PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MEMAHAMI DAN MENANGKAP PESAN DALAM LAGU MELALUI METODE DEMONSTRASI. Endah Sulistiowati

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENCARI KATA DAN ISTILAH. Daryuni

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INDAH GEGURITAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW. Sunandar

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI POKOK CUACA DI SEKITAR KITA

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

PEMBELAJARAN MENGIDENTIFIKASI KEBIASAAN, ADAT, DAN ETIKA PADA NOVEL SITI NURBAYA MELALUI MODEL STAD. Nur Baroroh

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK NOVEL REMAJA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDENGARKAN KOSA KATA BAHASA INGGRIS MELALUI AUDIO-VISUAL. Novi Hidayati SMP Negeri 5 Ulujami Kab. Pemalang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

Agusnoto. SD Negeri Ketitangkidul, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS MELALUI METODE DEMONSTRASI. Sri Yanti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI FUNGSI DAN PERAN PENDUDUK DALAM PEMBANGUNAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CIRC. Endah Wigati

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PRANATA SOSIAL DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CIRC. Luwinsih

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN. Sri Eti Ermawati

PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 TAJI TAHUN AJARAN 2014/2015

Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Metode berasal dari bahasa latin methodos yang berarti jalan yang harus

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING PERSEGI PANJANG MELALUI METODE DEMONSTRASI. Ghonimah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING SISWA KELAS VIII SMP AL ISHLAH TAHUN AJARAN 2011 / Nugroho Adi Prayitno

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Fahmiati SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

PROSES PEMBELAJARAN SHOLAT MELALUI METODE NHT. Siti Musta anah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN SIKAP SISWA KELAS VI SDN 135/V MAKMUR JAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MATERI PEMILIHAN PENGURUS ORGANISASI SEKOLAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN.

PENERAPAN METODE PERMAINAN LARI SAMBUNG MATA PELAJARAN PENJASKES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 2 A SDN TANGGUL KULON 03 JEMBER

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU Dahyana SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN PADA HUKUM BACAAN MAD LAZIM MELALUI METODE DRILL. Siti Sofiyah

cara kerja suatu alat kepada kelompok siswa.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

INOVASI KOOPERATIF MODEL STAD MATERI POKOK MEMAHAMI KEPUTUSAN BERSAMA

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

PADA KOMPETENSI KETENTUAN SHOLAT. Fatmawati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN METODE JIGSAW LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN SISWA KELAS V SD NEGERI TEBING TINGGI

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYUSUN PERCAKAPAN TENTANG BERBAGAI TOPIK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORASI TEKNIK MURDER

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Lariang Melalui Metode Demonstrasi

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN GERAK TARI BERDASAR POLA LANTAI DENGAN METODE DISCOVERY. Erlin Sofiyanti

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional yang saat ini diberlakukan mempunyai tuntutan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

ABSTRAK. Kata Kunci : Aktivitas, Hasil Belajar Siswa, Metode Demonstrasi PENDAHULUAN

PENGGUNAAN METODE DELICAP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI TENTANG ASMAUL HUSNAH PADA SISWA KELAS II SDN MANGGISAN 01 JEMBER.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERISTIWA ROTASI BUMI MELALUI METODE BERMAIN PERAN. Sarotun

Peningkatan Kemampuan Berbahasa Lisan Siswa Kelas IV SD Inpres Pandanwangi Kecamatan Toili Barat Kabupaten Banggai Melalui Media Gambar Denah

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Oleh: Rusmiati SD Negeri 1 Punjul Karangrejo Tulungagung

Kata Kunci: Kemampuan Membaca, Permainan Bahasa Melengkapi Cerita, Kartu Bergambar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DENGAN PERMAINAN TEMBAR PADA SISWA KELAS 4 A SDN SEMBORO 01 JEMBER

PENERAPAN METODE MOVING GROUPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VIII-H SMPN 1 BOYOLANGU. Oleh : Agus Sunaryo

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE CIRC UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 3 KUNINGAN

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Kata Kunci: student facilitator and explaining, hasil belajar PKn

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGURANGAN BERSUSUN MELALUI MEDIA GELAS BILANGAN PADA SISWA TUNAGRAHITA. Sufiana

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MANAIKA PADA MATERI PARAFRASE PUISI SISWA KELAS 6 B SDN SEMBORO 01 JEMBER

PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS PUISI BEBAS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) Jumadi

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI MAHASISWA PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN MELALUI PEMBELAJARAN TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS)

Chairul Huda Atma Dirgatama 1, Djoko Santoso Th 2 1 Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi UNS 2. FKIP UNS Surakarta

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GAYA GESEK

PENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY MENGGUNAKAN HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: LULUK RIF ATIN A54F100033

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROUND TABLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

Rasiman 1, Wahyu Widayanto 2. Abstrak

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN INTERAKTIF JURNAL. Oleh NYOMAN TRI YULIANTI MUNCARNO NELLY ASTUTI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MATERI GLOBALISASI MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING. Siti Jaenatun SDN Dukuhjati Kidul 02 Kec. Pangkah Kab.

