METODE KAJIAN. Tabel 1. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kajian Pengembangan Masyarakat di Kelurahan Campaka Kecamatan Andir Kota Bandung

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bank Syariah Mandiri Cabang Malang yang terletak di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE KAJIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, pengumpulan data, analisis, dan penyajian hasil penelitian. Penulisan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection

31 kegiatan yang menyebabkan kerusakan di hulu DAS dan juga melihat bagaimana pemangku kepentingan tersebut melakukan upaya penyelamatan hulu DAS Cita

BAB III METODE PENELITIAN. jumlah pengunjung PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya Devisi Agrowisata,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Artinya data yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. research) menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif

BAB III METODOLOGI. CSR dengan citra perusahaan. Menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif dengan

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa. pribadi dan sosial para partisipan (Smith, 2009).

BAB III METODE PENELITIAN. langsung dalam pelaksanaan zakat sebagai pengurang pajak penghasilan.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bertipe

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran secara mendalam

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuanga di BWI dan untuk mengetahui persepsi nadzir terhadap

III. METODE KAJIAN 3.1. Tipe Kajian 3.2. Aras Kajian 3.3. Strategi Kajian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan kualitatif, di mana dalam proses penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. ditujukan untuk menganalisis secara mendalam dan mendeskripsikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan proses berfikir yang bersifat deduktif,

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan agar kegiatan praktis terlaksana secara rasional dan terarah sehingga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN. keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu Februari sampai dengan Maret Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. makmur dibutuhkan pengaturan lebih lanjut bagi proses perencanaan

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.

III. METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. subjek penelitian secara holistik dan dengan cara. mendeskripsikan dalam bentuk kata-kata atau kalimat pada suatu

III. METODOLOGI KAJIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus di Unit Pelayanan Terpadu

BAB III METODE PENELITIAN. kisah sukses Desa Wisata Pentingsari yang kini telah menjadi Desa Wisata

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data kualitatif. Hal ini sesuai dengan pendapat Bogdan dan

III. METODE PENELITIAN. kualitatif, dimana penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. No 95 Pesawahan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung.

III. METODE KAJIAN 3.1. Strategi Kajian Batas-Batas Kajian

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Moleong (2001 ; 112 ) mengatakan bahwa sumber data utama dalam penelitian

METODE PENELITIAN. Tipe Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai rumusan masalah yang ada, maka jenis penelitian yang penulis

commit to user BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati

BAB III METODE PENELITIAN. Modinan masih melestarikan tradisi Suran Mbah Demang.

BAB III METODE PENELITIAN. Purworejo Km. 5, yang terletak di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. diharapkan adanya pemahaman terhadap perubahan struktur agraria, faktor-faktor

BAB III METODE PENELITIAN

METODE KAJIAN Lokasi dan Waktu Kajian

BAB III METODE PENELITIAN. subjek penelitian dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. subyek penelitian, data dan jenis data, teknik pengumpulan data, instrumen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Lexy J.

BAB III METODE PENELITIAN. Boyolali yang terletak di jantung Kota Boyolali merupakan salah satu pasar

METODE PENELITIAN. penegasan identitas diri di kalangan siswa SMA dilakukan di Daerah Istimewa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kecamatan Boliyohuto, Kabupaten Gorontalo Propinsi Gorontalo. Adapun alasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. mengkaji kasus-kasus tertentu secara mendalam dan menyeluruh. Selain itu,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pendekatanyang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif,

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. menggambarkan lebih jauh mengenai proses strategi komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE KAJIAN

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Workshop Mandiri Craft yang. mengalami perkembangan. gempa pada tahun 2006.

METODE PENELITIAN. Penelitian yang mengkaji atau menganalisis fenomena di masyarakat mengenai

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. akan dicapai berdasarkan pada filsafat fenomenologis yang mengutamakan

Transkripsi:

METODE KAJIAN Kajian pengembangan masyarakat ini dilaksanakan di kelurahan Campaka kecamatan Andir kota Bandung dengan pertimbangan Kelurahan Campaka merupakan kelurahan yang telah tersentuh program-program pengembangan masyarakat dan terdapat potensi usaha sektor informal yang dapat dikembangkan secara baik. Jadwal rencana pelaksanaan kajian pengembangan masyarakat di kelurahan Campaka disajikan pada rincian jadwal di tabel 1. Tabel 1 Jadwal Rencana Pelaksanaan Kajian Pengembangan Masyarakat di Kelurahan Campaka Kecamatan Andir Kota Bandung No. Kegiatan 1. Studi literatur tentang permasalahan Kajian 2. Pembuatan Rancangan Penelitian 3. Kolokium Rancangan kajian 4. Melakukan Studi lapangan 5. Melakukan Analisis terhadap hasil studi lapangan 6. Menyusun dan menetapkan program pengembangan masyarakat bersama-sama masyarakat 7. Menyusun laporan hasil kajian 8. Melakukan seminar hasil kajian 9. Revisi hasil laporan kajian 10. Menyusun laporan akhir kajian Bulan Juni Juli Agustus Sept Okt 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Tipe Kajian Kajian ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif, yang berusaha menggambarkan kondisi kehidupan dan penghidupan pelaku usaha sektor informal di kelurahan Campaka dalam pemenuhan kebutuhan hidup keluarganya.

Pendekatan kualitatif digunakan untuk mendapatkan dan mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang permasalahan kajian tersebut yang didasarkan pada pemahaman-pemahaman yang berkembang diantara orangorang yang menjadi subyek kajian. Melalui pendekatan ini, diharapkan dapat menggambarkan kompleksitas permasalahan kajian, untuk menghindari keterbatasan pembentukan pemahaman yang diikat oleh suatu teori tertentu dan yang hanya berdasar pada penafsiran peneliti. Tipe kajian sosial yang digunakan adalah tipe kajian terapan eksplanatif yang digunakan untuk memahami dan menggambarkan faktor penyebab suatu gejala sosial kehidupan keluarga miskin. Kajian ini juga berusaha ingin memahami ciri-ciri dan sumber permasalahan yang dialami pelaku usaha sektor informal, serta diharapkan dapat menjadi bahan masukkan secara ilmiah (teori) yang dapat digunakan untuk merumuskan program dan intervensi pemberdayaan usaha sektor informal di kelurahan Campaka. Tipe pendekatan kajian komunitas yang digunakan adalah tipe pendekatan kajian obyektif-mikro yang digunakan untuk mengetahui dan memahami pola prilaku, tindakan dan interaksi sosial yang dilakukan oleh pelaku usaha sektor informal, termasuk didalamnya dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Pendekatan kajian ini mengharuskan interaksi langsung antara peneliti dengan subyek penelitian dalam suatu komunitas.. Strategi kajian yang digunakan adalah Analisis SWOT Usaha Sektor Informal, Analisis Stakeholder, dan Penyusunan Program. Subyek dan Unit Analisis Subyek penelitian dalam kajian ini adalah pelaku usaha sektor informal dalam lingkup perdagangan informal di kelurahan Campaka. Unit analisisnya adalah individu-individu yang menjadi pencari nafkah di sektor informal dalam lingkup perdagangan informal. Adapun lokasi penelitian dilakukan di wilayah kelurahan Campaka kecamatan Andir kota Bandung. Alasan pemilihan lokasi ini didasarkan pada informasi yang diperoleh dari hasil praktek lapangan 1 dan praktek lapangan 2 yang telah dilakukan yang memperlihatkan kenyataan jumlah pelaku usaha sektor informal yang cukup banyak dan peluang pengembangan potensi usaha di Kelurahan Campaka.

Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam kajian pengembangan masyarakat ini menggunakan metode-metode : 1. Pengamatan langsung di lapangan terhadap kondisi fisik, sarana dan prasarana, dan kehidupan sosial masyarakat di Kelurahan Campaka. 2. Penelaahan arsip laporan pelaksanaan kegiatan program-program penanggulangan kemiskinan (termasuk program pemberdayaan usaha sektor informal) di kantor Kelurahan Campaka. 3. Diskusi dengan responden maupun informan melalui diskusi kelompok usaha sektor informal. Diskusi kelompok dilakukan untuk menghimpun data yang berkaitan dengan tujuan penelitian dan digunakan dalam pengidentifikasian SWOT (identifikasi faktor internal dan eksternal) dan pengisian kuesioner Analisis SWOT oleh responden (pelaku usaha sektor informal) sehingga diperoleh strategi SO, ST, WO dan WT yang digambarkan kedalam matriks analisis SWOT. 4. Wawancara mendalam kepada responden maupun informan untuk mengetahui lebih lanjut fakta pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan (termasuk program pemberdayaan usaha sektor informal). 5. Sampling terhadap responden dengan memilih sebagian dari anggota populasi yang ada (para pelaku usaha sektor informal). Sampling adalah teknik untuk mereduksi anggota populasi menjadi anggota sampel yang mewakili populasinya (representatif), sehingga kesimpulan terhadap populasi dapat dipertanggungjawabkan, selain itu dapat menghemat waktu, tenaga, biaya, dan lebih teliti jika menghitung yang sedikit daripada yang banyak. Sampling dalam penelitian kualitatif ini bertujuan untuk menggali informasi yang akan menjadi dasar dari rancangan dan teori yang yang muncul. Penelitian kualitatif pada kajian ini menggunakan pengambilan sampel bertujuan (Purposive Sampling). Ciri-ciri pengambilan sampel bertujuan/purposive Sampling (Lexy J. Moleong, 2004) antara lain : a. Rancangan sampel yang muncul. Sampel tidak dapat ditentukan atau ditarik terlebih dahulu. b. Pemilihan sampel secara berurutan. Tujuan memperoleh variasi sebanyak-banyaknya hanya dapat diperoleh jika pemilihan satuan sampel dilakukan jika satuannya sebelumnya sudah dijaring dan

dianalisis. Setiap satuan berikutnya dapat dipilih untuk memperluas iunformasi yang diperoleh terlebih dahulu sehingga dapat dipertentangkan atau diisi adanya kesenjangan informasi yang ditemui. Dari mana atau dari siapa hal itu mulai tidak menjadi persoalan, tetapi jika hal itu sudah berjalan, maka pemilihan berikutnya bergantung pada apa keperluan peneliti. Teknik sampling Snowball (bola salju) bermanfaat dalam hal ini, yaitu mulai dari satu menjadi makin lama makin banyak. c. Penyesuaian berkelanjutan dari sampel. Pada mulanya setiap sampel mungkin sama kegunaannya. Namun setelah makin banyak informasi yang masuk dan makin mengembangkan hipotesis kerja, diketahui ternyata bahwa sampel makin dipilih atas dasar fokus penelitian. d. Pemilihan berakhir jika telah terjadi pengulangan. Pada sampel bertujuan seperti ini jumlah sampel ditentukan oleh pertimbanganpertimbangan informasi yang diperlukan. Jika maksudnya memperluas informasi, dan jika tidak ada lagi informasi yang dapat dijaring, maka penarikan sampel pun sudah dapat diakhiri. Jadi kuncinya di sini adalah jika sudah mulai terjadi pengulangan informasi, maka penarikan sampel sudah harus dihentikan. Responden sebagai sumber data primer dipilih secara purposive sampling adalah para pelaku usaha sektor informal sejumlah 20 orang. Rincian responden dan informan dapat diketahui berikut ini : a. Pelaku usaha sektor informal (1) Usaha warung sejumlah 10 orang (2) Pedagang keliling sejumlah 4 orang (Pedagang keliling adalah pedagang yang menjajakan dagangannya ke berbagai tempat dan tidak pernah menetap berdagang di satu tempat. Pedagang keliling menggunakan alat/perlengkapan usaha berupa bakul, roda, atau wadah yang dijinjing). (3) Pedagang Kaki Lima 6 orang (pedagang kaki lima adalah pedagang yang menetap sementara pada suatu tempat di pinggiran jalan dengan menggelar alas dagangan/terpal, roda atau meja).

