SINOPSIS. Kyai Ageng Sutawijaya merupakan keturunan Raja Majapahit Brawijaya. V, pada waktu kerajaan Majapahit runtuh beliau meninggalkan istana dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. makam yang merupakan tempat disemayamkannya Ngabei Loring Pasar

BAB IV TANGGAPAN MASYARAKAT SEKITAR TERHADAP PEZIARAH DAN MOTIVASI PEZIARAH KE MAKAM KH. ALI MAS UD. A. Tanggapan Masyarakat dari Sisi Positif

BAB IV TANGGAPAN MASYARAKAT PEZIARAH

Kajian Folklor dalam Tradisi Nyadran di Desa Ketundan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia kaya akan budaya, adat istiadat, dan tradisi yang dapat dijadikan

ASAL MULA NAMA PANTARAN

MITOS PESAREAN MBAH DAMARWULAN DALAM TRADISI SELAMETAN SURAN DI DESA SUTOGATEN KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO

BAB II DESA SENDANGDUWUR. Sebelah Selatan Wilayah Kecamatan Paciran serta memiliki Luas Wilayah + 22,5

PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP UPACARA MERTI DESA DI DESA CANGKREP LOR KECAMATAN PURWOREJO KABUPATEN PURWOREJO

Wujud Cerita Panglima Besar dalam Masyarakat Desa Sei Nagalawan. merupakan panglima yang tinggal di Desa Sei Nagalawan. Tokoh Panglima Besar

Kajian Folklor dalam Upacara Nyadran di Pesarean Simbah Lowo Ijo di Desa Semagung Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelilitian

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa ada di dalamnya dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda.

BAB 1 PENDAHULUAN. diwariskan secara turun temurun di kalangan masyarakat pendukungnya secara

I. PENDAHULUAN. maupun dilestarikan. Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks yang

PERSEPSI MASYARAKAT, TATA CARA, DAN DAMPAK RITUAL NGALAP BERKAH PADA OBJEK WISATA GUNUNG KEMUKUS KABUPATEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

Prosesi Dan Makna Simbolik Upacara Tradisi Wiwit Padi di Desa Silendung Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo

BAB II RIWAYAT HIDUP KH. ALI MAS UD

Tradisi Nyadran sebagai Komunikai Ritual

ASAL MULA DESA TALAKBROTO

LAKU NENEPI DI MAKAM PANEMBAHAN SENOPATI KOTAGEDE

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP TRADISI SURAN DI MAKAM GEDIBRAH DESA TAMBAK AGUNG KECAMATAN KLIRONG KABUPATEN KEBUMEN

BAB III PROSESI UPACARA PENGASIHAN DI MAKAM PUTRI CAMPA. Pengasihan merupakan kepercayaan untuk melancarkan jodoh, pekerjaan

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI NYADRAN DI DESA PAGUMENGANMAS KEC. KARANGDADAP KAB. PEKALONGAN

BAB V PENUTUP. membangun rumah tidak dapat diketahui secara pasti, karena tradisi dilaksanakan

BAB 1 PENDAHULUAN. utara Kabupaten Pasaman Barat, yang terdiri dari 1. dengan luas wilayah sekitar 340,78 km atau 8,77%. Daerah ini memiliki

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

Pengaruh Budaya Jawa-Hindu dalam Kompleks Makam Imogiri, Yogyakarta

Tradisi Menguras Sumur Di Pemandian Air Panas Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen

Suatu hari, datanglah Sunan Kalijaga ke kediaman Ki Ageng Pandanaran dengan mengenakan pakaian compang-camping layaknya seorang tukang rumput.

