Mengapa tata letak dipandang sebagai sebuah strategi?

dokumen-dokumen yang mirip
Strategi Tata Letak (Layout Strategy) I

Lab of Agribusiness Analysis and Management, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dipakai sebagai patokan untuk mengatur atau menata penempatan fasilitasfasilitas

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian proses produksi menurut beberapa ahli diantaranya adalah:

BAB I PENDAHULUAN. praktiknya, pengaturan tata letak memiliki beragam dampak strategis dalam kegiatan. tanggapan yang cepat (Heizer dan Render, 2011).

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI

BAB V ASPEK TEKNIS / OPERASI

PERENCANAAN FASILITAS SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI RIAU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Penelitian Terdahulu Hasil penelitian terdahulu digunakan sebagai referensi dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Heizer dan Render (2009:4) mendefinisikan produksi (production) adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis eceran ( Retail Businesses ) atau yang juga populer dengan sebutan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki implikasi strategis bagi perusahaan. Keputusan tata letak dapat

TATA LETAK PABRIK KULIAH 2: PERENCANAAN LAYOUT

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan

PANDUAN PRAKTIKUM PENANGANAN BAHAN DAN PERENCANAAN TATA LETAK FASILITAS

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas, setiap perusahaan dituntut untuk dapat selalu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. IV, maka penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut :

SUMBER DAYA MANUSIA DAN DESAIN KERJA

MANAJEMEN TRANPORTASI DAN DISTRIBUSI

Manajemen Keuangan. Pengelolaan Persediaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

Manajemen Rantai Pasokan adalah seperangkat kegiatan dan teknik perusahaan untuk mengelola secara efektif dan efisien aliran barang & Informasi dari

ASPEK TEKNIS/PRODUKSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Di saat Federal Express membuka poros Asia-nya di Taiwan pada tahun 1998, dan

LAMPIRAN Perusahaan ini sudah berjalan berapa lama? 2. Perusahaan ini bergerak di bidang apa?

Manajemen Persediaan. Material Handling. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: 14Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses

Mode Distribusi & Transportasi. Tita Talitha, MT

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

Manajemen Persediaan (Inventory Management)

STRATEGI PROSES YULIATI, SE,MM

MANAJEMEN PEMBANGUNAN PROYEK TUJUAN

KISI-KISI SOAL UKG TEKNIK PERGUDANGAN

PERENCANAAN FASILITAS

Manajemen Tranportasi dan Distribusi. Dosen : Moch Mizanul Achlaq

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Manajemen Transportasi dan Distribusi. Diadopsi dari Pujawan N

Manajemen Operasional TATA LETAK FASILITAS

BAB I PENDAHULUAN. (agen) adalah bahwa agen dapat membantu meningkatkan efisiensi distribusi

Rak Dua Fungsi (Moving Storage)

GRUP TEKNOLOGI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEXMACO DISUSUN OLEH : NELA RESA PUDIN RIFAN FATURAHMAN SOBANA SUPIANTO

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan untuk terus berkembang agar dapat bertahan dalam kancah

Sistem Produksi. Produksi. Sistem Produksi. Sistem Produksi

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan hadirnya persaingan global di bidang bisnis sekarang ini, dunia

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PERTEMUAN #2 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya. Pengaruh Audit..., Prasasti, Fakultas Ekonomi 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Perancangan Tata Letak

BAB I PENDAHULUAN I - 1

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI

Bab III. Analisis. Aktivitas yang Dilakukan Ruang 1. Pengunjung. duduk & membaca. mengambil kembali tas & jaket. membeli. makan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)

BAB IV. Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang. Jadi Pada PT Aneka Medium Garment. IV.1. Survei Pendahuluan

5.1 Konsep macam dan besaran ruang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM)

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya. Perusahaan yang dapat. jumlah konsumennya. Salah satu usahanya adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan perusahaan tersebut digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan. produk yang dihasilkan adalah produk jasa.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut pada aktivitas bisnis sehari-hari perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Tata letak pabrik (plant layout) atau tata letak fasilitas (facilities layout)

AKTIFITAS GUDANG & PENANGANAN BAHAN

BAB I PENDAHULUAN. mall, supermarket, department store, shopping centre, waralaba, toko mini

