Upaya Peningkatan Sikap Kerja Keras Dan Prestasi Belajar Materi Matematika Bangun Ruang Melalui Model Pembelajaran Van Hiele Di Kelas V SD Muhammadiyah Purwokerto Sri Muryaningsih 1, Subuh Anggoro 2 1,2 Program Studi Pendidikan Dasar Fakultas KIP, Universitas Muhammadiyah Purwokerto. J l Raya Dukuh Waluh, PO BOX 202 Purwokerto 53182 Telp. (0281) 636751 1 Email: sri_muryaningsih@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan tanggung jawab dan prestasi belajar matematika melalui pembelajaran kolaboratif. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas, yang dilakukan di kelas V SD Muhammadiyah Purwokerto Kecamatan Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas. Dengan jumlah siswa 16 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus dengan masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Setiap pertemuan terdiri dari perencanaan, observasi, evaluasi dan refleksi. Setiap pertemuan ke 2 di masing-masing siklus peneliti mengadakan evaluasi dengan menggunakan tes. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran Van Hiele dapat meningkatkan sikap kerja keras yang terjadi pada siswa dari 59% pada siklus I menjadi 88% pada siklus II. Dan terjadi meningkatan prestasi belajar matematika yang ditunjukkan dimana 85% dari jumlah siswa telah memenuhi KKM yang telah ditentukan yaitu 61. Kata kunci: Kerja Keras, Prestasi, Van Hiele PENDAHULUAN SD Muhammadiyah Purwokerto yang berada di jalan Karangkobar Gang Gunung Gede mor 950 Desa Bancar Kembar Kecamatan Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas. Sekolah tersebut berdiri sejak tahun 1951 dibawah naungan Yayasan Muhammadiyah Kabupaten Banyumas. Visi: Berilmu, Beramal dan Berakhlaq Mulia dengan Dasar dan Iman dan Taqwa, dan Misi: 1) Membentuk Manusia Muslim, berakhlaq mulia, cakap, percaya pada diri sendiri dan berguna bagi masyarakat dan Agama. 2) Membentuk Manusia Cerdas, Kreatif dan Dinamis dalam berilmu dan beramal. 3) Membentuk Manusia beraqidah Islam dan beribadah sesuai Qur an dan Sunnah. 4) Mewujudkan sekolah yang unggul dalam mutu, berprestasi dalam amal. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Muhammadiyah Purwokerto diperoleh data bahwa proses belajar mengajar yang berlangsung di kelas masih menggunakan metode ceramah. Penggunaan metode ceramah ini membuat siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Imbas dari kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran adalah menurunnya prestasi belajar siswa. Nilai ulangan matematika sebagian besar siswa kelas IV SD Muhammadiyah Purwokerto di bawah standar nilai KKM. Guru kelas tersebut menyatakan bahwa hasil ulangan matematika kurang dari 50 % siswa yang mencapai batas ketuntasan yaitu 61 sebagai batas tuntas KKM yang telah ditentukan sekolah. Pengadaan perbaikan dan pengayaan setelah ulangan selesai tidak memberikan pengaruh besar untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Salah satu pokok bahasan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP 2006) untuk sekolah dasar adalah mengenai geometri. Untuk mengajarkan pokok bahasan tersebut, guru membutuhkan kolaborasi antara strategi, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Salah satu cara pengajaran matematika yang mampu mengkolaborasikan antara strategi, pendekatan, metode dan teknik pembelajaran adalah dengan menerapkan Model Pembelajaran Van Hiele. Model Pembelajaran Van Hiele sangat cocok digunakan untuk mengajarkan pokok bahasan geometri karena Model Pembelajaran Van Hiele memiliki fase-fase pembelajaran geometri yang jelas. Model Pembelajaran ini juga akan menyelesaikan permasalahan-permasalahan guru yang dihadapi saat mengajar pelajaran matematika. Model Pembelajaran ini akan membantu siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran dan dapat mengatasi kebosanan sehingga diharapkan dapat meningkatkan sikap kerja keras dan prestasi belajar matematika. 263
