BAB I PENDAHULUAN. tanpa komunikasi tidak akan terjadi interaksi dan tidak terjadi saling tukar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PEMBAHASAN. manusia dapat memperoleh pengetahuan, pengalaman, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari hari,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam

dalam menghadapi permasalahan-permasalahan tersebu. Kinerja public relations atau

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting didalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk menyamakan persepsi antar sesama manusia. Dengan

PENGARUH KEMAMPUAN, MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GROBOGAN

BAB I PENDAHULUAN. lain biasanya terjadi dalam dua konteks, yaitu komunikasi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. komunitas wanita dibandingkan pria, termasuk dalam bisnis online. Hal inilah. untuk mengelola portal website khusus untuk wanita.

BAB I PENDAHULUAN. menyamakan persepsi antar sesama manusia. Dengan berkomunikasi manusia

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil

BAB I PENDAHULUAN. memainkan strategi pemasaran yang cerdik untuk dapat bertahan dan terus

perkembangan zaman itu sendiri atau komunikasi yang merubah zaman.

BAB I PENDAHULUAN. bagi anggota organisasi. Adanya komunikasi yang efektif dalam organisasi

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations.

PSIKOLOGI KOMUNIKATOR. Tine A. Wulandari, M.I.Kom.

BAB I PENDAHULUAN. hidup, sebab organisasi adalah himpunan manusia untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. tentang suatu tindakan yang konsekuen dan sistematis mengenai hal-hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Sosialisasi adalah proses seseorang memperoleh pengetahuan,

PERANAN KOMUNIKASI INTERNAL DI LINGKUNGAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

Organisasi yang merupakan kerangka kerja (frame of work) dari suatu manajemen adalah sesuatu yang menunjukkan adanya pembagian tugas, wewenang dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Tidak diragukan lagi bahwa pendidikan sangat dibutuhkan setiap manusia.

`BAB I PENDAHULUAN. dunia industri dan organisasi menyebabkan psikologi tidak akan pernah kehilangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan semakin pesatnya perkembangan lingkungan bisnis yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bermasyarakat atau dimana saja manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. penting, selain untuk fasilitator atau mediator juga sebagai komunikasi dua

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia tidak dapat tidak berkomunikasi (we cannot not

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi kehidupan manusia. Sebab tanpa adanya komunikasi tidak mungkin

BAB I PENDAHULUAN. dari bahasa Latin, yakni communico, communication atau communicare yang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. untuk menangkal persepsi yang salah. Komunikasi yang berujung pada

KOMUNIKASI ORGANISASI DAN ALIRAN INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan salah satunya melalui pembentukan komunikasi yang baik pula dalam. tanggung jawab, dan antusiasme para karyawan.

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah,

ETIKA PROFESI. Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas. Triasiholan A.D.S.Nababan. Modul ke: 05Fakultas KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi menduduki suatu tempat yang utama dalam tatanan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian

BAB I PENDAHULUAN. interaksi serta rangkaian aktivitas kerjasama antara dua orang atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh lingkungan pemasaran,

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aspek terpenting dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. dengan kelompok maupun suatu kelompok dengan kelompok lainnya.

Komunikasi Organisasi W 5

PERTEMUAN 11 KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman, motivasi, komitmen yang tinggi, disiplin diri, dan semangat kerja

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

05FIKOM PSIKOLOGI KOMUNIKASI PSIKOLOGI KOMUNIKATOR

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi perkembangan pariwisata di Bali, komponen komponen. berproduktivitas tinggi. Bukanlah suatu pekerjaan yang

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

BAB I PENDAHULUAN. proaktif dan dapat memberikan jasa yang memuaskan kepada nasabahnya agar

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleksnya permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah mengelola

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Magang

2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pelayanan, kualitas produk, birokrasi, fasilitas, dan biaya.

