BAB III METODE PENELITIAN. dalam kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional. yang diamati) sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional merupakan. sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok tersebut (Sugiyono, 2008). Definisi operasional merupakan. sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB III METODE PENELITIAN. yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan tipe peneliti eksplanatori dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel bebas atau Independen

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi.

BAB III METODE PENELITIAN. jalan Prof.M.Yamin,SH Bangkinang. Sementara waktu penelitian dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 LOKASI PENELITIAN DAN WAKTU PENELITIAN. yang beralamat Jalan D.I Panjaitan No 23 Bangkinang Kab Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Data Primer, adalah data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kabupaten Bengkalis. Jl. Simp. Rangau Km.3 Duri. Sedangkan waktu penelitian. Jenis data dalam penelitian ini berupa :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian karena dengan adanya sumber data penulis akan mendapatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel independen. Variabel dependen adalah tipe variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori yang bersifat eksplanatory

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret sampai Juni 2014 dan

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian berada di Perusahaan Konveksi Mella Desa Jungsemi

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kecamatan Bangkinang Seberang Jalan Lintas Bangkinang-Petapahan Sei Jernih.

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. natural pekanbaru, yang terletak di jln. Kapling 1 no 12. Penelitian ini dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN Metode dan Jenis Penelitian Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. data sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Riau, jalan Jendral Sudirman Pekanbaru Riau. Untuk melakukan penelitian ini maka yang digunakan adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. perpajakan, kepatuhan wajib pajak dan kinerja penerimaan pajak. Sumber data

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti. Sedangkan waktu penelitian di mulai bulan Februari sampai September 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karakteristik masalah berupa hubungan korelasional antara dua variabel atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODELOGI PENELITIAN. memperkuat landasan dalam variabel, penyusunan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan pada pada PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III. Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. JayaSungai Kuning Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan singingi.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dimanapenelitian yang lebih menekankan pada angka-angka serta teknik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif dan sumber data yang digunakan. berhubungan dengan penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

Bab III Metode Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jalan Sudirman, Balai Makam Kota Duri Kabupatan Bengkalis.

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Sumber Data. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

29 BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Penelitian 3.1. Variabel dan Definisi Operasional Variabel penelitian merupakan suatu atribut dari sekelompok obyek yang diteliti, mempunyai variasi antara yang satu dengan yang lainnya dalam kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional merupakan penentuan construct (abstraksi dari fenomena kehidupan nyata yang diamati) sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. 1. Variabel Bebas Menunjukkan variabel yang menjelaskan atau yang mempengaruhi variabel yang lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah: a. Pendidikan manajer/pemilik, adalah Kemampuan dan keahlian pemilik atau manajer perusahaan sangat mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi. Kemampuan teknis manajer/pemilik yang cukup tinggi untuk dapat mengetahui sistem informasi akuntansi akan sangat penting bagi usaha. Kemampuan organisasi manajer/ pemilik yang mempengaruhi keputusan dalam menggunakan sistem informasi akuntansi sebagai landasan pembuatan kebijakan organisasi. Pengetahuan manajer/ pemilik mengenai produk sistem informasi yang menunjang perkembangan usaha karena telah memahami sistem informasi akuntansi akan 29

30 dapat menjadi rujukan pengembangan usaha. Pendidikan adalah kemampuan dan keahlian yang dimiliki ditentukan dari tingkatan pendidikan formal yang ditempuh (Hariyadi. 2013). Dalam penelitian ini indikator penelitiannya adalah tingkat atau jenjang pendidikan yang ditempuh pemilik tenun Troso. b. Skala usaha, atau ukuran organisasi diukur dengan jumlah karyawan. semakin besar ukuran organisasi/ skala usaha akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan yang positif antara ukuran organisasi dengan kinerja SIA (Yunita. 2009). Dalam penelitian ini jumlah karyawan adalah kriteria ukuran organisasi yang paling umum digunakan oleh peneliti. c. Umur perusahaan berpengaruh terhadap penyediaan informasi akuntansi pada UKM, yang mana usaha yang lebih muda cendrung untuk menyediakan dan menggunakan informasi akuntansi yang ekstensif untuk membuat keputusan dibandingkan dengan perusahaan besar. Penyediaan informasi akuntansi dipengaruhi oleh usia usaha. Umur perusahaan para pengusaha yang telah lama, akan cukup untuk menggunakan sistem informasi akuntansi. Perusahaan yang telah lama menggunakan sistem informasi akuntansi sebagai dasar kebijakan juga menjadi patokan pengusaha Troso. Sistem informasi akuntansi yang sudah cukup lama digunakan oleh perusahaan. Perusahaan yang berdiri kurang dari 10 tahun akan lebih banyak menyediakan informasi akuntansi statutori, informasi akuntansi anggaran, dan informasi tambahan. (Hariyadi. 2013).

