PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK MALARIA

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERIKSAAN ERYTROSIT CARA PIPET

PEMERIKSAAN BTA ( BAKTERI TAHAN ASAM )

PENYIMPANAN DAN DISTRIBUSI REAGENSIA LABORATORIUM DI PUSKESMAS NUSA PENIDA I

PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS MALARIA BALAI LABORATORIUM KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik.

DESKRIPSI KEGIATAN Kegiatan Waktu Deskripsi 1. Pendahuluan 10 menit Instruktur menelaskan tujuan dari kegiatan ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat dilakukan dengan banyak metoda. Salah satu metoda yang paling diyakini

CSL5_Manual apusan darah tepi_swahyuni 2015 Page 1

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik.

Tujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tujuan pemeriksaan sediaan apus darah tepi antara lain menilai berbagai

Tri Wijayanti, SKM, M.Sc. Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara

PERMINTAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM, PENERIMAAN, PENGAMBILAN DAN PENYIMPANAN SPESIMEN No. Dokumen : C/VIII/SOP/I/16/002 No.

3 BAHAN DAN METODE 3.1 Lokasi Penelitian Gambar 3.2 Waktu Penelitian 3.3 Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Puskesmas Kemangkon Kabupaten

Keterampilan Laboratorium PADA BLOK 2.2 HEMATOIMUNOLIMFOPOETIK:

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang.

Pemeriksaan mikroskopis tinja terhadap parasit metode kwantitatif : 1. Metode Stoll 2. Metode Kato-Katz

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik. UNIMUS, Jl. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang. Waktu penelitian yaitu

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS Jl. Perintis Kemerdekaan Padang Telp.: Fax:

PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN JENIS JENIS PEMERIKSAAN

PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA DINAS KESEHATAN PUSKESMAS SUNGAI KAKAP

PEDOMAN PRAKTIKUM. Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten :

DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBONG PUSKESMAS MUARA AMAN. Jalan Lapangan Hatta No. 1 Kelurahan Pasar Muara aman

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik.

LAPORAN PRAKTIKUM HEMATOLOGI PEMBUATAN DAN PEWARNAAN SEDIAAN APUSAN DARAH

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian dilaksanakan di Balai Kesehatan Paru Masyarakat Wilayah

BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 60 itik lokal jantan asal Gunungmanik, Tanjung

KOMPOSISI PARASIT MALARIA DI DAERAH LOMBOK BARAT BERDASARKAN MALARIOMETRIC SURVEY (MS)

Pendahuluan. Tujuan Penggunaan

2. Prosedur Isolasi ke Media Padat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Malaria adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh protozoa obligat intraseluler dari

MODUL PRAKTIKUM PARASITOLOGI PARASIT DARAH DAN JARINGAN BLOK 14 (AGROMEDIS DAN PENYAKIT TROPIS)

3 BAHAN DAN METODE. Kecamatan Batulayar

LAPORAN AKHIR PENELITIAN HUBUNGAN RIWAYAT INFEKSI MALARIA DAN MALARIA PLASENTA DENGAN HASIL LUARAN MATERNAL DAN NEONATAL

PAPER HEMATOLOGI PEMBUATAN HAPUSAN DARAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. apus ini adalah dengan meneteskan darah lalu dipaparkan di atas objek glass,

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. studi pustaka, yaitu dengan cara menggambarkan hasil penelitian, dan hasil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Separuh penduduk dunia berisiko tertular malaria karena hidup lebih dari 100

SIGIT SULISTYA, A.Md, AK

BAB III METODE PENELITIAN

Teknik Pengelolaan Sediaan Sitologi

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1406/MENKES/SK/XI/2002 TENTANG

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu farmakologi dan imunologi.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Analitik, mengingat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2011, di

PERSENTASE LIMFOSIT PADA PENDERITA TUBERCULOSIS PARU DI RUMAH SAKIT ARIFIN ACHMAD PEKANBARU ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. METODE PENELITIAN. Penelitian dan pembuatan preparat ulas darah serta perhitungan hematokrit sel

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

PENGOLAHAN DAN PEMUSNAHAN LIMBAH LABORATORIUM

METODOLOGI PENELITIAN

ALUR PELAYANAN LABORATORIUM No.Dokumen : No. Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : KEPALA PUSKESMAS PRAGAAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian Karya Tulis Ilmiah ini adalah penelitian analitik.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu menggambarkan perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di lakukan adalah penelitian analitik. Tempat penelitian cara manual dan automatik dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2011, di

Metode pengujian waktu ikat awal semen portland dengan menggunakan alat vicat untuk pekerjaan sipil

BAB 3 METODE PENELITIAN

Aplikasi Arduino Untuk Otomatisasi Apusan Darah Tepi Dan Pengecatan Menggunakan Pewarna Giemsa

