RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BENGKUANG (Pachyrhizus erosus (L.) URBAN) TERHADAP WAKTU PEMANGKASAN DAN JARAK TANAM

dokumen-dokumen yang mirip
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI ( Brassica juncea L ) TERHADAP PEMBERIAN URINE KELINCI DAN PUPUK GUANO

Jurnal Online Agroekoteknologi. ISSN No Vol.3, No.3 : , Juni 2015

Pengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari

BAHAN METODE PENELITIAN

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG SABRANG (Eleutherine americana Merr) TERHADAP PEMBELAHAN UMBI DAN PERBANDINGAN MEDIA TANAM ABSTRACT

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.))

Respon Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Ubi(Ipomoea batatas L.) jalar Terhadap Pemberian Paclobutrazol

PENGARUH KERAPATAN TANAMAN DAN KOMBINASI PUPUK NITROGEN ANORGANIK DAN NITROGEN KOMPOS TERHADAP PRODUKSI GANDUM. Yosefina Mangera 1) ABSTRACK

Respons Pertumbuhan dan Hasil Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) Terhadap Jarak Tanam dan Waktu Penyiangan Gulma

PENGARUH PENGAPLIKASIAN ZEOLIT DAN PUPUK UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata Sturt.)

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DENGAN PEMBELAHAN UMBI BIBIT PADA BEBERAPA JARAK TANAM

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK PHOSPAT DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BENGKUANG (Pachyrhizus erosus (L.) Urban.

PENGARUH INTERVAL PENYIRAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL EMPAT KULTIVAR JAGUNG (Zea mays L.)

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA PEMBERIAN HIDROGEL DAN FREKUENSI PENYIRAMAN DENGAN SISTEM VERTIKULTUR SKRIPSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK PHOSPAT DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BENGKUANG (Pachyrhizus erosus (L.) Urban.)

KAJIAN PENANAMAN KEDELAI DI BAWAH KELAPA SAWIT UMUR EMPAT TAHUN DI PTPN III KEBUN RAMBUTAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L. Var. TUKTUK) ASAL BIJI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK KALIUM DAN JARAK TANAM

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS UBI JALAR (Ipomoea batatas L. Lam) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS JERAMI PADI SKRIPSI OLEH:

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Sawi (Brassica juncea L.) pada Pemberian Pupuk Cair

Respons Pemberian Pupuk Hayati pada Beberapa Jarak Tanam Pertumbuhan dan Produksi Kailan (Brassica oleraceae var. acephala)

UJI EFEKTIVITAS PEMBERIAN PACLOBUTRAZOL TERHADAP KESEIMBANGAN PERTUMBUHAN TIGA VARIETAS KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)

EFEKTIFITAS JARAK TANAM DAN JUMLAH BENIH PER LUBANG TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI GOGO

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK DAUN GROW MORE DAN WAKTU PEMANGKASAN

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

MAKALAH SEMINAR HASIL APLIKASI BRIKET AZOLLA-ARANG SEKAM GUNA MENINGKATKAN EFISIENSI PEMUPUKAN TANAMAN CAISIM DI TANAH PASIR PANTAI SAMAS BANTUL

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

JurnalAgroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.6.No.1, Januari 2018 (3): 14-19

Pengaruh Lama Penyimpanan dan Diameter Stum Mata Tidur terhadap Pertumbuhan Bibit Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.)

PENGARUH CAMPURAN MEDIA TUMBUH DAN DOSIS PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN KAKAO (Theobroma cacao L.) DI PEMBIBITAN

Respons Pertumbuhan Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Aplikasi Mulsa dan Perbedaan Jarak Tanam

Gusti Handayani, Jonatan Ginting, Haryati Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, USU, Medan Corresponding author:

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian Tanjung Selamat, Kecamatan Tuntungan, Kabupaten Deli Serdang

PENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH JENIS DAN DOSIS PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KROKOT LANDA (Talinum triangulare Willd.)

