BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi saat ini, kehidupan perekonomian perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta masih menjadi daerah wisata yang menarik. yang disediakan bagi wisatawan untuk memperoleh pelayanan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka melaksanakan pembangunan untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. (Tanuwidjaya, 2013). Sejak tahun 1969 Pemprov Bali bersama masyarakat telah

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak yang cukup besar bagi perusahaan. Kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Secara umum, bank yang sehat adalah bank yang menjalankan fungsifungsinya

BAB I PENDAHULUAN. aktif lembaga keuangan khususnya sektor perbankan. Sebagai bagian dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan, yaitu sarana akomodasi dan sarana pelengkap lainnya sebagai penunjang

BAB I PENDAHULUAN. eksternal sehingga mampu bersaing pada tingkat global dengan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1997 telah menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya stabilitas pasar

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tidak seluruhnya disebabkan karena terjadinya krisis moneter saja tetapi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem keuangan yang semakin kompetitif dan terintegrasi serta disertai

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dimana kegiatannya hanya menghimpun dana atau kembali

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Kondisi tersebut berhadapan pula dengan sistem pasar global dengan

B a b I P e n d a h u l u a n 1 BAB I PENDAHULUAN. jaman, yang cukup terlihat pesat pada bidang ekonomi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dampak akibat krisis multidimensi yang terjadi mulai tahun 1998 masih

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan, baik yang baru berdiri maupun yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan pembangunan. Sasaran pembangunan yang ingin dicapai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang gencar-gencarnya

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan lain. Perusahaan yang mampu bersaing akan bertahan hidup,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Memperoleh keunggulan bersaing merupakan tantangan utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman saat ini banyak terdapat kemajuan-kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan merupakan sektor yang cukup dinamis dan meluas cakupanya,

I. PENDAHULUAN. dunia perbankan semakin ketat. Tantangan di dunia perbankan akan semakin sulit

BAB I PENDAHULUAN. biasanya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakat. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat dan menyalurkan dana kepada masyarakat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. penulis untuk membahas topik tersebut didasari oleh beberapa pokok pikiran;

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan ekonomi dalam era globalisasi mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam e-business, e-commerce, dan usaha teknologi informasi lainnya yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Investasi merupakan usaha investor untuk mendapatkan hasil yang akan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam pasar keuangan Indonesia. Memobilisasi dana masyarakat untuk investasi,

BAB I PENDAHULUAN. intermediator antara masyarakat pemilik dana/modal dengan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Persaingan usaha yang ketat terjadi ditengah kondisi ekonomi negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ada dapat diselesaikan secara optimal, maka manajemen memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan suatu lembaga keuangan yang ada di Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi dunia usaha termasuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) saat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi dan kondisi ekonomi pada saat ini khususnya menjelang era

BAB V KESIMPULAN. transportasi telah membuat fenomena yang sangat menarik dimana terjadi peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. praktik bisnis dan kebutuhan konsumen yang semakin kompleks,

Disusun oleh : Irwan Budhi Setiawan B

BAB I PENDAHULUAN. mulai pada tahun Pada awal bulan tahun 1998, Indonesia dilanda krisis

BAB I PENDAHULUAN. dengan struktur dan sistem ekonomi di Indonesia mengingat jenis kegiatan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. serius dalam bisnis perbankan, sebagian besar bank kesulitan karena modal

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad ke 21, terjadi pergerakan dan perubahan yang sangat

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Likuiditas adalah suatu hal yang fundamental bagi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang

BAB I PENDAHULUAN. dan krisis moneter terjadi pada tahun yang memberikan dampak

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (Studi Kasus pada PT. BPR Sukadana Surakarta) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki daya tarik wisata yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sektor keuangan di Indonesia masih didominasi oleh industri perbankan

BAB I PENDAHULUAN. efek. Pasar modal menjadi sesuatu yang penting dan sangat berharga. Pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mencapai tujuan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. sektor pariwisata sebagai leading sector. Hal ini menyebabkan sektor-sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. saat ini untuk mendapatkan hasil yang lebih besar dimasa yang akan datang. Atau bisa juga

BAB I PENDAHULUAN. dan aspek sumber daya manusia. Hal terpenting dari aspek-aspek tersebut dalam

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan kontribusi yang sangat positif terhadap dunia usaha dan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian dunia dewasa ini ditandai dengan. semakin terintegrasinya perekonomian antar negara. Indonesia mengikuti

Bisnis dan Lingkungannya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri pariwisata dunia semakin pesat yang mengakibatkan