Peranan Media Gambar IPS Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III SD Inpres Pedanda Kecamatan Pedongga Kabupaten Mamuju Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III. METODE PENELITIAN. A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2

Transkripsi:

Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MEMAHAMI DAN MENANGKAP PESAN DALAM LAGU MELALUI METODE DEMONSTRASI SMP Negeri 3 Comal, Pemalang, Jawa Tengah Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar materi memahami dan menangkap pesan dalam lagu melalui metode demonstrasi. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Comal pada semester gasal tahun pelajaran 2014/2015 dari bulan September sampai Desember 2014. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII G dengan jumlah 40 siswa terdiri dari 20 putra dan 20 putri. Penelitian dilaksanakan dalam 3 siklus, yaitu pra siklus, siklus 1, dan siklus 2. Penelitian dikatakan berhasil apabila sekurang-kurangnya 77% siswa berhasil dalam tes formatif dengan KKM 75. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran melalui metode demonstrasi dapat meningkat-kan hasil belajar materi memahami dan menangkap pesan dalam lagu. Kata Kunci: Hasil Belajar; Metode Demonstrasi; Pesan dalam Lagu. 2016 Didaktikum PENDAHULUAN Bahasa Inggris adalah alat berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan, karena itu menggunakan bahasa Inggris tersebut merupakan suatu keharusan pada era globalisasi. Tujuan mata pelajaran bahasa Ingris adalah untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris baik dalam lisan maupun tulisan, yang meliputi kemampuan listening (menyimak), speaking (berbicara), reading (membaca), dan writing (menulis). Penguasaan pemahaman dan menangkap pesan dalam lagu secara umum di anggap sebagai bagian penting dari proses pembelajaran suatu bahasa. Siswa sering di dengarkan lagu-lagu yang sederhana sebagai bagaian dari mata pelajaran bahasa Inggris dan banyak pula orang yang menganggap pemahaman dan menangkap pesan lagu sebagai suatu yang menarik dan edukatif. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang digunakan oleh manusia untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Bahasa asing terutama bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang sangat penting penggunaannya dalam pergaulan global. Pembelajaran bahasa bertujuan membekali siswa dengan kompetensi berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika dan aturan kebahasaan yang berlaku. Hal itu dilakukan untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif berbahasa. Pembelajaran bahasa akan melatih siswa untuk mengungkapan pikiran dan perasaan secara autentik dan pragmatik, mengapresiasi, dan mengkreasinya dalam bentuk tulis dan/atau lisan. Bahasa PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MEMAHAMI DAN MENANGKAP PESAN DALAM LAGU MELALUI METODE DEMONSTRASI 1

Inggris juga mencakup bahan kajian sastra yang termasuk dalam kelompok mata pelajaran estetika. Pembelajaran sastra dalam mata pelajaran Bahasa Inggris bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menikmati, menghayati, dan memahami karya sastra. Menurut Nasution dalam Jamal Abdul Azis (2011) belajar adalah perubahan tingkahlaku akibat pengalaman sendiri, dengan belajar maka seseorang mengalami perubahan tingkahlaku, baik perubahan pengetahuan, sikap, keterampilan, maupun kecakapannya. Dengan kata lain ada perubahan tingkah laku antara sebelum dan sesudah belajar. Oemar Hamalik (1986) mengatakan bahwa: belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat interaksi dengan lingkungan. Seseorang dikatakan melakukan kegiatan belajar setelah ia memperoleh hasil, yakni terjadinya perubahan tingkah laku, misalnya dari tidak tahu menjad itahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti. Dari beberapa definisi diatas, dapat kita tarik sebuah kesimpulan bahwa belajar yaitu semua aktivitas mental atau psikis yang dilakukan oleh seseorang individu sehingga terciptanya perubahan tingkah laku yang berbeda antara sesudah belajar dan sebelum belajar. Jadi bisa disimpulkan jika seseorang telah belajar namun hasilnya nol besar berarti dia belum bisa dikatakan belajar. Karena sudah jelas dipaparkan diatas bahwa arti belajar yang sesungguhnya harus mencapai sebuah hasil (setelah belajar) yaitu perubahan. Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Nana Sudjana (2009: 3) mendefinisikan hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Hasil belajar yang diteliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif yang mencakup tiga tingkatan yaitu pengetahuan (C1), pemahaman (C2), dan penerapan (C3). Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada aspek kognitif adalah tes. Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan. Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penje-lasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekadar memerhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret. Metode ini cukup efektif untuk membantu siswa memahami suatu konsep berdasarkan hasil pengamatan terhadap peragaan suatu konsep tersebut. Dalam strategi pembelajaran, demonstrasi dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori dan inkuiri. Syaiful dalam Muchlisin Riadi (2012) mengatakan bahwa metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya. Muhibbin Syah (1995) mengatakan bahwa metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Sebagai suatu metode pembelajaran demonstrasi memiliki beberapa kelebihan, di antaranya: 1. Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa disuruh langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan. 2 Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17. No. 2. Mei 2016 (Edisi Khusus)

2. Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi. 3. Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran. Di samping beberapa kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki beberapa kelemahan, di antarannya: 1. Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektif lagi. Bahkan sering terjadi untuk menghasilkan pertunjukkan suatu proses tertentu, guru harus beberapa kali mencobanya terlebih dahulu, sehingga dapat memakan waktu yang banyak. 2. Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai yang berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah. 3. Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profesional. Di samping itu demonstrasi juga memerlukan kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa (http://diarymr417.blogspot.com). Prosedur metode demonstrasi yang harus dilakukan dalam pembelajaran adalah: (1)Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan dalam pembelajaran; (2) Memberikan penjelasan tentang topik yang akan didemonstrasikan; (3) Pelaksanaan demonstrsi bersamaan dengan perhatian dan peniruan dari siswa; (4) Penguatan (diskusi, tanya jawab, dan atau latihan) terhadap hasil demonstrasi; dan (5) Kesimpulan. Langkah-langkah metode demonstrasi dalam http://keraton-ilmu.com adalah: 1. Tahap persiapan, pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan: (a) Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi berakhir; (b) Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan; dan (c) Lakukan uji coba demonstrasi. 2. Tahap pelaksanaan, hal-hal yang dilakukan antara lain: a. Langkah pembukaan, sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus diper-hatikan adalah: (1) Aturlah posisi yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan; (2) Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa; dan (3) Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa. b. Langkah pelaksanaan demonstrasi, beberapa hal yang perlu dilakukan adalah: (1) Berilah contoh melakukan demonstrasi; (2) Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan; dan (3) Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti demonstrasi dengan memperhatikan reaksi seluruh siswa. c. Langkah Mengakhiri Demonstrasi Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitan nya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah siswa memahami proses demonstrasi itu atau tidak. Selain memberikan tugas yang relevan, ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya. PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MEMAHAMI DAN MENANGKAP PESAN DALAM LAGU MELALUI METODE DEMONSTRASI 3

METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Comal dengan alamat Desa Sarwodadi, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang pada semester gasal tahun pelajaran 2014/2015 bulan September sampai Desember 2014. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII G berjumlah 40 siswa terdiri dari 20 putra dan 20 putri dan dengan KKM Bahasa Inggris 75. Ada dua sumber data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari tes formatif, sedangkan data kualitatif diperoleh dari pengamatan. Tes formatif digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam memahami dan menangkap pesan dalam lagu setelah melakukan pembelajaran dengan metode demonstrasi. Tes dilakukan pada setiap akhir siklus. Pengamatan dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung baik dilakukan oleh peneliti atau pengamat (guru mitra). Aspek yang diamati oleh peneliti dan pengamat terhadap siswa meliputi: (1) Respon siswa dalam menerima materi memahami dan menangkap pesan dalam lagu; dan (2) Respon siswa terhadap metode pembelajaran. Aspek yang diamati guru mitra terhadap peneliti, meliputi: (1) Cara memberi apersepsi dan motivasi terhadap siswa; (2) Penguasaan materi pembelajaran; (3) Keterampilan menerapkan metode pembelajaran; (4) Penekanan pada materi pembelajaran yang penting; dan (5) Merancang dan menerapkan tes formatif. Penelitian dilaksanakan dalam 3 (siklus) yaitu pra siklus, siklus 1, dan siklus 2. Pra siklus dilaksanakan untuk mengetahui permasalahan yang ada. Pembelajaran pra siklus masih menggunakan metode ceramah. Siklus 1 dan siklus 2 dilaksanakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar melalui penerapan metode demonstrasi. Setiap siklus terdiri dari 4 (empat) tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian dikatakan berhasil apabila sekurang-kurangnya 77% siswa berhasil dalam tes formatif pada pembelajaran materi memahami dan menangkap pesan dalam lagu melalui metode demonstrasi dengan KKM 75. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Pembelajaran pada pra siklus menggunakan metode ceramah, sedang pada siklus 1 mulai menerapkan metode demonstrasi. Dalam penerapan metode demonstrasi, siswa dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok diskusi. Pembelajaran diawali dengan guru melakukan apersepsi, menyam-paikan standar kompetensi, kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, menyiapkan kondisi fisik dan psikis, serta memberi motivasi agar siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Setelah pembelajaran siklus 1 selesai dilakukan refleksi. Hasil refleksi siklus 1 antara lain: (1) Beberapa siswa belum memahami langkah-langkah dengan menggunakan metode demonstrasi. Hal ini berdampak terhadap rendahnya minat belajar dan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran; dan (2) Desain pembelajaran yang disusun tidak berjalan optimal terutama pada alokasi waktu untuk langkah-langkah model pembelajaran yang diterap-kan. Hal ini berdampak adanya langkah pembelajaran yang tidak dapat dilaksanakan dengan optimal karena waktu yang tersedia tidak cukup. 4 Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17. No. 2. Mei 2016 (Edisi Khusus)