PENGARUH JARAK TANAM TERHADAP HASIL PADI VARIETAS UNGGUL

PENGARUH DOSIS DAN LAMA PEMBENAMAN PUPUK HIJAU OROK-OROK (Crotalaria juncea L.) PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar

Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Terhadap Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair dan Aplikasi Pupuk NPK

Pertumbuhan dan Produktivitas Jagung Manis pada Beberapa Sistem Tanam

RESPONS PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG SABRANG (Eleutherine americana Merr.) PADA BEBERAPA JARAK TANAM DAN BERBAGAI TINGKAT PEMOTONGAN UMBI BIBIT

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair Urin Kambing Pada Beberapa Jarak Tanam

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN

THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)

Pengaruh BAP ( 6-Benzylaminopurine ) dan Pupuk Nitrogen terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG ( Zea mays L. ) PADA BERBAGAI TINGKAT PEMBERIAN AIR SKRIPSI

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Terhadap Pemberian Pupuk Bokashi dan Frekuensi Pembumbunan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman. antara pengaruh pemangkasan dan pemberian ZPT paklobutrazol. Pada perlakuan

Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat

Hasil dari tabel sidik ragam parameter tinggi tanaman menunjukkan beda. nyata berdasarkan DMRT pada taraf 5 % (lampiran 8) Hasil rerata tinggi tanaman

RESPON TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS SAMPAH KOTA

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK PELANGI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERUNG (Solanum Melongena L)

RESPONS PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN (CUCUMIS SATIVUS L.) AKIBAT PERLAKUAN VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT DEKAMON

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine Max L. (MERILL)) DENGAN PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH JARAK TANAM DAN FREKUENSI PENYIANGAN GULMA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum)

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SEMANGKA (Citrullus vulgaris Schard.) TERHADAP KONSENTRASI PACLOBUTRAZOL DAN DOSIS PUPUK NPK

Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Pada Dosis Pupuk Kalium dan Frekwensi Pembumbunan

KAJIAN PRODUKSI UBI DAN ACI TANAMAN UBIKAYU (Manihot esculenta CRANTZ) AKIBAT PEMANGKASAN TAJUK

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.1, Januari 2017 (22):

PENGARUH PUPUK HIJAU Calopogonium mucunoides DAN FOSFOR TERHADAP SIFAT AGRONOMIS DAN KOMPONEN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

PERANAN JUMLAH BIJI/POLONG PADA POTENSI HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) F6 PERSILANGAN VARIETAS ARGOMULYO DENGAN BRAWIJAYA

Pengaruh Jenis Media Tanam Dan Konsentrasi Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Awal Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill) Pada Sistem Hidroponik

BERBAGAI DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN BERBAGAI JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG HIJAU

APPLICATION OF MANURE AND Crotalaria juncea L. TO REDUCE ANORGANIC FERTILIZER ON MAIZE (Zea mays L.)

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian UMY dan

PERIODE KRITIS PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) SKRIPSI OLEH : WILTER JANUARDI PADANG

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM PADA TEKNIK BUD CHIP TIGA VARIETAS TEBU (Saccharum officinarum L.)

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

RESPONS TANAMAN TOMAT TERHADAP PEMBERIAN PUPUK BOKASHI DAN PENGATURAN JARAK TANAM

The Growth and Production of Hybrid Corn at Various Manure Cow Mixture and N, P, K, Mg

APLIKASI BRIKET CAMPURAN ARANG SERBUK GERGAJI DAN TEPUNG DARAH SAPI PADA BUDIDAYA JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) DI TANAH PASIR PANTAI

UPAYA PENINGKATAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) DENGAN PEMUPUKAN BOKASHI DAN Crotalaria juncea L.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

APLIKASI PUPUK N,P,K DAN MINERAL ZEOLIT PADA MEDIUM TUMBUH TANAMAN ROSELLA (Hibisccus sabdariffa, L) By Oki Riandi, Armaini and Edison Anom

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif. menunjukan hasil pertumbuhan pada fase vegetatif. Berdasarkan hasil sidik ragam

MODIFIKASI LINGKUNGAN MIKRO MELALUI PEMANFAATAN MULSA DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (GLYCINE MAX.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Timur Kabupaten Semarang dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian

EFEK KOMBINASI DOSIS PUPUK N P K DAN CARA PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS. Jumini, Nurhayati, dan Murzani

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Semangka (Citrullus vulgaris Schard.) terhadap Pemberian Giberelin dan Pupuk TSP

