DAFTAR ISI. Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup

dokumen-dokumen yang mirip
Kualitas Air Sungai Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015

LAPORAN TAHUNAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2013 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

REKAPITULASI HASIL PEMANTAUAN KUALITAS AIR SUNGAI OYO TAHUN Jembatan Kedungwates Gunungkidul

Kualitas Air Sungai Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2016

SAMBUTAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Laporan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN URUSAN WAJIB LINGKUNGAN HIDUP

Lampiran F - Kumpulan Data

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN URUSAN WAJIB LINGKUNGAN HIDUP

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi. Daftar Tabel. Daftar Gambar

BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENGANTAR. laju pembangunan telah membawa perubahan dalam beberapa aspek kehidupan

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, Maret Kepala Badan Lingkungan Hidup DIY. Ir. Joko Wuryantoro, M.Si. NIP

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Bantul terletak pada Lintang Selatan dan 110

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM & KEGIATAN TAHUN 2018 BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

SAMBUTAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DATA KUALITAS AIR SUMUR PERIODE APRIL TAHUN 2015

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/331/KPTS/013/2012 TENTANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013

GUBERNUR DAERAHA ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 22 TAHUN 2007

BAB II GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN KOTA YOGYAKARTA DAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP YOGYAKARTA

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/331/KPTS/013/2012 TENTANG

BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan...

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB IV GAMBARAN UMUM

BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH RENCANA KERJA

DAMPAK PENGOPERASIAN INDUSTRI TEKSTIL DI DAS GARANG HILIR TERHADAP KUALITAS AIR SUMUR DAN AIR PASOKAN PDAM KOTA SEMARANG

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB I PENDAHULUAN. potensial untuk pembangunan apabila dikelola dengan baik. Salah satu modal

METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Data yang Dikumpulkan

PROFIL BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (BPLH)

a. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup. b. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam.

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI KAWASAN INDUSTRI MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN LINGKUNGAN HIDUP (BLH) KOTA YOGYAKARTA. Sebelum di bentuknya Badan Lingkungan Hidup, Instansi ini pernah

LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (SLHD) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013 DAFTAR ISI

BAB III KONDISI DAN ANALISIS LINGKUNGAN

BAB I KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 21/ KPTS/013/2005 TENTANG

A. Visi dan Misi Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung

STRATEGI PERWUJUDAN KERJASAMA ANTAR DAERAH DALAM PERCEPATAN PEMENUHAN STANDAR PELAYANAN PERKOTAAN

H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

Lampiran I.34 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR: 51 TAHUN 2004 TENTANG BAKU MUTU AIR LAUT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

Cadangan Airtanah Berdasarkan Geometri dan Konfigurasi Sistem Akuifer Cekungan Airtanah Yogyakarta-Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS

LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2014 BUKU I

BAB I PENDAHULUAN Tujuan Penulisan Laporan

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BAKU MUTU AIR LAUT

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum BPLH Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan. Hal ini karena beberapa jenis sampah memiliki kandungan material

Data Capaian Pada Tahun Awal Perencan aan. Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output)

BAB I PENDAHULUAN. Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Sewon dibangun pada awal

BAB I PENDAHULUAN. instalasi pengolahan sebelum dialirkan ke sungai atau badan air penerima.

TARIF LAYANAN JASA TEKNIS BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi

BUKU III PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

BAB III METODE PENELITIAN

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI KAWASAN INDUSTRI MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dimilikinya selain faktor-faktor penentu lain yang berasal dari luar. Hal ini

GAMBARAN PELAYANAN BPLH KOTA BANDUNG A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI

ph TSS mg/l 100 Sulfida mg/l 1 Amonia mg/l 5 Klor bebas mg/l 1 BOD mg/l 100 COD mg/l 200 Minyak lemak mg/l 15

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH BERUPA LABORATORIUM

C. BIDANG LINGKUNGAN HIDUP SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAMBI TAHUN

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2003 NOMOR : 6 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 6 TAHUN 2005 T E N T A N G

10 sungai dan 2 danau

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KEPALA BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan (2010) Rp (juta) target. target

LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN BANTUL TAHUN 2015

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011

BAB III TINJAUAN WILAYAH BANTUL

BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PELAPISAN LOGAM

REVIEW-INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH TAHUN

PROFIL DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN WONOGIRI

RPPI-10 KUALITAS LINGKUNGAN UNTUK IKLH DAN ISTM

Perencanaan Perjanjian Kinerja

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

INDIKATOR KINERJA BPLH KOTA BANDUNG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

PERENCANAAN KINERJA TAHUN 2015 BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB V KESIMPULAN. 1. Cekungan Aitanah Yogyakarta Sleman memiliki kondisi hidrogeologi seperti

Transkripsi:

DAFTAR ISI Kata Pengantar.. i Daftar Isi. ii Daftar Tabel. iii Bab I Pendahuluan. I-1 A. Latar Belakang... I-1 B. Kebijakan Umum... I-2 C. Arah Kebijakan... I-4 Bab II Penerapan dan Pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup... II-1 1. Jenis Pelayanan Dasar... II-1 2. Indikator dan Nilai SPM Bidang LH serta Batas Waktu Pencapaian SPM Bidang LH secara Nasional... II-1 3. Target Pencapaian SPM Bidang LH Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta... II-2 4. Realisasi... II-4 5. Alokasi Anggaran APBD DIY... II-6 6. Dukungan Personil... II-6 7. Permasalahan dan Solusi... II-7 Bab III Program dan Kegiatan III-1 Bab I Penutup I-1 Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup ii

DAFTAR TABEL Tabel 1 Indikator, Nilai SPM Bidang LH dan Waktu Pencapaian 2009-2015. II-2 Tabel 2 Target Pencapaian SPM Jenis Pelayanan Informasi Status Mutu Air DIY Tahun 2009-2015... II-2 Tabel 3 Target Pencapaian SPM Jenis Pelayanan Informasi Status Mutu Udara Ambien DIY Tahun 2009-2015... II-3 Tabel 4 Target Pencapaian SPM Jenis Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Adanya Dugaan Pencemaran Dan/Atau Perusakan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2009-2015... II-3 Tabel 5 Realisasi Target Capaian SPM Jenis Pelayanan Informasi Status Mutu Air DIY Tahun 2009-2015... II-4 Tabel 6 Realisasi Target Capaian SPM Jenis Pelayanan Informasi Status Mutu Udara Ambien DIY Tahun 2009-2015... II-4 Tabel 7 Realisasi Target SPM Jenis Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Adanya Dugaan Pencemaran Dan/Atau Perusakan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2009-2015... II-5 Tabel 8 Alokasi Anggaran Kegiatan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2009-2015... II-6 Tabel 9 Dukungan Personil dalam Pelaksanaan Kegiatan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2009-2015... II-7 Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup iii

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Daerah Istimewa Yogyakarta dengan luas wilayah 3.185,8 km 2 dengan jumlah penduduk lebih dari 3,5 juta jiwa dan terdiri dari 4 kabupaten dan 1 kota yaitu: Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta. Secara umum status mutu lingkungan hidup masih dalam batas normal. Namun seiring dengan peningkatan dan perkembangan pembangunan, menunjukkan bahwa dari hasil evaluasi terhadap komponen lingkungan udara, air dan lahan mengindikasikan adanya kecenderungan penurunan mutu lingkungan dan peningkatan perusakan lingkungan. Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai daerah tujuan wisata dan sebagai kota pendidikan sudah seharusnya dapat meningkatkan mutu status lingkungan hidup. Tidak saja hanya sebatas pada jenis pelayanan yang ditentukan dalam Standar Pelayanan Miniml (SPM) bidang lingkungan hidup, tetapi lebih luas cakupannya dan meliputi berbagai aspek, termasuk untuk merespon berbagai isu-isu global lingkungan hidup seperti pemanasan global dan penipisan lapisan ozon. Beberapa isu prioritas lingkungan hidup lokal yang perlu mendapat perhatian penanganan, antara lain: 1. Kunci keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup adalah komitmen bersama dan sinergisitas dalam pelaksanaan program/ kegiatan pengelolaan lingkungan dari pemangku kepentingan. Kondisinya saat ini sinergitas dan komitmen bersama masih perlu untuk ditingkatkan untuk dapat meningkatkan efektivitas dalam pengelolaan lingkungan hidup. 2. Pencemaran udara terutama terjadi di wilayah perkotaan yang ditunjukkan meningkatnya polutan udara seperti CO, NO 2, HC dan partikulat sebagai akibat meningkatnya usaha/ kegiatan masyarakat selain juga bertambahnya jumlah kendaraan bermotor. Terus meningkatnya jumlah kendaraan bermotor serta kondisi emisi gas buang dari kendaraan angkutan umum di DIY terutama di Kota Yogyakarta menjadi penyebab memburuknya kualitas udara pada ruas-ruas jalan terutama pada saat padat kendaraan di lokasi simpang, titik-titik kemacetan dan pusat-pusat aktivitas penduduk, di samping keterbatasan luas Ruang Terbuka Hijau/ jalur hijau menyebabkan kondisi kualitas udara terutama di lokasi jalan raya masih belum memenuhi baku mutu untuk parameter-parameter tertentu. 3. Penurunan kualitas air tanah dan cadangan air tanah sebagai sumber air minum bagi penduduk serta meningkatnya pencemaran sungai oleh limbah domestik (rumah tangga) dan limbah industri. Kualitas air tanah dan air permukaan mengalami penurunan, terutama di wilayah perkotaan dan diperkirakan terus Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup I.1

