KEMAMPUAN CALON PENDIDIK DALAM MEMANFAATKAN TEKNOLOGI KOMPUTER UNTUK MENGEMBANGKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pesatnya laju perkembangan media pembelajaran pada saat ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi pada masa sekarang ini, penggunaan komputer atau yang disebut

Edison 1.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTS

PENGEMBANGAN MODUL MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS E-LEARNING PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengembangan Media Pembelajaran Moodle

PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK ANIMASI 2D KELAS XI MM DI SMKN 1 BANTUL

KELAYAKAN MEDIA VIDEO FLASH PENCEMARAN UDARA KELAS X SMA

COMMITTING INTERACTIVE INSTRUCTIONAL MEDIA COMPACT DISC (CD) USING ADOBE FLASH ON RESPIRATION MATTER OF SCIENCE SUBJECT ATCLASS VII SMPN 12 BATAM

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 PADA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI DI SMK

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah diprogramkan dan tetap

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS ANIMASI KOMPUTER UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8

PENINGKATAN KREATIFITAS MAHASISWA DALAM MERANCANG MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA IPA BERBASIS ANIMASI MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS BUKU DIGITAL ELEKTRONIC PUBLICATION (EPUB) MENGGUNAKAN SOFTWARE SIGIL PADA MATA KULIAH PEMROGRAMAN DASAR

I. PENDAHULUAN. menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF BERBASIS IT POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LIPATAN SERBET BERBASIS ADOBE FLASH PADA SISWA KELAS JASA BOGA SMK N 3 KLATEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial dan Budaya Vol. 2 No. 1 Februari 2018

PENGEMBANGAN VIDEO STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA TEKNOLOGI PENDIDIKAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH

IMPLEMENTASI MACROMEDIA FLASH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

Oleh I Nyoman Udayana Jurusan Pendidikan Teknik Informatika ABSTRAK. Kata-kata kunci: media pembelajaran, model tutorial, animasi 3 dimensi ABSTRACT

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

Abstract. Keyword : Learning media, Macromedia Flash, 3D Studio Max

A. PENDAHULUAN B. KAJIAN TEORI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI MODUL INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 BANSARI TEMANGGUNG

Oleh: Fitra Mega Kurniawan, Progam Pendidikan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ADMINISTRASI SERVER DI SMK NEGERI 2 DEPOK

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN ADOBE FLASH PADA MATA PELAJARAN LAS SMAW DI SMK NEGERI 1 SEYEGAN

Perancangan Multimedia Pembelajaran IPA Biologi Materi Sistem Ekskresi untuk Siswa SMP dengan Computer Assisted Instruction (CAI)

RANCANG BANGUN GAME EDUKASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA KULIAH PRAKTIK TEKNIK DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan belajar siswa ditentukan oleh banyak faktor pendukung, di

BAB I PENDAHULUAN. bermacam-macam metode yang diberikan oleh pendidik. Pendidik berperan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian Pengembangan atau

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS ANIMASI FLASH TOPIK BAHASAN USAHA DAN ENERGI

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF CHEMBOND (CHEMICAL BONDING) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI IKATAN KIMIA KELAS X SMA

APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA KULIAH INFORMATION TECHNOLOGY BERBASIS MULTIMEDIA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS MACROMEDIA FLASH DENGAN TAMPILAN SLIDE POWERPOINT PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS FLASH PADA STANDAR KOMPETENSI MELAKUKAN INSTALASI SOFTWARE DI SMK GAMA KEDUNGADEM BOJONEGORO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA kelas XI. Pengembangan menggunakan model ADDIE (Analysis,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Safrina Yulistiani 1 Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH PROFESSIONAL CS6

BAB I PENDAHULUAN. tantangan dalam melakukan pengajaran di dalam kelas. Oleh sebab, itu guru harus

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DENGAN SERIOUS GAME MATA PELAJARAN KIMIA. Agung Panji Sasmito, Heru Wahyu Herwanto

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial dan Budaya Vol. 2 No. 1 Februari 2018

BAB 1 PENDAHULUAN. yang semakin hari semakin canggih. Komputer selalu menjadi alat bantu manusia

