Kesesuian lahan untuk tanaman tebu dipolitani

dokumen-dokumen yang mirip
Kesesuian lahan untuk tanaman papaya dan durian dipolitani

Mela Febrianti * 1. Pendahuluan. Abstrak KESESUAIAN LAHAN

Kesesuaian Lahan tanaman kopi di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kacang Tanah di Desa Sampuran, Kecamatan Ranto Baek, Kabupaten Mandailing Natal

MEMANFAATKAN DATA FISIKA DAN KIMIA TANAH UNTUK MENILAI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN PEPAYA DIPOLITANI

Kesesuaian Lahan Kayu Manis di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Kesesuaian Padi Sawah di Lahan Gambut Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

KESESUAIAN LAHAN DI POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH UNTUK BUDIDAYA KEDELAI

Kesesuaian Lahan Jagung Pada Tanah Mineral dipoliteknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Kesesuaian Lahan Tanaman Kelapa di Lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Kesesuaian LahanTanaman Kelapa Sawit Di lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Lailatul Husna *

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Onan Runggu Periode Tahun

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Tanaman ubi jalar tergolong famili Convolvulaceae suku Kangkungkangkungan,

8/19/2015 SENAWI SNHB-FKT-UGM

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Onan Runggu Periode Tahun

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. yang mungkin dikembangkan (FAO, 1976). Vink, 1975 dalam Karim (1993)

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Onan Runggu Periode Tahun

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik dan Fisiografi Wilayah. lingkungan berhubungan dengan kondisi fisiografi wilayah.

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis quenensis Jacq) DI DESA TOLOLE KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Lahan adalah suatu daerah dipermukaan bumi dengan sifat- sifat tertentu yaitu

Evaluasi Lahan. proses perencanaan penggunaan lahan (land use planning). Evaluasi lahan

TINJAUAN PUSTAKA. A. Lahan Pasir Pantai. hubungannya dengan tanah dan pembentukkannya.

I. TINJAUAN PUSTAKA. bahan induk, relief/ topografi dan waktu. Tanah juga merupakan fenomena alam. pasir, debu dan lempung (Gunawan Budiyanto, 2014).

Karakteristik dan Kesesuaian Lahan Tanaman Cabai & Bawang Merah Dr. Dedi Nursyamsi

2013, No.1041 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pengambilan sampel tanah dilakukan di Lahan pesisir Pantai Desa Bandengan,

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi. 8 desa merupakan daerah daratan dengan total luas 2.466,70 hektar.

TINJAUAN PUSTAKA. A. Material Vulkanik Merapi. gunung api yang berupa padatan dapat disebut sebagai bahan piroklastik (pyro = api,

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

338. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Menilai subklas Kemampuan Lahan di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai Januari 2013.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi. wilayahnya. Iklim yang ada di Kecamatan Anak Tuha secara umum adalah iklim

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 79/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN KESESUAIAN LAHAN PADA KOMODITAS TANAMAN PANGAN

Lampiran 1 : Data suhu udara di daerah Kebun Bekala Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang ( 0 C)

TINJAUAN PUSTAKA. Survei Tanah. potensi sumber dayanya adalah survei. Sebuah peta tanah merupakan salah satu

II. TINJAUAN PUSTAKA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

Lampiran 1. Peta/ luas areal statement kebun helvetia. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan November 2016 sampai April 2017 di

Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Padi Sawah Irigasi (Oryza sativa L.) Di Desa Bakaran Batu Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai

Berdasarkan TUJUAN evaluasi, klsifikasi lahan, dibedakan : Klasifikasi kemampuan lahan Klasifikasi kesesuaian lahan Kemampuan : penilaian komponen lah

Lampiran 1. Data curah hujan di desa Sipahutar, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara

TINJAUAN PUSTAKA. yang dimiliki oleh lahan yang akan digunakan. Dengan cara ini maka akan

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kelapa Sawit(Elaeis guineensis) tanaman kelapa sawit diantaranya Divisi Embryophyta Siphonagama, Sub-devisio