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tajuk. bertambahnya tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar tajuk, berat kering tajuk

Vol 3 No 1. Januari - Maret 2014 ISSN :

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSIUBI JALAR (Ipomoea batatas L.) TERHADAP TINGGI BEDENGAN DAN DOSIS PUPUK KANDANG AYAM SKRIPSI OLEH :

Pengaruh Jarak Tanam dan Ukuran Umbi Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang Varietas Granola untuk Bibit

ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN DAN HASIL UBI JALAR (Ipomoea batatas (L.) Lam.) PENDAHULUAN

Pertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) berdasarkan Waktu Penyiangan dan Jarak Tanam yang Berbeda ABSTRAK

Transkripsi:

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BENGKUANG (Pachyrhizus erosus (L.) URBAN) TERHADAP WAKTU PEMANGKASAN DAN JARAK TANAM Response in Growth and Yield of Yam (Pachyrhizuserosus (L.) URBAN) To Pruning Time and Spacing Area. Ferdinandus DM. Panggabean 1*, Lisa Mawarni 2, T. Chairun Nissa 2 1 Alumnus Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian USU, Medan 20155 2 Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian USU, Medan 20155 *Corresponding author : Ferdinand.fe1922@gmail.com ABSTRACT The objective of this research was to determine the right pruning times and spacing for the growth and production of yam (Pachyrhizus erosus (L.) Urban). This research used factorial randomized block designed with 2 factors and 3 replications. The first factor was pruning time (P),namely without pruning (PA), pruning 7 weeks after planting (PB) and pruning 8 weeks after planting (PC) The second factor was spacing (J) which consisted of 20 x 10 cm (J1), 20 x 15 cm (J2),20 x 20 cm (J3), and 20 x 25 cm (J4). The results showed that pruning significantly increased length of plant and number of branches. The treatment of spacing area influenced plant height. Interaction of pruning times and spacing increased plant height and number of branches. Key words : Yam, Pruning times, Spacing plants. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan waktu pemangkasan yang tepat dan jarak tanam yang sesuai bagi pertumbuhan dan produksi bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.) Urban). Penelitian ini menggunakan RAK faktorial dengan 2 faktor perlakuan dan 3 ulangan. Faktor perlakuan pertama adalah waktu pemangkasan (P) yang terdiri dari tanpa pemangkasan (PA), pemangkasan 7 MST (PB), dan pemangkasan 8 MST (PC). Faktor perlakuan kedua adalah jarak tanam (J) yang terdiri dari 20 x 10 cm (J1), 20 x 15 cm (J2), 20 x 20 cm (J3) dan 20 x 25 cm (J4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu pemangkasan berpengaruh nyata meningkatkan panjang tanaman dan jumlah cabang. Perlakuan jarak tanam berpengaruh meningkatkan tinggi tanaman. Interaksi dari waktu pemangkasan dan jarak tanam berpengaruh meningkatkan tinggi tanaman dan jumlah cabang. Kata kunci: Bengkuang, Waktu Pemangkasan, Jarak Tanam 702

