ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA SWASTA TAMAN SISWA BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN SISWA KELAS X AK 3 SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI. Oleh Tuti Mardianti ABSTRAK

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN SINTAKSIS PADA PENULISAN TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. SMP N 2 Banyudono terletak di Jalan Jembungan, Banyudono, Boyolali.

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN LIRIK LAGU SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013.

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Menulis. Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi.

KEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN PENULISAN KEMBALI PENGALAMAN YANG MENYENANGKAN PADA SISWA KELAS VII SLTP AL IRSYAD SURAKARTA TAHUN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai kaum terpelajar siswa dan mahasiswa dituntut untuk bisa

Hubungan kemampuan membaca skema dengan kemampuan menulis paragraf persuasive oleh Siswa Kelas XI SMA Swasta Katolik Budi Murni 2. Verawaty R.

Verawaty R. Sitorus. Kata Kunci. Membaca Skema, Paragraf Persuasif, SMA Budi Murni

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMAN 1 KINALI

KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONGOMEME

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KROYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN M.K. BAHASA INDONESIA (MKU)

ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR TERHADAP PENGGUNAAN EJAAN. Oleh: Yayah Churiyah

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

ANALISIS STRUKTUR PARAGRAF DALAM KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS VII DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan struktur kebahasaannya dengan baik (penggunaan kosa kata, tatabahasa,

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam arti, bahasa mempunyai kedudukan yang penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis adalah keterampilan seseorang untuk menuangkan

PEMBELAJARAN AKTIF SEBAGAI MODEL DALAM MENULIS NARASI. Oleh Dra. Inayah Hanum, M.Pd

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Iin Pratiwi Ningsih Manurung Drs. Azhar Umar, M.Pd. ABSTRAK

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V

HUBUNGAN ANTARA KEMAHIRAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN KEMAHIRAN MENULIS RINGKASAN TEKS ARGUMENTASI PADA SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS MAITREYAWIRA

KEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN TEKS WAWANCARA SISWA KELAS VII SMPNEGERI 1 SIBERUT SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI ARTIKEL ILMIAH

PEMBELAJARAN AKTIF SEBAGAI MODEL

PENGGUNAAN MEDIA TEKS NASKAH DRAMA UNTUK PENINGKATAN MENULIS NARASI PADA SISWA KELAS X SMK PN 2 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KESALAHAN EJAAN DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO Tahun Pelajaran 2008/2009 SKRIPSI

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

Oleh: Laili Nurul Fathimah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA FILM SISWA KELAS III SD N PENCAR 2, SLEMAN ARTIKEL JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan bahasa sebagai sarana untuk berinteraksi antar manusia.

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SAPURAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya siswa menghadapi masalah dalam menggunakan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGGUNAAN EJAAN DAN TANDA BACA DALAM MENULIS TEKS LAPORAN OBSERVASI DENGAN METODE JIGSAW

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV SDN 5 BILUHU KABUPATEN GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat

MAKAKALAH Oleh : Sari Napitapulu

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KARANGAN NARASI KELAS X SMA 3 MUHAMMADIYAH BATU

KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN PERJALANAN DALAM BENTUK PARAGRAF DESKRIPSI SISWA KELAS VIII SEMESTER I SMPN 3 X KOTO SINGKARAK TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KALIMAT EFEKTIF PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 8 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat tercapai sesuai yang diinginkan ( Hamalik, 2001 : 56) pengetahuan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh FARINA DWI ASMARANI NIM

KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA TITIK DAN KOMA DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai suatu pandangan hidup untuk mengembangkan karakterkarakter

Oleh Beatriz Lasmaria Harianja Mara Untung Ritonga, S.S., M.Hum.,Ph.D. ABSTRAK

PERANAN MEDIA GAMBAR DAN KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) SWASTA KARTINI UTAMA SEI RAMPAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

BAB I PENDAHULUAN. secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan orang lain. Secara tidak

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF DI KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA MAKALAH MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAMULANG

BAB II KONSEP, KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI. terdiri dari hasil penelitian terdahulu yang berupa jurnal jurnal, skripsi dan tesis mengenai

Oleh: Dwi Astuti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO

PROSIDING SEMNAS KBSP V

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SATU SEMESTER SEMESTER GENAP PERIODE : JANUARI JUNI 2017

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm (Jakarta: Kementrian Agama Republik Indonesia, 2012), hlm. 27.

