PENERAPAN IPTEKS. Strategi Pemecahan Masalah dalam Matematika Sekolah Dasar. Daitin Tarigan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VII PEMECAHAN MASALAH

Alamat Korespondensi: Jl. Ir. Sutami No. 36A Kentingan Surakarta, , 2)

STRATEGI PEMECAHAN MASALAH DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI SPLDV SISWA KELAS VIII DI SMP KRISTEN 2 SALATIGA

Analisis Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Tentang Bangun Datar Ditinjau Dari Teori Van Hiele ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

BAB II. Tinjauan Pustaka

MAKALAH PPM WORKSHOP PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA TOPIK ARITMETIKA BAGI GURU-GURU SMP DI YOGYAKARTA. Oleh : Nila Mareta Murdiyani, M.

ANALISIS KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 03 TUNTANG TENTANG BANGUN DATAR DITINJAU DARI TEORI VAN HIELE

BAB V PEMBAHASAN. A. Penerapan Metode Problem Solving. Berbicara tentang pemecahan masalah tidak bisa dilepaskan dari tokoh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

BAB II KAJIAN TEORITIK. menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Menurut NCTM (2000) pemecahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PELATIHAN MENGHADAPI OSN MATEMATIKA BAGI GURU DAN SISWA PILIHAN DARI SEKOLAH- SEKOLAH DI BAWAH YAYASAN BINA INSANI

BAB II MASALAH MATEMATIKA DAN STRATEGI PEMECAHANNYA

Abstrak. Bagaimana Membangun Pengetahuan Matematika melalui Problem Solving?

STRATEGI PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP KRISTEN 2 SALATIGA DITINJAU DARI LANGKAH POLYA

Problem Solving. 1. Pelajar dihadapkan dengan masalah 2. Pelajar merumuskan masalah itu 3. Merumuskan hipotesis 4.

PENERAPAN STRATEGI JIGSAW BERBASIS PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab 3 Mengapa Lesson Study?

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATERI BANGUN DATAR DI SMP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu pemahaman siswa

PENERAPAN IPTEKS PEMBELAJARAN DISCOVERY MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR. Daitin Tarigan

Kata kunci: Sistem, pemecahan masalah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BERBANTUAN ALAT PERAGA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran matematika akan bermakna bagi siswa apabila guru

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nining Priyani Gailea, 2013

Oleh: Katriani SD Negeri 3 Margomulyo Trenggalek

BAB I PENDAHULUAN. Balitbang Depdiknas (2003) menyatakan bahwa Mata pelajaran

KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA DALAM BENTUK PEMECAHAN MASALAH BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PAGAR AIR ACEH BESAR

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan dirinya, baik pada dimensi intelektual moral maupun

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SPLDV BERDASARKAN LANGKAH PENYELESAIAN POLYA

PENERAPAN STRATEGI METAKOGNITIF DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PADANG

Unit 4. MENYUSUN PENYELESAIAN MASALAH MATEMATIKA Inawati Budiono

PEMECAHAN MASALAH DALAM MATEMATIKA

Kata Kunci: pemecahan masalah, masalah nonrutin, kesalahan siswa.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB I PENDAHULUAN. menulis seseorang dapat menyampaikan hal yang ada dalam pikirannya.

BAB II LANDASAN TEORI. A. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

PROSES BERNALAR SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL-SOAL OPERASI BILANGAN DENGAN SOAL MATEMATIKA REALISTIK

BAB I PENDAHULUAN. semester ganjil tahun pelajaran pada mata pelajaran matematika,

P - 51 DIAGNOSIS KESALAHAN SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH FAKTORISASI BENTUK ALJABAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Putri Dewi Wulandari, 2013

Wirdah Pramita N. 1, Didik S.P. 2, Arika I.K. 3

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA SMP PADA MATERI GARIS DAN SUDUT

BAB I PENDAHULUAN. Matematika bertujuan untuk membekali siswa agar memiliki

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang selalu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang membuat peserta didik dapat mengembangkan kemampuan

Jurnal Saintech Vol No.04-Desember 2014 ISSN No

KEMAMPUAN PENYELESAIAN MASALAH MATEMATIS SISWA DALAM MATERI KUBUS DI KELAS IX SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

STRATEGI PEMECAHAN MASALAH PADA SOAL CERITA SPLDV DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMK PGRI 2 SALATIGA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

STRATEGI PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS VERSI GEORGE POLYA DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

SEPULUH STRATEGI DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. masalah yang dihadapi manusia, suatu cara yang menggunakan informasi,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY Rudi Santoso Yohanes

PEMECAHAN MASALAH PADA SOAL CERITA UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR

BAB II KAJIAN TEORI A. Masalah Matematika

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang maju. Dalam Allah SWT berfirman Q.S. surah Ar-Ra du ayat 11,

IMPLEMENTASI LESSON STUDY MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI APLIKASI TRIGONOMETRI.

