PELATIHAN MENGHADAPI OSN MATEMATIKA BAGI GURU DAN SISWA PILIHAN DARI SEKOLAH- SEKOLAH DI BAWAH YAYASAN BINA INSANI
|
|
- Veronika Sanjaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENERAPAN IPTEKS LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PELATIHAN MENGHADAPI OSN MATEMATIKA BAGI GURU DAN SISWA PILIHAN DARI SEKOLAH- SEKOLAH DI BAWAH YAYASAN BINA INSANI Oleh : Erni Puji Astuti, M.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO NOVEMBER 2016 i
2
3 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala curahan rahmat dan karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan kegiatan pengabdian pada masyarakat berupa Pelatihan Menghadapi OSN Matematika Bagi Guru Dan Siswa Pilihan Dari Sekolah-Sekolah di Bawah Yayasan Bina Insani. Melalui kegiatan ini peserta diharapkan mengetahui strategistrategi dalam menyelesaikan soal-soal OSN matematika dan mampu menerapkannya dalam menyelesaikan masalah. Dalam kegiatan pelatihan ini diberikan materi tentang strategi pemecahan masalah soal OSN matematika pada materi aljabar, geometri dan aritmetika beserta contoh-contohnya. Dengan telah dilaksanakannya kegiatan pelatihan ini maka kami mencoba menyusun laporan kegiatan sebagai kontrol dan tolok ukur keberhasilan kegiatan. Laporan ini sekaligus sebagai pertanggungjawaban kegiatan. Semoga laporan kegiatan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Amiin. Ketua Pelaksana, Teguh Wibowo, M.Pd.
4 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI iv BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang B. Tujuan Kegiatan... 3 C. Tujuan Penyusunan Laporan BAB II Deskripsi Kegiatan A. Persiapan Panitia B. Pelaksanaan Kegiatan BAB III Rekapitulasi Penggunaan Dana BAB IV Evaluasi Kegiatan BAB V Penutup. 10 Lampiran
5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mutu sumber daya manusia suatu bangsa tergantung pada mutu pendidikan. Dengan berbagai strategi, peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan mutu siswa dalam penguasaan ilmu pengetahuan dasar, penguasaan bahasa asing dan penanaman sikap serta perilaku yang mencerminkan budi pekerti. Era global memberikan inspirasi positif dalam masyarakat Indonesia, sebagai bagian dari masyarakat internasional, bahwa masa depan Indonesia sangat memerlukan kemampuan kompetitif di kalangan pelajar untuk bersaing secara sehat dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Departemen Pendidikan Nasional melalui Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah telah memfasilitasi kegiatankegiatan yang mengarah pada kreativitas siswa dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi melalui berbagai lomba, baik yang berskala nasional maupun internasional salah satunya adalah Olimpiade Sains Nasional (OSN). Sejak tahun 2002 telah dimulai kegiatan OSN untuk siswa SMA/MA untuk mata pelajaran matematika dan IPA. Pada tahun 2003 kegiatan OSN ini dikembangkan sampai ke jenjang SD/MI serta SMP/MTs. Soal-soal yang dikembangkan pada OSN khususnya matematika mengacu pada pemecahan masalah. Sejak lama, pemecahan masalah telah menjadi fokus perhatian utama dalam pengajaran matematika di sekolah. Sebagai contoh, salah satu agenda yang dicanangkan The National Council Teachers of Mathematics 1
6 (NTCM) di Amerika Serikat adalah Problem solving must be the focus of school mathematics. Penyelesaian masalah juga dapat membantu siswa memahami fakta matematika, keterampilan, konsep dan prinsip dengan penggambaran aplikasi objek matematika dan hubungan di antara objek-objek tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari, setiap saat kita dihadapkan dengan berbagai masalah yang seringkali perlu segera diselesaikan. Memang tidak semua masalah yang kita hadapi adalah masalah-masalah matematis, tetapi untuk mengatasi masalah-masalah itu tidak sedikit yang memerlukan pemikiran matematis. Oleh karena itu salah satu tugas guru (matematika) yang terpenting adalah membantu anak belajar menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dalam kehidupan. Untuk menyelesaikan suatu permasalahan selain diperlukan ketrampilan yang komprehensif, seperti ketrampilan mengamati, menganalisis, membaca, mengkalkulasi, dan menyimpulkan, diperlukan juga pengetahuan dan ketajaman nalar. Banyak guru mengalami kesulitan dalam mengajar anak bagaimana memecahkan permasalahan (sering disebut soal cerita) sehingga banyak anak yang juga kesulitan mempelajarinya. Kesulitan ini bisa muncul karena paradigma bahwa jawaban akhir sebagai satu-satunya tujuan dari pemecahan masalah. Anak seringkali menggunakan teknik yang keliru dalam menjawab permasalahan sebab penekanan pada jawaban akhir. Padahal kita perlu menyadari bahwa proses dari memecahkan masalah yaitu bagaimana kita memecahkan masalah jauh lebih penting dan mendasar. Ketika jawaban akhir diutamakan, anak mungkin hanya belajar menyelesaikan satu masalah khusus, namun ketika proses ditekankan, anak tampaknya akan belajar lebih bagaimana menyelesaikan masalah-masalah 2