Wahyu Budi Setyorini A54E13043

Istarani (2012 : 87), memaparkan pendapatnya mengenai keunggulan model pembelajaran Group Investigation, yaitu:

ANALISIS KESALAHAN KOHESI DAN KOHERENSI DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X SMK SWASTA DHARMA PATRA PANGKALAN SUSU TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV MELALUI MODEL DIRECT WRITING ACTIVITIES DI SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Pemakaian bahasa Indonesia mulai dari sekolah dasar (SD) sampai dengan

KEMAMPUAN SISWA KELAS X SMA 3 MUARO JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO OLEH SULIS TRIYA NINGSIH ABSTRAK

PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN AJARAN MAKALAH

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM TULISAN NARASI Inayah Hanum Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

KEMAMPUAN MENULIS TEKS NARASI TENTANG PENGALAMAN LIBUR SEKOLAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BERMANI ILIR KABUPATEN KEPAHIANG

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka. muka bumi ini harus diawali dengan bahasa.

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN NARASI

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 TANJUNGPINANG TAHUN AJARAN 2012/2013

KESALAHAN EJAAN PADA TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMK PN 2 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMK

ANALISIS KEMAMPUAN PENGGUNAAN EJAAN DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SDN TLOGOSARI KULON 05 SEMARANG. Maria Fransiska dan Ikha Listyarini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di dalam bahasa Indonesia, ejaan memiliki pengertian yang lebih

Peningkatan Keterampilan Menulis Ringkasan Pada Siswa Kelas VIII SMPN 1 Kasreman Dengan Metode Investigasi Kelompok

MAKALAH. Oleh NURDIANTI

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2. Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014

Kata Kunci: Pengaruh STAD Wacana-Menulis Karangan Argumentasi PENDAHULUAN

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN MEDIA GAMBAR SERI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 KUNDUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengambil manfaat bagi perkembangan dirinya. Keterampilan menulis tidak mungkin dikuasai hanya melalui teori saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi memunyai peranan yang sangat

Transkripsi:

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA SWASTA TAMAN SISWA BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Oleh Nurul Fajarya Drs. Azhar Umar, M.Pd. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengklasifikasikan bentuk kesalahan penggunaan ejaan yang terdapat dalam karangan narasi siswa kelas X SMA Swasta Taman Siswa Binjai tahun pembelajaran 2016/2017, mendeskripsikan kesalahan ejaan yang paling dominan dilakukan siswa dalam karangan narasi yang diproduksi tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, Jumlah kesalahan penggunaan ejaan yang terdapat dalam karangan siswa mencapai 945 (17,67%) kesalahan dari 5.349 ejaan yang seharusnya diproduksi. Bentuk kesalahan ejaan dibedakan menjadi enam aspek, yaitu kesalahan pada tataran penggunaan huruf kapital, penggunaan kata berimbuhan, penggunaan kata depan, penggunaan unsur serapan, penggunaan tanda baca titik, dan penggunaan tanda baca koma. Dari keenam aspek tersebut ditemukan 570 (48,76%) kesalahan penggunaan huruf kapital, 101 (6,33%) kesalahan penggunaan kata berimbuhan, 83 (31,20%) kesalahan penggunaan kata depan, 63 (6,16%) kesalahan penggunaan unsur serapan, 27 (3,57%) kesalahan penggunaan tanda baca titik, dan 101 (18,70%) kesalahan penggunaan tanda baca koma. Kedua, Dari persentasi kesalahan tersebut, kesalahan pada tataran penggunaan huruf kapital merupakan kesalahan yang paling dominan dilakukan oleh siswa, yaitu mencapai 570 (48,76%) kesalahan dari 1.169 huruf kapital yang seharusnya diproduksi. Selanjutnya, kesalahan yang paling sedikit terjadi adalah kesalahan penggunaan tanda baca titik yang mencapai 27 (3,57%) kesalahan dari 756 tanda baca titik yang seharusnya diproduksi. Kata kunci: analisis kesalahan, ejaan, narasi PENDAHULUAN Menulis merupakan salah satu jenis pengaktualisasian bahasa dalam bentuk tulisan. Menulis adalah hal yang sangat penting untuk menyampaikan ide gagasan secara logis dalam proses pembelajaran di sekolah. Tetapi pada kenyataannya masih 70