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Kalimantan Sari di bawah surat pengesahan no. YA.5/114/5 dari Kementrian

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA. Just In-Time dan Backflushing. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. menentukan efisiensi sebuah manajemen operasional perusahaan dalam jangka

Terminal kargo bandar udara

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS DAN ALGORITMA BLOCPLAN

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor yang mempengaruhi daya saing perusahaan dalam bersaing dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin

BAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB IV KONSEP. Gambar 25 Konsep Hub

A. Konsep Dasar Srategic Cost Management Keputusan yang diambil untuk kompetisi jangka panjang yang dilakukan oleh suatu perusahaan secara eksplisit

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi

Perancangan Tata Letak

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat sekarang ini, telah

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT. Toyota Astra Motor Surabaya merupakan perusahaan yang bergerak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAKSI. 2. Metodelogi Penelitian. 1. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Perusahaan telah menetapkan standar kualitas dan telah melaksanakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. masalah keterlambatan selesainya produk yang diakibatkan banyaknya waktu

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu factor yang dapat menunjang pencapaian laba bersih secara

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Gerakan tangan yang dilakukan operator dalam pekerjaan sangat berkaitan dalam

Transkripsi:

Strategi Tata Letak

Mengapa tata letak dipandang sebagai sebuah strategi? Tata letak menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang Tata letak menjadi faktor penentu pembentuk daya saing : kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, kualitas lingkungan kerja, kontak dengan pelanggan, dan citra perusahaan Tata letak membantu perusahaan mencapai 3 strategi dasar : differensiasi-biaya rendah-responsif

Tata Letak Tujuan : mengembangkan tata letak dengan biaya efektif yang memenuhi kebutuhan bersaing perusahaan Pertimbangan dalam melakukan desain tata letak : Meningkatkan utilisasi ruangan dan orang Meningkatkan aliran informasi, barang, dan orang Meningkatkan konsisi moral pekerja serta kondisi lingkungan kerja Meningkatkan kondisi interaksi dengan pelanggan Fleksibilitas

Jenis-jenis tata letak 1. Tata letak kantor : menempatkan para pekerja, peralatan mereka, dan ruangan kantor yang melancarkan aliran informasi 2. Tata letak toko retail : menempatkan rak-rak dan merespon perilaku konsumen 3. Tata letak gudang : memusatkan pada kelebihan serta kekurangan antara ruangan dan sistem penanganan bahan

Jenis-jenis tata letak 4. Tata letak dengan posisi tetap: memenuhi persyaratan tata letak untuk proyek yang besar dan memakan tempat seperti misalnya proses pembuatan kapal laut dan high rise building 5. Tata letak yang berorientasi proses : berhubungan dengan produksi dengannvolume rendah dan bervariasi tinggi (job shop) misalnya rumah sakit 6. Tata letak sel kerja : menata mesin mesin dan peralatan lain untuk fokus pada produksi sebuah produk atau sekelompok produk yang berkaitan 7. Tata letak yang berorientasi produk : mencari utilisasi karyawan dan mesin yang paling baik dalam produksi yang kontinuu atau berulang

Tata letak yang baik perlu menetapkan hal-hal berikut : 1. Peralatan penanganan bahan : ban berjalan, cranes, automated storage and retrieval system, etc 2. Kapasitas dan persyaratan luas ruang : situasi dan kondisi ruangan juga perlu diperhitungkan 3. Lingkungan hidup dan estetika : terkait dengan kenyamanan kerja misalnya aliran udara, privasi, kebisingan, etc 4. Aliran informasi : komunikasi sangat penting bagi setiap perusahaan dan harus dapat difasilitasi oleh tata letak 5. Biaya pergerakan antar space/ruang kerja : termasuk tingkat kesulitan dalam melakukan perpindahan kerja satu dengan lainnya

Tata Letak Kantor Adalah cara mengelompokkan pekerja, perlengkapan, dan ruang dengan mempertimbangkan kenyamanan, keamanan dan pergerakan informasi Perangkat analisa : diagram hubungan (relationship chart)

Diagram hubungan Direktur Operasional Kepala Divisi Produksi Desainer Produk Keuangan I E X U O U O I A A E I O U Mutlak Lebih Penting Penting Biasa Tidak Penting Sekretaris A X Tidak Perlu

