BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Otot Tungkai dengan Hasil Lompat Jauh. Penelitian ini dilakukan pada siswa SMP Negeri II

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Two-Hand Medicine Ball Putt menunjukkan bahwa kelompok responden yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, (c) hasil pengujian hipotesis penelitian, (2) pembahasan, dan (3) keterbatasan penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan pengolahan statistik inferesial

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menyatakan distribusi frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. distribusi frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan pengolahan statistik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jurusan Pendidikan Sejarah dari semester II, IV, dan VI, (b) hasil pengujian analisis

BAB 4 HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah dilakukan pengukuran Hasil penelitian, data penelitian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi tentang persepsi siwa terhadap pemberian tugas fisika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang Kecerdasan Spiritual Siswa dan Kondisi Psikologis Keluarga di SMP Negeri 2 Telaga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masing di deskripsikan dalam bentuk rata rata atau Mean (M), Median

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 4-1. Histogram X3

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL DENGAN PRESTASI BELAJAR ( Suatu Penelitian di SMP Negeri 3 Satap Lemito)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengolahan data berdasarkan hasil pengisian angket tentang pola asuh orangtua

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara

BAB IV HASIL PENELITIAN. meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, lama bekerja. Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1. Jadwal Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian pada variabel Lingkungan Sosial untuk nilai tengah dari rangkaian data yang

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Islam Al-Ulum Medan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MTS Negeri Bongkudai pada siswa kelas VIII

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemahaman mata pelajaran gambar teknik (X 1 ) dan kreativitas (X 2 ) serta

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X (Sikap orang tua )

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN KESULITAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo yakni: SMAN 1 kota Gorontalo, SMAN 2 Kota Gorontalo, SMAN. digunakan 3 bulan ( april, mei, juni 2013)

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN / Selanjutnya, sekolah ini beralamat di desa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Variabel X (Karakteristik Siswa)

BAB 1V PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. variabel (Y). Data penelitian kedua variabel yang diperoleh dari 52 responden disajikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Jln. Brigjen Piola Isa Kel. Wongkaditi Kecamatan Kota Utara Kota

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tua di SLTP Negeri 12 Kota Utara Kota Gorontalo. Dat ini diolah berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini peneliti akan melihat apakah terdapat hubungan antara kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel, yaitu variabel bebas atau variabel pengaruh (independent variable) dan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minat dan Pengetahuan Dasar Pemesinan serta satu variabel terikat

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Sebelum hasil penelitian disajikan, maka terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, KELENTUKAN PINGGUL DAN KESEIMBANGAN TERHADAP DAYA LEDAK TENDANGAN JODAN MAWASHI GERI.

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PERILAKU MENGAJAR GURU DI SMA NEGERI KOTA KOTAMOBAGU. Oleh :

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Gugus 2 Kecamatan Pengasih, Kabupaten

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Distribusi Rata-rata Kualitas Catatan

Lampiran 1. Data penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. LKMD Kec. Tapung Hulu Kab.Kampar.Pemilihan lokasi ini berdasarkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada mahasiswa jurusan pendidikan keolahragaan.

BAB VI UJI PRASYARAT ANALISIS

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kampus III Universitas Negeri Gorontalo

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sedangkan skor data post-test adalah skor yang diambil setelah melakukan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN MOTIVASI KERJA GURU SMK SWASTA DI KOMISARIAT CIBADAK KABUPATEN SUKABUMI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas hasil dan pembahasan penelitian tentang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. SOAL 1: UJI NORMALITAS DATA DG CHIR KUADRAT. Pengukuran terhadap tinggi mahasiswa tingkat pertama dilakukan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data dalam penelitian ini terdiri dari atas dua variabel, yaitu motivasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data kemampuan lompat jauh gaya jongkok

Kata Kunci: Keterampilan belajar dan Hasil Belajar Mahasiswa 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data yang diperoleh dalam penelitian. Deskripsi data yang disajikan adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk pengujian validitas tes angket pada penelitian ini dilakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis data, terlebih dahulu dilakukan pengujian validitasi dan reliabilitasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Kedisiplinan Belajar Untuk memperoleh data tentang pengaruh kedisiplinan belajar peserta

