KUALITAS PELAYANAN PRIMA PADA KANTOR KELURAHAN KARANG ASAM ULU KECAMATAN SUNGAI KUNJANG KOTA SAMARINDA

dokumen-dokumen yang mirip
STANDAR PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KANTOR KECAMATAN SANGKULIRAG KABUPATEN KUTAI TIMUR

KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA KANTOR KECAMATAN PALARAN KOTA SAMARINDA

STUDI TENTANG PELAYANAN PEMBUATAN SERTIFIKAT TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN KUTAI TIMUR

STUDI TENTANG INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KELURAHAN KLANDASAN ILIR KOTA BALIKPAPAN.

KINERJA APARATUR PEMERINTAH KECAMATAN DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN MELAK KABUPATEN KUTAI BARAT

KUALITAS PELAYANAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN DAERAH (JAMKESDA) DI PUSKESMAS KARANG ASAM KECAMATAN SUNGAI KUNJANG KOTA SAMARINDA

PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE DI KANTOR KELURAHAN TELUK LERONG ULU KOTA SAMARINDA

PENGARUH PROFESIONALISME PEGAWAI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PADA KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN KUTAI BARAT

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidilam Pancasila dan Kewarganegaraan

STUDI TENTANG PELAYANAN PARKIR WISATA BONTANG KUALA OLEH KANTOR DINAS PERHUBUNGANKOTA BONTANG

KINERJA LURAH DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KELURAHAN GUNUNG LINGAI KOTA SAMARINDA

PENYELENGGARAAN PELAYANAN PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN DI KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA TARAKAN Zul Kasman 1

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) OLEH KEPALA DESA DI KANTOR DESA SAGULING KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS LISNA WULANDARI ABSTRAK

PELAKSANAAN PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN (PATEN) DI BIDANG NON PERIJINAN DI KANTOR KECAMATAN BONTANG UTARA KOTA BONTANG

AKUNTABILITAS FINANSIAL DALAM PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) DI KANTOR DESA PERANGAT SELATAN KECAMATAN MARANGKAYU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

STUDI TENTANG PELAYANAN PENCARI KERJA DI DINAS TENAGA KERJA KOTA SAMARINDA

EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK DALAM BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG

KINERJA APARATUR PEMERINTAH DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN SEBUKU KABUPATEN NUNUKAN DANIEL BANGA TAMBING 1

STUDY TENTANG PELAYANAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) RUMAH TINGGAL PADA KANTOR DINAS TATA KOTA DAN PERUMAHAN KOTA BALIKPAPAN

KINERJA PEGAWAI DALAM PELAYANAN PUBLIK

STUDI TENTANG PELAYANAN LANJUT USIA PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH (UPTD) PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA NIRWANA PURI DI KOTA SAMARINDA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI TENTANG PELAYANAN INFORMASI PASAR KERJA (IPK) PADA DINAS TENAGA KERJA KOTA SAMARINDA HASRIANTI ULAN DARIAH 1. Abstrak

ejournal Ilmu Pemerintahan Volume 5, Nomor 2, 2017, Pendahuluan Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi Pegawa

KUALITAS PELAYANAN PEGAWAI KELURAHAN MENTENG KOTA PALANGKA RAYA DALAM PENERBITAN SURAT KETERANGAN TANAH (SKT)

STUDI TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM BERAS MISKIN (RASKIN) DI KELURAHAN SIMPANG PASIR KOTA SAMARINDA

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK KELURAHAN KARANG ASAM ULU KOTA SAMARINDA

PELAKSANAAN PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN (PATEN) DI KECAMATAN SAMBUTAN KOTA SAMARINDA

STANDAR PELAYANAN PEMBUATAN KARTU KELUARGA DI KANTOR KECAMATAN BALIKPAPAN TENGAH KOTA BALIKPAPAN

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

LAMPIRAN KEPUTUSAN. MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : 63/KEP/M.PAN/7/2003, TANGGAL : 10 Juli 2003

STUDI TENTANG PROSEDUR PENERIMAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT DAERAH (BKDD) KABUPATEN NUNUKAN

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN TERPADU (BPMPT) KABUPATEN POSO DALAM PEMBERIAN IZIN MENDIRIKAN USAHA

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PLN DALAM PENYALURAN LISTRIK DI KECAMATAN MELAK KABUPATEN KUTAI BARAT

IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK PASCA PEMEKARAN DESA LABANGKA BARAT KECAMATAN BABULU KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

Kepuasan Masyarakat dalam Pelayanan Pembuatan e-ktp pada Kantor Kecamatan Samarinda Kota di Kota Samarinda

TINJAUAN PUSTAKA. langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan

HENDRI HERDIANTO ABSTRAK

Maulidatul Hasanah 1

BAB I PENDAHULUAN. dan kemajuan yang pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Perubahan yang

KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR DESA MUARA BENGKAL ULU KECAMATAN MUARA BENGKAL KABUPATEN KUTAI TIMUR

KUALITAS PELAYANAN PENGURUSAN PERPANJANGAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN BATUBARA DI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KANTOR KECAMATAN KUARO KABUPATEN PASER AINUL YAQIN 1

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KERJA GURU DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 10 KOTA SAMARINDA