7 lainnya. Hal ini yang sangat penting dimiliki oleh anak dalam menghadapi soalsoal OSN. Meskipun demikian masih banyak guru yang masih kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal OSN matematika terutama pada guru sekolah dasar (SD). Kebanyakan guru SD adalah guru kelas, sehingga harus menguasai semua materi pelajaran yang diajarkan di SD. Hal ini juga disadari oleh Yayasan Bina Insani Kebumen untuk meningkatkan para gurunya dalam menghadapi OSN khususnya matematika. Berdasarkan pertimbangan tersebut, Koordinator pendidikan dari sekolah-sekolah di bawah Yayasan Bina Insani Kebumen berusaha untuk memfasilitasi guru-gurunya dalam meningkatkan kemampuan dalam menguasai soal-soal OSN matematika melalui pelatihan bagi para gurunya. Berdasarkan pembicaraan dengan Ketua Bidang Pendidikan Yayasan Bina Insani, Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo berusaha untuk membantu guru-guru sekolah di bawah Yayasan Bina Insani dengan menyelenggarakan kegiatan pelatihan dalam manghadapi OSN matematika. Pelatihan ini ditujukan bagi guru-guru dan siswa pilihan dari SDIT Logaritma, MI Logaritma dan SMPIT Logaritma Karanganyar. B. Tujuan Kegiatan 1. Melatih para guru dan siswa dalam menguasai strategi-strategi dalam menghadapi soal-soal OSN matematika. 2. Melatih para guru dan siswa dalam menyelesaikan soal-soal OSN matematika pada materi aljabar. 3. Melatih para guru dan siswa dalam menyelesaikan soal-soal OSN matematika pada materi geometri. 3
8 4. Melatih para guru dan siswa dalam menyelesaikan soal-soal OSN matematika pada materi aritmatika. C. Tujuan Penyusunan Laporan Tujuan penyusunan laporan kegiatan ini adalah sebagai berikut: 1. Memberikan gambaran tentang jalannya kegiatan mulai dari persiapan sampai selesai. 2. Memberikan gambaran berupa proses kegiatan sehingga dapat diketahui apakah suatu kegiatan berjalan sukses atau tidak. 3. Sebagai bentuk pertanggungjawaban panitia penyelenggara. 4. Dapat digunakan bagi pembaca pada umumnya. 4
9 BAB II DESKRIPSI KEGIATAN A. Persiapan Panitia Persiapan kegiatan Pelatihan Menghadapi OSN Matematika Bagi Guru Dan Siswa Pilihan Dari Sekolah-Sekolah di Bawah Yayasan Bina Insani Kebumen dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut: 1. Koordinasi dengan Ketua bidang pendidikan Yayasan Bina Insani Kebumen, Muchyani, S.Pd. 2. Persiapan teknis. 3. Checking akhir kegiatan pelaksanaan pelatihan. B. Pelaksanaan Kegiatan Berikut ini kami laporkan pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan Pelatihan Menghadapi OSN Matematika Bagi Guru Dan Siswa Pilihan Dari Sekolah-Sekolah di Bawah Yayasan Bina Insani. 1. Peserta Peserta pelatihan ini adalah guru-guru dari SDIT Logaritma, MI Logaritma dan SMPIT Logaritma Karanganyar Kebumen dan siswa-siswa pilihan dari masing-masing sekolah tersebut. 2. Pelaksanaan kegiatan Pelaksanaan kegiatan pelatihan berlangsung selama 2 hari yang diawali dengan sambutan dari Ketua Yayasan Bina Insani Kebumen. Pelaksanaan kegiatan terbagi dalam tiga sesi, dengan alokasi waktu masing-masing sesi 3 jam. Hari pertama Sabtu, 22 Oktober 2016 ada 2 sesi dan hari kedua Ahad, 23 Oktober 2016 ada 1 sesi. Tiap sesi disajikan 5
10 pemaparan materi, pemberian contoh-contoh penyelesaian soal-soal OSN dan kemudian dilanjutkan latihan menyelesaikan soal-soal OSN baik oleh guru maupun siswa dengan didampingi oleh Tim Pengabdian. Rincian kegiatan adalah sebagai berikut. Hari Pertama: Sabtu, 22 Oktober 2016 a. Sambutan Ketua Yayasan Bina Insani Kebumen ( ) b. Sesi I ( ) Sesi I disampaikan materi tentang Strategi Pemecahan Masalah Soal- Soal Olimpiade Matematika Pada Materi Aljabar Beserta Contoh- Contohnya yang disampaikan oleh Erni Puji Astuti, M.Pd. Materi ini berisi tentang: strategi pemecahan masalah OSN Matematika pada materi aljabar, contoh-contoh penyelesaian OSN Matematika pada materi aljabar dan latihan menyelesaikan soal-soal OSN Matematika pada materi aljabar. c. Sesi II ( ) Sesi II disampaikan materi tentang Strategi Pemecahan Masalah Soal- Soal Olimpiade Matematika Pada Materi Geometri Beserta Contoh- Contohnya yang disampaikan oleh Mujiyem Sapti, S.Pd., M.Si. Materi ini berisi tentang: strategi pemecahan masalah OSN Matematika pada materi geometri, contoh-contoh penyelesaian OSN Matematika pada materi geometri dan latihan menyelesaikan soal-soal OSN Matematika pada materi geometri. 6
11 Hari Kedua: Ahad, 23 Oktober 2016 a. Sesi III ( ) Sesi III berisi materi tentang Strategi Pemecahan Masalah Soal-Soal Olimpiade Matematika Pada Materi Aritmatika Beserta Contoh- Contohnya yang disampaikan oleh Teguh Wibowo, M.Pd. Materi ini berisi tentang: strategi pemecahan masalah OSN Matematika pada materi aritmatika, contoh-contoh penyelesaian OSN Matematika pada materi aritmatika dan latihan menyelesaikan soal-soal OSN Matematika pada materi aritmatika. b. Penutup ( ) Kegiatan akhir adalah penutup yang disampaikan langsung oleh Ketua bidang pendidikan Yayasan Bina Insani dengan ucapan terima kasih dan berharap kerjasama ini terus terjalin di masa mendatang... 7
12 BAB III REKAPITULASI PENGGUNAAN DANA NO KEGIATAN ANGGARAN 1. Proposal dan laporan Rp ,00 2. Penggandaan modul Rp ,00 3. Dekorasi dan Dokumentasi Rp ,00 4. Konsumsi Rp , Rp ,00 5 Makan Siang Rp ,00 40 Rp ,00 5. Transportasi panitia Rp ,00 6. Bahan habis pakai/atk Rp ,00 7. Lain lain Rp ,00 JUMLAH Rp ,00 8