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini ingin mengungkap apakah ada hubungan lari 30 Meter dan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Hasil Lompat Jauh. Penelitian ini dilakukan pada siswa SMP Negeri II Kota Gorontalo. Pada bab ini menyajikan proses pengolahan data dengan menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Pengolahan statistik deskriptif digunakan untuk menyatakan distribusi frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan pengolahan statistik inferensial sebagai pengujian hipotesis. Lebih jeasnya dijelaskan sebagai berikut: 1.1.1 Hasil Penelitian 1.1.1.1 Analisis Statistik Deskriptif 1. Variabel Lari 30 Meter Hasil analisis deskriptif yang berhubungan dengan skor variabel bebas lari 30 meter dapat dilihat pada tabel 4.1,dan tabel 4.2sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil analisis statistik deskriptif skorlari 30 meter siswa SMPN 11 Kota Gorontalo. Statistik Hasil Ukuran sampel Waktu tercepat Waktu Terlama Rerata waktu Modus Median 20 4,70 5.75 5.27 5,24 5.26 Berdasarkan tabel 4.1, dapat diketahui waktu tercepat yang diperoleh siswa adalah 4.74 detik dan waktu terlama adalah 5.75 detik, sedangkan waktu rata-rata yang dicapai adalah 5.27

detik. Penyebaran data kecepatan lari 30 meter siswa SMP Negeri 11 Kota Gorontalo dapat dilihat pada tebel distribusi frekuensi berikut ini: Tabel 4..2 Distribusi Frekuensi variabel kecepatan lari 30 meter siswa. No Kelas Interval F f kum 1 4,7-4,87 2 10% 2 4,88-5,05 2 10% 3 5,06-5,23 2 10% 4 5,24-5,41 6 30% 5 5,42-5,59 6 30% 6 5,6-5,77 2 10% Jumlah 20 100% Berdasarkan tabel distribusi frekuensi kecepatan lari 30 meter diatas dapat terlihat bahwa ada 6 orang siswa atau 30% memperoleh skor kecepatan lari 30 meter sekitar rata-rata, ada 6 orang siswa atau 30% memperoleh skor lebih cepat dari kecepatan rata-rata, dan 8 orang siswa atau 40 % memperoleh skor lebih lambat dari kecepatan rata-rata. Jadi dapat di simpulkan bahwa kecepatan lari 30 meter siswa SMPN 11 Gorontalo cenderung lambat. Lebih jelasnya sebaran data berdasarkan distribusi frekuensi pada Tabel 4.2 di atas disajikan dalam bentuk histogram seperti tampak pada gambar 4.1

6 FREQUENSI 4 2 4,75 4,75 5,055 5,235 5,415 5,595 5,775 1.1.2 Daya ledak otot tungkai Skor Kecepatan Lari 30 Meter Gambar 4.1: Histogram Frekuensi Kecepatan lari 30 meter Hasil analisis deskriptif yang berhubungan dengan skor variabel bebas daya ledak otot tungkai dapat dilihat pada tabel 4.3 dan tabel 4.4 sebagai berikut: Tabel 4.3 Hasil analisis statistik deskriptif untuk skor daya ledak otot tungkai siswa SMPN 11 Kota Gorontalo Statistik Hasil

Ukuran sampel Skor tertinggi Skor terendah Rerata skor Modus Median 20 59 32 46 50 45,5 Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui skor tertinggi daya ledak otot tungkai yang diperoleh siswa adalah 59 dan skor terendah adalah 32, sedangkan skor rata-rata yang dicapai adalah 46. Penyebaran data daya ledak otot tungkai siswa SMP Negeri 11 Kota Gorontalo dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi berikut ini. Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi variabel Daya ledak otot tungkai No Kelas Interval F f kum 1 32-37 2 10% 2 38-43 3 15% 3 44-49 9 45% 4 50-55 4 20% 5 56-61 2 10% Jumlah 20 100% Berdasarkan tabel distribusi frekuensi daya ledak otot tungkai diatas dapat terlihat bahwa ada 9 orang siswa atau 45% memperoleh skor sekitar rata-rata, ada 5 orang siswa atau 25% memperoleh skor di bawah rata-rata, dan 6 orang siswa atau 30% memperoleh skor di atas ratarata. Jadi dapat di simpulkan bahwa daya ledak otot tungkai SMPN 11Gorontalo cenderung rata-

rata. Lebih jelasnya sebaran data berdasarkan distribusi frekuensi pada Tabel 4.4 di atas disajikan dalam bentuk histogram seperti tampak pada gambar 4.2. 10 8 FREQUENSI 6 4 2 31,5 37,5 43,5 49,5 55,5 61,5

