BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN III.1. Objek Penelitian III.1.1. Sejarah singkat PT Panin Financial Tbk (PNLF) didirikan tanggal 19 Juli 1974 dengan nama PT Asuransi Jiwa Panin Putra dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1976. Kantor pusat PNLF terletak di Panin Life Center Lantai 7, Jalan Let. Jend. S. Parman Kavling 91 Jakarta. PNLF beberapa kali melakukan perubahan nama perusahaan, antara lain: 1. PT Asuransi Jiwa Panin Putra, 2. PT Panin Anugerah Life Tbk, 3. PT Panin Life Tbk, 4. PT Panin Financial Tbk. PNLF tergabung dalam kelompok usaha (Grup) Pan Indonesia (Panin) sedangkan Induk usaha adalah PT Panin Insurance Tbk / PNIN. Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan PNLF adalah dalam bidang penyediaan jasa konsultasi bisnis, manajemen dan administrasi kepada masyarakat umum. Pada tanggal 13 April 1983, PNLF memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan penawaran umum perdana saham PNLF (IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.020.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp2.950,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 14 Juni 1983. 22
Panin Life adalah perusahaan asuransi jiwa yang berada dibawah naungan Panin Group. Sejak tahun 1971 Panin Group telah melayani masyarakat Indonesia di berbagai sektor jasa keuangan antara lain perbankan, asuransi jiwa, asuransi umum, sekuritas dan jasa keuangan lainnya. Melalui produk-produk yang inovatif, Panin Life menyediakan pilihan program perlindungan asuransi jiwa sesuai dengan kebutuhan setiap individu maupun perusahaan. Ragam produk asuransi jiwa dan investasi tersedia termasuk produk syariah. Panin Life memiliki jaringan pemasaran dan pelayanan nasabah yang tersebar di kota-kota utama di pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Sebagai upaya untuk menjangkau dan melayani seluruh lapisan masyarakat, Panin Life juga menjalin kerjasama dengan beberapa institusi keuangan terkemuka. Panin Life telah mendapat kepercayaan dari masyarakat Indonesia sejak beberapa dasawarsa, karena memiliki reputasi yang sangat baik dalam pembayaran klaim yang cepat dan profesional, serta memberikan pelayanan dan perlindungan yang terpercaya. Berikut rekanan bisnis Panin life : a. Rekanan Bisnis BANK : - ANZ Panin Bank - Bank Bukopin Syariah - Bank Commonwealth - Bank DBS - Bank Syariah Mandiri - BCA - Citibank 23
- Panin Bank b. ASURANSI UMUM : - Multi Artha Guna - Panin Insurance c. BANK KUSTODIAN : - Deutsche Bank d. MANAJER INVESTASI : - PT BNP Paribas Investment Partners - PT Schroder Investment Management Indonesia e. REASURANSI : - PT (Persero) Reasuransi Internasional Indonesia - PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk - Citicorp Life Insurance Ltd. - Münchener Rückversicherungs-Gesellschaft - Swiss Reinsurance Company III.1.2. Struktur organisasi Struktur organisasi dalam setiap perusahaan memiliki perbedaan sesuai dengan bidang dimana perusahaan tersebut bergerak. Pada PT. Panin Financial Tbk, memiliki struktur organisasi sebagai berikut : 24
STRUKTUR ORGANISASI Broad Boardof of Commissioners Audit Committe Board of Directors Internal Audit Corporate Secretary Sales & Marketing Sales Life Operation & Marketing Technical Human Capital Syariah Branch Support Sumber : Stephanie Sinta Dewi. (2010). PENERAPAN METODE BALANCED SCORECARD DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PT. PANIN LIFE, TBK (STUDI KASUS : DEPARTEMEN BANCASSURANCE). 25