13 BAB IV EVALUASI KEGIATAN Kegiatan pelatihan menghadapi OSN matematika bagi guru dan siswa pilihan dari sekolah-sekolah di bawah yayasan Bina Insani Kebumen berupaya memberikan tambahan wawasan dan peningkatan kemampuan guru dan siswa dalam menguasai strategi-strategi pemecahan masalah dalam menyelesaikan soalsoal OSN matematika pada materi aljabar, geometri dan aritmatika. Peserta sangat antusias dengan kegiatan ini yang ditunjukkan dengan kehadiran hampir semua guru-guru yang diundang dari sekolah-sekolah di bawah yayasan Bina Insani. Dalam evaluasi ini kami akan menyoroti beberapa hal antara lain sebagai berikut. Pertama, persiapan panitia sangat menentukan keberhasilan kegiatan ini, dalam hal ini pelatihan dan materi. Kedua, dibutuhkan latihan yang terus menerus dalam menyelesaikan soal-soal OSN matematika, karena tidak mungkin akan dapat menyelesaikannya dengan cara yang instan. Dengan telah berakhirnya kegiatan pelatihan menghadapi OSN matematika bagi guru dan siswa pilihan dari sekolah-sekolah di bawah yayasan Bina Insani Kebumen, kami Tim Pengabdian menyampaikan terima kasih yang setulustulusnya kepada yayasan Bina Insani Kebumen terutama SMPIT Logaritma Karanganyar yang telah menyediakan fasilitas tempat untuk kegiatan dan Universitas Muhammadiyah Purworejo yang telah menyediakan dana guna pelaksanaan kegiatan ini. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan pada para peserta yang bersemangat mengikuti acara ini hingga selesai. Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat. 9
14 BAB IV PENUTUP Soal-soal olimpiade matematika sebagian besar merupakan soal-soal non rutin yang jarang dijumpai siswa ataupun guru di sekolah. Dibutuhkan strategi yang tepat untuk dapat menyelesaikannya, bahkan membutuhkan proses dan waktu yang tidak sedikit untuk dapat menemukan solusinya. Latihan yang terus menerus dalam menyelesaikan soal dapat membiasakan diri untuk menyesuaikan dengan soal-soal olimpiade matematika. Demikian laporan kegiatan ini kami susun, saran konstruktif sangat kami harapkan demi perbaikan kegiatan yang akan datang. Semoga laporan kegiatan ini bermanfaat bagi pembaca sekalian. 10
15 LAMPIRAN 11
16 12
17 STRATEGI PEMECAHAN MASALAH SOAL-SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA PADA MATERI ALJABAR Oleh: Erni Puji Astuti, M.Pd Olimpiade Sains Nasional (OSN) merupakan kegiatan lomba bidang Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang diselenggarakan dalam rangka penuntasan wajib belajar yang bermutu. Olimpiade Sains Nasional bertujuan memotivasi dan menumbuhkembangkan atmosfir kompetisi yang sehat untuk mendorong sekolah berperan memfasilitasi siswa untuk meningkatkan kemampuan akademis pada bidang Matematika, IPA dan IPS. Diharapkan melalui olimpiade ini dapat menstimulus peningkatan mutu pendidikan dan menghasilkan bibit unggul yang dapat berkompetisi pada olimpiade internasional. Pengertian Olimpiade Sains Nasional (OSN) merupakan salah satu wahana bagi siswa untuk menumbuhkembangkan semangat kompetisi akademik untuk mendorong keberanian bersaing secara sehat sekaligus untuk meningkatkan kemampuan akademik dalam bidang Matematika, IPA, dan IPS dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Lenchner (1983: 8) secara umum menggolongkan penugasan matematika ke dalam dua hal, yaitu soal biasa (exercise) dan masalah (problem). Menurut Lenchner, pengertian exercise adalah A task for which a procedure for solving is already known, frequently an exercise can be solved by the direct application of one or more computational algorithms, yang apabila diterjemahkan maksudnya kurang lebih adalah suatu penugasan yang cara atau prosedur untuk menyelesaikannya sudah diketahui, sehingga hanya memerlukan beberapa langkah perhitungan. Pengertian problem dinyatakan sebagai A problem is more complex because the strategy for solving is not immediately apparent, solving a problem requires some degree of creativity or originality on the part of the problem solver, yang apabila diterjemahkan maksudnya kurang lebih berarti suatu penugasan yang lebih kompleks karena cara penyelesaiannya tidak bisa langsung diketahui dan lebih memerlukan kreativitas dan originalitas dari seorang pemecah masalah. Secara 13
18 garis besar, untuk soal biasa begitu kita melihat soalnya kita akan bisa langsung menentukan cara penyelesaiannya. Sedangkan untuk yang berjenis masalah, begitu melihat soalnya kita belum bisa langsung menentukan cara penyelesaian soal tersebut. Untuk menyelesaikan soal yang bertipe masalah ini, kita memerlukan langkah-langkah pemecahan masalah dan strategi pemecahan masalah. Pengertian pemecahan masalah menurut Posamentier (1999: 98) adalah suatu proses mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya ke dalam suatu situasi yang baru dan tidak dikenal. Belajar memecahkan masalah adalah alasan utama mempelajari matematika. Menyelesaikan soal cerita (word problem) adalah salah bentuk proses pemecahan masalah, akan tetapi siswa juga harus dihadapkan dengan masalah yang bukan berupa soal cerita (nontext problem). Untuk dapat memecahkan masalah diperlukan tahap-tahap pemecahan masalah dan strategi pemecahan masalah. Polya (1973: 5) menyarankan untuk membagi proses pemecahan masalah ke dalam empat tahap, yaitu: 1. Memahami masalah Pada tahap ini kita harus dapat mengidentifikasi hal-hal yang diketahui, hal-hal yang ditanyakan dan syarat-syarat yang ada. Apabila diperlukan kita dapat membuat gambar/diagram untuk memperjelas situasinya. Setelah informasi yang diperoleh sudah lengkap, kita harus dapat mengorganisasi dan menghubunghubungkan informasiinformasi tersebut. 2. Menyusun rencana Pada tahap ini kita harus dapat menentukan apakah kita pernah menghadapi masalah tersebut ataupun masalah lain yang serupa. Selain itu kita harus memikirkan masalah lain yang terkait dengan masalah yang sedang dihadapi. Selanjutnya kita harus menentukan strategi yang sesuai untuk memecahkan masalah tersebut. Pengertian strategi pemecahan masalah adalah cara atau metode yang sering digunakan dan berhasil pada proses pemecahan masalah. Strategi atau trik di dalam pemecahan masalah seringkali disebut sebagai heuristik. Berikut akan dibicarakan strategi pemecahan masalah menurut Loren C. 14