1.1.3 Hasil Lompat Jauh Skor Daya ledak otot Tungkai Gambar 4.2: Histogram Frekuensi Daya Ledak Otot Tungkai Hasil analisis deskriptif yang berhubungan dengan skor variabel terikat hasil lompat jauh dapat dilihat pada tabel 4.5 dan tabel 4.6 sebagai berikut: Tabel 4.5 Hasil analisis statistik deskriptif skorhasil Lompat Jauh siswa SMPN 11Kota Gorontalo. Statistik Hasil Ukuran sampel Skor tertinggi Skor terendah Rerata skor Median 20 4.55 3.30 3.86 3,4 Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui skor tertinggi daya ledak otot tungkai yang diperoleh siswa adalah 59 dan skor terendah adalah 32, sedangkan skor rata-rata yang dicapai adalah 46. Penyebaran data daya ledak otot tungkai siswa SMP Negeri 11 Kota Gorontalo dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi berikut ini : Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi variabel Hasil lompat jauh

No Kelas Interval F f kum 1 3,3-3,54 3 15% 2 3,54-3,77 4 20% 3 3,78-4,01 9 45% 4 4,02-4,25 2 10% 5 4,26-4,49 1 5% 6 4,50-4,73 1 5% Jumlah 20 100% Berdasarkan tabel distribusi frekuensi daya ledak otot tungkai diatas dapat terlihat bahwa ada 9 orang siswa atau 45% memperoleh skor sekitar rata-rata, ada 7orang siswa atau 35% memperoleh skor di bawah rata-rata, dan 4 orang siswa atau 20% memperoleh skor di atas ratarata. Jadi dapat di simpulkan bahwa hasil lompat jauh Siwa SMPN 11Gorontalo cenderung rendah. Lebih jelasnya sebaran data berdasarkan distribusi frekuensi pada Tabel 4.6 di atas disajikan dalam bentuk histogram seperti tampak pada gambar 4.3. 10 FREQUENSI 8 6 4

2 3,295 3,545 3,775 4,015 4,255 4,495 4,735 Skor Hasil Lompat Jauh Gambar 4.3: Histogram Frekuensi Daya Ledak Otot Tungkai 1.1.4 Analisis Statistik Inferensial 1. Analisis Statistik Inferensial a. Pengujian Normalitas Pengujian Normalitas dilakukan sebagai persyaratan analisis data,adapun uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian normalitas galat regresi Hasil Lompat jauh siswa (Y) atas Kecepatan Lari 30 meter (X 1 ), dan pengujian normalitas galat regresi Hasil Lompat jauh siswa(y) atas Kecepatan daya ledak otot tungkai (X 2). Pengujian normalitas data menggunakan uji galat taksiran (Y-Yˆ ) dengan menggunakan uji Lilliefors (l ) Hipotesis statistik yang diuji dinyatakan sebagai berikut: H 0 : Populasi galat taksiran berdistribusi normal H 1 : Populasi galat taksiran tidak berdistribusi normal Kriteria pengujiannya adalah H 0 jika L0 Ltabel dan tolak H 0 jika L0 Ltabel pada taraf nyata α yang dipilih. Dalam penelitian ini dipilih α = 0,05

1) Pengujian normalitas Persamaan Galat regresi hasil lompat jauh atas Kecepatan Lari 30 meter siswa SMP Negeri 11 Kota Gorontalo. Hasil pengujian normalitas dengan menggunakan normalitas galat regresi rumus Lilieforse diperoleh nilai L 0 = 0,1286 dan L tabel = 0,1982 dengan pada taraf signifikan = 0,05. Terlihat bahwa L 0 <L tabel maka di simpulkan bahwa galat regresi Y atas X berdistribusi normal. Dalam hal ini data berasal dari populasi berdistribusi normal, yang berarti persyaratan normalitas data untuk regresi linear sederhana Y atas X 1 dipenuhi.(pengujian selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3). 2) Pengujian normalitas persamaan regresi kecepatan lari 30 meter dengan hasil lompat jauh siswa SMP Negeri 11 Kota Gorontalo. Hasil pengujian normalitas dengan menggunakan normalitas galat regresi rumus Lilieforse diperoleh nilai L 0 = 0,0859 dan L tabel = 1,9182 dengan pada taraf signifikan = 0,05. Terlihat bahwa L 0 < L tabel maka di simpulkan bahwa galat regresi Y atas X 2 berdistribusi normal. Dalam hal ini data berasal dari populasi berdistribusi normal, yang berarti persyaratan normalitas data untuk regresi linear sederhana Y atas X 2 dipenuhi.(pengujian selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3). b. Uji Regresi Sederhana 1) Uji Persamaan Regresi Sederhana Kecepatan Lari 30 meter dengan hasil lompat jauh siswa SMP Negeri 11 Kota Gorontalo Dari hasil analisis regresi sederhana data variabel kecepatan lari 30 meter dengan hasil lompat jauh siswa menghasilkan arah regresi b sebesar -0,7155 dan konstantaa sebesar 7,6311. Dengan demikian bentuk hubungan dari kedua variabel tersebut digambarkan oleh persamaan regresi Y = 7,6311 0,7155 (X 1 )