mengalami ancaman pencemaran seiring terus bertambahnya jumlah penduduk serta pertambahan usaha/ kegiatan. 4. Terbatasnya kelompok masyarakat yang peduli terhadap lingkungan serta terbatasnya pemahaman mereka terhadap kualitas lingkungan menyebabkan replikasi percontohan/ demplot tentang pengelolaan lingkungan belum berkembang secara cepat seperti yang diharapkan. 5. Masih sering terjadi pelanggaran tata ruang dan tata guna lahan yang merupakan pemicu awal timbulnya pencemaran/ kerusakan lingkungan. Bertolak dari hal tersebut di atas, maka sudah merupakan suatu keharusan bahwa pelayanan bidang lingkungan kepada masyarakat harus lebih diperhatikan dan ditingkatkan sesuai kondisi daerah, peningkatan kesadaran/ kepedulian pemangku kepentingan dan dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku. B. KEBIJAKAN UMUM Dasar filosofi pembangunan daerah Daerah Istimewa Yogyakarta seperti tercantum dalam RPJMD DIY tahun 2012-2017 adalah Hamemayu Hayuning Bawana, sebagai cita-cita luhur untuk menyempurnakan tata nilai kehidupan masyarakat Yogyakarta berdasarkan nilai budaya daerah yang perlu dilestarikan dan dikembangkan. Hamemayu Hayuning Bawana bermakna suatu filosofi kepemimpinan yang selalu mengupayakan peningkatan kesejahtaraan rakyat dan mendorong terciptanya sikap serta perilaku hidup individu yang menekankan keselarasan dan keserasian antara sesama manusia, manusia dengan alam dan manusia dengan Illahi dalam melaksanakan hidup dan kehidupannya. Hakikat budaya adalah hasil cipta, rasa dan karsa yang diyakini masyarakat sebagai sesuatu yang benar dan indah. Demikian pula budaya Ngayogyakarta Hadiningrat, yang diyakini sebagai salah satu acuan dalam kehidupan bermasyarakat. Secara filosofis, budaya Jawa, khususnya budaya Ngayogyakarto Hadiningrat dapat digunakan sebagai sarana untuk mewujudkan masyarakat ayom, ayem, tata, titi tentrem, kerta raharja. Dengan perkataan lain, budaya tersebut akan bermuara pada kehidupan masyarakat yang penuh dengan kedamaian, keamanan, keteraturan dan sejahtera. Bertitik tolak dari dasar filosofi pembangunan daerah Daerah Istimewa Yogyakarta seperti tersebut di atas, maka Badan Lingkungan Hidup DIY sesuai kondisi pada saat ini, melakukan analisis kekuatan-kelemahan-peluang-tantangan dalam lima tahun kedepan, tahapan dalam rencana pembangunan jangka panjang, dan aspek-aspek potensial yang berkembang selama ini serta mempertimbangkan isu strategis dan perkembangan global yang pesat perlu diwujudkan suatu kondisi dinamis masyarakat yang maju, namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya yang adiluhung. Sehubungan dengan hal tersebut maka visi Badan Lingkungan Hidup DIY yang ingin dicapai selama lima tahun mendatang adalah sebagai berikut: Sebagai Institusi Yang Handal Dalam Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup I.2

Pengelolaan Lingkungan Hidup Untuk Mewujudkan Masyarakat DIY Berbudaya dan Berwawasan Lingkungan. Sesuai dengan RPJMD DIY 2012-2017, maka lingkungan hidup masuk dalam misi yang keempat yaitu memantapkan prasarana dan sarana daerah dalam upaya meningkatkan pelayanan publik dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan kesesuaian tata ruang. Untuk dapat ikut serta mewujudkan pembangunan daerah dan dapat melaksanakan visi yang telah ditetapkan Badan Lingkungan Hidup DIY, maka misi yang akan dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup DIY adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan profesionalisme, akuntabilitas dan kapasitas Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi badan. 2. Meningkatan kualitas lingkungan hidup dan perlindungan sumber daya alam melalui sinergisitas lintas pemangku kepentingan serta mengembangan budaya kearifan lokal. 3. Menguatkan kapasitas, kepedulian dan partisipasi lintas pemangku kepentingan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkeadilan gender. 4. Memantapkan sarana prasarana dan akses informasi dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup secara adil, merata dan berkualitas. Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (sesuai PerMen LH No 19 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/ Kota) untuk menyelenggarakan pelayanan di bidang lingkungan hidup sesuai dengan urusan SPM bidang lingkungan hidup yang terdiri atas: 1. Pelayanan informasi status mutu air; 2. Pelayanan informasi status mutu udara ambien; dan 3. Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/ atau perusakan LH. Berdasarkan visi, misi, sampai dengan kebijakan umum yang telah ditetapkan memang tidak secara langsung menunjukkan urusan SPM bidang lingkungan hidup, akan tetapi dalam melaksanakan misi tersebut, penerapan Standard Pelayanan Minimal sudah masuk di dalamnya dan sudah ada kegiatan yang mendukung secara berkesinambungan sejak tahun 2009-2015. Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup I.3

C. ARAH KEBIJAKAN Adapun kebijakan pengelolaan lingkungan hidup Daerah DIY, khususnya yang mendukung untuk pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup (misi 2 yang tertuang dalam dokumen Renstra BLH DIY 2012-2017) diarahkan untuk: 1. Meningkatkan kualitas lingkungan melalui Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup. 2. Meningkatkan peran serta para pemangku kepentingan dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. 3. Meningkatkan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kawasan Perkotaan. 4. Mendorong pemanfaatan lingkungan hidup yang harmoni dengan daya dukung dan daya tampungnya. 5. Mendorong pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana. 6. Meningkatkan efektivitas perlindungan sumber daya alam dan fungsi lingkungan. 7. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup secara berkelanjutan. 8. Meningkatkan efektivitas kerjasama antar pemangku kepentingan dalam pengendalian pencemaran air sungai. 9. Meningkatkan efektivitas kerjasama antar pemangku kepentingan dalam pengendalian polusi. 10. Meningkatkan peran serta para pemangku kepentingan dalam pengendalian perubahan iklim global dan penanggulangan dampak gas rumah kaca. 11. Meningkatkan sinergitas dan memperjelas pembagian peran para pemangku kepentingan dalam pengendalian pencemaran udara. Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup I.4

BAB II PENERAPAN DAN PENCAPAIAN SPM BIDANG LINGKUNGAN HIDUP 1. JENIS PELAYANAN DASAR Sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 11 ayat (4) Undang -Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 8 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota, bahwa penyelenggaraan urusan pemerintahan yang bersifat wajib berpedoman pada standar pelayanan minimal yang dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh Pemerintah. Urusan pemerintahan di bidang lingkungan hidup merupakan salah satu kewenangan wajib pemerintahan daerah yang penyelenggaraannya berpedoman pada standar pelayanan minimal bidang lingkungan hidup yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengelolaan lingkungan hidup. Oleh karena itu sebagai tindak lanjut dari ketentuan tersebut maka Kementerian Lingkungan Hidup telah mendaklanjuti dengan mengeluarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Dan Daerah Kabupaten/ Kota dan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Dan Daerah Kabupaten/ Kota. Mendasarkan ketentuan dalam kedua Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup disebutkan bahwa Pemerintah Provinsi mempunyai tiga jenis pelayanan dasar bidang lingkungan hidup yaitu: 1. Pelayanan Informasi Status Mutu Air; 2. Pelayanan Informasi Status Mutu Udara; 3. Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan LH. 2. INDIKATOR DAN NILAI SPM BIDANG LH SERTA BATAS WAKTU PENCAPAIAN SPM BIDANG LH SECARA NASIONAL Adapun indikator dan nilai SPM serta batas waktu pencapaian SPM bidang lingkungan hidup secara nasional untuk tiga jenis pelayanan dasar yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Dan Daerah Kabupaten/ Kota, untuk Pemerintah Provinsi adalah: Pelayanan Informasi Status Mutu Air, Pelayanan Informasi Status Mutu Udara Ambien serta Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Adanya Dugaan Pencemaran dan/atau Perusakan Lingkungan Hidup dapat dilihat pada tabel berikut : Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup II. 1

Tahun Tabel 1. Indikator, Nilai SPM Bidang LH dan Waktu Pencapaian Tahun 2009-2015 Pelayanan Informasi Status Mutu Air (%) Indikator dan Nilai SPM Bidang LH Pelayanan Informasi Status Mutu Udara Ambien (%) Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Adanya Dugaan Pencemaran Dan/Atau Perusakan Lingkungan Hidup (%) 2009 20 20 60 2010 40 40 70 2011 60 60 80 2012 80 80 90 2013 100 100 100 2014 100 100 100 2015 100 100 100 3. TARGET PENCAPAIAN SPM BIDANG LH PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Adapun target pencapaian SPM bidang lingkungan hidup dari masing-masing jenis pelayanan dasar yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2009-2015 adalah sebagai berikut: Tabel 2. Target Pencapaian SPM Jenis Pelayanan Informasi Status Mutu Air DIY Tahun 2009-2015 Tahun Taget Nasional (%) Target DIY (%) Selisih Target (%) 2009 20 60 + 40 2010 40 70 + 30 2011 60 80 + 20 2012 80 90 + 10 2013 100 100 0 2014 100 100 0 2015 100 100 0 Pada tahun 2015 target DIY untuk jenis pelayanan Informasi adalah 100 %, selaras dengan target nasional yaitu 100 %. Status Mutu Air Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup II. 2