19 Larson. Dalam bukunya Problem Solving through Problem, Loren C. Larson merangkum strategi pemecahan masalah matematika menjadi 12 macam sebagai berikut : 1. Mencari pola 2. Buatlah gambar 3. Bentuklah masalah yang setara 4. Lakukan modifikasi pada soal 5. Pilih notasi yang tepat 6. Pergunakan simetri 7. Kerjakan dalam kasus-kasus 8. Bekerja mundur 9. Berargumentasi dengan kontradiksi 10. Pertimbangkan paritas 11. Perhatikan kasus-kasus ekstrim 12. Lakukan perumuman Masing-masing strategi di atas tidak dimaksudkan untuk memecahkan semua jenis masalah. Terkadang dengan satu strategi saja suatu masalah telah dapat diselesaikan, tetapi kadang-kadang suatu masalah menuntut penggunaan gabungan dari beberapa strategi. Tidak ada strategi yang lebih baik dari strategi yang lain. Strategi-strategi tersebut bersifat relatif satu sama lain. Oleh karena itu ada baiknya semua strategi di atas dipelajari seluruhnya. Kalau pun nantinya hanya akan memilih satu strategi tertentu untuk memecahkan masalah, semua tergantung pada masalahnya. 3. Melaksanakan rencana Pada tahap ini kita melaksanakan rencana pemecahan masalah dengan setiap kali mengecek kebenaran di setiap langkah. Dapatkah kita melihat bahwa setiap langkah yang kita lakukan sudah benar? Dapatkah kita membuktikan bahwa setiap langkah yang kita lakukan sungguh benar? 4. Menguji kembali Pada tahap ini kita harus memeriksa hasil diperoleh. Apakah hasil tersebut sudah sesuai dengan masalahnya? 15
20 DAFTAR HADIR 16
21 17
22 18
23 Foto-Foto Kegiatan Pembukaan cara pelatihan menghadapi OSN matematika Sambutan ketua yayasan Bina Insani Kebumen 19
24 Penyampaian materi Geometri oleh Mujiyem Sapti, S.Pd, M.Si Salah satu peserta mencoba menemukan berapa banyak bangun segitiga pada bangun tersebut 20
25 Salah satu peserta sedang mengerjakan soal Geometri Penyampaian materi Aljabar oleh Erni Puji Astuti, M.Pd 21
26 Salah satu peserta sedang menjawab pertanyaan dengan mempraktikannya di depan kelas Para peserta terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan 22
27 Salah satu peserta sedang mengerjakan soal Aljabar di papan tulis Meskipun sudah siang para peserta masih terlihat bersemangat 23
Kajian Motivasi Belajar Mandiri Siswa Melalui Pembinaan dan Pendampingan Olimpiade Sains Nasional (OSN) Bidang Kimia pada Siswa SMA.
Kajian Motivasi Belajar Mandiri Siswa Melalui Pembinaan dan Pendampingan Olimpiade Sains Nasional (OSN) Bidang Kimia pada Siswa SMA Maris Kurniawati Abstrak, masa depan Indonesia sangat memerlukan kemampuan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Sagala (2010: 37) mendefinisikan belajar merupakan suatu proses perubahan. baru dan merupakan hasil dari usaha yang disengaja.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar Belajar merupakan proses perubahan perilaku yang dilakukan secara sadar dan bersifat menetap. Hernawan dkk. (2007: 2) menyatakan bahwa perubahan perilaku tersebut meliputi
Lebih terperinciOLIMPIADE SAINS NASIONAL (MATEMATIKA) SMP
OLIMPIADE SAINS NASIONAL (MATEMATIKA) SMP I. SISTEM OLIMPIADE A. LATAR BELAKANG Salah satu arah kebijakan program pembangunan pendidikan nasional dalam bidang pendidikan salah satunya adalah mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Terbuka, 2007), h Erna Suwangsih dan Tiurlina, Model Pembelajaran Matematika, (Bandung: UPI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mencakup berbagai hal, salah satunya adalah pendidikan akademik. Dalam pendidikan akademik ada banyak bidang yang telah dipelajari, salah satunya pendidikan
Lebih terperinciMILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PETUNJUK PELAKSANAAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2016
MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PETUNJUK PELAKSANAAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT
LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT SOSIALISASI PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI BELAJAR ANAK BAGI BHAYANGKARI RANTING LOANO Oleh : 1. Erni Puji Astuti, M. Pd 2. Drs. Lilik Wahyu Utomo, M. Pd 3. Puji
Lebih terperinciBAGAIMANA MENGOPTIMALKAN OLIMPIADE MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR?
BAGAIMANA MENGOPTIMALKAN OLIMPIADE MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR? Fadjar Shadiq, M.App.Sc Widyaiswara PPPPTK Matematika Yogyakarta Munculnya Olimpiade Matematika
Lebih terperinciOlimpiade Sains Nasional
MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Olimpiade Sains Nasional PETUNJUK PELAKSANAAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2017 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan
Lebih terperinci03/02/2010. Mari kita renungkan bersama sama!!!
