NASKAH PUBLIKASI SISTEM PAKAR PERAWATAN FACIAL ACNE PADA KLINIK dr.ve MEDICAL DERMATIC BERBASIS WEB OLEH : Riski Megawati 2012.01.0023 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER BINA NUSANTARA JAYA LUBUKLINGGAU 2016
SISTEM PAKAR PERAWATAN FACIAL ACNE PADA KLINIK dr.ve MEDICAL DERMATIC BERBASIS WEB Riski Megawati 1, Alfiarini 2, Arie Yandi Saputra 3 1 Mahasiswa STMIK Bina Nusantara Jaya Lubuklinggau 2,3 Dosen STMIK Bina Nusantara Jaya Lubuklinggau Intisari Kecantikan dr. Ve Medical Dermatic Lubuklinggau yang bergerak dibidang jasa kecantikan. Salah satu pelayanan perawatan kecantikan yang diberikan yaitu facial acne. Facial acne merupakan facial yang di khususkan bagi orang yang bermasalah pada jerawat. Pelayanan konsultasi perawatan facial acne masih kurang efektif, karena proses pelayanan dilakukan secara tatap muka antara dokter dengan pasien dan hanya bisa dilakukan di klinik tersebut. Untuk meningkatkan layanan kepada pasien, Klinik Dr. Ve memerlukan suatu sistem pakar yang mengadopsi ilmu pakar kecantikan dan berbasis web, sehingga mempercepat proses pelayanan, karena sebelum melakukan perawatan, pasien dapat berkonsultasi terlebih dahulu tanpa harus bertatap muka secara langsung dengan dokter. Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis melakukan penelitian yang berjudul Sistem Pakar Perawatan Facial Acne Pada Klinik Dr. Ve Medical Dermatic Lubuklinggau Berbasis Web dengan metode pengembangan sistem yang digunakan yaitu metode Waterfall. Adapun tujuan untuk membuat Sistem Pakar Facial Acne Pada Klinik Dr. Ve Medical Dermatic Lubuklinggau Berbasis Web. Kata Kunci : Sistem Pakar, Waterfall, Facial Acne, Forward Chaining PENDAHULUAN Perawatan kecantikan wajah adalah hal yang penting bagi kaum wanita. Kulit wajah yang sehat dan cantik, dapat menunjukan kepercayaan diri bagi seorang wanita. Setiap orang berusaha untuk tampil semaksimal dan sebisa mungkin tidak ada kekurangan dalam hal penampilan. Untuk itu setiap orang berusaha untuk menjaga kecantikannya, terutama terhadap masalah yang menyerang wajah. Tetapi masalah kecantikan, khususnya wajah sulit dihindari, misalnya jerawat, flek, kerutan, kulit kusam, kulit kering dan kulit berminyak. Setiap orang pasti pernah, bahkan sering mengalami masalah-masalah kecantikan seperti ini, dan ketika masalah kecantikan wajah itu di alami, orang-orang cenderung ingin mencari solusi dan pengobatannya, salah satu cara adalah dengan datang ke dokterdokter kecantikan atau klinik kecantikan yang dapat membantu menyelesikan masalah tersebut. Dr. Ve Madical Darmatic merupakan klinik kecantikan yang ada dikota Lubuklinggau bergerak di dibidang jasa dan pelayanan perawatan kecantikan. Salah satu pelayanan perawatan kecantikan yang diberikan yaitu facial acne. Facial acne merupakan facial yang di khususkan bagi orang yang bermasalah pada jerawat. Saat ini kendala dalam kecantikan wajah adalah mahalnya biaya konsultasi dan biaya pengobatan di klinik-klinik kecantikan maupun dokter kulit. Sebagian orang enggan datang ke dokter maupun klinik karena biaya yang yang relatif mahal, klinik dr. Ve saat ini meningkatkan kualitas tanpa harus meningkatkan biaya perawatan. Selain untuk memberikan kemudahan bagi pasien, sistem pakar ini juga dapat digunakan oleh para pakar, sebab sistem pakar dapat menyimpan kemampuan dan keahlian pakar yang dibutuhkan untuk menangani pasien. Sistem pakar juga dapat memberikan respon yang cepat terhadap permintaan informasi. Dengan kata lain, sistem pakar dapat menunjang kinerja pakar dalam menangani masalah kecantikan pasiennya. Sistem pakar dirancang dan dibangun menggunakan metode forward chaining dikarenakan metode ini melakukan penalaran dari suatu masalah kepada solusinya, dengan cara melakukan pencarian atau pelacakan ke depan dimulai dengan informasi yang ada dan penggabungan rule untuk menghasilkan suatu kesimpulan atau tujuan. LANDASAN TEORI Sistem Pakar Menurut Gustikasari dan Winiarti (2013) Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli. Konsep sistem pakar yaitu sebagai berikut :