Tata Letak Toko Retail Adalah pendekatan yang menggunakan aliran, mengalokasikan ruang dan menanggapi perilaku pelanggan Lima ide yang biasa digunakan dalam pengaturan tata letak toko retail : Menempatkan barang yang sering dibeli di batas luar toko Gunakan lokasi yang strategis dan menarik dan memiliki keuntungan besar Distribusikan produk andalan pada kedua sisis lorong dan letakkan secara tersebar sehingga menjadikan konsumen melihat lebih banyak barang lain Gunakan lokasi di ujung lorong karena tingkat eksposure tertinggi Bagian depan untuk ciri/misi toko

Tata Letak Toko Retail Tujuan utama : memaksimalkan keuntungan luas lantai per kaki persegi Servicescape : menerangkan lingkungan fisik dimana jasa dilakukan dan bagaimana lingkungan ini memiliki dampak humanistik kepada pelanggan dan karyawan 3 Elemen utama : Kondisi yang berkenaan dengan lingkungan : cahaya, suara, bau, suhu, etc (berapa lama konsumen ingin menghabiskan waktu dalam toko) Tata letak yang luas dan mempunyai fungsi : erat kaitannya dengan pola sirkulasi pelanggan Tanda-tanda, simbol, artefak : karakter desain bangunan yang memiliki arti sosial (karpet di dept store menyarankan konsumen pelan pelan melakukan browsing)

Tata Letak Gudang dan Penyimpanan Adalah metode desain yang berusaha meminimalkan biaya total dengan melakukan pertukaran (trade off) antara ruang dengan penanganan bahan Tujuan utama : menentukan titik optimal di antara biaya penanganan bahan dan biaya lain yang berkaitan dengan luas ruang gudang Biaya penanganan bahan : biaya yang berkaitan dengan transportasi barang masuk, penyimpanan, dan transportasi barang yang keluar Biaya peralatan SDM Biaya bahan Pengawasan Asuransi Dan penyusutan Berbicara gudang erat kaitannya dengan aktifitas docking/bungkar muat

Cross Docking Cross docking : sebuah sistem yang bertujuan menghindari penempatan bahan atau barang barang dengan cara langsung memproses mereka pada saat diterima untuk pengiriman Wall Mart pertama kali menerapkan strategi ini untuk menunjang strategi biaya rendah yang mereka jalankan, terdapat dua hal penting untuk menunjang cross docking : penjadwalan yang ketat dan identifikasi produk secara akurat Random Stocking : digunakan dalam proses pergudangan untuk menemukan lokasi barang jika terdapat lokasi yang tersedia (AIS / Automatic Identification System : biasanya barcode) Kostumisasi : bagaimana mensinergikan gudang penyimpanan dan fasilitas penambahan nilai produk. Sebuah metode yang menggunakan fasilitas gudang untuk menambah nilai barang melalui modifikasi, perbaikan, pelabelan, dan pengemasan komponen Fed Ex menempatkan gudang dengan bandara di daerah Memphis sehingga pengiriman dapat dilakukan dalam satu malam. Misalnya Laptop anda rusak maka pengganti dapat langsung dikirim dan saat Laptop Anda yg rusak tiba dapat diperbaiki untuk siap jual lagi

Tata Letak dengan Posisi Tetap Fixed Potition : Proyek dikerjakan tetap dalam satu tempat/lokasi 3 Masalah utama : Terbatasnya tempat pada semua lokasi produksi/proyek Setiap tahapan produksi/proyek membutuhkan bahan yang berbeda Volume bahan yang dibutuhkan adalah dinamis Solusi : Beralih menggunakan strategi berorientasi produk (bagian/komponen yang dapat distandardisasi/banyak digunakan akan dipecah (modul) dan disiapkan terlebih dahulu dalam proses luar lokasi yang lebih efisien Contoh : proyek kontruksi, galangan kapal, operasi bedah di rumah sakit

Tata Letak Berorientasi Proses Process Oriented: volume rendah dengan variasi tinggi (job shop) Mesin dan peralatan dikelompokkan bersama Kelebihan utama : Fleksibilitas peralatan dan penugasan kerja Baik untuk menangani job lot (produksi dengan batch kecil) Juga untuk memproduksi beragam komponen dalam variasi tinggi Kelemahan utama : Peralatan biasanya memiliki kegunaan umum Penjadwalan sulit Perubahan fungsi peralatan membutuhkan waktu Dibutuhkan tenaga kerja terampil Dibutuhkan persediaan bahan setengah jadi (stock)