PERSEPSI MASYARAKAT, TATA CARA, DAN DAMPAK RITUAL NGALAP BERKAH PADA OBJEK WISATA GUNUNG KEMUKUS KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sehingga terpisah dari satu wilayah dengan wilayah lain. dengan perbedaan itulah

TRADISI NYADRAN DI DESA GROGOLAN, KEC. NOGOSARI, KAB. BOYOLALI

Kajian Folklor dalam Tradisi Guyang Jaran di Desa Karangrejo Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo

Kajian Folklor Tradisi Nglamar Mayit di Desa Sawangan, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen

KERAJAAN DEMAK. Berdirinya Kerajaan Demak

HASIL WAWANCARA. (Informan 1: Mbah kaum Dukuh Poloyo)

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI. A. Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi

FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2006

ASAL MULA DESA NGALIYAN DAN DESA JAWENG.

I. PENDAHULUAN. Kebudayaan terjadi melalui proses belajar dari lingkungan alam maupun

BAB IV ANALISA DATA. A. Proses Akulturasi Budaya Islam dengan Budaya Hindu di Desa

FENOMENA ZIARAH DI MASYARAKAT BOTOPUTIH SURABAYA (Studi Terhadap Motivasi Peziarah di Makam Mbah Brondong)

makam kembali untuk berpamitan kepada mbah Sunan. Ada mitos tersendiri akan hal ini yaitu ada yang hanya bereluk salam ada yang agar dilancarkan

BENTUK DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM TRADISI GUYUBAN BAGI KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA PASIR AYAH KEBUMEN

BENDARA KLIWON KACANGAN

BAB II DATA DAN ANALISA. 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara, Marina Asril Reza, Visimedia

TABEL KEGIATAN DI MASJID AGUNG DEMAK DALAM PENINGKATAN DAKWAH ISLAM. 1) Kegiatan harian NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU 1 Sholat berjamaah

LAPORAN OBSERVASI SETING LOKAL UPACARA ADAT DISTRIKAN DANAU RANU GRATI DESA RANUKLINDUNGAN KECAMATAN GRATI KABUPATEN PASURUAN

NASKAH PUBLIKASI OBYEK WISATA RELIGIUS MAKAM RADEN NGABEHI YOSODIPURO DESA PENGGING KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI

BAB V PENUTUP. 1. Dalam menyelenggarakan Selikuran terdapat dua tahapan yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. atau pola kelakuan yang bersumber pada sistem kepercayaan sehingga pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memiliki banyak obyek wisata unggulan seperti makam Yosodipuro, wisata alam

Tradisi Pindah Rumah di Desa Sucen Jurutengah Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo (Kajian Folklor)

Oleh : Siti Masriyah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

BAB II PEMBAHASAN. commit to user. A. Profil Masyarakat Desa Majasto. 1. Karakteristik Masyarakat Desa Majasto

PERATURAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PER-002/A/JA/02/2013 TENTANG PEDOMAN PENGURUSAN JENAZAH DI LINGKUNGAN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

BAB IV RESPON MASYARAKAT MUSLIM TERHADAP TRADISI RUWATAN BULAN PURNAMA. A. Masyarakat Umum di Komplek Candi Brahu

TRADISI SEDHEKAH LAUT DI DESA KARANG DUWUR KECAMATAN AYAH KABUPATEN KEBUMEN ( ANALISIS MAKNA DAN FUNGSI)

BUPATI KULONPROGO SAMBUTAN PADA ACARA UPACARA BENDERA BULAN JULI 2011 KABUPATEN KULONPROGO Wates, 18 Juli 2011

Cerita Rakyat Goa Menganti di Desa Karangduwur Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen (Kajian Folklor)

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

SUCI MAHARDIKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. Danandjaja (dalam Maryaeni 2005) mengatakan bahwa kebudayaan daerah

: Klinggen Rt.05/II, Guwokajen, Sawit, Boyolali.

Filled Notes. 1. Wawancara dengan Bapak YB. Hari/tanggal : Selasa, 27 Maret : Rumah Bapak YB : WITA.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penemuan penelitian. Penelitian ini mengambil cerita rakyat Onggoloco sebagai

BAB V PENUTUP. ditarik kesimpulan bahwa Pesan Non Verbal dalam Upacara Adat Grebek Sekaten

Dan jangan biarkan kuburan yang ditinggikan, kecuali engkau ratakan. (HR. Ahmad dan selainnya).

