BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA DATA 4.1 Tujuan Pengukuran yang dilakukan pada dasarnya adalah untuk mendapatkan data dari sistem yang dibuat. Pengujian dan pengukuran pada rangkaian ini bertujuan agar menghasilkan data sesuai dengan spesifikasi alat yang diinginkan. Hasil pengukuran ini juga dapat dijadikan acuan dalam menganalisa serta menentukan kesalahan bila sewaktu-waktu terjadi kerusakan pada alat tersebut. 4.2 Metoda Pengukuran Metoda pengukuran yang digunakan pada pengukuran ini adalah dengan cara mengukur output dari tiap-tiap bloknya. Dengan demikian akan diperoleh kesesuaian antara blok yang satu dengan yang lainnya, sehingga kerja sistem dapat tercapai. 4.3 Pengujian, Pengukuran dan Analisa tiap blok 4.3.1 Pengukuran Sensor Gas Figarro TGS 2610 A. Set-up Peralatan Gambar 4.1 Rangkaian Sensor Gas LPG TGS 2610 32
33 B. Langkah-langkah Pengukuran Urutan langkah-langkah yang dilakukan dalam pengukuran ini adalah sebagai berikut : 1. Membuat set-up peralatan seperti gambar 4.1. 2. Heater dan elemen sensor gas LPG TGS 2610 diberikan sumber tegangan DC +5 volt pada kaki 3 dan kaki 4, serta ditambahkan resistor (R) sebagai kontrol level tegangan output sensor gas LPG TGS 2610. 3. Sambungkan kaki 1 dengan ground. 4. Dekatkan sensor Figarro 2610 dengan gas LPG atau gas lain yang mengandung gas propana dan butana. 5. Amati kenaikan output tegangan pada kaki no 2 sensor Figarro TGS 2610. C. Hasil Pengukuran Hasil pengukuran yang diperoleh : - Pada saat tidak ada gas LPG di sekitar sensor Figarro TGS 2610, output tegangan dari sensor gas Figarro TGS 2610 terukur sebesar 110 mv - Ketika gas LPG didekatkan pada sensor Figarro TGS 2610, terjadi kenaikan tegangan secara signifikan pada outputnya. - Tegangan maksimum yang terukur pada output sensor terukur diatas 1500 mv, hal ini terjadi ketika gas LPG yang sangat pekat terdeteksi oleh sensor. D. Analisa Hasil Pengukuran Hasil pengukuran di atas merupakan hasil pengukuran dengan menggunakan korek gas sebagai alat uji gas yang digunakan pada sensor Figarro TGS 2610. Hal ini dikarenakan korek gas mengandung gas butana, yaitu gas yang terdapat pada gas LPG. Semakin kuat konsentrasi gas LPG yang terdeteksi maka tegangan output sensor akan semakin tinggi, hal ini dikarenakan resistansi output sensor menjadi semakin rendah (daya
34 konduktasi meningkat). Begitu pula sebaliknya semakin rendah konsentrasi gas LPG yang terdeteksi maka tegangan output sensor akan semakin rendah, hal ini dikarenakan resistansi output sensor menjadi semakin tinggi (daya konduktansi sensor berkurang). 4.3.2 Pengujian sistem minimum Mikrokontroler ATMEGA 8535 A. Set-up peralatan Power Suply Mikrokontroler ATmega 8535 LED Gambar 4.2 Pengujian ATmega 8535 B. Langkah Langkah Pengujian 1. Set peralatan seperti gambar 4.2 2. Hubungkan power supply dengan tegangan 12 V DC pada input tegangan sistem minimum. 3. Hubungkan LED 8 buah pada output port yang akan diuji. 4. Berikan program dengan menggunakan program BASKOM (Basic Compiler) melalui komputer. 5. Amati nyala LED sesuai program yang diberikan. C. Hasil Pengujian Berikut ini adalah listing program yang akan diberikan pada sistem minimum ATmega 8535 untuk pengujian. $regfile = "m8535.dat" $crystal = 11059200 Config Portb = Output Const A = &B01010101 Const B = &B10101010 Do Portb = A ' pengarah prosesor ' pemakaian kristal = 11MHZ
35 Wait 1 Lowerline Portb = B Wait 1 Loop D. Analisa Setelah program dieksekusi, 8 LED yang terpasang pada Portb akan menyala selama 1 detik secara bergantian (detik pertama pin 0, 2, 4, 6 menyala satu detik berikutnya pin 1, 3, 5, 7 menyala), kondisi ini terjadi secara berkelanjutan setiap selang 1 detik. 4.3.3 Pengujian LCD A. Set-up Peralatan Power Suply Mikrokontroler ATmega 8535 LCD Gambar 4.3 Set-up pengujian LCD B. Langkah Langkah Pengujian 1. Set peralatan seperti gambar 4.3 2. Hubungkan power supply dengan tegangan 12 V DC pada input tegangan system minimum. 3. Hubungkan LCD pada socket LCD yang terdapat pada system minimum ATmega 8535. 4. Berikan program dengan menggunakan program BASKOM (Basic Compiler) melalui komputer. 5. Amati karakter yang tampil pada LCD sesuai program yang diberikan.
36 C. Hasil Pengujian Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah LCD dalam keadaan baik. Program yang digunakan adalah : $regfile = "m8535.dat" $crystal = 11059200 ' pengarah prosesor ' pemakaian kristal = 11MHZ Config Lcdbus = 4 Config Lcd = 16 * 2 Config Lcdpin = Pin, Db4 = Pc.2, Db5 = Pc.3, Db6 = Pc.4, Db7 = Pc.5, E = Pc.7, Rs = Pc.6 Cls Cursor Off Do Cls Lcd " FAISAL SANTOSA" Lowerline Lcd " UMB 17 " Wait 1 Loop End
37 Gambar 4.4 Hasil Pada LCD D. Analisa Hasil yang ditampilkan adalah baris pertama tampil karakter FAISAL SANTOSA dan pada baris kedua tampil karakter UMB 17 seperti tampak pada gambar 4.4. Dengan tampilan tersebut muncul di LCD maka LCD dalam keadaan baik, dan LCD sudah siap digunakan. 4.3.4 Pengujian Rangkaian Secara Keseluruhan A. Set-up peralatan LCD GAS LPG (Propana, Butana) Figarro TGS 2610 µc ATmega8535 LED Buzzer Power Supply Relay Gambar 4.5 Rangkaian Secara Keseluruhan
38 B. Langkah-langkah Pengujian 1. Set-up alat seperti pada gambar 4.5 2. Berikan program pada sistem minimum ATmega 8535 untuk tampilan pada LCD. 3. Amati tampilan pada LCD yang menunjukkan kondisi sensor yang tidak mendeteksi ada gas LPG. 4. Amati kondisi LED, Buzzer, dan Relay 5. Dekatkan gas LPG atau gas yang mengandung propana, butana pada sekitar sensor. 6. Amati kondisi perubahan yang terjadi pada LCD, LED, Buzzer, dan Relay. 7. Jauhkan gas LPG atau gas yang mengandung propana, butana pada sekitar sensor. 8. Amati kembali kondisi perubahan yang terjadi pada LCD, LED, Buzzer, dan Relay. C. Hasil Pengujian Berikut ini adalah listing program untuk menampilkan sistem pendeteksi gas LPG pada LCD sebagai input dari sensor Figarro TGS 2610. $regfile = "m8535.dat" ' pengarah prosesor $crystal = 11059200 ' pemakaian kristal = 11MHZ Config Porta = Input Config Portb = Output Config Lcdbus = 4 Config Lcd = 16 * 2 Config Lcdpin = Pin, Db4 = Pc.2, Db5 = Pc.3, Db6 = Pc.4, Db7 = Pc.5, E = Pc.7, Rs = Pc.6 Config Adc = Single, Prescaler = Auto Start Adc Cursor Off
39 Dim A As Word Portb.0 = 0 Portb.1 = 0 Do A = Getadc(0) Cls If A =< 33 Then 'test expression Lcd " AMAN" 'this will be printed Lowerline Lcd " TIDAK ADA GAS" Portb.0 = 0 Portb.1 = 0 Else Lcd " ADA GAS" 'this will be printed Lowerline Lcd " HATI-HATI" Portb.0 = 1 Portb.1 = 1 End If Wait 0 Loop End
40 Hasil pengujian yang diperoleh: Pada saat sensor tidak mendeteksi adanya kadar gas LPG (propana, butana) di udara, kondisi LED, Buzzer, dan Relay dalam keadaan mati. LCD menampilkan tulisan seperti pada gambar berikut. Gambar 4.6 Tampilan LCD Saat Ada Gas LPG Ketika gas sensor mendeteksi adanya kadar gas LP (propana, butana) di udara, lampu LED menyala, Buzzer mengeluarkan bunyi sebagai tanda alarm, dan Relay menyala sebagai saklar otomatis yang dapat digunakan untuk nyala kipas. LCD menampilkan tulisan sebagai berikut. Gambar 4.7 Tampilan LCD Saat Gas LPG Terdeteksi
41 D. Analisa Hasil pengujian dan pengukuran dilakukan atas sudah memenuhi target yang diharapkan, yaitu pada saat sensor mendeteksi kadar gas LPG, sensor mengirimkan data berupa tegangan output sensor melalui input ADC sistem minimum mikroprosesor ATMega 8535. Mikroprosesor ATMega 8535 memproses data tegangan yang masuk sesuai dengan program yang diberikan, yaitu dengan menyalakan LED, Buzzer dan menampilkan tulisan pada tampilan LCD yang berisi peringatan bahwa telah terjadi kebocoran gas LPG. Mikroprosesor ATMega 8535 juga mengaktifkan relay yang dapat digunakan untuk nyala kipas sebagai penanggulangan dini akibat adanya kebocoran gas LPG. Dari hasil pengujian yang dilakukan, terdapat sedikit kekurangan, yaitu ketika gas LPG tidak didekatkan dengan sensor TGS 2610, maka LED, Buzzer, dan relay tidak langsung mati, begitu juga dengan LCD yang masih menampilkan tulisam bahwa masih terdapat gas LPG. Hal ini dikarenakan sensor sedang mengalami peningkatan resistansi secara perlahan, namun setelah beberapa saat LED, Buzzer dan relay akan mati, serta LCD menampilkan bahwa sudah tidak ada gas.