Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memenuhi Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. terabaikan demikian pula sebaliknya. Merosotnya kualitas pendidikan. para pendidik dan pemerintah. Oleh karena itu pemerintah berupaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Biogenerasi 1 (2) (2017) Biogenerasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. sehari-hari. Namun dengan kondisi kehidupan yang berubah dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. optimal. Hal ini tercermin dari berbagai kesulitan yang muncul pada. yang berujung pada rendahnya hasil pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan daya pikir manusia. Perkembangan teknologi dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdapat beberapa komponen yang dapat mempengaruhi hasil

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yaitu dengan menempuh proses pembelajaran. juga dikembangkan seperti dibuatnya metode-metode baru dalam belajar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar. Peran serta pendidikan mempunyai

2016 HUBUNGAN KEMAMPUAN MENCATAT DENGAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENGINGAT DITINJAU DARI GAYA BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pelajaran geografi di SMA merupakan indikasi bahwa selama ini proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mempelajari pengetahuan berdasarkan fakta, fenomena alam, hasil pemikiran

BAB I PENDAHULUAN. yang langsung dikaitkan dengan praktek pembelajaran. Pembelajaran aktif (Active Learning) adalah aktifitas pembelajaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

: FARID YULIYADI A

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses interaksi yang kompleks dan mengandung

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran problem solving merupakan salah satu model pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Ari Kusyono A

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan generasi emas, yaitu generasi yang kreatif, inovatif, produktif,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan. manusia. Pendidikan manusia dimulai sejak anak masih dalam kandungan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh manusia. Menurut para ahli Belajar dan pembelajaran adalah salah satu

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

I. PENDAHULUAN. artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang. segenap aspek organisme atau pribadi. Kegiatan pembelajaran seperti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam kehidupan, pendidikan memegang peranan penting karena

I. PENDAHULUAN. alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya sekedar penguasaan. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting bagi pengembangan sumber

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan metode pengajaran yang efektif dan efisien. Proses

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan dunia pendidikan pada abad ke-21 akan tergantung pada sejauh mana kita mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsi alat-alat tubuh organisme dengan segala keingintahuan. Segenap

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) disebut juga sains merupakan ilmu yang berkaitan

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS VII DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam hal ini melibatkan keterampilan dan penalaran. Untuk. untuk kreatif, percaya diri dan berfikir kritis.

pesar baik dari segi materi maupun kegunaannya. Tugas guru adalah membosankan. Jika hal ini dapat diwujudkan maka diharapkan di masa yang

I. PENDAHULUAN. pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu. menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi. Diajukan Oleh: RATIH ROSARI A

BAB I PENDAHULUAN. belajar apabila dalam dirinya telah terjadi perubahan perilaku dan tidak tahu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

IMPLIKASI PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA MTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

I. PENDAHULUAN. Sains merupakan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, yang

BAB I PENDAHULUAN. belajar, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai. usaha peningkatan mutu pendidikan. Mutu pendidikan dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai perkembangan aspek/dimensi kebutuhan masyarakat sekitar. Dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi. Diajukan oleh : TRI NUR HIDAYAT A

BAB I PENDAHULUAN. terhadap konsep pembelajaran. Guru sebagai tenaga pendidik profesional

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas berupa pekerjaan yang harus diselesaiakan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. belajar yang dialami oleh siswa sebagai peserta didik. Hal ini berhungan

I. PENDAHULUAN. pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang berkaitan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. (Depdiknas, 2003). Dalam memajukan sains guru di tuntut lebih kretatif. dalam penyelenggaraan pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran yang efektif dan menarik merupakan langkah dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. kritis baik dalam bidang ekonomi, politik, budaya, termasuk juga didalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ya Hedi Saputra, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Moch Ikhsan Pahlawan,2013

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar merupakan bagian penting lembaga formal, dalam proses

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan secara makro menurut Sumaatmadja (1997:56) merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat,

BAB I PENDAHULUAN. terstruktur dan sistematis dalam lingkungan sekolah. Disekolah terjadi. sebagai pendidik dalam suatu proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Deshinta Nugraheni, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: RATNA HERAWATI A

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upayaupaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Secara sederhana Flavell mengartikan metakognisi sebagai knowing

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah demokratisasi penyelenggaraan pendidikan yang memperkuat

EFEKTIVITAS METODE TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SRAGEN TAHUN AJARAN 2006/2007

PENERAPAN PENDEKATAN CTL

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPS

Skripsi. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Program Studi Pendidikan Biologi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA POKOK BAHASAN SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA SISWA KELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memenuhi Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi Disusun Oleh: TINTO TRI PUTRANTO A. 420 050 070 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010 i

