MODULE 7. LANSKAP PERTANIAN DAN HIDROLOGI

dokumen-dokumen yang mirip
PERTANIAN BERLANJUT SEMESTER

TUGAS TUTORIAL MINGGU KE-4

PERTANIAN BERLANJUT SEMESTER

TUGAS TUTORIAL MATA KULIAH : PERTANIAN BERLANJUT

TUGAS TUTORIAL MINGGU KE-4

BIODIVERSITAS LANSEKAP DAN HIDROLOGI : KUALITAS DAN KUANTITAS AIR

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR xiii BAB I PENDAHULUAN... 1

PENTINGNYA PENDEKATAN NERACA AIR DALAM PEMBANGUNAN HUTAN RAKYAT YANG PRODUKTIF DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

PENGGUNAAN BAHAN ORGANIK SEBAGAI PENGENDALI EROSI DI SUB DAS CIBOJONG KABUPATEN SERANG, BANTEN. Oleh: FANNY IRFANI WULANDARI F

2016 ANALISIS NERACA AIR (WATER BALANCE) PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) CIKAPUNDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Karakteristik Hidrologi Di SUB DAS CIRASEA

SIMULASI DAMPAK PENGGUNAAN LAHAN AGROFORESTRY BERBASIS TANAMAN PANGAN PADA HASIL AIR DAN PRODUKSI PANGAN (Studi Kasus DAS Cisadane, Jawa Barat)

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 4

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN TERHADAP DEBIT LIMPASAN PADA SUB DAS SEPAUK KABUPATEN SINTANG KALIMANTAN BARAT

PENDAHULUAN Latar Belakang

MANUAL PROSEDUR PELAKSANAAN PRAKTIKUM MK. TEKNOLOGI KONSERVASI SUMBER DAYA LAHAN

I. PENDAHULUAN. Intervensi manusia dalam pemanfaatan sumberdaya alam yang makin

STUDI EROSI LAHAN PADA DAS AIR DINGIN BAGIAN HULU DI KOTA PADANG. Skripsi APRIZON PUTRA 89059

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BIOFISIK DAS. LIMPASAN PERMUKAAN dan SUNGAI

2017 PERTANIAN BERLANJUT

Pengenalan perubahan penggunaan lahan oleh masyarakat pinggiran hutan. (Foto: Kurniatun Hairiah)

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

PENDUGAAN EROSI DAN SEDIMENTASI PADA DAS CIDANAU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SIMULASI AGNPS (Agricultural Non Points Source Pollution Model)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. topografi dibatasi oleh punggung-punggung gunung yang menampung air hujan

PENDUGAAN KEHILANGAN TANAH DAN SEDIMEN AKIBAT EROSI MENGGUNAKAN MODEL "ANSWERS" DI DAERAH ALIRAN SUNGAI CILIWUNG HULU, KATULAMPA.

SIMULASI PENGARUH SEDIMENTASI DAN KENAIKAN CURAH HUJAN TERHADAP TERJADINYA BENCANA BANJIR. Disusun Oleh: Kelompok 4 Rizka Permatayakti R.

sumber daya lahan dengan usaha konservasi tanah dan air. Namun, masih perlu ditingkatkan intensitasnya, terutama pada daerah aliran sungai hulu

1267, No Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 49, Tambahan Lem

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMETAAN TINGKAT BAHAYA EROSI DENGAN METODE USLE (UNIVERSAL SOIL LOSS EQUATION) BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DI PULAU SAMOSIR

KONSERVASI LAHAN: Pemilihan Teknik Konservasi, Fungsi Seresah dan Cacing Tanah, dan mulsa organik

PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DAN PENDAPATAN MASYARAKAT DI KECAMATAN SUMBERJAYA, KABUPATEN LAMPUNG BARAT, PROPINSI LAMPUNG

TINGKAT KERUSAKAN DAN ARAHAN KONSERVASI LAHAN DI DAS CIKARO, KABUPATEN BANDUNG. Oleh: Gurniwan K. Pasya*), Jupri**), Hendro Murtianto***) Abstrak

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mata Kuliah: PENATAGUNAAN TANAH. Kode C 14325

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pangan saat ini sedang dialami oleh masyarakat di beberapa bagian belahan dunia.

