BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dan pembangunan di Bali sejak tahun 1970-an. Oleh karena itu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. jelas. Setiap kali mendengar nama Pulau Bali, yang langsung terlintas di kepala

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan sebagai destinasi wisata nasional dalam Masterplan Kementerian

BAB I PENDAHULUAN. daya tarik wisata tersebut berada mendapat pemasukan dan pendapatan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, di antaranya

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan suatu kebutuhan manusia yang harus dipenuhi dari

dari laut serta karangnya sampai kepada keindahan panorama gunung yang masyarakat lokal sampai kepada tradisi adat istiadat masyarakat Bali.

BAB I PENDAHULUAN. menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. wisata, sarana dan prasarana pariwisata. Pariwisata sudah berkembang pesat dan menjamur di

BAB II LANDASAN KONSEP DAN TEORI ANALISIS. Wisata Alas Pala Sangeh Kabupaten Badung yang merupakan suatu studi kasus

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

1 BAB I PENDAHULUAN. menghadapi krisis global seperti tahun lalu, ketika penerimaan ekspor turun tajam.

BAB I PENDAHULUAN. Bali sebagai pusat pengembangan kepariwisataan di Indonesia telah

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menerima kedatangan wisatawan (tourist receiving countries),

BAB I PENDAHULUAN. dengan lima pulau besar yang dimiliki serta pulau-pulau kecil yang tersebar dari

BAB I PENDAHULUAN. Pantai Sanur Kaja terletak di pesisir utara (Kaja) kawasan Sanur dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, ciri itulah yang menandai pola kehidupan manusia. Mobilitas merupakan

oleh semua pihak dalam pengembangan dunia pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi komoditas yang mempunyai peran penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. panorama alam, keberadaan seniman, kebudayaan, adat-istiadat dan sifat religius

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor penyumbang devisa negara serta

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 5.1 Kesimpulan Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dijelaskan pada bab-bab

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. mendapat perjalanan baru. Pariwisata mempunyai spektrum fundamental pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. baik dari segi alam, sosial, maupun budaya. Kuta yang teletak di Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Menurut Perda Nomor 6 Tahun 2011 tentang kepariwisataan, pengembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. disamping sektor lainnya seperti migas, perkebunan dan lain-lain. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki daya tarik wisata yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Selain itu juga didukung oleh masyarakat lokal Bali yang ramah,

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain sektor migas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terpanjang kedua di dunia setelah Kanada (Sastrayuda, 2010). Bentang alam yang

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak dan beragam, sebagai keterbukaan pasar. Di sini terjadilah

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata semakin dikembangkan oleh banyak negara karena

BAB I PENDAHULUAN. setelah komoditi minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. budaya yang semakin arif dan bijaksana. Kegiatan pariwisata tersebut

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan bagi negara melalui pendapatan devisa negara. Semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN. Tanah Lot merupakan salah satu daya tarik wisata (DTW) di Bali yang

BAB I PENDAHULUAN. satu alternatif pembangunan, terutama bagi negara atau daerah yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. bermacam macam ras, suku, dan etnis yang berbeda-beda. Masing-masing daerah

BAB I PENDAHULUAN. unggulan di Indonesia yang akan dipromosikan secara besar-besaran di tahun 2016.

BAB I PENDAHULUAN. maupun jasa menginginkan agar usaha yang digelutinya dapat survive dan terus

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi ketika seseorang pengunjung melakukan perjalanan. Pariwisata secara

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memperbesar pendapatan asli daerah maka pemerintah perlu. pariwisata dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

BAB I PENDAHULUAN. bandingkan Provinsi lain di Indonesia, serta keindahan alam yang dimiliki sangat

BAB I PENDAHULUAN. mutlak diperlukan guna untuk mencapai hasil yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dan lain-lain oleh masing-masing destinasi pariwisata. melayani para wisatawan dan pengungjung lainnya 1

DAFTAR ISI Halaman. BAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi Penelitian xviii

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi

I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan berbagai informasi, hal tersebut telah membawa dampak yang. signifikan dalam merencanakan sebuah perjalanan wisata.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peranan pariwisata dalam pembangunan ekonomi di berbagai negarad, pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi agenda utama pemerintah Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. budaya, suku serta memiliki adat istiadat yang unik di masing masing

BAB I PENDAHULUAN. paket-paket wisata laris di pasaran. Berbagai jenis produk wisata pun ditawarkan

BAB I PENDAHULUAN. cepat, dikarenakan oleh kunjungan wisatawan yang semakin meningkat untuk datang