PENDAHULUAN Tanaman bengkuang (Pachyrrhizus dan 0,21 ton 0,77 ton protein. Fakta ini mengindikasikan bahwa bengkuang erosus) dikenal baik oleh masyarakat kita. sebenarnya merupakan sumber pati dan Umbi tanaman bengkuang biasa dimanfaatkan protein yang cukup potensial, oleh karena itu, sebagai buah atau bagian dari beberapa jenis industri tepung kaya protein berbasis masakan seperti rujak, asinan atau dimakan segar. Umbi bengkuang mengandung agen pemutih (whitening agent) yang dapat bengkuang sangat memungkinkan untuk dikembangkan. Salah satu daerah yang potensial memutihkan dan menghilangkan tanda hitam penghasil bengkuang di Sumatera Utara dan pigmentasi di kulit. Bengkuang mengandung vitamin C dan senyawa fenol yang dapat berfungsi sebagai sumber antioksidan bagi tubuh (Assaori, 2010). adalah Kota Binjai. Pada tahun 2005 dari daerah ini dihasilkan umbi bengkuang sebanyak 7-7,5 ton/ha, areal tanam 130 ha dengan produksi 192 kuintal/ha dengan total Hasil analisis de Melo dkk (1994) menyatakan bahwa 100 g umbi segar pada produksi 2765 ton 2011). (Dinas Pertanian Binjai, bengkuang (Pachyrhizus erosus) memiliki kandungan air sebesar 78% 94%, 2,1 g 10,7 g pati, 1 g 2,2 g protein, 0,1 g 0,8 g lemak, 14 g 21 g vitamin C, dan 22 kalori 58 kalori energi (Sorensen, 1998). Berdasarkan asumsi rata-rata hasil 35 ton/ha, Namun, kendala yang banyak dihadapi oleh para petani bengkuang adalah benih bengkuang tidak dapat disimpan dalam waktu yang lama dan kebanyakan petani memakai biji yang berasal dari pertanaman sebelumnya. Selain itu, pada umumnya bobot kering berkisar 6% 22% per 100 g bengkuang dibudidayakan di tanah ubi segar, kandungan pati 50% bahan kering dan protein 10%, kandungan pati dan protein yang dihasilkan oleh bengkuang per hektarnya mencapai 1,05 ton 3,85 ton pati pekarangan dan tegalan. Tanaman bengkuang yang ditanam petani dibudidayakan secara kurang intensif, hanya sebagai tanaman sampingan atau tanaman sela sehingga 703

produksinya semakin rendah. Padahal dengan cara pembudidayaan yang lebih intensif akan asimilat ke sink storage (umbi) (Kurniawan dan Nusifera, 2009). dapat menghasilkan produksi dan nilai Berdasarkan uraian diatas maka ekonomis yang lebih tinggi. usaha yang dapat di lakukan adalah pemangkasan dan pengaturan jarak tanam pada bengkuang (Dinas Pertanian Binjai, 2011). Pemangkasan dilakukan untuk mengendalikan pertumbuhan. Dengan pemangkasan diharapkan arsitektur daun menjadi kompak dan jarak sumber (source) ke penyimpanan (sink) menjadi lebih pendek penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh waktu pemangkasan dan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bengkuang. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan waktu pemangkasan yang tepat dan jarak tanam yang sesuai bagi pertumbuhan dan produksi bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.) Urban). sehingga fotosintesis lebih efektif dan translokasi lebih cepat dan lancar (Ali, 1996). Selain itu pemangkasan dapat memperbaiki kuantitas hasil (Zulkarnain, 2010). Sink reproduktif merupakan sink yang memiliki sink strength yang paling kuat dibandingkan sink lainnya. Pada fase vegetatif, terjadi akumulasi pati pada bagian akar yang akhirnya akan membentuk umbi. setelah tanaman memasuki fase reproduktif, asimilat akan ditarik ke sink reproduktif. oleh karena itu, pemangkasan sink reproduktif akan diasumsikan akan mengalihkan distribusi BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilakukan di Lahan Pertanian Unit Percobaan Tanaman, Tanjung Selamat, Medan pada ketinggian + 25 m dpl. Penelitian ini dimulai pada bulan Juni 2012 sampai dengan September 2012. Bahan yang dilaksanakan dalam penelitian ini yaitu benih bengkuang sebagai objek pengamatan, pasir, topsoil dan kompos sebagai media tanam perlakuan. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman dilakukan pemupukan dengan Urea dan KCL. Pengendalian hama dan penyakit tanaman 704