KINERJA PEGAWAI KANTOR PERTANAHAN DALAM PELAYANAN SERTIFIKAT TANAH

Kepemimpinan Lurah Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Pada Kantor Lurah Muara Kembang di Kecamatan Muara Jawa Kabupaten Kutai Kartanegara

Ratna 1. Universitas Mulawarman

BAB I PENDAHULUAN. yang memenuhi atau melebihi harapan. Maka dapat dikatakan, bahwa hal-hal

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan

STRATEGI PELAYANAN PRIMA

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan organisasi yang ideal, dan perlu mendapat perhatian dan

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

Restorica Vol. 1, Nomor 01, April 2015 ISSN:

Putri Maulina Sari 1. Abstrak

PERAN KEPALA DESA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI KANTOR DESA MARGA MULIA KECAMATAN KONGBENG KABUPATEN KUTAI TIMUR

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN SAMBUTAN

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 26 TAHUN 2006 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR,

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29

PELAYANAN PENERBITAN AKTA KELAHIRAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA SAMARINDA

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN BAGI PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG

Kata Kunci : Pelayanan Publik, Program Keluarga Berencana

STUDI TENTANG KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA KLINIK HYPERKES

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG.

STUDI TENTANG AKUNTABILITAS PELAYANAN PUBLIK DI KANTOR SAMSAT PEMBANTU SAMARINDA SEBERANG

BAB I PENDAHULUAN. Berikut adalah Desa yang ada di wilayah kerja Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung :

STUDI TENTANG PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI DESA BUKIT MAKMUR KECAMATAN KALIORANG KABUPATEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Syabab Azhar Basyir 1

PROSEDUR PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL OLEH BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT DAERAH KABUPATEN NUNUKAN

BAB I PENDAHULUAN. yang berpedoman pada peraturan pemerintah (PP). Kecamatan dipimpin oleh. Camat juga bertugas melaksanakan tugas umum pemerintahan.

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan yang dilakukan oleh. tata cara dan aturan pokok yang telah ditetapkan.

PENGARUH PELAYANAN PUBLIK TERHADAP TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KANTOR KECAMATAN CIJEUNGJING KABUPATEN CIAMIS) GIAN NURHIDAYAH

KUALITAS PELAYANAN PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN ANAK DI LUAR NIKAH PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. Untuk itulah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR,

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) PADA JENJANG SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN SUNGAI PINANG KOTA SAMARINDA

Kata Kunci : Efektivitas, Pelayanan Publik. A. Pendahuluan : 1. Latar Belakang Masalah :

PENYEDIAAN LISTRIK OLEH PT. PLN (PERSERO) LONG IRAM DI KECAMATAN LONG IRAM KABUPATEN KUTAI BARAT

PELAYANAN PRIMA DALAM PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SAMARINDA. Mutmainah 1

SURVEI KEPUASAN PELANGGAN ATAS KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRATIF PT. PDAM TIRTA TAMAN KOTA BONTANG PADA KATEGORI RUMAH TANGGA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL DESA

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

Imelda Febliany 1, Nur Fitriyah 2, Enos Paselle 3

BAB III PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL TERHADAP MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG TERHADAP PEMBUATAN KARTU KELUARGA

KINERJA APARATUR SIPIL NEGARA DALAM PELAYANAN ADMINISTRASI DI KELURAHAN SUNGAI PINANG DALAM KECAMATAN SUNGAI PINANG KOTA SAMARINDA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 01 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN KABUPATEN LUWU TIMUR

KORELASI ANTARAGAYA KEPEMIMPINAN LURAH TERHADAP KINERJA PEGAWAIDI KELURAHAN BANDARA KECAMATAN SUNGAI PINANG SAMARINDA. Artia Candra Pati 1

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mempunyai peranan penting untuk menyediakan layanan publik yang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Perilaku Individu dalam Pelayanan Izin mendirikan Bangunan Di Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Kepulauan Sangihe

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588);

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

Transkripsi:

ejournal Administrasi Negara, 2 (4) 2014 : 1801-1813 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.org Copyright 2014 KUALITAS PELAYANAN PRIMA PADA KANTOR KELURAHAN KARANG ASAM ULU KECAMATAN SUNGAI KUNJANG KOTA SAMARINDA Nurul Handayani 1 Abstrak Nurul Handayani, Kualitas Pelayanan Prima Pada Kantor Kelurahan Karang Asam Ulu Kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda. Dibawah bimbingan Bapak Dr. H. Syahrani, M.Si dan Ibu Santi Rande, S.Sos, M.Si. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui Kualitas Pelayanan Prima Pada Kantor Kelurahan Karang Asam Ulu Kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi hambatan Kualitas Pelayanan Prima Pada Kantor Kelurahan Karang Asam Ulu. Teknik pengumpulan data menggunakan tiga cara yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data yang digunakan yaitu teknik Purposive Sampling dan Accidental Samping. Sementara fokus penelitian ini adalah : 1. Kualitas Pelayanan Prima yang meliputi : a. Partisipatif, b. Transparansi, c. Akuntabilitas, dan 2. Faktor-faktor penghambat Kualitas Pelayanan Prima Pada Kantor Kelurahan Karang Asam Ulu Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Kualitas Pelayanan Prima Pada Kantor Kelurahan Karang Asam Ulu dalam hal mewujudkan kualitas pelayanan prima yang menjadi visi Kelurahan Karang Asam Ulu sudah terlaksana dengan baik dalam hal partisipatif, transparansi, dan akuntabilitas sudah dapat terlaksana dengan baik karena masyarakat sudah merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak kelurahan. Namun untuk. Faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam kualitas pelayanan prima pada Kantor Kelurahan Karang Asam Ulu yaitu sarana dan prasarana yang belum memadai, dan kurangnya pegawai yang ada dikelurahan khususnya pegawai negeri sipil. Kata kunci : Kualitas, Pelayanan Prima PENDAHULUAN Latar Belakang Sejalan dengan meningkatnya era globalisasi dan arus informasi yang sedemikian pesatnya mengakibatkan tugas dan tanggung jawab pemerintah semakin kompleks baik dalam kualitas maupun kuantitasnya. Hal ini menuntut aparatur pemerintah memiliki kinerja yang lebih baik sehingga dapat memberikan pelayanan pada masyarakat. 1 Mahasiswa Program Studi Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email : Nurulhandayani1108@gmail.com

Kualitas Pelayanan Prima di Kantor Kelurahan Karang Asam Ulu (Nurul Handayani) Dalam perkembangan yang ada, pengaruh dari globalisasi telah dirasakan di Indonesia sejak lama, salah satunya adalah dampak distributif, dimana terjadi ketidakmerataan pembangunan, pendidikan, dan lainnya di berbagai daerah. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia mengeluarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang memberikan kewenangan kepada daerah khususnya kepada pemerintah kabupaten/kota untuk menyelenggarakan pemerintahan daerah dengan menggunakan prinsip otonomi seluas-luasnya, dalam arti daerah diberi kewenangan untuk mengurus dan mengatur urusan yang telah menjadi kewenangan daerah. Kewenangan yang dimiliki daerah antara lain membuat kebijakan daerah untuk memberi pelayanan, peningkatan peran serta, prakarsa dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan rakyat. Dengan kewenangan yang dimiliki, pemerintah daerah khususnya pemerintah kabupaten/kota wajib meningkatkan kualitas pelayanan publik di daerah masingmasing dengan melaksanakan pelayanan prima. Upaya aparatur pemerintah dalam meningkatkan kualitas pelayanan sering kali terkendala dengan lemahnya kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur negara. Itu sebabnya diperlukan upaya untuk meningkatkan kompetensi SDM, dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara prima. Dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik bahwa sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan menjamin penyediaan pelayanan publik sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan dan korporasi yang baik serta untuk memberi perlindungan bagi setiap warga negara dan penduduk dari penyalahgunaan wewenang di dalam penyelenggaraan pelayanan publik, diperlukan pengaturan hukum yang mendukungnya. Walaupun dalam kualitas pelayanan publik sampai saat ini masih belum sesuai dengan diharapkan, tetapi sampai saat ini pula pemerintah senantiasa memperbaiki tingkat kinerja pelayanan. Hal ini terbukti dengan adanya aturan atau ketentuan perundang-undangan yang telah diterbitkan dan senantiasa diperbaharui oleh pemerintah, untuk memperbaiki kualitas pelayanan kepada publik. Aturan perundang-undangan yang telah diterbitkan oleh pemerintah ialah, Undang-Undang No. 5 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Permen PAN No. 15 Tahun 2014 tentang Pedoman Standar Pelayanan, SK. Menpan No.81 Tahun 1993 tentang Pedoman Tata Laksana Pelayanan Umum. Selanjutnya surat keputusan ini diperkuat lagi oleh Instruksi Presiden (Inpres) No.1 Tahun 1995 yang berisi penugasan kepada MENPAN untuk memimpin dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dianggap perlu agar dapat segera meningkatkan mutu pelayanan bagi masyarakat. Namun untuk menciptakan kondisi tersebut nampaknya masih memerlukan proses agar pegawai kantor dapat meningkatkan pelayanan publik yang prima. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil observasi sementara di Kantor Kelurahan 1802