III.1.3 Fungsi tanggung jawab dan wewenang Untuk dapat mengetahui fungsi, tanggung jawab dan wewenang dari bagianbagian yang terdapat dalam struktur organisasi di atas, maka di bawah ini diuraikan secara singkat dengan membagi fungsi-fungsi yang terkait menjadi enam kelompok besar berdasarkan fungsinya, tanggung jawab dan wewenangnya : 1. Syariah Branch Melaksanakan serta mengatur keagenan dan produk yang berkaitan dengan hukum syariah agar sesuai dengan hukum syariah yang berlaku. 2. Sales and Marketing Merencanakan dan berupaya meningkatkan pengembangan pasar asuransi jiwa, serta menawarkan polis perorangan dan kumpulan kepada badan-badan usaha/ lembaga-lembaga/ instansi-instansi baik pemerintah maupun swasta, serta organisasi masyarakat lainnya. 3. Life Operation Memelihara hubungan baik dengan nasabah melalui customer care, bertanggung jawab mengenai hal-hal seperti claim, aktivitas bisnis, underwriting, serta menjaga hubungan kerjasama dengan rekan bisnis. 4. Technical Memelihara portofolio, dokumen-dokumen yang berkaitan dengan investasi, dokumen pembukuan perusahaan, dokumen keuangan, sistem informasi, serta teknologi informasi. 5. Support Bertanggung jawab mengenai Sales and Marketing support, aturan atau hukum, serta kepatuhan. 26
6. Human capital Bertanggung jawab mengenai pelatihan, pengembangan karyawan, pembayaran gaji karyawan, serta perijinan karyawan sperti cuti dan sebagainya. III.1.4 Produk Asuransi PT Panin Financial Tbk, merupakan perusahaan yang bergerak di bidang asuransi jiwa. Kebanyakan masyarakat Indonesia masih belum sadar dengan pentingnya memiliki asuransi jiwa untuk masa depan mereka jika terjadi peristiwa atau resiko hidup. PT Panin Financial Tbk, memilki produk-produk yang beragam sehingga dapat memenuhi kebutuhan kliennya atau nasabahnya. Berikut ini merupakan beberapa produk dari PT Panin Financial Tbk, : a. Panin New Multilinked Produk unit link ini memberi perlindungan bagi Nasabah hingga usia 99 tahun sekaligus memberikan keuntungan dan kenyamanan dalam berinvestasi. Produk ini memudahkan nasabah menentukan portofolio investasi dan memilih pertanggungan tambahan, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan nasabah. i. Kenyamanan dalam perlindungan - Dapat menentukan portofolio investasi sesuai dengan profil risiko - Dapat memilih pertanggungan tambahan. ii. Perlindungan asuransi tambahan untuk nasabah - Perlindungan asuransi jiwa tambahan - Perlindungan akibat dari kecelakaan dan kehilangan anggota badan. - Santunan jika nasabah dirawat di rumah sakit untuk penyakit atau kondisi apapun serta dioperasi, termasuk perawatan ICU / ICCU dan di rumah sakit di Eropa / Amerika Serikat (Hospital Cash & Surgical). 27
- Santunan jika nasabah dirawat di rumah sakit akibat apapun atau rawat jalan. - Santunan untuk pembayaran manfaat kepada pertanggungan jika nasabah terdiagnosa salah satu dari 36 penyakit kritis. - Nasabah terbebaskan dari kewajiban membayar premi jika terdiagnosa salah satu dari 36 penyakit kritis. - Nasabah terbebaskan dari kewajiban membayar premi jika meninggal dunia, mengalami cacat tetap total atau terdiagnosa salah satu dari 36 penyakit kritis. iii. Perlindungan tambahan untuk keluarga nasabah: - Perlindungan pasangan dan perlindungan untuk anak, maksimum 3 orang. - Santunan jika pasangan, anak atau nasabah pemegang polis terdiagnosa salah satu dari 36 penyakit krisis. - Pasangan terbebas dari kewajiban membayar premi jika pemegang polis meninggal dunia, mengalami cacat tetap total atau terdiagnosa salah satu dari 36 penyakit kritis. - Perlindungan untuk nasabah sebagai pemegang polis. b. Panin Lifevestlinked Saatnya membuat uang bekerja untuk nasabah. Dapatkan keuntungan berinvestasi sekaligus perlindungan asuransi jiwa jangka menengah/panjang lewat produk single-premi unit link ini. Nilai polis nasabah dihubungkan dengan kinerja investasi. Kenyamanan dalam perlindungan asuransi yang ditawarkan: - Tertanggung akan dibayarkan nilai investasi pada akhir masa pertanggungan.. 28