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki kawasan Indonesia menjadikan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. segala potensi yang dimiliki. Pembangunan pariwisata telah diyakini sebagai

BAB I PENDAHULUAN. berdiri dimasing-masing daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai

I. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri pariwisata merupakan penyumbang devisa negara terbesar ke lima

BAB I PENDAHULUAN. mengesankan dalam hal total kunjungan turis internasional. Jumlah kunjungan

BAB I PENDAHULUAN. suatu daya tarik wisata. Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki keragaman

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS RUMAH MAKAN PADA SAUNG KATINEUNG RASA PUNCLUT MELALUI ANALISIS SWOT

BAB I PENDAHULUAN. menentukan arah/kebijakan pembangunan. 2

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam hal menambah devisa suatu negara. Menurut WTO/UNWTO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah keseluruhan kegiatan pemerintah, pengusaha yang

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Negara Jerman adalah negara maju. Sebagai negara maju, negara Jerman

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Ratu Selly Permata, 2015

Rizky Ananda, 2014 PENGARUH EVENT MARKETING ATRAKSI WISATA DALAM MENCIPTAKAN REVISIT INTENTION WISATAWAN NUSANTARA KE KABUPATEN BELITUNG TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. pasar bebas khususnya di bidang ekonomi, terlebih kepada negara yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan. pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan yang berkunjung di obyek wisata yang bersangkutan. Banyaknya

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat boleh berbangga dengan Kota Bandungnya dimana baru-baru ini

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan kepariwisataan merupakan kegiatan yang bersifat sistematik,

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1-1 Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kota Bandung Tahun

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali merupakan salah satu daerah tujuan wisata internasional yang sangat terkenal di dunia. Sektor kepariwisataan telah menjadi motor penggerak perekonomian dan pembangunan di Bali sejak tahun 1970-an. Oleh karena itu kepariwisataan merupakan bagian yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan lagi dalam kehidupan masyarakat dan pembangunan di Bali (Pitana, 2003). Pariwisata Bali terkenal dengan keunikan budaya yang dicerminkan dari kehidupan sosial masyarakat yang dihubungkan dengan unsur keagamaan. Kehidupan sosial masyarakat yang begitu religious dipadukan dengan kearifan lokal membuat Bali diminati oleh wisatawan. Berdasarkan hasil survei, dari sepuluh elemen budaya, tradisi yang unik menempati urutan pertama alasan wisatawan datang ke Bali. Ini merupakan salah satu hal yang membuat wisatawan tertarik berkunjung ke Bali (Margi, 2005). Perkembangan pariwisata di Bali yang kian pesat telah membuat pulau Bali sebagai salah satu destinasi favorit bagi wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Keindahan pulau Bali, keragaman suku dan budaya, keramahtamahan masyarakatnya telah membawa nama Bali hingga ke mata dunia. Banyak destinasi alam seperti pantai, danau, gunung yang patut untuk dikunjungi wisatawan jika berkunjung ke Bali. Salah satu indikator untuk mengukur kegiatan pariwisata di Bali dapat dilihat dari tingkat kunjungan wisatawan ke Bali. Berikut 1

jumlah kunjungan wisatawan dalam kurun lima tahun terakhir (2008-2012) yang dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1.1 Data Kunjungan Wisatawan Ke Bali Tahun 2008-2012 Tahun Jumlah Kunjungan Wisatawan Pertumbuhan (%) 2008 1,968,892-2009 2,229,945 1,13 % 2010 2,493,098 1,12% 2011 2,756,579 1,11% 2012 3,020,060 1,01% Sumber : Dinas Pariwisata Bali, 2013 Dari tabel di atas kita dapat melihat perkembangan peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali dari tahun ke tahun. Mulai dari tahun 2008 yaitu kunjungan wisatawan sebanyak 1,968,892 orang. Pada tahun 2009 dengan kunjungan 2,229,945 orang mengalami peningkatan sebesar 1,13%. Pada tahun 2010 dengan kunjungan 2,493,089 orang mengalami peningkatan sebesar 1,12%. Pada tahun 2011 dengan kunjungan 2,756,579 orang mengalami peningkatan sebesar 1,11% sedangkan pada tahun 2012 dengan kunjungan 3,020,060 orang mengalami peningkatan sebesar 1,01%. Keberlanjutan suatu daya tarik wisata dapat dilakukan dengan mengurangi adanya dampak dari laju pariwisata itu sendiri. Mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan pada suatu daya tarik wisata memang tidaklah mudah. Dalam mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan ini dibutuhkan adanya peran dari ketiga aktor pariwisata yaitu stakeholder, yang terdiri dari pemerintah, swasta dan masyarakat. Keberlanjutan suatu destinasi pariwisata dibutuhkan adanya 2