Tata Letak Berorientasi Proses Solusi : merancang tata letak dengan pertimbangan minimalisasi biaya penanganan bahan Biaya penanganan bahan tergantung pada : Jumlah muatan atau tenaga kerja yang harus dipindahkan antara dua titik Jumlah biaya untuk memindahkan muatan Maka departemen/titik yang memiliki aliran komponen atau aliran tenaga kerja yang banyak/tinggi harus diletakkan berdekatan Biaya minimum = Dimana : n = jumlah total stasiun kerja i,j = setiap departemen n n i=1 j=1 Xij Cij Xij = beban yang dipindahkan dari departemen I ke departemen j Cij = biaya pemindahan

Contoh : Manajemen Aero Maintenance akan menata kembali fasilitas perawatan jet mereka di Kansas. Manajer Operasi mereka yang baru berencana menggunakan metode desain tata letak dengan pendekatan berorientasi proses. Delapan departemen terkait digambarkan sebagai berikut : Departemen A : MASUK (kode 1) Departemen B : PENERIMAAN (kode 2) Departemen C : SUKU CADANG (kode 3) Departemen D : METALURGI (kode 4) Departemen E : PEMECAHAN (kode 5) Departemen F : PERAKITAN (kode 6) Departemen G : INSPEKSI (kode 7) Departemen H : TESTING (kode 8)

Contoh : Berdasarkan data pergerakan bahan, diperoleh informasi sebagai berikut: DEPT. A DEPT. B DEPT. C DEPT. D DEPT. E DEPT. F DEPT. G DEPT. H DEPARTEMEN 100 load 200 load 0 0 0 0 0 DEPT. A 0 50 20 0 0 0 DEPT. B 30 100 0 0 0 DEPT. C 50 0 0 20 DEPT. D 20 0 10 DEPT. E 30 0 DEPT. F 0 DEPT. G DEPT. H

Contoh : Berdasarkan ukuran luas fasilitas 40 x 10 meter dengan masing masing departemen berukuran 10x10 m maka jarak masing masing departemen dapat diketahui sbb : Departemen bersebelahan berjarak 10 meter Departemen bersebelahan secara diagonal juga dianggap berjarak 10 meter Per meter jarak dianggap memakan biaya 10000 rupiah Pertanyaan : 1. Gambarkan aliran bahan saat ini berikut analisis biaya 2. Berikan satu rekomendasi perubahan aliran bahan berdasarkan analisis biaya yang lebih murah 3. Berapa banyak total alternatif desain tata letak yang dapat dilakukan tanpa pertimbangan analisis biaya?

Jawab 100 A B C 30 D 100 20 30 10 50 20 E F G H 20 30 20

Jawab 100x20m A B C D 100x10m 30x10m 20x10m 30x20m 10x20m 50x20m 20x10m E F G H 20x10m 30x10m 20x30m

Jawab Berdasarkan gambar di atas maka total biaya penanganan bahan berdasarkan diagram alir eksisting sbb : 1000+2000+1000+200+300+600+600+200+200+300+300 = 6700 m (10.000/m) = Rp 67.000.000 per bulan Berdasarkan analisa di atas terdapat titik berbiaya tinggi yaitu : A ke B = 1000 A ke C = 2000 B ke D = 1000 Maka alternatif yang dapat direkomendasikan adalah sbb :

Jawab 100x10m 20x10m A B E G 100x10m 50x10m 30x20m 20x10m 10x10m 20x10m C D F 30x10m H 30x10m 20x20m

Jawab Berdasarkan rekomendasi alternatif dimana posisi : E ke C dan sebaliknya D ke G dan sebaliknya F ke G Maka total biaya penanganan bahan berdasarkan diagram alir eksisting sbb : 1000+200+1000+300+500+300+200+200+400+300+100 = 4500 m (10.000/m) = Rp 45.000.000 per bulan (menghemat 22 juta per bulan) Terdapat 8! Kemungkinan =8x7x6x5x4x3x2x1= 40.320 kemungkinan

TERIMAKASIH