Oleh : Warseno K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, ciri itulah yang menandai pola kehidupan manusia. Mobilitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2015 PENGARUH KOMPONEN PAKET WISATA TERHADAP KEPUASAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI PULAU TIDUNG KEPULAUAN SERIBU

BAB I PENDAHULUAN. bank yang tidak mampu untuk tetap melanjutkan usahanya. Pertengahan tahun

I. PENDAHULUAN. rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004 pasal 7

BAB I PENDAHULUAN. daya bagi kesehjateraan manusia yakni pembangunan tersebut. Adapun tujuan nasional

BAB I PENDAHULUAN. perbankan ini meningkatkan lembaga bank itu sendiri serta peraturanperaturan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pendorong utama perekonomian dunia pada abad ke-21, dan menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. agar sebuah perusahaan tersebut mampu bersaing di era globalisasi. Ardana, dkk

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan pelarian nasabah oleh masyarakat telah jauh berkurang jika

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam pergerakan perekonomian nasional. UMKM memiliki kontribusi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. arus dana dalam suatu perekonomian. Jika sebuah bank mengalami permasalahan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan Indonesia merupakan salah satu sektor yang menunjang

BAB I PENDAHULUAN. Bank. Kegiatan utama dari perbankan adalah menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. pada lingkungan ini, perusahaan harus menciptakan value bagi konsumen melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan pemberi layanan perbankan bagi masyarakat. Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang ada di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. mendominasi kegiatan perekonomian Indonesia. Kegiatan sektor perbankan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan dimana untuk mencapai tujuan tersebut perlu memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. bank sebagai tambahan dana untuk modal usaha dengan pinjaman dana tersebut, maka

BAB I PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan strategis sangat bergantung pada hasil analisis yang

BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. turunnya daya beli masyarakat tetapi juga karena tingginya inflasi.

ANALISIS KUALITAS LAYANAN ATM TERHADAP KEPUASAN NASABAH

BAB I PENDAHULUAN. internet kita bisa melakukan bisnis secara online, mencari berbagai informasi

BAB I PENDAHULUAN. adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran. Sektor ini memegang peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang nomor 10 tahun 1998 pengertian bank umum

KEMAMPUAN RASIO CAMEL DALAM MEMPREDIKSI PENGHIMPUNAN DANA MASYARAKAT : INFLASI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

BAB 1 PENDAHULUAN. ada dalam menghadapi persaingan antar perusahaan sejenis dalam memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang melanda beberapa Negara di Asia pada tahun menuntut

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi saat ini, kehidupan perekonomian perusahaan dihadapkan pada suatu persaingan yang semakin ketat baik secara domestik maupun internasional. Dalam keadaan ini perusahaan harus selalu berusaha meningkatkan kinerjanya agar tetap berada pada posisi yang kompetitif. Perusahaan dituntut untuk selalu megadakan inovasi agar mampu bertahan. Perubahan yang sangat cepat pada lingkungan bisnis dalam menghadapi globalisasi mengharuskan perusahaan untuk menghadapi segala hambatan dan tantangannya. Terlebih keadaan perekonomian negara kita yang belum stabil serta keadaan keamanan dan politik yang belum sepenuhnya pulih. Hal ini tidak hanya merupakan hambatan bagi perusahaan di berbagai sektor industri dalam menjalankan usahanya, tetapi juga menjadi tantangan untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Dalam menghadapi dunia usaha dengan persaingan global yang sangat kompetitif, lingkungan bisnis telah berubah total dengan ketidakpastian (uncertainty) yang semakin tinggi. Ketidakpastian merupakan rasa ketidakmampuan individu untuk memprediksi sesuatu secara tepat dan persepsi ketidakpastian lingkungan didefinisi sebagai persepsi individual atas ketidakpastian yang berasal dari lingkungan organisasi (Aida, 2001). Seseorang mengalami ketidakpastian karena dia merasa tidak mampu membedakan antara data yang relevan dengan data yang tidak relevan.

