BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian, uji validitas, uji reliabilitas, tingkat kesukaran soal, daya beda, teknik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak

BAB III METODE PENELITIAN. kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMPN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, apabila seseorang ingin. merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2006:130).

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah

Tabel 3.1 Populasi Penelitian No Kelas Jumlah Siswa 1 VIII A 29 siswa 2 VIII B 28 Siswa 3 VIII C 28 Siswa 4 VIII D 28 Siswa

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan,

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian ini metode penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Cikaret Ippor tepatnya terletak di jalan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan fokus telaahan dalam penelitian ini yakni mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN Cijoho-Kuningan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. membaca, menulis, dan berhitung pada warga belajar keaksaraan dasar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data penelitianya. Penelitian ini menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian komparasi

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan berlokasi di SMAN 4 Bandung. Sekolah yang beralamat di Jalan Gardujati No. 20 Bandung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian ini ditujukan untuk menguji teori melalui pengukuran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, sebab

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMPN 12 Bandung, di Kota Bandung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Dalam buku Nana Syaodih (2005: 52) metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi peneliti yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan harapan derajat kepastian jawaban tinggi. Metode yang digunakan penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perhitungan serta pengukuran terhadap variabel dan pengujian terhadap hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diskriptifkomparatif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 1997:136).

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODE PENELITIAN

Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul skripsi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest-

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 3.1 Proses Analisis Multimedia dalam Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rombongan belajar kelas VII, 7 rombongan belajar kelas VIII, dan 7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, Sedangkan metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan agar memperoleh data yang

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini membahas tentang lokasi penelitian, populasi penelitian, sampel, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, uji validitas, uji reliabilitas, tingkat kesukaran soal, daya beda, teknik analisis data, uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis. A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di sekolah dasar negeri 1 Jayagiri Lembang yang beralamat di Jl. Jayagiri No.27 Desa Jayagiri kec.lembang. 2. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas V SDN 1 Jayagiri yang terdiri dari 3 kelas yakni kelas V A, VB dan V C yang berjumlah 103 orang (siswa). Tabel 3.1 Populasi Penelitian NO Kelas Jumlah Siswa 1 V A 34 2 V B 34 3 VC 35 Jumlah 103 Populasi merupakan sekumpulan objek atau subjek yang dapat berupa orang, benda, peristiwa maupun gejala yang terjadi di sekeliling kita. Selain ini populasi bukan hanya sekedar kumpulan yang menunjukan kuantitas suatu objek atau subjek penelitian, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki

51 subjek atau objek tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2010:117) mengungkapkan Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya 3. Sampel Berdasarkan jumlah populasi di atas, maka kelas yang diambil untuk dijadikan sampel adalah siswa kelas V.A dan V.B. Dalam penelitian ini yang dijadikan kelas eksperimen yaitu kelas V.A yang berjumlah 34 orang siswa dan yang dijadikan kelas kontrol adalah kelas V.B yang berjumlah 34 orang siswa. Menurut Sugiono (2011:81) Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan cluster sampling. cluster sampling merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkna kelas-kelas atau kelompok-kelompok yang sudah ada. B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control Pre-test Post-test Only Design. Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dipilih tanpa adanya penugasan random dan untuk setiap kelompok diadakan pre-test dan post-test. Pola umum desain penelitian ini digambarkan sebagai berikut.

52 Tabel 3.2 Desain Penelitian Kelompok Pretes Treatment Postest Eksperimen O 1 X 1 O 2 Kontrol O 1 X 2 O 2 Keterangan : O 1 = tes awal pada Kelompok eksperimen dan kontrol O 2 = tes akhir pada Kelompok eksperimen dan kontrol X 1 = Perlakuan menggunakan film dokumenter X 2 = perlakuan menggunakan animasi slideshow C. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu cara untuk memperoleh pemecahan terhadap berbagai masalah penelitian. Menurut Nana Syaodih (2010:2) metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang di dasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Metode diperlukan agar tujuan penelitian dapat tercapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, maka untuk mendapatkan hasil yang baik harus digunakan metode penelitian yang tepat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai maka peneliti menggunakan metode Kuasi eksperimen. Penelitian Kuasi eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek selidik. Menurut John W. Creswell (2008:313) menyebutkan.

