BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Data Kecelakaan Kerja Tahun Cacat Total

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Perbaikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dengan Metode HIRARC di PT. Sumber Rubberindo Jaya

Tabel I.1 Data Kecelakaan Kerja di Rumah Batik Komar. (Sumber : Rumah Batik Komar) Kecelakaan kerja Dampak Frekuensi

BAB I PENDAHULUAN. pasar lokal, nasional, regional maupun internasional, dilakukan oleh setiap

BAB 1 : PENDAHULUAN. faktor yaitu, unsafe action dan unsafe condition. OHSAS menyebutkan risiko

BAB 1 : PENDAHULUAN. berskala besar, menengah ataupun kecil. Hal ini berpengaruh terhadap ketatnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hampir diseluruh kawasan kepulauan Indonesia. Kondisi ini menjadi daya tarik

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Seminar Nasional IENACO ISSN: PENILAIAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN METODE HIRARC DI PT. X PASURUAN JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. akal sehingga dapat merencanakan sesuatu, menganalisa yang terjadi serta

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan, merupakan kewajiban pengusaha untuk melindungi tenaga

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. produktivitasnya. Standar operasional perusahaan pun otomatis mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Setiap tempat kerja selalu mempunyai risiko terjadinya kecelakaan. Besarnya

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pengaturan layout untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya. Layout

BAB 1 : PENDAHULUAN. merupakan kondisi yang menunjukkan Indonesia tidak dapat menghindarkan diri dari

BAB III METODOLOGI. 3.1 Pendahuluan Penelitian Tugas Akhir ini dilakukan dengan alur metodologi sebagai berikut pada Gambar 3.1: Identifikasi Bahaya

RISK MANAGEMENT PROCEDURE RISK MANAGEMENT PROCEDURE

BAB V PEMBAHASAN. Khusus Busway Kapten Tendean Blok.M Cileduk Paket Kapten Tendean

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi pada daya kerja. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut

Identifikasi Potensi Bahaya Akibat Pencahayaan Dengan Pendekatan HIRA (Hazard Identification And Risk Assessment)

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan permesinan dan peralatannya dengan mesin berteknologi

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam Undang Undang Dasar 1945 Pasal 27 Ayat 2 Ditetapkan bahwa Setiap warga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PENGAWASAN DAN PELAPORAN PEKERJAAN NON RUTIN MENGGUNAKAN FORM CHECKLIST DI PERUSAHAAN PEMBANGKIT

BAB 1. PENDAHULUAN. lainnya. 2 Divisi Poultry Breeder Charoen Pokphand Indonesia, menyebutkan data

SCHEDULE TRAINING 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah keselamatan kerja telah dikenal sejak berabad yang lalu sejalan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat- syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh Ario Noviansyah NIM.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak memenuhi keselamatan kerja (unsafe act) dan keadaan-keadaan. cara yang dapat dilakukan untuk memperkecilnya adalah menerapkan

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-undang No. 1 Tahun 1970 pasal 1 ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN. Di era Globalisasi dan persaingan bebas Dewasa ini, pelatihan karyawan

CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (CSMS)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009

Analisis Identifikasi Bahaya Pada Proyek Pembangunan Jalan Tol, Dengan Metode HIRARC dan Solusi Alternatif Menggunakan Benefit Cost Analysis (BCA)

BAB I PENDAHULUAN. keamanan makanan serta efektivitas dalam proses produksi menjadi suatu

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

FIAN SYAFRUDIN ABRAHAM

BAB 7 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil wawancara dengan berpedoman pada Internal Control

BAB I PENDAHULUAN. pesat di segala bidang kehidupan seperti sektor industri, jasa, properti,


PENGUKURAN TINGKAT KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) UNTUK MENGKATEGORIKAN HAZARD DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESSMENT DI PT. BAMBANG DJAJA SURABAYA

ANALISIS POTENSI DAN PENGENDALIAN BAHAYA DENGAN METODE RISK ASSESSMENT DAN JOB SAFETY ANALYSIS DI UKM WIJAYA PRIMA SOLO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

adalah 70-80% angkatan kerja bergerak disektor informal. Sektor informal memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemasakan. Kapasitas produksi mencapai 4000 ton per hari. Sound Level Meter dengan 9 titik pengukuran yang berdasarkan European