Alamat: Jl. Mas Suharto 10 Yogyakarta 55212 Telp./Faks/email: 08562875885 081227147117 0274-563895 percussionline@yahoo.com Pendidikan: S1 Matematika UGM S2 Magister Manajemen UGM Sedang studi S2 Pendidikan
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS OLIMPIADE SAINS NASIONAL SEKOLAH DASAR TAHUN 2017
PETUNJUK TEKNIS OLIMPIADE SAINS NASIONAL SEKOLAH DASAR TAHUN 2017 DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Kata Pengantar
Lebih terperinciANALISIS STRATEGI LANGKAH MUNDUR DAN BERNALAR LOGIS DALAM MENENTUKAN BILANGAN DAN NILAINYA. Landyasari Riffyanti 1), Rubono Setiawan 2)
ANALISIS STRATEGI LANGKAH MUNDUR DAN BERNALAR LOGIS DALAM MENENTUKAN BILANGAN DAN NILAINYA Landyasari Riffyanti 1), Rubono Setiawan 2) 1), 2) Pendidikan Matematika, FKIP, Univ. Sebelas Maret Surakarta
Lebih terperinciOLIMPIADE MATEMATIKA DAN IPA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH
OLIMPIADE MATEMATIKA DAN IPA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH Disajikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut di PPPG Matematika, 6 s.d. 19 Agustus 2004 Oleh Wiworo, S.Si., M.M.
Lebih terperinciCERDAS, TERAMPIL, KREATIF, dan KOMPETITIF untuk MERAIH PRESTASI TERBAIK
A. LATAR BELAKANG Peningkatan efisiensi dan efektivitas proses pembelajaran melalui pemerataan mutu sekolah, penilaian proses serta hasil belajar secara bertahap dan berkelanjutan merupakan upaya peningkatan
Lebih terperinciOSN MATEMATIKA SMA. Wiworo, S.Si, M.M.
DIKLAT INSTRUKTUR PENGEMBANG MATEMATIKA SMA JENJANG DASAR OSN MATEMATIKA SMA Wiworo, S.Si, M.M. DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PUSAT
Lebih terperinciSILABUS OLIMPIADE SAINS NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN Milik Negara Tidak Diperdagangkan KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
M E R O K O K D A P A T M E M B U N U H M U MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN SILABUS OLIMPIADE SAINS NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2015 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL
Lebih terperinciMonika Rianti, Yanita dan Arrival Rince Putri 2
SOSIALISASI OLIMPIADE MATEMATIKA DI SMP NEGERI 1 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN 1 Monika Rianti, Yanita dan Arrival Rince Putri 2 ABSTRACT Public servant is one of mission that it must run by a
Lebih terperinciPEMBINAAN MENGHADAPI OLIMPIADE MATEMATIKA TINGKAT SMA
PEMBINAAN MENGHADAPI OLIMPIADE MATEMATIKA TINGKAT SMA Disajikan dalam Workshop MGMP Matematika SMA/MA se-kabupaten Bantul di MAN Lab UIN Banguntapan Bantul, 16 Februari 01 Oleh : Nikenasih Binatari, M.Si
Lebih terperinciDIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2018 DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN
Lebih terperinciPROFIL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA USIA TAHUN DI BANDA ACEH. Intan Kemala Sari 1. Abstrak
PROFIL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA USIA 14-15 TAHUN DI BANDA ACEH Intan Kemala Sari 1 Abstrak Pemecahan masalah merupakan suatu proses psikologis yang melibatkan aplikasi dalil-dalil atau teorema
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Purnama Adek, 2014
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan atau kemunduran suatu negara ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya, dan sumber daya manusia yang berkualitas dapat diperoleh melalui pendidikan
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT
LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT PELATIHAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DI SMK 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA Oleh: Yuni Listiana, S.Pd., M.Si. NIDN : 0708068903 UNIVERSITAS DR. SOETOMO 2016
Lebih terperinciPEDOMAN PELAKSANAAN KOMPETISI SAINS MADRASAH ( KSM ) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 MADRASAH IBTIDAIYAH
PEDOMAN PELAKSANAAN KOMPETISI SAINS MADRASAH ( KSM ) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 MADRASAH IBTIDAIYAH KELOMPOK KERJA KEPALA MADRASAH IBTIDAIYAH ( KKKMI ) KABUPATEN GRESIK Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 39
Lebih terperinciMARI BERPIKIR MATEMATIS: Panduan Olimpiade Sains Nasional SMP
MARI BERPIKIR MATEMATIS: Panduan Olimpiade Sains Nasional SMP Oleh : Farikhin Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2007 Hak Cipta 2007 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas sumber
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia merupakan tanggung jawab semua warga negara dalam memajukan Pendidikan
Lebih terperinciMGMP MATEMATIKA SMA DKI JAKARTA JAKARTA Kompetisi Matematika SMA Provinsi DKI Jakarta Ke-27 Tahun 2012 Halaman 0 dari 8
MGMP MATEMATIKA SMA DKI JAKARTA JAKARTA 2012 Kompetisi Matematika SMA Provinsi DKI Jakarta Ke-27 Tahun 2012 Halaman 0 dari 8 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan, sebagai sektor strategis dalam
Lebih terperinciMILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PANDUAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2015
M E R O K O K D A P A T M E M B U N U H M U MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PANDUAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2015 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rianti Aprilia, 2015
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan memiliki peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu berkompetensi dalam perkembangan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hana Riana Permatasari, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan kebutuhan setiap manusia. Karena melalui pendidikan, manusia belajar untuk menjadi manusia seutuhnya. Pendidikan berpengaruh terhadap perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang diberikan pada setiap jenjang pendidikan di Indonesia mengindikasikan bahwa matematika sangatlah penting untuk
Lebih terperinciPELATIHAN STRATEGI-STRATEGI DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA UNTUK GURU SMP/MTS
PELATIHAN STRATEGI-STRATEGI DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA UNTUK GURU SMP/MTS Sri Indriati Hasanah 1, Hasan Basri 2, Darus Salam 3 FKIP, Universitas Madura 1 Email : indriati_math@unira.ac.id Abstrak:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang membuat peserta didik dapat mengembangkan kemampuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang membuat peserta didik dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya baik secara rasional, logis, sistematis, bernalar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, keterampilan, dan keahlian tertentu kepada manusia untuk mengembangkan bakat serta kepribadiannya.
