BAB II TINJAUAN PUSTAKA. empiris tentang terjadinya Day Of The Week Effect dipasar modal, antara lain

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH HARI PERDAGANGAN TERHADAP RETURN SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini berjudul Studi Tentang Pengaruh Hari Perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini pasar yang efisien masih menjadi perdebatan yang menarik di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Rr. Iramani, Ansyori Mahdi (2006) Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh hari perdagangan terhadap

Pelaksanaan dan Hasil Penelitian. Bab ini berisikan tentang hasil analisis dan pembahasan. hasil penelitian yang telah dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. satunya dari kondisi pasar modalnya apakah efisien atau tidak. Efisiensi

BAB I PENDAHULUAN. dari suatu investasi. Return bisa positif dan juga negatif, jika positif berarti

KONSEP PASAR MODAL. Pengertian Pasar Modal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu. Berikut ini uraian dari beberapa penelitian terdahulu, berikut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitianpenelitian

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang lebih besar. Hal ini erat kaitannya dengan informasi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mendukung efficient market hypothesis, meskipun masih ada pelaku pasar

BAB I PENDAHULUAN. umum mempunyai kesamaan yaitu adanya tingkat keuntungan yang disyaratkan

BAB I PENDAHULUAN. yang memproduksi, mendistribusikan, dan memperdagangkan barang haram.

I. PENDAHULUAN. pasti pasar modal telah tumbuh dan berkembang menjadi bagian penting dalam pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai jenis instrumen investasi yang berada di pasar modal berbentuk financial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Latifah (2012), menganalisis perbedaan return saham sebelum dan sesudah

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 11.

BAB I PENDAHULUAN. yang diterbitkan oleh pemerintah maupun swasta. Sebagaimana pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transaksi perdagangan saham (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat) terhadap return

MATERI 7 EFISIENSI PASAR. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alternatif sumber pendanaan bagi perusahaan-perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kondisi Pasar yang Efisien

BAB II LANDASAN TEORI. Efficient Market Hypothesis merupakan salah satu pilar penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah dikedepankannya hipotesis pasar efisien (Efficient Market

BAB I PENDAHULUAN. dan sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli saham kepada pihak-pihak

I. Pendahuluan. dapat dipilih oleh seorang investor dalam mengalokasikan dana yang

BAB I PENDAHULUAAN. Perkembangan Perdagangan terhadap dunia usaha yang kini

BAB I PENDAHULUAN. dimana pada waktu itu terjadi di era perang dunia ke II. Seiring berjalannya waktu pasar

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menarik karena bisa memberikan return (pengembalian) yang besar secara cepat,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya. Penelitian ini yaitu terkait Monday Effect dan Week Four Effect dalam

BAB I PENDAHULUAN. merupakan surat berharga yang banyak diperdagangkan di pasar modal. Faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. Guna memahami suatu proses investasi, seorang pemodal (investor) harus

I. PENDAHULUAN. authorities, maupun perusahaan swasta (Husnan, 2003). Dalam Undang-

ANALISIS EFISIENSI PASAR MODAL INDONESIA PERIODE (Studi Pada PT Bursa Efek Jakarta)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian yang dilakukan Dwi Cahyaningdyah membahas beberapa

EFISIENSI PASAR EFISIENSI PASAR

PENGUJIAN ANOMALI PASAR MONDAY EFFECT, WEEKEND EFFECT, ROGALSKI EFFECT DI BURSA EFEK INDONESIA

Kondisi sbg syarat terpenuhi pasar efisien (Tandelilin, 2001) :

BAB I PENDAHULUAN. yang terdaftar di pasar modal sebanyak 573 emiten. Jumlah tersebut mengalami

BAB I PENDAHULUAN. dalam investasi. Hubungan antara return yang diharapkan dan risiko dari

BAB I PENDAHULUAN. Dengan demikian, pasar modal diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan

BAB I PENDAHULUAN. orang yang melakukan penelitian yang mendukung teori efisiensi pasar, bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB V PENUTUP. Bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. a. Pada return saham tahun 2011 perusahaan manufaktur terdapat

MATERI 7 EFISIENSI PASAR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pasar modal merupakan sarana untuk menghimpun dana yang tersedia di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal secara umum dapat diartikan sebagai pasar yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. satu tahun (Tandellin 2013). Menurut Suad Husnan (2004:3) mendefinisikan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. waktu lebih dari 1 tahun) dan dapat diperjual belikan, baik ekuiti (saham), Surat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal (capital market) merupakan tempat diperjualbelikannya

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diperjualbelikan dimana efek-efek di perdagangkan. Dalam beberapa

BAB I PENDAHULUAN. memperjualbelikan sekuritas, atau secara formal pasar modal dapat juga

BAB II LANDASAN PUSTAKA. antara pihak yang membutuhkan modal dengan pihak yang memiliki modal.

MATERI 7 EFISIENSI PASAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam

Skripsi. Disusun Oleh : Wahyu Widya Yanti B

BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan investasi. Pasar modal juga berperan sebagai sumber pendanaan

BAB I PENDAHULUAN. fungsi ekonomi karena pasar modal adalah tempat penyaluran dana dari (lenders)

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut dan harus mampu bersaing untuk mempertahankan atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai keinginan untuk

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang (Tandelilin, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. adanya abnormal return adalah efek akhir pekan. Kebutuhan akan likuiditas suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suad Husnan (1998;17)

BAB II LANDASAN TEORI. Pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang

BAB I PENDAHULUAN. harga pasar. Salah-satu karakteristik utama pasar modal yang efisien

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. modal memberikan fasilitas untuk menyalurkan dana dari lender (pihak yang

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap

II. TINJAUAN PUSTAKA. membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Monday Effect merupakan fenomena dalam dunia keuangan yang

BAB V PENUTUP. Penelitian ini adalah penelitian yang menguji mengenai Monday effect dan

BAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan. B. Implikasi Teoritis

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang maupun jangka pendek menawarkan kelebihan dan kekurangan. melakukan jual beli saham di pasar modal.

Bab V SIMPULAN DAN SARAN. diperoleh suatu kesimpulan. Bab ini berisikan kesimpulan dari pembahasan pada

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. menjadi n lembar saham, dimana harga per lembar saham baru setelah stock split

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Tandelilin, 2010:339).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang (Martalena dan Malinda; 2011:2 )

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal dapat dijadikan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat meningkatkan posisi keuangan perusahan disamping untuk. Perusahaan melakukan penjualan saham ataupun mengeluarkan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada umumnya hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat menerbitkan sekuritasnya melalui pasar modal yang berupa :

BAB I PENDAHULUAN. Konsep pasar modal yang efisien telah menjadi suatu topik perdebatan yang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pula minat masyarakat untuk berinvestasi, pasar modal menjadi salah

BAB 1. Pasar modal adalah bagian dari pasar financial dan tempat bertemunya investor dan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh kalangan-kalangan tertentu yang mahir dan mengetahui trend

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian terdahulu Penelitian-penelitian terdahulu yang telah dilakukan menunjukan bukti empiris tentang terjadinya Day Of The Week Effect dipasar modal, antara lain sebagai berikut : 1. Rr. Iramani dan Ansyori Mahdi Studi tentang Pengaruh hari perdagangan Terhadap Return saham pada Bursa Efek Jakarta (2005) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh hari perdagangan terhadap return beberapa saham di Bursa Efek Jakarta. Sampel yang digunakan terdiri dari 38 saham yang termasuk dalam indeks LQ-45 selama periode Januari-Desember 2005, dimana pemilihan sampel dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Jenis variabel yang dianalisis penelitian ini terdiri dari variabel bebas yang berupa perbedaan hari perdagangan, dan variabel terikat yang berupa return aktual saham yang tergabung dalam indeks LQ-45. Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian meliputi Uji ANOVA, Uji satu rata-rata, dan Uji dua rata-rata Sampel bebas. Uji ANOVA digunakan untuk menguji pengaruh hari perdagangan terhadap return saham. Uji satu rata-rata digunakan untuk menguji fenomena week-four effect pada Bursa Efek Jakarta. Sedangkan Uji dua rata-rata Sampel Bebas digunakan untuk menguji fenomena Rogalski Effect pada Bursa Efek jakarta. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hari perdagangan berpengaruh signifikan terhadap return saham harian indeks LQ- 6