kerjasama yang baik antar ketiga aktor pariwisata ini sehingga nantinya dapat terjadi keseimbangan dalam pengembangan pariwisata dan tidak hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu. Koordinasi dan kerjasama yang baik antar ketiga komponen penting ini akan menciptakan pariwisata yang seimbang dan tidak hanya menguntungkan beberapa pihak saja melainkan semua pihak yang terlibat dalam keberlangsungan pariwisata. Dalam mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan pada suatu daya tarik wisata, dibutuhkan adanya partisipasi masyarakat secara langsung dalam pengelolaannya. Masyarakat lokal sebagai salah satu komponen penting dalam pariwisata sekaligus sebagai pemilik lahan seharusnya sudah dapat mendapatkan keuntungan dari adanya pengembangan pariwisata pada sebuah daya tarik wisata yang berlangsung di wilayah mereka. Keberadaan dan partisipasi masyarakat lokal pada suatu daya tarik wisata juga merupakan suatu tolak ukur atas keberhasilan dan nantinya akan berpengaruh pada keberhasilan dan keberlanjutan daya tarik wisata tersebut. Keberhasilan dan keberlanjutan pengembangan suatu daya tarik wisata sangat bergantung pada besarnya pengawasan secara langsung dari masyarakat lokal. Hal ini diperlukan karena masyarakat lokal sebagai pemilik lahan lebih mengenal kondisi daerahnya sendiri dibandingkan dengan orang lain yang ingin mengembangkan pariwisata di wilayah mereka. Masyarakat lokal cenderung mempunyai rasa memiliki dan ingin melindungi potensi wisata yang ada di wilayah mereka, sehingga dalam pengembangannya suatu daya tarik wisata dapat terus dikontrol agar tidak merusak potensi wisata yang sudah ada dan dapat 3

mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan hingga anak cucu mereka dapat turut menikmati adanya pariwisata di wilayah mereka sendiri. Melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaan daya tarik wisata juga dilakukan oleh Daya Tarik Wisata Alas Pala Sangeh. Keberhasilan Daya Tarik Wisata Alas Pala Sangeh. Sebagai salah satu daya tarik wisata seharusnya sudah diiringi dengan keterlibatan masyarakat lokal dalam pengelolaanya sehingga nantinya dapat berpengaruh pada keberlangsungan pariwisata yang ada. Daya Tarik Wisata Alas Pala Sangeh merupakan salah satu daya tarik wisata yang terkenal di Bali berlokasi di Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. Sebagai daya tarik wisata yang sudah dikenal oleh wisatawan lokal maupun wisatawan asing, jumlah kunjungan wisatawan yang datang sudah semakin meningkat pasca Daya Tarik Wisata Sangeh yang sempat di blacklist dari daftar kunjungan destinasi di Bali yang disebabkan oleh kejadian kecelakaan pada tahun 1998 dimana wisatawan asing yang berkunjung digigit oleh salah satu kera yang ada di Daya Tarik Wisata Alas Pala Sangeh. Kejadian ini sempat dimuat dalam salah satu media Asing sehingga sejak saat itu banyak travel agent yang mencoret Sangeh dari daftar paket tour. Pasca dihapusnya Sangeh dari daftar blacklist destinasi di Bali oleh agen perjalanan yang bernaung di bawah Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (ASITA) Bali setelah sebelumnya daya tarik wisata tersebut pernah dihilangkan dari paket tour lantaran pengelolaannya kurang memberi jaminan kenyamanan, kini Sangeh kembali mendapatkan perhatian yaitu kunjungan wisatawan yang meningkat setiap tahunnya (Balipost, 20 Februari 4