PENCABUTAN IMPLANT. No Sikap dan Prilaku. 1. Menyambut klien dan memperkenalkan diri dengan ramah

KATA PENGANTAR. Direktur Jenderal PP & PL. Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama Sp.P(K), MARS, DTM&H, DTCE NIP

BAB III METODE PENELITIAN

Faktor yang Berhubungan dengan Anemia Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Wajo Kota Bau-Bau Provinsi Sulawesi Tenggara

BAB III METODE PENELITIAN. total dalam serum dan plasma pada balita yang dirawat inap di RS.Telogorejo.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

PEWARNAAN HAPUSAN DARAH TEPI. Oleh, Kelompok 2: I Gusti Agung Ayu Krisma D. D (P ) I Putu Paramartha Wicaksana A.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan bulan Desember 2016 Januari Lokasi

Manual Prosedur dan Instruksi Kerja Praktikum Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Brawijaya

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2013 sampai Agustus 2014 di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VII DARAH A. SEDIAAN NATIF DARAH.

No.Revisi : Tanggal terbit : Halaman :

3. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian 3.2. Hewan Coba dan Pemeliharaannya 3.3. Alat dan Bahan

Kebutuhan cairan dan elektrolit

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANUAL KETERAMPILAN KLINIK

BAB I PENDAHULUAN. Malaria merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh parasit protozoa UKDW

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR. Pengecatan Gram dan Pengujian KOH Pada Bakteri OLEH :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

KEGIATAN 4 SISTEM KARDIOVASKULER. MENGHITUNG SEL DARAH PUTIH (leukocyte)

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Patologi Klinik.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

III. METODE 3.1. Waktu dan Tempat 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Tahap Persiapan Hewan Percobaan Aklimatisasi Domba

Manual Prosedur Praktikum

Transkripsi:

PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK MALARIA UPT. PUSKESMAS NUSA PENIDA I SOP No. Dokumen : 21/SOP/Lab-NPI/2016 No. Revisi : 01 Tgl. Terbit : 01 April 2016 Halaman : 1-4 Kepala UPT Puskesmas Nusa Penida I dr. I Ketut Rai Sutapa NIP. 19790401 200604 1 012 1. Pengertian Pemeriksaan Parasit Malaria adalah pemeriksaan darah penderita yang diduga malaria, baik secara pemeriksaan mikroskopik atau pemeriksaan cepat dengan Rapid Diagnostic test (RDT). Penderita dinyatakan positive malaria apabila pada pemeriksaan secara mikroskopik ditemukan Plasmodium sp. dalam darahnya atau apabila RDT positive 2. Tujuan Menemukan dan mengidentifikasi parasit malaria di dalam sediaan darah tepi 3. Kebijakan 1. SK Kepala Puskesmas Nusa Penida I No. 133 Tahun 2016 Tentang Pemberlakuan Standar Operasional Prosedur unit Laboratorium UPT. Puskesmas Nusa Penida I 2. SK Kepala Puskesmas Nusa Penida I No. 38 Tahun 2015 Tentang Pelayanan Laboratorium dan Jenis Pemeriksaan Laboratorium UPT. Puskesmas Nusa Penida I 4. Referensi 1. Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas, Departemen Kesehatan RI, Th. 1991 2. Pedoman Penyelenggaraan Praktek Laboratorium, Pus Lab Kes Dep.Kes RI, Jakarta Tahun 1999. 1 / 6

5. Prosedur A. Alat 1. Lancet/Autoclic 2. Kaca objek yang bersih, kering dan bebas lemak 3. Kapas alkohol B. Lokasi 1. Pada orang dewasa biasanya pada ujung jari manis atau jari tengah di bagian tepi 2. Pada bayi dan anak kecil, pada bagian tumit atau ibu jari kaki di bagian pinggir C. Cara kerja : I. Cara Pengambilan Darah : 1. Bersihkan ujung jari pasien dengan kapas alcohol, biarkan kering 2. Tusuk dengan lancet steril sedalam ± 3 mm. darah harus keluar sendirinya tanpa harus diperas. 3. Tetesan darah pertama di hapus dengan kapas kering. Tunggu sampai darah keluar lagi. 4. Sentuhkan tetesan darah tersebut pada 2 kaca objek. Kaca objek yang pertama dengan 2 tetesan darah, disebelah kiri dan sebelah kanan. Kaca objek kedua dengan 1 tetes darah. tetesan ± 2 cm dari tepi kaca objek. II. Pembuatan Sediaan a). Sediaan Darah Tebal : 1. Letakkan Kaca objek dengan 2 tetes darah tadi dia atas meja dengan tetesan darah menghadap ke atas. 2. Ambil kaca objek yang lain, tempelkan ujungnya pada tetesan darah yang pertama dan lebarkan berlawanan arah jarum jam sampai diameter ± 1 cm. 3. Biarkan sampai kering diatas rak pengering kemudian di 2 / 6