Lebih terperinciAbstrak Bab 1. Mitra Kegiatan Bab 2. Persoalan Mitra Kegiatan Bab 3. Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Susunan Kepanitiaan...
LAPORAN AKHIR KOMUNITAS IBU BELAJAR MATEMATIKA (IPTEKS BAGI MASYARAKAT) : MITRA SDN BANDUNG BARU 1, SDN BANDUNG BARU 2, SDN CIUMBULEUIT 1, SDN CIUMBULEUIT 4 Disusun Oleh: Dr. Ferry Jaya Permana (Ketua)
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT
LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU DI KECAMATAN TUTURKABUPATEN PASURUAN Oleh: Yuni Listiana, S.Pd., M.Si NIDN : 0708068903 UNIVERSITAS DR. SOETOMO 2016 i
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Baru-baru ini, banyak sekolah pada tingkat menengah atas di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Baru-baru ini, banyak sekolah pada tingkat menengah atas di Indonesia sedang disibukkan dengan kegiatan mempersiapkan siswa unggulannya untuk mengikuti ajang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS
LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS Judul Program: PEMBINAAN OLIMPIADE MATEMATIKA BAGI GURU-GURU SMP SE-KECAMATAN TEMBUKU KABUPATEN BANGLI Oleh: I Gusti Nyoman Yudi Hartawan, S.Si.,M.Sc. NIDN. 0025058401
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pada era global yang ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era global yang ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini, setiap orang dapat dengan mudah mengakses dan mendapatkan bermacam-macam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia, karena dengan pendidikan manusia dapat berdaya guna dan mandiri.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi sekarang ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat begitu maju sehingga memunculkan adanya persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, salah
Lebih terperinciMODEL MENTAL DAN PEMAHAMAN KONSEP TEKANAN SISWA SMP MELALUI PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS REPRESENTATIONAL TASK FORMATS TESIS
MODEL MENTAL DAN PEMAHAMAN KONSEP TEKANAN SISWA SMP MELALUI PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS REPRESENTATIONAL TASK FORMATS TESIS Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister
Lebih terperinciANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMP BERDASARKAN LANGKAH POLYA
ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMP BERDASARKAN LANGKAH POLYA Siti Khabibah; Teguh Wibowo Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email: sitikhabibah.zn@gmail.com
Lebih terperinciBAB II KEMAMPUAN REPRESENTASI DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DALAMMATERI BARISAN DAN DERET ARITMATIKA
BAB II KEMAMPUAN REPRESENTASI DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DALAMMATERI BARISAN DAN DERET ARITMATIKA A. Kemampuan Representasi Matematis Terdapat beberapa definisi yang dikemukakan para
Lebih terperinciPERANAN PERGURUAN TINGGI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS OLIMPIADE SAINS NASIONAL TINGKAT SEKOLAH DASAR
PERANAN PERGURUAN TINGGI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS OLIMPIADE SAINS NASIONAL TINGKAT SEKOLAH DASAR Oleh: Razali Rasyid Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Jakarta ABSTRAK Sejak tahun 23, Olimpiade
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mutu sumber daya manusia suatu bangsa bergantung pada mutu pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mutu sumber daya manusia suatu bangsa bergantung pada mutu pendidikan. Dengan berbagai macam strategi, perbaikan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan
Lebih terperinciAlamat Korespondensi: Jl. Ir. Sutami No. 36A Kentingan Surakarta, , 2)
ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA PADA MATERI TURUNAN FUNGSI DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIS-MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014
Lebih terperinciSTRATEGI PEMECAHAN MASALAH DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI SPLDV SISWA KELAS VIII DI SMP KRISTEN 2 SALATIGA
STRATEGI PEMECAHAN MASALAH DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI SPLDV SISWA KELAS VIII DI SMP KRISTEN 2 SALATIGA Emilia Silvi Indrajaya, Novisita Ratu, Kriswandani Program Studi S1 Pendidikan Matematika
Lebih terperinciYonathan SMP Negeri 1 Tolitoli, Kab. Tolitoli, Sulawesi Tengah ABSTRAK
Implementasi Model Pembelajaran Penalaran dan Pemecahan Masalah Terbuka Untuk Meningkatkan Kompetensi Penalaran dan Komunikasi Matematik Siswa Kelas VII SMPN 1 ToliToli Yonathan SMP Negeri 1 Tolitoli,
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN. PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PkM) TAHUN ANGGARAN Judul PkM:
LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PkM) TAHUN ANGGARAN 2014 Judul PkM: PELATIHAN PEMBELAJARAN AKTIVITAS LUAR KELAS BAGI GURU PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR Oleh: F. Suharjana, M.Pd. Sriawan, M.Kes.