Siklus 2 dilaksanakan dengan berpedoman pada hasil refleksi yang sudah diperbaiki pada siklus 1.Perbaikan yang berupa desain pembelajaran dituangkan dalam RPP siklus 2. Hasil belajar dilihat dari ketuntasan belajar disajikan pada tabel 4.1 di bawah ini Tabel 4.1. Hasil Belajar Siswa Antar Siklus No. Nilai Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 f Tidak f Tidak f 1. 50 5 2 0-2. 60 7 8 7 3. 70 7 4 2 4. 80 14 18 18 5. 90 7 8 11 6. 100 0-0 - 2 Tidak Jumlah 40 21 19 40 26 14 40 31 9 Prosentase 52,5% 47,5% 65,0% 35,0% 77,5% 22,5% Pembahasan Peran guru pada pembelajaran pra siklus sangat dominan (teacher centered), segala informasi berasal dari guru, dan peran siswa sangat minim. Kondisi ini menyebabkan pembelajaran kurang bermakna dan siswa pasif, tidak ada semangat, minat dan motivasi dalam mengikuti pembelajaran rendah. Keterlibatan fisik dan emosional siswa dalam pembelajaran juga rendah yang pada akhirnya menghasilkan hasil belajar yang rendah. Menyadari kendala-kendala yang muncul pada pra siklus, dicobalah untuk mencari solusinya. Penerapan metode demonstrasi pada siklus 1 diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan yang ada. Secara klasikal memang ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 12,5% (dari 52,5% pada pra siklus menjadi 65,0% pada siklus 1). Sayangnya, langkah-langkah penerapan metode demonstrasi belum dipahami dengan baik oleh siswa, sehingga masih terdapat beberapa siswa yang ragu dalam mengikuti pembelajaran. Hal inilah yang menyebab-kan hasil belajar pada siklus 1 belum memuaskan. Kelemahan-kelemahan yang muncul diinventarisir dan diperbaiki. Sebelum memasuki siklus 2, siswa diberitahu dan dimatangkan kembali tentang langkah-langkah penerapan metode demonstrasi. Pembelajaran siklus 2 berjalan dengan lancar karena siswa sudah memahami dengan baik, siswa sangat berminat, antusias, dan enjoy dalam mengikuti pembelajaran. Kondisi pembelajaran yang bermakna dimana keterlibatan siswa sangat maksimal menyebabkan hasil belajar siswa juga maksimal. PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MEMAHAMI DAN MENANGKAP PESAN DALAM LAGU MELALUI METODE DEMONSTRASI 5

Grafik 4.1. Perolehan Hasil Belajar Antar Siklus SIMPULAN Simpulan dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada semester1 tahun pelajaran 2014/2015 pada kelas VIIG SMP Negeri 3 Comal Kabupaten Pemalang dalam pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris materi memahami dan menangkap pesan dalam lagu dengan menggunakan metode demonstrasi menunjukkan hasil belajar peserta didik meningkat. DAFTAR PUSTAKA Jamal Abdul Azis, 2011. Peningkatan Kemampuan Memecahkan Masalah pada Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung Melalui Metode CIRC. Didaktikum No. 7 Volume 2: Semarang. Muchlisin Riadi, 2012. Pengertian Metode Demonstrasi. Diunduh pada tanggal 25 September 2014 dari http://metode-demonstrasi-dalam-belajar-kajian-pustaka.com Muhibin Syah, 1995. Psikologi Pendidikan Suatu Pendidikan Baru. Remaja Rosda Karya: Bandung. Nana Sudjana, 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru: Bandung. Oemar Hamalik. 1986. Media Pendidikan. Alumni: Bandung. Suharsimi Arikunto; Suhardjono; Supardi. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara: Jakarta. 6 Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17. No. 2. Mei 2016 (Edisi Khusus)