BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN

dokumen-dokumen yang mirip
Dalam pengukuran dan perhitungannya logika 1 bernilai 4,59 volt. dan logika 0 bernilai 0 volt. Masing-masing logika telah berada pada output

SISTEM KONTROL LISTRIK MENGGUNAKAN MEDIA HANDPHONE BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

PENGENDALI PERALATAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN TELEPON SELULER BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengujian terhadap keseluruhan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

Dalam kondisi normal receiver yang sudah aktif akan mendeteksi sinyal dari transmitter. Karena ada transmisi sinyal dari transmitter maka output dari

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

ALAT PEMANGGIL TELEPON

RANCANG BANGUN MODEL SISTEM PENGENDALI DAN PENGAMANAN PINTU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU IDENTIFIKASI DAN HANDPHONE

BAB III RANCANGAN SISTEM. dirancanag. Setiap diagram blok mempunyai fungsi masing-masing. Adapun diagram

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

perangkat keras sistem saluran otomatis telepon. Unit PABX yang dirancang pada

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan permasalahan sebagai berikut:

BAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN ALAT

TELEPON SELULAR SEBAGAI PENGENDALI PERANGKAT ELEKTRONIK BERBASIS MIKROKONTROL AT 89C51

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

Karya Akhir SISTEM KERJA PENGENDALI PERANGKAT ELEKTRONIK RUMAH (ON/OFF) BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN MENGGUNAKAN TELEPON CORDLESS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasi ASIA Vol. 1 No. 2 April 2007

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM PENSINYALAN PELANGGAN PLC

ANALISA JALUR EKSTENSION PADA PABX PANASONIC SERI KXT - 206SBX

BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Tujuan Pengukuran 4.2. Peralatan Pengukuran

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN OVERHANDLE SYSTEM PADA KASUS KESALAHAN PELETAKAN GAGANG TELEPON

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan kerja alat Secara Blok Diagram. Rangkaian Setting. Rangkaian Pengendali. Rangkaian Output. Elektroda. Gambar 3.

BAB III METODE PENELITIAN

SISTEM KENDALI PERALATAN RUMAH TANGGA BERBASIS HT DAN MIKROKONTROLER AT89S51

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. pan-tit ini menggunakan model proses V-Model yang dituangkan dalam diagram

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM

PROTEKSI JALUR TELEPHONE OLEH MODUL DST-52 DAN DF-88 DENGAN TAMPILAN M1632 LCD

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun

BAB III PERANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51

BAB III DESKRIPSI MASALAH

ABSTRAK. Kata kunci : DTMF MT88700, Buffer (IC 74244), Driver Motor, Mikrokontroler AT89S51, Sensor infra red (IR) 1. PENDAHULUAN

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

Sistem Pengaman Rumah Dengan Sensor Pir. Berbasis Mikrokontroler ATmega : Ayudilah Triwahida Npm : : H. Imam Purwanto, S.Kom., MM.

PERCOBAAN 1 SUBSCRIBER MATCHING UNIT

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah.

Desain Mesin Penjawab Dan Penyimpan Pesan Telepon Otomatis

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Secara garis besar rangkaian pengendali peralatan elektronik dengan. blok rangkaian tampak seperti gambar berikut :

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN P EMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN P ENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR...

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berikut adalah gambar blok diagram :

METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012

ANALISA RANGKAIAN CENTRAL OFFICE LINE INTERFACE PADA PRIVATE AUTOMATIC BRANCH EXCHANGE PANASONIC KX-T206SBX

BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT

BAB III METODOLOGI PENULISAN

APLIKASI TELEPON SELULER SEBAGAI SISTEM KENDALI JARAK JAUH UNTUK MENYALAKAN DAN MEMATIKAN MESIN SEPEDA MOTOR

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. serta pengujian terhadap perangkat keras (hardware), serta pada bagian sistem

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN PENGUKURAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. alat tersebut bekerja sesuai dengan sistem yang direncanakan.

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram Blok Untuk blok diagram dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini:

METODE PENELITIAN. Elektro Universitas Lampung. Penelitian di mulai pada bulan Oktober dan berakhir pada bulan Agustus 2014.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Input ADC Output ADC IN

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : PERANCANGAN KONTROL OTOMATIS TEMPERATUR RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

Bab III Pelaksanaan Penelitian. III.1 Alur Pelaksanaan Penelitian Secara umum alur pelaksanaan penelitian ini disajikan dalam diagram alir berikut

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

DETEKTOR JUMLAH BARANG DI MINIMARKET MENGGUNAKAN SENSOR INFRARED DAN PPI 8255 SEBAGAI INTERFACE

Dalam perancangan sistem pengendalian gerak palang pintu kereta api ini.

