASAN MASALAH Pada skripsi ini input gambar program akan dibatasi hanya dengan format gambar.jpg dan memiliki resolusi gambar maksimal 300x300 pixel. Motif batik yang digunakan adalah kawung dan parang. Parameter yang digunakan untuk metode GLCM adalah Contrast, Correlation, Energy, dan Homogenity. Pada metode Gabor Filter frekuensi yang digunakan adalah 2.83, 5.66, 11.31, dan 22.63.
4 1.5 RUANG LINGKUP Untuk mendapatkan suatu pembahasan yang terarah dan mencegah terlalu luasnya masalah yang dibahas, maka penulis membatasi ruang lingkup pembahasan tentang metode GLCM dan Gabor Filter dimulai dari pemahaman metode, analisis metode dan hasil akhir perbandingan dari metode GLCM dan Gabor Filter. Motif batik yang digunakan adalah motif batik kawung dan parang. 1.6 SISTEMATIKA PENULISAN Pembahasan buku tugas akhir dibagi menjadi beberapa bab, dengan sistematika yang digunakan penulis sebagai berkut : BAB I. PENDAHULUAN Bab ini berisikan pendahuluan yang mencakup pembahasan umum, maksud dan tujuan, metode penelitian yang digunakan, ruang lingkup. BAB II. LANDASAN TEORI Dalam bab ini menerangkan metode ekstraksi fitur menggunakan program aplikasi MATLAB dengan 2 metode, yaitu GLCM (Gray Level Co-occurrence Matrix) dan Gabor Filter. BAB III. METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dibahas mengenai metodologi penelitian tugas akhir ini yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu metode eksperimen dan metode pengujian.
5 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan hasil ekstraksi dari metode GLCM (Gray Level Co-occurrence Matrix) dan Gabor Filter. Hasil ektraksi tersebut kemudian dibahas dengan perhitungan Euclidean Distance. BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan disimpulkan metode yang paling tepat digunakan dengan nilai akurasi pengenalan citra paling besar. Kemudian penulis akan memberikan saran untuk mengembangkan penelitian ini.