menggunakan insektisida Decis 2,5 EC dan fungisida Dithane M-45. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul sebagai alat untuk mengolah lahan, gunting untuk memangkas ujung cabang dan bunga, gembor berfungsi sebagai alat untuk menyiram tanaman, meteran untuk mengukur tinggi tanaman, timbangan analitik untuk menimbang bobot umbi, alat tulis untuk mencatat data. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) factorial dengan dua faktor perlakuan, yaitu : faktor 1 : Waktu Pemangkasan (P) yang terdiri atas : P A (Tanpa pemangkasan), P B (7 Minggu Setelah Tanam), P C (8 Minggu Setelah Tanam) dan Faktor II : Jarak Tanam yang terdiri atas: J 1 (20 x 10 cm), J 2 (20 x 15 cm), J 3 (20 x 20 cm), J 4 (20 x 25 cm). Kajian ini menggunakan 3 ulangan dalam 36 plot penelitian dengan ukuran plot 80 x 120 cm. Data hasil penelitian yang berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji beda rataan berdasarkan Uji Beda Jujur (BNJ) pada taraf 5%. HASIL DAN PEMBAHASAN Panjang Tanaman Berdasarkan hasil analisis sidik ragam terlihat bahwa perlakuan waktu pemangkasan hanya berpengaruh nyata terhadap panjang tanaman pada 7 MST, sedangkan interaksi berpengaruh nyata pada 3 MST, 5 MST, 6 MST, 7MST dan 8 MST. Rataan panjang tanaman dan hasil uji beda rataan lanjutan DMRT (Duncan Multiple Range Test) pada perlakuan waktu pemangkasan dan jarak tanam pada umur 2 sampai 8 MST disajikan pada Tabel 1. Dari Tabel 1. terlihat bahwa pada umur 6 MST, panjang tanaman terendah adalah 25,49 cm pada perlakuan P B J 1 yang berbeda nyata dengan perlakuan P B J 3, P B J 4, P C J 2 dan P C J 3, dan tidak berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Panjang tanaman tertinggi adalah 29,02 cm pada perlakuan, P B J 3. Pada umur 7 MST, panjang tanaman terendah adalah 25,47 cm pada perlakuan P B J 1 yang berbeda nyata dengan semua perlakuan kecuali P B J 1,, P B J 2, P C J 3, PcJ 4 tidak berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Panjang tanaman tertinggi adalah 30,38 cm pada 705

perlakuan P A J 2. Tabel 1 dapat juga kita lihat bahwa pada umur 8 MST, panjang tanaman terendah adalah 27,67 cm pada perlakuan P B J 1 dengan perlakuan lainnya. Panjang tanaman tertinggi adalah 33,81 cm pada perlakuan P B J 4. yang berbeda nyata dengan semua perlakuan kecuali P B J 1,, P C J 3 tidak berbeda nyata Tabel 1. Nilai Rataan Panjang Tanaman (cm) pada Perlakuan Waktu Pemangkasan (P) dan Jarak Tanam (J) Umur Pemangkasan Jarak Tanam Rataan Tanaman J1:20x10 J2:20x15 J3:20x20 J4:20x25 Tanpa Pemangkasan (PA) 4.03 3.71 3.58 3.93 3.81 2 MST Pemangkasan 7 MST(PB) 3.47 3.63 3.64 3.18 3.48 Pemangkasan 8 MST (PC) 3.43 3.76 3.67 3.37 3.56 Rataan 3.64 3.7 3.63 3.49 Tanpa Pemangkasan (PA) 16.06e 11.73a 13.05ab 14.65bcde 13.87 3 MST Pemangkasan 7 MST(PB) 13.68bcd 13.56abc 15.43cde 14.53bcde 14.3 Pemangkasan 8 MST (PC) 14.22bcde 14.13bcde 15.81de 15.52cde 14.9 Rataan 14.65 13.14 14.76 14.87 Tanpa Pemangkasan (PA) 20.76 19.07 17.69 20.13 19.41 4 MST Pemangkasan 7 MST(PB) 19.67 20.74 20.31 20.35 20.27 Pemangkasan 8 MST (PC) 19.86 20.27 21.59 20.75 20.62 Rataan 20.1 20.03 19.86 20.41 Tanpa Pemangkasan (PA) 23.73cd 21.53a 21.77ab 21.83ab 22.22 5 MST Pemangkasan 7 MST(PB) 21.71ab 23.47bcd 24.57d 24.57d 23.23 Pemangkasan 8 MST (PC) 21.94abc 22.02abc 24.59d 22.87abcd 22.86 Rataan 22.46 22.34 23.65 22.62 Tanpa Pemangkasan (PA) 26.67abcd 26.89abcd 26.50abcd 25.77ab 26.46 6 MST Pemangkasan 7 MST(PB) 25.49a 25.99abc 29.02d 28.53cd 27.26 Pemangkasan 8 MST (PC) 27.04 abcd 29.02d 27.42bcd 26.29abc 27.44 Rataan 26.4 27.3 27.65 26.86 Tanpa Pemangkasan (PA) 30.23c 30.38c 29.76c 29.51c 29.97a 7 MST Pemangkasan 7 MST(PB) 25.47a 26.34ab 28.52 bc 28.31bc 27.16a Pemangkasan 8 MST (PC) 29.49c 29.16c 26.31ab 26.24ab 27.80b Rataan 28.4 28.63 28.2 28.02 Tanpa Pemangkasan (PA) 31.89def 31.92ef 31.65de 31.22cde 31.67 8 MST Pemangkasan 7 MST(PB) 27.67a 29.87bcd 32.53ef 33.81f 30.97 Pemangkasan 8 MST (PC) 32.31ef 31.66de 29.17ab 29.57bc 30.68 Rataan 30.62 31.15 31.12 31.53 Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada faktor tunggal maupun kombinasinya tidak berbeda nyata pada taraf 5% menurut uji beda rataan DMRT (Duncan Multiple RangeTest. 706