BAB I PENDAHULUAN. Komputer merupakan produk kemajuan teknologi yang mampu. melakukan hal-hal yang tidak mungkin dilakukan oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai pelaksana pendidikan akan terkena dampak dari setiap perubahan

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA MATERI HIDROKARBON ALKANA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8

Rivadatul Mahmudah, Shahibul Ahyan, Ahmad Rasidi Universitas Hamzanwadi

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA

MEDIA PEMBELAJARAN STRATEGI ALGORTIMA PADA POKOK BAHASAN POHON MERENTANG MINIMUM DAN PENCARIAN LINTASAN TERPENDEK

Pengembangan Media Cd Interaktif...(Ketut Erni Suardani)

PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN: INTEGRASI TEKNOLOGI DALAM PEMBELAJARAN IPA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN VIDEO TUTORIAL SEBAGAI MEDIA DALAM BELAJAR MANDIRI MATERI BUNYI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

Rahajeng Retno Suci Saputri S1 Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS4 UNTUK SISWA KELAS X BUSANA SMK NEGERI 3 KLATEN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT BERBASIS ICT

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dilakukan untuk membuat mereka menyukai pelajaran matematika. sulit akan menjadi sangat menyenangkan bagi mereka.

DEVELOPMENT OF THE LEARNING MEDIA CHEMISTRY USING BY PREZI ON SUBJECT OF THE ATOMIC STRUCTURE

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Disusun oleh : CHOIRUN ANWAR diharapkan siap untuk memasuki dunia industri. Dunia industri saat ini

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA KOMPETENSI DASAR JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG KELAS X AK. Fia Jannatur Rahmah

KESULITAN MAHASISWA PPG PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI BANDA ACEH

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah suatu sistem pendidikan yang ditandai

PENGEMBANGAN VITUR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF SISWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP PRINSIP KERJA PNEUMATIK BERBANTUAN PERANGKAT LUNAK MULTIMEDIA INTERAKTIF

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kata Kunci: Model Kooperatif Tipe STAD, PowerPoint 2007, Hasil Belajar.

PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN PEMBUATAN SAKU DALAM MATA PELAJARAN DASAR TEKNOLOGI MENJAHIT DI SMK NEGERI 1 SEWON

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, penggunaan

Media Pembelajaran Teori Organisasi Umum Berbasis Multimedia (Studi Kasus STMIK Duta Bangsa Surakarta)

ISSN X Elementary School 3 (2016) Volume 3 nomor 1 Januari 2016

Hari : Tanggal : Persetujuan Pembimbing. Pembimbing I, Pembimbing II, NIP NIP

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBUBUTAN DASAR DI WORKSHOP BERBASIS VIDEO DALAM BIDANG PRAKTIK PEMESINAN

BAB I PENDAHULUAN. mudah, baik informasi visual, audio, maupun audio visual dan dunia pendidikan

Transkripsi:

KEMAMPUAN CALON PENDIDIK DALAM MEMANFAATKAN TEKNOLOGI KOMPUTER UNTUK MENGEMBANGKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Email: niluh@usd.ac.id Abstract This study was aimed to describe ability of prospective student educators in using computer technology to develop mathematics learning multimedia. The ability was used to develop Power Point multimedia and Adobe Flash multimedia. This study was descriptive research with 27 prospective student educators as a subject. Researcher was main instrument assisted product evaluation rubric and questionnaire. The result showed that the average of ability of prospective student educators in using computer technology was in good category. The average score were 77,59 in using Power Point multimedia and 74,54 in using Adobe Flash multimedia. The ability was sufficiently to be used in learning and teaching. From the product analyzed and questionnaire, we found that the ability were not maximal because there were many tools untapped primarily in Adobe Flash. Unfamiliar yet in used also became a factor that affected the ability of prospective educators in using computer technology. Keywords: The ability in using computer technology, mathematics learning multimedia, prospective educators 1. PENDAHULUAN Indonesia saat ini sedang mengalami perubahan menuju era digital di mana informasi menyebar begitu cepat dengan bantuan teknologi yang ada. Kecanggihan teknologi menimbulkan dampak positif maupun negatif tergantung dari bagaimana menyikapi atau memanfaatkan teknologi dan isi informasi yang disebarkan. Bagi anakanak di bawah umur diperlukan peran dan pendampingan orang dewasa baik orang tua maupun guru selaku pendidik agar tidak mengkonsumsi informasi yang dilarang. Sedangkan untuk menyikapi perkembangan yang ada, sangatlah baik jika teknologi dapat dimanfaatkan secara bijak misalnya digunakan sebagai sarana edukasi. Salah satu bentuk pemanfaatan kecanggihan teknologi adalah dengan menciptakan atau memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran yang menarik dan lebih menyenangkan bagi siswa. Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar dapat terjadi (Sadiman, dkk, 2009:7). 59