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era milenium ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat, sehingga semua orang dituntut untuk selalu memperbaharui informasi yang dimilikinya dengan cara mengolah informasi yang berada di sekelilingnya untuk kemudian dikonstruksi di dalam otaknya sehingga menjadi wawasan yang baru dan luas. Salah satu contohnya adalah dalam proses belajar dimana siswa mendapatkan tambahan materi berupa informasi mengenai teori, gejala, fakta ataupun kejadian-kejadian. Informasi yang diperoleh akan diolah oleh siswa. Proses pengolahan informasi melibatkan kerja sistem otak, sehingga informasi yang diperoleh dan telah diolah akan menjadi suatu ingatan (Potter dan Hernacki, 2008). Ingatan merupakan suatu proses biologi, yaitu pemberian kode-kode terhadap informasi dan pemanggilan informasi kembali ketika informasi tersebut dibutuhkan. Ingatan merupakan reaksi kimia elektrokimia yang rumit yang diaktifkan melalui beragam saluran inderawi dan disimpan dalam jaringan saraf yang sangat rumit dan unik di seluruh bagian otak. Ingatan dibentuk melalui berfikir, bergerak dan mengalami hidup (rangsangan inderawi). Semua pengalaman yang dirasakan akan disimpan dalam otak, kemudian akan diolah dan diurutkan oleh struktur dan proses otak mengenai nilai dan kegunaannya (Jensen, 2002). 1

2 Fakta di lapangan menunjukkan bahwa hanya sedikit individu yang mampu menangani informasi secara efektif dan menjadi pemenang di tengah persaingan yang ketat saat ini. Kebanyakan individu yang lainnya gagal menangani informasi seoptimal mungkin dan tidak bisa mampu memberikan kontribusi berarti. Jika ditelaah lebih lanjut, sebenarnya hambatan pemprosesan informasi terletak pada dua hal utama yaitu : proses pencatatan informasi dan proses penyajian kembali informasi yang didapatnya. Keduanya merupakan proses yang saling berhubungan satu sama lain (Potter dan Hernacki, 2008). Khusus mengenai pencatatan informasi, seringkali individu tanpa disadari membuat catatan yang tidak efektif. Kebanyakan individu melakukan pencatatan secara linear, baris per baris. Tidak sedikit pula di antara mereka membuat catatan dengan cara menyalin langsung seluruh informasi yang tersaji di buku. Hal ini tentunya kemudian berujung pada kesulitan untuk mengingat dan menggunakan seluruh informasi tersebut dalam belajar atau bekerja. Kebiasaan ini sangat kontra produktif dengan pencapaian hasil pembelajaran optimal. Aktivitas mencatat seperti ini memaksa pikiran untuk bekerja (membuat catatan) secara terpisah dari proses pengingatan dan pembelajaran. Penggunaan pikiran lebih sedikit dibandingkan penggunaan mata dan tangan. Segera setelah melihat informasi yang tersaji, tanpa sebelumnya melakukan evaluasi kritis, mereka langsung menyalin tanpa menghiraukan apakah catatan yang dibuat nantinya

3 dapat membantu proses pengingatan/pembelajaran (Potter dan Hernacky, 2001). Kenyataannya tidak banyak siswa yang memiliki nilai melebihi batas minimal yang telah ditetapkan. Hal tersebut dikuatkan dengan data bahwa rata rata perolehan nilai biologi di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran 2010 yang tuntas adalah 46% yaitu 13 siswa dari jumlah keseluruhan 28 siswa (lampiran 1). Keadaan ini kemungkinan disebabkan faktor dari dalam dan luar diri siswa. Salah satu faktor dari luar siswa yang mendukung dalam pencapaian prestasi belajar adalah kemampuan guru dalam memilih metode-teknik pembelajaran yang tepat. Menurut Slameto (2003) dijelaskan bahwa Metode pembelajaran adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui di dalam mengajar. Penggunaan suatu metode belajar dalam kegiatan pembelajaran tersebut adalah yang menghubungkan antara pendidik dan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Jelaslah bahwa metode pembelajaran mempengaruhi belajar. Metode pembelajaran yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula, seperti siswa tidak aktif dalam mengikuti pelajaran dikarenakan pola pengajaran yang monoton akibat terpusat pada guru, sehingga siswa tidak ikut berfikir secara lebih aktif. Berdasarkan temuan hasil observasi di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta pada kelas XI IPA khususnya pelajaran biologi pada semester ganjil tahun ajaran 2010, diperoleh bahwa kesulitan siswa dalam pelajaran