Pada tabel diatas ditunjukkan bahwa pengaruh pemangkasan dan jarak tanam pada masing-masing perlakuan terhadap panjang tanaman secara umum mempengaruhi peningkatan pertumbuhan panjang tanaman tersebut sampai 8 MST. Perlakuan waktu pemangkasan hanya berpengaruh nyata terhadap panjang tanaman pada 7 MST, sedangkan interaksi berpengaruh nyata pada 3 MST sampai 8 MST (Tabel 1). Pengaruh mengoptimalisasi bagian tumbuhan yang penting baik untuk pertumbuhan maupun produksi terutama dalam meningkatkan fotosintat sedangkan jarak tanam itu sendiri mempunyai yang sangat penting di dalam mengoptimalkan penyerapan unsur hara bagi tanaman. Daun yang berfungsi dalam fotosíntesis berjalan dengan baik sehingga pertumbuhan panjang tanamaan secara umum meningkat pula. Sesuai dengan pernyataan yang nyata terlihat pada pada interaksi Gardner (1991), menyatakan fungsi utama pemangkasan dan jarak tanam menunjukan bahwa pemangkasan dengan jarak tanam mempunyai respon yang cukup baik terhadap pertumbuhan panjang tanaman. Pemangkasan merupakan tindakan untuk mengurangi organ bagian tumbuhan yang tidak begitu penting daun ialah menghasilkan asimilat yang melalui proses fotosintesis dan semua daun aktif melakukan fotosintesis dan memproduksi asimilat yang akan dimanfaatkan oleh tanaman untuk pertumbuhan dan produksi tanaman. dengan tujuan meningkatkan dan Jumlah Cabang (cm) Tabel 2. Nilai Rataan Jumlah Cabang Tanaman pada perlakuan Waktu Pemangkasan (P) dan Jarak Tanam (J) Umur Pemangkasan Jarak Tanam Rataan Tanaman J1:20x10 J2:20x15 J3:20x20 J4:20x25 Tanpa Pemangkasan (PA) 3.00 2.73 2.67 2.73 2.78 3 MST Pemangkasan 7 MST(PB) 2.93 2.53 3.13 2.93 2.82 Pemangkasan 8 MST (PC) 3.83 2.40 2.40 2.93 2.89 Rataan 3.26 2.56 2.73 2.78 Tanpa Pemangkasan (PA) 3.13 2.73 2.87 2.80 2.97 4 MST Pemangkasan 7 MST(PB) 2.93 3.07 3.20 2.93 2.83 Pemangkasan 8 MST (PC) 2.80 3.17 3.07 2.67 3.00 Rataan 2.98a 2.93a 2.87a 2.96a 707