Kemampuan Calon Pendidik dalam Memanfaatkan Teknologi Komputer untuk Mengembangkan Multimedia Pembelajaran Matematika 60 Media dalam proses belajar mengajar dimaksudkan untuk mempermudah penyampaian pesan, informasi, atau materi pelajaran kepada siswa. Terkait peran penting media dalam pembelajaran, Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen pasal 10 menegaskan bahwa guru harus memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Salah satu unsur kompetensi pedagogik adalah guru mampu mengembangkan dan memanfaatkan media dan sumber belajar. Mengingat pentingnya media dalam pembelajaran, guru selaku pendidik diharapkan mampu untuk mengembangkan dan memanfaatkan media pembelajaran. Pada kenyataannya media pembelajaran termasuk juga multimedia masih sering terabaikan dengan berbagai alasan, antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lainlain. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap tenaga pendidik telah mempunyai pengetahuan dan keterampilan mengenai media pembelajaran (Mulyanta & Leong, 2013). Ketika yang dikembangkan terdiri dari berbagai kombinasi dari media berbasis komputer dan sistem komunikasi dalam bentuk teks, grafik, audio, video, dan sebagai maka media ini disebut sebagai multimedia pembelajaran (Munir, 2015: 2). Seperti halnya media pembelajaran, penggunaan multimedia dalam pembelajaran salah satunya bertujuan untuk mempermudah komunikasi dan memperkuat penyampaian informasi dengan menggunakan berbagai jenis media yang digunakan (teks, suara, grafik, animasi, dan video) (Munir, 2015: 16). Walaupun sudah masuk era digital, masih banyak buku yang menyatakan bahwa guru belum dapat memantaatkan teknologi untuk menciptakan multimedia pembelajaran. Di sinilah diperlukan peran perguruan tinggi untuk menciptakan calon pendidik yang profesional dan kompeten termasuk juga dalam mengembangkan multimedia pembelajaran. Perkuliahan media komputer dalam pembelajaran matematika merupakan perkuliahan yang bertujuan untuk memfasilitasi mahasiswa dalam memanfaatkan teknologi komputer untuk membangun paket pembelajaran dalam hal ini adalah media pembelajaran berbasis multimedia komputer. Multimedia yang diciptakan mahasiswa diharapkan tidak sekedar syarat untuk lulus, namun tetap pada esensinya yaitu dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim dalam hal ini adalah pendidik ke penerima yaitu