7 45 pada Bursa Efek Jakarta. Penelitian ini berhasil membuktikan adanya day of the week effect, dimana return terendah terjadi pada hari Senin dan return tertinggi terjadi pada hari Selasa. Selain itu juga ditemukan fenomena week four effect pada Bursa Efek Jakarta, namun fenomena Rogalski effect pada bulan April tidak dapat diidentifikasi pada tahun 2005 tersebut. 2. Maria Rio Rita Pengaruh hari perdagangan terhadap Return Saham pengujian Day of the Week Effect, Week Four Effect dan Rogalski Effect di Bursa Efek Indonesia (2009) Studi ini mengkaji hari minggu efek di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan 56 saham aktif selama Januari 2008-Decembe, 2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hari minggu efek di BEI Temuan menunjukkan bahwa ada tingkat pengembalian saham yang berbeda selama lima hari perdagangan. Tertinggi dan terendah adalah pengembalian diamati pada hari Rabu dan Senin, masing-masing. Investigasi tentang hubungan antara Senin tiffect dan kembali Jumat menunjukkan bahwa rata-rata return negatif diamati pada hari Senin merupakan konsekuensi negatif kembali terjadi di sesi perdagangan sebelumnya. Analisis minggu-empat efek dalam JDX tidak menemukan adanya fenomena ini di BEI Makalah ini menunjukkan bahwa efek Senin terjadi tidak hanya dalam dua minggu terakhir (keempat dan minggu kelima) tetapi juga dalam tiga minggu pertama. Uji lanjut menunjukkan bahwa efek Rogalski menyajikan pada bulan Januari, karena pengembalian rata-rata yang diamati pada hari Senin selama bulan Januari lebih tinggi dibandingkan dengan

8 sisa bulan. Investor yang sadar pola return harian harus acfjust waktu mereka membeli dan menjual untuk mengambil keuntungan sering ia efek 3. Yanuar Bachtiar Day of the week effect terhadap return dan volume perdagangan saham LQ45 dan non LQ45 (2007) Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris apakah day of the week effect memberi pengaruh terhadap return harian saham-saham LQ45, membuktikan secara empiris day of the week effect memberi pengaruh terhadap return harian saham-saham non LQ45, untuk membuktikan secara empiris apakah day of the week effect mempengaruhi volume perdagangan harian saham-saham LQ45, serta pembuktian apakah day of the week effect mempengaruhi volume perdagangan harian saham-saham non LQ45. Hasil pengujian dari hipotesis dapat diambil kesimpulan bahwa pada saham LQ45 hari perdagangan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham harian pada saham-saham LQ45, artinya tidak terjadi fenomena day of the week effect, dimana return terendah terjadi pada hari senin sedangakan return tertinggi terjadi pada hari jumat. Fenomena sebaliknya terjadi pada saham-saham non LQ45, terjadi day of the week effect pada saham-saham Non LQ45 dimana return terendah terjadi pada hari senin dan return tertinggi terjadi pada hari jumat, terjadi fenomena pola yang terbalik pada hari perdagangan antara saham LQ45 dan saham Non LQ45 terhadap return saham.