Sebelum digunakan untuk menarik kesimpulan penelitian, persamaan regresi ini harus memenuhi syarat signifikansi dan linieritas. Untuk itu digunakan uji F. Dengan menggunakan bantuan program program Excel For Windows 2013 diperoleh nilai F seperti tampak pada Tabel 4.7. (Perhitungan disajikan pada lampiran 3). Tabel 4.7 : Hasil uji Anova Persamaan regresi Y atas X 1 Sumber Derajat Jumlah Rata-rata Jumlah Variansi Kebebasan Kuadrat Kuadrat (dk) (JK) (RJK) Total 20 118116 299,2163 Regresi (a) 1 297,298 297,298 (regresi (b a) 1 0,72493 0,725 Residu 20 1,19376 0,066 Tuna Cocok 14 1,050 0,075 Kesalahan(error) 4 0,144 0,036 Fhitung Ftabel 10,93 4,41 2,09 5,84 Berdasarkan tabel uji anova atau F tes,pada uji signifikansi Persamaan regresi diperoleh F hitung = 10,93 lebih besar dari F tabel = F (0,95)(1,18) = 4,41 menunjukkan persamaan regresiyˆ = 5,9551-0,3909X 1 signifikan pada taraf 5 % dengan dk pembilang = k 2 dan dk penyebut n k. Sementara pada uji Linieritas persamaan regresi diperoleh F hitung = 2,09 lebih kecil dari F tabel =

F (0,95)(14,4) = 5,84 Hal ini berarti bahwa persamaan regresi Yˆ =7,6311-0,7155 X 1 berpola linier menunjukkan konstanta sebesar 7,6311yang menyatakan bahwa jika tidak ada nilai dari variabel Kecepatan Lari 30 meter (X 1 ), maka nilai hasil lompat jauh (Y) adalah 7,6311. Koefisien regresi sebesar -0,7155 menyatakan bahwa setiap penambahan satu skor atau nilai Kecepatan Lari 30 meter akan memberikan penurunan skor sebesar 0,7155 pada hasil lompat jauh siswa. (Pengujian selengkapnya dapat dilihat pada lampiran). Uji Persamaan Regresi Sederhana daya ledak otot tungkai dengan hasil lompat jauh siswa SMP Negeri 11 Kota Gorontalo Dari hasil analisis regresi sederhana data variabel daya ledak otot tungkai dengan hasil lompat jauh siswa menghasilkan arah regresi b sebesar 0,0251 dan konstanta a sebesar 2,7014. Dengan demikian bentuk hubungan dari kedua variabel tersebut digambarkan oleh persamaan regresi Y = 2,7014+ 0,0251 (X 2 ) Sebelum digunakan untuk menarik kesimpulan penelitian, persamaan regresi ini harus memenuhi syarat signifikansi dan linieritas. Untuk itu digunakan uji F. Dengan menggunakan bantuan program program Excel For Windows 2013 diperoleh nilai F seperti tampak pada Tabel 4.8. (Perhitungan disajikan pada lampiran) Tabel 4.7 : Hasil uji Anova Persamaan regresi Y atas X 2 Sumber Derajat Jumlah Rata-rata Variansi Kebebasan Kuadrat Jumlah Kuadrat (dk) (JK) (RJK) 299,2163 20 118116 Total Regresi (a) 1 297,298 297,298 (regresi (b a) 1 0,72493 0,725 Residu 20 1,19376 0,066 Tuna Cocok 12 1,050 0,075 Kesalahan(error) 6 0,144 0,036 Fhitung Ftabel 6,19 4,41 2,15 4,00