Jurnal Derivat Volume 3 No. 2 Desember 2016 (ISSN: 2407 3792(Cetak)) Halaman 59 67 peserta didik sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, dan minat peserta didik serta perhatian sedemikian rupa sehingga proses belajar dapat terjadi dengan baik (Sadiman dkk, 2009: 7). Dalam perkuliahan media komputer, kemampuan mahasiswa dalam mengembangkan multimedia pembelajaran merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan peserta didik dalam mencapai kompetensi yang diharapkan (Mulyanta & Leong, 2013: 2). Salah satu kemampuan tersebut adalah terampil dalam memanfaatkan teknologi komputer yaitu dengan cara dapat memanfaatkan berbagai macam fasilitas dalam hal ini dibatasi pada program Ms. Power point dan Adobe Flash. Pengukuran kemampuan dalam memanfaatkan teknologi dapat dilakukan melalui proses review software yang dilihat dari segi teknis dan aspek pendidikannya. Review teknis dikonduksi dari penilain aspek software seperti ketahanan dan kehandalan dalam kondisi normal, desain tampilan, kemudahan penggunaan, petunjuk, kualitas warna, suara, grafis, dan animasi. Review dari aspek pendidikan menyatakan penilaian tentang nilai software sebagai alat pengajaran/pembelajaran, misalnya keakuratan isi, tingkat kesulitan sesuai dengan audien, dan perangkat lunak sesuai dengan tujuan yang dinyatakannya (Bayram & Nous, 2004:23). Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Andayani, dkk (2007) disimpulkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan mahasiswa dalam penguasaan teknologi pembelajaran melalui tugas pembuatan media berbasis komputer. Melihat latar belakang dan pertimbangan di atas dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan mahasiswa calon pendidik dalam memanfaatkan teknologi komputer untuk mengembangkan multimedia pembelajaran matematika. Adapun manfaat yang diharapkan adalah (1) memberikan informasi, wawasan, dan pengetahuan terkait dengan kemampuan calon dosen dalam memanfaatkan teknologi komputer untuk mengembangkan multimedia pembelajaran, (2) dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam mengembangkan pembelajaran yang lebih optimal dengan mempertimbangkan kompetensi yang dibutuhkan dalam dunia kerja khususnya dalam menciptakan multimedia pembelajaran, dan (3) memfasilitasi calon pendidik untuk mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam proses menciptakan multimedia pmbelajaran matematika. 61

Kemampuan Calon Pendidik dalam Memanfaatkan Teknologi Komputer untuk Mengembangkan Multimedia Pembelajaran Matematika 2. METODE PENELITIAN Sesuai tujuan, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif di mana peneliti bertindak sebagai instrumen utama. Subjek penelitian adalah mahasiswa kelas A semester genap tahun ajaran 2015/2016 yang mengampu mata kuliah Media Komputer dalam Pembelajaran Matematika yang terdiri dari 27 mahasiswa. Objek penelitian meliputi kemampuan calon pendidik dalam memanfaatkan teknologi komputer. 62 Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman penskoran produk atas multimedia pembelajaran matematika yang dikembangkan dan kuesioner terbuka. Dalam pedoman penskoran produk diambil penilaian yang melibatkan dua aspek yaitu penilaian teknis dan materi (Bayram & Nous, 2004: 23). Kriteria penilaian aspek teknis adalah 1) reliabilitas, 2) tampilan desain, dan 3) kemudahan penggunaan. Kriteria penilaian untuk aspek materi ditinjau dari isi dan bahasa. Total indikator untuk menilai kemampuan mahasiswa memanfaatkan teknologi adalah 15 indikator di mana masing-masing indikator mempunyai rentang skor 1 10. Kuesioner terbuka digunakan untuk mendukung data hasil penilaian produk terhadap multimedia yang dikembangkan. Sebelum digunakan untuk pengambilan data, semua instrumen sudah divalidasi dan dinyatakan valid oleh dua rekan sejawat. Untuk memperoleh keabsahan data pada penilitian ini digunakan analisis triangulasi teknik metodologis di mana digunakan dua instrumen untuk mengukur data yang sama, yaitu kemampuan memanfaatkan teknologi komputer. Pedoman penskoran produk untuk mengukur kemampuan memanfaatkan teknologi dianalisis secara deskriptif. Skor yang diperoleh masing-masing media dijumlahkan kemudian dicari rata-ratanya terhadap semua media yang dikembangkan mahasiswa. Karena dalam penelitian ini mahasiswa mengembangkan dua media yaitu media Power Point dan Flash maka akan diperoleh dua rata-rata kemampuan mahasiswa dalam memanfaatkan teknologi, yaitu kemampuan memanfaatkan teknologi pada media power point dan flash. Rata-rata yang diperoleh kemudian dikelompokkan dalam tabel kategori berikut. Tabel 1. Pengkategorian rata-rata kemampuan memanfaatkan teknologi komputer Nilai Kategori 80 100 Sangat Baik 66 79 Baik 56 65 Cukup Baik 40 55 Kurang Baik 0 39 Tidak Baik (Arikunto & Jabar, 2009)