Tabel 3. Target Pencapaian SPM Jenis Pelayanan Informasi Status Mutu Udara Ambien DIY Tahun 2009-2015 Tahun Target Nasional (%) Target DIY (%) Selisih Target (%) 2009 20 60 + 40 2010 40 70 + 30 2011 60 80 + 20 2012 80 90 + 10 2013 100 100 0 2014 100 100 0 2015 100 100 0 Pada tahun 2015 target DIY untuk jenis pelayanan Informasi Status Mutu udara adalah 100 %, selaras dengan target nasional yaitu 100 %. Tabel 4. Target Pencapaian SPM Jenis Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Adanya Dugaan Pencemaran dan/atau Perusakan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2009-2015 Tahun Target Nasional (%) Target DIY (%) Selisih Target (%) 2009 60 70 + 10 2010 70 75 + 5 2011 80 85 + 5 2012 90 95 + 5 2013 100 100 0 2014 100 100 0 2015 100 100 0 Pada tahun 2015 target DIY untuk jenis pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup adalah 100 %, selaras dengan target nasional 100 %. Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup II. 3

4. REALISASI Adapun realisasi pelaksanaan untuk masing-masing jenis pelayanan SPM bidang lingkungan hidup setiap tahun mulai tahun 2009-2015 adalah sebagai berikut : Tabel 5. Realisasi Target Capaian SPM Jenis Pelayanan Informasi Status Mutu Air DIY Tahun 2009-2015 Tahun Target (%) Realisasi (%) Selisih (%) 2009 60 90,1 30,1 (+) 2010 70 90,1 30,1 (+) 2011 80 100 20 (+) 2012 90 90,1 10 (+) 2013 100 100 0 2014 100 100 0 2015 100 100 0 Pada tahun 2015 realisasi capaian SPM bidang lingkungan hidup Daerah DIY untuk jenis pelayanan informasi status mutu air adalah 100 % dan target capaian 100 %, jadi untuk jenis pelayanan ini tercapai. Ada 11 sungai yang telah dipantau yaitu Oyo, Opak, Kuning, Tambakbayan, Gadjahwong, Belik, Code, Winongo, Bedog, Kontheng. dan Sungai Bulus. Jumlah titik pantau sebanyak 60 titik pemantauan. Adapun rumusan penghitungan target capaiannya adalah sebagai berikut: 1. Jumlah Sungai yang telah ditetapkan kelas airnya = 11 sungai 2. Jumlah sungai yang dipantau status mutu airnya = 11 sungai 3. Jumlah sungai yang diinformasikan mutu airnya = 11 sungai 4. Realisasi capaian SPM = 11 11 x 100 % = 100 % Tabel 6. Realisasi Target Capaian SPM Jenis Pelayanan Informasi Status Mutu Udara Ambien DIY Tahun 2009-2015 Tahun Target (%) Realisasi (%) Selisih (%) 2009 60 80 20 2010 70 80 10 2011 80 100 20 2012 90 100 10 2013 100 100 100 2014 100 100 100 2015 100 100 100 Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup II. 4

Pada tahun 2015 capaian realisasi SPM bidang lingkungan hidup Daerah DIY untuk jenis pelayanan informasi status mutu udara ambien adalah 100 % sedangkan target capaiannya 100 %, sehingga untuk jenis pelayanan ini dapat tercapai. Dari lima kabupaten/kota yang berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, semuanya telah dipantau kualitas udaranya dengan jumlah titik pemantauan sebanyak 50 titik oleh Badan Lingkungan Hidup DIY, yaitu: 1. Kabupaten Sleman, 2. Kabupaten Bantul, 3. Kabupaten Kulonprogo, 4. Kota Yogyakarta, dan 5. Kabupaten Gunungkidul. Adapun perhitungan persentase realisasi capaiannya adalah sebagai berikut: = Kab/ Kota yang dipantau kualitas udara ambien Kabupaten/ Kota x 100 % Waktu Pemantauan Kualitas Udara Ambien dilaksanakan dalam dua periode yaitu periode I pada bulan Maret 2015 dengan lokasi pemantauan road side dan kawasan sekitar industri, dan periode II pada bulan September 2015 dengan lokasi pemantauan sekitar road side dan permukiman. Sumber pencemar utama di DIY adalah dari kendaraan bermotor. Adapun metode yang digunakan dalam pemantauan kualitas udara ambien adalah metode aktif dan pasif. Pengambilan sampel bekerja sama dengan Laboratorium Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja Dinas Nakertrans DIY. Tabel 7. Realisasi Target SPM Jenis Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Adanya Dugaan Pencemaran dan/atau Perusakan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2009-2015 Tahun Target (%) Realisasi (%) Selisih (%) 2009 70 100 30 2010 75 100 25 2011 85 100 15 2012 95 100 5 2013 100 100 0 2014 100 100 0 2015 100 100 0 Pada tahun 2015 realisasi capaian SPM bidang lingkungan hidup Daerah DIY untuk jenis pelayanan pelayanan tindak dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup lanjut pengaduan masyarakat adalah 100 % sedangkan untuk target daerah 100 %, Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup II. 5

sehingga untuk jenis pelayanan ini tercapai. Dari 5 kasus yang telah masuk pengaduannya, seluruhnya telah tertangani oleh BLH DIY. Adapun perhitungan target capaiannya adalah: = Pengaduan yang ditindaklanjuti Pengaduan yang masuk x 100 % 5. ALOKASI ANGGARAN APBD DIY Alokasi anggaran kegiatan lingkungan hidup untuk menunjang SPM adalah sebagai berikut: No 1 2 3 Tabel 8. Alokasi Anggaran Kegiatan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2009-2015 Kegiatan Pemantauan Kualitas Air Pemantauan Kualitas Udara Penegakan Hukum Lingkungan Anggaran dalam Juta Rupiah 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 150,00 150,00 172,25 195,00 230,00 249,97 260,2 100,00 100,00 100,00 99,87 100,00 101,72 125,6 70,33 75,00 126,00 92,69 100,00 89,97 84, 8 Pada tahun 2015 anggaran APBD daerah DIY untuk mencapai target sasaran SPM bidang Lingkungan hidup untuk tiga jenis pelayanan sebesar Rp 470.582.000,- (empat ratus tujuh puluh satu juta lima ratus delapan puluh dua ribu rupiah) dengan alokasi untuk masing-masing jenis pelayanan adalah sebagai berikut: 1. Pemantauan Kualitas Air sebesar Rp. 260.200.000,- (dua ratus enam puluh juta dua ratus ribu rupiah). 2. Pemantauan Kualitas Udara sebesar Rp. 125.600.000,- (Seratus dua puluh lima juta enam ratus ribu rupiah). 3. Penegakan Hukum Lingkungan sebesar Rp. 84.782.000,- (delapan puluh empat juta tujuh ratus delapan puluh dua ribu rupiah). 6. DUKUNGAN PERSONIL Dukungan personil dalam pelaksanaan kegiatan lingkungan hidup DIY pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut: Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup II. 6

No Tabel 9. Dukungan Personil dalam Pelaksanaan Kegiatan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2009-2015 Kegiatan Dukungan Personil 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 Pemantauan Kualitas Air 5 5 5 5 5 5 8 2 3 Pemantauan Kualitas Udara Penegakan Hukum Lingkungan 5 5 5 5 4 4 5 24 24 24 24 24 25 25 Jumlah 34 34 34 34 33 34 7. PERMASALAHAN DAN SOLUSI Dalam pelaksanaan pemantauan kualitas air dan penetapan status mutu air, terdapat kendala, yaitu kurangnya personil pendukung. Untuk memantau sungai sebanyak 11 sungai 8 orang personil dirasakan kurang memadai jumlahnya, karena dari delapan orang personil itu, tidak selalu turun ke lapangan karena benturan jadwal dengan acara lain, dan dua diantaranya adalah pejabat fungsional. Dalam pelaksanaan jenis pelayanan informasi status mutu udara ambien masih ditemui kendala, yaitu durasi pemantauan hanya lakukan setahun 2 kali menyesuaikan denggan jumlah personil, peralatan pemantauan dan anggaran yang tersedia, dengan metode pemantauan aktif maupun pasif. Tidak ada permasalahan di dalam penindaklanjutan pengaduan kasus pencemaran di DIY. Selama ini setiap ada pengaduan kasus pencemaran dan atau perusakan lingkungan semua selalu ditindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan Kabupaten/Kota. Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup II. 7

BAB III PROGRAM DAN KEGIATAN Pada tahun anggaran 2015 melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Badan Lingkungan Hidup (BLH) Daerah Is timewa Yogyakarta melaksanakan 6 Program Prioritas yaitu: 1. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan; 2. Program pengendalian pencemaran dan kerusakan Lingkungan Hidup; 3. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup; 4. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam; 5. Program Pengendalian Polusi; 6. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Program yang mendukung pelaksanaan SPM bidang lingkungan untuk ketiga jenis pelayanan yaitu Pelayanan Informasi Status Mutu Air, Pelayanan Status Mutu Udara Ambien dan Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Akibat adanya Dugaan Pencemaran dan/atau Perusakan Lingkungan, adalah Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup (program utama) dan Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan (program pendukung). Adapun kegiatan dari program tersebut yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian target sasaran untuk masing-masing jenis pelayanan SPM yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut : a. Program Utama : Program pengendalian pencemaran dan kerusakan Lingkungan Hidup, dengan 3 kegiatan sebagai berikut: 1. Kegiatan pengendalian pencemaran air, tanah dan B3 untuk melaksanakan Jenis Pelayanan informasi Status Mutu Air; 2. Kegiatan pengendalian pencemaran udara, untuk melaksanakan Jenis pelayanan informasi Status Mutu Udara Ambien; 3. Kegiatan Penegakan Hukum Lingkungan, untuk melaksanakan Jenis pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Akibat adanya Dugaan Pencemaran dan/atau Perusakan Lingkungan. b. Program Pendukung : Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, dengan 3 kegiatan sebagai berikut: 1. Penyusunan SPM Bidang LH, untuk penyusunan laporan SPM Bidang Lingkungan Hidup Provinsi dan Pembinaan SPM dan monitoring Pelaksanaan bidang lingkungan hidup kabupaten/kota; 2. Penyusunan dan Penerbitan Buletin Kalpataru, untuk publikasi secara cetak pelayanan informasi untuk ketiga jenis pelayanan SPM bidang lingkungan yang diterbitkan 2 edisi pada tahun 2015; Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup III. 1