BAB I PENDAHULUAN. Kampung Naga merupakan salah satu perkampungan masyarakat yang. kampung adat yang secara khusus menjadi tempat tinggal masyarakat

TINJAUAN SOSIOLOGIS UPACARA RESIK LAWON MASYARAKAT CUNGKING DI BANYUWANGI SOCIOLOGIS PERSPECTIVE ON RESIK LAWON CEREMONY IN CUNGKING, BANYUWANGI

BAB VI KESIMPULAN. Setelah melakukan penelitian terhadap upacara adat Mappoga Hanua

BAB I PENDAHULUAN. Berbekal letak geografis yang dikelilingi oleh 7 gunung membuat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai negara kepulauan dengan ratusan suku bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. atas tanah sebagai upacara peniadaan jenazah secara terhormat.

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan dasar identitas diri dan integrasi sosial masyarakat. hidup berdampingan merupakan kekayaan dalam khasanah budaya

ASPEK NILAI-NILAI SOSIAL PADA TRADISI BERSIH DESA JULUNGAN. (Studi Kasus Pada Pelaksanaan Tradisi Bersih Desa Julungan di desa Kalisoro

Pola Perilaku Agama Kejawen Padepokan Bedogol Desa Sidaurip Kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap

BAB I PENDAHULUAN. satu budaya penting bagi masyarakat Islam Jawa, baik yang masih berdomisili di

BAB II PEMBAHASAN A. Bentuk dan Struktur cerita Kyai Ageng Pengging 1. Bentuk Cerita Kyai Ageng Pengging

ASPEK PENDIDIKAN NILAI RELIGIUS DALAM TRADISI RASULAN (Studi Kasus di Dukuh Ngadipiro Desa Grajegan Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo)

BAB I PENDAHULUAN PENELITIAN ARTEFAK ASTANA GEDE. dan terapit oleh dua benua. Ribuan pulau yang berada di dalam garis tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Sebagaimana disebutkan dalam pasal

PETA WILAYAH KEKUASAAN KERAJAAN MATARAM KUNO

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah. 1. Geografis. a. Letak Desa. Banjarejo adalah salah satu desa yang terdapat di kecamatan

BAB I PENDAHULUAN UKDW

Sambutan Presiden RI pd Silaturahim dg Paskibraka, di Jakarta, tgl.18 Agt 2014 Senin, 18 Agustus 2014

menyelenggarakan pendidikan dan praktik agar menjadi manusia yang unggul dan mandiri dalam menjalani kehidupan. Tempat mulia tersebut adalah yang

UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya

ANALISIS NILAI-NILAI DALAM TRADISI BARITAN SEBAGAI PERINGATAN MALAM SATU SYURO DI DESA WATES KABUPATEN BLITAR

BAB V PENUTUP. untuk mendeskripsikan setting, asal-usul, prosesi, sesaji, makna simbolik, serta

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan

Wawancara Online Melalui Instagram Dengan Vincent Candra Sebagai Pengunggah Pertama Gambar Patung Harimau Cisewu

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Buku DP3A ini berjudul Penataan Permukiman Lingkungan Masjid Al-

PRAKTEK RITUAL BAKAR DUPA DALAM PANDANGAN ISLAM DESA LAWONUA KEC.BESULUTU KAB. KONAWE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

1. WARISAN BUDAYA BENDA DAN TAK BENDA KABUPATEN BULUNGAN. Jenis Warisan Budaya : Cagar Budaya ( Warisan Budaya Benda )

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten

UPACARA TUNGGUL WULUNG Pengembangan Wisata Tradisi 1

Transkripsi:

109 SINOPSIS Kyai Ageng Sutawijaya merupakan keturunan Raja Majapahit Brawijaya V, pada waktu kerajaan Majapahit runtuh beliau meninggalkan istana dan melarikan diri bersama saudara-saudaranya, kemudian pada saat perjalanan Kyai Ageng Sutawijaya bertemu dengan Sunan Kalijaga dan beliau berguru denganya untuk waktu yang cukup lama. Setelah itu Kyai Ageng Sutawijaya mendapat perintah untuk berguru kepada Sunan Tembayat. Setelah berguru beberapa bulan di Tembayat, Kyai Ageng Sutawijaya menuju bukit Majasto dan menyebarkan agama Islam di sana sesuai dengan perintah Sunan Kalijaga. Semasa hidupnya Kyai Ageng Sutawijaya adalah sosok yang sangat karismatik, karena Kyai Ageng Sutawijaya adalah seorang ahli strategi perang yang dikenal dengan nama Senopati Ing Ngalogo. Sesampainya di Bukit Majasto beliau mulai menata Desa Majasto dan mengislamkan masyarakat sekitar. Kyai Ageng Sutawijaya menetap di Bukit Majasto sampai akhir hayatnya. Beliau di makamkan di pemakaman Bumi Arum. Makam Bumi Arum Majasto berada di desa Majasto, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo. Selain terdapat peninggalan masjid yang dibangun oleh Kyai Ageng Sutawijaya, di sisi barat bukit terdapat sendang yang dipercaya dibuat oleh Kyai Ageng Sutawijaya yang bernama Sendang Tapak Bimo. Banyak pengunjung datang ke makam Bumi Arum Majasto, kebanyakan dari mereka datang pada malam Selasa dan Jumat Kliwon serta pada malam satu Suro. Keistimewaan yang terdapat di dalam makam Bumi Arum majasto adalah jika biasanya untuk membuat liang kubur dibutuhkan kedalaman 1,5 meter lebih,

110 maka di Makam Bumi Arum Majasto liang kuburnya hanya sedalam lutut orang dewasa atau sekitar 50-70 cm. Meskipun kedalaman makam hanya setinggi lutut orang dewasa, tanah tersebut tidak berbau, setelah itu makam tersebut dinamakan Makam Bumi Arum Majasto.

111 DAFTAR PERTANYAAN INFORMAN ATAU NARA SUMBER 1. Apa yang anda ketahui tentang Cerita Rakyat Kyai Ageng Sutawijaya? 2. Dari Siapa anda mengetahui Cerita Rakyat Kyai Ageng Sutawijaya? 3. Sudah berapa lama anda mengetahui tempat tersebut? 4. Apakah anda masih sering datang ke tempat tersebut? 5. Apa tujuan anda ke Makam Kyai Ageng Sutawijaya? 6. Apakah anda percaya dengan Cerita Rakyat Kyai Ageng Sutawijaya? 7. Apakah ada acara ritual yang khusus diadakan oleh masyarakat setempat? 8. Jika ada, untuk memperingati apakah upacara ritual itu dilaksanakan? 9. Kapan acara ritual tersebut dilaksanakan? 10. Apa saja sesaji/ubarampe yang terdapat dalam ritual tersebut? 11. Apakah anda sering mengikuti upacara ritual tersebut? 12. Apakah tujuan anda mengikuti upacara ritual tersebut? 13. Bagaimana menurut pendapat anda dengan diadakan upacara ritual tersebut. apakah upacara ritual itu harus dilaksanakan terus, alasanya mengapa?