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dimilikinya. Dalam hal ini sangat dibutuhkan tenaga kerja yang memiliki kemampuan skill yang handal serta produktif untuk membantu menunjang bisnis

BAB I PENDAHULUAN. produk yang akan dihasilkan untuk memenuhi persaingan pasar. Dalam masalah

commit to user 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Tempat Kerja Didalam Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan

OCCUPATIONAL HEALTH MANAGEMENT PROGRAM. Yusmardiansah

III. METODOLOGI PENELITIAN

HIRA DAN JSA HAZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESSMENT AND DITERMINATION CONTROL (HIRAC) DAN JOB SAFETY ANALYSIS (JSA)

BAB 1 PENDAHULUAN. bersangkutan.secara umum, kecelakaan selalu diartikan sebagai kejadian yang. yang dapat mengakibatkan kecelakaan(simanjuntak,2000).

IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO DAN TINDAKAN PENGENDALIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat PT. Freeport Indonesia

Perancangan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Berdasarkan OHSAS Di PT X (Studi Kasus : Produksi Teh)

BAB 1 : PENDAHULUAN. maupun pemberi kerja, jajaran pelaksana, penyedia (supervisor) maupun manajemen,

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang mengurangi kinerja, berdampak pada kondisi psikis pekerja, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan berusaha untuk menerapkan strategi-strategi terbaik agar dapat bertahan,

Analisis Penerapan Keselamatan Kerja Menggunakan Metode Hazard Identification Risk Assessment (HIRA) Dengan Pendekatan Fault Tree Anlysis (FTA)

ANALISIS KECELAKAAN DAN KESEHATAN KERJA DAN UPAYA PENCEGAHANNYA DI BAGIAN FLOORING DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESMENT PT

PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL

BAB I PENDAHULUAN. satu faktor terpenting dari suatu pekerjaan. Dalam pemenuhan kebutuhannya,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control dan Pemilihan Solusi Alternatif Menggunakan Benefit Cost Analysis

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN METODE HIRADC PADA PERUSAHAAN PENGOLAHAN KAYU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lain, misalnya industri pabrikan (manufacture), maka bidang konstruksi

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan traumatic injury. Secara keilmuan, keselamatan dan

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran

TEKNIK IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENGENDALIAN RESIKO PADA PANGGUNG GAS OKSIGEN PT ANEKA GAS INDUSTRI V

BAB I PENDAHULUAN. setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja mengalami sakit akibat kerja.

BUDAYA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) UNTUK KELANGSUNGAN USAHA

ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HIRARC (STUDI KASUS PT. COCA COLA BOTTLING INDONESIA UNIT SEMARANG)

Program Konservasi Pendengaran (1) Hearing Conservation Program (1)

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi industri seperti sekarang ini, persaingan di bidang industri

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan K3 juga salah satu penyebab terjadinya kecelakaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisis Risiko Pekerjaan Pemindahan Barang Dengan Forklift Menggunakan Metode HIRARC Dan Penentuan Risk Ranking Menggunakan Fuzzy Logic Control

Identifikasi Bahaya Pada Pekerjaan Maintenance Kapal Menggunakan Metode HIRARC dan FTA Dengan Pendekatan Fuzzy

BAB I PENDAHULUAN. kecelakaan kerja juga tinggi (Ramli, 2013). terjadi kecelakaan kasus kecelakaan kerja, 9 pekerja meninggal

IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA DAN RESIKO K3 PERTEMUAN 3 FIERDANIA YUSVITA KESEHATAN MASYARAKAT, FIKES UEU

BAB I PENDAHULUAN. telah diatur. Kecelakaan terjadi tanpa disangka-sangka dalam sekejap mata

ANALISIS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DENGAN METODE HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) DI.PG CANDI BARU, SIDOARJO SKRIPSI

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat dunia industri

BAB I PENDAHULUAN. dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi 6,4 sampai dengan 7,5 persen setiap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. masalah-masalah baru yang harus bisa segera diatasi apabila perusahaan tersebut