1) Antarmuka Pengguna (User Interface) 2) Basis Pengetahuan 3) Akuisisi Pengetahuan (Knowledge Acquisition) 4) Mesin Inferensi 5) Workplace Forward Chaining Amelia dan Yumasari (2015) Strategi inferensi yang dimulai dengan sekumpulan faktafakta pengetahuan, memperoleh fakta-fakta baru menggunakan aturan-aturan dimana premis-premis sesuai dengan fakta-fakta pengetahuan, dan meneruskan prosesnya sampai sebuah tujuan yang ditetapkan telah tercapai. Waterfall Menurut Rossa (2012) Metode waterfall sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dan tahap pendukung (support). ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisis Masalah Dari hasil analisis pada Klinik Kecantikan dr.ve Medical Dermatic Lubuklinggau, dapat diketahui bahwa sistem yang sedang berjalan menentukan masalah yang akan di bangun untuk sebuah perangkat lunak sistem pakar. Sistem yang akan di bangun merupakan sistem pakar perawatan facial Acne. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk membangun sistem, yaitu berupa informasi tentang jenis-jenis penyakit dan data produk melalui observasi yang digunakan sebagai base knowledge. Mempersentasikan pengetahuan kedalam tabel gejala yang telah di analisis, aturan pakai, penelusuran gejala dan jenis penyakit. Analisis Pemecahan Masalah Menurut Gustikasari dan Winiarti (2013) Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli. Knowledge dalam sistem pakar mungkin saja seorang ahli, atau knowledge yang umumnya terdapat dalam buku, majalah dan orang yang mempunyai pengetahuan tentang suatu bidang. Istilah sistem pakar, sistem knowledge-base, atau sistem pakar kowledge-base, sering digunakan dengan arti yang sama. Kebanyakan orang mengunakan istilah sistem pakar karena lebih singkat, bahkan waktu belum benarbenar pakar, hanya menggunakan knowledge secara umum. Komponen komponen sistem pakar ada beberapa dan dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Antarmuka Pengguna (User Interface) Merupakan mekanisme yang digunakan oleh pengguna sistem pakar untuk berkomunikasi. Ada bagian ini terjadi dialog antara program dan pemakai, yang memungkinkan sistem pakar menerimainstruksi dan informasi (input) dari pemakai, juga memberikan informasi (output) kepada pemakai. 2. Basis Pengetahuan (Knowledge Base) Basis pengetahuan adalah basis atau pangkalan pengetahuan yang berisi fakta, pemikiran, teori, prosedur, dan hubungannya satu dengan yang lain atau informasiyang terorganisasi dan teranalisa (pengetahuan didalam pendidikan atau pengalaman dari seorang pakar) yang diinputkan kedalam komputer. 3. Akuisisi Pengetahuan (Knowledge Acquisition) Akuisisi pengetahuan adalah akuisisi, transfer dan transformasi keahlian dalam menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan ke dalam program komputer. Dalam tahap ini Knowledge engineer berusaha menyerap pengetahuan untuk selanjutnya di transfer ke dalam basis pengetahuan. Terdapat tiga metode utama dalam akuisisi pengetahuan, yaitu: wawancara, analisis protocol dan observasi pada pekerjaan pakar. 4. Mesin Inferensi (Inference Engine) Mesin inferensi merupakan program komputer yang memberikan metodologi untuk penalaran tentang informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam workplace, dan untuk memformulasikan kesimpulan. Mesin inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi berdasarkan pada basis pengetahuan yang tersedia. Di dalam mesin inferensi terjadi proses untuk memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta yang disimpan dalam basis pengetahuan untuk mencapai solusi atau kesimpulan. Dalam prosesnya, mesin inferensi menggunakan strategi penalaran dan strategi pengendalian. 5. Workplace Merupakan memori kerja (working memory) yang digunakan untuk menyimpan kondisi/keadaan yang dialami oleh pengguna dan juga hipotesa serta keputusan sementara. 6. Fasilitas Penjelasan Proses menentukan keputusan yang dilakukan oleh mesin inferensi selama sesi konsultasi mencerminkan proses penalaran seorang pakar.karena pemakai terkadang bukanlah seorang ahli dalam bidang tersebut, maka dibuatlah fasilitas penjelasan.