Jurnal Derivat Volume 3 No. 2 Desember 2016 (ISSN: 2407 3792(Cetak)) Halaman 59 67 Selain dicari kategori juga dideskripsikan kemampuan yang rata-rata mahasiswa baik dari segi teknis maupun materi untuk memperjelas kategori yang diperoleh. Kuesioner terbuka dianalisis secara kualitatif yang terdiri dari langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Saran dan komentar dari mahasiswa triangulasi untuk selanjutnya diperoleh kesimpulan. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian dari penilaian produk terhadap multimedia pembelajaran berbasis Power Point dan Adobe Flash menggunakan pedoman penskoran menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan mahasiswa calon pendidik dalam memanfaatkan teknologi komputer dalam kategori baik, di mana ratarata skor yang diperoleh adalah 77,59 untuk media Power Point dan 74,54 untuk Adobe Flash. Perbedaan kemampuan ini dipengaruhi oleh perbedaan karakter dalam program Ms. Power Point dan Adobe Flash. Karena perbedaan karakter inilah maka pendeskripsian kemampuan memanfaatkan teknologi komputer calon pendidik dilakukan secara terpisah. Pada produk multimedia menggunakan program Ms. Power Point skor yang diperoleh mendeskripsikan bahwa masih ada beberapa kekurangan/kelemahan yang dialami mahasiswa sebagai calon pendidik. Kekurangan tersebut diantaranya menyangkut reliabilitas di mana ada bagian program yang berjalan tidak sempurna misalnya VBA (visual basic application) yaitu sebesar 15,38%, kelemahan dalam hal tampilan misalnya berkaitan dengan bagaimana memadukan berbagai macam tools/fitur/aplikasi yang digunakan, penggunaan animasi, serta kualitas komponen yang digunakan. Kelemahan pada aspek ini sebesar 21,53%. Dari segi materi kebanyakan multimedia mengalami kekurangan dalam hal ketepatan alur berpikir saat penyajian materi. Kekurangan dari segi ini adalah sebesar 16,67%. Maksud dari reliabilitas dalam penelitian ini adalah program berjalan dengan baik sehingga toleransi kesalahan operasi tinggi seperti yang diungkapkan oleh (Bayram & Nous, 2004: 22). Sedangkan kelemahan yang dialami oleh calon pendidik adalah ketidaksempurnaan jalannya program misalnya penskoran dan proses input jawaban latihan soal menggunakan visual basic application. Hal ini dapat dilihat dalam Gambar 1. di bawah ini. Gambar 1. Salah satu contoh kelemahan reliabilitas 63

Kemampuan Calon Pendidik dalam Memanfaatkan Teknologi Komputer untuk Mengembangkan Multimedia Pembelajaran Matematika 64 Kriteria tampilan desain meliputi (1) pemilihan komponen multimedia sudah tepat, (2) memadukan berbagai macam tools/fitur/aplikasi, (3) kesesuaian ilustrasi dengan materi, (4) penggunaan animasi efektif dan efisien, dan (5) kualitas teks, gambar, animasi, dan suara (Bayram & Nous, 2004: 22). Kekurangan yang dijumpai pada kriteria ini diantaranya adalah (1) tidak adanya animasi sehingga multimedia terkesan monoton, (2) ukuran teks tidak proporsional sehigga sulit dibaca, (3) keterangan pada gambar tidak proporsional, bahkan (4) ada yang tanpa membubuhkan keterangan pada gambar padahal hal tersebut sangat diperlukan. Kriteria terakhir pada aspek teknis adalah kemudahan penggunaan. Kebanyakan multimedia yang diciptakan tidak terlalu bermasalahan dalam kriteria ini. Selain aspek teknik juga dilakukan penilaian terhadap aspek materi yaitu melihat multimedia sebagai salah satu bagian dalam unsur pedagogi yaitu sebagai salah satu sumber dalam pembelajaran (Bayram & Nous, 2004: 22). Penilaian aspek ini dilihat dari segi isi yaitu (1) keakuratan/kebenaran isi, (2) kesesuaian isi dengan tujuan, (3) ketepatan alur berpikir, dan (4) kesesuaian isi dengan tingkat berpikir audiens serta melihat kriteria bahasa yaitu tidak menimbulkan penafsiran ganda dan bahasa sederhana/mudah dipahami. Kelemahan media dalam kriteria ini sebagian besar adalah alur berpikir yang tidak sesuai da nisi tidak sesuai dengan tingkat berpikir audiens. Pada multimedia Adobe Flash terjadi penurunan kemampuan calon pendidik dalam memanfaatkan teknologi komputer. Penurunan ini disebabkan karena perbedaan tingkat kesulitan pemanfaatan dan pengoperasian Power Point dan Adobe Flash. Banyak mahasiswa yang baru mengenal Adobe Flash sehingga mereka memerlukan banyak waktu untuk terbiasa menggunakan Flash. Kesulitan dalam multimedia Adobe Flash pada dasarnya hampir sama dengan kesulitan yang dijumpai dalam Power Point. Kesulitan reliabilitas yang disebabkan kurang sempurnanya program berjalan sebesar 18,75%, kesulitan dari segi tampilan (termasuk memanfaatkan berbagai macam tools/fitur/aplikasi) sebesar 23,5%, dan kesulitan dari segi materi terutama alur berpikir adalah sebesar 14,58%. Segi teknis tertama dalam kriteria tampilan menjadi kesulitan terbesar di antara kesulitan lainnya. Hal ini disebabkan karena kerumitan dalam menciptkakan animasi dalam program Adobe Flash terutama pemanfaatan tweens. Contoh