terdapat banyak kesalahan penggunaan ejaan dalam sebuah tulisan. Kesalahan penggunaan ejaan merupakan salah satu masalah yang sering dilakukan siswa dalam menulis. Tanpa menguasai ejaan siswa tidak mampu menulis dengan baik dan benar. Kesalahan-kesalahan tersebut dapat diketahui melalui proses analisis kesalahan yang merupakan suatu prosedur kerja yang digunakan untuk mengetahui seperti apa kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menulis sebuah karangan. Hal ini sejalan dengan pendapat Ellis (dalam Tarigan, 2011: 60-61) menjelaskan bahwa analisis kesalahan adalah suatu prosedur kerja yang digunakan oleh para peneliti atau guru besar yang meliputi pengumpulan sampel, pengidentifikasian kesalahan yang terdapat dalam sampel, penjelasan dari kesalahan tersebut, pengklasifikasian kelasahan berdasarkan penyebabnya, serta pengevaluasian atau penilaian taraf keseriusan kesalahan itu. Selain itu, menurut Crystal (dalam Pateda, 1989: 32) analisis kesalahan adalah suatu teknik untuk mengidentifikasi, mengklasifikasikan, dan menginterpretasikan secara terstruktur kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh siswa yang sedang belajar bahasa kedua atau bahasa bahasa asing. Jadi, analisis kesalahan adalah suatu prosedur kegiatan mengidentifikai kesalahan lalu kesalahan tersebut di klasifikasikan berdasarkan penyebabnya serta mengevaluasi atau menilai taraf keseriusan kesalahan itu berdasarkan teori-teori dan prosedur-prosedur kebahasaan. Tarigan (2011: 60) menyebutkan, Analisis kesalahan mempunyai langkah-langkah yang meliputi: 1. Pengumpulan sampel, 2. Pengidentifikasian kesalahan, 3. Penjelasan kesalahan, 4. Pengklasifikasian kesalahan, dan 5. Pengevaluasian kesalahan Selanjutnya, Tarigan (2011: 63-64) menyebutkan langkah-langkah kerja yang baru dari analisis kesalahan melalui penyeleksian, pengurutan, dan penggabungan, yaitu (1) mengumpulkan data, (2) mengidentifikasi dan mengklasifikasi kesalahan, (3) memperingkat kesalahan, (4) menjelaskan kesalahan, (5) memprakirakan atau memprediksi daerah atau hal kebahasaan yang rawan, dan (6) mengoreksi kesalahan. 71