Tanpa Pemangkasan (PA) 3.07 3.00 2.80 3.00 2.97 5 MST Pemangkasan 7 MST(PB) 2.87 3.13 3.40 2.93 3.08 Pemangkasan 8 MST (PC) 2.67 3.07 2.93 2.40 2.77 Rataan 2.87 3.07 3.04 2.78 Tanpa Pemangkasan (PA) 3.47 3.87 4.53 2.73 3.65 6 MST Pemangkasan 7 MST(PB) 2.80 2.67 3.43 3.53 3.11 Pemangkasan 8 MST (PC) 3.33 3.60 3.53 3.27 3.43 Rataan 3.20 3.38 3.83 3.18 Tanpa Pemangkasan (PA) 4.67c 3.67ab 3.73abc 3.53ab 3.90b 7 MST Pemangkasan 7 MST(PB) 3.47ab 3.07a 4.02bc 3.73abc 3.57ab Pemangkasan 8 MST (PC) 3.47ab 3.07a 3.07a 3.13a 3.18a Rataan 3.87 3.27 3.61 3.47 Tanpa Pemangkasan (PA) 6.47 5.93 6.27 6.13 6.20 8 MST Pemangkasan 7 MST(PB) 6.27 5.87 6.53 5.20 5.97 Pemangkasan 8 MST (PC) 5.47 5.53 5.80 6.27 5.77 Rataan 6.07 5.78 6.20 5.87 Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada perlakuan faktor tunggal dan kombinasinya tidak berbeda nyata pada taraf 5% menurut uji beda rataan DMRT (Duncan Multiple Range Test). Dari Tabel 2 dapat juga kita lihat bahwa pemangkasan yang dikombinasikan dengan jarak tanam secara garis besar belum memperlihatkan penambahan jumlah cabang. Ini menunjukan bahwa perlakuan justru mempengaruhi secara nyata dalam menekan pertumbuhan jumlah cabang tanaman, pada umur 5 sampai 8 MST. Perlakuan waktu pemangkasan terhadap jumlah cabang berpengaruh nyata pada 7 MST, sedangkan jarak tanam dan interaksi berpengaruh nyata pada 4 MST dan 7 MST dimana pada umur 7 MST, jumlah cabang terendah adalah 3,07 pada perlakuan P B J 2, P C J 2, P C J 3 sedangkan jumlah cabang tertinggi adalah 4,67 pada perlakuan P A J 1 (Tabel 2). Sampai pada 7 MST pemangkasan menyisakan tajuk tanaman yang lebih optimal sehingga intersepsi cahaya dan ketersediaan CO 2 dalam tajuk tanaman lebih banyak diterima tanaman, serta suhu dalam tajuk yang lebih rendah mampu mempengaruhi pembentukan jumlah cabang tanaman. Sesuai dengan pernyataan Dachlan, dkk. (2006) dari hasil penelitiannya yang mengemukakan bahwa ketersediaan cahaya dan CO 2 yang cukup serta faktorfaktor lainnya yang mendukung akan meningkatkan laju fotosintesis yang pada akhirnya meningkatkan ketersediaan fotosintat yang sangat dibutuhkan salah satunya dalam pembentukan cabang simpodial/generatif. 708

Perlakuan interaksi antara pemangkasan dan jarak tanam terhadap jumlah cabang pada 7 MST pada tabel 2 juga memperlihatkan pengaruh secara nyata. Hal ini disebabkan lamanya waktu pemangkasan akan mempengaruhi jumlah kanopi pada tanaman, yang menyebabkan dengan semakin berkurangnya kanopi penerimaan cahaya jumlah cabang tanaman. Menurut Kennedy, Smith dan Jones (1984; Dachlan, dkk., 2006) laju pertukaran CO 2 per unit luas daun sebagai salah satu unsur fotosintesis akan meningkat berkaitan dengan peningkatan intersepsi dan penerimaan cahaya oleh suatu dalam pada kanopi tanaman. Bobot Umbi Per Plot (g) lebih baik dan meningkatkan penambahan Tabel 4. Nilai Rataan Bobot Umbi Per Plot (g) Pada Perlakuan Waktu Pemangkasan (P) dan Jarak Tanam (J) Perlakuan Jarak Tanam (cm) Rataan J1:20 x 10 J2:20 x 15 J3:20 x 20 J4:20 x 25 Tanpa Pemangkasan (PA) 5718.33 5338.33 4693.67 3671.67 4855.50 Pemangkasan 7 MST (PB) 5096.67 3981.67 5518.33 5296.67 4973.33 Pemangkasan 8 MST (PC) 4813.33 4973.33 4041.67 3591.67 4355.00 Rataan 5209.44 4764.44 4751.22 4186.67 Dari Tabel 4 ditunjukkan bobot umbi per plot tertingi sebesar 5718,33 g diperoleh pada kombinasi perlakuan 20 x 10 cm dengan tanpa pemangkasan, sedangkan hasil bobot umbi per plot yang terendah sebesar 3591,67 g diperoleh pada perlakuan kombinasi jarak pemangkasan 7 MST memperlihatkan perlakuan terbaik untuk bobot umbi per plot.. Hal ini menunjukan bahwa frekuensi penghilangan organ pada bagian tanaman dan jarak tanam dengan kesesuaian belum didasarkan dengan pada produksi yang ingin tanam 20 x 25 cm dengan pemangkasan dicapai antara kualitas daun tanaman, 8MST. Kesimpulan dapat dilihat bahwa perlakuan dengan jarak tanam 20 x 10 cm memberikan hasil bobot umbi per plot yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lainnya, dan perlakuan hasilpanen yang diharapkan dan keinginan mempertahankan luas daun secukupnya untuk tujuan penimbunan cadangan makanan khususnya umbi yang diperlukan. Intensitas cahaya matahari yang diterima tanaman akan 709