9 Tabel 2.1 PERBEDAAN DAN PERSAMAAN DENGAN PENELITIAN TERDAHULU Keterangan Rr.Iramani dan Nur Azlina Peneliti Yanuar Bachtiar Ansyori Mahdi Variabel Return Saham Return dan Volume perdagangan saham Return Saham Volume dan Return Saham Populasi 38 Saham aktif LQ45 di BEJ 352 emiten aktif LQ45 di BEI 13 perusahaan aktif JII di BEI Saham Perusahaan manufaktur Periode 2005 2006 2007 2011-2012 Penelitian Teknik Sampling Purposive sampling Purposive sampling Purposive sampling Purposive sampling Teknik analisis Uji ANOVA Linear regression analysis Linear regression Uji ANOVA analysis Jenis Data Data sekunder Data sekunder Data sekunder Data sekunder Metode Dokumentasi Dokumentasi Dokumentasi Dokumentasi Sumber : Rr.Iramani (2005), Yanuar Bachtiar (2006), Nur Azlina (2007) 2.2 Landasan Teori Dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis, ada beberapa teori yang digunakan untuk mendukung penjelasan-penjelasan serta untuk mendukung analisis-analisis pembahasan yang akan dilakukan. 2.2.1 Pengertian Pasar Modal Secara teoritis Marzuki Usman dalam Silvani (2006) mendefinisikan pasar modal (capital market) adalah perdagangan instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik dalam bentuk modal sendiri (stocks) maupun hutang (bonds) baik yang diterbitkan oleh pemerintah (public authorities) maupun oleh perusahaan swasta (private sector). Pengertian yang lebih operasional seperti tertuang dalam kepres No.60 Tahun 1988 dalam silvani (2006), bahwa pasar modal dipahami sebagai bursa yang merupakan sarana mempertemukan penawar dan yang membutuhkan dana jangka panjang (lebih dari satu tahun) dalam bentuk efek.

10 Berdasarkan pengertian diatas pasar modal dapat diartikan sebagai pasar untuk mempertemukan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun seperti saham dan obligasi. Sedangkan tempat terjadinya proses transaksi jual beli sekuritas tersebut adalah bursa efek. Oleh karena itu bursa efek merupakan arti dari pasar modal secara fisik. Pada Bursa Efek Jakarta dikenal beberapa jenis pasar, yaitu : a. Pasar Perdana (Primary Market) Pasar Perdana adalah penawaran saham pertama kali dari emiten kepada para pemodal selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer) sebelum saham tersebut belum diperdagangkan di pasar sekunder. Biasanya dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 6 hari kerja. Harga saham di pasar perdana ditentukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang go public berdasarkan analisis fundamental perusahaan yang bersangkutan. Dalam pasar perdana, perusahaan akan memperoleh dana yang diperlukan. Perusahaan dapat menggunakan dana hasil emisi untuk mengembangkan dan memperluas barang modal untuk memproduksi barang dan jasa. Selain itu dapat juga digunakan untuk melunasi hutang dan memperbaiki struktur pemodalan usaha. Harga saham pasar perdana tetap, pihak yang berwenang adalah penjamin emisi dan pialang, tidak dikenakan komisi dengan pemesanan yang dilakukan melalui agen penjualan.pasar perdana ini sangat tenar dengan nama initial public offering (IPO) atau go public. Dalam pasar perdana ini sesungguhnya hanya ada dua pihak yang melakukan kesepakatan, yakni calon emiten dan penjamin emisinya. Pasar perdana adalah pasar pertama kali saham ditawarkan ke publik,

11 dan transaksinya bersifat satu arah yakni investor sebagai pembeli atau pemesan dan emiten, melalui penjamin emisi dan agen penjualan, sebagai penjual. Jadi transaksi yang terjadi bukan antara investor dengan investor, melainkan investor dengan emiten. Dalam pasar perdana, investor yang memesan saham akan mendapatkan sesuai dengan sistem penjatahan yang diterapkan oleh pihak penjamin emisi. Pasar Perdana adalah pasar tempat perusahaan yang baru menerbitkan sekuritas untuk menambah modal perusahaan. Pasar perdana adalah pasar di mana efek-efek diperdagangkan untuk pertama kalinya, sebelum dicatatkan di Bursa Efek. Di sini, saham dan efek lainnya untuk pertama kalinya ditawarkan kepada investor oleh pihak Penjamin Emisi (Underwriter) melalui Perantara Pedagang Efek (Broker- Dealer) yang bertindak sebagai Agen Penjual saham. Proses ini biasa disebut dengan Penawaran Umum Perdana (Initial Publik Offering/IPO). b. Pasar sekunder (Secondary Market) Pasar sekunder atau secondary Market artinya suatu pasar keuangan yang digunakan sebagai sarana jual beli saham dan surat berharga lainnya yang telah diterbitkan dan dicatatkan di Bursa Efek. Sebelum memasuki pasar sekunder, saham terlebih dahulu harus dipasarkan secara perdana di pasar primer atau disebut dengan IPO. c. Pasar ketiga (Third Market) Pasar ketiga adalah tempat perdagangan saham atau sekuritas lain di luar bursa (over the counter market). Bursa paralel merupakan suatu sistem perdagangan efek yang terorganisasi di luar bursa efek resmi, dalam pasar

12 sekunder yang diatur dan dilaksanakan oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek dengan diawasi dan dibina oleh Badan Pengawas Pasar Modal. Dalam pasar ketiga ini tidak memiliki pusat lokasi perdagangan yang dinamakan floor trading (lantai bursa). Operasi yang ada pada pasar ketiga berupa pemusatan informasi yang disebut trading information. Informasi yang diberikan dalam pasar ini meliputi harga-harga saham, jumlah transaksi, dan keterangan lainnya mengenai surat berharga yang bersangkutan. Dalam sistem perdagangan ini pialang dapat bertindak dalam kedudukan sebagai pedagang efek maupun sebagai perantara pedagang. d. Pasar keempat (Fourth Market) Pasar keempat merupakan bentuk perdagangan efek antar pemodal atau dengan kata lain pengalihan saham dari satu pemegang saham ke pemegang saham lainnya tanpa melalui perantara pedagang efek. Bentuk transaksi dalam perdagangan ini biasanya dilakukan dalam jumlah besar (block sale). Meskipun transaksi pengalihan saham tersebut terjadi secara langsung antara pemodal yang satu dengan pemodal yang lain, mekanisme kerja dalam pasar modal menghendaki pelaporan terhadap transaksi block sale tersebut kepada Bursa Efek Jakarta secara terbuka. Walaupun pada akhirnya transaksi antar pemodal tersebut juga harus dicatatkan pula di Bursa Efek (Sumariyah, 2006). 2.2.2 Teori Efisiensi pasar Pada umumnya situasi pasar modal yang efisien menunjukan hubungan antara harga pasar dan bentuk pasar. Pengertian harga pasar adalah harga saham yang ditentukan dan dibentuk oleh mekanisme pasar modal. Sedangkan bentuk