ejournal Administrasi Negara, Volume 2, Nomor 4, 2014: 1801-1813 Karang Asam Ulu Kota Samarinda, terdapat indikasi yang mengarah pada rendahnya tingkat kualitas pelayanan prima antara lain : 1. Masih banyaknya pegawai yang tidak mentaati jam masuk kerja, jam pulang kerja, dan jam istirahat kerja. 2. Kurangnya berbagai informasi yang seharusnya disampaikan kepada masyarakat atau bahkan tidak sampai kepada masyarakat. Contoh informasi tersebut ialah pengurusan surat-surat (KTP dan KK), waktu penyelesaian pelayanan, dan rincian biaya pelayanan. 3. Kurangnya rasa tanggung jawab pegawai terhadap tugas-tugas yang diberikan. Contohnya ialah ketepatan waktu pegawai dalam menyelenggarakan segala bentuk pelayanan kepada masyarakat, ketelitian hasil kerja pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai pekerjaannya, dan jaminan kebebasan bagi masyarakat dari pungutan liar. Melihat pentingnya kualitas pelayanan prima dan sangat menentukan dalam usaha memberikan pelayanan publik yang prima kepada masyarakat, maka penulis tertarik mengadakan penelitian ke dalam hal tersebut, karena masalah kualitas pelayanan prima merupakan masalah yang terbukti menjadi salah satu faktor keberhasilan suatu organisasi dalam memberikan pelayanan yang prima kepada masyrakat. Dengan adanya berbagai aturan perundang-undangan yang menjadi dasar dilaksanakannya sebuah pelayanan prima di Kantor Kelurahan Karang Asam Ulu terhadap masyarakat, perlu diketahui apakah pelayanan yang telah diberikan oleh pegawai Kantor Kelurahan Karang Asam Ulu memang telah memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan juga telah memenuhi keinginan masyarakat. Dengan uraian diatas maka penulis tertarik untuk memilih judul : Kualitas Pelayanan Prima Pada Kantor Kelurahan Karang Asam Ulu Kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda. Perumusan Masalah 1. Bagaimana kualitas pelayanan prima pada Kantor Kelurahan Karang Asam Ulu Kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda? 2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat kualitas pelayanan prima pada Kantor Kelurahan Karang Asam Ulu Kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda? Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui kualitas pelayanan prima pada Kantor Kelurahan Karang Asam Ulu. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat kualitas pelayanan prima pada Kantor Kelurahan Karang Asam Ulu. 1803

Kualitas Pelayanan Prima di Kantor Kelurahan Karang Asam Ulu (Nurul Handayani) Manfaat Penelitian Adapun kegunaan penelitian yang penulis paparkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Secara Teoritis a. Sebagai bahan informasi bagi pihak-pihak yang akan mengadakan penelitian selanjutnya, terutama yang berkaitan dengan kualitas pelayanan prima pada Kantor Kelurahan Karang Asam Ulu Kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda. b. Untuk melatih penulis berpikir secara ilmiah guna keperluan nyata pada masa yang akan datang. c. Secara akademis memberi kontribusi keilmuan tentang kualitas pelayanan prima yang dilakukan oleh Kelurahan Karang Asam Ulu dalam meningkatkan kualitas pelayanan prima berupa sumbangsih bagi kajian dministrasi negara. 2. Manfaat Secara Praktis a. Memberikan informasi bagi pembaca pada umumnya dan bagi pemerintah pada khususnya, mengenai kualitas pelayanan prima. Dengan demikian dapat diketahui permaslahan-permaslahan yang muncul dalam mewujudkan kualitas pelayanan prima sehingga bisa memberikan masukan bagi pemerintah untuk mengatasinya, dan pada akhirnya terwujud pelayanan prima yang berkualitas. b. Untuk Instansi penelitian ini dapat memberikan masukan dan menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan dan menentukan kebijakan instansi yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi. KERANGKA DASAR TEORI Pelayanan Pelayanan berarti melayani suatu jasa yang dibutuhkan dalam segala bidang. Kegiatan pelayanan kepada masyarakat merupakan salah satu tugas dan fungsi administrasi negara. Pelayanan juga didefiniskan sebagai aktivitas seseorang, sekelompok atau organisasi baik langsung maupun tidak langsung untuk memenuhi kebutuhan. menurut Kotler (2002:83) definisi pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan keemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik. Pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada konsumen itu sendiri. Kualitas Pelayanan Dari sudut pelanggan, tentulah kualitas pelayanan itu muaranya pada kepuasan. Dari sudut dasar produknya, tentulah ada spesifikasi dari setiap pelaynannya, sedangkan dari dasar nilai, maka kualitas pelayanan itu merupakan 1804

ejournal Administrasi Negara, Volume 2, Nomor 4, 2014: 1801-1813 hubungan antara kegunaan/kepuasan dengan harga yang harus dikeluarkan pelanggan/konsumen/masyarakat. Evans dan Lindsay (dalam Ibrahim, 2008:24) melihat kualitas pelayanan itu dari berbagai segi, yaitu : 1. Segi pelanggan (masyarakat atau konsumen), tentulah kualitas pelayanan itu muaranya pada konsumen, sesuatu yang sebaik mungkin memuaskan. 2. Segi dasar produknya, tentulah ada spesifikasi dari setiap pelayanannya. 3. Segi dasar pemakainya, bermakna tingkat kesesuaian dengan keinginan pelanggan/konsumen/masyarakat. Kriteria Kualitas Pelayanan Kriteria yang menjadi ciri pelayanan atau jasa sekaligus membedakannya dari barang menurut Gasperz (dalam Sedarmayanti 2014:266) adalah : 1. Pelayanan merupakan output tak berbentuk. 2. Pelayanan merupakan output variabel, tidak standar. 3. Pelayanan tidak dapat disimpan dalam inventori, tetapi dapat dikonsumsi daam produksi. 4. Terdapat hubungan langsung yang erat dengan pelanggan melalui proses pelayanan. 5. Pelanggan berpartisipasi dalam proses pelayanan. 6. Keterampilan personil diserahkan atau diberikan secara langsung kepada pelanggan. 7. Pelayanan tidak dapat diproduksi secara massal. 8. Membutuhkan pertimbangan pibadi tinggi dari individu pemberi pelayanan. 9. Perusahaan pada umumnya bersifat padat karya. 10. Fasilitas pelayanan berada dekat lokasi pelanggan. 11. Pengukuran efektivitas pelayanan bersifat subjektif. 12. Pengendalian kualitas terutama dibatasi pada pengendalian proses. 13. Pilihan penetapan harga lebih rumit. Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Menurut Thoha (dalam Ismail, 2010:20) menyatakan bahwa untuk meningkatakan kualitas pelayanan publik, organisasi publik (birokrasi publik) harus mengubah posisi dan peran (revitalisasi) dalam memberikan pelayanan publik. Dari yang suka mengatur berubah menjadi suka melayani, dari yang suka menggunakan pendekatan kekuasaan berubah menjadi suka menolong dan dialogis. Pelayanan Prima Pelayanan prima sebagaimana tuntutan pelayanan yang memuaskan pelanggan/masyarakat, maka diperlukan persyaratan agar dapat dirasakan oleh setiap pelayan untuk memiliki kualitas kompetensi yang professional, dengan 1805