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan tempat atau alat dilaksanakannya berbagai kegiatan

I. PENDAHULUAN. Protokol Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Lampung adalah Pegawai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk

BAB II BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTAMEDAN. kecil yaitu bagian keuangan sekretariat daerah kota Medan dengan tugas

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini setiap Rumah Sakit Swasta maupun Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, dan pembangunan. Pegawai Negeri Sipil unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses komunikasi terus berkembang seiring berjalannya kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembagian daerah di Indonesia pada dasarnya diatur dalam undangundang

BAB I PENDAHULUAN. penghargaan kepada karyawan, jika mereka melakukan pekerjaan sesuai dengan target-target

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Alasan utama mengapa perlu memahami komunikasi didalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. dan menjaga mutu layanan yang dihasilkan oleh suatu instansi. Perkembangan teknologi juga semakin pesat, di samping

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Latin communis yang berarti sama, communico, communicatio, atau communicare yang

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya mempunyai sifat untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. cenderung hidup dan terlibat di dalam anggota kemasyarakatan. Organisasi di dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan akan informasi telah mendorong manusia untuk mengembangkan suatu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan paling lama 6 (enam) bulan setelah kepala daerah dilantik. Bandung mempunyai tugas pokok membantu kepala daerah dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan salah satu penggerak utama atas

BAB I PENDAHULUAN. tersebar di seluruh tanah air. Seperti halnya perusahaan lain, PT Novell pun juga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Pemerintah Daerah Propinsi DKI Jakarta harus tetap fokus pada tercapainya

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan organiasi mengalami perubahan, Perubahan

BAB I PENDAHULUAN. kelengkapan lain yang diperlukan dan dibentuk oleh rapat paripurna. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern dikenal sebagai masyarakat informasial. Hal itu berarti

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat cepat telah mendorong terciptanya globalisasi dalam berbagai kegiatan terutama dibidang komunikasi. Kondisi tersebut telah diakui pula dengan meningkatkan kebutuhan masyarakat akan informasi baik kualitas maupun kuantitas secara nasional. Pada era informasi sekarang ini peranan ilmu komunikasi semakin mencuat kepermukaan dan sudah menjadi kebutuhan masyarakat dari berbagai golongan. Perusahaan semakin membutuhkan tenaga-tenaga berkualitas, yang mempunyai kemampuan dalam mencari, memproses dan meneruskan informasi ke berbagai lapisan masyarakat dengan segala bentuk komunikasi. Kerjasama dalam komuniasi sangat penting artinya bagi manusia, jelas tanpa komunikasi tidak akan terjadi interaksi dan tidak terjadi saling tukar pengetahuan dan pengalaman, peradaban dan kebudayaan, perkembangan organisasi, serta kemajuan teknologi dan tidak mungkin terjadi tanpa komunikasi antar pimpinan dan bawahan baik dalam lingkungan organisasi maupun diluar organisasi. Kecendrungan perusahaan yang lebih berorientasi kepada publik eksternal mengakibatkan kegagalan menyajikan informasi kepada public internal tentang kebijaksanaan dan perkembangan perusahaan yang mempengaruhi 1

2 kepentingannya seringkali menimbulkan kesalah-pahaman, desas-desus palsu dan kecaman, sehingga menciptakan kelambanan pegawai, ketidak efisienan, penurunan hasil, penurunan semangat kerja, pemogokan yang merugikan, serta masalah lain yang menimbulkan dampak merugikan pada penjualan, keuntungan dan citra publik. Hubungan yang baik dengan pihak eksternal dimulai dengan hubungan internal yang baik. Sebuah perusahaan yang berharap memperoleh hubungan eksternal yang baik tidak mungkin terwujud secara maksimal apabila dalam hubungannya dengan pihak internal tidak baik, itu dikarenakan pihak internal merupakan inti kekuatan perusahaan dalam kaitannya menciptakan dan menghasilkan nilai yang diterima publik. Hubungan internal pada umumnya adalah membina hubungan baik dengan para karyawan yang merupakan suatu perbuatan yang hidup dan dinamis dalam suatu perusahaan. Hal itu dilakukan mengingat salah satu inti kekuatan perusahaan adalah sumber daya manusia yang professional, mempunyai etos kerja, penuh motivasi dan siap menghadapi tantangan masa depan. Komunikasi atasan dan bawahan termasuk kedalam komunikasi vertical, dimana atasan dan bawahan merupakan pengertian dari pimpinan dan karyawan yang saling berhubungan atau berinteraksi, yang dilakukan setiap instansi atau organisasi. Komunikasi vertical disini merupakan suatu proses peningkatkan efektivitas kerja karyawan. Merosotnya etos kerja karyawan atau pimpinan masih kurang efektif dalam melakukan komunikasi vertical yang dijalankan didalam suatu perusahaan atau organisasi.