Analsisis kesalahan memiliki beberapa tujuan, yaitu: (1) untuk menentukan urutan penyajian hal-hal yang diajarkan di dalam kelas dan buku teks, (2) menentukan urutan jenjang relatif penekanan, penjelasan, dan latihan berbagai hal dari bahan yang diajarkan, (3) merencanakan latihan dan pengajaran remedial, dan (4) memilih hal yang cocok bagi pengujian kemahiran siswa. Pada penelitian ini, yang menjadi titik fokus analisis adalah kesalahan penggunaan ejaan. Ejaan merupakan salah satu bentuk yang harus diperhatikan dalam menulis karena ejaan merupakan suatu kaidah atau ketentuan yang sudah ditetapkan dalam Bahasa Indonesia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2007) dijelaskan Ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca. Sedangkan menurut Barus ( 2010: 6) menjelaskan bahwa Ejaan bahasa Indonesia adalah keseluruhan kaidah cara menggambarkan lambang-lambang bunyi bahasa dan bagaimana hubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan, penggabungannya) dalam bahasa Indonesia. Oleh karena itu, sebuah tulisan akan dikatakan baik apabila menggunakan ejaan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Ejaan yang digunakan dalam bahasa Indonesia saat ini dikenal dengan sebutan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Ejaan ini ditetapkan pada tahun 2016, ejaan ini diterbitkan untuk menyempurnakan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang ditetapkan pada tahun 1972. Sebelum Ejaan yang Disempurnakan ditetapkan ada beberapa ejaan yang sudah ada seperti ejaan Ch. A. Van Ophuijsen (1901), ejaan Suwandi (1947), dan ejaan (1966). Tidak semua ejaan yang akan dibahasa dalam penelitin ini. Indikator ejaan pada penelitian ini adalah, (1) penulisan huruf kapital, (2) kata berimbuhan, (3) kata depan, (4) unsur serapan, (5) tanda baca titik, dan (6) tanda baca koma. Selanjutnya, siswa sering melakukan kesalahan penggunakan ejaan pada karangan yang mereka kerjakan, karangan yang dimaksud adalah karangan narasi. Semi (1990: 32) menjelaskan Narasi merupakan bentuk percakapan atau tulisan yang bertujuan menyampaikan atau menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu. Selain itu, menurut Keraf 72

(2000: 136) Narasi adalah suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindaktanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi peristiwa yang terjadi dalam suatu kesatuan waktu. Penyebab dari seringnya siswa membuat kesalahan itu adalah ketika menulis karangan narasi siswa dituntut untuk menggunakan bahasa mereka sendiri, sehingga siswa seringkali lupa untuk menggunaan kaidah ejaan yang telah ditetapkan. Siswa seringkali terlalu asyik dalam mengarang tanpa menyadari bahwa terjadi banyak kesalahan ejaan yang tanda baca yang ada dalam karangan yang sedang di produksinya. Dengan dilakukan analisis kesalahan penggunaan ejaan, dapat diketahui apa saja kesalahan ejaan yang sering dilakukan oleh siswa untuk membantu pengajar mengetahui sampai pada taraf apa pemahaman siswa terhadap ejaan. Selain itu, pengajar juga dapat memberikan pengajaran tentang ejaan secara lebih mendalam kepada siswa sebelum mereka ditugaskan untuk menulis sebuah karangan. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang bagaimana kesalahan ejaan dalam karangan narasi siswa. Penelitian ini difokuskan pada (1) kesalahan penggunaan ejaan bahasa Indonesia di dalam karangan narasi siswa kelas X SMA Swasta Taman Siswa Binjai Tahun Pembelajaran 2016/2017, (2) Kesalahan ejaan yang dominan dilakukan siswa kelas X SMA Swasta Taman Siswa Binjai Tahun Pembelajaran 2016/2017 dalam membuat karangan narasi. METODE PENELITIAN Metode adalah jalan atau cara yang dilakukan seseorang untuk meraih atau mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Metode penelitian merupakan suatu cara yang dilakukan dalam proses pemecahan masalah dengan mengumpulkan serta menganalisis data untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Dengan menggunakan metode penelitian maka sasaran dari penelitian yang dilakukan akan tercapai. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Alasannya karena penelitian ini menghasilkan data berupa kata-kata atau kalimat yang dapat menggambarkan atau mendeskripsikan suatu hal berupa kesalahan-kesalahan penggunaan ejaan yang dilakukan oleh siswa dalam menulis karangan narasi. 73