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KEDELAI (Glycine max) DI KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di lahan padi sawah irigasi milik Kelompok Tani Mekar

Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian dan Perkebunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis Gambaran Umum Lahan Pertanian di Area Wisata Posong Desa Tlahap terletak di Kecamatan Kledung,

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik dan Geofisik Wilayah. genetik tanaman juga dipengaruhi oleh faktor eksternal yang berupa nutrisi

TINJAUAN PUSTAKA. Survei Tanah. satu dokumentasi utama sebagai dasar dalam proyek-proyek pengembangan

Tri Fitriani, Tamaluddin Syam & Kuswanta F. Hidayat

Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica L var Kartika Ateng ) Di Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik Lahan Kesesuaian Tanaman Karet

Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Manggis (Garcinia Mangosta Linn) Di Desa Wanayasa Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan mulai Januari 2015 hingga April 2015 di

IV. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Analisis terhadap sampel tanah dilakukan di Laboratorium Tanah Fakultas

Karakteristik Lahan Gambut dan Pola Agroforestri Di Kelurahan Kalampangan Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

Lampiran 1. Kriteria Kelas Kesesuaian Lahan Kelapa sawit

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kualitas dan Karakteristik Lahan Sawah. wilayahnya, sehingga kondisi iklim pada masing-masing penggunaan lahan adalah

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kesuburan Tanah

KAJIAN KORELASI KARAKTERISTIK AGROEKOLOGI TERHADAP PRODUKSI KELAPA SAWIT DAN KARET DI PROVINSI LAMPUNG

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kriteria Kesesuaian Lahan Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.)

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan beras di Indonesia meningkat seiring dengan peningkatan laju

I. PENDAHULUAN. dapat menghasilkan genotip baru yang dapat beradaptasi terhadap berbagai

TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Lahan Kering

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanaman Singkong. prasejarah. Potensi singkong menjadikannya sebagai bahan makanan pokok

Tata Cara Penelitian. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2017 hingga Juli 2017 di Kecamatan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Maret 2016

TATA CARA PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanaman Durian (Durio zibethinus Murr.) dpl. (Nurbani, 2012). Adapun klasifikasi tanaman durian yaitu Kingdom

I. PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan yang dikonsumsi hampir seluruh penduduk

PEMETAAN MANUAL KEMAMPUAN LAHAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH DENGAN METODE DESCRITIF

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanah dan Lahan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Metode Penelitian. diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala yang ada dan mencari

TINJAUAN PUSTAKA. Survei dan pemetaan tanah merupakan suatu kesatuan yang saling

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. lahan pasir pantai Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen dengan daerah studi

I. PENDAHULUAN. penduduk di Indonesia bergantung pada sektor pertanian sebagai sumber. kehidupan utama (Suparyono dan Setyono, 1994).

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 Maret 2017.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

TINJAUAN PUSTAKA. A. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Nanas merupakan tanaman buah berupa semak yang mempunyai nama ilmiah

(Shanti, 2009). Tanaman pangan penghasil karbohidrat yang tinggi dibandingkan. Kacang tanah (Arachis hypogaea) merupakan salah satu tanaman pangan

Pemetaan Tanah.

Kata kunci: lahan kering, kedelai

Lampiran 1. Deskripsi Profil

PENINGKATAN EFEKTIVITAS PUPUK DI LAHAN MARGINAL UNTUK KELAPA SAWIT. Research & Development of Fertilizer Division SARASWANTI GROUP

dampak perubahan kemampuan lahan gambut di provinsi riau

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PADI SAWAH, PANGAN LAHAN KERING DAN TANAMAN TAHUNAN SUB DAS MALANGGA DESA TINIGI KECAMATAN GALANG KABUPATEN TOLITOLI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TUGAS KULIAH SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN SETELAH UTS

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DI KECAMATAN MUARA KABUPATEN TAPANULI UTARA

Transkripsi:

KESESUAIAN LAHAN Jurnal Nasional Ecopedon JNEP Vol. 2 No.2 (2014) 024 028 http://www... Kesesuian lahan untuk tanaman tebu dipolitani Sry maryenti 1, Yosi puti angela 1 1 Mahasiswi semester 3 Prodi. Tata Air Pertanian Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Jl. Raya Negara Km 7 TanjungPati 26271 diterima: November 2014/ Diterbitkan: Desember 2014 Abstrak Kebanyakan para pertanian kita tidak mengetahui kesesuian terhadap lahan yang mereka gunakan, untuk itu, kita perlu melakukan penelitian terhadap suatu lahan. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui apakah tamanan tersebut cocok untuk ditanami pada lahan tersebut. Kebanyakan masyarakat tidak mengetahui kesesuian terhadap suatu lahan yang mereka tanami, dimana mereka menanam tanaman yang tidak cocok dengan lahannya. Dalam hal ini kami melakukan penelitian terhadap tamanan tebu, dimana tanaman tebu berada didekat beskem TAP. Sampel tanah yang diambil lebih kurang 3-5 genggam, lalu dicocokkan dengan standart soil color charts, lalu tanah dimasukkan kedalam gayung diberi air untuk menentukan PH, dengan menggunakan soil tester. Dari hasil diperoleh pada perlakuan 1 bahwasanya kesesuaian lahan aktual pada tanaman tebu kesesuain aktual terdapat di kelas S2 yang mempunyai sub kelas S2 + s dan kesesuaian potensial terdapat dikelas s1 dan s2 yang mempunyai sub kelas S1. Dalam pengujian ini masalah yang ditemukan yaitu PH dan lereng. Masalah dapat dipecahkan dengan cara PH dirubah dengan cara penambahan kapur dan pada lereng dapat dirubah dengan cara melakukan penanaman mengikuti garis kontur. Dalam perlakuan II bahwasanya kesesuaian lahan aktual terdapat pada kelas s3 yang mempunyai sub kelas s3+s dan kemampuan potensial terdapat pada S1,S2 dan S3 yang mempunyai sub kelas S1. Dalam pengujian ini masalah yang didapatkan yaitu PH dan perakaran. Permasalahan PH dapat dirubah dengan penambahan kapur sedangkan akar dapat dirubah dengan pembuatan dranase. Dalam hal ini sebaiknya sebelum melakukan penanaman tanaman dalam suatu lahan sebaiknya dilakukan terlebih dahulu penelitian terhadap lahan tersebut, agar mendapatkan hasil yang maksimal. Kata Kunci : Kesesuaian lahan, Tebu, Fisika Tanah, Soil Tester Singkatan: S1 : Sesuai S2 Agak sesuai S3 : Kurang sesuai N Tidak sesuai Korespenden:yosiputiangela@gmail.com;Hp :082382386996; telp: +627527754192; fax:+627527750220 1. Pendahuluan Akhir-akhir ini Banyak sekali masalah yang kita lihat dalam alam disekitar kita dimana banyak oknum tertentu yang membakar huata dan merusak lahan yang ada, hal ini membuat lahan menjadi tidak produktif lagi, mereka menggunakan lahan tersebut untuk pembangunan, yang menandakan lahan untuk pertanian semakan berkurang karena banyaknya pembangunan yang dilakukan. Dalam hal ini kebutuhan semangkin kebutuhan lahan semakin meningkat pula karena semakin pesatnya pertumbuhan penduduk dan penggunaan lahan yang sangat intensif. Keterbatasan Sumber Daya Lahan yang disebabkan penggunaan lahan yang berlebihan, maka lahan menjadi sumber daya yang langka. Untuk itu untuk petani yang akan menanam pada lahan yang ada perlu dilakuakan pengujian supaya menghasilkan hasil yang maksimal Dalam pengujin ini alat yang digunakan yaitu soil tester,ember, air, sampel tanah,standart soil color charts dan plastik. Kesesuaian lahan untuk penggunaan tertentu biasanya dievaluasi dengan menggunakan karakteristik lahan atau kualitas lahan. Karakteristik lahan merupakan kelengkapan lahan itu sendiri, yang dapat dihitung atau diperkirakan seperti curah hujan, tekstur tanah dan ketersediaan air, sedangkan kualitas lahan lebih merupakan sifat tanah yang lebih kompleks, seperti kesesuaian kelembaban tanah, ketahanan terhadap erosi dan bahaya banjir (FAO, 1977). Kesesuaian lahan adalah kecocokan macam penggunaan lahan pada tipe lahan tertentu. Kelas kesesuaian lahan suatu areal dapat berbeda-beda tergantung pada kecocokan potensi lahan terhadap kebutuhan macam penggunaan lahan tertentu. Evaluasi kesesuaian lahan adalah penilaian kecocokan tipe lahan terhadap penggunaan lahan speifik, seperti penggunaan lahan untuk tanaman jagung, padi, kopi, cengkeh, tempat rekreasi pantai alam/hutan/budaya pemukiman, peternakan dan sebagainya. Kesesuaian setiap macam penggunaan lahan dinilai, diklasifikasikan, dan disajikan untuk dapat dimanfaatkan oleh pengguna lahan. Pada hakekatnya evaluasi kesesuaian lahan merupakan evauai kecocokan potensi tipe lahan terhadap kebutuhan penggunaan lahan. Evaluasi kesesuaian lahan harus dilaksanakan secara menyeluruh (holistik), sesuai dengan prinsip dan tujuan evaluasi lahan (Mahi, 2004). Pada prinsipnya penilaian kesesuaian lahan dilaksanakan dengan cara mencocokkan (matching) data tanah dan fisik lingkungan dengan tabel rating kesesuaian lahan yang telah disusun berdasarkan persyaratan penggunaan lahan mencakup persyaratan tumbuh/hidup komoditas pertanian yang bersangkutan, pengelolaan dan konservasi. Kriteria kelas kesuaian lahan untuk 112 jenis komoditas pertanian Syang berbasis lahan disajikan. Pada proses matching hukum minimum dipakai untuk menentukan faktor pembatas yang akan menentukan kelas dan subkelas kesesuaian lahannya. Dalam penilaian kesesuaian lahan perlu ditetapkan dalam keadaan aktual (kesesuaian lahan aktual) atau keadaan potensial (kesesuaian lahan potensial). Keadaan potensial dicapai setelah dilaksanakan usaha-usaha perbaikan (Improvement = I) terhadap masing-masing faktor pembatas untuk mencapai keadaan potensial. (Anonim, 2011) 24