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. lambang yang formal, sebab matematika bersangkut paut dengan sifat-sifat struktural

BAB II LANDASAN TEORI. Ali, dkk (2010) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa There

BAB I PENDAHULUAN. pada tingkat perguruan tinggi, termasuk juga ditingkat menengah pertama. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang sangat urgen dan harus

BAB II PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

BAB I PENDAHULUAN. sekolah, salah satu tujuan dari pendidikan agama Islam yaitu untuk menanamkan

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat komunikasi sangat dibutuhkan untuk beraktivitas. Seseorang

Penerapan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) untuk Meningkatkan Kemampuan Penyelesaian Soal Cerita pada Kelas VII A SMP UTY

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan di Indonesia mengindikasikan bahwa matematika sangatlah

I. PENDAHULUAN. dan kritis (Suherman dkk, 2003). Hal serupa juga disampaikan oleh Shadiq (2003)

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

Anggraini Gandung Sugita Program Studi Pendidikan MatematikanUniversitas Tadulako Nia Kurniadin SMP Al-Azhar Palu. Abstrak

PENERAPAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 PADANG

Lomba Inovasi Penataan Ruang

Mengembangkan Kemampuan Berpikir Siswa melalui Pembelajaran Matematika Realistik

BAB II KAJIAN TEORETIS. matematika, para siswa dibiasakan untuk memperoleh pemahaman melalui

Theresyam Kabanga Program Studi PGSD UKI Toraja ABSTRAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi lingkungannya.

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam pendidikan. Menurut Sutawijaya bahwa matematika mengkaji

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEBAGAI AKTIVITAS YANG BANYAK PERMAINAN DAN PENUH KESENANGAN MAULANA

BAB I PENDAHULUAN. intelektual dalam bidang matematika. Menurut Abdurrahman (2012:204)

Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Jurnal Cakrawala Pendas, Volume I, No. 2 Juli 2015 ISSN :

DESKRIPSI PROSES PENYELESAIAN SOAL CERITA MATERI PERBANDINGAN PADA SISWA KELAS VII SMP

Transkripsi:

Strategi Pemecahan Masalah dalam Matematika Sekolah Dasar Daitin Tarigan Abstrak Inti dari semua pembelajaran adalah untuk membentuk manusia (siswa) yang kreatif, inovatif, dan punya strategi dalam memecahkan masalah. Dalam pembelajaran matematika, salah satu bentuk pendekatan yang dapat diterapkan adalah problem solving, yaitu siswa dihadapkan pada masalah tak rutin sehingga dapat memunculkan ide kreatif siswa untuk memecahkan masalah tersebut. Masalah-masalah tak rutin yang dikembangkan tidak bisa disajikan sebagai bahan pembelajaran tiap hari, tetapi bisa diberikan secara berkala. Fungsi guru adalah sebagai fasilitator, tentunya ini bukanlah merupakan tugas yang mudah, karena guru yang melaksanakan pembelajaran dengan pemecahan masalah matematika harus siap dan mampu menganalisis beraneka ragam jawaban siswa dengan baik. Kata Kunci : Pembelajaran matematika, problem solving.pendahuluan Masalah dalam matematika meliputi dua hal, masalah internal dan masalah eksternal. Masalah internal berkenaan dengan pengembangan teori-teori yang ada dalam matematika, artinya bagaimana menggunakan teori-teori yang ada untuk menghasilkan atau membuktikan teori baru dalam matematika. Masalah eksternal berkenaan dengan bagaimana konsep-konsep yang ada dalam matematika dapat diterapkan pada ilmu pengetahuan yang lain atau pada kehidupan sehari-hari. Oleh karenanya, pemecahan masalah dalam hal ini dimaksudkan sebagai penggunaan matematika itu sendiri, dalam ilmu pengetahuan lain, maupun dalam kehidupan sehari-hari. Pengertian Masalah Masalah selalu berkenaan dengan suatu pertanyaan, tetapi tidak setiap pertanyaan merupakan masalah. Sebuah pertanyaan merupakan masalah apabila pertanyaan tersebut tidak dapat dijawab atau diselesaikan secara langsung melalui prosedur rutin. Untuk dapat menyelesaikan suatu masalah, seseorang harus melakukan seleksi terhadap data informasi yang diperoleh dan mengorganisasikan konsep-konsep yang dimiliya. Namun apabila seseorang telah berhasil menemukan jawabannya, baik secara mandiri atau melalui bantuan orang lain atau mendapatkan penyelesaiannya dari buku atau sumber yang lain, maka pertanyaan yang sebelumnya merupakan masalah, sekarang sudah bukan permasalahan lagi bagi dirinya. Masalah seringkali dinyatakan dalam soal cerita, tetapi tidak berarti semua soal cerita merupakan masalah. Untuk menyelesaikan soal cerita seseorang harus mengidentifikasi apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, dan merumuskan model matematika serta strategi penyelesaiannya. Apabila strategi yang diperlukan untuk menyelesaikan soal cerita itu berupa metode dan prosedur rutin maka jelas substansi soal cerita bukan merupakan masalah. Namun apabila dalam menysun strategi diperlukan organisasi konsep-konsep dan belum ada pengetahuan tentang prosedur rutin yang bisa langsung menyelesaikan soal tersebut, maka substansi soal cerita itu merupakan sebuah masalah. Jadi soal cerita tidak sama dengan masalah. Soal cerita hanya merupakan sebuah sarana untuk mengekspresi suatu masalah DI dalam pembelajaran matematika, terutama tentang pembelajaran pemecahan masalah, ada seorang tokoh yang terkenal yakni George Polya. Polya menyarankan model 4 langkah pemecahan masalah sebagai strategi umum yang perlu dilakukan dalam pembelajaran melalui pemecahan masalah. JURNAL Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 20 Nomor 78 Tahun XX Desember 204 22

Keempat langkah itu adalah.. Memahami masalahnya, 2.Menysun rencana yang bisa dipakai untuk memecahkan masalah, 3. Menjalankan rencana dan 4. Melihat kembali atau melakukan refleksi terhadap selesaian yang diperoleh. Pengertian di atas dikenal dengan istilah SEE- PLAN-DO-CHECK atau Kenali, Susun rencana- Lakukan dan Periksa kembali Kemampuan pemecahan masalah ini akan terbantu perkembangannya kalau dalam diri siswa dipenuhi dengan berbagai macam strategi pemecahan masalah. Kekayaan strategi pemecahan masalah ini sangat membantu siswa dalam menyusun rencana pemecahan masalah atau langkah-langkah yang harus diterapkan. Strategi ini banyak macamnya, dan dalam tulisan ini dapat disajikan beberapa strategi diantaranya.. Membuat Tabel Diberikan masalah sebagai berikut. Seorang tukang kayu merancang berkaki empat dan berkaki 3. Pada suatu hari ternyata dia telah berhasil membuat dan yang kalau dihitung ternyata jumlah kaya berjumlah 43. Berapa banyak dan yang telah dihasilkan pada hari itu. Untuk memecahkan masalah, maka kita bisa menggunakan strategi membuat tabel sebagai berikut. 43-4 = 39 39 :3 = 3 3 2 43-8= 35 35 : 3 = tidak 3 43 2=3 3 : 3 tidak Mung 4 43-6= 27 27 : 3 = 9 7 43-28 = 5 5 : 3 = 5 9 5 PENERAPAN IPTEKS 0 43-40 = 3 3 : 3 = mereka menemukan informasi yang hilang. Kalau kita melihat langkah di atas, tampak bahwa setelah empat langkah pertama, terlihat adanya suatu pola. Akan tetapi, mengingat bilangannya kecil, sebenarnya tanpa menemukan pola, dengan membuat tabel kita bisa memecahkan masalah. kaki pada kaki yang tersedia untuk 4 43 4 = 39 2 8 43 8 = 35 3 2 43-2 = 3 4 6 43-6 = 27 5 20 43 20 = 3 6 24 43 24 = 9 7 28 43 28= 5 8 32 43 32 = 9 36 43 36 = 7 0 40 43 40 = 3 Kalau dibagi 3 Apakah hasilnya Bulat!Berapa? Kesimpulan YA, yaitu 3 dan 3 Mung Ya, yaitu 9 4, 9 Ya, yaitu 5 7. 5 Ya, yaitu 0, Jadi banyak dan yang adalah: 3, 4 9, 7 5, atau 0. Membuat Gambar Perhatikan masalah-masalah berikut. Jika ada 5 orang di dalam ruangan dan meteka semua bersalam-salaman satu sama lain, berapa banyak salaman yang terjadi diantara mereka semua? Masalah ini dapat diselesaikan dengan lebih mudah kalau bisa membuat gambar seperti berikut. Penggunaan tabel di atas untuk mengolah informasi yang diberikan dalam soal ternyata sangat membantu siswa menemukan pola yang muncul dan membantu siswa menemukan pola yang muncul dan membantu JURNAL Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 20 Nomor 78 Tahun XX Desember 204 23