Berdasarkan tabel uji anova atau F tes, Pada uji signifikansi Persamaan regresi diperoleh F hitung = 6,19 lebih besar dari F tabel = F (0,95)(1,18) = 4,41 menunjukkan persamaan regresi Yˆ = 5,9551-0,3909X 1 signifikan pada taraf 5 % dengan dk pembilang = k 2 dan dk penyebut n k. Sementara pada uji Linieritas persamaan regresi diperoleh F hitung = 2,15 lebih kecil dari F tabel = F (0,95)(12,6) = 4,00 Hal ini berarti bahwa persamaan regresi Y = 2,7014+ 0,0251 (X 2 ) berpola linier menunjukkan konstanta sebesar 2,7014 yang menyatakan bahwa jika tidak ada nilai dari variabel daya ledak otot tungkai (X 2 ), maka nilai hasil lompat jauh (Y) adalah 2,0714. Koefisien regresi sebesar 0,0251 menyatakan bahwa setiap penambahan satu skor atau nilai daya ledak otot tungkai akan memberikan penambahan skor sebesar 0,0251 pada hasil lompat jauh siswa. (Pengujian selengkapnya dapat dilihat pada lampiran). 2) Uji Persamaan Regresi Ganda Kecepatan Lari 30 meter dan daya ledak otot tungkai dengan hasil lompat jauh siswa SMP Negeri 11 Kota Gorontalo Dari hasil analisis regresi ganda kecepatan lari 30 meter dan daya ledak otot tungkai dengan hasil lompat jauh siswa menghasilkan arah regresi b 1 sebesar -0,601,arah regresi b 2 sebesar 0,018 dengan konstanta a sebesar 6,188. Dengan demikian bentuk hubungan dari ketiga variabel tersebut digambarkan oleh persamaan regresi ganda Y = 6,188 0,601 (X 2 )+ 0,0251 (X 2 ) Sebelum digunakan untuk menarik kesimpulan penelitian, persamaan regresi ini harus memenuhi syarat signifikansi. Untuk itu digunakan uji F. Pada uji signifikansi Persamaan regresi ganda diperoleh F hitung = 13,703 lebih besar dari F tabel = F (0,95)(2,17) = 3,63 menunjukkan persamaan regresi ganda Y = 6,188 0,601 (X 2 )+ 0,0251 (X 2 )signifikan pada taraf 5 % dengan dk pembilang m = 2 dan dk penyebut n m-1= 17.

Adapun persamaan regresi ganda data variabel Kecepatan Lari 30 meter (X 1 ) dan daya ledak otot tungkai (X 2 ) dengan hasil lompat jauh (Y) secara bersama-sama adalah Yˆ = 5,038-0,2008X 1 + 0,0292X 2. Hal ini menunjukkan bahwa hasil lompat jauh akan meningkat bila skor Kecepatan Lari 30 meter berkurang dan skor daya ledak otot tungkai meningkat. (Proses pengujian selengkapnya terdapat pada lampiran). 1.1.5 Pengujian Hipotesis a. Pengujian hipotesis 1. Dalam pengujian statistiknya, hipotesis dirumuskan sebagai berikut: Ho : r< 0 melawan H 1 : r 0 Dimana: Ho : Tidak terdapat hubungan negatif signifikan antara kecepatan lari 30 meter dengan hasil lompat jauh siswa SMP Negeri 11 Kota Gorontalo. H 1 : Terdapat hubungan yang negatif antara kecepatan lari 30 meterdengan hasil lompat jauh siswa SMP Negeri 11 Kota Gorontalo. Besarnya tingkat hubungan antara variabel Kecepatan Lari 30 meter (X 1 ) dengan hasil lompat jauh (Y) yang dihitung dengan koefisien korelasi (r X1Y ) = -0,6147 menunjukkan hubungan negatif yang tinggi diantara kedua variabel. Karena r X1Y lebih kecil dari nol, maka Ho ditolak dan H 1 diterima. Maka terdapat hubungan negatif antara Kecepatan Lari 30 meter dengan hasil lompat jauh siswa SMP Negeri11 Kota Gorontalo. Sedangkan koefisien determinasi r 2 = 0,3783 menunjukkan 37,83 % kontribusi variabel Kecepatan Lari 30 meter terhadap hasil lompat jauh sedangkan sisanya 63,17 % dipengaruhi oleh faktor variabel lain. Selanjutnya dengan membandingkan t hitung = 3,31 pada taraf kesalahan 5 % untuk uji dua pihak dengan t tabel = 2,048 (hasil interpolasi) ternyata t hitung lebih besar dari pada t tabel. Dengan