BEBERAPA SIFAT FISIKA TANAH PADA LAHAN USAHATANI KARET DAN KELAPA SAWIT RAKYAT DI DAS BATANG PELEPAT

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Menurut Bocco et all. (2005) pengelolaan sumber daya alam

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Masalah dan Akar Masalah

MAKALAH. PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR MELALUI PENDEKATAN DAERAH TANGKAPAN AIR ( Suatu Pemikiran Untuk Wilayah Jabotabek ) Oleh S o b i r i n

TUGAS TEKNOLOGI KONSERVASI SUMBER DAYA LAHAN

PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DAN KELESTARIAN PRODUKSI PLTA WAY BESAI DI PROVINSI LAMPUNG

PETA SUNGAI PADA DAS BEKASI HULU

TINJAUAN PUSTAKA. yang merupakan kesatuan ekosistem dengan sungai dan anak-anak sungainya

MODEL USAHATANI SAYURAN DATARAN TINGGI BERBASIS KONSERVASI DI DAERAH HULU SUNGAI CIKAPUNDUNG

Pokok Bahasan I KONSEP PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI. Deskripsi Singkat

ANALISIS DEBIT SUNGAI AKIBAT ALIH GUNA LAHAN DAN APLIKASI MODEL GENRIVER PADA DAS WAY BESAI, SUMBERJAYA

ANALISIS LAJU EROSI DAN SEDIMENTASI DENGAN PROGRAM AGNPS

I. PENDAHULUAN. kerusakan akibat erosi dalam ekosistem DAS (Widianto dkk., 2004). Kegiatan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Neraca Kebutuhan dan Ketersediaan Air. dilakukan dengan pendekatan supply-demand, dimana supply merupakan

TINJAUAN HIDROLOGI DAN SEDIMENTASI DAS KALI BRANTAS HULU 1

BAB I PENDAHULUAN. hidrologi di suatu Daerah Aliran sungai. Menurut peraturan pemerintah No. 37

PENDUGAAN TINGKAT SEDIMEN DI DUA SUB DAS DENGAN PERSENTASE LUAS PENUTUPAN HUTAN YANG BERBEDA

INTISARI TINGKAT KERUSAKAN DAN ARAHAN KONSERVASI LAHAN DI DAS CIKARO, KABUPATEN BANDUNG Oleh : Gurniwan KP, Jupri, Hendro Murtianto

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P. 39/Menhut-II/2009,

BAB I PENDAHULUAN. Lahan merupakan salah satu sumberdaya alam yang dibutuhkan umat

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian merupakan suatu proses produksi untuk menghasilkan barang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Hampir semua sektor pembangunan fisik memerlukan lahan,

USULA RE CA A KEGIATA PEMBELAJARA SEMESTER (RKPS) : Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS)

SESI : 7. Kualitas Air dan Pemulihan Ekosistem Topik : 7.1. Konservasi Tanah dan Air. Jadwal : Selasa, 25 November 2014 Jam : WIB.

ANALISIS POTENSI DAERAH RESAPAN AIR HUJAN DI SUB DAS METRO MALANG JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS DAN PEMETAAN DAERAH KRITIS RAWAN BENCANA WILAYAH UPTD SDA TUREN KABUPATEN MALANG

BAB 5: GEOGRAFI DINAMIKA HIDROSFER

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Aliran Sungai merupakan suatu sistem alam yang menjadi

LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPS) Mata kuliah : PERTANIAN BERLANJUT

TEKNOLOGI PENGELOLAAN & PANEN AIR HUJAN (MK. Manajemen Agroekosistem, smno.jurtnh.fpub.2013)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ALIH GUNA LAHAN HUTAN MENJADI LAHAN PERTANIAN: APAKAH FUNGSI HIDROLOGIS HUTAN DAPAT DIGANTIKAN SISTEM KOPI MONOKULTUR?