PA Yosi dan Sri M / Jurnal Nasional Eco Pedon Vol. 2 No.2 (2014) 024-028 11. Bahan dan Metode Lokasi Penelitian Pelaksanaan praktek ini dilaksanakan di politeknik pertanian negeri payakumbuh pada pada hari selasa 1.1. Tables Gambar1. Posisi lahan yang dilakukan penelitian Alat dan bahan Alat yang digunakan GPS, Alat pengukur PH,Buku sampel tanah,plastik,ember,air Siapkan semua alat dan bahan yang digunakan selama praktek.lalu cari objek yang sudah ditentukan Cara kerja Adapun cara kerja dari penelitian ini adalah tentukan objek yang akan digunakan untuk penelitian, cocokkan warna tanah dengan standart soil color charts lalu ambil 3-5 genggam tanah masukkan ke dalam kantong plastik, tanah yang ada dalam kantong plastik masukkan kedalam gayung dan dikasih air,lalu ukur PH tanah dengan menggunakan soil tester isi tabel sesuai dengan data yang didapat Sumber: http://bbsdlp.litbang.deptan.go.id03 Mei 2010 Penelitian I Kesesuian lahan Kesesuian lahan aktual Kesesuian lahan potensial Kelas Sub kelas Keterangan S2 S2 + s Kesuburan tanah S1, S2 S1 -PH bisa dirobah dengan melakukan pengapuran -lereng bisa dirobah dengan melakukan penanaman mengikuti garis kontur s Tabel 1. Lahan aktual dan potensial spada penelitian 1 27