demikian koefisien korelasi yang ditemukan signifikan dan dapat digeneralisasikan ke seluruh populasi dimana sampel diambil. (Pengujian selengkapnya dapat dilihat pada lampiran). b. Pengujian hipotesis II. Dalam pengujian statistiknya, hipotesis dirumuskan sebagai berikut: Ho : r< 0 melawan H 1 : r 0 Ho : Tidak terdapat hubungan yang negatitif signifikan antara daya ledak otot tungkai dengan hasil lompat jauh siswa SMP Negeri 11 Kota Gorontalo. H 1 : Terdapat hubungan yang negatif signifikan antara daya ledak otot tungkai dengan hasil lompat jauh siswa SMP Negeri 11 Kota Gorontalo. Besarnya hubungan antara variabel daya ledak otot tungkai (X 2 ) dengan hasil lompat jauh (Y) yang dihitung dengan koefisien korelasi (r X2Y ) = 0,5059 menunjukkan tingkat hubungan yang sedang diantara kedua variabel. Namun karena r hitung lebih dari nol pada taraf kesalahan 5 % sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Maka terdapat hubungan positif antara antara daya ledak otot tungkai dengan hasil lompat jauh siswa SMP Negeri 11 Kota Gorontalo. Sedangkan koefisien determinasi r 2 = 0,2559 menunjukkan 25,59% besarnya kontribusi variabel daya ledak otot tungkai terhadap hasil lompat jauhsiswa sedangkan sisanya 74,41 % dipengaruhi oleh faktor variabel lain. Selanjutnya dengan membandingkan t hitung = 2,448 pada taraf kesalahan 5% untuk uji dua pihak dengan t tabel = 2,048 (hasil interpolasi) ternyata t hitung lebih besar dari pada t tabel. Dengan demikian koefisien korelasi yang signifikan dan dapat digeneralisasikan ke seluruh populasi dimana sampel diambil. (Pengujian selengkapnya dapat dilihat pada lampiran G 2 ). c. Pengujian hipotesis III. Dalam pengujian statistiknya, hipotesis dirumuskan sebagai berikut:

Ho :R = 0 melawan H 1 : R 0 Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan secara bersama-sama antara Kecepatan Lari 30 meter dan daya ledak otot tungkai dengan hasil lompat jauh siswa SMP Negeri 11 Kota Gorontalo. H 1 : Terdapat hubungan yang signifikan secara bersama-sama antara Kecepatan Lari 30 meter dan daya ledak otot tungkai dengan hasil lompat jauh siswa SMP Negeri 11 Kota Gorontalo. Besarnya hubungan secara bersama-sama antara variabel Kecepatan Lari 30 meter (X 1 ) dan daya ledak otot tungkai (X 2 ) dengan hasil lompat jauh (Y) yang dihitung dengan koefisien korelasi (Rx 1 x 2 y) =0,71 hubungan ini secara kualitatif dapat dinyatakan tinggi, dan besarnya lebih dari korelasi antara X 1 dengan Y, maupun X 2 dengan Y. Besarnya korelasi (R X1X2Y ) = 0,71 berlaku untuk sampel yang diteliti sehingga Ho ditolak dan Hi diterima. Maka terdapat hubungan yang signifikan secara bersama-sama antara Kecepatan Lari 30 meter dan daya ledak otot tungkai dengan hasil lompat jauh siswa SMP Negeri 11 Kota Gorontalo Sedangkan koefisien determinasi r 2 = 0,5041 menunjukkan 50,41% kontribusi variabel Kecepatan Lari 30 meter dan daya ledak otot tungkai terhadap hasil lompat jauh sedangkan sisanya49,59 % dipengaruhi oleh faktor variabel lain. Selanjutnya dengan membandingkan harga F hitung = 13,703 pada taraf kesalahan 5 % dengan F tabel = 3,59 (hasil interpolasi) ternyata F hitung lebih besar dari pada F tabel. Dengan demikian koefisien korelasi ganda yang ditemukan signifikan dan dapat digeneralisasikan ke seluruh populasi dimana sampel diambil. 4.2 PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisa data dengan menggunakan statistik deskriptif terlihat bahwa kecepatan lari 30 meter, daya ledak otot tungkai dan hasil lompat jauh siswa SMP Negeri 11 Kota Gorontalo berada pada kategori sedang. Jika kita memninjau variabel Kecepatan Lari 30 meter persentase pengkategorian skor siswa yang berada pada kategori tinggi lebih besar daripada skor siswa yang berada pada kategori rendah meskipun selisih pengkategorian persentase skornya sangat tipis. Sementara skor daya ledak otot tungkai cenderung seimbang antara persentase jumlah siswa yang memperoleh skor tinggi dan rendah. Lain halnya dengan hasil lompat jauh ternyata persentase pengkategorian skor siswa yang tinggi lebih kecil dibandingkan dengan persentase kategori rendah dengan selisih yang cukup besar. Ini mengindikasikan bahwa hasil lompat jauh di SMP Negeri 11 Kota Gorontalo masih rendah. Berdasarkan hasil pengujian statistik inferensial yang telah diuraikan, maka dapat dikemukakan bahwa hubungan antara Kecepatan Lari 30 meter dan daya ledak otot tungkai secara bersama-sama dengan hasil lompat jauh signifikan. Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut: 4.2.1 Hubungan antara Kecepatan Lari 30 meter dengan hasil lompat jauh siswa SMP Negeri 11 Kota Gorontalo. Kecepatan Lari 30 meter memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan hasil lompat jauh dalam penelitian ini, tingkat hubungan diantara keduanya cukup tinggi. Artinya makin cepat waktu yang ditempuh seseorang dalam lari 30 meter akan semakin besar skor hasil lompat jauh yang akan diperolehnya, begitupun sebaliknya semakin lambat waktu yang ditempuh seorang dam berlari 30 meter maka akan semakin kecil skor hasil lompat jauh yang akan diperolehnya.