3 Pelaksanaan program hubungan karyawan dalam suatu organisasi secara tepat merupakan saran teknis atau suatu kegiatan metode komunikasi yang mampu mengelolah sumber daya manusia demi tercapainya tujuan perusahaan sehingga akhirnya dapat meningkatkan hasil produktivitas perusahaan baik dilihat secara kuantitas maupun kualitas. Pencapaian kualitas dan kuantitas pada perusahaan merupakan pencapaian dari etos kerja karyawan dan atasan yang harus memiliki kompetensi dan komitmen untuk bekerja total dengan cara merencanakan, mengorganisir, memecahkan masalah, dan berkomunikasi kepada manajemen secara profesional. Karyawan harus memiliki kreatifitas dan pelayanan berkualitas tinggi. Komunikasi membantu perkembangan etos kerja, karena menyangkut interaksi antara atasan dan bawahan dalam proses pelaksanaan kerja. Karena pekerjaan dapat terlaksana dengan ideal apabila dibantu dengan pelaksanaan komunikasi yang efektif dan mentransformasikan nilai-nilai pelayanan berlandaskan sikap baik dan niat baik. Memaksimalkan semua upaya etos kerja untuk membangun kesadaran karyawan, agar karyawan mampu menciptakan sebuah motivasi yang bervisi untuk mendapatkan dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Dinas Komunikasi dan Informatika Jabar melakukan komunikasi vertikal dalam upaya meningkatkan etos kerja karyawan dengan menciptakan hubungan dan melakukan komunikasi antar pimpinan dengan bawahan yang bertujuan menginformasikan segala bentuk kegiatan dan kebajikan sehingga dapat diketahui oleh sesama karyawan sebagai sarana meningkatkan etos kerja karyawan.

4 Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Dinas Komunikasi dan Informatika Jabar, penelitian melihat adanya kecendrungan terhadap masalah etos kerja karyawan. Hal tersebut dapat dilihat dari indikator sebagai berikut : 1. Kredibilitas, masih lemahnya sikap karyawan dalam menerima gagasan, pikiran, atau anjuran orang lain karena gagasan, pikiran, atau anjuran tersebut tidak cukup sesuai dengan sistem nilai yang dimilikinya, hal ini cukup berpengaruh terhadap prosedur dan perusahaan dan kebutuhan etos kerja karyawan dalam mengerjakan perintah pimpinan dikantor Dinas Komunikasi dan Informatika Jabar. Contoh: menurut bapak Erawan (kepala bagian pengolahan informasi DISKOMINFO Jabar) ketika diwawancarai, beliau mengatakan bahwa masih kurangnnya keahlian dan kepercayaan kinerja karyawan di Dinas Komunikasi dan Informatika Jabar. 2. Atraksi, Masih rendah tingkat kepuasan karyawan terhadap pujian ataupun penghargaan dari pimpinan dalam menghargai keberhasilan karyawan menyelesaikan tugas yang di perintahkan. Penghargaan yang berbentuk rupiah dengan jumlah nominal tertentu, non material misalnya : penghargaan berupa sertifikat, tanda jasa, atau pengaruh yang dapat mendefinisikan dirinya sebagai motivasi. (hasil wawancara peneliti dengan karyawan di bagian pengolahan informasi DISKOMINFO Jabar). 3. Kepercayaan, masih kurangnya pengaruh pimpinan dalam memberikan ganjaran atau hukuman dari pimpinan untuk membantu menghasilkan efek sosial yang memuaskan. Misalnya : bawahan/karyawan kurang dapat