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL AIR DAN SUHU MENGGUNAKAN DTMF BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

Transkripsi:

BAB III BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN 3.1 Blok Diagram SWITCH BUZZER MIKROKONTROLLER AT89S52 DTMF DECODER KUNCI ELEKTRONIK POWER SUPPLY 1 2 3 4 5 6 7 8 9 * 0 # KEYPAD 43

3.2 Gambar Rangkaian 44

3.3 Daftar komponen / bahan yang digunakan Resistor Kapasitor Jenis Komponen R1 470 R2, R3 10 K R4 220 R5, R6 100 K R7 300 K R8 4K7 R9 600 C1, C2 100 nf C3 470 nf C4 220 nf Satuan/Jenis Transistor Q1 C945 Dioda D1, D2 4148 Integrated Circuit U1 MT8870 U2 H11AA1 U3 H11AA1 Osilator X1 Osc 3,579 MHz Lain-Lain T1-141 AX RL1 Relay_SPDT CON1 20 pin connector 45

3.4 Cara Kerja Rangkaian Microkontroller mendeteksi apakah ada switch yang ditekan (ada pintu yang dibuka), bila salah satu switch ditekan maka alarm (buzzer) akan berbunyi sampai adanya password yang dimasukkan melalui keypad atau telepon (DTMF). Bila tidak ada limit switch yang ditekan, maka proses selanjutnya adalah mendeteksi adanya penekanan pada keypad. Bila ada input pada keypad, tunggu sampai 6 kali penekanan. Waktu antar penekanan dibatasi sebesar 5 detik, bila lebih dari 5 detik maka harus mengulangi dari awal.setelah itu angka2 hasil penekanan pada keypad dibandingkan dengan password-nya (123456). Bila cocok maka matikan alarm dan aktifkan relay. Bila tidak cocok maka nyalakan alarm selama 5 detik. Proses selanjutnya adalah deteksi apakah ada telepon masuk, bila ada, maka tunggu sampai ada penekanan keypad sampai 6 kali. Waktu antar penekanan dibatasi sebesar 5 detik, bila lebih dari 5 detik maka harus mengulangi dari awal. Setelah itu angka-angka hasil penekanan pada keypad telepon dibandingkan dengan password-nya (123456). Bila cocok maka matikan alarm dan aktifkan relay. Bila tidak cocok maka nyalakan alarm selama 5 detik. Bila relay aktif, maka proses selanjutnya adalah menunggu sampai ada pintu yang dibuka (limit switch ditekan) lalu ditutup kembali (limit switch dilepas). Proses akan mengulang terus. 46

Piranti ini dihubungkan dengan pesawat telepon sebagai pengontrol sistem pengaman tersebut. Proses awal pengontrolan dimulai dengan memberikan kode (password) untuk memasuki piranti dengan menekan keypad pada pesawat pengontrol maka sinyal DTMF akan dipancarkan dari pesawat pengontrol ke pesawat penerima, pada pesawat penerima sinyal DTMF ini akan diteruskan ke alat. Sinyal DTMF yang diterima oleh alat akan dideteksi oleh decoder DTMF, yang selanjutnya akan diberikan ke mikrokontroller. Mikrokontroller ini akan membunyikan buzzer tanda error serta mengirimkan nada error ke pesawat pengontrol. Tetapi jika kode pengontrolan yang diberikan benar mikrokontroller akan mengirimkan nada password yang benar ke pesawat pengontrol serta menyalakan LED, selanjutnya pengontrolan dapat dilakukan. Instruksi-instruksi pengontrolan terdiri dari 6 digit yang dikirim melalui pesawat pengontrol. Kode yang digunakan disini ditentukan dengan kode 123456 yang diinput ke mikrokontroller. Bila instruksi yang diberikan dengan benar, mikrokontroller akan menghidupkan LED tanda instruksi benar juga akan mengirimkan nada tanda instruksi benar ke pesawat pengontrol, tetapi jika instruksi yang diberikan tidak benar maka mikrokontroller akan membunyikan buzzer tanda instruksi error begitu pula mikrokontroller akan mengirimkan nada tanda instruksi error ke pesawat pengontrol. Untuk mengakhiri hubungan dengan alat perlu 47