13 mekanisme pasar modal itu sendiri tidak mudah untuk didefinisikan (Sunariyah, 2006;104). Pasar modal dikatakan efisien bila informasi dapat diperoleh dengan mudah dan murah oleh pemakai modal, sehingga semua informasi yang relevan dan terpercaya telah tercermin dalam harga-harga saham (Pandji, 2001;83). Ciri penting efisiensi pasar adalah gerakan acak (random walk) dari harga pasar saham (Pandji, 2001;83). Untuk menciptakan pasar modal yang efisien diperlukan suatu kondisiyang dapat mendorong atau mendukungnya. Efisiensi pasar akan terbentuk apabila: a. Informasi mudah didapat oleh investor dan dengan biaya yang rendah Informasi yang ada tidak mengandung biaya dan menyebar secara luas kepada pelaku-pelaku pada waktu yang sama b. Informasi bersifat random Informasi yang berkaitan dengan sekuritas berbentuk atau bersifat acak dan waktu pengumuman bersifat independent dengan informasi lainnya. c. Investor bereaksi secara cepat dan akurat terhadap informasi baru Reaksi yang cepat dan akurat dari investor terhadap informasi yang baru akan menyebabkan harga sekuritas melakukan penyesuaian-penyesuaian dan pada akhirnya akan didapat harga yang sesuai. Menurut Sunariyah (2006;105-106)secara teoritikal, dikenal bentuk pasar modalyang efisien yaitu : 1. Hipotesis pasar efisien bentuk lemah (the weak form efficient market hypothesis).efisiensi pasar bentuk lemah, mengandung arti bahwa kelebihanpendapatan atas dasar informasi histories mengenai harga saham dan

14 pendapatan. Ini berarti histories dari harga atau pendapatan atas saham tidak akan memberikan dasar bagi peramalan yang paling baik tentang harga atau pendapatan yang akan datang. Ramalan dari efisiensi bentuk lemah bertentangan langsung dengan kegiatan para peramal saham (chartist) atauanalisis teknis. Implikasinya adalah bahwa investor tidak akan bisa memprediksi nilai pasar saham dimasa datang, sehingga investor tidak akan memperoleh abnormal return dengan mengunakan data histories seperti yang dilakukan dalam analisis teknikal. 2.Hipotesis pasar efisien bentuk setengah kuat (semistrong form efficient market hypothesis).efisiensi pasar berbentuk setengah kuat, bearti bahwa para investor tidak dapat memperoleh keuntungan diatas berdasarkan informasi umum yang tersedia. Contoh informasi umum mencakup: laporan tahunan dari perusahaan, pers keuangan dan sebagainya. Efisiensi pasar setengah kuat menbantah bahwa yang ada menggambarkan semua informasi umum, baik atau buruk. Pasar efisiensi dalam bentuk setengah kuat ini, investor tidak dapat berharap mendapatkan abnormal return jika strategi perdagangan yang dilakukan hanya didasari oleh informasi yang telah dipublikasikan. 3. Hipotesis pasar modal efisien bentuk kuat (strong form efficient market hypothesis).efisiensi pasar bentuk kuat mengandung arti bahwa kelebihan pendapatan tidak dapat diperoleh dengan mengunakan setiap sumber informasi, tanpamenghiraukan apakah informasi tersedia secara umum atau tidak. Ini berartibahwa pada umumnya orang dalam perusahaan tidak akan mampu memanfaatkan yang mereka terima sebelum disiarkan secara umum. Teorinya

15 adalah, bahwa persaingan antara mereka dengan informasi orang dalam lain secara tepat sekali akan menghasilkan keseimbangan harga. Pergerakan harga keseimbangan tidak akan memberikan kesempatan umtuk memperoleh pendapatan diatas rata- rata. Dalam efisiensi pasar bentuk kuat ini tidak ada seorang investor pun yang dapat memperoleh abnormal return. 2.2.3 Anomali pasar Anomali mempunyai pengertian yaitu berbeda dari keadaan normal. Beberapa penelitian menunjukan adanya anomali yang terdeteksi dalam pasar modal. Hasil yang ditimbulkan oleh anomali pasar ini sangat berlawanan dengan apa yang dijelaskan oleh efisiensi pasar. Suatu anomali dapat disebut sebagai suatu ketidakteraturan yang memang eksis dan telah berlangsung lama dibeberapa pasar modal. Studi literature menyimpulkan bahwa sampai saat inibelum ada penjelasan yang memuaskan mengapa terjadi anomali pasar disuatu pasar modal negara tertentu tetapi tidak terjadi di pasar modal lainnya. Berbagai anomali pasar yang menarik perhatian tersebut antara lain: 1. Holiday effect Holiday effect merupakan suatu gejala bahwa rata rata pendapatan saham pada sehari sebelum hari libur akan lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pendapatan saham pada hari perdagangan lainnya. 2. The January effect January effect atau kadang disebut juga January Fever merupakan istilah yang dimaksudkan untuk menggambarkan bahwa pada bulan januari setiap tahun