112 DAFTAR INFORMAN CERITA RAKYAT KYAI AGENG SUTAWIJAYA DI DESA MAJASTO KECAMATAN TAWANGSARI KABUPATEN SUKOHARJO JAWA TANGAH 1. Nama : Sayono Umur Pekerjaan : 55 Tahun : Juru Kunci Alamat : Majasto, Rt 01 Rw 02 2. Nama : Rudi Hartono, SH. Umur : 43 Tahun Pekerjaan : Kepada Desa Majasto, Tawangsari, Sukoharjo Alamat : Majasto, Rt 01 Rw 01 3. Nama : Suroto Umur Pekerjaan Alamat : 55 Tahun : Perangkat Desa : Majasto 4. Nama : Yoga Mahendra Umur Pekerjaan : 54 Tahun : Perangkat desa

113 Alamat : Majasto, Rt 01 Rw 01, Tawangsari, Sukoharjo 5. Nama : Warsono Umur : 39 Pekerjaan : TNI-AD Alamat : Rejosari Rt 007/001, Keteguhan, Tawangsari 6. Nama : Tugimin Umur : 45 Pekerjaan Alamat : Tani : Tawangsari

114 DATA INFORMAN Nama : Sayono Umur : 57 Tahun Pekerjaan : Juru Kunci Alamat : Majasto Eyang Sutawijaya merupakan putra raja Brawijaya V, beliau merupakan putra raja Brawijaya yang ke- 107. Setelah runtuhnya kerajaan Majapahit, para putra Majapahit menyebar hampir keseluruh tanah jawa bahkan ke luar jawa. sedangkan Eyang Sutawijaya yang kala itu menyamar sebagai petani agar tidak diketahui oleh para pengikut Prabu Gitindrawardhana. Eyang Sutawijaya yang kala itu masih bernama Raden Joko Bodo memulai perjalanan kearah barat sampai akhirnya bertemu dengan Sunan Kalijaga serta berguru kepadanya. Setelah di anggap mumpuni dalam olah kanuragan, Sunan Kalijaga memerintahkan kepada Raden Joko Bodo untuk membuka hutan Ampel, nama Raden Joko Bodo digati oleh Sunan Kalijaga menjadi Sutawijaya. dalam perjalanan Eyang Sutawijaya beliau di suruh gurunya untuk pergi ke Bukit Majasto ini mas. Setelah sampai di Bukit Majasto, ternyata bukit ini telah terlebih dahulu ditempati oleh raja jin yang akhirnya di pindahkan ke Gunung Lawu. Setelah itu Eyang Sutawijaya mulai menyebarkan agama Islam di Desa Majasto dan sekitarnya ini mas. Sampai akhirnya beliau mempunyai banyak pengikut dan berhasil mendirikan pesantren

115 serta tempat beribadah yang sekarang bertempat di atas Bukit Majasto ini mas. Konon masjid ini mempunyai umur yang sama dengan masjid Demak. Eyang Sutawijaya menetap di Desa Majasto sampai ahirnya beliau di semayamkan disini mas. Sampai akhirnya sekarang komlek makam Eyang Sutawijaya menjadi makam umum Desa Majasto, makam ini bernama makam Bumi Arum mas, kenapa di namakan Bumi Arum karena makam disini tidak berbau mas, meskipun liang kuburnya hanya sedengkul orang dewasa saja. Tidak ada yang tau kenapa hal seperti itu bisa terjadi, karena sudah menjadi turun temurun masyarakat Desa Majasto menguburkan jenazah hanya setengah meter saja. Serta makam Bumi Arum ini makam yang tidak pernah bertambah nisannya mas, makam satu itu untuk seluruh trah keluarganya. Bahasa jawanya ditumpuk mas. Pengunjung yang mengunjungi makam Eyang Sutawijaya sampai sekarang ini masih cukup banyak, entah hanya untuk berziarah atau mendoakan dan banyak juga yang ngalap berkah. Biasanya disini rame pada malam jumat dan malam selasa kliwon. Banyak yang melakukan laku entah satu jumat, dua jumat, atau bahkan lima jumat, tergantung pada niat masing-masing peziarah. Saya disini hanya juru kunci, tugas saya hanya mempersilahkan untuk pada peziarah yang ingin berdoa disini. Sadranan adalah salah satu acara yang masih selalu dilaksanakan secara rutin, sadranan dilakukan biasana dua minggu sebelum bulan ramadhan mas. Warga berdatangan untuk berziarah dan mendoakan para leuhur mereka. Sedangkan uborampenya macem-macem mas. Misalnya : 1. Tumpeng