Lebih terperinciAnalisis Perbandingan Penalaran Kreatif Soal Ujian Nasional Matematika Tahun 2016 Tingkat Sekolah Lanjutan Atas
Jurnal Analisa 3 (2) (2017) 148-156 p-issn : 2549-5135 http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/analisa/index e-issn : 2549-5143 Analisis Perbandingan Penalaran Kreatif Soal Ujian Nasional Matematika Tahun
Lebih terperinciPANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA DAN PROVINSI TAHUN 2013
PANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA DAN PROVINSI TAHUN 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN SMA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nining Priyani Gailea, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu unsur dalam pendidikan. Mata pelajaran matematika telah diperkenalkan kepada siswa sejak tingkat dasar sampai ke jenjang yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Matematika adalah salah satu ilmu dasar, yang sangat berperan penting
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah salah satu ilmu dasar, yang sangat berperan penting dalam upaya penguasaan ilmu dan teknologi. Oleh karena itu matematika dipelajari pada semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan secara luas dalam berbagai bidang kehidupan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan manusia, yang berarti bahwa manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam pendidikan.
Lebih terperinciPENGAYAAN MATERI OLIMPIADE MATEMATIKA DAN PELATIHAN PENYELESAIAN SOAL-SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA BAGI GURU SEKOLAH DASAR
PENGAYAAN MATERI OLIMPIADE MATEMATIKA DAN PELATIHAN PENYELESAIAN SOAL-SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA BAGI GURU SEKOLAH DASAR Dhoriva Urwatul Wutsqa, Karyati, Himmawati Puji Lestari, Caturiyat Abstrak Tujuan
Lebih terperinciANALISIS STRATEGI MENYEDERHANAKAN MASALAH SERUPA DAN SUDUT PANDANG LAIN PADA PERMASALAHAN NON RUTIN PENJUMLAHAN FUNGSI
ANALISIS STRATEGI MENYEDERHANAKAN MASALAH SERUPA DAN SUDUT PANDANG LAIN PADA PERMASALAHAN NON RUTIN PENJUMLAHAN FUNGSI Kartika Maharani 1), Rubono Setiawan 2) 1), 2) FKIP Matematika Univeritas Sebelas
Lebih terperinciSUDARYANTI NIM. A
OPTIMALISASI ALAT PERAGA NOTASI JAM UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI 04 KUTO KECAMATAN KERJO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa dibidang Matematika,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa dibidang Matematika, telah banyak upaya dilakukan untuk memperbaiki aspek-aspek yang berkaitan dengan kegiatan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan, sebab tanpa pendidikan manusia akan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kebutuhan, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus diarahkan
Lebih terperinciPROSIDING SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 11 November 2017 FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta
ISBN : 978-602-73403-2-9 (Cetak) 978-602-73403-3-6 (On-line) PROSIDING SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA Membudayakan Literasi Matematika di Era Digital Yogyakarta, 11 November 2017
Lebih terperinciPANDUAN HIBAH KOMPETISI PENELITIAN TESIS DAN DISERTASI (HPTD) EDISI II
PANDUAN HIBAH KOMPETISI PENELITIAN TESIS DAN DISERTASI (HPTD) EDISI II Oleh: Gugus Pengelola Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012 Hibah Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan aspek penting dalam menciptakan sumber daya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek penting dalam menciptakan sumber daya manusia sehingga dapat bersaing dalam dunia globalisasi yang penuh dengan tantangan dan permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika salah satu cabang ilmu pengetahuan yang sudah
15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika salah satu cabang ilmu pengetahuan yang sudah dipelajarisejak taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Seiring berjalannya waktu dalam pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Fisika sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Mata pelajaran Fisika sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu-ilmu dasar (basic science) yang perlu diberikan pada siswa. Hal ini tak lepas dari
Lebih terperinciWORKSHOP PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO 2013
WORKSHOP PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO 2013 1. Latar Belakang Universitas Muhammadiyah Sidoarjo bercita-cita mewujudkan terdesentralisasinya
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI WRITING TO LEARN PADA SISWA SMP 4
ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1, No. 2, Mei - Agustus 2015 STKIP PGRI Banjarmasin MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI WRITING TO LEARN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia- manusia unggul dan berkualitas. Undang-undang No 20 tahun 2003
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan untuk membentuk manusia- manusia unggul dan berkualitas. Undang-undang No 20 tahun 2003 menjelaskan bahwa pendidikan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan dipandang sebagai proses belajar sepanjang hayat manusia. Artinya, pendidikan merupakan upaya manusia untuk mengubah dirinya orang lain ataupun lingkungannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika dipandang sebagai ratu ilmu dan di dalamnya terdapat beragam pendekatan, metode yang bersifat logis dan valid. Matematika memuat masalah yang berdasarkan
Lebih terperinciGunungkidul, 12 September Penyusun, Tera Paramita
KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya, sehingga program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dan penyusunan laporan ini dapat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Koneksi berasal dari kata dalam bahasa inggris Connection, yang
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Koneksi Matematika Koneksi berasal dari kata dalam bahasa inggris Connection, yang berarti hubungan atau kaitan. Kemampuan koneksi matematika dapat diartikan sebagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemecahan masalah matematis merupakan suatu kemampuan yang harus dimiliki siswa. Pengembangan kemampuan ini menjadi fokus penting dalam pembelajaran matematika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat pada jenjang pendidikan formal dari mulai sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Bahkan dalam
Lebih terperinciJurnal Saintech Vol No.04-Desember 2014 ISSN No
STRATEGI HEURISTIK DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SEKOLAH Oleh : Drs. Hardi Tambunan, M.Pd *) *) Universitas Quality, Medan Email: tambunhardi@gmail.com Abstract Development of scientific and technology