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian a. Deskripsi Data Kesalahan Penggunaan Ejaan 1) Deskripsi Data Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital terdapat 570 (48,76%) kesalahan dari 1.169 huruf kapital yang seharusnya diproduksi. Kesalahan tersebut meliputi kesalahan pada penulisan huruf a, b, c, d, e, g, h, k, l, m, n, o, r, s, t, u, w, x, dan y. Namun, kesalahan penulisan huruf kapital yang sering terjadi adalah huruf l, m, a, b, t, r, c, dan s. Kesalahan penggunaan huruf kapital merupakan kesalahan terbanyak yang dilakukan siswa dalam menulis karangan narasi. 2) Deskripsi Data Kesalahan Penggunaan Kata Berimbuhan terdapat 101 (6,33%) kesalahan dari 1.596 kata berimbuhan yang seharusnya diproduksi. Kesalahan itu meliputi kesalahan pada penulisan awalan di-, ke-, ber-, me-, mem-, se-, ter-, dan per-. Lalu pada akhiran -i, -an, dan -kan. Namun, kesalahan imbuhan yang paling sering terjadi adalah pada awalan di- dan ke-. Kesalahan penggunaan kata berimbuhan merupakan kesalahan terbanyak keempat yang terjadi dalam karangan narasi siswa. 3) Deskripsi Data Kesalahan Penggunaan Kata Depan terdapat 83 (31,20%) kesalahan dari 266 kata depan yang seharusnya diproduksi. Kesalahan itu meliputi kesalahan kata di dan ke. Namun, kesalahan kata depan yang paling sering terjadi terdapat pada kata di. Kesalahan penggunaan kata depan merupakan kesalahan terbanyak kedua setelah kesalahan penggunaan huruf kapital yang terjadi dalam karangan narasi siswa. 74

4) Deskripsi Data Kesalahan Penggunaan Unsur Serapan terdapat 63 (6,16%) kesalahan dari 1.022 unsur serapan yang seharusnya diproduksi. Kesalahan-kesalahan itu meliputi penggunaan kata yang tidak baku. Kesalahan penggunaan unsur serapan merupakan kesalahan terbanyak kelima yang terjadi dalam karangan narasi siswa. 5) Deskripsi Data Kesalahan Penggunaan Tanda Baca Titik terdapat 27 (3,57%) kesalahan dari 756 tanda baca titik yang seharusnya diproduksi. Kesalahan penggunaan tanda baca titik merupakan kesalahan yang paling sedikit terjadi dalam karangan narasi siswa. 6) Deskripsi Data Kesalahan Penggunaan Tanda Baca Koma terdapat 101 (18,70%) kesalahan dari 540 tanda baca koma yang seharusnya diproduksi. Kesalahan penggunaan tanda baca koma merupakan kesalahan terbanyak ketiga terjadi dalam karangan narasi siswa. b. Kesalahan Ejaan yang Dominan Dilakukan Kesalahan penggunaan ejaan yang paling dominan terjadi dalam karangan narasi siswa kelas X SMA Swasta Taman Siswa Binjai terdapat pada kesalahan penggunaan huruf kapital yang mencapai 570 (48,76%) kesalahan dari 1.169 huruf kapital yang seharusnya diproduksi. Setelah itu kesalahan yang paling sedikit terjadi dalam karangan narasi siswa kelas X SMA Swasta Taman Siswa Binjai adalah kesalahan penggunaan tanda baca titik yang mencapai 27 (3,57%) kesalahan dari 756 tanda baca titik yang seharusnya diproduksi. 75