116 Kata tumpeng berasal dari kata Tumungkula Sing Mempeng, artinya kalau ingin selamat, hendaknya selalu rajin beribadah. Tumpeng yang berbentuk kerucut dalam tradisi upacara Sadranan mengartikan bahwa semakin hari manusia harus senantiasa ingat kepada Tuhan. Tumpeng juga sebagai perumampaan alam semesta, dimana nasi berwujud gunung dikelilingi oleh hasil bumi berupa tumbuh-tumbuhan dan hewan darat/air. 2. Pisang Raja Pisang raja sebagai lambang manusia yang harus bersatu, manunggal(bersatu) antara pekerjaan dan panyuwunan (permintaan). Pisang raja juga dapat dimaknai sebagaiperwujudan seorang pemimpin yang didukungoleh seluruh rakyatnya. Masyarakatakan hidup berdampingan dan saling melengkapi. Pemimpin seharusnya tidak semena-mena kepada rakyatnya tetapi harus dapat mengayomi rakyatnya, sehingga hidup mereka tentram, makmur dan bahagia. 3. Ayam Ingkung. Ayam ingkung berupa ayam jago(jantan) yang dimasak utuh (ingkung), adalah simbol menyambah Tuhan dengan Khusuk (manekung) dengan hati yang tenang (wening). Menyembelih ayam jago juga mempunyai makna menghindari sifat-sifat buruk yang dilambangkan oleh ayam jago, antara lain : sombong, congkak, kalau berbicara selalu menyela dan merasa tahu/menang/benar sendiri (berkokok). Manusia hanya bisa berusaha kemudian berdoa dan hanya bisa berpasrah diri kepada Tuhan, untuk itu digunakan ayam ingung sebagai lambang.

117 4. Kedelai Goreng Kedelai goreng disini bermaksud untuk menghindarkan diri dari masalah-masalah yang datang. 5. Cabai Merah Cabai merah memiliki makna atau symbol dilah/api yang memberikan penerangan/tauladan yang bermanfaat bagi orang lain. Diibaratkan Kyai Ageng Sutawijaya yang selalu mengajarkan budi pekerti yang baik dan menyebarkan Agama Islam.

118 DATA INFORMAN Nama : Rudi Hartono, SH. Umur : 43 Tahun Pekerjaan : Kepada Desa Majasto, Tawangsari, Sukoharjo Alamat : Majasto, Rt 01 Rw 01 Cerita langkapnya saya kurang bagitu paham mas, soalnya saya bukan warga asli Desa Majasto saya asli Karanganyar namun besar disini. Yang saya tau Eyang Sutawijaya merupakan anak ke 107 dari raja Brawijaya V Majapahit. Tatkala ada perang disana dan akhirnya kelah dan alhasil keluarganya terpecah belah. Eyang Sutawijaya dulu awalnya bernama Joko Bodo, beliau di suruh oleh romonya untuk menemui pamannya yang ada di bukit Tembayat, dari Jawa Timur menuju Tembayat. Setelah berada di bukit Tembayat dan menemui eyang Tembayat dan beliau di suruh untuk bergegas menuju bukit Twruwongso namun sebelum menemui eyang taruwongso beliau disuruh untuk menuntut ilmu.setelah itu Eyang Suyawijaya disuruh mencari bukit Majasto untuk menyebarkan agama Islam. Sebelum Eyang Sutawiaya sampai di bukit Majasto.beliau melewati beberapa bukit yaitu diantaranya adalah bukit wahyu, gunung barat cilik(gunung angin-angin). Setelah sampai dibukit Majasto singkat cerita beliau menyebarkan agama Islam disitu sampai akhir hayatnya. Dan sampai sekarang warga sekitar

119 Desa Majasto masih mempercayai tentang sejarah cerita tersebut, serta mempercayai bahwa Eyang Sutawijaya di makamkan di bukit Majasto ini.