BAB I PENDAHULUAN. 9 Tubuh Air Jumlah Sumber : Risdiyanto dkk. (2009, hlm.1)

I. PENDAHULUAN. kayu, rotan, getah, dan lain-lain, tetapi juga memiliki nilai lain berupa jasa

Metode Konservasi Sungai yang Tercemar Agung dan Shintia Rahmat

INTERAKSI ANTARA AGROEKOSISTEM DENGAN EKOSISTEM ALAMI

Simulasi dampak perubahan tutupan lahan terhadap neraca air di DAS dan Sub-DAS Rejoso menggunakan Model GenRiver

Prosiding Seminar Nasional INACID Mei 2014, Palembang Sumatera Selatan

I. PENDAHULUAN. Bentuk-bentuk pertanian tradisional banyak ditemukan di seluruh dunia termasuk

PENERAPAN SISTEM AGROFORESTRY PADA PENGGUNAAN LAHAN DI DAS CISADANE HULU: MAMPUKAH MEMPERBAIKI FUNGSI HIDROLOGI DAS? Oleh : Edy Junaidi ABSTRAK

STUDI PENENTUAN KINERJA PENGELOLAAN DAS DI SUB DAS KONTO HULU

PANDUAN KUNJUNGAN INSTANSI PRAKTIKUM TEKONOLOGI KONSERVASI SUMBERDAYA LAHAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lingkungan hidup menyediakan sumberdaya alam bagi kelangsungan

BAB III METODOLOGI Rancangan Penulisan

ANALISIS DAN PEMETAAN DAERAH KRITIS RAWAN BENCANA WILAYAH UPTD SDA TUREN KABUPATEN MALANG

4. PERUBAHAN PENUTUP LAHAN

Pokok Bahasan IV EVALUASI LAHAN DAN KESESUAIAN LAHAN. Deskripsi Singkat

BAB I PENDAHULUAN. DAS Serayu, terutama di bagian hulu DAS berkaitan dengan pemanfaatan lahan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Penelitian

Gambar 9. Peta Batas Administrasi

TINJAUAN PUSTAKA Infiltrasi

PENGANTAR PENGEMBANGAN SUMBERDAYA AIR

EVALUASI ALIH FUNGSI TANAMAN BUDIDAYA TERHADAP POTENSI DAERAH RESAPAN AIRTANAH DI DAERAH CISALAK KABUPATEN SUBANG

KONDISI BEBERAPA KOMPONEN HIDROLOGI PADA TEGAKAN SENGON WURI HANDAYANI DAN EDY JUNAIDI

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. a. Karakteristik hujan yang mempengaruhi debit puncak pada Daerah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitan ini dilakukan di wilayah Sub Daerah Aliran Ci Keruh.

Transkripsi:

LAMPIRAN 7.1. TUGAS TUTORIAL DAN PRAKTIKUM MODULE 7. LANSKAP PERTANIAN DAN HIDROLOGI Oleh: Widianto MATA KULIAH : PERTANIAN BERLANJUT SEMESTER : Ganjil sks : 6 (enam) DOSEN PENGAMPU : DSY, MLR, KHR, KSW, LSN, SDT, SPJ, SRU, SIN, SKN, WDT, ZKS Waktu : 24-30 Oktober 2011 1. TUJUAN : a) Memahami pengaruh pengelolaan yang dilakukan dalam setiap penggunaan lahan terhadap kondisi hidrologi lingkungan (kualitas dan kuantitas air). b) Bisa mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi hidrologi, baik ditingkat plot maupun lansekap c) Dapat memilih praktek-praktek pengelolaan terbaik yang bisa diterapkan untuk mengatasi masalah-masalah hidrologi d) Mengenal indikator-indikator keberhasilan Pertanian Berlanjut terutama yang terkait dengan hidrologi 2. URAIAN TUGAS TUTORIAL Saksikan dua buah film yang sudah disiapkan dengan judul (1) Mengubah lumpur menjadi Listrik dan (2) Pemanfaatan Jasa Lingkungan untuk Pengelolaan DAS Cidanau secara Lestari. Perhatikan dengan seksama kedua film tadi dan jawablah beberapa pertanyaan berikut : 1) Buat ringkasan singkat isi kedua film tersebut! 2) Bandingkan pelaksanaan imbal jasa lingkungan di DAS Way Besai (film pertama) dan di DAS Cidanau (film kedua) tentang hal-hal berikut ini : a) Isu atau permasalahan utama di kedua lokasi b) Siapa pihak penyedia jasa, pemanfaat dan perantaranya c) Apa strategi konservasi dan imbal jasa? d) Menurut pendapat Sdr, faktor apa yang menyebabkan mekanisme imbal jasa bisa dijalankan di kedua tempat tersebut? 1

3) Berdasarkan isi kedua film tersebut, pilihlah kasus yang ada di sekitar Sdr untuk diangkat menjadi isu imbal jasa lingkungan. Diskusikan bagaimana ide itu bisa diwujudkan : laporkan hasil diskusi kelompok Sdr. 3. URAIAN TUGAS PRAKTIKUM a) Beberapa macam penggunaan lahan yang ada di DAS Brantas Hulu diantaranya adalah : 1) hutan alami (di kawasan Tahura R. Soerjo) 2) kebun buah (apel, jeruk, dsb), 3) hutan tanaman (pinus, mahoni, dsb), 4) pertanian semusim (terutama sayuran : kobis, kentang, wortel, dsb), 5) lahan bera dan semak belukar, dan 6) pemukiman yang berupa dusun dan desa. Jika belum pernah mengunjungi kawasan ini, perhatikan foto-foto contoh setiap macam penggunaan lahan yang disebutkan di atas. Peta-peta tematik DAS Sumber Brantas atau Kota Batu dapat dipakai sebagai bahan rujukan tambahan, Bahan-bahan ini diberikan dalam Kuliah Minggu ke-5, diantaranya (a) Peta Penggunaan Lahan, (b) Peta Kemiringan Lahan (Lereng), (c) Peta Tanah dan (d) Peta-peta Kesesuaian Lahan, Erosi, dsb sebagai tambahan informasi. b) Setiap kelompok ditugasi untuk membahas satu macam penggunaan lahan berikut : POK Penggunaan Lahan Keterangan 1 Tanaman Sayuran : kentang, wortel, kobis, dsb Dapat memilih satu jenis tanaman 2 Tanaman Buah-buahan : apel, jeruk, dsb 3 Hutan tanaman : pinus, mahoni, dsb 4 Pemukiman : dusun, desa, kompleks pabrik, dsb Setiap analisis dibandingkan dengan hutan alami c) Diskusikan dalam kelompok masing-masing dan laporkan tentang : 1) Pada posisi lansekap DAS Sumber Brantas yang mana penggunaan lahan itu banyak dijumpai? Misalnya kawasan berbukit/bergunung, bagian puncak, tengah lereng, lembah atau dataran, dst. Apakah berhubungan dengan tanah, hidrologi, topografi, geologi atau geomorfologi kawasan DAS Sumber Brantas? 2) Pilihlah suatu kluster (bagian kecil dari kawasan DAS) untuk menjelaskan dan membuktikan jawaban Saudara tsb! 3) Merujuk pada kluster (lokasi) yang Saudara pilih di atas, deskripsikan kondisi lokasi di mana penggunaan lahan tersebut diterapkan, misalnya : Terdapat di bagian mana dari DAS (hulu-tengah-hilir atau bukit-lerenglembah) Bentuk wilayah (kemiringan) Kondisi Tanah Penguasaan Lahan dan Kawasan (Tahura, Perhutani, Lahan Masyarakat atau hak milik, dst.) 2

4) Bandingkan penggunaan lahan tersebut dengan HUTAN ALAMI yang masih terdapat di wilayah Tahura R. Soerjo d) Buatlah analisis Siklus Air dan Neraca Air ketika terjadi hujan deras pada penggunaan lahan yang sudah dipilih (b). Bandingkan neraca air ini dengan yang terjadi pada hutan alami, dengan langkah-langkah sebagai berikut (dalam kuliah Minggu 7 diberikan contoh analisis, bisa dikembangkan dan dirinci lebih lanjut) : 1) Identifikasi komponen siklus air yang sangat penting dan relevan dalam setiap penggunaan lahan (hujan, evapotranspirasi, intersepsi, infiltrasi, perkolasi/drainasi, limpasan permukaan, simpanan permukaan, lengas tanah, dsb.) 2) Gambarlah skema aliran air dalam penggunaan lahan yang ditetapkan dan di hutan alami Siklus Air 3) Ketika terjadi hujan deras (misalnya 100 mm), perkirakan besarnya masing-masing komponen siklus air tersebut (di hutan dan penggunaan lahan terpilih) sehingga dapat dibuat Neraca Air. 4) Apakah ada potensi permasalahan dengan neraca air ini? Sebutkan dan jelaskan masalah yang mungkin terjadi 5) Apa upaya-upaya untuk memperbaiki neraca air tersebut? e) Pemberian pupuk dan bahan organik, misalnya urea (N) dan pupuk kandang (manure), yang tidak tepat dapat menimbulkan potensi pencemaran air. Diskusikan bagaimana mekanisme pencemaran unsur misalnya N dan bahan organik dalam lansekap pertanian melalui tahapan berikut : 1) Buatlah analisis siklus N dan siklus bahan organik dalam penggunaan lahan yang sudah ditetapkan bagi kelompok Sdr. 2) Hubungkan antara skema siklus N dan Bahan Organik tersebut dengan siklus air yang sudah dibuat, kemudian identifikasi, bentuk-bentuk N dan bahan organik dan faktor pengelolaan yang berpotensi mengakibatkan pencemaran air! 3) Diskusikan bagaimana pencemaran tersebut bisa terjadi dan apa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah pencemaran tersebut! f) Diskusi Lanjutan untuk Pengembangan : Lansekap terdiri dari kumpulan (mosaik) beraneka penggunaan lahan atau tutupan lahan dengan kondisi dan sifat yang beragam, sehingga dampak hidrologi di tingkat DAS (lansekap) tidak selalu sama dengan hasil ditingkat plot (petani). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses aliran air permukaan dari plot sampai ke sungai. Diskusikan, apa saja faktor-faktor yang bisa mempengaruhi dampak tersebut dan apakah dampak hidrologi di tingkat lansekap lebih baik atau lebih buruk? Apa konsekuensi terhadap praktek-praktek pertanian berlanjut? 4. BAHAN RUJUKAN a) Peta-peta DAS Sumber Brantas (Kota Batu) lihat tugas pada minggu ke-5 3