PA Yosi dan Sri M / Jurnal Nasional Eco Pedon Vol. 2 No.2 (2014 )024-028 penelitian II persyaratan penggunaan Kelas kesusaian lahan Temperature 24-30 (s1) Curah huajan 60 (s1) Kelembapan udara 70 (s1) Drainase Agak terhambat (s2) Tektur Halus (s1) Bahan kasar < 15 % ( s1) Kedalaman tanah 70 (s1) Ketebalan < 60 (s1) Kematangan Saprik + (s1) Retensi hara Hitam (s1) KTK liat 16 (s1) Kejenuhan basa 50 (s1) PH H2O 8, 0 (s3) C-organik 0,4 (s1) Salintas < 5 (s1) Alkalinitas < 10 (s1) Kedalaman sulfidik 125v (s1) Lereng < 8 (s1) Bahaya Erosi Sangat Rendah (s1) Genangan F1 ( s3) Batuan dipermukaan < 5 (s1) Singkapan batuan < 5 (s1) Tabel 2. Hasil dari pengujian 2 Gambar 3. Tanah yang digunakan untuk penelitian klasifikasi kelas subkelas Aktual S3 S3s potensial S1, S2, S3 Tabel 3. Lahan aktual dan potensial penelitian 2 S1 Gambar 2. Sampel tanah tanaman tebu Gambar 4. Mencocokkan sampel tanah dengan standart soil color charts 28

PA Yosi dan Sri M / Jurnal Nasional Eco Pedon Vol. 2 No.2 (2014) 024-028 Gambar 5. Warna tanah yang sesuai dengan standart soil color charts Gambar 7. Pengukuran ph Tanah dengan menggunakan soil tester. Gambar 5. Tanah sampel yang di genggam dimasukkan kedalam kantong plastik Gambar 8 : hasil penelitian I Gambar 6. Sampel tanah yang dicampur dengan air 111. Pembahasan Pengujian 1 A.Pengapuran Pengapuran merupakan upaya pemberian bahan kapur ke dalam tanah masam dengan tujuan untuk: 27 a)menaikkan ph tanah Nilai ph tanah dinaikkan sampai pada tingkat mana Al tidak bersifat racun lagi bagi tanaman dan unsur hara tersedia dalam kondisi yang seimbang di dalam tanah. Peningkatan ph tanah yang terjadi sebagai akibat dari pemberian kapur, tidak dapat bertahan lama, karena tanah mempunyai sistem penyangga, yang menyebabkan ph akan kembali ke nilai semula setelah beberapa waktu berselang.