3. Pengembangan data dan informasi lingkungan, untuk publikasi secara digital pelayanan informasi untuk ketiga jenis pelayanan SPM bidang lingkungan melalui website BLH DIY. Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup III. 2

BAB I P E N U T U P Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang lingkungan hidup yang dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta pada Tahun 2015 merupakan bentuk pelayanan dasar sesuai dengan SPM bidang lingkungan hidup yang diperlukan agar pengelolaan lingkungan hidup dapat dilaksanakan secara optimal sehingga masyarakat mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat. Untuk tujuan tersebut Pemerintah DIY telah melaksanakan pelayanan dasar sesuai dengan SPM dengan capaian pelayanan masing-masing pelayanan pada tahun 2015 adalah sebagai berikut: 1. Pelayanan informasi status mutu air, sebesar 100 %. 2. Pelayanan informasi status mutu udara ambien, sebesar 100%. 3. Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan LH, sebesar 100%. Dengan demikian pada tahun 2015, untuk 3 jenis pelayanan yang ditetapkan dapat mencapai target sebesar 100%. Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup I. 1

LAPORAN TEKNIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROINSI 1. PELAYANAN INFORMASI STATUS MUTU AIR a. Jumlah sumber air : 11 sungai b. Desain pemantauan : No Sumber Air Lokasi Pemantauan Target Pemantauan (1) (2) (3) ( 4 ) Lokasi Koordinat Koordinat East South 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 Sungai Oyo a. J. Kedungwates Semin, Gunungkidul 07⁰ 51' 44.0" 110⁰ 44' 15.0" b. J. Bunder, Patuk, Gunungkidul 07⁰ 53' 28.1" 110⁰ 32' 50.4" c. J. Dodogan, Dlingo, Bantul 07⁰ 55' 29.7" 110⁰ 29' 28.2" d. J. Siluk, Dogongan Siluk Imogiri, Bantul 07⁰ 57' 06.6" 110⁰ 22' 48.5" 2 Sungai Opak a. J. Klurak, Ngablak Prambanan, Sleman 07⁰ 44' 56.8" 110⁰ 29' 20.6" b. Bendungan Tirtorejo, Madurejo Prambanan 07⁰ 47' 25.6" 110⁰ 27' 58.79" c. J. Pasar Wage, Kalitirto, Berbah, Sleman 07⁰ 49' 44.3" 110⁰ 27' 08.4" d. Tempuran Nganyang, Sitimulyo, Piyungan, Btl 07⁰ 50' 44.2" 110⁰ 26' 13.9" e. J. Ngablak Sitimulyo Piyungan 07⁰ 51' 32.0" 110⁰ 25' 26.7" f. Bendung Blawong, Trimulyo, Jetis, Bantul 07⁰ 52' 43.7" 110⁰ 23' 33.7" g. J. Sindet, Trimulyo, Jetis, Bantul 07⁰ 53' 37.1" 110⁰ 23' 15.0" h. J. Karangsemut, Imogiri, Bantul 07⁰ 54' 13.4" 110⁰ 23' 01.8" i. J. Ngambangan, Seloharjo, Pundong, Bantul 07⁰ 57' 06.3" 110⁰ 22' 46.9" j. J. Kretek, Triharjo, Kretek, Bantul 07⁰ 59' 21.7" 110⁰ 18' 55.4" 3 Sungai Kuning a. J. Pakem, Sleman 07⁰ 40' 50.3" 110⁰ 20' 20.7" b. J. Ngemplak, Sleman 07⁰ 46' 14.41" 110⁰ 26' 33.38" c. J. Sorogenen, Jl. Solo 07⁰ 47' 00.59" 110⁰ 26' 21.75" d. J. Kuning, Jl. Wonosari 07⁰ 51' 05.8" 110⁰ 25' 47.0" Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup. 1

4 5 Sungai Tambakbayan Sungai Gajahwong a. Plosokuning Ngaglik Sleman 07⁰ 44' 03.3" 110⁰ 24' 32.9" b. J. Jayakarta, Condongcatur Depok, Sleman 07⁰ 47' 00.4" 110⁰ 25' 08.8" c. J. Sekarsuli, Jl. Wonosari 07⁰ 49' 18.17" 110⁰ 25' 22.35" d. Tempuran Tambakbayan-Opak Jambitan Baturetno 07⁰ 51' 05.8" 110⁰ 25' 47.0" Banguntapan a. Jembatan Tanen, Hargobinangun, Pakem 07⁰ 37' 46.9" 110⁰ 25' 17.4" b. Jembatan Pelang, Condongcatur, Sleman 07⁰ 45' 45.7" 110⁰ 23' 39.0" c. Jembatan IAIN, Caturtunggal, Sleman 07⁰ 46' 59.1" 110⁰ 23' 47.6" d. Jembatan Muja-muju, Umbulharjo, Yogyakarta 07⁰ 48' 08.4" 110⁰ 23' 52.1" e. Jembatan Peleman, Rejowinangun, Kotagede, Yk 07⁰ 48' 49.8" 110⁰ 23' 35.7" f. Jembatan Tegalgendu, Kotagede, Yogyakarta 07⁰ 49' 36.0" 110⁰ 23' 36.0" g. Jembatan Grojogan, Wirokerten, Banguntapan, Bantul 07⁰ 50' 37.4" 110⁰ 23' 42.6" h. Jembatan Kanggotan, Wonokromo, Pleret, Bantul 07⁰ 52' 08.3" 110⁰ 23' 42.0" 6 Sungai Belik a. Jembatan Klebengan 07 45 58.2 110 22 59.2 b. Jl. Tegalturi, Jogja fish market, Yogyakarta 07⁰ 49' 31.0" 110⁰ 23' 08.2" c. J. Wonokromo, Pleret, Bantul 07⁰ 52' 28.7" 110⁰ 23' 30.9" 7 Sungai Code a. Jembatan Boyong, Pakem, Sleman 07⁰ 37' 26.9" 110⁰ 24' 52.1" b. Jembatan Ngentak, Sariharjo, Ngaglik, Sleman 07⁰ 43' 21.5" 110⁰ 23' 22.0" c. Jembatan Gondolayu, Jetis, Yogyakarta 07⁰ 47' 21.6" 110⁰ 22' 08.3" d. J.Sayidan Gondomanan, Yogyakarta 07⁰ 48' 05.4" 110⁰ 22' 16.8" e. Jembatan Keparakan, Mergangsan, Yogyakarta 07⁰ 48' 21.96" 110⁰ 22' 27.31" f. Jembatan Tungkak, Mergangsan, Yogyakarta 07⁰ 48' 56.25" 110⁰ 22' 28.49" g. Jembatan Abang Ngoto, Sewon, Bantul 07⁰ 51' 05.74" 110⁰ 22' 30.84" h. Jembatan Pacar Wonokromo, Pleret, Bantul 07⁰ 52' 21.68" 110⁰ 22' 59.91" 8 Sungai Winongo a. J. Karanggawang, Turi, Sleman 07⁰ 38' 47.6" 110⁰ 22' 59.9" b. J. Denggung, Donokerto, Sleman 07⁰ 40' 40.2" 110⁰ 22' 34.7" c. J. Jatimulyo, Kricak, Yogyakarta 07⁰ 46' 37.0" 110⁰ 21' 26.6" d. J. Jlagran Bumijo, Yogyakarta 07⁰ 47' 23.2" 110⁰ 21' 23.3" e. J. Tamansari, Wirobrajan, Yogyakarta 07⁰ 48' 30.1" 110⁰ 21' 13.4" Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup. 2

f. J. Dongkelan, Kasihan, Bantul 07⁰ 48' 30.1" 110⁰ 21' 13.4" g. J. Bakulan, Jetis, Bantul 07⁰ 48' 30.1" 110⁰ 21' 13.4" h. J. Mojo, Gading, Kretek, Bantul 07⁰ 48' 30.1" 110⁰ 21' 13.4" 9 Sungai Bedog a. J. Sempor, Jl. Magelang KM 14, Sleman 07⁰ 42' 23.1" 110⁰ 21' 07.6" b. J. Gamping, Sleman 07⁰ 47' 54.9" 110⁰ 19' 38.3" c. J. Sindon, Guwosari, Bantul 07⁰ 52' 40.5" 110⁰ 18' 55.3" d. J. Pijenan, Gesikan, Bantul 07⁰ 52' 40.5" 110⁰ 18' 55.3" 10 Sungai Konteng a. J. Medari, Jl Magelang Km 14 07⁰ 44' 03.3" 110⁰ 24' 32.9" b. J. Klajuran Gesikan Sidoarum 07⁰ 47' 00.4" 110⁰ 25' 08.8" c. J. Pasekan Balecatur, Gamping 07⁰ 48' 14.69" 110⁰ 18' 15.87" d. J. Bentangan, Pedes, Sedayu, Bantul 07⁰ 51' 05.8" 110⁰ 25' 47.0" 11 Sungai Bulus a. J. Ngaglik Timbulharjo Sewon Bantul 07⁰ 51' 05.8" 110⁰ 25' 47.0" b. J. Pulokadang 07⁰ 51' 05.8" 110⁰ 25' 47.0" Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup. 3