Kualitas Pelayanan Prima di Kantor Kelurahan Karang Asam Ulu (Nurul Handayani) demikian kualitas kompetensi profesionalisme menjadi sesuatu aspek penting dan wajar dalam setiap transaksi. Menurut Sedarmayanti (2014:271) pelayanan prima adalah pelayanan yang diberikan kepada pelanggan (masyarakat) minimal sesuai dengan standar pelayanan (cepat, tepat, akurat, murah, dan ramah). Hal yang melekat dalam pelayanan prima : 1. Keramahan 2. Kredibilitas 3. Akses 4. Penampilan fasilitas 5. Kemampuan dalam menyajikan pelayanan. Prinsip-Prinsip Dasar Pelayanan Prima Selanjutnya menurut Sedarmayanti (2014:273) strategi pelayanan prima yang mengacu keputusan/keinginan pelanggan dapat di tempuh melalui : 1. Implementasi visi misi pelayanan pada semua tingkat yang terkait dengan pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat (pelanggan). 2. Hakikat pelayanan prima disepakati untuk dilaksanakan oleh semua aparatur yang member pelayanan. 3. Dalam pelaksanaan pelayanan prima, didukung sistem dan lingkungan yang dapat memotivasi anggota organisasi untuk melaksanakan pelayanan prima. 4. Pelaksanaan pelayanan prima aparatur pemerintah, didukung sumber daya manusia, dana dan teknologi canggih tepat guna. 5. Pelayanan prima dapat berhasil guna, apabila organisasi menerbitkan standar pelayanan prima yang dapat dijadikan pedoman dalam melayani dan panduan bagi pelanggan yang memerlukan jasa pelayanan. Kualitas Pelayanan Prima Selanjutnya Sinambela dkk (dalam Pasolong, 2010:133) mengatakan bahwa kualitas pelayanan prima tercermin dari : 1. Transparansi, yaitu pelayanan yang bersifat terbuka, muda dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti. 2. Akuntabilitas, yaitu pelayanan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 3. Kondisional, yaitu pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan memberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan efektivitas. 4. Partisipatif, yaitu pelayanan yang dapat mendorong peran serta masyarakat dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat. 5. Kesamaan hak, yaitu pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi dilihat dari aspek apapun khususnya suku, ras, agama, golongan, status sosial, dan 1806

ejournal Administrasi Negara, Volume 2, Nomor 4, 2014: 1801-1813 6. Keseimbangan hak dan kewajiban, yaitu pelayanan yang mempertimbangkan aspek keadilan antara pemberi dan penerima pelayanan publik. Kelurahan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dalam pasal 127 ayat 1 menjelaskan bahwa kelurahan di bentuk di wilayah kecamatan dengan peraturan daerah berpedoman dengan peraturan pemerintah. Kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh lurah yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan dari bupati/walikota. Definisi Konsepsional Berdasarkan judul yang diangkat oleh penulis dalam penelitian ini maka definisi konsepsional dari penelitian ini adalah Kualitas Pelayanan Prima adalah, pelayanan yang mempunyai tujuan utama dalam memberikan kepuasan kepada masyarakat yang memenuhi partisipatif, transparansi, dan akuntabilitas yang diberikan oleh aparatur pemerintahan di Kantor Kelurahan Karang Asam Ulu Kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angkaangka.(moleong 2006:11). Fokus Penelitian Adapun fokus dari penelitian ini adalah : 1. Kualitas pelayanan prima meliputi : a. Partisipatif, peran serta masyarakat dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat. b. Transparansi, mudah diakses oleh semua pihak yang membutuhkan serta mudah dimengerti. c. Akuntabilitas, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2. Faktor-faktor penghambat kualitas pelayanan prima pada Kantor Kelurahan Karang Asam Ulu. Sumber Data Dalam penelitian ini untuk memperoleh informasi atau data-data yang dianggap perlu dan mendukung, maka akan dibutuhkan informasi yang ditentukan menggunakan teknik Purposive Sampling dan Accidental Sampling, seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013:53-54) berpendapat bahwa Purposive Sampling adalah adalah menentukan subjek/objek sesuai tujuan, teknik sampling ini digunakan dengan pertimbangan pribadi yang sesuai dengan topik penelitian, peneliti memilih subjek/objek sebagai unit analisis yang berdasarkan 1807