Banyak kesulitan-kesulitan yang diakibatkan oleh ketidakpastian lingkungan yang dirasakan berpengaruh terhadap perencanaan dan pengendalian. Lingkungan perusahaan dapat berbentuk lingkungan khusus dan lingkungan umum (Sumadiyah dan Sri, 2004). Sumadiyah dan Sri (2004) menjelaskan lingkungan umum mencakup kondisi yang mungkin mempunyai dampak terhadap organisasi, namun relevansinya tidak begitu jelas. Lingkungan khusus adalah bagian dari lingkungan yang secara langsung memiliki relevansi terhadap kehidupan organisasi dalam mencapai tujuannya. Lingkungan khusus merupakan sesuatu yang khas bagi setiap organisasi yang dapat berubah sesuai dengan kondisinya. Industri pariwisata di abad ini dipandang sebagai faktor penting dalam pembangunan suatu negara terutama negara-negara yang sedang berkembang, oleh karena mobilitas penduduk dunia mempunyai tendensi yang terus meningkat akibat dari kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh negara-negara maju sebagai sumber wisata. Kepariwisataan merupakan kegiatan pemakaian jasa yang bermacam-macam. Kadang-kadang dapat dikatakan bahwa kepariwisataan itu adalah suatu kumpulan dari beranekaragam pemakaian jasa yang memiliki mata rantai yang sangat panjang. Kegiatan pariwisata meliputi seluruh aktivitas yang dimulai dari proses pemesanan yang dilakukan oleh wisatawan di negara asal, perjalanan dari negara asal ke negara tujuan, pelayanan selama perjalanan, selama di hotel, perjalanan dan pelayanan dari hotel ke obyek wisata, pelayanan di obyek wisata, penyajian atraksi wisata, penyiapan cinderamata, hingga wisatawan kembali ke negara asalnya (Pemayun, 2005). Luasnya cakupan industri pariwisata

tersebut menimbulkan dampak langsung dan tidak langsung terhadap ekonomi, kesempatan kerja dan dampak sosial di negara tujuan. Pariwisata merupakan suatu yang kompleks dimana menyangkut seluruh pelayanan yang diterima oleh wisatawan semenjak meninggalkan daerah asalnya sampai kembali ke tempat tinggalnya. Usaha memberikan pelayanan dibidang pariwisata secara garis besarnya dapat dibagi dalam tiga komponen industri pariwisata yaitu sarana transportasi, akomodasi dan jasa penunjang lainnya (Pemayun, 2005). Kondisi perbankan Indonesia telah mengalami pasang surut. Saat ini perbankan sedang dalam proses pemulihan, dan untuk menciptakan fundamental perbankan yang kokoh maka Bank Indonesia sedang meningkatkan pertumbuhan kredit oleh perbankan dengan tidak mengesampingkan prinsip kehati-hatian, serta mengurangi resiko yang dihadapi dengan pengendalian intern yang baik (Sri Rukmiyati, 2006). Karakteristik dari industri perbankan berbeda dengan industri lainnya. Bank Indonesia menggunakan laporan keuangan sebagai dasar dalam penentuan status suatu bank dan untuk mengetahui apakah bank tersebut bank yang sehat atau tidak (Nasution dan Doddy, 2007). Perbankan berperan aktif dalam perkembangan perekonomian Indonesia. Sektor perbankan memiliki fungsi sebagai lembaga intermediasi bagi sektorsektor industri yang terlibat dalam suatu perekonomian, yaitu mengalihkan dana dari pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dan menyalurkan kembali kepada pihak yang kekurangan dana untuk kemudian digunakan membeli barang atau jasa disamping untuk investasi sehingga ekonomi dapat tumbuh dan meningkatkan

standar kehidupan masyarakat (Diah, 2006). Sebagai salah satu jenis usaha yang bergerak dibidang jasa dan memiliki peran penting terhadap perekonomian maka sektor perbankan dituntut untuk mampu menyediakan jasa-jasa keuangan secara optimal. Persoalan mendasar bagi manajemen bank adalah kepercayaan masyarakat untuk melakukan kegiatan perbankan pada bank itu sendiri. Sehubungan dengan persaingan bank yang makin ketat, maka setiap bank akan berusaha meningkatkan pelayanan kepada nasabah adalah faktor utama yang mendukung perkembangan bank itu sendiri. Pelayanan perbankan tidak dapat dipisahkan dari aspek operasional, aspek pemasaran maupun aspek kredit, kesemuanya seiring sejalan dalam kegiatan tersebut. Industri pariwisata dipilih dalam penelitian ini karena Bali merupakan daerah pariwisata sehingga kita tidak mungkin bisa lepas dari industri pariwisata yang paling dekat dengan kehidupan kita. Selain itu, pendapatan daerah Bali sebagian besar pendapatannya berasal dari sektor pariwisata. Banyak usaha yang dilakukan oleh manajer untuk menarik perhatian wisatawan, sehingga wisatawan mau berkunjung. Namun, manajer tidak dapat memprediksi apakah wisatawan dapat menerima perkembangan industri pariwisata atau tidak. Pemilihan industri perbankan karena dalam menjalankan kegiatan, industri apapun tidak akan bisa lepas dari perbankan. Perbankan memiliki pengaruh dalam menjalankan usaha. Perkembangan ekonomi suatu negara, mempengaruhi kemajuan perbankan. Dampak krisis moneter yang melanda Indonesia mengakibatkan bank-bank mengalami permasalahan. Untuk mengembalikan