120 DATA INFORMAN Nama : Suroto Umur : 55 Tahun Pekerjaan : Perangkat Desa Alamat : Majasto Cerita yang berkembang di masyarakat menyebutkan, Kyai Ageng Sutawijaya konon adalah putra raja Brawijaya V. beliau adalah sosok bangsawan yang berwibawa. Pengembaraan Kyai Ageng Sutawijaya berakhir di Desa Majasto yang saat itu masih sedikit pendukungnya, namun dengan kesabaran serta mempunyai sifat kewibawaan beliau akhirnya dapat menyebarkan agama Islam di sekitar Desa Majasto. Dan akhirnya beliau tinggal di Desa Majasto sampai akhir hayatnya dan di makamkan di makam Bumi Arum ini mas. Saya mengetahui cerita Kyai Ageng Sutawijaya dari embah buyut. Makam tersebut merupakan tempat yang di keramatkan sehingga banyak orang yang ngalap berkah, karena konon makam Kyai Ageng Sutawijaya membawa berkah bagi mereka yang datang untuk ngalap berkah dengan cara ziarah serta berdoa.

121 DATA INFORMAN Nama : Yoga Mahendra Umur :54 Tahun Pekerjaan : Perangkat desa Alamat : Majasto, Rt 01 Rw 01 Menurut sejarah yang saya tau dari nenek moyang, Eyang Sutawijaya itu adalah putra raja Brawijaya V. Setelah kerajaan mahapahit runtuh Eyang Sutawijaya melakukan perjalanan ke berbagai wilayah di jawa, sambil beliau menuntut ilmu, sampai pada suatu saat beliau disuruh mencari bukit Majasto ini, sesampainya di bukit majasto Eyang Sutawijaya beliau harus mengalahkan raja jin yang menempati bukit majasto ini, setelah dapat mengalahkan raja jin beserta pengikutnya, Eyang Sutawijaya mulai menyebarkan agama Islam di Desa Majasto dan sekitarya. Beliau menata wilayah Majasto dan membangun pesantren di Bukit Majasto. Sampai akhirnya para warga sekitar mulai mengikuti segala petunjuk dari Eyang Sutawijaya. Sampai akhirnya Eyang Sutawijaya dan pengikutnya mendirikan sebuah masjid untuk tempat beribadah di bukit Majasto. Dan konon menurut cerita usia masjid yang sekarang berada di atas bukit Majasto itu usianya sama tuanya dengan masjid Agung Demak. Dan sampai akhirnya Eyang Sutawijaya wafat dan di makamkan di bukit Majasto ini mas. Banyak orang yang mengunjungi makam Eyang Ageng Sutawijaya, kebanyakan dari mereka menganggap bahwa makam ini merupakan tempat yang

122 sangat disakralkan dan biasanya mereka datang disini untuk menenangkan diri dan ngalap berkah. Biasanya agar kehidupan keluarga makmur dan tentram. Biasanya banyak yang datang di hari selasa kliwon dan malam jumat kliwon. Berapa lama mereka datang tergantung pada niat mereka masing-masing, ada yang 3 Jumat, 4 Jumat bahkan sampe 7 Jumat berturut-turut.