Berdasarkan pada permasalahan yang ada, maka tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Meningkatkan kerja keras siswa kelas IV SD Muhammadiyah Purwokerto kecamatan Purwokerto Utara pada tahun ajaran 2013/2014 pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang sederhana melalui penerapan Model Pembelajaran Van Hiele. 2. Meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Muhammadiyah Purwokerto kecamatan Purwokerto Utara pada tahun ajaran 2013/2014 pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang sederhana melalui penerapan Model Pembelajaran Van Hiele.. 1. Setting Penelitian METODE PENELITAN Penelitian dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2013/2014. Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah 5 bulan. Dimulai bulan April Agustus 2014. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas V SD Muhammadiyah Purwokerto. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan melalui 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan, untuk melihat peningkatan sikap kerja keras dan prestasi belajar matematika pokok bahasan bangun ruang sederhana melalui model Van Hiele di kelas V SD Muhammadiyah Purwokerto, Desa Bancar Kembar Kecamatan Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas. 2. Rencana Penelitian Penelitian ini dengan menggunakan model Van Hiele. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dimana pada masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Pada setiap akhir pertemuan dilakukan tes guna mengetahui tingkat keberhasilan penelitian. Secara rinci penelitian ini dilakukan dengan sistematika: Secara umum Menurut Arikunto, dkk (2008:16) mengemukakan setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yang lazim dilalui yaitu :Tahap perencanaan (Planing), Pelaksanaan tindakan (Acting), Pengamatan (Observing), dan Refleksi (Reflecting). HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan PTK ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Tiap siklusnya terdiri dari 2 kali pertemuan dan setiap pertemuan mempunyai alokasi waktu 2 x 35 menit. Pada setiap pelaksanaan tindakan dilakukan obsrvasi untuk mengetahui prestasi belajar siswa dan minat siswa. Adapun hasil penelitian ini adalah: 1. Hasil observasi aktivitas guru Dibawah ini tabel rata-rata aktivitas guru siklus I dan siklus II: 264
Kegiatan Awal Tabel 1 Rata-rata Aktivitas Guru Siklus I Siklus II Aspek yang diamati Siklus I Siklus II 1. Guru mengawali pelajaran 3 3 3 1. Guru melakukan apersepsi dengan mengingat kembali pelajaran yang telah lalu dan menjelaskan model pembelajaran yang akan dilakukan Kegiatan Inti 1. Fase Informasi Tanya jawab antara guru dengan siswa untuk mempelajari pengetahuan awal siswa tentang hal yang akan dipelajari 2. Fase Orientasi Secara mandiri siswa mempelajari materi yang akan dibahas dalam kegiatan belajar di kelas 2. Fase Pejelasan Siswa menyatakan pandangan yang muncul dari hasil pemikiran awal dan mengkonfirmasikan dengan guru 3. Fase Orientasi bebas Peserta didik mengerjakan soal-soal, tugas dan latihan sesuai cara mereka sendiri 4. Fase Integrasi Meninjau kembali, meringkas, melengkapi dan membuat sintesis dari materi yang telah dipelajari Kegiatan Penutup Ratarata 2 3 2,5 3 3 3 1. Bersama-sama menyimpulkan materi 2 3 2,5 2.Guru memberikan PR, kemudian melakukan analisis terhadap hasil pekerjaan siswa 3 3 3 3. Guru menutup pelajaran 3 3 3 Jumlah skor 28 32 30 Dari tabel akivitas guru diatas dapat dilihat bahwa pada siklus I pertemuan ke 1 aktivitas guru memperoleh skor 28, yang jika dibagi dengan jumlah aspek yang diobservasi 10 maka hasil rata-rata setiap kegiatan adalah 2,8. Sedangkan pada siklus I pertemuan 2 aktivitas guru mengalami sedikit peningkatan dimana jumlah skor guru 32, jika dibagi dengan jumlah aspek yang diobservasi 10 maka hasil rata-rata setiap kegiatan adalah 3,2. 2. Angket sikap kerja keras siswa Dibawah ini tabel rata-rata angket sikap kerja keras siswa siklus I sampai dengan siklus II: 265