keadaan bank, manajer melakukan usaha-usaha perbaikan. Dalam usaha pengembalian tersebut manajer tidak dapat memprediksikan keberhasilan atau kegagalan usaha tersebut. Pada bank sehat, manajer juga tidak dapat memprediksi apakah nasabah akan memilih bank yang dikelolanya atau tidak. Ketidakpastian lingkungan digunakan sebagai variabel dalam penelitian ini karena ketidakpastian lingkungan dapat memberikan gambaran keadaan suatu industri. Adanya gambaran mengenai keadaan suatu industri, kedepannya dapat membantu masyarakat dalam menentukan pilihan dalam menjalankan usaha, apakah usaha dalam industri pariwisata atau industri perbankan yang lebih sesuai bagi dirinya. Seseorang akan menilai semua itu dari risiko-risiko yang akan ditimbulkan, yang dapat dilihat dari ketidakpastian lingkungan yang terjadi. Penelitian ini membandingkan industri pariwisata dan industri perbankan karena ketidakpastian lingkungan pada industri pariwisata berasal dari sumber yang berbeda dengan ketidakpastian lingkungan yang terjadi pada industri perbankan. Pada industri pariwisata, ketidakpastian lingkungan dapat dilihat dari kunjungan wisatawan pada daerah tujuan wisata, daya beli, perilaku konsumen apakah dapat menerima atau menolak produk yang ditawarkan. Sedangkan pada industri perbankan dapat dilihat dari jumlah nasabah, kepercayaan nasabah, kemungkinan laba atau rugi serta faktor ekonomi lainnya. Manajemen seringkali menghadapi ketidakpastian lingkungan terutama yang berasal dari luar perusahaan. Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, manajemen berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat dengan meningkatkan kinerja perusahaan.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi pokok permasalahan pada penelitian ini adalah apakah ada perbedaan ketidakpastian lingkungan pada industri pariwisata dan industri perbankan? 1.2 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.2.1 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan ketidakpastian lingkungan pada industri pariwisata dan industri perbankan 1.2.2 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kegunaan teoritis maupun kegunaan praktis, yaitu sebagai berikut. 1) Kegunaan Teoretis Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan wawasan serta dapat memberikan bukti empiris mengenai teori yang membandingkan ketidakpastian lingkungan pada industri pariwisata dengan industri perbankan. 2) Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat mendukung penelitian-penelitian yang terdahulu yang berkaitan dengan perbandingan ketidakpastian lingkungan pada industri pariwisata dengan industri perbankan. Dengan mengetahui perbedaan ketidakpastian lingkungan ini, diharapakan dapat

memberikan gambaran kepada masyarakat apa saja ketidakpastian lingkungan dari industri pariwisata dan industri perbankan sehingga kedepannya mereka dapat menentukan pilihan dalam menjalankan usaha, pada industri mana yang lebih baik yang dapat dilihat dari risikorisiko yang ditimbulkan. 1.3 Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini terdiri atas beberapa bab dan subbab yang tersusun sebagai berikut. Bab I Pendahuluan Merupakan bab yang menguraikan tentang latar belakang masalah, pokok permasalahan, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan. Bab II Kajian Pustaka dan Rumusan Hipotesis Kajian pustaka merupakan bab yang mengemukakan dasar-dasar teori yang mendukung pembahasan, yang meliputi pengertian industri pariwisata, pengertian pariwisata, pengertian wisatawan, motivasi pariwisata, pengertian bank, risiko usaha bank, jenis bank, ketidakpastian lingkungan. Pada bab ini dicantumkan juga hasil penelitian sebelumnya dan rumusan hipotesis. Bab III Metode Penelitian Dalam bab ini diuraikan tentang lokasi penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data,

metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, serta teknik analisis data Bab IV Pembahasan hasil penelitian Dalam bab ini diuraikan pembahasan hasil penelitian yang meliputi deskripsi responden, karakteristik responden, nonresponse bias, deskripsi variabel, dan pembahasan hasil penelitian. Bab V Simpulan dan saran Dalam bab ini diuraikan simpulan dari keseluruhan hasil penelitian dan juga saran-saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh.