1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Kawasan Barat Danau Limboto Kecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo, yang terbagi 7 stasiun pengambilan sampel yakni titik pengambilan sampel 1 di Desa Payunga, titik pengambilan sampel ke II di Desa Ilohungayo, titik pengambilan sampel ke III di Desa Pilobuhuta, titik pengambilan sampel ke IV di Desa Huntu, titik pengambilan sampel ke V di Desa Bua, titik pengambilan sampel ke VI di Desa Barakati, dan titik pengambilan sampel ke VII di Desa Iluta. Adapun waktu penelitian selama tiga bulan, dimulai dari bulan April sampai bulan Juni 2013. Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu: tahap pertama pengumpulan data dan informasi mengenai objek penelitian, berupa studi pustaka dan tahap kedua adalah penanganan dan identifikasi sampel. 3.2 Alat dan Bahan A. Alat yang digunakan dalam penelitian adalah: 1) Kamera digunakan untuk mengambil gambar tumbuhan sebagai bukti fisik 2) Soiltester digunakan untuk mengukur salinitas tanah 3) Higrometer digunakan untuk mengukur kelembaban udara 4) GPS (Global Position Sistym) digunakan untuk penentuan lokasi kajian pengambilan sampel. 5) Rol meter untuk mengukur jarak antara stasiun 6) Talirafia untuk membuat line transek dan plot 7) Kantong plastik ukuran 40x60 cm digunakan untuk menyimpan sampel
2 8) Etiket gantung digunakan untuk penomoran sampel 9) Alat tulis menulis sebagai alat untuk mencatat semua pengamatan yang dilakukan di lapanggan 10) Gunting tumbuhan dan cutter set digunakan untuk memotong bagian sampel dari tumbuhan 11) Oven digunakan untuk proses pengeringan sampel 12) Kertas merang atau koran digunakan untuk pembatas antar sampel dengan sampel lainnya 13) Sasak digunakan untuk mengepres sampel tumbuhan dan sabuk digunakan mengikat tumpukan sampel di dalam sasak 14) Kertas karton tebal digunakan untuk melindungi sampel sedemikian rupa sehingga letak sampel tidak beruba dan tetap rata 15) Kertas herbarium bebas asam digunakan untuk menempel sampel tumbuhan 16) Label herbarium bebas asam digunakan untuk menuliskan identitas sampel sesuai dengan catatan lapangan 17) Tissu digunakan untuk membersikan alat yang akan digunakan dilapangan. 18) Buku referensi dan identifikasi jenis tumbuhan B. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, 1) Spiritus untuk pengawet sampel saat di lokasi pengambilan sampel. 2) Selotip bebas asam digunakan untuk membantu merekatkan bagian ranting, cabang atau batang sampel pada kertas herbarium 3) Lem digunakan untuk merekatkan label herbarium pada kertas herbarium
3 3.3 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini mengunakan metode survey yaitu metode pemeriksaan dan pengukuran-pengukuran yang belangsung dilapangan atau lokasi penelitian (Fathoni, 2011). Dengan melihat inventarisasi tumbuhan bawah di Kawasan Barat Danau Limboto Kecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data mengunakan metode jelajah, dengan menjelajahi lokasi yang menjadi titik pengumpulan data, sebelum melakukan pengumpulan data dilakukan pengamatan awal di lapangan atau observasi, kemudian dengan alat bantu GPS dilakukan penentuan lokasi kajian, tempat pengamatan dan pengambilan sampel. 3.5 Prosedur Penelitian A. Dilapangan 1. Peneliti melakukan observasi langsung kelokasi penelitian dengan tujuan untuk mengetahui gambaran lokasi, situasi dan kondisi lapangan yang dijadikan sebagai tempat penelitian untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. 2. Menentukan lokasi tempat pengamatan dan pengambilan sampel dengan alat bantu GPS dilakukan penentuan lokasi kajian, tempat pengamatan dan pengambilan sampel. 3. Menjelajaih lokasi tempat penelitian dengan membuat perawakan setiap di temukan spesies baru dengan meletakkan papan akrilik dengan menulis nama
4 lokal dari spesies yang di temukan dan tempat di temukan spesies tersebut, dan tumbuhan tersebut di foto sebagai bukti fisik, setelah itu tumbuhan di identifikasi ciri morfologinya bentuk akar,batang,daun bunga dan buah dengan bantuan buku (Ristoja. 2012) yang di bawah ke lokai penelitian. 3. Mengambil tumbuhan dan di atur di atas kertas merang kemudia di beri spritus untuk mengawetkan tumbuhan dari lokasi dan di masukkan ke dalam kantong plastik B. Di Laboratorium Sampel yang telah di amati dari lokasi kemudian mengidentifikasi jenis dengan acuan buku-buku tentang identifikasi tumbuhan bawah yang ada sesuai dengan urutan taksonominya dalam hal ini menggunakan buku kunci identifikasi Enslikopedia Flora (Suhono, 2010) dan Practical Plant Identification (Cullen, 2006). Dan tumbuhan tersebut di keringkan ke dalam oven untuk di buat herbarium. 3.4.1 Identifikasi Tumbuhan Identifikasi tumbuhan didasarkan pada ciri-ciri morfologi. Mengamati ciriciri morfologinya baik akar, batang, dan daun serta bunga. Bentuk morfologinya dicocokkan dengan gambar, tulisan-tulisan dan buku yang yang relevan dalam hal ini buku yang digunakan adalah Enslikopedia Flora (Suhono, 2010) serta disesuaikan dengan kunci determinasi dan klasifikasi yang sesuai dengan urutan taksonominya berdasarkan buku Practical Plant Identification (Cullen, 2006).
5 3.4.2 Tahap Pembuatan Herbarium a) Sampel tumbuhan termasuk etiket gantung yang menyertai dikeluarkan dari kantong plastik dan diletakkan di dalam kertas merang. b) Posisi sampel diatur sedemikian rupa yang mempresentasikan keseluruhan bagian tumbuhan pada kondisi aslinya (keadaan saat tumbuhan tersebut hidup) dan menunjukan morfologi semua bagian sampel untuk memaksimalkan informasi tumbuhan tersebut. c) Penyusunan sampel saat dipres juga harus memperhatikan spesies sampel yang dikoleksi. Tumbuhan dengan organ tebal, kaku atau spesies tumbuhan sukulen sebaiknya disusun di bagian luar dekat dengan sasak pres pada posisi tegak agar terkena panas lebih banyak dan mempercepat proses pengeringan. d) Setiap 3-5 tumpukan merang dibatasi oleh kertas karton, kemudian sejumlah maksimal 10 tumpukan karton tersebut diatur sedemikian rupa dijepit sasak pres kemudian diikat dan dikencangkan dengan sabuk sasak. e) Sampel tumbuhan yang telah dipres kemudian dikeringkan. Pengeringan dapat dilakukan dengan menggunakan oven pada suhu 50 0 C. Proses pengeringan berkisar 2-3 hari tergantung pada spesies tumbuhan, kelembaban dan temperatur tempat yang digunakan. f) Spesimen yang telah dikeringkan kemudian dipindahkan secara hati-hati ke kertas herbarium. g) Tempel spesimen menggunakan selotip.
6 h) Bagian tumbuhan yang mudah lepas atau rontok dari bagian lainnya misalnya bunga dan biji maka bagian tersebut disimpan di dalam amplop kemudian ditempelkan di kanan atas pada ertas herbarium. i) Tempel label herbarium dibagian kanan bawah kertas herbarium menggunakan lem (Ristoja, 2012). 3.5 Teknik Analisis Data Data yang di peroleh di analisis dengan menggunakan analisis Deskriptif Kualitatif yakni dengan mendeskripsikan ciri dari spesies tumbuhan bawah yang di temukan di Kawasan Barat Danau Limboto. Setiap spesies tumbuhan bawah diuraaikan hirarki taksonominya dengan pedoman buku Enslikopedia Flora (Suhono, 2010) serta disesuaikan dengan kunci determinasi dan klasifikasi yang sesuai dengan urutan taksonominya berdasarkan buku Practical Plant Identification (Cullen, 2006).