53 Quasi-experimental designs do not include the use of random assignment. Reseachers who employ these design rely instead on other techniques to control (or at least reduce) threats to internal validity. We shall describe some of these techniques as we discuss several quasi-experimental design.. Metode ini memanfaatkan kelompok yang telah ada namun memiliki karakteristik perkiraan yang homogen sehingga memudahkan pengontrolan variabel penelitian. Penggunaan metode kuasi eksperimen ini didasarkan atas pertimbangan agar dalam pelaksanaan penelitian ini siswa tidak merasa sedang di eksperimenkan sehingga situasi penelitian menjadi lebih alami, sehingga dengan situasi yang demikian diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap tingkat kevalidan penelitian. Karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jawaban tentang pengaruh suatu perlakuan, maka terdapat variabel yang mempengaruhi (sebab) dan variabel yang dipengaruhi (akibat). Menurut Sugiyono (2011:2) variabel penelitian merupakan suatu atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, yang kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau terikat disebut variabel independen atau bebas (X). Sedangkan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independen atau bebas disebut variabel dependen/terikat (Y). Dalam penelitian ini yang menjadi sebagai variabel independen atau bebas adalah pembelajaran yang menggunakan media Film Dokumenter. Sementara itu hasil belajar siswa pada ranah kognitif ditempatkan sebagai variabel terikat.

54 Y Hasil Belajar siswa ranah Kognitif Tabel 3.3 Hubungan Antar Variabel X Aspek Memahami (C2) Aspek Menerapkan (C3) Aspek Menganalisis (C4) Penggunaan media film dokumenter (X) X1Y1 X1Y2 X1Y3 Penggunaan Animasi Slide Show (Y) X2Y1 X2Y2 X2Y3 D. Deinisi Operasional Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam memakai kata-kata pada penelitian ini, maka peneliti mencantumkan definisi operasional sebagai berikut: 1. Media Pembelajaran Media pembelajaran merupakan bagian yang integral dan tidak terpisahkan dalam sistem pembelajaran. Media yang dimaksud dalam penelitian ini adalah film dokumenter dan animasi slideshow untuk mendukung proses pembelajaran pada mata pelajaran IPS agar dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar siswa. Adapun film dokumenter ini di terapkan di kelas eksperimen dan animasi slideshow diterapkan di kelas control 2. Film Dokumenter Film dokumenter disini adalah sebuah film yang dipergunakan dalam kelas dan merupakan film dokumenter tentang pembelajaran bukan semata-mata sebagai hiburan belaka. Film yang isinya bukan saja memberikan fakta-fakta, tetapi juga menjawab persoalan agar siswa mengerti tentang bab atau pokok

55 bahasan yang harus disampaikan, sehingga film tidak lagi dianggap sebagai hiburan belaka tetapi merupakan alat untuk digunakan dalam pembelajaran. 3. Motivasi Belajar Motivasi Belajar disini adalah dorongan internal dan eksternal pada siswasiswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. 4. Hasil Belajar Kognitif Hasil belajar ranah kognitif adalah hasil belajar yang terdiri dari 6 aspek dimana dalam penelitian ini hanya dipilih 3 aspek yaitu aspek memahami,menerapkan, dan menganalisis. 5. Mata Pelajaran IPS-Sejarah Pada penelitian ini materi yang digunakan adalah sejarah pokok bahasan Pendudukan Jepang di Indonesia. Sejarah adalah ilmu yang mempelajari berbagai kejadian atau riwayat kejadian masa lampau dan benar-benar terjadi. E. Instrument Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto 2006:160). Adapun instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah.

56 1. Instrumen Test Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah instrumen tes. Penggunaan tes sebagai instrumen dimaksudkan untuk mengukur penguasaan siswa kelas V SDN 1 Jayagiri terhadap materi pelajaran. Tes dalam penelitian ini digunakan sebagai alat pengumpul data. Menurut Arikunto (2006:150) Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bekal yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif pilahan ganda. Soal tes objektif adalah suatu soal atau pernyataan yang menuntut sehimpunan jawaban dengan pengertian atau konsep tertentu, sehingga penyekorannya dapat dilakukan secara objektif. Sebelum digunakan dalam penelitian, soal tes tersebut dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan guru IPS di sekolah yang bersangkutan. Selanjutnya soal tes diujicobakan pada siswa diluar sampel penelitian yaitu siswa SDN 1 Jayagiri yang telah terlebih dahulu mendapatkan pembelajaran mengenai kedatangan tentara Jepang ke Indonesia. Setelah uji coba tes dilaksanakan, kemudian dilakukan analisis mengenai validitas butir soal, reliabilitas tes, daya pembeda, dan indeks kesukaran butir soal tersebut. 2. Angket Diharapkan dengan angket ini peneliti dapat menggali banyak informasi dari subjek yang berkaitan secara langsung dengan masalah penelitian yang menjadi fokus dalam penelitian ini.