Pembahasan Hasil Penelitian a. Kesalahan Penggunaan Ejaan 1) Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital Kesalahan penggunaan huruf kapital yang ditemukan dalam karangan narasi siswa kelas X SMA Swasta Taman Siswa Binjai memiliki jumlah kesalahan sebanyak 570 kesalahan. Kesalahan penggunaan huruf kapital yang paling dominan adalah huruf l, m, a, b, t, r, c, dan s. kesalahan tersebut terjadi karena kurangnya pengetahuan siswa tentang kaidah penggunaan huruf kapital yang tepat, kurangnya perhatian siswa terhadap penjelasan dan contoh-contoh penulisan huruf kapital yang benar yang diberikan oleh guru bidang studi Bahasa Indonesia, dan kebiasaan buruk siswa yang sering meletakkan huruf kapital tidak pada tempatnya. Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa kesalahan penggunaan huruf kapital merupakan kesalahan yang paling banyak terjadi dalam karangan narasi siswa kelas X SMA Swasta Taman Siswa Binjai. 2) Kesalahan Penggunaan Kata Berimbuhan Kesalahan penggunaan kata berimbuhan yang ditemukan dalam karangan narasi siswa kelas X SMA Swasta Taman Siswa Binjai memiliki jumlah kesalahan sebanyak 101 kesalahan. Kesalahan penggunaan kata berimbuhan yang paling dominan terdapat pada imbuhan di- dan ke-. Kesalahan itu terjadi karena siswa sering keliru membedakan kata di- dan ke- yang merupakan imbuhan atau kata depan. Siswa seringkali memberikan jarak antara kedua kata tersebut dengan kata selanjutnya, padahal seharusnya jarak tersebut tidak diperlukan. Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa kesalahan penggunaan kata berimbuhan merupakan kesalahan terbanyak keempat yang terjadi dalam karangan narasi siswa kelas X SMA Swasta Taman Siswa Binjai. 76

3) Kesalahan Penggunaan Kata Depan Kesalahan penggunaan kata depan yang ditemukan dalam karangan narasi siswa kelas X SMA Swasta Taman Siswa Binjai memiliki jumlah kesalahan sebanyak 83 kesalahan. Kesalahan penggunaan kata depan yang paling dominan terdapat pada kata di. Kesalahan itu terjadi karena siswa sering keliru membedakan kata tersebut yang merupakan imbuhan atau kata depan. Siswa seringkali tidak memberikan jarak antara kata tersebut dengan kata selanjutnya, padahal seharusnya jarak tersebut diperlukan. Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa kesalahan penggunaan kata depan merupakan kesalahan terbanyak kedua setelah huruf kapital yang terjadi dalam karangan narasi siswa kelas X SMA Swasta Taman Siswa Binjai. 4) Kesalahan Penggunaan Unsur Serapan Kesalahan penggunaan unsur serapan yang ditemukan dalam karangan narasi siswa kelas X SMA Swasta Taman Siswa Binjai memiliki jumlah kesalahan sebanyak 63 kesalahan. Kesalahan itu terjadi karena siswa kurang paham tentang kata serapan. Jadi, siswa seringkali menuliskan kata-kata tidak baku dalam karangan yang diproduksinya. Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa kesalahan penggunaan unsur serapan merupakan kesalahan terbanyak kelima yang terjadi dalam karangan narasi siswa kelas X SMA Swasta Taman Siswa Binjai. 5) KesalahanPenggunaan Tanda Baca Titik Kesalahan penggunaan tanda baca titik yang ditemukan dalam karangan narasi siswa kelas X SMA Swasta Taman Siswa Binjai memiliki jumlah kesalahan sebanyak 27 kesalahan. Kesalahan itu terjadi karena kurangnya kemampuan siswa dalam membedakan penggunaan tanda baca titik dengan tanda baca koma dan kurangnya pengetahuan siswa dalam menggunakan tanda baca titik. Sehingga, siswa seringkali menuliskan tanda baca koma, padahal yang seharusnya dituliskan adalah tanda baca titik. Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa kesalahan penggunaan tanda baca titik merupakan kesalahan yang paling sedikit terjadi dalam karangan narasi siswa kelas X SMA Swasta Taman Siswa Binjai. 77