- Pertanggungan 100 persen untuk meninggal dunia ditambah dengan nilai investasi. c. Multilinked Syariah Rencanakan keuangan nasabah dan keluarga dengan produk unit link kami yang menerapkan prinsip syariah. Lewat produk ini, nasabah mendapatkan sejumlah kenyamanan, kemudahan dan keuntungan. i. Kenyamanan dalam perlindungan : Perlindungan sampai usia 80 tahun dengan manfaat tabarru, yang dapat nasabah tentukan sendiri sesuai dengan kebutuhan. Pembayaran manfat tabarru dan hasil investasi akan diberikan kepada ahli waris apabila tertanggung ditakdirkan meninggal dunia dalam masa asuransi. Pembayaran iuran peserta fleksibel, dapat disesuaikan dengan kebutuhan nasabah. Adanya pembagian atas surplus underwriting untuk peserta, perusahaan dan dana tabarru. ii. Perlindungan tambahan bagi nasabah: Perlindungan asuransi jiwa tambahan Perlindungan akibat kecelakaan dan kehilangan anggota badan. Santunan jika nasabah dirawat di rumah sakit akibat apapun atau rawat jalan. Santunan pembayaran manfaat pertanggungan jika nasabah terdiagnosa salah satu dari 36 penyakit kritis. Santunan jika nasabah dirawat di rumah sakit untuk penyakit atau kondisi apapun serta dioperasi, termasuk perawatan ICU / ICCU dan di rumah sakit di Eropa / Amerika Serikat (Hospital Cash & Surgical). 29
Nasabah terbebaskan dari kewajiban membayar premi jika terdiagnosa salah satu dari 36 penyakit kritis. Nasabah terbebaskan dari kewajiban membayar premi jika meninggal dunia, mengalami cacat tetap total atau terdiagnosa salah satu dari 36 penyakit kritis. iii. Perlindungan tambahan bagi keluarga nasabah: Perlindungan untuk pasangan (Spouse Life Cover) dan untuk anak maksimum 3 orang. Santunan jika pasangan, anak atau nasabah pemegang polis terdiagnosa salah satu dari 36 penyakit krisis. Pasangan terbebas dari kewajiban membayar premi jika pemegang polis meninggal dunia, mengalami cacat tetap total atau terdiagnosa salah satu dari 36 penyakit kritis. Perlindungan untuk nasabah sebagai pemegang polis. III.2 Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam menulis skripsi ini adalah dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus (Case Studies) pada PT. Panin Financial Tbk, dengan menggunakan data sekunder. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penulisan skripsi adalah sebagai berikut : 1. Studi kepustakaan (library reasearch) Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan membaca buku literatur dan bacaan lainya yang berhubungan secara langsung maupun 30
tidak langsung dengan topik pengaruh pengakuan pendapatan perusahaan asuransi terhadap laporan keuangan. 2. Online research Penelitian dilakukan dengan cara mendapatkan data melalui website obyek penelitian. Dengan data-data yang telah diperoleh baik dari media online maupun perpustakaan, kemudian data-data tersebut dibandingkan dengan peraturan standar akuntansi keuangan (PSAK). Perbandingan yang dilakukan adalah laporan keuangan serta catatan atas laporan keuangan dari segi penyajian maupun pengungkapan, dimana perbandingan yang dilakukan adalah sebelum dan sesudah dari penerapan PSAK yang baru. Perbedaan tersebut dilihat dari laporan keuangan perusahaan di tahun 2011 yang mengalami penyajian kembali. Selain itu juga perbandingan yang dilakukan adalah kesesuaian dari laporan keuangan dengan PSAK yang mengatur industri tersebut. Dari hasil perbandingan tersebut maka kita dapat melihat adanya perbedaan sebelum dan sesudah berlakunya peraturan baru yang berlaku dan dapat ditarik hubungan dan kesimpulannya. 31