Kualitas Pelayanan Prima di Kantor Kelurahan Karang Asam Ulu (Nurul Handayani) kebutuhannya dan menganggap bahwa unit analisis tersebut representatif. Sedangkan Accidental Sampling adalah menurut Pasolong (2012:107) adalah suatu teknik penarikan sampel yang paling sederhana, karena peneliti memperoleh sampel dengan cara kebetulan saja di lokasi penelitian dengan tidak menggunakan perencanaan tertentu. Adapun yang menjadi key-informan adalah Lurah dan Sekretaris Lurah Karang Asam Ulu Kota Samarinda, sedangkan yang menjadi informan yaitu Kasi dan Staf Kelurahan Karang Asam Ulu Kota Samarinda. Untuk informan lainnya adalah Ketua RT dan masyarakat menggunakan tekhnik Accidental Sampling. Teknik Pengumpulan Data Menurut Pasolong (2012:130) Pengumpulan data merupakan proses pengadaan data primer, untuk kebutuhan suatu penelitian Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu : 1. Penelitian Kepustakaan Library Research yaitu memanfaatkan perpustakaan sebagai sarana dalam mengumpulkan data, dengan mempelajari buku buku sebagai bahan referensi. 2. Penelitian Lapangan Field Work Research yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung dilapangan dengan menggunakan beberapa teknik sebagai berikut: a. Observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan langsung terhadap berbagai kegiatan yang ada. b. Wawancara adalah proses pengumpulan data atau informasi melalui tatap muka antara pihak penanya (interviewer) dengan pihak yang ditanya atau penjawab (interviewee). c. Dokumentasi adalah pengumpulan data yang dilakukan untuk mendapatkan data sekunder dari dokumen-dokumen atau arsip-arsip, yang relavan dengan penelitian ini. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman (dalam Sugiyono 2013:91-100), menggunakan analisis data model interaktif yang terdiri atas empat komponen, yaitu terdiri dari empat komponen yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN Gambaran Umum Kelurahan Karang Asam Ulu Kelurahan Karang Asam Ulu Kecamatan Sungai Kunjang berada di Jalan Ir. Sutami Kota Samarinda. Kelurahan Karang Asam Ulu terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah No. 14 tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kelurahan. Memiliki luas 163,51 Ha dengan kondisi geografis memiliki ketinggian tanah dari permukaan laut antara 10-200 M, dengan curah hujan rata- 1808

ejournal Administrasi Negara, Volume 2, Nomor 4, 2014: 1801-1813 rata 1.980mm/tahun dan memiliki suhu rata-rata 24-32 C dengan jumlah pegawai 15 orang dan jumlah penduduk 16.057 jiwa yang dipimpin oleh Bapak Muhammad Yansyah, SE, MH mulai tanggal 26-01-2011 sampai sekarang. Kelurahan Karang Asam Ulu memiliki batas-batas wilayah yang memisahkan Kelurahan Karang Asam Ulu dengan kelurahan disekitarnya yaitu : Sebelah Utara : Kelurahan Karang Asam Ilir Sebelah Selatan : Kelurahan Loa Bakung Sebelah Timur : Kelurahan Loa Bahu Sebelah Barat : Sungai Mahakam Visi dan Misi Kelurahan Karang Asam Ulu Visi sendiri memiliki makna sebagai perwujudan impian kedepan, mengenai ke mana akan diarahkan dan apa yang akan dicapai maupun diperoleh oleh sebuah organisasi. Maka Visi Kelurahan Karang Asam Ulu yaitu Terwujudnya Pelayanan Prima dan Peran Aktif Masyarakat Dalam Pembangunan, Untuk mewujudkan visi tersebut maka misi yang dilaksanakan Kantor Kelurahan Karang Asam Ulu adalah : 1. Memberikan pelayanan yang CERMAT (cepat, ramah, mudah, dan transparan). 2. Melaksanakan sosialisasi program pemerintahan. 3. Melaksanakan kegiatan pembangunan dengan meningkatkan partisipasi dan gotong royong masyarakat. 4. Meningkatkan peranan perempuan dalam pembangunan. 5. Menggerakkan sentra usaha keci yang bersumber pada potensin yang ada. 6. Meningkatkan SDM melalui pendidikan wajib belajar 12 tahun dan pelantikan. 7. Melaksanakan perbaikan lingkungan yang bersih dan sehat. 8. Meningkatkan keamanan dan ketertiban. Hasil Penelitian Partisipatif Berdasarkan hasil wawancara di atas maka dapat disimpulkan bahwa, partisipatif masyarakat sudah ikut berperan aktif dalam meningkatkan kualitas pelayanan prima, dengan memberikan aspirasinya dengan baik ke Kantor Kelurahan Karang Asam Ulu. Kepala Seksi dan staf yang ada di Kantor Kelurahan Karang Asam Ulu juga telah memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat, dengan menindak lanjuti secara langsung turun ke lapangan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Sehingga kualitas pelayanan prima mampu mendorong masyarakat untuk terus memberikan aspirasi masyarakat yang ada di Kelurahan Karang Asam Ulu. Transparansi Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa didalam mewujudkan kualitas pelayann prima selama ini pihak kelurahan telah 1809