123 DATA INFORMAN Nama : Warsono Umur : 39 Pekerjaan : TNI-AD Alamat : Rejosari Rt 007/001, Keteguhan, Tawangsari Cerita rakyat Kyai Ageng Sutawijaya menurut saya adalah warisan budaya yang harus dijaga mas, namun soal perjalanan beliau saya kurang begitu tau. Yang saya tau yang menyebarkan agama Islam di Desa Majasto ini adalah beliau. Dan sekarang beliapun dimakamkan di Bukit Majasto. Banyak yang datang ke komplek makam Kyai Ageng Sutawijaya entah hanya sekedar ingin berziarah dan berdoa atau meminta kesuksesan dan lain-lain. Saya mengetahui cerita Rakyat Kyai Ageng Sutawijaya dari embah buyut, makam tersebut merupakan tempat yang dikeramatkan sehingga banyak orang yang ngalap berkah, karena masyarakat percaya bahwa siapapun yang datang untuk berziarah dan mendoakan akan dilancarkan jalan rejekinya. Disana terdapat tradisi sadranan yang biasanya dilakukan sebelum datangnya bulan ramadhan. Saya sebagai warga sekitar tentu sangat merespek adanya acara seperti ini, karena menurut saya adanya upacara sadranan adalah hasil dari kebudayaan yang harus di pertahankan. Banyak sekali manfaat yang

124 bisa saya ambil dari adanya cerita rakyat Kyai Ageng Sutawijaya ini. Saya sendiri jarang datang ke sini karena rutinitas kantor yang harus saya jalani.

125 DATA INFORMAN Nama : Tugimin Umur : 45 Pekerjaan : Tani Alamat : Tawangsari Saya kurang begitu paham dengan cerita Eyang Sutawijaya mas. Tapi menurut yang saya dengan dari teman saya Eyang Sutawijaya adalah orang yang dulunya menyebarkan agama islam di desa ini. Konon beliau adalah sosok yan sangat dihormati. Banyak pula yang terkabul bila meminta disini, entah meminta kesuksesan, kelancaran dalam pekerjaan dan lain-lain. niatan seseorang itu berbeda-beda ya mas, namun saya datang kesini tidak ada niatan untuk menyekutuan Allah atau syirik mas, namun saya kesini berkeyakinan bahwa Eyang Sutawijayamerupakan perantara untuk saya berdoa meminta kepada Tuhan mas. Saya berdoa agar keluarga saya diberi keselamatan serta beli jalan rejeki untuk keluarga saya. Saya mengetahui cerita Kyai Ageng Sutawijaya dari teman dan warga sekitar Desa Majasto karena kebetulan saya memunyai banyak teman yang rumahnya disini. Percaya tidak percaya hal seperti ini sudah melekat bagi masyarakat mas, tapi kalau dari saya pribadi, saya mempercayai cerita Kyai Ageng Sutawijaya. menurut saya cerita ini tidak sekedar hanya dongeng yang

126 tercipta dari mulut kemulut, namun cerita ini adalah cerita yang benar-benar terjadi dan pernah dilakukan oleh mbah buyut kita dahulu.

127 Gapura menuju Desa Majasto Gapura menuju Makam Bumi Arum Majasto

128 Gapura Komplek Makam Bumi Arum Masjid Bumi Arum Majasto

Gapura Menuju Makam Kyai Ageng Sutawijaya 129

130 Foto Penulis dengan Juru kunci sewaktu pengambilan data Makam Kyai Ageng Sutawijaya

131 Makam Istri Kyai Ageng Sutawijaya Makam Abdi Kyai Ageng Sutawijaya

132 Sendang Tapak Boma Sendang Tapak Bima

133 Sendang Tapak Kuda Komplek Makam Bumi Arum Majasto

134 Warga Desa Majasto Berdatangan Mengikuti Upacara Sadranana Antusias warga dalam Upacara Sadranan

Para warga menyiapkan uborampe upacara Sadranan 135

Sambutan Bapak Kepala Desa Majasto 136

137 Bapak Bupati Sukoharjo Mengikuti upacara Sadranan Potong tumpeng oleh Bapak Bupati Sukoharjo

138 Tabur Bunga oleh bapak Bupati Sukoharjo Pembagian Sembako secara simbolik

139