Tabel 2 Angket Sikap Kerja Keras Siswa Siklus I Siklus II presensi Siklus I Siklus II siswa 1 001 68 81 2 002 62 75 3 003 75 81 4 004 68 75 5 005 68 68 6 006 56 62 7 007 43 62 8 008 68 75 9 009 56 62 10 010 50 56 11 011 43 56 12 012 68 75 13 013 62 68 14 014 56 75 15 015 75 81 16 016 62 68 17 017 43 62 18 018 50 62 19 019 75 81 20 020 81 81 21 021 75 87 22 022 87 93 23 023 81 87 24 024 56 62 25 025 50 56 26 026 43 50 27 027 75 87 Adanya peningkatan sikap kerja keras siswa yang ditujukan oleh siswa. Peningkatan sikap kerja keras yang terjadi pada siswa adalah dari 59% pada siklus I menjadi 88% pada siklus II, dimana standar keberhasilan adalah 85 % dengan kriteria baik. 3. Hasil Prestasi Siswa berikut: Tabel 3 Hasil prestasi matamatika peserta didik kelas V ditunjukkan dengan nilai sebagai berikut: peserta didik Siklus I Siklus II 1. 001 90 100 2. 002 38 75 3. 003 98 100 4. 004 57 50 5. 005 73 100 6. 006 25 50 7. 007 65 75 8. 008 65 100 9. 009 98 100 10. 010 40 50 11. 011 47 75 12. 012 98 100 13. 013 57 80 14. 014 82 75 15. 015 65 90 16. 016 65 75 17. 017 57 65 18. 018 65 75 19. 019 57 75 20. 020 98 100 21. 021 65 80 22. 022 65 80 23. 023 98 98 24. 024 25 75 25. 025 57 75 26. 026 65 80 27. 027 65 75 Dari tabel diatas dapat dilihat seluruh siswa di kelas V SD Muhammadiyah Purwokerto mengalami peningkatan prestasi dari siklus I ke siklus II. Pada siklusi I hanya 66% dari jumlah siswa yang berada pada kriteria baik. Sedangkan pada siklus II 88% dari jumlah siswa yang berada pada kriteria baik. KESIMPULAN Dari hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan, hasil penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) telah sesuai dengan langkah Model Pembelajaran Van Hiele. b. Karakteristik siswa telah sesuai dengan langkah-langkah Model Pembelajaran Van Hiele. 266
c. Aktivitas guru sesuai dengan langkah-langkah Model Pembelajaran Van Hiele.Adanya peningkatan sikap kerja keras siswa yang ditujukan oleh siswa. Peningkatan sikap kerja keras yang terjadi pada siswa adalah dari 59% pada siklus I menjadi 88% pada siklus II. d. Adanya peningkatan prestasi belajar matematika yang ditujukan dimana 85 % dari jumlah siswa telah memenuhi KKM yang telah ditentukan yaitu 61. DAFTAR PUSTAKA Aisyah, dkk. 2008. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Depdiknas Arikunto, S dan CSA Jabar. 2010. Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Arikunto, S dkk.2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta Arifin, Zainal. 2011. Evaluasi pembelajaran: Prinsip Teknik Prosedur. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Djamarah, SB. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif: Suatu Pendekatan Teoretis Psikologis. Jakarta: PT Rineka Cipta. Dimyanti & Mudjiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Elfindri, dkk. 2012. Pendidikan Karakter. Jakarta: Banduose Media. Iskandar. 2009. Peneltian Tindakan Kelas. Jakarta: GP Press. Kesuma, D. dkk. 2012. Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Purwanto, MN. 2010. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Riduwan. 2010. Belajar Mudah Peneltian untuk Guru - Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. Riyanto, Yatim. 2010. Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi bagi Guru/Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar Dan Mengajar. Bandung: Alfabeta. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Kencana Pranada Media Group. Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Suwangsih, E dan Tiurlina. 2006. Model Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Syah, M. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Taggart, RM dan Kemmis. 1982. The Action Research Planner. Victoria: Deakin University. Trianto. 2013. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2