Tampak bahwa banyaknya ruas garis yang menghubungkan titik-titik pada gambar ada 0. Artinya, ada 0 kali salaman yang terjadi. Penggunaan gambar juga mekan siswa secara visual mengkonstruksi masalahnya. Beberaoa masalah dapat diselesaikan lebih mudah setelah ada gambarnya. Dengan menggunakan gambar, siswa terbantu belajar menemukan informasi kunci di dalam suatu masalah serta mengabaikan informasi yang tidak perlu. Coba selesaikan masalah berikut dengan menggunakan gambar! Seekor kodok di dalam dasar sumur meloncat naik 3 meter setiap harinya dan melorot 2 meter setiap malamnya. Jika kedalaman sumur adalah 0 meter, berapa lama diperlukan oleh kodok tersebut untuk bisa keluar dari sumur tersebut?. Menyuarakan Proses Berpikir Ketika saya berangkat sekolah, saya bertemu dengan seorang guru yang memiliki 24 siswa di kelasnya. Setiap siswa memiliki dua saudara, dan setiap saudara memiliki 2 hewan piaraan. Berapa banyak guru yang saya temui? Dengan mendorong siswa untuk menyuarakan pemikiran yang sedang berlangsung dalam benaknya, mereka akan mampu mendengarkan verbalisasinya. Ini mekan terjadinya dua proses sekaligus, yaitu berpikir dan berbicara, yang membantu memecahkan masalah. Menyuarakan proses berpikir membantu komunikasi serta mendorong proses refleksi. Akan lebih bagus kalau selama proses berpikir itu, mereka bisa diminta untuk untuk menyatakan ulang dengan kalimatnya sendiri, berkomunikasi dengan dirinya sendiri, dan komunikasi itu juga disuarakan dengan keras (lantang). Setelah selesai membaca soal atu masalahnya, mereka bisa diminta untuk mengucapkan kalimat: hal-hal yang penting dalam masalah ini adalah... bilangan-bilangan yang ada pada soal ini berkaitan dengan... operasi bilangan yang terlibat dalam soal ini adalah... kata-kata yang menyatakan bahwa ini menggunakan operas adalah... yang ditanyakan dalam soal ini adalah... soal ini bisa diselesaikan dengan cara.... Menemukan Pola Perhatikan masalah berikut. Disebut Bilangan persegi karena mereka memiliki pola seperti pertumbuhan persegi. Berapa banyak persegi satuan yang bisa ditemukan pada suatu persegi yang bersisi 0? Berapa panjang sisinya jika diketahui di dalam persegi itu terdapat 8 persegi satuan?. Dengan bantuan gambar seperti di atas, maka akan ketemu pola yakni untuk persegi yang bersisi sepanjang n satuan, maka akan diperoleh persegi satuan sebanyak... Dengan menggunakan pola itu, maka banyaknya persegi satuan untuk persegi yang panjang sisinya 0 satuan adalah 00. Sementaraa itu, panjang sisi dari persegi yang memuat 8 persegi satuan adalah 9 satuan. Coba selesaikan masalah berikut. Seorang raja memutuskan untuk memberikan ganjaran dengan menawarkan suatu pilihan sebagai berikut. JURNAL Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 20 Nomor 78 Tahun XX Desember 204 24