16 umumnya menunjukan tingkat pengembalian yang tinggi dibandingkan bulanbulan lainnya. 3. Day of the week effect Day of the week effect adalah suatu fenomena yang merupakan bentuk anomali dari teori pasar modal yang efisien. Menurut fenomena ini, return harian ratarata tidak sama untuk semua hari dalam satu minggu. Sementara menurut pasar yang efisien return saham akan tidak berbeda berdasar perbedaan hari perdagangan. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa dalam 5 hari perdagangan selama 1 minggu menunjukan terjadi penyimpangan (anomali ) yaitu penawaran hari Rabu dan Jumat lebih besar dari hari Selasa dan Kamis. 4. Earning announcement Anomali ini ditunjukan dengan korelasi antara pengumuman pendapatan dengan pergerakan harga dalam jangka pendek setelah pengumuman tersebut dipublikasikan, kemudian dapat dilihat apakah hat tersebut menunjukan adanya lag yang terjadi dalam proses penyesuaian terhadap munculnya pengumuman tersebut. 5. Low price / earning effect Anomali ini menunjukan bahwa saham-saham yang memiliki P/E rendah yang terutama dimiliki oleh perusahaan berukuran kecil ternyata lebih menguntungkan dibandingkan dengan saham yang memiliki P/E tinggi.saham yang memiliki rasio P/E rendah memiliki performance yang lebih baik dibandingkan dengan saham yang memiliki P/E rasio yang tinggi. Selain itu

17 saham yang mempunyai rasio P/E rendah terbukti memberikan positive excessreturn untuk semua tingkat resiko. 6. The size effect Anomali ini merupakan kecenderungan bahwa saham perusahaan kecil akan memiliki tingkat keuntungan dan risk adjusted return yang lebih tinggi dibandingkan dengan saham-saham perusahaan besar. 7. Monday Effect Salah satu anomali pasar yang berkaitan dengan hari perdagangan adalah fenomena Monday Effect. Penelitian-penelitian terdahulu menunjukkan adanya return negatif untuk hari senin yang disebut dengan Monday Effect dan return tertinggi pada hari jumat yang disebut dengan Weekend effect. 2.2.4 Harga dan Return Saham Untuk melakukan investasi di pasar modal diperlukan pengetahuan yang cukup, pengalaman,serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang akan dibeli, mana yang akan dijual, dan mana yang tetap dimiliki. Investor harus rasional dalam menghadapi pasar jual beli saham. Selain itu, Investor harus mempunyai ketajaman perkiraan masa depan perusahaan yang sahamnya akan dibeli atau dijual (Halim,2003). Harga dasar suatu saham sangat erat kaitannya dengan harga pasar suatu saham. Harga dasar suatu saham dipergunakan di dalam perhitungan indeks harga saham. Harga saham adalah harga yang terbentuk di pasar jual beli saham. Kebanyakn harga saham berbeda dengan nilai saham, makin sedikit informasi yang bisa diperoleh untuk menghitung nilai saham, makin jauh perbedaan tersebut (Jogiyanto, 2005). Return dapat berupa return realisasi