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertambangan dan penggalian merupakan lapangan kerja yang banyak menyerap sumber daya manusia di Indonesia, menduduki peringkat ke 8 di Indonesia menurut Badan Pusat Statistik (BPS). Kurun waktu 5 tahun menyerap tenaga kerja sebanyak 14,799,869 juta jiwa dari tahun 2011 sampai dengan 2015 untuk periode bulan Febuari dan Agustus. Namun di dalam dunia pertambangan dan penggalian kerap terjadi kecelakaan dan gangguan kesehatan kerja yang tidak jarang menelan korban jiwa. Tabel 1.1 dibawah ini mempresentasikan data kecelakaan kerja menurut Jamsostek: Tahun Tabel 1. 1 Data Kecelakaan Kerja Tahun 2005-2010 Jumlah Kasus Kecelakaan Kerja Meninggal (Sumber: Jamsostek Indonesia[2005-2010]) Cacat Total Cacat Sebagian Cacat Fungsi Sembuh 2005 99.023 2.045 80 3.032 5.391 88.475 2006 95.624 1.784 122 2.918 4.973 85.827 2007 83.714 1.883 57 2.4 4.049 75.325 2008 93.823 2.124 44 2.547 4.018 85.09 2009 96.314 2.144 42 2.713 4.38 87.035 2010 98.711 1.965 (+) 31 (+) 2.313 (+) 3.662 (+) 78.722 (+) Tabel 1.1 mempresentasikan mengenai jumlah kasus kecelakaan kerja yang terjadi pada tahun 2005 sampai dengan 2010. Data tersebut menjelaskan bahwa kecelakaan kerja cenderung naik setiap tahunnya. Bila ada penurunan hanya terjadi pada tahun 2007, setelah itu mengalami kembali kenaikan terhadap tingkat kecelakaan kerja, dimulai dengan status meninggal, cacat total, cacat sebagian, cacat fungsi, dan sembuh.

Maka diperlukan analisis dan evaluasi panduan yang digunakan untuk meminimasi tingkat kecelakaan ataupun penyakit yang dapat terjadi di lingkungan kerja tersebut. Perusahaan dapat mengadopsi prinsip K3 (Keselamatan dan Kesehatan kerja) dan menerapkan prinsip-prinsip Ergonomi yang diterapkan untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan dari para pekerjanya serta dapat menganalisis potensi berbahaya pada lingkungan kerja. PT. Freeport Indonesia (PT.FI) merupakan perusahaan tambang terbesar di dunia, yang berlokasi di Provinsi Papua Indonesia dengan luas wilayah eksplorasi Kontrak Karya dengan total 212.950 Ha. Hasil produksi dari PT.FI pada tahun 2012 yaitu 2,52 miliar ton bijih yang terdiri dari 0,97 gram/ton tembaga, 0,83 gram/ton emas, dan 4,13 gram/ton perak. Menurut data terakhir dari MP3EI tahun 2012. Jumlah tenaga kerja dari PT.FI pada tahun 2012 lebih dari 11.700 karyawan langsung dan lebih dari 12.400 karyawan kontraktor. Jumlah karyawan pada perusahaan ini terbagi menjadi beberapa golongan yaitu non Papua 64,04%, Papua 34,63 dan warga asing 1,33%. PT.FI memiliki beberapa perushaan yang dijadikan privasi dan kontraktor bagi PT.FI, salah satu perusahaan yang dijadikan privasi terbesar bagi PT.FI yaitu PT. Kuala Pelabuhan Indonesia (PT.KPI). PT.KPI berdiri sejak tahun 1995 sampai sekarang. PT.KPI ini berperan sebagai penghasil jasa bagi PT.FI, jasa yang di hasilkan oleh PT.KPI untuk PT.FI yaitu berupa jasa Marine Operation, Road & Transportation, Maintenance, Levee Construction, Logistic & Operator, Business Support, Corporate & Admin Support, dan Cargo Transportation yang merupakan 9 departemen. Dewasa ini, kerapkali terjadi kecelakaan ataupun penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, baik itu terjadi pada perusahaan kecil ataupun perusahaan besar sekalipun. Banyak perusahaan yang hanya fokus terhadap pencapaian target yang dibutuhkan oleh perusahaan. Terutama pada perusahaan yang menghasilkan jasa sebagai faktor utama yang dihasilkan dan ditawarkan. Perusahaan hanya menginginkan target permintaan dari konsumen terpenuhi dari segi kualitas dan juga kuantitas pelayanan jasa terpenuhi.