Kualitas Pelayanan Prima di Kantor Kelurahan Karang Asam Ulu (Nurul Handayani) memberikan pelayanan yang bersifat terbuka, mudah, dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan, dan telah terlaksana dengan baik. Staf kelurahan yang ada di Kantor Kelurahan Karang Asam Ulu ini juga sangat cepat merespon apabila ada masyarakat yang datang ke kelurahan, dengan menanyakan langsung keperluan dari masyarakat tersebut. Masyarakat juga merasa bahwa prosedur pelayanan yang ada di kelurahan ini mudah di ikuti, Dengan SOP (Standar Pelayanan Operasional) yang diletakkan diatas pintu masuk Kantor Kelurahan Karang Asam Ulu sudah dapat membuat masyarakat mengetahui dengan mudah persyaratan-persyaratan untuk mengurus surat nikah, KTP, akte kelahiran dan lain-lain. Akuntabilitas Dari hasil penelitian di lapangan, penulis mengambil kesimpulan berdasarkan hasil wawancara kepada tanggung jawab kasi dan staf staf yang ada dikelurahan Karang Asam Ulu sudah memberikan pelayanan yang dapat dipertanggung jawabkan secara sosial berupa Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dan menyelesaikan pelayanan dengan tepat waktu, dan tidak melakukan pungutan liar kepada masyarakat. Setiap melayani masyarakat, pihak kelurahan memberikan pelayanan yang adil, tidak pernah membedakan masyarakat didalam memberikan pelayanan yang prima. Faktor-faktor Penghambat Kualitas Pelayanan Prima Pada Kantor Kelurahan Karang Asam Ulu Dari hasil yang di dapat penulis di lapangan bahwa sarana dan prasarana yang belum memadai serta kurangnya pegawai yang masih perlu penambahan untuk untuk menunjang pihak kelurahan dalam memberikan pelayanan yang prima. PEMBAHASAN Partisipatif Secara keseluruhan maka dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan prima di Kelurahan Karang Asam Ulu dalam hal partisipatif sudah maksimal, karena masyarakat sudah ikut berperan aktif dalam memberikan aspirasi, saran ataupun melporkan pengaduan permaslahan yang dihadapi. Kasi dan staf yang ada di Kelurahan Karang Asam Ulu sudah memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat, dan melaksanakannnya dengan baik. Transparan Secara keseluruhan maka dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan yang ada di Kelurahan Karang Asam Ulu sudah terlaksana dengan baik. Karena dalam mewujudkan kualitas pelayanan prima selama ini pihak kelurahan telah memberikan pelayanan yang bersifat terbuka, menjelaskan prosedur kepada masyarakat dengan jelas, mudah di ikuti, dan dapat diakses oleh semua pihak 1810

ejournal Administrasi Negara, Volume 2, Nomor 4, 2014: 1801-1813 yang membutuhkan, serta telah terlaksana dengan baik. Staf kelurahan juga sangat cepat merespon apabila ada masyarakat yang datang untuk mengurus keperluannya. Akuntabilitas Secara keseluruhan maka dapat disimpukan kualitas pelayanan prima di Kelurahan Karang Asam Ulu dalam hal akuntabilitas sudah maksimal dan dapat dipertanggungjawabkan secara sosial berupa LAKIP karena telah memberikan pelayanan yang cepat, tepat waktu, tidak melakukan pungutan liar dan dapat dipertanggungjawabkan. Setiap melayani masyarakat, pihak kelurahan memberikan pelayanan yang adil, tidak pernah membedakan masyarakat didalam memberikan pelayanan yang prima. Faktor-faktor Penghambat Kualitas Pelayanan Prima Pada Kantor Kelurahan Karang Asam Ulu Berdasarkan hasil penelitian diketahui beberapa faktor penghambat kualitas pelayanan prima pada Kantor Kelurahan Karang Asam Ulu dalam memberikan kualitas pelayanan prima kepada masyarakat adalah sarana dan prasarana yang masih kurang mendukung, dan kurangnya pegawai khususnya Pegawai Negeri Sipil (PNS). PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan mengenai Kualitas Pelayanan Prima Pada Kantor Kelurahan Karang Asam Ulu Kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Kualitas Pelayanan Prima Pada Kantor Kelurahan Karang Asam Ulu a. Kuaitas pelayanan prima yang ada di Kelurahan Karang Asam Ulu dalam hal partisipatif berjalan dengan baik, karena masyarakat sudah berperan aktif dalam memberikan aspirasi, saran, atau pengaduan masalah dan staf kelurahan juga berperan aktif dalam menanggapi aspirasi, saran atau pengaduan masyarakat. Ditunjang dengan sarana yang disediakan oleh pihak kelurahan berupa kotak saran. b. Kualitas pelayanan prima yang ada di Kelurahan Karang Asam dalam hal transparansi sudah sesuai dengan harapan masyarakat, karena sifat transparansi yang terbuka, keramahtamahan staf dalam melayani masyarakat, menjelaskan prosedur pelayanan dngan jelas, menyelesaikan pelayanan dengan cepat, serta tidak membeda-bedakan masyarakat dari segi apapun dalam memberikan pelayanan sudah diberikan oleh pihak kelurahan kepada masyarakat yang membutuhkan c. Kualitas pelayanan prima Kelurahan Karang Asam Ulu dalam hal akuntabilitas sudah terlaksana dengan baik, karena pelayanan yang diberikan sudah dapat dipertanggung jawabkan secara sosial dengan 1811