18 yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang. Return realisasi (realized return)merupakan return yang telah terjadi dan hitung berdasarkan data historis dan return realisasi itu penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan sebagai dasar penentu return ekspektasi (expected return) dan resiko di masa mendatang. Berikut ini rumus untuk mengukur return realisasi : R t = (P t P t-1 )..(1) P t-1 Dimana: Rt Pt : Return saham pada waktu t : Harga saham pada waktu t P t-1 : Harga saham pada waktu t-1 2.2.4.1 Harga saham Harga saham didalam bursa terbentuk melalui permintaan dan penawaran. Apabila saham tersebut dinilai terlalu tinggi oleh pasar, maka jumlah permintaan akan berkurang. Sebaliknya bila pasar menilai harga saham terlalu rendah, jumlah permintaan akan meningkat. Terdapat beberapa istilah yang terkait dengan harga saham menurut Eduardus Tandelilin (2001) yaitu : 1. Harga nominal atau nilai (par value) adalah nilai yang ditetapkan oleh emiten, untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkannya. Besarnya harga nominal ini tergantung dari keinginan emiten

19 2. Harga perdana adalah harga saham sebelum saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek atau merupakan harga jual dari penjamin emisi kepada investor. Besarnya harga perdana ini tergantung pada kesepakatan antara emiten dan penjamin emisi. 3. Harga pasar adalah harga jual dari investor yang lain. Harga ini terjadi setelah harga saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek. 4. Harga pembukaan adalah harga yang diminta oleh penjual atau pembeli pada saat jam bursa buka. Harga pembukaan mungkin akan menjadi harga pasar. 5. Harga penutupan adalah harga yang diminta oleh penjual atau pembeli pada saat akhir Bursa. Harga penutupan mungkin akan menjadi harga pasar. 2.2.4.2. Return Saham Investasi dalam bentuk surat berharga, sebagai salah satu cara memaksimalkan nilai perusahaan dapat diukur melalui perhitungan return atau hasil yang diterima. Return dapat dibedakan menjadi : 1. Return realisasi yaitu return yang terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis (Jogiyanto 2000 : 107). Lebih lanjut Jogiyanto menyatakan bahwa return realisasi penting sebab digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan. Return realisasi juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi dan risiko di masa datang. 2. Return Ekspektasi merupakan return yang diharapkan akan terjadi dimasa yang akan datang. Pengukuran return realisasi diatas yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

20 Dimana : R t = (IHSI t IHSI t-1 )..(2) IHSI t-1 Rt IHSI t : return saham : indeks harga saham individu pada hari t IHSI t-1 : indeks harga saham individu pada hari t-1 2.2.5 Volume Perdagangan Volume perdagangan saham merupakan hal yang penting bagi seorang investor, karena volume perdagangan saham menggambarkan kondisi efek yang diperjual belikan di pasar modal (oleh Wahyu dan Andi, 2005). Saham yang aktif perdagangannya sudah pasti memiliki volume perdagangan yang besar dan saham dengan volume yang besar akan menghasilkan return saham yang tinggi (Tharun Chordia, 2000). Sementara penelitian yang dilakukan oleh Gong Meng Chen (2001) menunjukkan bahwa volume perdagangan positif signifikan terhadap return saham, sedangkan hasil penelitian Cheng F. Lee (2001) menunjukkan bahwa volume perdagangan berpengaruh negatif tidak signifikan menjelaskan return saham. Berikut ini rumus untuk menghitung volume perdagangan saham : TVA = TVAi N.(3) TVA : volume perdagangan ( trading volume activity ) TVAi N : volume perdagangan sekuritas ke-i : jumlah sekuritas

21 2.3 Kerangka Pemikiran Berdasarkan penelitian terdahulu dan landasan teori diatas, maka diperoleh kerangka pemikiran sebagai berikut : Efisiensi Pasar Efisiensi bentuk Lemah Efisiensi bentuksemi-kuat Efisiensi bentuk Kuat Analisa Hari perdagangan Return Saham Volume Perdagangan 2.4 Hipotesis Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran hipotesis, yaitu : Berdasarkan pada permasalahan yang ada maka dapat dibuat suatu H1 : Hari perdagangan berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia pada periode 2011 dan 2012

22 H2 : Hari perdagangan berpengaruh terhadap volume transaksi perdagangan saham pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia pada periode 2011 dan 2012