b. Informan (1) Aparat pemerintah setempat sejumlah 3 orang (2) Aparat instansi pemerintah kota Bandung sejumlah 3 orang (3) Tokoh masyarakat sejumlah 2 orang. Pengoperasian pengumpulan data dilakukan melalui tahapan yang dirumuskan Nisbet dan Watt (1994) antara lain : 1. Tahapan terbuka, yaitu proses penggalian informasi dengan pertanyaan terbuka dengan menggali informasi seluas-luasnya dari subyek. 2. Tahapan penitikberatan (fokus) terhadap segi-segi yang akan diidentifikasi dengan cara memilah mana yang dianggap penting untuk diidentifikasi. 3. Tahap penulisan tafsiran atau memaknai suatu konsep. Langkah yang perlu dilakukan oleh fasilitator dalam pengumpulan dan analisis data antara lain peng-kategori-an, pem-validasi-an, penganalisisan data, dan perumusan data tertulis. Data yang telah diperoleh kemudian dikonfirmasikan dan didiskusikan di antara stakeholder. Sumber data dalam kajian ini terdiri dari sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh dari tangan pertama yang terdiri dari responden dan informan kajian, yang dalam hal ini adalah pelaku usaha sektor informal. Sedangkan sumber data sekunder adalah sumber data yang diperoleh dari tangan kedua, yaitu aparat pemerintah kelurahan maupun para ketua RT dan RW sekelurahan Campaka, termasuk dokumen-dokumen yang berkaitan dengan usaha sektor informal. Perancangan Program Pengembangan Masyarakat pada kajian pemberdayaan usaha sektor informal menggunakan metoda analisis SWOT. Tahapan penggunaan analisis SWOT dalam kajian ini, adalah sebagai berikut : 1. Penetapan stakeholder utama, karena banyaknya stakeholder yang terlibat serta dengan berbagai tujuan berbeda dapat mengakibatkan kekacauan dalam penentuan S dengan O atau O dengan W yang dapat saling bertukar, maka pemilihan stakeholder dilakukan untuk mempersempit domain dokumen perencanaan agar mudah dikelola (manageable) (Soesilo, 2002 : 4-2). Stakeholder utama yang dipilih sebagai unit analisis SWOT adalah seluruh responden yang merupakan para pelaku usaha sector informal sebanyak 20 orang.

2. Identifikasi SWOT melalui perumusan faktor internal dan eksternal sehingga diperoleh empat strategi (SO, ST, WO, WT) yang digambarkan kedalam matriks analisis SWOT. 3. Pemilihan strategi yang akan dikembangkan dari empat strategi (SO, ST, WO, WT) berdasarkan perhitungan nilai bobot dan urgensi dari masingmasing faktor melalui kuesioner yang telah diisi oleh responden. 4. Strategi terpilih dijabarkan kembali ke dalam bentuk rencana tindakan (action plan) berupa program dan kerangka pelaksanaan program. Kerangka rencana pengumpulan data kajian ini didasarkan pada tujuan kajian, jenis data, sumber data, dan teknik pengumpulan data. Kerangka tersebut dapat dilihat pada Tabel 2 :

Tabel 2 Rencana Pengumpulan Data No. Tujuan Kajian Jenis Data Sumber Data Teknik Pengumpulan Data P D W SD 1. Mengetahui dan memahami permasalahan usaha sektor informal ditinjau dari perspektif Pelaku Usaha Sektor Informal. Permasalahan usaha sektor informal ditinjau dari tinjauan : Faktor Internal motivasi modal pengalaman pengorganisasian diri/kelembagaan jejaring advokasi ideologis/cara berfikir pengetahuan dan keterampilan pendidikan produktivitas Faktor Eksternal kebijakan tatanan/sistem ekonomi pasar advokasi organisasi/lembaga Pelaku Usaha Sektor Informal.

No. Tujuan Kajian Jenis Data Sumber Data Teknik Pengumpulan Data P D W SD 2. Memahami keterkaitan aspirasi warga masyarakat miskin dengan programprogram pemberdayaan usaha sektor informal yang ada di kelurahan Campaka. Keterkaitan program-program pemberdayaan usaha sektor informal dengan aspirasi warga masyarakat miskin. Tokoh masyarakat Pelaku Usaha Sektor Informal Aparat kelurahan Instansi terkait 3. Menganalisis potensi lokal yang dapat dimanfaatkan dalam pemberdayaan usaha sektor informal Potensi yang dikembangkan : - sumber daya manusia - sumber daya alam - kelembagaan dan modal sosial Tokoh masyarakat Pelaku Usaha Sektor Informal Aparat kelurahan