5 menghargai hukum dan ganjaran yang sudah di berikan terhadap karyawan karena kedekatan hubungan antara pimpinan dan karyawan. Masalah di atas tersebut diduga disebabkan oleh : 1. Pimpinan kurang dapat bisa memberikan intruksi (perintah) yang baik dan efektif sehingga karyawan mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugastugas yang akan mereka kerjakan. Contoh : Dalam memberikan perintah liputan berita, terkadang terjadi kesalahfahaman waktu dan tempat oleh pimpinan terhadap karyawan, sehingga karyawan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan instruksi. 2. Pimpinan kurang tegas dan kurang dapat memuaskan kinerja karyawan dalam memberikan tugas kepada karyawan sehingga seorang karyawan tersebut kurang bertanggung jawab atas tugas yang dilaksanakannya. Contoh : Teguran pimpinan atas ketidaktepatan waktu dalam pengumpulan data liputan berita tidak begitu dihiraukan oleh seorang karyawan DISKOMINFO Jabar khususnya dibagian pengolahan informasi. Hal ini dikarenakan kurangnya daya tarik pemimpin dalam memberikan pesan kepada karyawan. 3. Seorang karyawan kurang rutin memberikan laporan prestasi kerja kepada pimpinan sehingga pimpinan tidak mengetahui batas kemampuan karyawan lainnya dalam mengerjakan tugas. Contoh : Salah satu karyawan kurang disiplin dalam menghargai waktu, lebih mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan perusahaan. Yang seharusnya laporan diberikan tepat pada waktunya, karena adanya kepentingan pribadi (check up) maka laporan terbengkalai.

6 Berdasarkan latar belakang masalah diatas tersebut, peneliti berusaha mengangkat permasalahan ini dalam judul skripsi Efektivitas Komunikasi Vertikal Dalam Meningkatkan Etos Kerja Karyawan Di Bagian Humas Dinas Komunikasi Dan Informatika Jabar Bandung. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas tersebut, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana efektivitas komunikasi vertikal yang meliputi dimensi tetap memperoleh komunikasi, mengembangkan sikap komunikasi positif, rencana komunikasi, membina kepercayaan dalam meningkatkan etos kerja karyawan yang meliputi kredibilitas dan atraksi di bagian Humas kantor Perusahaan BUMN Dinas Komunikasi dan Informatika Jabar Bandung. 2. Hambatan-hambatan apa saja yang menjadi penghambat didalam pelaksanaan komuniksi vertikal dalam upaya meningkatkan etos kerja karyawan di DISKOMINFO Jabar Bandung. 3. Usaha-usaha apa saja yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi dalam melaksanakan komunikasi vertikal terhadap peningkatan etos kerja karyawan di DISKOMINFO Jabar Bandung. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari dilakukannya penelitian ini selain sebagai syarat sidang sarjana konsentrasi Humas, Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan Bandung, sebagai berikut :

7 1. Untuk mengetahui data dan informasi tentang efektivitas komunikasi vertikal yang dilakukan di bagian Humas DISKOMINFO Jabar Bandung. 2. Untuk mengetahui Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam melaksanakan komunikasi vertikal di Bagian Humas (Pengolahan Informasi dan Media) DISKOMINFO Jabar Bandung. 3. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatanhambatan pelaksanaan komunikasi vertikal dalam meningkatkan etos kerja karyawan yang dilaksanakan oleh bagian Humas (Pengolahan Informasi dan Media) DISKOMINFO Jabar Bandung. 1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian yang dapat diperoleh dari penelitian adalah : 1. Kegunaan Teoritis a. Sebagai pengembang ilmu komunikasi khususnya mengenai bidang kajian humas. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat melengkapi kepustakaan dalam bidang Humas terutama dalam hal komunikasi Internal, khususnya komunikasi vertikal serta dapat menjadi bahan informasi bagi pihak yang berkempentingan dengan masalah yang diteliti. 2. Kegunaan Praktis a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan dalam bidang komuniksi dan humas terutama mengenai komunikasi internal, khususnya komunikasi vertikal.