31 Indikatornya dalam penelitian ini adalah umur perusahaan para pengusaha telah cukup untuk menggunakan sistem informasi akuntansi 2. Variabel Terikat Variabel terikat adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat di sini adalah penggunaan informasi akuntansi pada industri tenun Troso Jepara (Y). Kekurangan informasi akuntansi dalam manajemen perusahaan dapat membahayakan perusahaan kecil. Selanjutnya mereka menyatakan bahwa kondisis keuangan yang memburuk dan kekurangan catatan akuntansi akan membatasi akses untuk memperoleh informasi yang diperlukan, sehingga akan menyebabkan kegagalan perusahaan. Penggunaan informasi akuntansi merupakan informasi yang diberikan kepada perusahaan yang diwajibkan oleh undang-undang atau peraturan lainnya yang berlaku di Indonesia untuk disediakan oleh setiap perusahaan. Mengukur kinerja SIA dari sisi pemakai dengan membagi kinerja sistem informasi akuntansi ke dalam dua bagian yaitu kepuasan pemakai informasi dan pemakaian sistem informasi sebagai pengganti variabel kinerja SIA. (Yunita. 2009). 3.2. Populasi dan Sampel Populasi (population) yaitu sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo,

32 2007: 115). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah para pengusaha Tenun Troso Jepara. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009). Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 112) bila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Karena jumlah pengusaha tenun Troso Jepara sebanyak 53 orang, maka penelitian ini adalah penelitian sensus dengan menggunakan seluruh pengusaha tenun Troso Jepara dengan jumlah 53 orang dengan metode sensus kepada semua pengusaha tenun Troso Jepara sebagai sampel. 3.3. Jenis dan Sumber Data Ada dua macam data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data primer. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya, dengan cara diamati, dicatat dan dikumpulkan untuk pertama kalinya. Data primer didapat dari wawancara dan hasil kuesioner yang dilakukan peneliti. 3.4. Metode Pengumpulan Data Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dan metode kuesioner.

33 1. Metode Kuesioner Metode kuesioner yaitu pengumpulan data dengan mengedarkan suatu daftar pertanyaan yang berupa formulir-formulir, diajukan secara tertulis kepada sejumlah subjek untuk mendapatkan tanggapan, informasi, jawaban, dan sebagainya. Pertanyaan peneliti dan jawaban responden dapat dikemukakan secara tertulis melalui suatu kuesioner. Data dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner yang harus diisi oleh responden. 2. Wawancara (Interview) Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survei yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada pihak-pihak terkait, dalam hal ini adalah pemilik dan karyawan bagain keuangan perusahaan tenun Troso Jepara 3.5. Metode Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Editing, yaitu proses pengkoreksian kemungkinan adanya kesalahan terhadap data yang telah diperoleh berdasarkan hasil penelitian. 2. Coding, yaitu proses pemberian kode tertentu terhadap aneka ragam jawaban dari kuesioner untuk dikelompokkan dalam kategori yang sama. 3. Scoring, yaitu proses pengolahan data dengan memberi penilaian data yang telah masuk serta memberi skor pada tiap-tiap jawaban yang

34 diperoleh dari setiap responden. Dalam pemberian skor pada jawaban kuesioner menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono (2008:93) skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Pilihan terhadap masing-masing jawaban diberi skor sebagai berikut: a. Untuk jawaban Sangat Setuju (SS) mendapat skor = 5. b. Untuk jawaban Setuju (S) mendapat skor = 4. c. Untuk jawaban Ragu-ragu (RR) mendapat skor = 3. d. Untuk jawaban Tidak Setuju (TS) mendapat skor = 2. e. Untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) mendapat skor = 1. 4. Tabulating, yaitu pengelompokan data dalam tabel yang telah disediakan secara teliti dan teratur. Kemudian dihitung dan dijumlahkan sampai berwujud dalam bentuk tabel yang berguna. 3.6. Metode Analisis Data Tehnik analisis data yang digunakan penelitian ini yaitu: 1. Uji Asumsi Klasik Dalam penelitian ini untuk mengolah data dari hasil penelitian ini dengan menggunakan Analisis Inferensial (kuantitatif). Dimana dalam analisis tersebut dengan menggunakan paket program SPSS 18. Analisis data dilakukan dengan bantuan Metode Regresi Linear

35 Berganda, tetapi sebelum melakukan analisis regresi linear berganda digunakan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik adalah uji untuk mengukur indikasi ada tidaknya penyimpangan data melalui hasil distribusi, korelasi, variance indikator-indikator dari variabel. Uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini uji autokorelasi tidak digunakan karena data observasi tidak berurutan sepanjang waktu dan tidak terkait (longitudinal), Gujarati (2003). 1). Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, dependent variable dan independent variable keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal (Imam Ghozali, 2001). Mendeteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik normal P-P Plot. Adapun pengambilan keputusan didasarkan kepada: a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