semakin rendah karena adanya pengaruh kanopi tanaman bengkuang. Adanya kanopi tersebut menyebabkan kelembapan udara menjadi lebih tinggi, laju tranpirasi menjadi berkurang sehingga menghambat laju pengangkutan air, dan unsur hara dari dalam tanah. Begitu pula kerapatan atau jarak tanam Disarankan untuk lahan yang telah digunakan untuk penelitian ini, agar penanaman bengkuang dilakukan tanpa pemangkasan, dengan jarak tanam ( 20 x 15 ) cm hingga ( 20 x 20 ) cm. Disarankan melakukan penelitian pada lahan lain dengan kondisi lahan yang berbeda. yang belum optimal menyebabkan persaingan dalam perebutan sinar matahari yang akan mempengaruhi produksi dari tanaman itu sendiri. Hal ini Sesuai dengan (Asro, dkk., 2009) yang mengemukakan pemangkasan daun berarti mengurangi tempat terjadinya proses fotosintesis sehingga asimilat yang didapatkan dari hasil fotosintesis berkurang sehingga pertumbuhan terganggu. SIMPULAN DAN SARAN Perlakuan waktu pemangkasan dan jarak tanam secara umum berinteraksi meningkatkan panjang tanaman dan jumlah cabang pada 7 MST. Waktu pemangkasan dan jarak tanam tidak berpengaruh nyata pada hasil bobot umbi per sampel, hasil bobot umbi per plot, lingkar umbi per sampel, dan indeks panen DAFTAR PUSTAKA Ali, A. I. 1996. Pengaruh Waktu Pemangkasan Tajuk dan Populasi Tanaman Terhadap Hasil Empat Klon Ubi Jalar (lpomoea batatas Lam.). skripsi. IPB, Bogor. Asro, A., Nurlaili dan Fahrulrozi. 2009. Pengaruh Waktu Pemangkasan Daun dan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung (Zea mays L.).Jurnal Agronomis, Vol. 1, No. 2. Assaori, S. 2010. Teknik dan Metode Peramalan.Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.Jakarta. Dachlan, A., D. dan S. Kamaruddin. 2006. Pengaruh pemangkasan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kapas transgenic. Jurnal Agrovigor 5 (2):182-189. Dinas Pertanian Binjai, 2011. Kota Binjai. Hal 124-135. Gardner, F. P., R. B. Pearce, dan R. L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Terjemahan oleh H. Susilo.Universitas Indonesia. Jakarta. Karuniawan, A dan S. Nusifera. 2009. Respon Tanaman bengkuang terhadap 710

pemangkasan reproduktif untuk karakter hasil dan kualitas ubi. Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Pajajaran, Bandung. Sorensen, M. 1998. Yam Bean Pachyrizus DC. International Plant Genetic Resources Institute. Italy. Winarto, D. 2009. Memajukan Bengkuang Prembun. Harian Suara Merdeka. http://wikipedia.suara Harian Merdeka. Diakses Tanggal 5 Mei 2012. Zulkarnain, 2010. Dasar - Dasar Hortikultura. PT Bumi Aksara. Jakarta. 711