. Satu butir gandum di setiap kotak pada papan catur dan selanjutnya, semua butir gandum tersebut dikalikan 0. 2. Satu butir gandum di kotak pertama, dan kotak berikutnya 2 kali lipat dari kotak selumnya. Mana diantara pilihan itu yang harus diambil oleh si pelayan agar dia memperoleh gandum lebih banyak? Mengapa?. Duga dan Periksa Perhatikan masalah berikut. Dengan menggunakan bilangan s/d 9, tempatkan di kotak-kotak berikut sehingga diperoleh jumlah 5 di arah mendatar, tegak, dan diagonalnya. Untuk memecahkan masalah di atas. Anda boleh mulai dengan mengisi satu kotak sembarang dengan bilangan tertentu. Kemudian cari bilangan-bilangan lain yang memenuhi syarat yang ditertapkan untuk ditempatkan pada kotak-kotak berikutnya. Lakukan lagi dengan mengikuti dugaan tadi dan periksa lagi apakah memenuhi syarat atau tidak. Demikian seterusnya sehingga diperoleh jawaban yang diinginkan. Bekerja Mundur Perhatikan masalah berikut. Seutas tali dipoting separuh untuk dibagi kepada dua pemilik tanah. Seorang pemilik memerlukan 2/3 nya untuk mengikat anjingnya. Sisa dari tali untuk mengikat anjing tersebut adalah meter. Berapa panjang tali mula-mula? Kalau anda memecahkan masalah ini dengan strategi bekerja mundur, maka anda mulai dengan informasi bahwa sisa tali yang digunakan untuk mengikat anjing adalah meter. Selanjutnya, meter itu adalah adalah /3 dari milik salah seorang pemilik tanah. Dengan demikian, milik salah seorang itu adalah 3 meter. Selanjutnya, 3 meter ini adalah separuh dari yang dibagikan kepada dua orang. Dengan demikian, tali yang dibagikan adalah 2 x 3 = 6 meter. Kesimpulan Substansi soal cerita yang kita sajikan kepada siswa memang belum tentu merupakan masalah bagi mereka, tetapi sering kali soal cerita dipakai sebagai sarana untuk menyajikan masalah kepada siswa. Satu hal yang penting adalah bagaimana menuntun siswa untuk mampu memahami masalah dan kemudian dapat menyelesaikannya. Pengajaran pemecahan masalah kepada siswa tetap harus memperhatikan langkah-langkah pemecahan masalah sebagaimana yang terurai di atas. Oleh karenanya guru harus memikirkan pendekatan yang tepat untuk mengajarkan pemecahan masalah, perencanaan penyelesaian, pelaksanaan rencana, dan pengecekan kembali. Pendekatan untuk keempat langkah tersebut bukan merupakan pendekatan yang saling asing, tetapi harus merupakan satu kesatuan pendekatan sedemikian sehingga proses pemahaman hingga penyelesaian masalah merupakan proses yang berkelanjutan.. Saran Satu hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa cara siswa mengerjakan soal atau menyelesaikan masalah dalam matematika tidak harus sesuai dengan yang diconntohkan guru. Setiap alternatif cara yang digunakan siswa patut mendapat perhatian karena hal ini tentunya sesuai dengan kemapuan masingmasing siswa. Apabila langkah yang ditempuh siswa secara logis menghasilkan jawaban yang benar maka mereka berhak mendapat penilaian yang memuaskan. Daftar Pustaka Karso, 2004. Pendidikan Matematika I. Modul Universitas Terbuka. Jakarta: Pusat JURNAL Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 20 Nomor 78 Tahun XX Desember 204 25

Penerbit Universitas Terbuka Lenchner, G 2003 Creatif Problem Solving in School Mathematics. New York: Glenwood Publications Inc. East Meadow Prihandoko, Cahya, 2006 Pemahaman dan Penyajian Konsep Matematika Secara Benar Dan Menarik. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan. Subarinah, 2006 Inovasi Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan. Tarigan, Daitin, 2006. Pembelajaran Matematika Realistik. Jakarta Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan Turmudi (ed) 200. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer (Common Text Book) Bandung:JICA- Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) JURNAL Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 20 Nomor 78 Tahun XX Desember 204 26