Pernyataan di atas diperkuat dengan beberapa studi empiris. Misalnya Al Hafidz (2010), Lari awalan merupakan gerakan pertama dalam lompat jauh, yang bertujuan untuk memperoleh kecepatan yang tinggi, yang akan membawa tubuh ke arah horizontal untuk memperoleh hasil yang optimal, siswa harus mencapai jarak yang cukup dan memungkinkan berlari dalam mencapai persiapan yang tepat untuk tindakan akhir, awalan lari yang jelek/lambat hanya akan menghasilkan prestasi yang jelek, namun sebaliknya apabila awalan lari baik maka dapat menghasilkan prestasi lompat jarak jauh yang lebih baik dari sebelumnya Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa Kecepatan Lari 30 meter memiliki hubungan yang signifikan dengan hasil lompat jauh. 4.2.2 Hubungan antara daya ledak otot tungkai dengan hasil lompat jauh. Daya ledak otot tungkai dengan hasil lompat jauh siswa SMP Negeri 11 Kota Gorontalo ternyata memiliki hubungan positif yang signifikan. Oleh karena itu, hubungan kedua variabel yakni daya ledak oto tungkai dan hasil lompat jauhsiswa SMP Negeri 11 Kota Gorontalo. Sehingga diperlukan latihan-latihan seperti membiasakan melakukan gerak eksplosif seperti melompat, meloncat dan berlari, yang dapat merangsang peningkatan daya ledak otot tungkai yang tentunya akan berpengaruh pada peningkatan hasil lompat jauh. 4.2.3 Hubungan Kecepatan Lari 30 meter dan daya ledak otot tungkai dengan hasil lompat jauh Kecepatan Lari 30 meter dan daya ledak otot tungkai memiliki hubungan yang signifikan secara bersama-sama dengan hasil lompat jauh SMP Negeri 11 Kota Gorontalo, Dimana hubungan yang ada secara kualitatif termasuk kategori tinggi. Artinya agar hasil lompat jauh

meningkat maka perlu adanya kecepatan dalam berlari 30 meter dan daya ledak otot tungkai yang tinggi Daya ledak otot tungkai dan kecepatan lari merupakan unsur fisik yang mempengaruhi hasil lompat jauh. Daya ledak otot tungkai diperlukan agar hasil lompatnnya juga maksimal,sedangkan kecepatan lari merupakan sumbangan awal yang dapat membantu meningkatkan hasil lompatan. Maka dari itu tanpa power otot tungkai dan kecepatan lari yang maksimal, siswa akan mengalami kesulitan untuk mencapai prestasi lompat jauh yang maksimal.