4 ini adalah pemahaman materi yang diakibatkan karena luasnya materi pelajaran yang semua bersifat hafalan. Mata pelajaran biologi merupakan ilmu tentang keadaan dan sifat makhluk hidup (manusia, binatang, tumbuhtumbuhan); ilmu hayati, materi-materi tersebut sangat global dan memiliki nama-nama latin yang membutuhkan hafalan (Pribadi, 2004). Salah satu usaha untuk membuat perbaikan dan kemantapan pembelajaran adalah mencoba memberikan metode yang tepat untuk jenis mata pelajaran biologi. Strategi Mind Map merupakan satu-satunya bentuk pencatatan yang dapat mengakomodir berbagai masalah penyajian kembali (recalling) informasi- informasi yang telah dipelajari. Recalling merupakan kemampuan menyajikan secara tertulis atau lisan berbagai informasi dan hubungannya, dalam format yang sangat personal. Hal ini juga merupakan indikator pemahaman individu atas informasi yang diberikan. Jelaslah kiranya bahwa proses recalling sangat erat hubungannya dengan proses pengingatan (remembering) (Potter dan Hernacki, 2001). Dengan mengaplikasikan Mind Map individu dapat mengantisipasi derasnya laju informasi dengan memiliki kemampuan mencatat yang memungkinkan terciptanya "mental computer printout". Hal ini tidak hanya berguna untuk membantu dalam mempelajari informasi yang diberikan, tetapi juga dapat merefleksikan pemahaman personal yang mendalam atas informasi tersebut. Selain itu Mind Map juga dapat mengefisienkan penggunaan waktu individu dalam mempelajari suatu informasi. Hal ini utamanya disebabkan karena Mind Map dapat menyajikan gambaran

5 menyeluruh atas suatu hal sehingga individu dapat menguasai suatu hal dalam waktu yang lebih singkat. Banyak bukti di lapangan yang mengindikasikan Mind Map dapat memangkas waktu belajar hingga 50% (lampiran 3). Definisi real dari Mind Map (peta pikiran) adalah satu teknik mencatat yang mengembangkan gaya belajar visual. Mind Map (peta pikiran) memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak yang terdapat di dalam diri seseorang. Dengan adanya keterlibatan kedua belahan otak maka akan memudahkan seseorang untuk mengatur dan mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun secara verbal. Adanya kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima.uraian tersebut sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Rostikawati (2006) bahwa menggunakan Mind Map dalam pembelajaran mampu meningkatkan hasil belajar. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka akan dilakukan penelitian tindakan menggunakan strategi Mind Map dengan judul PENGGUNAAN STRATEGI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA POKOK BAHASAN SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA SISWA KELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010.

6 B. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah maka perlu dibatasi permasalahannya sebagai berikut: 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran 2010. 2. Objek Penelitian Obyek penelitian ini adalah pembelajaran yang menggunakan strategi Mind Map. 3. Parameter Parameter yang digunakan adalah hasil belajar dan kreatifitas siswa yaitu : a. Kompetensi Dasar yang ingin dicapai pada aspek kognitif adalah apabila sudah mencapai nilai rata-rata kelas 65. b. Kreativitas siswa dalam mengolah informasi menjadi catatan-catatan yang singkat. C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan, yaitu: 1. Apakah melalui penggunaan strategi Mind Map dapat meningkatkan prestasi belajar biologi siswa pada pokok sistem peredaran darah manusia kelas XI IPA di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran 2010?

7 D. Tujuan Penelitian Penelitan tindakan kelas ini memiliki beberapa tujuan, yaitu : 1. Tujuan umum Untuk memperbaiki proses pembelajaran Biologi 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Biologi dengan menggunakan strategi Mind Map siswa kelas XI program IPA SMA Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun ajaran 2010. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi calon guru, guru dan kepala sekolah, adapun manfaat penelitian ini adalah: 1. Manfaat Ilmu Sebagai bahan masukan bagi kepala sekolah, guru dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan. 2. Manfaat Praktis a. Sebagai masukan bagi guru untuk menggunakan strategi Mind Map dalam upaya meningkatkan pemahaman konsep-konsep IPA, melatih kemampuan dan kecakapan siswa, dapat dijadikan suatu media pembelajaran yang efektif.

8 b. Sebagai pengalaman baru bagi guru untuk menyusun kurikulum yang lebih cocok yang berbasis sekolah.