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mewarnai berbagai aspek kehidupan masyarakat secara menyeluruh. Masyarakat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat cepat mewarnai berbagai aspek kehidupan masyarakat secara menyeluruh. Masyarakat dengan mudah menerima
Lebih terperinciBAB 2 KAJIAN PUSTAKA
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Masalah Matematika Belajar matematika tentunya tidak terlepas dari masalah, karena berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar dapat dilihat dari kemampuannya
Lebih terperinciBANYAK CARA, SATU JAWABAN: ANALISIS TERHADAP STRATEGI PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI
BANYAK CARA, SATU JAWABAN: ANALISIS TERHADAP STRATEGI PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI Al Jupri Universitas Pendidikan Indonesia e-mail: aljupri@upi.edu ABSTRAK Geometri adalah salah satu topik esensial dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciDOMESTIC. Micro. Efficiency. Disusun Oleh: Universitas
Laporan Kegiatan DOMESTIC NON DEGREE TRAINING 2009 M1: Penguatan Kualitas Prosess Belajar Mengajar untuk Mendukung Rintisan Kelas Internasional Micro oteaching in English Improvement of Quality and Social
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurningsih, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran matematika tidak hanya mengharuskan siswa sekedar mengerti materi yang dipelajari saat itu, tapi juga belajar dengan pemahaman dan aktif membangun
Lebih terperinciANALISIS PERILAKU PEMECAHAN MASALAH PADA SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA MATERI SEGIEMPAT KELAS VII SMPN 7 SURABAYA
ANALISIS PERILAKU PEMECAHAN MASALAH PADA SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA MATERI SEGIEMPAT KELAS VII SMPN 7 SURABAYA Neza Fiscarina Avinie 1, Asma Johan 2, Ika Kurniasari 3 Jurusan Matematika,
Lebih terperinciLEMBAR INFORMASI OLIMPIADE SAINS TERAPAN TINGKAT KOTA BATAM TAHUN 2014 BIDANG LOMBA FISIKA TERAPAN
LEMBAR INFORMASI OLIMPIADE SAINS TERAPAN TINGKAT KOTA BATAM TAHUN 2014 BIDANG LOMBA FISIKA TERAPAN Musyawarah Guru Mata Pelajaran Fisika SMK Musyawarah Kerja Kepala SMK Dinas Pendidikan Kota Batam 2014
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Matematika timbul karena pikiran-pikiran manusia yang berhubungan dengan ide,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika adalah ilmu tentang struktur yang terorganisasikan. Matematika timbul karena pikiran-pikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan matematika merupakan salah satu unsur utama dalam. mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hakikatnya matematika
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan matematika merupakan salah satu unsur utama dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hakikatnya matematika berkedudukan sebagai ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia pendidikan matematika memiliki peran sebagai bahasa simbolik yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan salah satu bidang studi yang sangat penting dalam sistem pendidikan karena matematika merupakan ilmu yang mendasari perkembangan sains dan teknologi,
Lebih terperinciPRAKTIK KERJA LAPANG PEMBIMBING
1 PRAKTIK KERJA LAPANG PEMBIMBING FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI 2016 2 PRAKTIK KERJA LAPANG PEMBIMBING Cetakan ke 3 Diterbitkan oleh : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciPENINGKATAN KOMPETENSI GURU MATEMATIKA SMP KOTA SURAKARTA DALAM PEMBINAAN OLIMPIADE MATEMATIKA NASIONAL
PENINGKATAN KOMPETENSI GURU MATEMATIKA SMP KOTA SURAKARTA DALAM PEMBINAAN OLIMPIADE MATEMATIKA NASIONAL Mardiyana 1, Riyadi 2, Ponco Sujatmiko 3, Dyah Ratri Aryuna 4 1,2,3,4 Pendidikan Matematika Fakultas
Lebih terperinciProposal OSSBA VII Tk. MTs/SMP
Proposal OSSBA VII Tk. MTs/SMP 2018 1 PROPOSAL OLIMPIADE SAINS, SOSIAL, BAHASA DAN AGAMA (OSSBA) VII TINGKAT MTs/SMP SE JAWA TIMUR TAHUN 2018 A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. National Cauncil of Teacher of Mathematics (NCTM, 2000) menyebutkan. masalah (problem solving), penalaran (reasoning), komunikasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu bidang studi yang sangat penting dalam sistem pendidikan karena matematika merupakan ilmu yang mendasari perkembangan sains dan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI A. Masalah Matematika
BAB II KAJIAN TEORI A. Masalah Matematika Masalah adalah suatu situasi yang memerlukan pemikiran dan sebuah sintesis pengetahuan belajar sebelumnya untuk menyelesaikannya. Masalah yang baik harus mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terutama dalam mata pelajaran matematika sejauh ini telah mengalami
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Balakang Penelitian Pendidikan adalah salah satu faktor penting dalam perkembangan suatu negara. Dengan pendidikan yang lebih baik akan mengarah pada perkembangan suatu negara
Lebih terperinciPanduan Belajar. Selamat Belajar. iii
Panduan Belajar Buku ini disusun berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar kurikulum, terdiri atas 3 bab, yaitu Program Linear, Matriks, serta Barisan dan Deret. Materi pembelajaran disajikan
Lebih terperinciPusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional dari Penerbit CV. Usaha
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas merupakan pendidikan yang dapat menghasilkan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang berkualitas merupakan pendidikan yang dapat menghasilkan lulusan yang memiliki prestasi akademik dan non-akademik yang mampu menjadi pelopor pembaruan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. membantu proses pembangunan di semua aspek kehidupan bangsa salah satunya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat sangat membantu proses pembangunan di semua aspek kehidupan bangsa salah satunya yaitu aspek pendidikan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan jaman membawa dampak perubahan pada proses pembelajaran matematika, antara lain adanya perubahan pola pikir (mind set), perubahan guru dalam mengajar
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN KONEKSI SISWA SMP/MTs
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN KONEKSI SISWA SMP/MTs Lussy Midani Rizki 1), Risnawati 2), Zubaidah Amir MZ 3) 1) UIN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi. Pendidikan menciptakan sumber daya manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana utama dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan menciptakan sumber daya manusia yang mampu menjawab segala tantangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) yang sedemikian pesatnya menyebabkan arus komunikasi dan. lagi. Juga dengan diberlakukannya pasar bebas akan mengakibatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang sedemikian pesatnya menyebabkan arus komunikasi dan informasi menjadi sangat cepat
Lebih terperinci