BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi dalam dunia pendidikan terus berkembang misalnya dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. peranan sumber daya manusia yang menjadi aset terpenting perusahaan karena

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN RANCANGAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. saling mengetahui kekayaan dan kebudayaan bangsa lain, teknologi. mengelola input menjadi output yang berguna bagi khalayak umum.

BAB I PENDAHULUAN. dan mengembangkan organisasi dalam berbagai tuntutan masyarakat dan zaman.

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional

BAB I PENDAHULUAN. turnover intention serta karyawan terlibat perilaku kerja kontraproduktif.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, kenyataannya, banyak rintangan yang dilalui. menjawab dalam menghadapi perubahan-perubahan ini.

BAB II KERANGKA TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Naderi, et al. (2014) Dalam dunia organisasi modern,

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam sektor jasa yang mengacu pada prinsip-prinsip syariah. Saat

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS

BAB V PENUTUP. khas minang di kota Padang dengan menguji hubungan antara entrepreneurial

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. inovasi. Perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam lingkungan bisnis harus

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan organiasi mengalami perubahan, Perubahan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. tentang Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Iklim Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Adapun yang melatarbelakangi mengapa peneliti merasa tertarik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. konteks pendidikan atau edukasi. Guru merupakan elemen kunci dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. Disamping sumber daya alam dan sumber daya modal, sumber daya manusia juga memiliki

1. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kepemimpinan kepala

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN PENGADILAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan untuk mencapai tujuan organisasional sebagian besar ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Sebab tanpa memiliki Sumber Daya Manusia yang berkualitas, mustahil

BAB 7 PENUTUP. tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini maka dapat diperoleh kesimpulan

BAB 1 PENDAHULUAN. industri semakin meningkat. Banyak perusahaan perusahaan baru yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam perkembangan organisasi. Kualitas kinerja yang baik tidak dapat diperoleh

Hubungan Kreativitas dan Inovasi dalam Kewirausahaan dengan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB II LANDASAN TEORI. dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Organizational Citizenship Behavior. Menurut Organ, Podsakoff, & MacKinzie (2006), organizational

PERTEMUAN 13 dan 14: KEPEMIMPINAN. DIKTAT KULIAH: TEORI ORGANISASI UMUM 1 Dosen: Ati Harmoni 1

BAB I PENDAHULUAN. aset perusahaan yang bernapas atau hidup disamping aset aset lain

BAB II LANDASAN PUSTAKA

LEADERSHIP DI SUSUN OLEH : HARRY SATRIA PUTRA ERPEN JUANDA

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia adalah aset

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam mengembangkan sekolah tidak terlepas dari adanya kepemimpinan dari seorang pemimpin yang

BAB I PENDAHULUAN. sumber legitimasinya berasal dari masyarakat. Masyarakat memberikan kepercayaan kepada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan hasil atau dampak dari kegiatan individu selama periode waktu

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu

BAB II KERANGKA TEORITIS. 2.1 Pengertian Kompetensi dan Jenis Kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini yang tumbuh dan berkembang dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di era otonomi daerah menghadapi tantangan besar dan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh perusahaan sangat

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) senantiasa harus dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Kepemimpinan selalu diperlukan sebagai aktivitas untuk. mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan tindakan individu atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

MANAJEMEN OPERASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pengetahuan dan pengalaman sumber daya manusia, maupun lingkungan

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah adalah salah satu institusi yang berperan dalam menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. elektronik menjadi lebih pendek. Digitalisasi mempercepat perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal ini perusahaan dituntut untuk mengelola sumber-sumber daya

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hipotesis yang diajukan pada Bab I dan berdasarkan hasil

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SUKOHARJO

BAB II URAIAN TEORITIS. Pemiga Orba Yusra (2006) judul skripsi: Pengaruh Pelatihan Terhadap

BAB I PENDAHULUAN. mengelola sumber daya manusia. Saat ini sumber daya manusia dianggap

Subsistem Manajemen Tenaga Kerja

BAB I PENDAHULUAN. utama roda pemerintahan. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai aparatur pemerintah dan

BAB 1 PENDAHULUAN. tengah persaingan dan lingkungan bisnis yang dinamis serta menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang terpenting adalah sumber daya manusia. berjalan dengan baik adalah dipengaruhi oleh adanya hubungan yang

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan komitmen afektif dan budaya organisasi. karena mereka menginginkannya (Meyer dan Allen, 1997)

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN 1. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS

pekerja yang puas akan membuat kontribusi yang positif terhadap organisasi. Para pimpinan merasakan usaha dan kinerja mereka berhasil apabila

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan

BAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. kerja yang dimilikinya (Djastuti, 2011). Handayani (2008) berpendapat bahwa

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. dan kemampuan yang terakumulasi dalam diri anggota organisasi. menunjang keberhasilan pelaksanaan pekerjaannya.

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembelajaran Organisasi Pembelajaran organisasi adalah organisasi yang secara terus menerus belajar meningkatkan kapasitasnya untuk berubah (Lukito Shieren Kurniasari, 2014). Pembelajaran organisasi berupa adanya tindakan dari individu maupun kelompok yang dapat mempengaruhi organisasi (Lios Erlinda, 2015). Pembelajaran organisasi merupakan perubahan dalam pengetahuan organisasi untuk memberikan pengalaman kepada organisasi (Wijaya Sheleen, 2015). Dimana individu secara berkelanjutan mengembangkan kemampuan mereka untuk mencapai hasil yang diharapkan, dimana dengan menambah pola berfikir yang lebih baik, adanya aspirasi bersama yang terbuka, dan individu secara bersama terus belajar (Yulia Yemima, 2015). Dalam pembelajaran organisasi diperlukan proses pembelajaran interaktif untuk menanggapi perubahan internal dan eksternal organisasi serta konsep yang digunakan dalam organisasi untuk mendiskripsikan aktivitas yang terjadi dalam organisasi dan merupakan bentuk dari organisasi ketika aktivitas atau proses pembelajaran terjadi dalam organisasi (Lianna Octavia, 2015). Berbagi informasi dan semua anggota organisasi bekerja sama merupakan faktor penentu keberhasilan organisasi yang mencangkup keseluruhan organisasi maupun tingkatan organisasi yang berbeda

(Robbins and Coulter 2009:302). Pembelajaran organisasi adalah organisasi yang mampu belajar dari pengalaman dan mampu melakukan eksperimen akan lebih sukses dibandingkan dengan organisasi yang tidak melakukannya (Pranata Andrew, 2015). Organisasi haruslah mengembangkan kemampuannya untuk mencapai hasil yang diinginkan dan pembelajaran berkelanjutan penting pada setiap individu organisasi (Lukito Shieren Kurniasari, 2014). a. Karakteristik Pembelajaran Karakteristik pembelajaran yaitu: 1) Desain organisasi a) Tanpa batas: tidak adanya batasan dalam pembelajaran di organisasi dan penyebaran informasi yang menyeluruh. b) Tim: merupakan lingkungan yang menunjang dalam penyebaran pembelajaran baik antar individu, kelompok, dan organisasi. c) Pemberdayaan: pemberdayaan dalam pengetahuan dan informasi yang baik membuat individu maupun kelompok organisasi mampu menguasai keadaan yang berubah. 2) Kegiatan berbagi informasi a) Terbuka: keterbukaan informasi merupakan faktor penting dalam berbagi informasi untuk kesetaraan dalam pengetahuan yang dimiliki individu maupun kelompok di dalam organisasi.

b) Tepat waktu: ketepatan waktu dalam penyebaran informasi sangat dibutuhkan untuk mendapatkan data maupun informasi yang akurat sehingga organisasi lebih unggul dalam informasi. c) Akurat: informasi yang akurat merupakan faktor penting dalam keungulan bersaing organisasi. 3) Kepemimpinan a) Visi bersama: ketercapaian visi yang searah merupakan langkah yang jelas dalam mencapai tujuan. b) Kerja bersama: kerja tim sangat mendukung sebuah organisasi menyelesaikan masalahnya dan mendorong ketercapaian kinerja yang baik. 4) Budaya organisasi a) Hubungan timbal balik yang kuat: adanya pengaruh timbal balik terhadap apa yang disampaikan dan hasil yang diterima dalam penyampaian informasi yang telah dilakukan dalam sebuah organisasi. b) Rasa kebersamaan: rasa kebersamaan menimbulkan ketercapaian dan ketepatan kinerja baik dalam penyelesaiaan masalah yang ada karna baik individu maupun kelompok dapat bekerja bersamaan.

c) Kepedulian kepada orang lain: dengan kepedulian organisasi mampu saling mengimbangi kondisi setiap kinerja yang ada dan mempercepat permasalahan terselesaikan. d) Kepercayaan kepada orang lain: kepercayaan penting untuk dapat mempertahankan keyakinan atas kemampuan orang lain dalam bekerja. b. Faktor Pembelajaran Organisasi Faktor-faktor pembelajaran adalah: 1) Budaya belajar: serangkaian perilaku, kebiasaan dan budaya dalam pembelajaran yang dilakukan suatu kelompok dan tercermin dalam sikap menjadi perilaku tindakan yang diwujudkan dalam kinerja. 2) Masa depan organisasi: tujuan maupun keinginan merupakan landasan organisasi dalam menentukan masa depan organisasi. 3) Arah tukar menukar informasi tentang belajar: informasi menentukan arah kemana organisasi akan belajar dan mengembangkan pembelajarannya serta informasi haruslah terarah baik dari pemimpin kepada anggota organisasi dan sebaliknya. 4) Komitmen belajar: belajar adalah faktor penting sebuah organisasi untuk dapat bertahan dari kompetitor dan telah menjadi komitmen organisasi untuk terus meningkatkan kemampuannya dalam belajar. a) Menilai orang dalam hal gagasan, kreativitas, dan kemampuan berimajinasi (kemampuan memetakan tujuan jangka panjang secara visual dengan men-slice menjadi

bagian-bagian yang lebih kecil untuk dapat dicapai dalam jangka pendek). b) Iklim keterbukaan dan kepercayaan: sebagai kekuatan belajar (proses belajar dapat berhasil bila ada keterbukaan untuk saling berbagi dan dapat menerima pendapat orang lain yang berbeda. Percayalah bahwa informasi yang kita bagikan dapat memberikan nilai bagi organisasi untuk mencapai tujuannya). c) Belajar dari pengalaman: pengalaman merupakan aset penting bagaimana organisasi dapat belajar dan meningkatkan pembelajarannya yang berpengaruh dalam kinerja yang dihasilkan organisasi sehingga pengalaman menjadi pembelajaran yang baik. 2. Inovasi Organisasi Inovasi adalah kemampuan dalam menerapkan kreativitas untuk dapat memecahkan masalah dan peluang meningkatkan kesejahteraan kehidupan baik individu maupun dalam organisasi (Dela Anggun Astria, 2015). Tujuan dari inovasi adalah untuk menciptakan nilai bisnis dengan mengembangkan ide menjadi kenyataan yang berharga (Ali Noruzy, et al,. 2013). Perubahan lingkungan yang dihadapi perusahaaan memberikan kesempatan untuk menciptakan peluang baru dan berbeda melalui inovasi sistemik yang memerlukan perubahan secara terorganisisr dan terarah sehigga memiliki

kesempatan untuk menciptakan inovasi baik dalam ekonomi maupun sosial (Kumaat Regina Jessica dan Lucky OH Dotulong, 2015). Inovasi sebagai suatu ide baru yang memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan ketika sumbersumber perusahaan merupakan sesuatu yang unik, berharga, serta sulit untuk ditiru maka perusahaan telah mempertahankan kondisinya menjadi perusahaan yang mampu bersaing terhadap para kompetitornya (Anshori Mohamad Yusak, 2015). a. Tipe Inovasi Ada 5 tipe inovasi yaitu: 1) Inovasi produk; yang melibatkan pengenalan barang baru dan pelayanan baru yang secara substansial meningkat. Melibatkan peningkatan karakteristik fungsi, kemampuan teknisi, dan mudah menggunakannya. Contohnya: telepon genggam, komputer, kendaraan dan bermotor. 2) Inovasi proses; melibatkan implementasi peningkatan kualitas produk yang baru atau pengiriman barangnya; 3) Inovasi pemasaran; mengembangkan metode mencari pangsa pasar baru dengan meningkatkan kualitas desain, pengemasan, dan promosi; 4) Inovasi organisasi; kreasi organisasi baru, praktek bisnis, dan cara menjalankan organisasi atau perilaku berorganisasi; 5) Inovasi model bisnis; mengubah cara berbisnis berdasarkan nilai yang dianut.

3. Kinerja Organisasi Kinerja merupakan refleksi atas pencapaian kuantitas dan kualitas pekerjaan yang dihasilkan individu, kelompok, dan organisasi yang dapat diukur (Anshori Mohamad Yusak, 2015). Kinerja organisasi adalah hasil akumulatif dari seluruh aktivitas kerja di dalam perusahaan (Robbins and Coulter 2010:188). Kinerja organisasi merupakan tujuan dijalankannya suatu organisasi dalam perusahaan untuk mencapai kinerja yang diinginkan. Faktor kinerja organisasi sangat berpengaruh dalam peningkatan kualitas yang dicapai oleh organisasi dan untuk mampu dalam menghadapi persaingan. Pembelajaran pada kinerja organisasi memberikan dampak yang positif dalam meningkatkan kemampuan dan keahlian yang dimiliki individu maupun organisasi serta untuk mempertahankan keunggulan kompetitif (García Morales et al,. 2012). Kinerja adalah hasil suatu kegiatan yang dilakukan dan memberikan umpan balik berdasarkan standar ukuran kualitas dan mutu pada kinerja organisasi tersebut (Regina Jessica, and Lucky OH 2015). Dikatakan juga bahwa kinerja adalah catatan terhadap hasil dan pekerjaan atau aktivitas tertentu dalam periode waktu tertentu (Masambe Fimce et al,. 2015). a. Ukuran Kinerja Organisasi Ukuran kinerja organisasi menurut (Robbins and Coulter 2010:189) meliputi: 1) Produktivitas organisasi.

Produktivitas adalah jumlah barang atau jasa yang diproduksi kemudian dibagi dengan input yang dibutuhkan untuk menghasilkan output. 2) Efektivitas organisasi. Efektivitas organisasi adalah pengukuran kesesuaian tujuan organisasi dan bagaimana tujuan itu dapat diukur. 3) Peringkat industri dan perusahaan. Peringkat ditentukan oleh pengukuran kinerja secara spesifik yang berbeda disetiap daftarnya. Peringkat ini memberikan indikator dalam menilai kinerja dan perbandingannya terhadap perusahaan lain. b. Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu : 1) Efektifitas dan efisiensi Efektif dapat berupa suatu tujuan yang dapat dicapai dalam kegiatan organisasi yang menghasilkan kepuasan dan dikatakan efisien bila akibat yang ditimbulkan tidak ada dalam melaksanakan kegiatan. 2) Otoritas (wewenang) Otoritas adalah sifat dari suatu komunikasi atau perintah dalam suatu organisasi formal yang dimiliki seorang anggota organisasi kepada anggota yang lain untuk melakukan suatu kegiatan kerja sesuai dengan kesepakatan yang telah ditentukan.

3) Disiplin Disiplin karyawan adalah kegiatan karyawan yang menghormati perjanjian kerja dengan organisasi dimana mereka bekerja. 4) Inisiatif Inisiatif yaitu berkaitan dengan daya pikir dan kreatifitas dalam membentuk ide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi. B. Kerangka Pemikiran dan Penurunan Hipotesis Dalam penelitian ini penulis memaparkan dua penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti tentang analisis pengaruh pembelajaran organisasi, inovasi organisasi, dan kinerja organisasi. Ali Noruzy et al,. (2013) dalam jurnalnya berjudul Relations Between Transformational Leadership, Organizational Learning, Knowledge Management, Organizational Innovation, and Organizational Performance: an empirical investigation of manufacturing firms. Hasil analisis menunjukkan bahwa kepemimpinan adalah faktor penentu yang signifikan dalam pembelajaran organisasi, manajemen pengetahuan, inovasi organisasi, dan kinerja organisasi. Temuan juga menunjukkan bahwa transformasional kepemimpinan mempengaruhi kinerja organisasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Hasil studi juga menunjukkan bahwa pembelajaran organisasi berpengaruh terhadap kinerja organisasi dan pembelajaran organisasi juga berpengaruh positif terhadap inovasi organisasi. Dalam penelitian ini, inovasi

organisasi juga berhubungan positif terhadap kinerja organisasi. Diketahui bahwa adanya efek langsung dari pembelajaran organisasi pada kinerja organisasi yang lebih tinggi dari variabel lain. Secara umum, penelitian ini menunjukkan pentingnya analisis terpadu dari pengaruh langsung dan tidak langsung dari karakteristik organisasi terhadap kinerja organisasi dan memperkuat pentingnya hubungan variabel tersebut. García Morales et al,. (2012) dalam jurnalnya berjudul Transformational Leadership Influence on Organizational Performance Through Organizational Learning and Innovation." Hasil penelitian ini memberikan kontribusi untuk meningkatkan kinerja dengan menunjukkan peran strategis pembelajaran organisasi dan inovasi organisasi. Pertama, penelitian ini menunjukkan hubungan positif antara transformasional kepemimpinan dan pembelajaran organisasi serta inovasi. Analisis ini berupa gaya kepemimpinan, memodifikasi, sistem penyimpanan, merancang untuk berbagi dan mentransfer pengetahuan memalui proses pembelajaran organisasi. Penelitian ini menunjukkan secara empiris hubungan positif antara pembelajaran organisasi dan inovasi. Inovasi organisasi dapat belajar dan mengetahui bagaimana membuat dan menjaga tetap berkompeten. Melalui pembelajaran, organisasi dapat mengubah perilakunya dan dengan demikian memperbaharui maupun menemukan kembali teknologi serta produksi untuk menghindari penurunan kinerja dan memungkinkan organisasi untuk berinovasi berkelanjutan. Dua variabel utama yang menentukan kinerja organisasi yaitu pembelajaran organisasi dan inovasi memiliki efek kausal positif yang saling berhubungan.

Terakhir penelitian memverifikasi secara empiris hubungan positif antara pembelajaran organisasi, inovasi, dan kinerja organisasi. Setiap organisasi harus menganalisis semua produksi dan sumber daya teknologi, sumber daya yang memungkinkan pencapaian posisi berkompetitif baik di pasar. Organisasi juga harus mengembangkan kapasitas dan kompetensi untuk menghadapi perubahan dalam produksi dan teknologi di lingkungannya. Dengan demikian, organisasi memperoleh visi yang dinamis dan proaktif untuk meningkatkan kinerja organisasi, menghasilkan sendiri sumber daya dan kapasitas yang unik, berharga, sulit untuk menggantikan, dan sulit untuk meniru. Pada penelitian Ali Noruzy et al,. (2013) dan García Morales et al,. (2012) diketahui adanya pengaruh positif antara pembelajaran organisasi dan inovasi organisasi. Pembelajaran organisasi dipengaruhi langsung oleh inovasi. Inovasi organisasi yang cerdas dan kreatif memiliki kapasitas yang tinggi untuk belajar secara efektif serta membangun pengetahuan baru. Output yang baik dan inovatif bergantung pada akumulasi pengetahuan sebelumnya untuk memanfaatkan pengetahuan baru. Individu yang secara berkelanjutan mengembangkan kemampuannya untuk terus dapat menciptakan inovasi akan dapat bersaing dengan kompetitornya dan mampu mempertahankan keunggulannya. Dengan adanya inovasi yang diciptakan maka perlu mengetahui bagaimana pembelajaran yang harusnya dilakukan untuk menemukan informasi dan pengetahuan yang mampu menciptakan inovasi yang dapat bekelanjutan. Organisasi haruslah mengembangkan kemampuannya untuk mencapai hasil yang diinginkan dan pembelajaran berkelanjutan penting pada setiap individu

organisasi (Lukito Shieren Kurniasari, 2014). Dengan demikian akan terjadi peningkatan pembelajaran organisasi yang berdampak positif bagi perkembangan inovasi yang ada di dalam organisasi. Tujuan utama dari pembelajaran organisasi adalah untuk meningkatkan kualitas kinerja dan kuantitas yang meningkatkan penjualan, mencapai banyak dukungan, menciptakan, memelihara, dan memperbesar basis pelanggan. Selanjutnya organisasi yang belajar dan cepat dalam belajar mampu meningkatkan kemampuan strategis, memungkinkan mereka untuk mempertahankan posisi keunggulan kompetitif dan dalam meningkatkan hasil mereka. Sikap, perilaku, dan strategi pembelajaran organisasi merupakan panduan kinerja organisasi jangka panjang. Sementara kinerja dimasa depan akan menjadi produk dari proses pembelajaran saat ini. Berbagi informasi dan semua anggota organisasi bekerja sama merupakan faktor penentu keberhasilan organisasi yang mencangkup keseluruhan organisasi maupun tingkatan organisasi yang berbeda (Robbins and Coulter 2009:302). Dengan pembelajaran organisasi yang baik dan cepat dalam menerima informasi akan menghasilkan peningkatan dalam kualitas kinerja organisasi. Inovasi organisasi adalah jalur menuju kinerja organisasi yang lebih baik. Organisasi dengan inovasi yang lebih besar akan mencapai respon yang lebih baik dari lingkungan, memperoleh kemudahan dalam kemampuan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja organisasi dan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Inovasi sebagai dimensi dari intrapreneurship memiliki pengaruh langsung pada kinerja organisasi. Inovasi sebagai suatu ide baru yang

memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan ketika sumber-sumber perusahaan merupakan sesuatu yang unik, berharga, serta sulit untuk ditiru maka perusahaan telah mempertahankan kondisinya menjadi perusahaan yang mampu bersaing terhadap para kompetitornya (Anshori Mohamad Yusak, 2015). Inovasi memberikan dampak terhadap peningkatan kinerja organisasi dengan menciptakan peluang baru di dalam organisasi. Dengan demikian, pengaruh positif ada antara inovasi organisasi dan kinerja organisasi. Berdasarkan pembahasan tersebut diperoleh hipotesis sebagai berikut : H1 : Pembelajaran organisasi berpengaruh positif terhadap inovasi organisasi. H2 : Pembelajaran organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi. H3 : Inovasi organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi.

C. Model Penelitian Pembelajaran Organisasi H2 H1 Kinerja Organisasi Inovasi Organisasi H3 Gambar 2.1 Model Penelitian