c. Data Pelayanan Informasi Status Mutu Air 1. Sungai Oyo Tahun 2015 Hulu (Kedungwates Semin Gunungkidul) Tengah (Jembatan Bunder PatukGK) Hilir (Jembatan Siluk Imogiri Bantul) Baku Hasil Pemantauan Baku Hasil Pemantauan Baku Hasil Pemantauan No. Parameter Satuan Mutu Mutu Mutu Februari Juni September Februari Juni September Februari Juni September Klas I *) Klas I *) Klas II *) 1 Suhu o C ± 3 o C 28.1 28 25 ± 3 o C 29 28.2 25 ± 3 o C 29.8 28.3 29.5 2 ph - 6-8,5 7.5 6.3 7.9 6-8,5 7.6 6.8 8.6 6-8,5 7.9 7.2 8.5 3 Daya Hantar Listrik µmhos/cm ( - ) ( - ) ( - ) 4 Residu Terlarut mg/l 1000 263 104 492 1000 187 214 332 1000 349 222 530 5 Residu Tersuspensi mg/l 0 12 12 19 0 58 16 32 50 93 20 90 6 Oksigen terlarut (DO) mg/l 6 6.9 7.3 7.2 6 6.4 7.0 8.2 5 6.2 7.3 8.7 7 BOD5 mg/l 2 13.4 11.0 7.7 2 8.5 10.0 6.8 3 10.4 9 12.5 8 COD mg/l 10 23.7 26.3 17.1 10 20.8 17.1 12.6 25 21.5 18.6 22.4 9 Klorin bebas mg/l 0.03 0.08 0.05 0.02 0.03 0.1 0.04 0.04 0.03 0.1 0.04 0.04 10 Nitrat (NO3-N) mg/l 10 1.26 1.70 1 10 1.36 1.7 1.2 10 1.31 1.7 1.2 11 Nitrit mg/l 0.06 0.15 0.19 0.04 0.06 0.17 0.10 0.02 0.06 0.2 0.17 0.05 12 Sulfida (H2S) mg/l 0.002 0.006 0.002 0.001 0.002 0.003 0.002 0.001 0.002 0.026 0.005 0.001 13 Deterjen µg/l 200 229.1 233.0 194.6 200 247.1 320.3 225.3 200 161.5 322 236.4 14 Fenol µg/l 1 0.01 101.8 0.1 1 0.01 0.1 0.1 1 97.6 0.1 0.1 15 Fosfat (PO4) mg/l 0.2 0.3 0.001 0.0001 0.2 0.3 0.0001 0.0001 0.2 0.3 0.0001 0.0001 16 Minyak & lemak µg/l 1000 0 1000 2000 1000 1000 2000 2000 1000 0 1000 1000 17 Kadmium (Cd) mg/l 0.01 0.01 0.010 0.004 0.01 0.02 0.03 0.01 0.01 0.02 0.02 0.02 18 Seng (Zn) mg/l 0.05 0.02 0.03 0.1 0.05 0.02 0.04 0.02 0.05 0.03 0.05 0.01 19 Tembaga (Cu) mg/l 0.02 0.08 0.004 0.5 0.02 0.1 0.004 0.006 0.02 0.07 0.02 0.1 20 Warna mg/l 50 41.8 6.50 23.2 50 45.02 5.00 7.3 100 0.6 0.6 1.7 21 Timbal (Pb) mg/l 0.03 0.16 0.02 0.05 0.03 0.12 0.03 0.05 0.03 0.19 0.03 0.09 22 Bakteri Koli Tinja JPT/100 ml 100 9000 9000 2400 100 11000 4000 43000 1000 4000 3000 93000 23 Bakteri Total Koli JPT/100 ml 1000 23000 28000 460000 1000 1100000 9000 75000 5000 43000 9000 460000 24 Debit m 3 /dt ( - ) 1.576 0.078 tidak ada aliran ( - ) banjir 1.936 0.201 ( - ) banjir 4.389 1.659 Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup. 4

2. Sungai Opak Tahun 2015 Hulu (Jembatan Klurak Prambanan Sleman) Tengah (Tempuran Nganyang Bantul) Hilir (Jembatan Kretek Bantul) No. Parameter Satuan Baku Hasil Pemantauan Baku Hasil Pemantauan Baku Hasil Pemantauan Mutu Mutu Mutu Klas I *) Juni Agustus Oktober Klas II *) Juni Agustus Oktober Klas II *) Juni Agustus Oktober 1 Suhu o C ± 3 o C 27.8 27.3 32.9 ± 3 o C 28.2 28.1 30.3 ± 3 o C 29.2 30.9 31.5 2 ph - 6-9.0 7.0 6.9 7.5 6-8.5 7 7.5 7.6 6-8.5 7.9 8.2 7.6 3 Daya Hantar Listrik (DHL) µmhos/cm - 912 1096 464-955 970 428-1042 1331 646 4 Residu Terlarut mg/l 1000 456 543 232 1000 478 484 214 1000 520 689 323 5 Residu Tersuspensi mg/l 50 24 22 14 50 24 10 24 50 32 24 38 6 Oksigen Terlarut mg/l 6 5.8 5.0 6.4 5 6.2 5.9 4.6 5 5.4 7.4 4.8 7 BOD mg/l 2 7.1 4.2 9.1 3 7.8 4.1 6.1 3 7.1 6.2 10.1 8 COD mg/l 10 12.8 10.8 18.1 25 14.7 9.7 15.4 25 19.4 19.4 21.9 9 Klorin bebas mg/l 0.03 0.1 0.1 0.1 0.03 0.07 0.05 0.09 0.03 0.08 0.001 0.12 10 Nitrat mg/l 10 1.3 0.4 1.0 10 1.3 0.4 1.5 10 1.2 0.3 1.3 11 Nitrit mg/l 0.06 0.1 0.0 0.1 0.06 0.1 0.04 0.14 0.06 0.13 0.06 0.11 12 Amoniak mg/l 0.5 0.2 0.0 0.1-2.6 0.08 0.15-0.17 0.04 0.17 13 Minyak dan Lemak µg/l 1000 200 200 200 1000 0 400 700 1000 700 200 400 14 Sulfida (S) mg/l 0.002 0.001 0.0 0.001 0.002 0.001 0.001 0.001 0.002 0.001 0.001 0.001 15 Deterjen sbg MBAS µg/l 200 94.6 169.0 178.4 200 148.3 136.2 174.4 200 36.9 192.3 224.5 16 Fenol µg/l 1 0.1 0.1 0.1 1 0.1 0.1 0.1 1 0.1 0.1 0.1 17 Fosfat mg/l 0.2 0.1 0.2 0.1 0.2 0.07 0.2 0.01 0.2 0.06 0.2 0.007 18 Sianida mg/l 0.02 0.0 0.0 0.001 0.02 0.001 0.001 0.001 0.02 0.001 0.001 0.001 JPT/100m 1000 1000 19 Bakteri Koli Tinja L 100 6000 14000 8000 7000 900000 26000 80000 220000 80000 JPT/100m 5000 5000 20 Bakteri Total Koli L 1000 1600000 130000 130000 240000 1800000 220000 500000 900000 3000000 21 Krom hexavalent mg/l 0.05 0.0001 0.0001 0.0 0.05 0.0001 0.0002 0.002 0.05 0.001 0.0001 0.012 22 Debit mg/l 1 0.47 0.308 0.183 6.571 2.978 1.15 24.31 6.907 0.72 Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup. 5