Akan tetapi, perusahaan tidak memperhatikan dampak dari proses dilakukannya pekerjaan tersebut. Total kejadian kecelakaan yang terjadi pada 9 departemen di PT.KPI yaitu 549 kecelakaan kerja dari tahun 2011 hingga 2015. Kejadian kecelakaan terjadi pada saat shift siang ataupun shift malam berlangsung, yang ditimbulkan oleh 2 faktor yaitu lingkungan dan perilaku karyawan (manusia). Pada saat ini Identifikasi potensi kecelakaan dan gangguan kesehatan yang dilakukan oleh perusaahan yaitu, menggunakan sistem Ergonomi risk assessment manual handling check list lapangan dan perkantoran, daftar periksa office work station check list, safety transportation check list, pengukuran tingkat kebisingan menggunakan Noise Dosi meter, pengukuran intensitas cahaya menggunakn lux meter, pengukuran zat beracun menggunakan alat Veloci Calc. Namun kecelakaan pada lingkungan kerja masih terjadi disetiap tahunnya, terlebih pada bagian transportasi. PT.KPI merupakan perusahaan yang sudah menerapkan prinsip SMK3 FRESH yang merupakan standar dari PT.FI yang di adopsi dari standar NOSA CMB 150. South Afrika dan OHSAS 18001:2007, dan sudah memiliki tim safety yang mengontrol semua kegiatan yang berjalan di PT.KPI. Akan tetapi kecelakaan yang terjadi pada 9 departemen masih terjadi disetiap tahun selama 5 tahun. Maka dari itu diperlukan metode yang dapat menyelidiki penyebab terjadinya kecelakaan kerja di PT.KPI. Metode yang dapat digunakan untuk mengetahui penyebab dari kecelakaan dan gangguan kesehatan kerja yaitu dengan menggunakan Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control (HIRARC) dan Job Safety Analysis (JSA). Metode ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi seluruh bahaya yang ada di lingkungan kerja dan perilaku karyawan (manusia), baik kejadian yang sudah pernah terjadi ataupun yang belum pernah terjadi dapat di identifikasi menggunakan metode ini. Metode ini dapat memberikan usulan rekomendasi perbaikan sistem K3 dari perusahaan yang pada saat ini menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3 FRESH).

Metode ini dapat digunakan pada kondisi data yang lengkap ataupun kondisi data tidak formal. PT.KPI memiliki kelengkapan data masa lalu yang baik, sehingga dapat mempermudah identifikasi kecelakaan dengan cara observasi dan menggunakan data masa lalu. Data dapat di kategorikan menjadi 5 kategori resiko mulai dari tingkat resiko rendah hingga tingkat resiko yang tertinggi yaitu Low, Medium, High, dan Ekstrim. Sesuai dengan total kecelakaan yang terjadi disetiap departemen. Tingkat risiko tersebut akan dijadikan panduan untuk menentukan prioritas perbaikan yang akan dilakukan pada departemen kritis. Penelitian ini mengacuh pada dua jenis penelitian dalam bentuk jurnal yang sudah pernah ada sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Andreas Arif Gunawan GO dan Liem Yenny Bendatu pada tahun (2015: 421-426), dengan judul Perbaikan K3 dengan metode HIRARC di PT. Sumber Rubberindo Jaya. Penelitan kedua yang dilakukan oleh Dewi Diniaty dan Zulfan Afendi pada tahun (2015:91-98) dengan judul Usulan Perbaikan Keselamatan Kerja untuk Minimumkan Kecelakaan Kerja dengan Pendekatan JSA di PT. Alam Permata Riau. Hasil dari penelitian yang pertama hanya sampai kepada jenis kegiatan kerja yang berpotensi kecelakaan dan hasil dari penelitian kedua hanya mengetahui berapa banyak jumlah cidera, waktu hilang dan skor untuk tim safety yang menghasilkan rekomendasi perbaikan. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, rumusan masalah yang akan diangkat adalah: 1. Faktor apa yang menyebabkan kecelakaan dan gangguan kesehatan di lingkungan kerja PT.KPI? 2. Faktor apa yang menyebabkan terjadinya kecelakaan pada alat transportasi yang digunakan untuk operasional di jalan tambang? 3. Tindakan perbaikan apa saja yang dapat dilakukan dalam perancangan rekomendasi sistem K3 di lingkungan PT.KPI?

1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan dan gangguan kesehatan di lingkungan kerja PT.KPI. 2. Mengetahui area berbahaya pada jalan tambang dan perilaku pengguna alat transportasi. 3. Memberikan rancangan usulan perbaikan berdasarkan sistem K3 di lingkungan kerja pada 4 departemen dan Jalan Tambang di PT.KPI. 1.4 Batasan Masalah Batasan Masalah penelitian dari penelitian ini antara lain: 1. Pengamatan dilakukan di PT.KPI. 2. Objek yang menjadi pusat penelitian terletak pada 9 departemen di PT.KPI dan kawasan jalan tambang lowland sampai dengan highland. 3. Data yang yang dihasilkan berdasarkan observasi langsung dan menggunkan data masalalu dari perusahaan, dari tahun 2011-2015. 4. Data kecelakaan yang diperoleh dari Jamsostek terbatas pada tahun 2005-2010. 5. Penelitian ini difokuskan pada permasalahan yang menyebabkan terjadinya kecelakaan berdasarkan data masalalu dan dampak yang akan terjadi kepada lingkungan dan alat bantu (alat berat) yang digunakan serta manusia (karyawan) 6. Penelitian ini tidak menghitung berapa biaya yang akan keluar, yang disebabkan oleh kecelakaan (severity). 7. Penelitian ini berfokus kepada kecelakaan yang terjadi pada alat berat perusahaan.

8. Penelitian ini bersifat analisis yang menghasilkan usulan rekomendasi perbaikan, tidak melakukan perhitungan biaya yang keluar disebabkan oleh perbaikan ataupun kejadian kecelakaan. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Perusahaan a. Dapat mengetahui tindakan-tindakan perbaikan apa saja yang harus dilakukan terhadap masalah keselamatan dan kesehatan kerja yang terjadi pada perusahaan. b. Menerapkan prinsip usulan perbaikan K3 di perusahaan sehingga dapat membantu dalam mengidentifikasi potensi kecelakaan kerja, dan para pekerja menjadikan K3 menjadi gaya hidup dalam lingkungan kerja. 2. Bagi Penulis a. Penulis dapat memperoleh ilmu baru dari lingkungan kerja yang nyata dan pengetahuan lebih dalam tentang K3 dan safety dalam dunia kerja b. Penulis dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah didapat selama masa perkuliahan 3. Bagi Bidang Keteknik Industrian a. Penulis dapat menerapkan ilmu yang telah dipelajari pada saat masa perkuliahan (Safety Health, and Enironment, Sistem Kerja dan Ergonomi, dan Health Care Management System) b. Menerapkan kemampuan analisis dalam Teknik Industri untuk meminimasi atau menghilangkan tingkat potensi terjadinya kecelakaan kerja 4. Bagi Pembaca a. Pembaca dapat mengetahui tentang K3 dan pengetahuan safety secara umum. b. Pembaca dapat menjadikan penelitian ini sebagai referensi penelitian selanjutnya.

1.6 Sistematika Penelitian Penyusunan sistematika penelitian bertujuan untuk mempermudah dalam penulisan, agar sesuai dengan aturan dan uruttan yang telah ditetapkan. Sistematika penulisan laporan penelitian ini yaitu: BAB I PENDAHULUAN Bab ini menampilkan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORITIS Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, yang berkenaan dengan metode HIRARC dan JSA. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menguraikan identifikasi masalah, pendekatan beserta langkah pengerjaan dari awal sampai dengan akhir untuk menyelesaikan masalah. BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini menampilkan hasil pengumpulan data observasi langsung di lapangan kerja PT.KPI, data masalalu dan data pendukung pemecahan masalah berserta pengolahan data yang akan menghasilkan analisis sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian. BAB V ANALISIS Bab ini menjelaskan mengenai hasil dari pengolahan data yang berlandaskan teori sesuai dengan metodologi penelitian. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan kesimpulan dari hasil analisis sesuai dengan tujuan penelitian dan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti dan pihak dari perusahaan khususnya bagian safety.