No. Tujuan Kajian Jenis Data Sumber Data 4. Menganalisis faktor pendukung dan penghambat dalam upaya pemberdayaan usaha sector informal Faktor pendukung : Ketersediaan program-program penanggulangan kemiskinan yang berorientasi pemberdayaan usaha sector informal. Ketersediaan dan kemudahan mengakses mikro kredit. Peluang pelatihan kewirausahaan Keinginan kuat dari pelaku usaha sektor informal untuk mendapatkan taraf pendapatan dan kesejahteraan yang lebih baik. Faktor penghambat : Kekurangberpihakan kebijakan pemerintah dalam memperkuat keberadaan(eksistensi) usaha sektor informal Ketidakmampuan pelaku usaha sektor informal dalam mengorganisir dirinya. Kelemahan manajemen usaha. Kekurangmampuan dalam mengakses pasar dan keterbatasan modal. Tokoh masyarakat Pelaku Usaha Sektor Informal Aparat kelurahan Instansi terkait Teknik Pengumpulan Data P D W SD

No. Tujuan Kajian Jenis Data Sumber Data 5. Menyusun pemecahan masalah dalam Langkah-langkah pemecahan masalah : Pelaku Usaha Sektor pemberdayaan usaha sektor informal. Memperbesar peluang ekonomi Informal Kebebasan usaha sektor informal untuk mengembangkan usahanya. Memperkuat kapasitas usaha sektor informal dalam penguasaan sumber daya ekonomi. Memperkuat kekuatan rebut-tawar dan daya saing usaha sektor informal. Teknik Pengumpulan Data P D W SD Keterangan : P D W SD = Pengamatan/observasi = Diskusi Kelompok = Wawancara = Studi Dokumenta

Prosedur Analisis Data Analisis data kualitatif (Lexy J. Moleong, 2004) adalah upaya yang dilakukan dengan cara bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilahmilahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Proses analisis data kualitatif (Lexy J. Moleong, 2004) berjalan sebagai berikut : 1. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri. 2. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, mensistesiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya. 3. Berfikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan membuat temuan-temuan umum. Selanjutnya menurut Janice McDrury (Lexy J. Moleong, 2004) tahapan analisis data kualitatif antara lain : 1. Membaca/mempelajari data, menandai kata-kata kunci dan gagasan yang ada dalam data. 2. Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tema-tema yang berasal dari data. 3. Menuliskan model yang ditemukan. 4. Coding yang telah dilakukan. Dari definisi-definisi tersebut dapatlah kita pahami bahwa ada yang mengemukakan proses, adapula yang menjelaskan tentang komponenkomponen yang perlu ada dalam suatu analisis data. Analisis data bermaksud mengorganisasikan data, kemudian data terkumpul dan terdiri dari catatan lapangan dan tanggapan peneliti, gambar, photo, dokumen berupa laporan, biografi, dan artikel. Selanjutnya langkah-langkah penganalisisan data adalah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan mengkategorisasikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya dapat dijadikan teori substantif. Miles dan Huberman (Sitorus, 2004) mengemukakan bahwa penganalisisan data kajian ini dilakukan tiga jalur analisis yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Melalui reduksi data maka dilakukan

proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Proses ini dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung, bahkan sebelum data benar-benar terkumpul, sebagaimana tampak dari kerangka konseptual, permasalahan penelitian, dan pendekatan pengumpulan data yang dipilih. Kegiatan mereduksi data antara lain : meringkas data, mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus; membuat partisi dan menulis memo. Reduksi data tersebut merupakan analisis yang dilakukan melalui penajaman, penggolongan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan akhir dapat diambil. Setelah dilakukan reduksi data, maka kegiatan selanjutnya adalah melakukan penyajian data. Data yang sudah diperoleh kemudian disusun menjadi sekumpulan informasi sehingga memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data tersebut dilakukan dalam bentuk teks naratif dari catatan lapangan dan dalam bentuk matrik, grafik, maupun jaringan serta bagan. Kegiatan analisis data selanjutnya adalah melakukan penarikan kesimpulan yang didasarkan dari hasil penyajian data yang telah dilakukan. Kesimpulan tersebut juga masih diverifikasi selama penelitian berlangsung dengan cara memikir ulang selama penulisan, tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan serta melalui peninjauan kembali dan tukar pikiran dengan teman sejawat maupun pakar untuk pengembangannya, dan menempatkan salinan suatu temuan dalam seperangkat data yang lain; dimana makna-makna yang muncul dan data harus diuji kebenarannya, kekokohannya, dan kesesuaiannya yang merupakan validitasnya.