57 Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, dimana pertanyaan telah memiliki alternatif jawaban yang tinggal dipilih oleh responden. Responden tidak dapat memberikan jawaban atau respon lain kecuali yang telah tersedia sebagaimana alternatif jawaban. Skala yang digunakan dalam angket ini adalah skala likert. Nana Syaodih (2010:238) menyebutkan sebagai berikut. Skala Likert menggunakan skala deskriptif (SS, S, R, TS, STS). Dasar dari skala deskriptif ini adalah respon seseorang terhadap sesuatu dapat dinyatakan dengan pernyataan persetujuan (setuju-tidak setuju) terhadap sesuatu objek. Berikut gambar rentang skala Likert dalam penelitian ini Tabel 3.4 Rentang Skala Likert Pernyataan sikap Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Positif 4 3 2 1 Negatif 1 2 3 4 (Nana Syaodih, 2010:240) Angket yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan menggunakan seperangkat daftar pertanyaan yang telah disusun dan kemudian disebarkan kepada responden untuk memperoleh data yang diperlukan. Hal ini senada dengan Zainal Arifin (2011:228) angket adalah instrumen penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan atau pernyataan untuk menjaring data atau informasi yang harus dijawab responden secara bebas sesuai dengan pendapatnya. F. Teknik Pengembangan Instrument 1. Uji Validitas Menurut Arikunto (2006:168) Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrumen. Validitas suatu instrumen berkaitan dengan untuk apa instrumen itu dibuat. Untuk

58 mengetahui tingkat validitas suatu instrumen, dapat digunakan koefisien korelasi dengan menggunakan rumus Product Moment dari Pearson dengan rumus sebagai berikut : (Sumber : Arifin, 2009: 254) Keterangan : r xy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y N = Banyaknya subjek (peserta tes) X = Skor tiap butir soal Y = Skor total Selanjutnya koefisien korelasi yang diperoleh diinterpretasikan ke dalam klasifikasi koefisien validitas berikut : Tabel 3.5 Kriteria Validitas Butir Soal Koefisien Korelasi Interpretasi 0,800 r xy 1,00 Validitas Sangat Tinggi 0,600 r xy 0,800 Validitas Tinggi 0,400 r xy 0,600 Validitas Sedang 0,200 r xy 0,400 Validitas Rendah 0,000 r xy 0,200 Validitas Sangat Rendah (Sumber : Arikunto, 2006:276)

59 2. Uji Reliabilitas a. Uji Reliabilitas Soal Reliabilitas soal merupakan ukuran yang menyatakan tingkat keajegan atau kekonsistenan suatu soal tes. Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus Spearman Brown seperti dibawah ini: r 11 = 2 x r 1/21/2 (1 + r 1/21/2 ) (Arikunto, 2006:180) Keterangan : r i k = koefisien reliabilitas = banyaknya butir soal 1 = bilangan konstan s i 2 s t 2 = jumlah varians skor tiap butir soal = varians skor total Adapun rumus untuk menghitung varians total dan varians item (Sugiyono,2011: 365) adalah sebagai berikut: Keterangan : JK i JK s x t 2 = Jumlah kuadrat seluruh skor item = Jumlah kuadrat subyek = Jumlah skor tiap item

60 ( x t ) 2 = Jumlah kuadrat skor tiap item n = Jumlah responden b. Uji Reliabilitas Angket Uji reliabilitas adalah ketepatan alat tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya. Artinya, kapanpun alat itu digunakan maka akan memberikan hasil pengukuran yang sama. Menurut Zainal Arifin (2009: 258) reliabilitas tes berkenaan dengan pertanyaan, apakah suatu tes teliti dan dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach (Sugiyono, 2011:365) seperti dibawah ini: Keterangan : r i = koefisien reliabilitas k = banyaknya butir soal 1 = bilangan konstan s i 2 = jumlah varians skor tiap butir soal s t 2 = varians skor total Adapun rumus untuk menghitung varians total dan varians item (Sugiyono, 2011: 365) adalah sebagai berikut:

61 Keterangan : JK i = Jumlah kuadrat seluruh skor item JK s = Jumlah kuadrat subyek x t 2 = Jumlah skor tiap item ( x t ) 2 = Jumlah kuadrat skor tiap item n = Jumlah responden c. Tingkat Kesukaran Soal Taraf kesukaran soal adalah kemampuan siswa dalam menjawab soal. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk memecahkannya, sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauan. Untuk mengetahui tingkat kesukaran dari tiap butir soal, digunakan rumus sebagai berikut : (Sumber : Zaenal Arifin, 2009:273) Keterangan : ΣS = Jumlah peserta didik yang menjawab salah N = Jumlah Peserta didik yang mengikuti tes. Untuk menafsirkan tingkat kesukaran soalnya dapat digunakan kriteria sebagai berikut : 1) Jika jumlah peserta didik yang gagal mencapai 27%, termasuk mudah.

62 2) Jika jumlah peserta didik yang gagal antara 28% sampai dengan 72%, termasuk sedang. 3) Jika jumlah peserta didik yang gagal 72% ke atas, termasuk sukar. (Sumber : Zaenal Arifin, 2009:273) d. Daya Pembeda Zainal Arifin (2009: 273) mengungkapkan bahwa daya pembeda adalah pengukuran sejumlah mana suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum/ kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu.. Untuk mengetahui daya pembeda tiap butir soal, digunakan rumus sebagai berikut : (Sumber : Arifin, 2009: 273) Keterangan : DP = Daya Pembeda WH= Jumlah peserta yang gagal dari kelompok atas WL= Jumlah peserta yang gagal dari kelompok bawah n = 27% x N Setelah nilai daya pembeda diperoleh, kemudian di interpretasikan dalam kriteria sebagai berikut :

63 Tabel 3.6 Kriteria Interpretasi Daya Pembeda Nilai DP Daya Pembeda 0,40 atau lebih Sangat Baik 0,30 0,39 Cukup Baik 0,20 0,29 Minimum 0,19 ke bawah Jelek (Surapranata, 2006 : 31) Untuk menghitung signifikansi daya pembeda pada soal uraian digunakan rumus : Keterangan : = rata-rata dari kelompok atas = rata-rata dari kelompok bawah = jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok atas = jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok bawah n = 27% x N (baik untuk kelompok atas maupun kelompok bawah) 279) (Sumber : Arifin, 2009: 278- Nilai t hitung yang didapat dari rumus di atas, kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel. Jika nilai t hitung > t tabel berarti daya pembeda soal tersebut signifikan.

64 G. Teknik Analisis Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan tes (pretes dan postes). Berikut teknik yang digunakan peneliti mengolah data yang telah diperoleh : 1. Pengolahan Data Kuantitatif a. Uji Normalitas Soal Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data kedua kelas berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov adalah dengan membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi normal baku. Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal. Jadi sebenarnya uji Kolmogorov Smirnov adalah uji beda antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku. Berikut langkah-langkah perhitungan uji Kologorov Smirnov (Irianto, 2009: 272-273) : 1. Susun data secara berurutan mulai dari yang terkecil, diikuti dengan frekuensi masing-masing, frekuensi kumulatif (F) serta nilai Z masing-masing skor. 2. Probabilitas nilai Z dapat dicari pada tabel Z. Besaran a 2 diperoleh dengan mencari selisih antara f/n dengan P Z. sedangkan a 1 diperoleh dengan mencari selisih antara f/n dengan a 2. 3. Bandingkan angka tertinggi dari a 1 dengan tabel Kolmogorov Smirnov. Adapun kriteria pengujiannya sebagai berikut: Terima H 0 jika a 1 maksimal D tabel

65 Tolak H 0 jika a 1 maksimal > D tabel Pada penelitian ini, uji normalitas menggunakan bantuan program pengolah data SPSS 20 (Statistical Product and Service Solution) dengan uji normalitas one sample Kolmogorov Smirnov. Kriteria pengujiannya adalah jika nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas < 0.05 maka distribusi datanya adalah tidak normal, sedangkan jika nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas > 0.05 maka distribusi datanya adalah normal. b. Uji Normalitas Angket Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data kedua kelas berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov adalah dengan membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi normal baku. Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal. Jadi sebenarnya uji Kolmogorov Smirnov adalah uji beda antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku. Berikut langkah-langkah perhitungan uji Kologorov Smirnov (Irianto, 2009: 272-273) : 1. Susun data secara berurutan mulai dari yang terkecil, diikuti dengan frekuensi masing-masing, frekuensi kumulatif (F) serta nilai Z masing-masing skor. 2. Probabilitas nilai Z dapat dicari pada tabel Z. Besaran a 2 diperoleh dengan mencari selisih antara f/n dengan P Z. sedangkan a 1 diperoleh dengan mencari selisih antara f/n dengan a 2.