diberikan kode pemutus hubungan dengan piranti terdebut dengan menekan tombol reset pada alat. Alat ini juga dilengkapi dengan sensor (dalam hal ini menggunakan limit switch) pada setiap beban, jika beban dibuka tanpa terlebih dahulu memasukkan kode pembuka maka buzzer akan berbunyi tanda bahaya secara terus-menerus sampai sensor kembali seperti semula. 3.5 Analisa Kerja Alat Pengiriman kode dilakukan dengan memanfaatkan sinyal DTMF pada pesawat telepon, untuk mendeteksi sinyal DTMF yang dikirimkan digunakan decoder DTMF yaitu IC MT8870. Output dari decoder ini berupa kode-kode biner yang terdiri dari 4 bit. Output decoder DTMF ini sksn diakses oleh mikrokontroller melalui port I/O. Mikrokontroller akan mengaktifkan beban sesuai dengan instruksi yang diberikan dari pesawat pengontrol dengan cara mengaktifkan relay melalui port I/O. Untuk mengaktifkan relay mikrokontroller akan mengirimkan logika 1 ke port I/O dan logika 0 untuk menonaktifkan relay. Mikrokontroller juga akan mengakses output dari masing-masing limit switch yang dipasang pada setiap beban, serta mengaktifkan buzzer sebagai tanda bahaya, serta mengirimkan nada tanda bahaya ke pesawat pengontrol. 48

3.5.1 Analisa DTMF Decoder Kondisi gagang telepon : Tegangan telepon pada saat gagang telepon diletakkan (On Hook) berkisar ±45 Vdc dan pada saat gagang telepon diangkat (Off Hook) berkisar ±8 Vdc, hal ini disbabkan terjadinya beban pada jalur dari pesawat telepon, dan menyebabkan terjadinya aliran arus pada pesawat telepon yang melewati U3 dan LED pada optocoupler menyala dan mentrigger transistor foto, sehingga kaki kolektor dan emitor optocoupler akan terhubung ke ground ( 0 ). Kondisi ring: Jalur telepon akan menghasilkan tegangan ±90 Vac dengan frekuensi ±25 Hz pada saat terjadinya panggilan masuk. Tegangan AC ini dimanfaatkan oleh rangkaian ring detektor yang terdiri dari R4, C4, D2dan U2. Dimana saat terjadi sinyal AC, C4 akan melewatkan tegangan AC tersebut ke LED pada optocoupler U2 dan mentrigger transistor foto, sehingga kaki kolektor dan emitor optocoupler akan terhubung ke ground ( 0 ). Kondisi Hook: Pengkondisi hook adalah mensimulasikan seolah-olah gagang telepon diangkat atau diletakkan (On/Off Hook), yaitu dengan memberikan beban kepada jalur telepon sebesar 600 Ohm. Rangkaian pengkondisi hook ini terdiri dari R8, R9, Q1dan RL1. Pada saat R8 mendapatkan tegangan masukan tinggi ( 1 ) maka Q1 49

akan tertrigger yang mengakibatkan RL1 mendapatkan arus dan menghubungkan kontaknya. Kontak relay akan menghubungkan R9 antar kedua jalur telepon sehingga kondisi telepon menjadi Off Hook. Kondisi penekanan Tombol Telepon (Dial tone) : Untuk dapat menghubungi suatu nomor telepon tujuan, maka diperlukan sebuah nada penghubung yang sering disebut dengan Dual Tone Multi Frequency (DTMF), dimana untuk masing-masing tombol pada pesawat telepon memiliki nada yang berbeda-beda. Untuk mendeteksi nada tersebut dibutuhkan sebuah dekoder yang dapat mengkodekan nada DTMF menjadi kode digital yaitu ICMT8870. total jumlah kombinasi nada DTMF adalah 6 buah dan dikodekan menjadi 4 bit seperti pada tabel. Pada saat IC MT8870 mendapat masukan frekuensi DTMF maka pada pin STD/Est akan berlogik tinggi, diikuti dengan berubahnya data 4 bit pada Q1 Q4 sesuai dengan kode nadanya. 50

3.6 Pengoperasian Alat Sebelum alat dinyalakan, hubungkan alat dengan beban yang akan dikontrol serta dengan pesawat penerima selanjutnya nyalakan catu daya sehingga piranti siap dioperasikan. Untuk dapat melakukan simulasi pengontrolan terhadap beban, masukkan kode pengontrolan melalui tombol pada pesawat pengontrol dengan kode pengontrolan atau kode agar alat tersebut bisa dioperasikan untuk selanjutnya dapat digunakan mengatur beban yaitu 123456, selanjutnya akan menyala LED yang menyatakan kode yang dimasukkan benar. Apabila kode yag dimasukkan salah atau menyentuh limit switch tanpa memasukkan kode pada keypad, maka buzzer akan selalu berbunyi. 51