b) Literatur berikut (sebagian diberikan dalam bentuk soft copy) : 1) Susswein, P.M, M. van Noordwijk and B. Verbist. 2001. Forest watershed functions and tropical land use change. ASB Lecture Note 7. International Centre for Research in Agroforestry (ICRAF-SEA), Bogor 2) Didik Suprayogo, Widianto, Betha Lusiana dan Meine van Noordwijk. 2001. Neraca Air dalam Sistem Agroforestri. ASB Bahan Ajar 7. International Centre for Research in Agroforestry (ICRAF-SEA), Bogor 3) Sullivan, P. 2003. Fundamentals of Sustainable Agriculture : Applying the Principles of Sustainable Agriculture. NCAT Appropriate Technology Transfer for Rural Areas (ATTRA). http://www.attra.ncat.org/attra-pub/trans.html or http://www.attra.ncat.org/attra-pub/pdf/transition.pdf 4) Verbist, B., J. Poesen, M. van Noordwijk, Widianto, D. Suprayogo, F. Agus and J. Deckers. 2009. Factors affecting soil loss at plot scale and sediment yield at catchment scale in a tropical volcanic agroforestry landscape, Catena (2009), doi:10.1016/j.catena.2009.08.007 [www.elsevier.com/locate/catena] 5) Haygarth, P.M. and S.C. Jarvis. 2002. Agriculture, Hydrology and Water Quality. CAB International, Wallingford, Oxon OX10 8DE, UK. [dalam bentuk hard copy di Perpustakaan] 5. PENYUSUNAN LAPORAN Hasil dari kajian ini disusun dalam bentuk slide power point untuk dipresentasikan dan juga ditulis dalam bentuk teks laporan atau makalah. Kegiatan ini dilakukan secara berkelompok (dalam satu kelas dibagi 4 kelompok) oleh masingmasing mahasiswa yang mengambil matakuliah Pertanian Berlanjut dan dipresentasikan sesuai dengan jadwal tutorial masing-masing kelas. Tugas ini disajikan (1) presentasi kelompok pada saat jadwal tutorial dalam bentuk power point (sekitar 10-20 slides dalam power point) (2) secara tertulis dalam bentuk makalah minimum 15 halaman termasuk skema, tabel dan gambar, foto dengan ukuran kertas A4, diketik dengan type huruf Arial 11 satu spasi. 6. WAKTU Laporan dan bahan presentasi diserahkan kepada ketua kelas masing-masing, dan ketua kelas harus menyerahkan hasil pekerjaan kelompok ini kepada asisten tiap-tiap kelas pada hari Senin, 31 Oktober 2011, paling lambat pukul 12.00 WIB. Jika sampai batas waktu tsb ada kelompok yang belum menyerahkan laporan, maka tidak ada nilai tugas Modul 7 bagi kelompok ybs. 4

5