66 3. Bandingkan angka tertinggi dari a 1 dengan tabel Kolmogorov Smirnov. Adapun kriteria pengujiannya sebagai berikut: Terima H 0 jika a 1 maksimal D tabel Tolak H 0 jika a 1 maksimal > D tabel Pada penelitian ini, uji normalitas menggunakan bantuan program pengolah data SPSS 20 (Statistical Product and Service Solution) dengan uji normalitas one sample Kolmogorov Smirnov. Kriteria pengujiannya adalah jika nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas < 0.05 maka distribusi datanya adalah tidak normal, sedangkan jika nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas > 0.05 maka distribusi datanya adalah normal. c. Uji Homogenitas Uji homogenitas ditujukan untuk menguji kesamaan beberapa bagian sampel, sehingga generalisasi terhadap populasi dapat dilakukan. Uji homogenitas menggunakan rumus Uji Levene. Menurut Irianto, (2009:278) Uji Levene menggunakan analysis of variance satu arah. Data ditransformasikan dengan jalan mencari selisih masing-masing skor dengan rata-rata kelompoknya. Pada penelitian ini, uji homogenitas menggunakan bantuan program pengolah data SPSS 20 dengan uji Levene. Kriteria pengujiannya adalah apabila nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas < 0.05 maka data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama, sedangkan jika nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas > 0.05 maka data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians sama.

67 d. Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis dengan uji t independent digunakan rumus berikut: (Sumber : Sugiyono, 2008 : 138) Keterangan : = Rata-rata skor gain kelompok eksperimen = Rata-rata skor gain kelompok kontrol S 1 2 S 2 2 n 1 dan n 2 = Varians skor kelompok eksperimen = Varians skor kelompok kontrol = Jumlah Siswa Jika n 1 n 2, varians homogen (σ₁² = σ₂²) dapat digunakan uji t dengan polled varians, rumusnya sebagai berikut : (Sumber : Sugiyono, 2008 : 138) dk = n 1 + n 2 2 H. Prosedur Penelitain Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu: 1. Tahap Persiapan a. Melakukan studi pendahuluan b. Merumuskan masalah penelitian

68 c. Mencari studi kepustakaan d. Menyusun proposal penelitian e. Membuat lembar pengesahan proposal penelitian f. Membuat surat permohonan pengangkatan dosen pembimbing skripsi ke jurusan. g. Membuat surat keputusan dosen pembimbing skripsi ke fakultas. h. Membuat surat permohonan mengadakan penelitian ke direktorat akademik. i. Menghubungi pembimbing untuk proses bimbingan j. Membuat kisi-kisi instrumen penelitian tes objektif dan angket k. Membuat instrumen penelitian tes objektif dan angket l. Membuat kunci jawaban m. Mengkonsultasikan dan menjudgment instrumen penelitian kepada dosen ahli dan guru mata pelajaran IPS yang berada di sekolah tempat penelitian yang akan dilaksanakan n. Mengujicobakan instrumen penelitian yang telah dijudgment o. Menganalisis hasil uji coba instrumen penelitian, kemudian menentukan soal yang layak untuk dijadikan intsrumen penelitian 2. Tahap Pelaksanaan a. Memberikan tes awal (pretest) kepada sampel penelitian untuk mengetahui kemampuan awal siswa b. Memberikan perlakuan (treatment) kepada sampel penelitian dengan menggunakan media film dokumenter dan media animasi slideshow.

69 c. Memberikan tes akhir (posttest) kepada sampel penelitian untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan media film dokumenter dan media animasi slideshow. 3. Tahap Penyusunan Laporan a. Mengolah dan menganalisis data penelitian b. Memberikan kesimpulan dan saran berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data yang telah dilakukan sebelumnya. c. Membuat laporan hasil penelitian