8 b. Dapat mengtahui secara langsung tentang efektivitas komunikasi vertikal dan meningkatkan etos kerja karyawan. c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dan pemikiran bagian humas di Dinas Komunikasi dan Informatika Jabar Bandung. 1.5 Kerangka Pemikiran Penelitian yang dilakukan di DISKOMINFO Jabar Bandung ini menggunakan teori S-O-R adalah singkatan dari istilah-istilah S singkatan dari stimulus yang berarti pendorong dalam hal ini yang dimaksudkan adalah pesan yang berisikan informasi-informasi yang disampaikan. O singkatan dari organism yang berarti komunikasi dalam hal ini pesan yang disampaikan pimpinan untuk dikerjakan karyawan. R singkatan dari response yang berarti balasan dalam hal meningkatkan kinerja karyawan Dinas Komunikasi dan Informatika Jabar Bandung. Dalam sebuah perusahaan, komunikasi vertikal itu adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan, karena komunikasi vertikal dapat membuat elemen yang satu dengan yang lainnya dapat berhubungan untuk mencapai tujuan dari perusahaan, komunikasi dalam perusahaan ini terjadi setiap harinya, karena bila tidak terjadi komunikasi maka perusahaan tidak dapat beroperasi dengan baik. menyatakan : Menurut Yulianita dalam bukunya Dasar-Dasar Public Relations Komunikasi vertikal yaitu komunikasi yang dilakukan dari atas ke bawah (downward communication) dan komunikasi dari bawah ke atas (upward communication)

9 yaitu komunikasi antara pimpinan dengan bawahan dan komunikasi antara bawahan dengan pimpinan.(2007 :92) Proses penyampaina informasi melalui saluran komunikasi formal dalam konteks komunikasi vertikal dilakukan dalam kondisi kerja, yang dapat dilakukan dari pimpinan kepada bawhan atau dari bawahan kepada pimpinan. Menurut Yulianita dalam bukunya Dasar-Dasar Public Relation, komunikasi internal secara formal melalui alur-alur komunikasi sebagai berikut : 1. Komunikasi dari atas ke bawah (downward communications) 2. Komunikasi dari bawah ke atas (upward communications)(2003 :93) Dari penjabaran alur-alur komunikasi diatas, dapat dijelaskan bahwa komunikasi antara pemimpin dan bawahan maupun sebaliknya perlu sekali dalam suatu organisasi, karena jika hanya satu saja dari pimpinan ke bawah, roda organisasi tidak akan berjalan dengan baik. Setiap perusahaan, besar atau kecil, harus dapat mengetahui kebutuhan yang paling mendasar bagi para karyawannya, bukan hanya yang berkaitan dengan keterampilan(quality of your hand), pengetahuan(quality of your head), tetapi juga ketajaman nilai-nilai moral. Dengan demikian, etos kerja berkaitan erat dengan harapan serta cara dirinya memberikan makna terhadap pekerjaan itu sendiri. Definis Etos menurut Rakhmat menyatakan : Etos terdiri dari pikiran baik, akhlak yang baik, dan maksud yang baik (good sense, good moral character, good will). (2008:255)

10 Untuk dapat meningkatkan etos kerja yang tinggi, menurut Rakhmat dalam bukunya Psikologi Komunikasi mengatakan yang mempengaruhi efeketivitas komunikator dalam meningkatkan etos terdiri dari : 1. Kredibilitas adalah seperangkat persepsi komunikate tentang sifat-sifat komunikator. Kredibilitas terdiri dari indikator : a. Keahlian b. Kepercayaan 2. Atraksi adalah daya tarik komuikator. Atraksi terdiri dari indikator : a. Daya Tarik b. Kesamaan

11 GAMBAR 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran RUMUSAN MASALAH Bagaimana Efektivitas Komunikasi Vertical Dalam Meningkatkan Etos Kerja Karyawan Di Bagian Pengolahan Informasi Dan Media DISKOMINFO Teori S-O-R STIMULUS ORGANISM RESPONSE Variable X Komunikasi Verikal 1. Komunikasi dari atas ke bawah 2. Komunikasi dari bawah ke atas 1. Komunikasi dari atas ke bawah a. Instruksi (perintah) b. Brifing (pengarahan) c. Pemeberian informasi tentang kebijakan-kebijakan perusahaan d. Melakukan penelitian e. Melakukan teguran f. Pemeberi penghargaan g. Penanaman ideology 2. Komunikasi dari bawah ke atas a. Laporan kerja b. Saran-saran c. Opini d. Usulan anggaran biaya Variabel Y Etos Kerja Karyawan 1. Kredibilitas 2. Atraksi 1. Kredibilitas a. Keahlian b. Kepercayaan 2. Atraksi a. Daya tarik b. Kesamaan (Rakhmat, 2008:256) (Yulianita, 2003:93)