Jurnal Derivat Volume 3 No. 2 Desember 2016 (ISSN: 2407 3792(Cetak)) Halaman 59 67 ketidaksesuaian isi sekaligus tampilan dapat dilihat pada Gambar 2. berikut. Gambar 2. Contoh ketidaksesuaian isi sekaligus tampilan Secara lebih detail, skor rata-rata untuk masing-masing kriteria dapat dilihat dalam Tabel 2.berikut. Tabel 2. Deskripsi kemampuan memanfaatkan teknologi pada media Power Point dan Adobe Flash Komponen Kriteria Power Point Adobe flash Teknis Reliabilitas 83,07 76,25 Tampian Desain 77,84 71,50 Kemudahan Penggunaan 78,10 76,12 Materi Isi 74,49 74,58 Bahasa 74,03 74,27 Pada tabel di atas dapat diperoleh bahwa perbedaan kemampuan memanfaatkan teknologi komputer calon pendidik disebabkan oleh segi teknis yaitu berkaitan dengan pengoperasian dan pemanfaatan berbagai macam tools/fitur/aplikasi yang ada dalam program Power Point maupun Adobe Flash. Adobe flash dapat dikatakan merupakan salah satu program yang tidak mudah dipelajari dan mempunyai beberapa keterbatasn. Berkaitan dengan masalah teknis, Adobe Flash mempunyai beberapa keterbatasan yaitu menunya tidak user friendly, memerlukan banyak referensi tutorial untuk menggunakannya, kurang dalam 3D (pembuatan animasi 3D cukup sulit), bahasa pemrogrammannya agak susah, dan kurang simple (Andriyanto, 2012: 13). Dari hasil kuesioner setelah melalui proses reduksi data diperoleh bahwa kebanyakan mahasiswa calon pendidik merasa mempunyai kemampuan yang standar/cukup memadai dalam membuat dan mengembangkan multimedia pembelajaran matematika. Mahasiswa memberikan penilaian terhadap kemampuan memanfaatkan teknologi komputer cukup beragam dan tidak sama dengan kriteria dalam tabel pengkategorian rata-rata. Hal ini disebabkan karena kurang telitinya peneliti di mana peneliti tidak memberikan alternatif jawaban yang sesuai dengan kelima kategori. Namun demikian, tersirat bahwa mahasiswa calon pendidik merasa sudah mempunyai kemampuan yang memadai dalam memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan multimedia pembelajaran matematika. Secara lebih detail persentase hasil penilaian mahasiswa calon pendidik terhadap kemampuannya sendiri dalam 65

Kemampuan Calon Pendidik dalam Memanfaatkan Teknologi Komputer untuk Mengembangkan Multimedia Pembelajaran Matematika memanfaatkan teknologi komputer dapat dilihat dalam diagram di bawah ini. 66 Cukup memadai/standar Semakin bertambah/berkembang Kurang/belum maksimal 28% 11% 18% 43% Gambar 2. Persentase kemampuan memanfaatkan teknologi dari hasil kuesioner Walapun secara tersurat tidak menyebutkan bahwa kemampuan memanfatkan teknologi sudah baik namun pada dasarnya kemampuan memanfaatkan teknologi calon pendidik bertambah. Lebih dari separuh mahasiswa meberikan penilaian yang baik atas kemampuan yang dimilikinya. Namun demikian, masih ada 18% dari total mahasiswa calon pendidik merasa tidak mahir dan sekedar paham. Alasan yang menyebabkan kemampuan tersebut adalah (1) mahasiswa kurang membaca/berlatih, (2) belum pernah memanfaatkan/menggunakan program tersebut terutama Adobe Flash, (3) masih kurang dalam mengeksplorasi fitur/aplikasi yang sesuai dengan tingkat berpikir siswa, (4) masih kesulitan dalam menyisipkan video, dan (5) kebingungan dalam memperbaiki kesalahan dalam visual basic pada Power point/tween pada Adobe Flash. Dari triangulasi kedua instrumen yang digunakan dapat diperoleh bahwa mahasiswa calon pendidik mempunyai kemampuan memanfaatkan teknologi yang cukup memadai dalam mengembangkan multimedia pembelajaran. Namun demikian kemampuan tersebut dapat semakin berkembang secara lebih optimal jika banyak berlatih dengan waktu yang cukup memadai sehingga mempunyai banyak kesempatan untuk lebih mengekspolasi fitur/aplikasi yang ada. 4. KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang sudah dipaparkan dapat diperoleh kesimpulan bahwa bahwa mahasiswa calon pendidik mempunyai kemampuan memanfaatkan teknologi yang cukup memadai untuk mengembangkan multimedia pembelajaran matematika. Rata-rata kemampuan mahasiswa calon pendidik dalam memanfaatkan teknologi komputer dalam kategori baik, di mana rata-rata skor yang diperoleh adalah 77,59 untuk media Power Point dan 74,54 untuk Adobe Flash. Dari analisis produk multimedia dan kuesioner diketahui bahwa kemampuan tersebut belum maksimal karena masih banyak tools yang

Jurnal Derivat Volume 3 No. 2 Desember 2016 (ISSN: 2407 3792(Cetak)) Halaman 59 67 belum dimanfaatkan terutama dalam Adobe Flash. Belum terbiasanya dalam menggunakan juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan calon pendidik dalam memanfaatkan teknologi komputer. 5. REFERENSI Andayani, S., dkk. 2007. Upaya Peningkatan Kemampuan Mahasiswa dalam Penguasaan Teknologi Pembelajaran melalui Tugas Pembuatan Media Berbasis Komputer dalam Perkuliahan Pemrograman Komputer. Diunduh di http://staff.uny.ac.id, tanggal 2 Maret 2016. Munir. 2015. Multimedia: Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta Sadiman, A. S, dkk. 2009. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. PT RajaGrafindo Persada: Jakarta Undang-Undang No.14 Tahun 2005. Guru dan Dosen. Diunduh di ://sindiker.dikti.go.id, tanggal 20 Januari 2016. Andriyanto. 2012. Pengaruh Media Pembelajaran Macromedia Flash 8,0 terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V di SD Negeri Kebumen 01 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012.(Skripsi). Universitas Kristen Satya Wacana,Salatiga Arikunto, S & Jabar C.S.A. 2009. Evaluasi program pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Bumi Aksara. Bayram, S. & Nous, A.P. 2004. Evolution of Educational Software Evaluation: Instructional Software Assessment. The Turkish Online Journal of Educational Technology-TOJET, April Volume 3 Issue 2. Diunduh di. www.tojet.net/articles/v3i2/324.pdf, tanggal 10 Oktober 2016. Mulyanta & Leong. 2013. Tutorial Membangun Media Interaktif:Media Pembelajaran. Yogyakarta :Universitas Atmajaya. 67