3. Sungai Kuning Tahun 2015 Hulu (Jembatan Pakem Sleman) Tengah (Jembatan Sorogenen Slm) Hilir (Jembatan Kuning Jl. Wonosari Bantul) Baku No. Parameter Satuan Hasil Pemantauan Baku Hasil Pemantauan Baku Hasil Pemantauan Mutu Mutu Mutu Februari Juni September Februari Juni September Februari Juni September Klas I *) Klas II *) Klas II *) 1 Suhu o C ± 3 o C 27 26.4 25.6 ± 3 o C 28.4 29.3 28.4 ± 3 o C 28.6 28.4 29.2 2 ph - 6-8,5 7.7 6.8 7.8 6-8,5 7.8 6.5 7.6 6-8,5 6.6 6.5 7.4 3 Daya Hantar Listrik µmhos/cm ( - ) ( - ) ( - ) 4 Residu Terlarut mg/l 1000 117 76 354 1000 135 115 405 1000 141 198 491 5 Residu Tersuspensi mg/l 0 16 16 16 50 16 14 32 50 16 26 15 6 Oksigen terlarut (DO) mg/l 6 6.4 7.2 7 5 6.1 7.6 7.2 5 6.6 8.2 5.4 7 BOD5 mg/l 2 7.02 5.4 7.2 3 7 14.4 7.2 3 9 6.4 8.4 8 COD mg/l 10 15.9 10.5 19 25 10.9 26.3 19.1 25 18.3 21.3 18.7 9 Klorin bebas mg/l 0.03 0.05 0.03 0.01 0.03 0.04 0.04 0.03 0.03 0.001 0.02 0.05 10 Nitrat (NO3-N) mg/l 10 1.43 1.2 0.8 10 1.47 1.6 1.3 10 1.47 1.52 1.1 11 Nitrit mg/l 0.06 0.1 0.1 0.02 0.06 0.29 0.22 0.06 0.06 0.26 0.13 0.16 12 Sulfida (H2S) mg/l 0.002 0.001 0.007 0.001 0.002 0.001 0.005 0.007 0.002 0.001 0.007 0.001 13 Deterjen µg/l 200 151.5 158.1 63 200 146.1 178.1 65.2 200 158.8 226.6 66.1 14 Fenol µg/l 1 0.01 0.1 0.1 1 0.01 0.1 0.1 1 0.01 0.1 0.1 15 Fosfat (PO4) mg/l 0.2 0.2 0.0001 0.03 0.2 0.3 0.07 0.09 0.2 0.3 0.07 0.1 16 Minyak & lemak µg/l 1000 0 1000 1000 1000 2000 2000 2000 1000 1000 1000 3000 17 Kadmium (Cd) mg/l 0.01 0.02 0.001 0.007 0.01 0.01 0.004 0.003 0.01 0.02 0.01 0.01 18 Seng (Zn) mg/l 0.05 0.02 0.01 0.01 0.05 0.02 0.02 0.01 0.05 0.01 0.01 0.02 19 Tembaga (Cu) mg/l 0.02 0.07 0.01 0.02 0.02 0.04 0.01 0.07 0.02 0.04 0.08 0.01 20 Warna mg/l 50 11.8 4.7 9.3 100 4.43 2.7 5.2 100 5.38 1.4 6.1 21 Timbal (Pb) mg/l 0.03 0.08 0.01 0.07 0.03 0.1 0.01 0.09 0.03 0.06 0.02 0.1 22 Bakteri Koli Tinja JPT/100 ml 100 9000 4000 21000 1000 1100000 240000 93000 1000 1100000 4000 150000 23 Bakteri Total Koli JPT/100 ml 1000 1100000 14000 150000 5000 2400000 460000 150000 5000 2400000 7000 2400000 24 Debit m 3 /dt ( - ) 0.204 0.105 0.047 ( - ) 2.219 0.592 0.23 ( - ) 6.118 1.402 0.338 Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup. 6

4. Sungai Tambakbayan Tahun 2015 Hulu (Plosokuning Ngaglik Sleman) Tengah (Jembatan Jayakarta Depok Slm) Hilir (Tempuran Tmbkbyn Opak Bantul) Baku No. Parameter Satuan Hasil Pemantauan Baku Hasil Pemantauan Baku Hasil Pemantauan Mutu Mutu Mutu Februari Juni September Februari Juni September Februari Juni September Klas I *) Klas II *) Klas II *) 1 Suhu o C ± 3 o C 26.3 26.6 26.1 ± 3 o C 27.7 28.3 27.7 ± 3 o C 27.4 27 27.9 2 ph - 6-8,5 7.4 6,2 7.1 6-8,5 7.5 6.5 7 6-8,5 7.3 6.5 7.2 3 Daya Hantar Listrik µmhos/cm ( - ) ( - ) ( - ) 4 Residu Terlarut mg/l 1000 365 117 347 1000 308 144 460 1000 397 153 375 5 Residu Tersuspensi mg/l 0 17 6 31 50 21 16 19 50 40 20 37 6 Oksigen terlarut (DO) mg/l 6 6.7 7.6 5.8 5 7.4 7.8 6.8 5 6.5 8 6.2 7 BOD5 mg/l 2 6 13.1 5.6 3 9.9 4.4 9.4 3 8 11.4 8.2 8 COD mg/l 10 16.7 24.3 15.1 25 15.5 15.9 19.6 25 18.03 21.5 17.5 9 Klorin bebas mg/l 0.03 0.001 0.03 0.01 0.03 0.03 0.02 0.001 0.03 0.01 0.01 0.04 10 Nitrat (NO3-N) mg/l 10 1.43 1.5 1.1 10 1.45 1.6 1.7 10 1.46 1.8 1.2 11 Nitrit mg/l 0.06 0.14 0.11 0.12 0.06 0.26 0.56 0.18 0.06 0.33 0.1 0.06 12 Sulfida (H2S) mg/l 0.002 0.001 0.005 0.001 0.002 0.001 0.01 0.001 0.002 0.001 0.001 0.001 13 Deterjen µg/l 200 160.1 187.2 78 200 346.5 155.5 60.1 200 132.8 146.4 96.8 14 Fenol µg/l 1 0.01 0.1 0.1 1 0.01 73.8 0.1 1 0.01 0.1 0.3 15 Fosfat (PO4) mg/l 0.2 0.3 0.02 0.06 0.2 0.2 0.02 0.07 0.2 0.3 0.06 0.1 16 Minyak & lemak µg/l 1000 1000 0 1000 1000 0 0 1000 1000 0 4000 4000 17 Kadmium (Cd) mg/l 0.01 0.01 0.02 0.003 0.01 0.01 0.02 0.02 0.01 0.01 0.02 0.02 18 Seng (Zn) mg/l 0.05 0.003 0.03 0.006 0.05 0.004 0.02 0.006 0.05 0.01 0.02 0.04 19 Tembaga (Cu) mg/l 0.02 0.03 0.001 0.03 0.02 0.03 0.003 0.06 0.02 0.06 0.006 0.1 20 Warna mg/l 50 9.21 1.6 2.9 100 5.43 1.6 4.7 100 5.7 2.8 4 21 Timbal (Pb) mg/l 0.03 0.06 0.01 0.06 0.03 0.03 0.02 0.07 0.03 0.05 0.03 0.06 22 Bakteri Koli Tinja JPT/100 ml 100 210000 9000 93000 1000 240000 4000 20000 1000 460000 9000 21000 23 Bakteri Total Koli JPT/100 ml 1000 2400000 23000 240000 5000 1100000 7000 210000 5000 2400000 43000 240000 24 Debit m 3 /dt ( - ) 0.703 0.189 0.081 ( - ) 1.593 1.241 0.653 ( - ) banjir 0.985 0.982 Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup. 7

5. Sungai Gajahwong Tahun 2015 Hulu (Tanen Hargobinangun Sleman) Tengah (Jembatan Mujamuju YK) Hilir (Kanggotan Plered Bantul) Baku No. Parameter Satuan Hasil Pemantauan Baku Hasil Pemantauan Baku Hasil Pemantauan Mutu Mutu Mutu Februari Juni September Februari Juni September Februari Juni September Klas I *) Klas II *) Klas II *) 1 Suhu o C ± 3 o C 25.3 23.6 ± 3 o C 27.9 28.00 27.4 ± 3 o C 28.8 27.90 27.7 2 ph - 6-8,5 6.9 6.8 7.7 6-8,5 7.8 6.50 7.2 6-8,5 7.9 6.6 7.5 3 Daya Hantar Listrik µmhos/cm ( - ) ( - ) ( - ) 4 Residu Terlarut mg/l 1000 254 55 265 1000 148 194 607 1000 166 205 575 5 Residu Tersuspensi mg/l 0 27 10 36 50 29 20 28 50 27 24 28 6 Oksigen terlarut (DO) mg/l 6 6.2 7.2 6.8 5 6.2 6.00 6 5 6.4 7.2 6.8 7 BOD5 mg/l 2 9.5 12 5.3 3 7.5 12.00 6.5 3 7.6 9 8.2 8 COD mg/l 10 15.6 25.1 13.2 25 13.9 26.30 14.9 25 15.1 15.4 20.7 9 Klorin bebas mg/l 0.03 0.001 0.01 0.02 0.03 0.001 0.01 0.02 0.03 0.02 0.01 0.03 10 Nitrat (NO3-N) mg/l 10 1.3 1.8 1.3 10 1.5 3.90 1.7 10 1.5 4.8 1.7 11 Nitrit mg/l 0.06 0.18 0.11 0.01 0.06 0.55 2.28 1.94 0.06 0.46 0.18 0.24 12 Sulfida (H2S) mg/l 0.002 0.001 0.06 0.001 0.002 0.012 0.004 0.001 0.002 0.001 0.006 0.001 13 Deterjen µg/l 200 178.6 88.8 86.7 200 291.8 129.50 212.1 200 262.6 49.4 99.1 14 Fenol µg/l 1 0.01 0.1 0.1 1 0.01 0.10 0.1 1 0.01 0.1 0.1 15 Fosfat (PO4) mg/l 0.2 0.03 0.0001 0.07 0.2 0.09 0.10 0.2 0.2 0.1 0.1 0.1 16 Minyak & lemak µg/l 1000 0 4000 2000 1000 0 3000 3000 1000 2000 4000 3000 17 Kadmium (Cd) mg/l 0.01 0.002 0.001 0.02 0.01 0.02 0.00 0.01 0.01 0.04 0.02 0.004 18 Seng (Zn) mg/l 0.05 0.01 0.02 0.03 0.05 0.02 0.02 0.006 0.05 0.04 0.03 0.04 19 Tembaga (Cu) mg/l 0.02 0.03 0.002 0.04 0.02 0.02 0.01 0.08 0.02 0.04 0.03 0.1 20 Warna mg/l 50 3.6 2.1 3.8 100 13.8 2.70 10.3 100 12.7 2.5 11.1 21 Timbal (Pb) mg/l 0.03 0.04 0.01 0.05 0.03 0.05 0.02 0.06 0.03 0.07 0.02 0.11 22 Bakteri Koli Tinja JPT/100 ml 100 4000 23000 9000 1000 11000 75000 11000 1000 3000 43000 43000 23 Bakteri Total Koli JPT/100 ml 1000 9000 43000 15000 5000 93000 150000 28000 5000 93000 46000 93000 24 Debit m 3 /dt ( - ) 0.055 0.035 0.009 ( - ) 3.385 1 0.376 ( - ) 4.768 1.531 0.669 Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup. 8