6) Kesalahan Penggunaan Tanda Baca Koma Kesalahan penggunaan tanda baca titik yang ditemukan dalam karangan narasi siswa kelas X SMA Swasta Taman Siswa Binjai memiliki jumlah kesalahan sebanyak 101 kesalahan. Kesalahan itu terjadi karena kurangnya kemampuan siswa dalam membedakan penggunaan tanda baca koma dengan tanda baca titik dan kurangnya pengetahuan siswa dalam menggunakan tanda baca koma. Sehingga, siswa seringkali menuliskan tanda baca titik, padahal yang seharusnya dituliskan adalah tanda baca koma. Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa kesalahan penggunaan tanda baca koma merupakan kesalahan terbanyak ketiga yang terjadi dalam karangan narasi siswa kelas X SMA Swasta Taman Siswa Binjai. b. Kesalahan Ejaan yang Dominan Dilakukan Berdasarkan pembahasan penelitian di atas, dapat diketahui bahwa kesalahan penggunaan ejaan pada tataran penggunaan huruf kapital merupakan kesalahan yang paling dominan terjadi. Hal itu terjadi karena kurangnya pengetahuan siswa tentang kaidah penggunaan huruf kapital yang tepat, kurangnya perhatian siswa terhadap penjelasan dan contoh-contoh penulisan huruf kapital yang benar yang diberikan oleh guru bidang studi Bahasa Indonesia, dan kebiasaan buruk siswa yang sering meletakkan huruf kapital tidak pada tempatnya. Selanjutnya, kesalahan yang paling sedikit terjadi adalah kesalahan penggunaan tanda baca titik. Hal ini terjadi karena siswa sudah mampu meletakkan tanda baca titik yang sesuai dengan aturan dalam kaidah penggunaan ejaan. Walaupun, tetap saja ada siswa yang melakukan kesalahan penulisan tanda baca titik dalam karangan narasi yang di produksinya. PENUTUP Berdasarkan hasil temuan data dan pembahasan data penelitian mengenai analisis kesalahan penggunaan ejaan dalam karangan siswa kelas X SMA Swasta Taman Siswa Binjai dapat disimpulkan bahwa Jumlah kesalahan penggunaan ejaan 78

yang terdapat dalam karangan siswa mencapai 945 (17,67%) kesalahan dari 5.349 ejaan yang seharusnya diproduksi. Bentuk kesalahan ejaan dibedakan menjadi enam aspek, yaitu kesalahan pada tataran penggunaan huruf kapital, penggunaan kata berimbuhan, penggunaan kata depan, penggunaan unsur serapan, penggunaan tanda baca titik, dan penggunaan tanda baca koma. Dari keenam aspek tersebut ditemukan 48,76% kesalahan penggunaan huruf kapital, 6,33% kesalahan penggunaan kata berimbuhan, 31,20% kesalahan penggunaan kata depan, 6,16% kesalahan penggunaan unsur serapan, 3,57% kesalahan penggunaan tanda baca titik, dan 18,70% kesalahan penggunaan tanda baca koma. Dari persentasi kesalahan tersebut, kesalahan pada tataran penggunaan huruf kapital merupakan kesalahan yang paling dominan dilakukan oleh siswa, yaitu mencapai 570 (48,76%) kesalahan dari 1.169 huruf kapital yang seharusnya diproduksi. Selanjutnya, kesalahan yang paling sedikit terjadi adalah kesalahan penggunaan tanda baca titik yang mencapai 27 (3,57%) kesalahan dari 756 tanda baca titik yang seharusnya diproduksi. DAFTAR PUSTAKA Barus, Sanggup. 2010. Pembinaan Kompetensi Menulis. Medan: USU press. Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Keraf, Gorys. 2000. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia. Pateda, Mansoer. 1989. Analisis Kesalahan. Flores: Nusa Indah. Semi, M. Atar. 1990. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya. Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan. 2011. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung. Tim Pengembangan Pedoman Bahasa Indonesia. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 79