PA Yosi dan Sri M / Jurnal Nasional Eco Pedon Vol. 2 No.2 (2014 )024-028 b) Meningkatkan Kapasitas Tukar Kation (KTK) KTK meningkat sebagai akibat dari peningkatan ph tanah. Namun peningkatan KTK ini juga bersifat tidak tetap, karena sistem penyangga ph tanah tersebut di atas. c) Menetralisir Al yang meracuni tanaman. Karena unsur Ca bersifat tidak mudah bergerak, maka kapur harus dibenamkan sampai mencapai kedalaman lapisan tanah yang mempunyai konsentrasi Al tinggi. Hal ini agak sulit dilakukan di lapangan, karena dibutuhkan tenaga dalam jumlah banyak dan menimbulkan masalah baru yaitu pemadatan tanah. Alternatif lain adalah menambahkan dolomit (Ca, Mg(CO3)2) yang lebih mudah bergerak, sehingga mampu mencapai lapisan tanah bawah dan menetralkan Al. Pemberian kapur seperti ini memerlukan pertimbangan yang seksama mengingat pemberian Ca dan Mg akan mengganggu keseimbangan unsur hara yang lain. Tanaman dapat tumbuh baik, jika terdapat nisbah Ca/Mg/K yang tepat di dalam tanah. Penambahan Ca atau Mg seringkali malah mengakibatkan tanaman menunjukkan gejala kekurangan K, walaupun jumlah K sebenarnya sudah cukup di dalam tanah. Masalah ini menjadi semakin sulit dipecahkan, jika pada awalnya sudah terjadi kahat unsur K pada tanah tersebut. Penelitian 11 Sistem Klasifikasi Uraian tentang corak, sifat tanah yang dijumpai pada daerah survey telah dikemukakan pada pembahasan yang terdahulu. Penggolongan kesesuaian lahan untuk daerah pertanian tertentu di dasarkan atas kesesuaian sifat-sifat tanaha dan lingkungannya untuk usaha pertanian tersebut. Penialian kesesuaian lahan didasrkan atas sistem FAO. Menurut sistem tersebut dikenal 5 kelas kesesuaian lahan dan dinyatakan dalam simbol seperti berikut ini. Definisi kelas kesesuaian lahan. Kelas S1 Adalah sangat sesuai (Highly uitable). Dengan ciri lahan tidak mempunyai pembatas yang berat untuk penggunaan secara lestari atau hanya mempunyai pembatas yang tidak berarti dan tidak berpengaruh secara nyata terhadap produksinya serta tidak menaikan masukan dari apa yang telah biasa diberikan dan sesuai dengan kaidah konserfasi. dengan melakukan pengapuran sedangkan lereng bisa dirobah dengan melakukan penanaman mengikuti garis kontur dari pratikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa klasifikasi aktual pada tanaman tebu di politeknik pertanian negeri payakumbuh dengan faktor pembatas yaitu s ( perakaran ) dan Ph. Potensial S1,S2,S3 yang dapat dirobah dengan cara pembuatan drenase dan penambahan kapur pada PH untuk merubah keasaman. Ucapan terima kasih Dalam hal ini kami mengucapkan terima kasih kepad dosen pembimbing Aflizar, SP, MP, PhD yang telah membimbing kami selama melaksanakan penelitian yang telah kami lakukan. Daftar pustaka [1] Magentara,P,K.2013.Laporan-Evaluasi-Lahan.Tersedia Online. 14 Desember 2014 http://makalah4all.wap.sh/data/kumpulan+makal ah+pertanian/ xtblog_entry/9605013-laporan- evaluasi-lahan-laporan-evaluasi-lahan-smester-6- uniga? xtblog_block_id=1 [2] Saputra,A.2013.Evaluasi-Kesesuaian-Lahan.Tersedia Online. 14 Desember 2014 http://drs-oeyo.blogspot.com/2012/06/evaluasikesesuaian-lahan-kualitatif.html [3] Munandar,A.2009.Laporan-Pratikum-Survey- Tanah.Tersedia Online. 14 Desember 2014 http://ilmu-tanahunri.blogspot.com/2009/02/laporan-praktikumsurvey-tanah-dan.html Kelas S2 Adalah Cukup Sesuai (Moderately Suitable). Dengan ciri lahan yang mempunyai satu pembatas yang agak berat dan beberapa pembatas ringan untuk penggunaan secara lestari.pembatas akan mengurangi produktivitas dan keuntungan dan meningkatkan masukan yang diperlukan. Kelas S3 Adalah Sesuai Marginal (Marginally Suitable). Dengan ciri lahan yang mempunyai satu pembatas yang berat, dan beberapa pembatas agak berat untuk penggunaan secara lestari. Pembatas akan mengurangi produktivitas dan keuntungan dan meningkatkan masukan yang diperlukan. Kelas N1 Adalah Tidak Sesuai Pada Saat Ini (Currently not Suitable) Dengan ciri lahan mempunyai pembatas yang sangat berat, tetapi masih memungkinkan untuk diatasi, hanya dapat diperbaiki dengan tingkat pengetahuan sekarang ini dengan biaya yang rasional. 1v. kesimpulan bahwasanya kesesuian lahan aktual terrletak pada kelas S2 dengan sub kelas S2 + s (kesuburan tanah) sedangkan untuk kesesuian lahan potensial terletak pada kelas S11, S2 dimana PH bisa dirobah 28

PA Yosi dan Sri M / Jurnal Nasional Eco Pedon Vol. 2 No.2 (2014) 024-028 27