6. Sungai Belik Tahun 2015 Hulu (Klebengan Sleman) Tengah (Jogja Fish Market YK) Hilir (Wonokromo Plered Bantul) Baku Hasil Pemantauan Baku Hasil Pemantauan Baku Hasil Pemantauan No. Parameter Satuan Mutu Mutu Mutu Februari Juni September Februari Juni September Februari Juni September Klas I *) Klas II *) Klas II *) 1 Suhu o C ± 3 o C 27.7 28 26.7 ± 3 o C 29.3 28.8 28.8 ± 3 o C 28.4 27.9 27.9 2 ph - 6-8,5 7.5 6.8 7.6 6-8,5 6.6 6.7 7.1 6-8,5 6.8 6.6 7.1 3 Daya Hantar Listrik µmhos/cm ( - ) ( - ) ( - ) 4 Residu Terlarut mg/l 1000 124 168 540 1000 174 204 627 1000 180 206 678 5 Residu Tersuspensi mg/l 0 63 22 32 50 19 10 25 50 15 10 27 6 Oksigen terlarut (DO) mg/l 6 5.2 5 3.3 5 3.9 4 5.2 5 4.9 4.2 4.2 7 BOD5 mg/l 2 8.1 13.7 7.7 3 10.2 8.8 9.3 3 11.2 10.2 11.5 8 COD mg/l 10 17.02 26.1 14 25 21.1 21.1 19.2 25 23.9 26.9 23.2 9 Klorin bebas mg/l 0.03 0.06 0.03 0.01 0.03 0.03 0.03 0.04 0.03 0.03 0.05 0.05 10 Nitrat (NO3-N) mg/l 10 1.75 2.1 1.6 10 1.54 1.7 1.3 10 1.48 1.7 1.4 11 Nitrit mg/l 0.06 0.56 2.58 1.47 0.06 0.75 2.58 0.48 0.06 0.36 0.66 0.23 14 Sulfida (H2S) mg/l 0.002 0.044 0.005 0.001 0.002 0.001 0.001 0.001 0.002 0.001 0.001 0.001 17 Deterjen µg/l 200 742.4 827.3 1257.4 200 255.9 201.2 648.5 200 177.5 160.1 605.2 18 Fenol µg/l 1 0.01 39.7 0.1 1 0.01 35.9 0.1 1 0.01 129 0.1 19 Fosfat (PO4) mg/l 0.2 0.3 0.1 0.3 0.2 0.3 0.2 0.2 0.2 0.3 0.1 0.1 21 Minyak & lemak µg/l 1000 0 4000 4000 1000 1000 1000 3000 1000 1000 5000 3000 24 Kadmium (Cd) mg/l 0.01 0.02 0.02 0.002 0.01 0.04 0.03 0.008 0.01 0.003 0.02 0.04 25 Seng (Zn) mg/l 0.05 0.01 0.02 0.02 0.05 0.03 0.03 0.04 0.05 0.01 0.02 0.04 27 Tembaga (Cu) mg/l 0.02 0.02 0.002 0.1 0.02 0.02 0.002 0.1 0.02 0.01 0.003 0.1 30 Warna mg/l 50 35.4 1.5 41.4 100 15.8 5.6 25.9 100 10.6 5.7 13.8 32 Timbal (Pb) mg/l 0.03 0.09 0.02 0.05 0.03 0.03 0.02 0.08 0.03 0.11 0.03 0.07 33 Bakteri Koli Tinja JPT/100 ml 100 15000 43000 240000 1000 150000 23000 43000 1000 7000 9000 9000 34 Bakteri Total Koli JPT/100 ml 1000 2400000 150000 400000 5000 2400000 39000 93000 5000 150000 14000 15000 35 Debit m 3 /dt ( - ) 0.015 0.024 0.015 ( - ) 0.054 0.033 0.024 ( - ) 0.686 0.311 0.094 Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup. 9

7. Sungai Code Tahun 2015 Hulu (Jembatan Boyong Sleman) Tengah (Jembatan Sayidan YK) Hilir (Jembatan Pacar Plered Bantul) Baku Hasil Pemantauan Baku Hasil Pemantauan Baku Hasil Pemantauan No. Parameter Satuan Mutu Mutu Mutu Februari Juni September Februari Juni September Februari Juni September Klas I *) Klas II *) Klas III *) 1 Suhu o C ± 3 o C 27.7 24.2 24.6 ± 3 o C 28.1 26.8 27.7 ± 3 o C 28.3 26.9 27.6 2 ph - 6-8,5 7.5 7.3 7.7 6-8,5 6.7 7 6.9 6 ~ 9 6.9 6.7 7.1 3 Daya Hantar Listrik µmhos/cm ( - ) ( - ) ( - ) 4 Residu Terlarut mg/l 1000 307 312 300 1000 121 163 534 1000 134 170 588 5 Residu Tersuspensi mg/l 0 87 44 17 50 19 14 28 400 22 26 18 6 Oksigen terlarut (DO) mg/l 6 6.8 7.6 7.6 5 6.2 6.6 4.9 4 6.3 7.6 7.4 7 BOD5 mg/l 2 7.5 6 9.4 3 5.6 9 9.3 6 7.5 5 11.9 8 COD mg/l 10 12.5 19.8 18.8 25 13.2 20.3 22.5 50 13.9 10.9 25.7 9 Klorin bebas mg/l 0.03 0.04 0.04 0.01 0.03 0.02 0.06 0.04 0.03 0.001 0.03 0.03 10 Nitrat (NO3-N) mg/l 10 1.44 1.6 1.8 10 1.4 1.8 2.6 20 1.5 2.4 2.6 11 Nitrit mg/l 0.06 0.13 0.15 0.04 0.06 0.28 2.28 0.98 0.06 0.63 0.62 0.7 12 Sulfida (H2S) mg/l 0.002 0.001 0.001 0.003 0.002 0.001 0.006 0.014 0.002 0.001 0.002 0.013 13 Deterjen µg/l 200 129.5 193.1 298.3 200 270.4 211.8 491.9 200 169.9 125.5 285.2 14 Fenol µg/l 1 0.01 1.5 0.1 1 0.01 22.5 0.1 1 0.01 0.1 0.5 15 Fosfat (PO4) mg/l 0.2 0.9 0.01 0.08 0.2 0.07 0.6 0.1 1 0.2 0.07 0.1 16 Minyak & lemak µg/l 1000 3000 1000 1000 1000 2000 4000 5000 1000 0 3000 3000 17 Kadmium (Cd) mg/l 0.01 0.0001 0.02 0.003 0.01 0.01 0.02 0.007 0.01 0.01 0.01 0.002 18 Seng (Zn) mg/l 0.05 0.01 0.03 0.02 0.05 0.01 0.06 0.04 0.05 0.02 0.1 0.04 19 Tembaga (Cu) mg/l 0.02 0.03 0.005 0.005 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.06 0.02 20 Warna mg/l 50 17.6 6,2 5.3 100 9.4 3,4 5.3-11.9 2.9 6.1 21 Timbal (Pb) mg/l 0.03 0.02 0.01 0.02 0.03 0.05 0.01 0.02 0.03 0.07 0.03 0.06 22 Bakteri Koli Tinja JPT/100 ml 100 4000 3000 27000 1000 21000 4000 150000 2000 150000 23000 15000 23 Bakteri Total Koli JPT/100 ml 1000 9000 9000 140000 5000 93000 9000 460000 10000 1100000 75000 120000 24 Debit m 3 /dt ( - ) 0.623 0.057 0.299 ( - ) 4.853 2,178 1.347 ( - ) 3.647 0.711 0.456 Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup. 10

8. Sungai Winongo Tahun 2015 Hulu (Karanggawang Turi Sleman) Tengah (Jembatan Jlagran Bumijo YK) Hilir (Mojo Gading Kretek Bantul) Baku Hasil Pemantauan Baku Hasil Pemantauan Baku Hasil Pemantauan No. Parameter Satuan Mutu Mutu Mutu Februari Juni September Februari Juni September Februari Juni September Klas I *) Klas II *) Klas II *) 1 Suhu o C ± 3 o C 28.70 24.70 23.40 ± 3 o C 28.20 28.10 28.20 ± 3 o C 29.20 28.10 27.70 2 ph - 6-8,5 6.7 6.50 8 6-8,5 7.20 6.90 7.3 6-8,5 7.20 6.6 7.5 3 Daya Hantar Listrik µmhos/cm ( - ) ( - ) ( - ) 4 Residu Terlarut mg/l 1000 198 75.00 234 1000 411.00 150.00 929 1000 578 132 675 5 Residu Tersuspensi mg/l 0 16 24 20 50 18.00 20.00 26 50 12 16 32 6 Oksigen terlarut (DO) mg/l 6 6.10 6.60 7 5 6.20 6.80 5.2 5 5.80 7.6 5.8 7 BOD5 mg/l 2 5.30 3.42 8.4 3 7.10 4.20 9.4 3 8.20 4.2 7.3 8 COD mg/l 10 20.06 17.10 16.8 25 20.30 17.20 20.6 25 25.80 13.8 24.3 9 Klorin bebas mg/l 0.03 0.04 0.01 0.06 0.03 0.60 0.00 0.007 0.03 0.08 0.01 0.01 10 Nitrat (NO3-N) mg/l 10 1.30 1.80 1.4 10 1.20 3.00 2.9 10 1.30 2.10 1.8 11 Nitrit mg/l 0.06 0.09 0.10 0.01 0.06 0.16 0.39 0.188 0.06 0.20 0.13 0.05 12 Sulfida (H2S) mg/l 0.002 0.00 0.001 0.002 0.002 0.00 0.07 0.001 0.002 0.001 0.01 0.001 13 Deterjen µg/l 200 285.50 270.40 288.2 200 3.70 209.50 168.4 200 167.60 145.10 98.5 14 Fenol µg/l 1 147.00 0.10 0.1 1 34.60 0.10 0.1 1 0.01 0.10 0.1 15 Fosfat (PO4) mg/l 0.2 0.01 0.00 0.02 0.2 0.05 0.07 0.08 0.2 0.10 0.10 0.2 16 Minyak & lemak µg/l 1000 0.00 0 0 1000 1000.00 4000 5000 1000 0.00 3000 4000 17 Kadmium (Cd) mg/l 0.01 0.00 0.001 0.001 0.01 0.00 0.01 0.005 0.01 0.02 0.01 0.003 18 Seng (Zn) mg/l 0.05 0.01 0.010 0.04 0.05 0.00 0.01 0.08 0.05 0.04 0.02 0.2 19 Tembaga (Cu) mg/l 0.02 0.01 0.01 0.003 0.02 0.01 0.01 0.008 0.02 0.05 0.02 0.02 20 Warna mg/l 50 2.50 2.30 2 100 4.50 9.40 4.6 100 7.70 3.40 29.6 21 Timbal (Pb) mg/l 0.03 0.30 0.01 0.01 0.03 0.01 0.02 0.04 0.03 0.16 0.03 0.1 22 Bakteri Koli Tinja JPT/100 ml 100 15000.00 240000 9000 1000 43000 460000 43000 1000 7000 15000 15000 23 Bakteri Total Koli JPT/100 ml 1000 150000.00 460000.00 15000 5000 240000 2400000 150000 5000 460000 93000 460000 24 Debit m 3 /dt ( - ) 1.06 0,123 0.05 ( - ) 2.57 1.68 1.339 ( - ) 3.50 2.04 0.337 Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup. 11