Sistem pakar dirancang dan dibangun menggunakan metode forward chaining dikarenakan metode ini melakukan penalaran dari suatu masalah kepada solusinya, dengan cara melakukan pencarian atau pelacakan ke depan dimulai dengan informasi yang ada dan penggabungan rule untuk menghasilkan suatu kesimpulan atau tujuan. Entity Relationship Diagram (ERD) Kd_keluhan Nama_Ke luhan Nama Keluhan Kd_Pertany aan Pertanyaan Pertanyaa Keluhan Diagram Konteks M Memiliki M 0 1 Hasil Konsultasi Admin pertanyaan sistem perawatan facial acne data pasien hasil konsultasi pasien Nama alamat Solusi No Telpon Jenis Wajah data nama keluhan Gambar 2 Diagram Konteks Gambar 2 menjelaskan tentang alur data pada proses pelayanan saat melakukan konsultasi. Admin memberikan inputan berupa data pertanyaan dan nama keluhan, dimana data pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan keluhan-keluhan yang di derita oleh pasien. Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Admin pasien data pasien data nama keluhan pertanyaan info hasil konsultasi 1 pendataan keluhan 2 pendataan pertanyaan 3 pendataan konsultasi kd_keluhan kd_keluhan kd_pertanyaan kd_pertanyaan nama nama Gambar 3 DFD Level 1 Nama Keluhan Pertanyaan kd_pertanyaan Hasil Konsuktasi kd_keluhan Pada gambar 3 digambarkan bahwa sistem memiliki 3 proses yaitu proses pendataan keluhan, proses pendataan pertanyaan, proses pendataan konsultasi. Pada level 1 ini, admin memberikan inputan berupa data nama keluhan dan datapertanyaan yang kemudian data-data tersebut disimpan kedalam database yang sesuai dengan file-file tersebut. Proses pendataan hasil konsultasi digunakan untuk hasil diknosa sementara untuk pasien dalam mengambil keputusan facial apa yang akan dilakukan dengan kondisi muka yang di derita saat ini. Gambar 4 Entity Relationship Diagram (ERD) Rancangan Tabel a. Tabel Konsultasi Nama Tabel : Konsultasi Kunci Utama : Nama Pasien Fungsi : sebagai validasi saat melakukan konsultasi Tabel 1 Tabel Konsultasi No Field Type Length Keterangan 1 Nama Text 5 Nama Pasien Pasien 2 Alamat Text Alamat 3 No Varc 15 No Telpo Telpon har 4 Jenis Wajah Text Jenis Wajah Pasien 5 Solusi Text Jenis Solusi yang akan di ambil b. Tabel Keluhan Nama Tabel : Keluhan Kunci Utama : kd_keluhan Fungsi : sebagai informasi pilihan kdluhan apa yang sedang di derita oleh pasien Tabel 2 Tabel Keluhan No Field Type Length Keterangan 1 Kd_kelu han Varch ar 2 Kode Keluhan 2 Nama_ke luhan Varch ar 20 Nama Dari Kode Keluhan c. Tabel Pertanyaan Nama Tabel : Pertanyaan
Kunci Utama Fungsi keluhan pasien : no_pertanyaan : digunakan untuk informasi Tabel 3 Tabel Pertanyaan N o Field Type Length Keterangan 1 Kd_k eluha n 2 Nama _kelu han Varchar 2 Kode Keluhan Varchar 20 Nama Dari Kode Keluhan Gambar 7 Halaman Konsultasi Perawatan Tampilan menu konsultasi perawatan ini adalah pertanyaan tentang gejala apa yang sedang di alami oleh pasien, dan pasien memilih sesui apa yang sedang di alami. 