Kualitas Pelayanan Prima di Kantor Kelurahan Karang Asam Ulu (Nurul Handayani) menerbitkan laporan pekerjaan berupa LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) yang ditegaskan oleh Lurah sebagai pimpinan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah). Dengan adanya LAKIP tersebut diharapkan dapat memacu peningkatan kinerja pegawai di Kelurahan Karang Asam Ulu serta dapat meningkatakan motivasi dan partisipasi masyarakat setempat. 2. Faktor-faktor penghambat kualitas pelayanan prima pada Kantor Kelurahan Karang Asam Ulu adalah sarana dan prasarana yang kurang mendukung, dan kurangnya pegawai di Kelurahan Karang Asam Ulu khususnya PNS sehingga pelayanan prima yang diberikan kepada masyarakat menjadi terhambat apabila banyak masyarakat yang datang untuk mengurus keperluannya. Saran Berdasarkan obeservasi dan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai Kualitas Pelayana Prima Pada Kantor Kelurahan Karang Asam Ulu Kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda, maka penulis mengemukakan saran-saran sebagai berikut : 1. Untuk mewujudkan kualitas pelayanan prima, kenyamanan masyarakat menjadi faktor agar kualitas pelayanan prima dapat terlaksana. Lahan parkir yang sempit mengganggu kenyamanan masyarakat yang datang ke kelurahan. Dengan lahan parkir yang sempit perlunya ditingkatkan lagi pengaturan agar parkir kendaraan masyarakat yang datang untuk mengurus keperluannya dapat diparkir dengan mudah. 2. Pihak kelurahan hendaknya lebih mengkoordinasikan dengan pemerintah Kota Samarinda mengenai fasilitas yang dibutuhkan oleh Kelurahan Karang Asam Ulu. Agar fasilitas yang menunjang kualitas pelayanan prima seperti komputer, printer, laptop dan kendaraan dinas roda dua dapat terpenuhi dengan sesuai kebutuhan. 3. Perlu adanya koordinasi antara pihak kelurahan dengan Pemerintah Kota Samarinda mengenai kurangnya pegawai negeri sipil, agar dapat terpenuhi jumlah pegawai yang dibutuhkan di kelurahan dan dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Namun meskipun kekurangan pegawai, secara keseluruhan pihak Kelurahan Karang Asam Ulu sudah memberikan pelayanan yang cukup baik, sehingga kualitas pelayanan prima dapat tercapai. Daftar Pustaka Barata, Atep Adya, 2004. Dasar-Dasar Pelayanan Prima, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Ibrahim, Amin, 2008. Teori dan Konsep Pelayanan Publik Serta Implementasinya. Mandar Maju, Bandung. Ismail, HM, 2010. Menuju Pelayanan Prima, Konsep dan Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Averroes Press 1812

ejournal Administrasi Negara, Volume 2, Nomor 4, 2014: 1801-1813 Kotler, Philip 2002. Manajemen Pemasaran Di Indonesia : Analisi, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Salemba Empat. Jakarta. Moenir, 2010. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, PT. Bumi Aksara, Jakarta. Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung Pasolong, Harbani, 2010. Teori Administrasi Publik, Alfabeta, Bandung., 2012. Metode Penelitian Adminitrasi Publik, Alfabeta, Bandung. Sedarmayanti, 2014. Restrukturisasi Dan Pemberdayaan Organisasi, PT. Refika Aditama, Bandung. Sugiyono, 2003. Metode Penelitian Administrasi Cetakan ke-16, Alfabeta, Bandung, 2009. Memahami Penelitian Kualitatif, Afabeta, Bandung., 2013. Metode Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung Sutopo Dan Adi Suryanto, 2003. Pelayanan Prima Bahan Ajaran Diklat Prajabatan Golongan I dan II, Cetakan I, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta. Tangkilisan, Hessel Nogi. S. 2005. Manajemen Publik. Gramedia. Widiasarana Indonesia. Jakarta Tjiptono, Fandy, 2007. Strategi Pemasaran. Edisi Pertama, Andi Offset, Yogyakarta Dokumen dokumen : Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Pasal 127 ayat (1) Tentang Pemerintahan Daerah. Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik. Republik Indonesia Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 38 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penilaian kinerja Unit Pelayanan Publik. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 15 Tahun 2014 Tentang Pedoman Standar Pelayanan. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 81 Tahun 1993 Tentang Pedoman Tata Laksana Pelayanan Umum. Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 01 Tahun 2006 Tentang Pembentukan Kelurahan Dalam Wilayah Kota Samarinda. Peraturan Derah Kota Samarinda Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kelurahan Kota Samrinda. 1813