9. Sungai Bedog Tahun 2015 Hulu (Jembatan Sempor Sleman) Tengah (Jembatan Gamping Sleman) Hilir (Pijenan Gesikan Bantul) Hasil Pemantauan Hasil Pemantauan Baku Hasil Pemantauan No. Parameter Satuan Baku Mutu Baku Mutu Mutu Klas I *) Februari Juni September Klas II *) Februari Juni September Februari Juni September Klas II *) 1 Suhu o C ± 3 o C 27.8 25.8 25.6 ± 3 o C 28.9 26.3 27.2 ± 3 o C 28.2 27.1 27.7 2 ph - 6-8,5 7.4 7.1 7.1 6-8,5 6.2 6.2 7.2 6-8,5 6.6 6.4 7.2 3 Daya Hantar Listrik µmhos/cm ( - ) ( - ) ( - ) 4 Residu Terlarut mg/l 1000 122 162 408 1000 131 144 416 1000 195 205 617 5 Residu Tersuspensi mg/l 0 13 18 14 50 15 18 16 50 19 14 18 6 Oksigen terlarut (DO) mg/l 6 6.2 7.2 7.6 5 6.2 7.6 6.8 5 1.5 1 4.9 7 BOD5 mg/l 2 4.9 10 8.7 3 7.8 9 7.7 3 21.4 24.8 12.5 8 COD mg/l 10 12.7 14.6 18.3 25 12.2 19.1 15.2 25 47.5 51.1 23.4 9 Klorin bebas mg/l 0.03 0.001 0.03 0.06 0.03 0.01 0.06 0.02 0.03 0.16 0.11 0.06 10 Nitrat (NO3-N) mg/l 10 1.41 1.6 1.1 10 1.4 1.3 1.2 10 1.95 1.5 1.1 11 Nitrit mg/l 0.06 0.05 0.34 0.06 0.06 0.08 0.3 0.17 0.06 0.04 0.14 0.21 12 Sulfida (H2S) mg/l 0.002 0.001 0.005 0.001 0.002 0.001 0.006 0.002 0.002 0.001 0.008 0.001 13 Deterjen µg/l 200 58.1 136.1 125.1 200 68.6 163.9 122.1 200 110.2 475.1 384.3 14 Fenol µg/l 1 189.6 281.7 0.1 1 82.5 64.3 0.1 1 0.01 51 0.3 15 Fosfat (PO4) mg/l 0.2 0.2 0.05 0.04 0.2 0.3 0.07 0.1 0.2 0.3 0.3 0.1 16 Minyak & lemak µg/l 1000 0 2000 2000 1000 0 1000 2000 1000 0 4000 4000 17 Kadmium (Cd) mg/l 0.01 0.01 0.02 0.01 0.01 0.01 0.01 0.02 0.01 0.004 0.01 0.03 18 Seng (Zn) mg/l 0.05 0.03 0.02 0.004 0.05 0.02 0.04 0.006 0.05 0.04 0.03 0.03 19 Tembaga (Cu) mg/l 0.02 0.02 0.007 0.02 0.02 0.03 0.01 0.04 0.02 0.02 0.02 0.08 20 Warna mg/l 50 3.98 2.7 8.8 100 3.98 3.8 8.2 100 110 80 11 21 Timbal (Pb) mg/l 0.03 0.002 0.01 0.04 0.03 0.02 0.03 0.04 0.03 0.04 0.06 0.04 22 Bakteri Koli Tinja JPT/100 ml 100 4000 15000 75000 1000 28000 9000 15000 1000 93000 93000 15000 23 Bakteri Total Koli JPT/100 ml 1000 240000 21000 210000 5000 1100000 15000 28000 5000 2400000 460000 43000 24 Debit m 3 /dt ( - ) 1.291 0.207 0.239 ( - ) 4.328 1.169 1.411 ( - ) banjir tidak ada aliran tidak ada aliran Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup. 12

10. Sungai Konteng Tahun 2015 Hulu (Jembatan Medari Sleman) Tengah (Jembatan Klajuran Sidoarum Slm) Hilir (Bentangan Sedayu Bantul) Baku Hasil Pemantauan Baku Hasil Pemantauan Baku Hasil Pemantauan No. Parameter Satuan Mutu Mutu Mutu Februari Juni September Februari Juni September Februari Juni September Klas I *) Klas II *) Klas II *) 1 Suhu o C ± 3 o C 26.6 26 25.5 ± 3 o C 28.6 27.7 26.6 ± 3 o C 28 25.9 26.4 2 ph - 6-8,5 7 7.1 7.5 6-8,5 7.2 7.5 7.2 6-8,5 7.9 7.8 8.3 3 Daya Hantar Listrik µmhos/cm ( - ) ( - ) ( - ) 4 Residu Terlarut mg/l 1000 352 366 342 1000 444 407 388 1000 549 492 528 5 Residu Tersuspensi mg/l 0 15 10 13 50 24 20 18 50 16 24 13 6 Oksigen terlarut (DO) mg/l 6 6.8 6 5.4 5 6.6 7.4 5 5 7.5 7.4 5.8 7 BOD5 mg/l 2 9.8 10 8.3 3 10.8 10 7.7 3 7.8 12 8.7 8 COD mg/l 10 19.7 15.8 18 25 20.2 19.3 18 25 20.2 22.2 21.8 9 Klorin bebas mg/l 0.03 0.03 0.06 0.03 0.03 0.01 0.04 0.01 0.03 0.03 0.07 0.04 10 Nitrat (NO3-N) mg/l 10 1.3 1.6 1.5 10 1.55 1.5 1.2 10 1.48 1.5 1.2 11 Nitrit mg/l 0.06 0.08 0.47 0.05 0.06 0.14 0.66 0.15 0.06 0.1 0.2 0.11 12 Sulfida (H2S) mg/l 0.002 0.001 0.001 0.001 0.002 0.001 0.001 0.001 0.002 0.014 0.003 0.001 13 Deterjen µg/l 200 236.1 294.6 446.1 200 210.2 145.6 421.1 200 262.2 170.6 717.4 14 Fenol µg/l 1 0.01 0.1 0.1 1 0.01 0.1 0.1 1 351.6 71.5 0.1 15 Fosfat (PO4) mg/l 0.2 1.16 0.0001 0.06 0.2 0.6 0.04 0.1 0.2 0.4 0.05 0.09 16 Minyak & lemak µg/l 1000 6000 1000 2000 1000 0 1000 3000 1000 2000 2000 4000 17 Kadmium (Cd) mg/l 0.01 0.01 0.02 0.009 0.01 0.01 0.009 0.01 0.01 0.02 0.02 0.002 18 Seng (Zn) mg/l 0.05 0.01 0.06 0.02 0.05 0.03 0.05 0.01 0.05 0.02 0.05 0.01 19 Tembaga (Cu) mg/l 0.02 0.02 0.001 0.03 0.02 0.02 0.007 0.07 0.02 0.02 0.02 0.1 20 Warna mg/l 50 8.02 2.7 17.9 100 4.5 3.6 7.9 100 10.9 11.9 47 21 Timbal (Pb) mg/l 0.03 0.01 0.02 0.006 0.03 0.01 0.02 0.05 0.03 0.04 0.03 0.08 22 Bakteri Koli Tinja JPT/100 ml 100 7000 4000 210000 1000 23000 4000 410000 1000 93000 43000 93000 23 Bakteri Total Koli JPT/100 ml 1000 150000 9000 2400000 5000 210000 23000 1100000 5000 460000 93000 210000 24 Debit m 3 /dt ( - ) 0.249 0.048 0.042 ( - ) 0.327 0.47 0.418 ( - ) 2.109 0.66 0.537 Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup. 13