4. Halaman Konsultasi Perawatan Lanjutan Implementasi Sistem 1. Tampilan Halaman Utama Gambar 5 Halaman Utama Tampilan menu halaman utama ini menampilkan gambaran ataupun sejarah dan visi misi klinik dr. Ve Medical Dermatic. Di dalam tampilan menu halaman utama terdapat menumenu tentang klinik, konsultasi, hasil konsultasi, dan jenis nama perawatan. Gambar 8 Halaman Konsultasi Perawatan Lanjutan Tampilan menu lanjutan konsultasi perawatan ini adalah pertanyaan tentang gejala apa yang sedang di alami oleh pasien, dan pasien memilih sesui apa yang sedang di alami. 5. Konsultasi Perawatan Jenis Kulit 2. Halaman Konsultasi Data Pasien Gambar 9 Perawata Jenis Kulit Gambar 6 Halaman Menu Utama Tampilan menu konsultasi data pasien ini menampilkan untuk mengisi data pribadi pasien dan kelik mulai untuk konsultasi. 3. Halaman Konsultasi Perawatan Tampilan menu lanjutan konsultasi perawatan ini adalah pertanyaan tentang gejala apa yang sedang di alami oleh pasien, dan pasien memilih sesui apa yang sedang di alami. 6. Halaman Hasi Diaknosa Sementara
Kiswara, dkk., 2014, Sistem Pakar Diagnosis Mesin Pengering Teh Di Wonosari Menggunakan Metode Forward Chaining, Jurnal Teknologi, No.1, Vol.6, 53-58. Pahlevi, Said M., 2013, Tujuh Langkah Praktis Pembangunan Basis Data, PT Elex Media Komputindo: Jakarta. Gambar 10 Halaman Hasil Diaknosa Sementara KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan uraian dan permasalahan diatas dapat disimpulkan bahwa sistem perawatan facial acne dengan metode forwad chaining untuk membantu dokter yaitu : 1) Sistem pakar ini dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagai mana yang diperkirakan oleh pakar. 2) Sistem pakar untuk menangani masalah kecantikan pada wajah dengan metode forward chaining dirancang untuk membantu pasien yang ingin berkonsultasi dengan dokter kecantikan untuk menemukan solusi dari masalah kecantikan pada wajah yang di alaminya. Pratama dan Junianto, 2015, Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Ginjal Dan Saluran Kemih Dengan Metode Breadth First Search, Jurnal Informatika, No.1, Vol.II, 212-221. Rosa A.S dan M.Shalahuddin, 2015, Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek, Informatika: Bandung. Warnilah, 2015, Sistem Pakar Diagnosa Kekurangan Vitamin Pada Tubuh Manusia Berbasis Web, Jurnal Informatika, No.1, Vol.II, 267-286. Winarno, dkk, 2014, Jerawat Yang Masih Perlu Anda Ketahui, Graha Ilmu: Yogyakarta. Saran Dengan berdasarkan pada uraian diatas maka penulis akan memberikan beberapa saran yaitu : 1. Masalah kecantikan dapat ditambahkan, agar dapat banyak menyelesaikan masalah pasien. 2. Sistem pakar bisa dikembangkan karena solusi yang dihasilkan masih belum bergantung kepada hal-hal yang lebih spesifik dari pasien, seperti usia, dan kebiasaan. DAFTAR PUSTAKA Abdulloh, R., 2015, Web Programming is Easy, PT Elex Media Komputindo: Jakarta. Buana, I Komang S., 2014, Jago Pemrograman PHP Untuk Pemula dan Orang Awam, Dunia Komputer: Jakarta. Kadir, A., 2010, Membuat Aplikasi Web dengan PHP Database MySql, Andi Offset: Yogyakarta.