36 b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2). Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Imam Ghozali, 2001). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam model regresi adalah dengan menganalisa matrik korelasi variabel bebas jika terdapat korelasi antar variabel bebas yang cukup tinggi (lebih besar dari 0,90) hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas. 3). Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas itu dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi dengan residualnya, adapun dasar untuk menganalisisnya adalah: a) Jika ada pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

37 b) Jika tidak ada pola yang serta titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 2. Uji Kualitas Instrumen Data Untuk mengukur kesahihan (validitas) dan keandalan (reliabilitas), alat pengukur daftar pertanyaan dalam kuesioner digunakan: a. Uji Validitas Validitas adalah sejauh mana alat ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2007). Tipe validitas yang akan digunakan adalah validitas kontrak (construct validity), yaitu dengan menghitung koefisien korelasi antara skor subjek pada butir pertanyaan dengan total skor yang diperoleh dari hasil kuesioner. Dasar pengambilan keputusan suatu indikator dikatakan valid apabila memiliki nilai r hitung lebih besar dari r tabel, dimana nilai r tabel ditentukan dengan α = 0,05 dan df = n - 2. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2007). Kriteria keputusan suatu variabel bersifat reliabel atau tidak adalah apabila variabel tersebut memiliki nilai alpha lebih dari 0,6 maka bersifat reliabel sedangkan apabila nilai alpha kurang dari 0,6 maka variabel tersebut tidak reliabel (Imam Ghozali, 2006).

38 3. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun bentuk persamaan regresi berganda adalah: (Tommi dan Wiratna, 2006: 143) Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Dimana: Y a = penggunaan informasi akuntansi = Konstanta b 1,b 2,b 3,b 4, b 5 = Koefisien regresi X 1 X 2 X 3 e = pendidikan manajer/ pemilik = skala usaha = pelatihan akuntansi manajer/pemilik = Kesalahan estimasi (residual) 4. Uji Hipotesis a. Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Cara uji F yaitu dengan membandingkan antara F hitung dengan F tabel. Kriteria pengujian: 1) Taraf kesalahan atau α = 0,05. 2) dfl = k, df2 = n k 1 (Tommi dan Wiratna, 2006 : 150) Dimana : n = jumlah sampel

39 k = jumlah variabel bebas 1 = konstan 3) Hipotesis statistik: Ho : b l, b 2, b 3, b 4 = 0 artinya secara bersama-sama variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Ha : b l, b 2, b 3, b 4 > 0 artinya secara bersama-sama variabel independen berpengaruh positif terhadap variabel dependen. 4) Kesimpulan: Jika F hitung > F tabel dan Sig < 0,05 maka Ho ditolak artinya secara bersama-sama variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Jika F hitung < F tabel dan Sig > 0,05 maka Ho diterima artinya secara bersama-sama variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Pengujian setiap koefisien regresi bersama-sama dikatakan signifikan bila nilai mutlak F h F t maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternative (Ha) diterima, sebaliknya dikatakan tidak signifikan bila nilai F h < F t maka hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Gambar 3.1. Uji F daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ha dan Ho

40 b. Uji t Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Imam Ghozali, 2006: 84). Cara uji t yaitu membandingkan antara t hitung dengan t tabel, pada kriteria pengujian sebagai berikut: 1) Taraf kesalahan atau a = 0,05. 2) Uji dua sisi 3) df = n k 1 (Tommi dan Wiratna, 2006: 142) 4) Hipotesis statistik: Ho : bi = 0 artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Ha : bi > 0 artinya variabel independen berpengaruh positif terhadap variabel dependen. 5) Kesimpulan: Jika t hitung > t tabel dan Sig < 0,05 maka Ho ditolak artinya variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen. Jika t hitung < t tabel dan Sig > 0,05 maka Ho diterima artinya variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Pengujian setiap koefisien regresi dikatakan signifikan bila nilai mutlak t h t t maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternative

41 (Ha) diterima, sebaliknya dikatakan tidak signifikan bila nilai t h < t t maka hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternative (Ha) ditolak. Daerah Ho Ditolak Gambar 3.2. Uji t Daerah Ho Diterima 0 t tabel t hitung c. Uji Koefisien Determinan (R 2 ) Koefisien determinan (R 2 ) digunakan untuk mengetahui seberapa baik sampel menggunakan data (Gujarati, 2007). R 2 mengukur besarnya jumlah reduksi dalam variabel dependen yang diperoleh dari penggunaan variabel bebas. R 2 mempunyai nilai antara 0 sampai 1.