PERBANDINGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN HYPNOTEACHING DAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI LIMIT FUNGSI Dedi Septiono, Bambang Priyo Darminto Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email: dedyseptiono@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika pada siswa yang menggunakan hypnoteaching lebih baik daripada yang menggunakan ekspositori. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Purworejo tahun pelajaran 013/014 yang terdiri dari 3 kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI IPA 1 dan XI IPA yang diambil secara cluster random sampling. Pengumpulan data menggunakan dua metode, yaitu dokumentasi dan tes. Instrumen yang digunakan yaitu tes. Validitas instrument tes menggunakan validitas isi dan validitas butir soal, reliabilitas, tingkat kesukaran butir soal, daya pembeda butir soal. Analisis data menggunakan uji-t. Hasil analisis data menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan hypnoteaching lebih baik daripada yang menggunakan ekspositori. Kata kunci : hypnoteaching, ekspositori, hasil belajar PENDAHULUAN Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak terlepas dari pendidikan. Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sebagai ilmu dasar, dewasa ini matematika telah berkembang sangat pesat baik secara materi maupun penggunaannya. Di SMA Negeri 8 Purworejo, hasil belajar matematika siswa masih sangat rendah. Hasil observasi ditemukan pembelajaran masih menggunakan pembelajaran langsung (ekspositori). Rendahnya hasil belajar matematika ini tentunya dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya adalah proses pembelajaran. Sudah banyak metode, model, strategi, maupun pendekatan pembelajaran yang diterapkan di Indonesia. Akan tetapi beberapa tahun terakhir hasil belajar siswa di 14
Indonesia masih rendah. Seorang guru mempunyai peran yang sangat penting dalam keberhasilan sebuah proses pembelajaran. Untuk itu dibutuhkan teknik penyampaian materi yang bisa membuat kondisi kelas tenang dan siswa merasa nyaman. Teknik penyampaian yang dimaksud adalah hypnoteaching. pada dasarnya merupakan cara mengajar yang unik, kreatif, dan imajinatif, yaitu sebelum pembelajaran berlangsung siswa dikondisikan untuk siap belajar (Noer, 010: 9). Menurut Novrizal (013) terdapat beberapa langkah dasar hypnoteaching yaitu (1) niat dan motivasi diri sendiri () pacing (3) leading (4) menggunakan kata positrif (5) member pujian (6) modeling. Sedangkan ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbaldari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi secara optimal (Sanjaya, 009: 179). Metode pembelajaran ekspositori merupakan bentuk pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teaching centered approach). Dikatakan demikian karena dalam metode ini guru memegang peran yang sangat dominan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang menggunakan hypnoteaching lebih baik daripada yang menggunakan ekspositori. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian eksperimental semu (quasi experimental research). Penelitian dilakasanakan pada bulan Desember-Juni 014 di kelas XI IPA SMA Negeri 8 Purworejo tahun pelajaran 013/014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Purworejo tahun pelajaran 013/014. Populasi terdiri dari 3 kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI IPA 1 dan XI IPA yang diambil secara cluster random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi, dan metode tes. Instrumen penilaian dengan tes objektif. Teknik analisis data awal dengan uji itas, uji homogenitas variansi, dan uji keseimbangan. Analisis data akhir meliputi uji itas, uji homogenitas variansi, dan uji t. 15
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis tahap awal nilai UAS semester ganjil menunjukkan bahwa kedua kelompok mempunyai kemampuan awal yang seimbang. Uji itas data awal dilakukan dengan metode Liliefors pada kedua kelompok, hasilnya menunjukkan kedua kelompok berasal dari populasi yang berdistribusi. Hasil dari uji Liliefors dapat dilihat dalam tabel 1 berikut. Tabel 1. Rangkuman Uji Normalitas Data Awal No Sampel N L maks L tabel 1 Ekspositori Keputusan Uji 8 0,158 0,164 H 0 diterima 6 0,059 0,170 H 0 diterima Keterangan Setelah kedua kelompok berasal dari populasi yang berdistribusi, selanjutnya dilakukan uji prasyarat yang kedua yaitu uji homogenitas variansi data awal menggunakan metode Bartlett dengan uji statistik Chi kuadrat. Uji homogenitas variansi kedua kelompok mempunyai variansi yang homogen. Hasil dari uji homogenitas variansi data awal dapat dilihar dalam tabel berikut. Tabel. Rangkuman Uji Homogenitas Variansi Data Awal dan Ekspositori tabel obs Keputusan Uji Kesimpulan 3,841 0,030 H 0 diterima Kedua kelas mempunyai variansi yang sama Uji coba instrumen juga digunakan untuk menganalisis reliabilitas untuk melihat keajekan instrumen tersebut. Analisis validitas isi oleh para guru SMA Negeri 8 Purworejo untuk mengetahui apakah soal tes tersebut sudah sesuai dengan apa yang harus diukur dan sesuai dengan kurikulum atau belum. Instrumen tersebut berupa soal pilihan ganda yang terdiri 40 soal. Untuk menguji hipotesis peneliti yaitu hasil belajar dengan 16
hypnoteaching lebih baik daripada ekspositori, maka dilakukan dengan uji t. Sebelum dilakukan uji t terlebih dahulu dilakukan uji itas dan uji homogenitas variansi. Hasilnya kedua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi. Hasil dari uji itas data akhir dapat dilihat dalam tabel 3 berikut. Tabel 3. Rangkuman Uji Normalitas Data Akhir No Sampel N L maks L tabel 1 Ekspositori Keputusan Uji 8 0,135 0,164 H 0 diterima 6 0,144 0,170 H 0 diterima Ket Setelah kedua kelompok memenuhi syarat, selanjutnya dilakukan uji homogenitas data akhir dan hasilnya kedua sampel homogen. Hasil dari uji homogenitas data akhir dapat dilihat dalam tabel 4 berikut. Tabel 4. Rangkuman Uji Homogenitas Variansi Data Akhir dan ekspositori tabel obs Keputusan Uji Kesimpulan 3,841 1,116 H 0 diterima Kedua kelas mempunyai variansi yang sama Dengan derajat kebebasan 5 dan taraf signifikansi 5% diperoleh nilai t hitungnya 4,468, sedangkan t pada tabel 1, 675. Dari hasil uji t diperoleh bahwa penerapan hypnoteaching ini lebih baik daripada ekspositori. Perbedaan hasil belajar kedua kelompok dapat dilihat dalam tabel 5 berikut. Tabel 5. Perbedaan Hasil Belajar dengan Ekspositori Subjek Jumlah Ratarata baku Simpangan KKM Siswa XI IPA 1 8 75 83 8,0 Ekspositori XI IPA 6 75 7 9,90 17
Perbedaan hasil belajar kedua kelompok kemungkinan karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain peneliti, siswa, dan proses pembelajaran. Peneliti mempunyai motivasi yang tinggi untuk mempelajari dan menerapkan hypnoteaching. yang masih dianggap tabu karena kurangnya buku referensi tidak membuat peneliti merasa pesimis, justru peneliti merasa bersemangat untuk bisa menguasai hypnoteaching walaupun masih dalam tahap belajar. Peneliti mencari sumber-sumber tentang pembelajaran hypnoteaching dan proses hipnosis. Siswa merasa antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Siswa merasa senang karena dalam hypnoteaching tidak mengandung unsur paksaan dan larangan dalam kegiatan pembelajaran. Semua kegiatan pembelajaran berjalan seperti kemauan siswa itu sendiri. Siswa merasa ingin selalu diberi tugas dengan kalimat perintah yang mengandung unsur sugesti. Pujian yang tidak jarang diberikan oleh guru membuat siswa merasa sangat senang. Penyampaian dengan kalimatkalimat sugesti membuat proses pembelajaran berjalan dengan tertib dan bersemangat. Sebelum materi disampaikan, siswa diberikan arahan agar benar-benar dalam kondisi siap untuk mengikuti pelajaran sehingga materi yang disampaikan diserap siswa dengan baik. Jika siswa belum paham, mereka tidak ragu untuk bertanya. Mereka merasa sangat dekat dengan guru. Perbedaan pembelajaran hypnoteaching dengan ekspositori dapat dilihat dalam tabel 6 berikut. Tabel 6. Perbedaan Pembelajaran dan Ekspositori Perbedaan Ekspositori Penampilan guru mempengaruhi Tidak Teknik penyampaian Membuat siswa Bebas merasa nyaman dan tertarik Komunikasi dengan Guru dan siswa lebih Guru lebih dominan siswa sering komunikasi Penggunaan bahasa Tidak menggunakan Bebas kata negatif, kata yang sering dipakai siswa Contoh kalimat perintah Siapa yang berani mengerjakan di depan akan mendapat bonus Kerjakan soal nomor 1-5 18
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan dari penelitian ini adalah hasil belajar siswa dengan hypnoteaching lebih baik daripada dengan ekspositori pada materi limit fungsi aljabar. Dari simpulan yang diperoleh, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut (1) pada materi limit fungsi aljabar hypnoteaching dapat dijadikan pilihan dalam meningkatkan hasil belajar siswa () seorang guru harus bisa menguasai kelas dengan siswa merasa nyaman (3) dalam pembelajaran matematika hendaknya siswa harus selalu dalam keadaan senang dan hindari siswa merasa bosan sehingga materi dapat diterima dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Budiyono. 004. Statistika Untuk Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Novrizal, B. 013. Buku Ajar 013 versi web diunduh dari www.4shared.com/file/lzdqc7m_/buku_ajar_hypnoteaching_013.htm pada tanggal 3 Januari 014. Sanjaya, Wina. 009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 19