2013). Kenaikan tingkat kunjungan wisatawan terjadi baik, dari wisatawan domestik ataupun wisatawan mancanegara. Hal ini dapat dilihat dari daftar kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Daya Tarik Wisata Alas Pala Sangeh berikut ini : Table 1.2 Kunjungan Wisatawan Ke Daya Tarik Wisata Alas Pala Sangeh Tahun 2012 2014 No Tahun Wisatawan Total Mancanegara Nusantara (orang) (orang) (orang) 1 2012 12.701 48.471 61.172 2 2013 15.600 65.695 81.295 3 2014 19.129 66.691 85.820 Jumlah 47.430 180.857 228.287 Sumber : Daya Tarik Wisata Alas Pala Sangeh, 2015 Berdasarkan tabel 1.2 dapat kita lihat jumlah kunjungan wisatawan ke Daya Tarik Wisata Alas Pala Sangeh mengalami peningkatan baik dari wisatawan domestik ataupun wisatawan asing. Dalam tabel di atas di setiap tahunnya kunjungan wisatawan ke Daya Tarik Wisata Alas Pala Sangeh terus mengalami peningkatan. Hal ini menunjukan bahwa Daya Tarik Wisata Alas Pala Sangeh mulai mendapat perhatian kembali dan mulai diminati oleh wisatawan baik domestik ataupun asing. Daya Tarik Wisata Alas Pala Sangeh mulai dirintis pada tanggal 1 Januari 1969 dan mulai mengalami perkembangan pada tahun 1972 dengan sumber pembiayaan pembangunan dan sumbangan sukarela / dana punia yang dikenakan pada tiap pengunjung yang masuk ke Alas Pala Sangeh. Melihat potensi dan perkembangan yang ada, pada tanggal 1 Januari 1996, terbentuklah Perda Tk II Badung no. 20 Tahun 1995 yang mengatur tentang mulai dikenakannya sistem 5

retribusi dan untuk teknis pengelolaan Daya Tarik Wisata Alas Pala Sangeh sepenuhnya merupakan hak dari pada pengelola dalam hal ini adalah Desa Adat Sangeh. Desa Adat Sangeh yang dimaksud terdiri dari lima banjar yaitu Banjar Pemijian, Banjar Sibang, Banjar Brahmana, Banjar Muluk Babi dan Banjar Batusari. Berdasarkan Perda tersebut, seharusnya dalam pengelolaan Daya Tarik Wisata Alas Pala Sangeh selama ini sudah sepenuhnya melibatkan masyarakat lokal Desa Adat Sangeh. Berkaitan dengan hal penelitian ini mencoba untuk meneliti Pengelolaan Daya Tarik Wisata Alas Pala Sangeh Kabupaten Badung (Studi Kasus Partisipasi Masyarakat Lokal). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dikaji pada penelitian ini, yaitu : 1. Bagaimana Bentuk Partisipasi Masyarakat Lokal dalam pengeloaan Daya Tarik Wisata Alas Pala Sangeh Kabupaten Badung? 2. Bagaimana Tipe Partisipasi Masyarakat Lokal dalam pengelolaan Daya Tarik Wisata Alas Pala Sangeh Kabupaten Badung? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, yang menjadi tujuan dari penelitian ini, yaitu : 1. Untuk mengetahui Bentuk Partisipasi Masyarakat Lokal dalam kegiatan pariwisata yang berlangsung di Daya Tarik Wisata Alas Pala Sangeh Kabupaten Badung. 6

2. Untuk mengetahui Tipe Partisipasi Masyarakat Lokal dalam kegiatan pariwisata yang berlangsung di Daya Tarik Wisata Alas Pala Sangeh Kabupaten Badung. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu : 1. Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan mampu untuk mengaplikasikan teori dan konsep mengenai partisipasi masyarakat lokal dalam kegiatan pariwisata yang telah diperoleh selama perkuliahan, mendapat kesempatan untuk menerapkan ilmu-ilmu pariwisata yang kita pelajari yaitu Pariwisata Berbasis Masyarakat, serta untuk menambah wawasan berpikir dalam mengidentifikasi dan menganalisis masalah-masalah kepariwisataan. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan bisa dijadikan referensi, informasi bagi instansi terkait dalam mengelola dan mengembangkan Daya Tarik Wisata Alas Pala Sangeh serta diharapkan dapat memberikan masukan bagi masyarakat lokal. Terutama dalam pengembangan pariwisata di Daya Tarik Wisata Alas Pala Sangeh sehingga dapat meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan. 7

1.5 Sistematika Pembahasan Penelitian yang berjudul Pengelolaan Daya Tarik Wisata Alas Pala Sangeh Kabupaten Badung ini menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN KONSEP DAN TEORI ANALISIS Dalam bab ini diuraikan mengenai hasil penelitian sebelumnya dan deskripsi konsep meliputi konsep pengelolaan, konsep daya tarik wisata, konsep partisipasi masyarakat, konsep Community Based Tourism (CBT) serta tipologi partisipasi masyarakat. BAB III : METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan tentang lokasi penelitian, ruang lingkup penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik penentuan informan dan teknik analisis data. BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini diuraikan tentang gambaran umum lokasi penelitian, hasil dan pembahasan terhadapa masalah yang diteliti. 8

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini diuraikan simpulan atas hasil penelitian yang telah dilakukan untuk kemudian diberikan beberapa saran bagi masyarakat lokal, pemerintah dan tindak lanjut penelitian selanjutnya. 9