berikan Nomer/kode pada sediaan. b). Sediaan Darah Tipis : 1. Letakkan kaca objek dengan 1 tetes darah kapiler dengan tetesan darah di sebelah kanan dan menghadap ke atas. 2. Pegang dengan tangan kanan kaca pengeser dan letakkan sisi pendeknya di sebelah kiri dari tetesan darah. 3. Kemudian gerakkan ke arah tetesan darah sehingga mengenai tetesan darah tersebut. 4. Setelah menyentuh sisi pendek kaca penggeser, darah menyebar pad asisi kaca penggeser tersebut. Tunggu sampai darah menyebar ke seluruh sisi kaca penggeser. 5. Geser segera kaca penggeser ke kiri dengan sudut 30 0 45 0 ( kaca penggeser jangan di tekan ) 6. Keringkan sedaian dan beri nomer/ kode pada sediaan di bagian tepi. 7. Fiksasi dengan metil alcohol selama ± 10 menit dan sediaan siapkan untuk di warnai. III. Pewarnaan Sediaan : 1. Sediaan darah yang sudah kering di fiksasi dengan methanol. Jangan sampai tekena sediaan darah tebal 2. Letakkan pada rak pewarna dengan posisi darah berada di atas 3. Siapkan larutan Giemsa dengan mencampur 3 cc giemsa stock dan 97 cc larutan Buffeer 4. Tuangkan larutan giemsa 3 % dari tepi hingga menutupi seluruh permukaan objek glass. Biarkan selama 30 45 menit. 5. Tuangkan air bersih secara perlahan-lahan dari tepi objek glass sampai larutan giemsa yang terbuang menjadi jernih. Angkat dan keringkan sediaan darah. setelah kering sediaan darah siap untuk diperiksa. 6. Pada saat darurat dapat dipakai pewarnaan cepat dengan perbandingan 2 tetes giemsa stock di tambah 1 ml larutan buffer selama 15 menit. Dalam hal ini pewarnaan standar tetap dilakukkan. D. Cara Pemeriksaan Sediaan : 1. Sediaan yang sudah diwarnai dan sudah kering di letakkan di 3 / 6

bawah mikroskop 2. Teteskan 1 tetes oil emersi pada sediaan darah diperiksa dengan perbesaran 10 x kemudian 100x dengan oil emersi. Carilah gambaran parasit malaria. 3. Pemeriksaan dilakukan secara zig-zag. Pemeriksaan rutin tetes tebal dinyatakan Negative bila tidak ditemukan parasit pada 200 lapang pandang. E. Nilai Normal : Penemuan parasit malaria dilaporkan dengan menggunakan symbol sebagai berikut : 1. Plasmodium facifarum hanya bentuk cincin dilaporkan : Pl. F 2. Plasmodium facifarum bentuk cincin dan gametosit : Pl. F+g 3. Plasmodium falcifarum bentuk gametosit dilaporkan : Pl. Fg 4. Plasmodium vivax untuk semua stadium dilaporkan : Pl. V 5. Plasmodium malariae untuk semua stadium dilaporkan : Pl. M 6. Plasmodium Campuran dilaporkan : Pl. MIX 7. Tidak ditemukan parasit dilaporkan : Negative Dapat juga dilaporkan dengan menulis nama Spesies dan stadium secara lengkap. Sitem perhitungan parasit secara sederhana : 1) + = 1 sampai 10 parasit dalam 100 lapang pandang SD tebal 2) ++ = 11 sampai 100 parasit dalam 100 lapang pandang SD tebal 3) +++ = 1 sampai 10 parasit dalam 1 lapang pandang SD tebal 4) ++++ = > 10 parasit dalam 1 lapang pandang SD tebal 4 / 6

6. Diagram/ Bagan Alir Persiapan Alat dan Pasien Ambil sampel darah kapiler pada jari tangan tengah atau jari manis bagian pinggir pada orng dewasa atau jari kaki/ tumit pada bayi kemudian teteskan pada objek gelas yang bebas lemak dan buat sedian tetes tebal dan tetes tipis Tulis identitas sedian kemudian di lakukan pewarnaan Giemsa 3 % selama 30 menit Keringkan sedian kemudian periksan di bawah mikroskop 100 x dengan oil mersi. Amati dan tulis adanya parasit malaria yang ditemukan 7. Unit Terkait 1. Laboratorium 2. Rawat Jalan 3. Rawat Inap 4. UGD 5 / 6 Segera lakukan penanganan pada sampel darah untuk dilakukan pemeriksaan.

Dibuat oleh Nengah Mahendra Risanu,Amd.AK Koordinator Laboratorium dr. Agus Putu Agung,S.Ked Koordinator UKP Disetujui oleh dr. I Ketut Apriantara,S.Ked WMM 6 / 6